BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : cc Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Lilliflorae
Family : Amarylidaceae/Lilliaceae
Genus : Allium L.
Lilliaceae. Pasalnya, bunga dan perbungaannya mirip bunga lili atau tulip yang
1. Akar
Secara morfologi akar bawang merah tersusun atas batang akar, rambut
akar, ujung akar, dan tudung akar. Sedangkan secara anatomi akar tersusun atas
epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat. Titik tumbuh akar pada
ujing akar. Ujung akar berupa jaringan meristem berdinding tipis dan aktif
membelah diri. Tudung akar (kaliptra) akan melindungi ujung akar. Tudung
akar mampu melindungi akar dari kerusakan mekanis pada saat menembus
Rambut-rambut akar berukuran pendek dan tumbuh dekat di ujung akar. Bila
akar tumbuh memanjang kedalam tanah maka pada ujung akar yang lebih muda
akan terbentuk rambut-rambut akar yang baru, sedangkan rambut akar yang
lebih tua akan hancur dan mati. Akar adalah organ tumbuhan yang berfungsi
untuk menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah, serta menunjang dan
diameter antara 5-2 mm, akar cabang tumbuh terbentuk 3-5 akar (Suhaeni,
2007)
2. Batang
akar. Bagian atas batang sejati merupakan umbi semu, berupa umbi lapis
(bulbus) yang berasal dari modifikasi pangkal daun bawang merah. Pangkal
dan sebagian tangkai daun menebal, lunak dan berdaging, berfungsi sebagai
atau anakan, maka akan terbentuk beberapa umbi yang berhimpitan yang
perbanyakan bawang merah dari benih umbi dan kurang biasa terjadi pada
makanan untuk persediaan makanan bagi tunas yang akan menjadi tanaman
baru, sejak mulai bertunas sampai keluar akarnya. Sementara itu, bagian atas
selalu melingkar dan menutupi daun bagian dalam. Beberapa helai klopak daun
terluar mengering tetapi cukup liat. Kelopak daun yang menipis dan kering ini
3. Daun
daun (lamina), dan tangkai daun (petiolus). Daun pada bawang merah (Allium
kecil dan memanjang dan berlubang seperti pipa. Bagian ujung daunya
Pada bawang merah, ada juga yang daunnya membentuk setengah lingkaran
kelopak daun sebelah luar melingkar dan menutup daun yang ada didalamnya
(Rukmana, 2002).
bagian ujung, berwarna hijau muda sampai hijau tua. Daun bawang merah
berwarna hijau muda hingga tua. Daun pada tanaman bawang merah berfungsi
4. Umbi
lapisan kelopak daun yang ada di dalamnya yang membengkak dan terlihat
mengembung, membentuk umbi yang merupakan umbi lapis. Bagian ini berisi
cadangan makanan untuk persediaan makanan bagi tunas yang akan menjadi
tanaman baru, sejak mulai bertunas sampai keluar akar (Wibowo, 2009).
serabut yang tidak terlalu panjang. Sedang di bagian atas cakram, di antara
lapisan kelopak daun yang membengkak terdapat mata tunas ( inti tunas ) yang
dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Lalu di bagian tengah cakram terdapat
mata tunas utama yang akan menghasilkan bunga, disebut tunas apikal.
Sedangkan tunas-tunas lain yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru disebut
tunas lateral. Umbi dijumpai banyak tunas lateral, mencapai 2-20 tunas. Tunas-
tunas lateral membentuk cakram baru dan dapat tumbuh kelopak-kelopak daun
sehingga dapat terbentuk umbi baru. setiap umbi lapis bawang merah dapat
menjadi beberapa umbi (Wibowo, 2009). Kondisi lingkungan yang sesuai, pada
tunas apikal kelak akan tumbuh bakal bunga. Tunas–tunas lateral akan
membentuk cakram baru yang kemudian dapat membentuk umbi lapis kembali.
Dengan cara ini, tanaman bawang merah dapat membentuk rumpun tanaman
merah yaitu :
1. Iklim
Bawang merah ditanam pada musim kemarau atau akhir musim hujan,
kemarau. Bawang merah cocok beriklim kering dengan suhu agak panas
dan cuaca cerah. Daerah yang cukup mendapat sinar matahari sangat
Suhu yang dibutuhkan bawang merah kerkisar 25°C - 32°C dan lama
penyinaran matahari lebih dari 12 jