Anda di halaman 1dari 28

BAB I

Gambaran Umum Organisasi


A. Gambaran Umum Organisasi
1. Dasar Hukum Organisasi

Gambar 1.1
Foto RSJD Dr Amino Gondohutomo

Berdasarkan UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, sumber daya di


bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan
farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi yang
dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Upaya kesehatan yang
diusahakan pemerintah bertujuan pada pelayanan kesehatan paripurna dimana
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang
sesuai dengan UU RI No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit sebagai institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna.yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
RSJD Dr Amino pertama kali berdiri pada tahun 1848 di jalan Sompok
Semarang sebagai tempat penampungan bagi pasien psikotik akut
(Dhoorgangshuizen). Pada tahun 1912 Dhoorgangshuizen Sompok dipindah kegedung
Kleedingmagazijn yaitu sebuah gedung tua yang dibangun kurang lebih pada tahun
1878 di Jl. Cendrawasih Tawang dengan nama Doorgangshuizen Tawang. Kemudian
pada tanggal 21 Januari 1928 Tawang berubah status menjadi Rumah Sakit Jiwa
Pusat Semarang (Kranzinnigenggestichten). Menerima perawatan pasien-pasien
psikotik mulai tanggal 2 Februari 1928. Tanggal tersebut kemudian di tetapkan sebagai
hari jadi Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang.
Pada tanggal 4 oktober 1986 seluruh kegiatan Rumah Sakit Jiwa Pusat
Semarang dipindahkan ke gedung baru di Jl. Brigjrn Sudiarto No. 347 Semarang.
Tanggal 9 Februari 2001 Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang berubah nama menjadi
Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Tanggal 1 Januari 2002
Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Amino Gondohutomo Semarang berubah nama menjadi
Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang provinsi Jawa Tengah
Sesuai dengan SK Gubernur No. 440/09/2002, Februari 2002.
RSJD Dr. Amino Gondohutomo berdiri diatas lahan seluas 60.000 m2 yang terdiri
dari bangunan : 1 gedung administrasi, 1 gedung auditorium, 4 gedung pelayanan, 13
gedung perawatan, 1 gedung rehabilitasi, 1 gedung diklat, 3 gedung penunjang, 1
gedung asrama, 1 rumah dinas, 2 mess, 3 lapangan tenis, 1 kamar jenazah dan 1
gedung komprehensif.
Kapasitas tempat tidur RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang berjumlah 366.
Dengan pembagian kelas perawatan HCU/UPIP berjumlah 24 TT, kelas I 14 TT, kelas
II TT kamar, kleas III 279 TT.
2. Tugas Fungsi Organisasi
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan Kesehatan jiwa
b. Pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pemerintahdaerah di bidang
pelayanan Kesehatan jiwa
c. Penyusunan rencana dan program monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang
pelayanan Kesehatan jiwa
d. Pelayanan medis Kesehatan jiwa
e. Pelayanan penunjang medis dan non medis
f. Pelayanan keperawatan
g. Pelayanan rujukan
h. Diklat tenaga Kesehatan khususnya Kesehatan jiwa
i. Litbang serta pengabdian masyarakat
j. Pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, hukum, humas, organisasi tata
laksana, serta rumah tangga, perlengkapan umum
3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Susunan Organisasi RSJD Dr. Amino Gondohutomo terdiri dari :
a. Direktur
b. Wakil Direktur Pelayanan Medis, membawahkan :
1) Bidang Pelayanan Medis, terdiri dari :
a) Seksi Pelayanan Rawat Inap dan Rujukan
b) Seksi Pelayanan Rawat Jalan, Rehabilitasi dan Kesehatan Jiwa Masyarakat
2) Bidang Keperawatan, terdiri dari :
a) Sub Koordinator Keperawatan Rawat Inap
b) Sub Koordinator Keperawatan Rawat Jalan
3) Bidang Penunjang Medis, terdiri dari :
a) Seksi Penunjang Diagnostik
b) Seksi Penunjang Non Diagnostik
c. Wakil Direktur Administrasi, terdiri dari :
1) Bagian Perencanaan, Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan, terdiri dari :
a) Subbagian Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi
b) Subbagian Pendidikan, Penelitian Dan Pengembangan
2) Bagian Keuangan, terdiri dari :
a) Subbagian Akuntansi
b) Subbagian Perbendaharaan dan Verifikasi
3) Bagian Umum, terdiri dari :
a) Subbagian Kepegawaian, Tata Usaha dan Hukum
b) Subbagian Rumah Tangga dan Umum
4. Visi Misi Organisasi
a. Visi
Menuju pelayanan kesehatan jiwa paripurna yang bermutu
b. Misi
1) Melaksanakan dan mengembangkan pelayanan kesehatan jiwa paripurna
2) Meningkatkan sarana, prasarana dan teknologi pelayanan
3) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
4) Meningkatkan peran serta masyarakat di bidang kesehatan jiwa
5. Tujuan Organisasi
RSJD Dr Amino Gondohutomo sebagai OPD yang mempunyai tugas pokok
fungsi pelayanan pada bidang Kesehatan jiwa adalah meningkatkan derajat Kesehatan
masyarakat, yang merupakan indikator RPJMD Provinsi Jawa Tengah.
6. Nilai-Nilai Budaya Organisasi
a. Professional
Profesional adalah memiliki kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh
kepada nilai moral.
b. Akurat
Akurat adalah teliti dan benar dalam melakukan pekerjaan
c. Tepat
Tepat adalah tepat dalam memberikan tindakan
d. Ramah
Ramah adalah selalu bersikap ramah dalam meberikan pelayanan
e. Indah
Indah adalah memberikan ruangan yang rapi dan nyaman untuk memberikan
pelayanan yang optimal
f. Objektif
Obyektif adalah tidak pilih-pilih dalam memberikan pelayanan
g. Tanggungjawab
Tanggung jawab dalam setiap tugas yang diberikan untuk memberikan pelayanan
yang optimal
h. Ikhlas
Ikhlas dalam memberikan pelayanan
i. Komunikatif
Selalu komunikatif dengan pasien dan keluarga

B. Tugas Jabatan Peserta


1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Berdasarkan UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 11, tugas Aparatur Sipil Negara
adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Negara
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kewajiban ASN adalah sebagai berikut:
a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan pemerintah yang
sah
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,
dan tanggungjawab
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
Selain mempunyai tugas dan kewajiban, ASN juga memiliki kode etik
berdasarkan UU ASN No 5 Tahun 2014 Pasal 5 yaitu :
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
dan  melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
Pegawai ASN.
2. Tugas Pokok Jabatan fungsional Perawat Terampil
a. melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
b. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
c. melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
melakukan upaya promotive
d. memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada pasien
untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif
e. memberikan oksigenasi sederhana
f. memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/ kritikal
g. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko
penularan infeksi
h. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal
bedah
i. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak
j. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area maternitas
k. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area komunitas
l. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa
m. melakukan tindakan terapi komplementer/holistic
n. melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/ intra/post operasi
o. memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif
p. memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
q. melakukan perawatan luka
r. melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
C. Role Model
Peranan adalah suatu perilaku yang diharapkan oleh orang lain dari seseorang yang
menduduki status tertentu. Model peranan (Role Model) adalah seseorang yang tingkah
lakunya kita contoh, tiru, dan diikuti. Dalam kegiatan aktualisasi ini, yang menjadi role
model adalah seorang ASN yang memberikan pelayanan dengan luar biasa dalam dunia
perawatan. Beliau adalah Bapak Zaeni.,S.Kep.,Ns., atau yang lebih dikenal dengan nama
Bapak Zaen. Beliau adalah Kepala Ruang Kresna di RSJD Dr.Amino Gondohutomo
Semarang.
Dunia Keperawatan telah menjadi bagian dari kehidupan beliau. Meskipun beliau lahir di
Yogyakarta, namun Jawa Tengah telah menjadi tempat pengabdian beliau sebagai ASN
selama 33 tahun. Kontribusi beliau dalam dunia Keperawatan tidak perlu diragukan. Salah
satu layanan unggulan RSJD Dr Amino Gondohutomo yaitu pelayanan jiwa. Hal ini tidak
luput dari jasa Bapak Zaen dimana sebelum beliau bertugas menjadi Kepala Ruang Kresna
beliau sebelumnya bertugas sebagai Kepala Ruang IGD selama 8 tahun, dan ditahun
terakhirnya saya mengenal beliau. Kedisiplinan, kerja keras, keikhlasan, dan kejujuran
menjadi hal utama yang selalu beliau tekankan kepada perawat di IGD, dimana IGD adalah
ujung tombak dalam pelayanan pada pasien.
Penerapan nilai-nilai dasar PNS sudah jelas terpateri dalam diri beliau. Sifat
berorientasi pelayanan ditunjukkan dengan beliau memberikan pelayanan kesehatan
kepada para pasien dengan ramah dan cekatan. Selain itu, beliau juga memiliki jiwa
akuntabilitas yang dapat dirasakan dalam menjalankan tugas beliau selau bertanggung
jawab, disiplin dan berintegritas tinggi. Nilai loyal juga selalu beliau terapkan dalam
menjalankan segala peraturan yang berlaku. Nilai kompeten jelas tergambar dalam pribadi
beliau yang telah membantu saya belajar lagi mengenai keperawatan jiwa, karena
sebelumnya saya bekerja di RSU. Beliau menghargai setiap orang, baik itu teman sejawat,
rekan dokter maupun pasien, hal ini menggambarkan beliau memiliki sifat harmonis.
Dalam bekerja Bapak Zaen memberi kesempatan kepada berbagai pihak seperti dokter,
farmasi dan bagian administrasi untuk memberikan pelayanan terbaik pada pasien, hal ini
menunjukan nilai kolaboratif. Bapak Zaen sebagai ASN juga memiliki jiwa adaptif yang
baik. Sebelum bertugas di Ruang Kresna RSJD Amino Gondohutomo, beliau merupakan
kepala ruang di IGD RSJD Amino Gondohutomo. Dimanapun beliau berada, para staf
merasakan keberadaaan beliau menjadi sosok yang dapat menyesuaikan dan
menempatkan diri di lingkungan yang ditempati. Bagi Bapak Zaen hal tersebut menjadi
syarat dalam memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat.
BAB II
Rancangan Aktualisasi dan Habituasi

A. Identifikasi dan Deskripsi Isu


Beberapa isu di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang yang terkait
pelaksanaan tugas oleh ASN di lingkungan RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang
akan dipaparkan dalam deskripsi berikut. Isu-isu yang diidentifikasi bisa bersumber baik
dari Individu, unit kerja maupun organisasi. Hasil identifikasi isu yang ada di IGD RSJD
Dr. Amino Gondohutomo Semarang dituangkan dalam penjelasan di bawah
1. Kurang optimalnya kemampuan perawat dalam dispensing obat-obatan emergency
di IGD RSJD Dr Amino Gondohutomo
a. Deskripsi Isu
kemampuan perawat dalam dispensing obat-obatan emergency di IGD RSJD
Dr Amino Gondohutomo belum optimal. Perawat masih mencari referensi
terlebih dahulu sebelum dispensing baik melalui internet maupun menanyakan
terlebih dahulu pada DPJP yang mungkin membutuhkan waktu yang lama. Hal
ini karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan perawat dalam menangani
pasien fisik.
b. Data Pendukung Isu
Belum adanya buku panduan dispensing obat
c. Sumber Isu
Individu
d. Ruang Lingkup Isu
Tusi unit kerja
2. Kurang optimalnya penggunaan APD pada tenaga kesehatan IGD RSJD Dr Amino
Gondohutomo di masa pandemi Covid 19
a. Deskripsi Isu
Penggunaan APD belum optimal karena belum adanya SPO yang mengatur
tata cara penggunaan APD di masa pandemic covid 19, dan petugas hanya
memakai APD sesuai kesadaran diri masing-masing yang terkadang masih
kurang.
b. Data Pendukung Isu
Petugas memakai APD yang berbeda-beda sesuai kesadaran diri masing-
masing tanpa ada SPO yang mengatur

Gambar 2.1 Penggunaan APD yang kurang optimal


c. Sumber Isu
Individu
d. Ruang Lingkup Isu
Tusi jabatan
3. Belum optimalnya skrining covid pasien di IGD RSJD Dr Amino Gondohutomo
a. Deskripsi Isu
ystem skrining covid belum optimal karena belum adanya SPO tersendiri tata
cara skrining covid, selain itu belum petugas skrining tiap sift dinas yang
harusnya berada di depan IGD atau triage, Lembar skrining sering kali baru
diisi saat dokter pemeriksa melakukan anamnesa di dalam ruangan IGD bukan
di depan atau di triage.
b. Data Pendukung Isu
Tidak ada petugas skrining di depan IGD

Gambar 2.2 Tidak ada petugas skrining covid 19 di depan IGD


c. Sumber Isu
Unit kerja
d. Ruang Lingkup Isu
Tusi unit kerja
4. Belum optimalnya transfer internal dari IGD Ke Ruang Rawat Inap RSJD Dr Amino
Gondohutomo
a. Deskripsi Isu
pelaksanaan transfer internal dari IGD ke ruang rawat inap belum optimal
karena belum ada level transfer internal pasien, semua pasien dilakukan
transfer internal didampingi oleh transporter. Transporter tidak memiliki
backgroud pendidikan berbasis kesehatan. Transposter hanya dibekali oleh
pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Belum adanya tingkatan pendampingan
level transfer internal di lembar transfer internal
b. Data Pendukung Isu
1) Berdasarkan hasil pengamatan transfer internal dilakukan oleh transporter
2) Belum ada level transfer pada lembar transfer internal

Gambar 2.3 Belum ada level transfer di lembar transfer internal


c. Sumber Isu
Unit kerja
d. Ruang Lingkup Isu
Tusi jabatan
5. Kurang optimalnya pemilahan sampah medis di IGD RSJD Dr Amino Gondohutomo
a. Deskripsi Isu
kurangnya kedisiplinan staf dalam pemilahan pembuangan sampah medis
karena kepatuhan perawat pemilahan pembuangan sampah masih belum
optimal, terbukti perawat belum optimal dalam pembuangan sampah medis.
Sering ditemukan dalam sampah medis terdapat sampah non medis seperti:
kertas, plastik, sisa makanan, dll.
b. Data Pendukung Isu
1) Berdasarkan hasil pengamatan masih ditemukan staf tidak displin dalam
pemilahan pembuangan sampah medis
2) Foto pembuangan sampah medis masih ditemukan sampah plastik pada
sampah infeksius

Gambar 2.4 Sampah plastik pembungkus yang masuk di sampah infeksius


c. Sumber Isu
Individu
d. Ruang Lingkup Isu
Tusi jabatan
B. Analisis Isu
Isu-isu yang terjadi di analisis menggunakan teknik APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Layak). Adapun kriteria metode tersebut antara lain:
1. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di kalangan
masyarakat.
2. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga
perlu dicarikan solusinya.
3. Khalayak artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Layak artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, dan memang prioritas untuk
ditangani.
Hasil analisis penilaian kualitas isu dengan teknik APKL dilampirkan dalam tabel
berikut:
Tabel 2.1 Analisis Isu Teknik APKL
Kriteria (Skor)
No Isu ∑ Peringkat
A P K L
Kurang optimalnya kemampuan perawat
dalam dispensing obat-obatan
1. 4 3 4 3 14 III
emergency di IGD RSJD Dr Amino
Gondohutomo
Kurang optimalnya penggunaan APD
pada tenaga kesehatan IGD RSJD Dr
2. 4 4 4 4 16 I
Amino Gondohutomo di masa pandemi
Covid 19
Belum optimalnya skrining covid pasien
3. 4 4 4 3 15 II
di IGD RSJD Dr Amino Gondohutomo
Belum optimalnya transfer internal dari
4. IGD Ke Ruang Rawat Inap RSJD Dr 4 3 3 3 13 IV
Amino Gondohutomo
Kurang optimalnya pemilahan sampah
5. medis di IGD RSJD Dr Amino 3 3 3 3 12 V
Gondohutomo

Parameter penilaian berdasarkan tabel berikut :


Tabel 2.2 Parameter penilaian APKL

Teknik APKL Skor Keterangan Skor


Aktual 5 Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang lengkap serta
sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
4 Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang kurang
lengkap serta sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
3 Belum tentu terjadi namun sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
2 Belum tentu terjadi dan tidak sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
1 Tidak terjadi dan tidak dibicarakan dalam masyarakat.
Problematika 5 Sangat mendesak yang memerlukan berbagai upaya alternatif
jalan keluar.
4 Mendesak dan hanya memerlukan alternatif jalan keluar.
3 Tidak mendesak tetapi diperlukan dalam waktu dekat.
2 Tidak mendesak tetapi diperlukan sewaktu-waktu.
1 Tidak mendesak dan tidak diperlukan.
Kekhalayakan 5 Menyangkut semua orang (seluruh petugas Rumah Sakit dan
luar Rumah Sakit)
4 Menyangkut semua petugas Rumah Sakit (dokter, perawat,
staf)
3 Menyangkut perawat dan pasien.
2 Hanya menyangkut perawat.
1 Hanya menyangkut individu penulis
Kelayakan 5 Sangat logis, pantas, realitis, dapat dibahas sesuai tugas, hak,
kewenangan dan tanggungjawab.
4 Logis, pantas, realitis dapat dibahas sesuaidengan tugas, hak,
kewenangan dan tanggungjawab.
3 Logis, pantas, realitis, tetapi tidak dapat dibahas sesuai tugas,
hak, kewenangan dan tanggungjawab
2 Tidak logis, tidak pantas dan tidak realitis, tetapi berkaitan
dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggungjawab.
1 Tidak logis, tidak pantas dan tidak realitis serta tidak sesuai
dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggungjawab.

Berdasarkan analisis isu dengan teknik APKL pada tabel diatas, diperoleh 3 isu dengan
skor tertinggi yaitu : 1) Kurang optimalnya penggunaan APD pada tenaga kesehatan IGD
RSJD Dr Amino Gondohutomo di masa pandemi Covid 19, 2) Belum optimalnya skrining
covid pasien di IGD RSJD Dr Amino Gondohutomo, 3) Kurang optimalnya kemampuan
perawat dalam dispensing obat-obatan emergency di IGD RSJD Dr Amino Gondohutomo
Hasil analisis di atas kemudian dilakukan dengan prioritas isu menggunakan metode
Urgency, Seriousness, dan Growth (USG). Analisis isu menggunakan teknik USG
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, serta perkembangan. Masing-masing
isu diberikan skor 1-5 sesuai dengan skala likert. Adapun indikator analisis USG sebagai
berikut:
1. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah
tersebut diselesaikan.
2. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau
tidak, dan sebagainya.
3. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang
sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Hasil analisis isu-isu dengan metode USG, disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 2.3 Analisis Isu Teknik USG
No Isu Urgency Seriousness Growth ∑ Peringkat
1 Kurang optimalnya 5 5 5 15 I
penggunaan APD pada
tenaga kesehatan IGD
RSJD Dr Amino
Gondohutomo di masa
pandemi Covid 19
Belum optimalnya
skrining covid pasien di
2 5 4 3 12 II
IGD RSJD Dr Amino
Gondohutomo
Kurang optimalnya
kemampuan perawat
dalam dispensing obat-
3 3 3 3 9 III
obatan emergency di
IGD RSJD Dr Amino
Gondohutomo

Parameter penilaian berdasarkan tabel berikut :


Tabel 2.4 Parameter penilaian USG
Teknik USG Skor Keterangan Skor
Urgency 5 Sangat mendesak
4 Mendesak
3 Kurang mendesak
2 Tidak mendesak
1 Sangat tidak mendesak
seriousness 5 Apabila dibiarkan maka sangat serius
4 Apabila dibiarkan maka serius
3 Apabila dibiarkan kurang serius
2 Apabila dibiarkan tidak serius
1 Apabila dibiarkan sangat tidak serius
Growth 5 Apabila dibiarkan maka berakibat sangat buruk
4 Apabila dibiarkan maka berakibat buruk
3 Apabila dibiarkan maka berakibat kurang buruk
2 Apabila dibiarkan maka berakibat tidak buruk
1 Apabila dibiarkan berakibat sangat tidak buruk

Berdasarkan analisis isu menggunakan teknik Urgency, Seriousness, dan Growth


(USG), maka isu prioritas yang harus diselesaikan adalah “Kurang optimalnya
penggunaan APD pada tenaga kesehatan IGD RSJD Dr Amino Gondohutomo di masa
pandemi Covid 19”
C. Analis Penyebab Isu
Hasil analisis isu menggunakan teknik USG memperoleh isu prioritas yang perlu
diselesaikan adalah kurang optimalnya penggunaan APD pada tenaga kesehatan IGD
RSJD Dr Amino Gondohutomo di masa pandemi Covid 19.
Penyebab masalah selanjutnya didiagnosis menggunakan fishbone diagram.
Diagram ini merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan
menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu
permasalahan (LAN, 2019: 231). Kategori penyebab permasalahan yang digunakan
sebagai start awal meliputi manpower (sumber daya manusia), material (bahan baku),
method (metode), dan mind power yang dimantapkan melalui braistorming bersama
rekan kerja di instansi, sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut :

Gambar 2.5 Diagram fishbone


Setelah dilakukan analisis penyebab isu menggunakan diagram fishbone,
ditemukan beberapa penyebab prioritas yang akan diselesaikan, antara lain:
1. Man Power
Kurang optimalnya pengetahuan tenaga Kesehatan tentang APD
2. Mind Power
Kurangnya kesadaran tenaga Kesehatan dalam menggunakan APD
3. Materials
Belum adanya SPO penggunaan APD di masa pandemi covid 19
4. Method
Kurang optimalnya triage

D. Dampak BIla Isu Tidak Diselesaikan


Dampak yang mungkin akan terjadi apabila isu tentang “Kurang Optimalnya
Pemakaian APD pada Tenaga Kesehatan IGD RSJD Dr Amino Gondohutomo pada
Masa Pandemi Covid 19” tidak segera diatasi adalah infeksi nosokomial akan terjadi.
Infeksi nosocomial adalah suatu infeksi yang berkembang di lingkungan rumah sakit
E. Gagasan Pemecah Isu
Berdasarkan uraian di atas, judul gagasan pemecahan isu Kurang Optimalnya
Pemakaian APD pada Tenaga Kesehatan IGD RSJD Dr Amino Gondohutomo pada
Masa Pandemi Covid 19 yang diangkat penulis adalah Optimalisasi Pemakaian APD
Tenaga Kesehatan IGD RSJD Dr Amino Gondohutomo pada Masa Pandemi Covid 19.
Gagasan pemecahan isu akan diuraikan pada 5 kegiatan, sebagai berikut :
1. Melakukan telaah Standar Prosedur Operasional (SPO) Pemakaian APD dibawah
bimbingan mentor dan kepala ruang IGD menyelesaikan masalah belum adanya
SPO penggunaan APD di masa pandemi covid 19 dan menyelesaikan masalah
kurang optimalnya triage
2. Membuat poster edukasi rekomendasi APD berdasarkan tingkat perlindungan
menyelesaikan masalah kurang optimalnya pengetahuan tenaga Kesehatan tentang
APD
3. Mengadakan pertemuan untuk keperluan sosialisasi SPO pemakaian APD dan
poster rekomendasi APD menyelesaikan masalah belum adanya SPO penggunaan
APD di masa pandemi covid 19 dan masalah kurang optimalnya pengetahuan
tenaga Kesehatan tentang APD
4. Melakukan penggalangan komitmen perawat dalam menggunakan APD
menyelesaikan masalah kurangnya kesadaran tenaga Kesehatan dalam
menggunakan APD
5. Melakukan evaluasi kepatuhan tenaga Kesehatan dalam menggunakan APD
menyelesaikan masalah kurangnya kesadaran tenaga Kesehatan dalam
menggunakan APD
A. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
Tabel 2.5 Matriks Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
Kontribusi visi
Gagasan Tahapan Keterkaitan substansi Penguatan nilai-
No Output/Hasil dan misi
Kegiatan Kegiatan mata pelatihan nilai organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Output Keterkaitan kegiatan Tercipta usulan Tercipta usulan
telaah Kegiatan dengan Manajemen ASN : SOP yang SOP yang sesuai
Standar Draft SPO Telaah SPO pemakaian sesuai dengan dengan literature
Prosedur pemakaian APD dilakukan dengan literature terbaru terbaru sesuai
Operasional APD pada penuh tanggung jawab ini sesuai dengan nilai
(SPO) masa merupakan salah satu dengan visi RSJD Dr. Amino
Pemakaian Pandemi pengembangan pegawai Menuju Gondohutomo
APD dibawah Covid 19 dalam meningkatkan pelayanan yaitu
bimbingan kompetensi ASN. kesehatan jiwa Professional
mentor dan Keterkaitan kegiatan paripurna yang dan Akurat
kepala ruang dengan Smart ASN : bermutu dan
IGD Menyusun draft SPO misi ketiga RSJD
(Sumber : pemakaian APD pada Masa Dr. Amino
Inovasi) Pandemi Covid 19 Gondohutomo
menggunakan ms word yaitu
merupakan implementasi Meningkatkan
digital dalam digital skills profesionalism
a. Melakukan Masukan dan Penerapan Nilai Dasar e Sumber Daya
konsultasi arahan BerAKHLAK Manusia
dengan mentor mentor Harmonis
dan mengkaji  Deskripsi :
ulang lama Saya berkonsultasi
tentang dengan mentor
penggunaan menggunakan bahasa
APD yang sopan dan ramah
untuk membangun
lingkungan kerja yang
kondusif
 Panduan perilaku :
b. Mencari Materi Membangun lingkungan
literatur terbaru penggunaan kerja yang kondusif
tentang APD di masa Akuntabilitas
penggunaan pandemi  Deskripsi :
APD di masa covid 19 Saya mengumpulkan
pandemi Covid materi dengan cermat
19 sehingga dapat
dipertanggungjawabkan
 Kata kunci :
Dapat dipercaya
 Panduan perilaku :
Melaksanakan tugas
dengan jujur dan
bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
c. Membuat draft Draft SPO Kompeten
SPO  Deskripsi :
pemakaian Saya menyusun draft
APD pada SPO sebaik mungkin
masa pandemi dengan materi yang
covid 19 sudah dikumpulkan
sebelumnya
 Kata kunci :
Kinerja terbaik
 Panduan perilaku :
Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
d. Berdiskusi Undangan, Kolaboratif
dengan PPI, Daftar hadir,  Deskripsi :
Kepala notulen, Berdiskusi dengan PPI,
Instalasi, dan dokumentasi Kepala instalasi, dan
Kepala Ruang berupa kepala ruang tentang
terkait draft foto/video draft SPO yang telah
SPO disusun untuk
pemakaian memberikan
APD pada kesempatan memberi
masa pandemi masukan sehingga draft
covid 19 SPO dapat disusun
lebih baik
 Kata kunci :
Kesediaan kerja sama,
sinergi untuk hasil yang
lebih baik
 Panduan perilaku :
Memberi kesempatan
berbagai pihak untuk
berkontribusi, terbuka
dalam bekerja sama
untuk mendapat nilai
tambah
e. Merevisi draft Draft SPO Berorientasi Pelayanan
SPO yang telah  Deskripsi :
pemakaian direvisi Saya melakukan
APD pada perbaikan draft SPO
masa pandemi sesuai dengan masukan
covid 19 PPI, Kepala instalasi, dan
kepala ruang
 Panduan perilaku :
Melakukan perbaikan
tiada henti
f. Mengusulkan Dokumentasi Harmonis
draft SPO berupa  Deskripsi :
kepada Tim foto/video Saya mengusulkan draft
pemebentuk SPO pada Tim
SPO pembentuk SPO
menggunakan bahasa
yang sopan dan ramah
untuk membangun
lingkungan kerja yang
kondusif
 Panduan perilaku :
Membangun lingkungan
kerja yang kondusif
2 Membuat Output Keterkaitan kegiatan Membuat poster Membuat poster
poster Kegiatan dengan Manajemen ASN : edukasi edukasi
edukasi Poster Membuat poster rekomendasi mencerminkan
rekomendasi rekomendasi penggunaan APD APD nilai RSJD Dr.
APD penggunaan merupakan salah satu berdasarkan Amino
berdasarkan APD pengembangan pegawai tingkat Gondohutomo
tingkat berukuran A3 dalam meningkatkan perlindungan ini yaitu indah dan
perlindungan kompetensi ASN. sesuai dengan rapi,
(Sumber : Keterkaitan kegiatan Visi RS yaitu komunikatif,
Inovasi) dengan Smart ASN : Menuju professional,
Pembuatan poster edukasi pelayanan dan akurat
rekomendasi pemakaian kesehatan jiwa
APD menggunakan aplikasi paripurna yang
corel draw merupakan bermutu dan
implementasi digital dalam misi kedua RSJD
digital skills Dr. Amino
a. Mencari Materi poster Penerapan Nilai Dasar Gondohutomo
materi standar rekomendasi BerAKHLAK yaitu
penggunaan penggunaan Akuntabilitas Meningkatkan
APD APD  Deskripsi : sarana
Saya mengumpulkan prasarana dan
materi dengan cermat teknologi
sehingga dapat pelayanan
dipertanggungjawabkan
 Kata kunci :
Dapat dipercaya
 Panduan perilaku :
Melaksanakan tugas
dengan jujur dan
bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
b. Mendesain Draft desain Adaptif
poster poster  Deskripsi :
rekomendasi rekomendasi Saya berinovasi dan
penggunaan penggunaan mengembangkan
APD APD kreatifitas dalam
mendesain poster
 Kata kunci :
Inovasi
 Panduan perilaku :
Terus berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas
c. Mencetak Hardfile  Berorientasi pelayanan
Poster poster  Deskripsi :
rekomendasi Saya mencetak poster
penggunaan dengan kualitas terbaik
APD agar awet
 Kata kunci :
Kualitas
d. Menempelkan Poster Kompeten
poster ditempel di  Deskripsi :
ruang ganti Saya menempelkan
APD poster di tempat strategis
agar membantu tenaga
kesehatan lain terus
mengingat standar
penggunaan APD yang
benar
 Panduan perilaku:
Membantu orang lain
belajar
3 Mengadakan Output Keterkaitan kegiatan Mengadakan Kegiatan
pertemuan Kegiatan dengan Manajemen ASN : pertemuan untuk sosialiasasi
untuk Adanya Sosialisasi tentang keperluan mencerminkan
keperluan pemahaman pemakaian APD dan poster sosialisasi SPO nilai RSJD Dr.
sosialisasi tentang SPO rekomendasi penggunaan pemakaian APD Amino
SPO pemakaian APD merupakan salah satu dan poster Gondohutomo
pemakaian APD pada pengembangan pegawai rekomendasi yaitu
APD dan masa dalam peningkatan APD ini sesuai Profesionalisme,
poster pandemi kompetensi ASN. dengan visi Ramah, Tepat,
rekomendasi covid 19 dan Keterkaitan kegiatan Menuju Akurat dan
APD poster dengan Smart ASN : pelayanan Komunikatif
( Sumber :Ino rekomendasi Sosialisasi tentang SPO kesehatan jiwa
vasi) penggunaan pemakaian APD pada masa paripurna yang
APD pandemi covid 19 dan bermutu dan
poster rekomendasi misi ketiga RSJD
penggunaan APD akan Dr. Amino
dilakukan dengan zoom Gondohutomo
meeting dengan yaitu
memperhatikan tata cara Meningkatkan
interaksi di dunia digital profesionalism
merupakan implementasi e Sumber Daya
digital dalam digital skill dan Manusia
digital ethic
a. Menyiapkan PPT, Poster Penerapan Nilai Dasar
dan menyusun BerAKHLAK
materi Adaptif
sosialisasi  Deskripsi :
Saya menyiapkan materi
dengan PPT yang kreatif
dan inovatif
 Kata kunci :
Inovasi
 Panduan perilaku :
Terus berinovasi dan
mengembangkan
kreatifivitas
b. Menyampaika Telah Akuntabel
n undangan dibagikannya  Deskripsi :
sosialisasi undangan dan Menyampaikan secara
link room terbuka maksud dan
zoom meeting tujuan pertemuan lewat
lewat grup wa undangan
pelayanan  Kata kunci :
IGD Transparan
c. Melaksanakan Tercapainya Kompeten
sosialisasi tujuan  Deskripsi :
tentang SPO sosialisasi Menyampaikan materi
pemakaian SPO dengan kualitas terbaik
APD dan pemakaian saat sosialisasi agar
poster APD di masa materi tersampaikan
rekomendasi pandemi  Kata kunci :
APD covid 19 dan Kinerja terbaik
poster Kolaboratif
rekomendasi  Deskripsi
APD Dalam sosialisasi saya
akan membuka sesi
tanya jawab untuk
memberi kesempatan
berbagai pihak untuk
berdiskusi
 Kata kunci :
Kesediaan kerja sama,
sinergi untuk hasil yang
lebih baik
4 Melakukan Output Keterkaitan kegiatan Penggalangan Kegiatan
penggalangan Kegiatan dengan Manajemen ASN : komitmen penggalangan
komitmen Form melakukan penggalangan tenaga komitmen tenaga
perawat penggalangan komitmen tenaga kesehatan kesehatan dalam kesehatan dalam
dalam komitmen merupakan salah satu penggunaan penggunaan APD
menggunakan tenaga upaya peningkatan disiplin APD ini sesuai ini mencerminkan
APD kesehatan dan etika dalam manajemen dengan Visi RS nilai RSJD Dr
( Sumber : IGD yang ASN yaitu Menuju Gondohutomo
Inovasi) sudah diisi Keterkaitan kegiatan pelayanan yaitu
dengan Smart ASN : kesehatan jiwa Professional
Pembuatan banner paripurna yang dan Akurat
penggalangan komitmen bermutu dan
tenaga kesehatan misi misi ketiga
menggunakan aplikasi corel RSJD Dr. Amino
draw merupakan Gondohutomo
implementasi digital dalam yaitu
digital skills Meningkatkan
a. Mendesain Draft banner Adaptif profesionalism
form penggalangan  Deskripsi : e Sumber Daya
penggalangan komitmen Saya berinovasi dan Manusia
komitmen perawat mengembangkan
perawat dalam dalam kreatifitas dalam
menggunakan menggunakan mendesain banner
APD APD  Kata kunci :
Inovasi
 Panduan perilaku :
Terus berinovasi dan
mengembangkan
b. Mencetak form Banner form Berorientasi pelayanan
penggalangan  Deskripsi :
sudah dicetak Saya mencetak banner
dengan kualitas terbaik
agar awet
 Kata kunci :
Berkualitas
c. Menjelaskan Tenaga Akuntabel
tujuan dan Kesehatan  Deskripsi :
melakukan IGD mengerti Menyampaikan secara
penggalangan dan bersedia terbuka maksud dan
komitmen membuat tujuan penggalangan
tenaga komitmen komitmen
Kesehatan dengan cara  Kata kunci :
IGD menulis nama Transparan
dan tanda Kolaboratif
tangan  Deskripsi :
Dalam penggalangan
komitmen saya
mempersilahkan tenaga
kesehatan di IGD untuk
berpartisipasi mengisi
banner sebagai bukti
telah berkomitmen akan
menggunakan APD yang
sesuai dengan baik
 Kata kunci :
Kesediaan kerja sama,
sinergi untuk hasil yang
lebih baik

5 Melakukan Output Keterkaitan kegiatan Melakukan Melakukan


evaluasi Kegiatan dengan Manajemen ASN : evaluasi evaluasi sesuai
kepatuhan Laporan Laporan checklist kepatuhan dengan nilai
tenaga checklist penggunaan APD tenaga Professional
Kesehatan penggunaan merupakan salah satu Kesehatan dan Akurat
dalam APD kegiatan manajemen kinerja dalam
menggunakan dalam penilaian kinerja menggunakan
APD berupa evaluasi kegiatan. APD ini sesuai
(Sumber :Peri Keterkaitan kegiatan dengan visi
ntah Atasan) dengan Smart ASN : Menuju
Membuat lembar checklist pelayanan
penggunaan APD kesehatan jiwa
menggunakan ms word paripurna yang
merupakan implementasi bermutu dan
digital dalam digital skills misi ketiga RSJD
a. Membuat form Lembar Penerapan Nilai Dasar Dr. Amino
checklist checklist BerAKHLAK Gondohutomo
penggunaan penggunaan Kompeten yaitu
APD APD  Deskripsi : Meningkatkan
Saya menyusun checklist profesionalism
sebaik mungkin e Sumber Daya
sehingga dapat diisi Manusia
dengan mudah
 Kata kunci :
Kinerja terbaik
 Panduan perilaku :
Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
b. Kolaborasi Kesediaan Kolaboratif
dengan katim katim atau  Deskripsi :
shift untuk nakes yang saya mempersilahkan
pengisian menggunakan tenaga kesehatan di
checklist APD untuk IGD untuk mengisi
penggunaan mengisi checlist tiap kali
APD checlist menggunakan APD
 Kata kunci :
Kesediaan kerja sama,
sinergi untuk hasil yang
lebih baik
Harmonis
 Deskripsi :
Saya meminta kerjasama
rekan tenaga kesehatan
untuk mengisi checklist
dengan menggunakan
bahasa yang sopan dan
ramah untuk
membangun lingkungan
kerja yang kondusif
 Panduan perilaku :
Membangun lingkungan
kerja yang kondusif
c. Laporan Laporan Akuntabel
checklist lembar  Deskripsi :
penggunaan checklist tiap Bertanggungjawab
APD kepada minggu melaporkan hasil evaluasi
PPI kegiatan yang telah
dilaksanakan dengan
jujur dan apa adanya
 Kata kunci :
Dapat dipercaya
 Panduan perilaku :
Melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggungjawab,
cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi

Anda mungkin juga menyukai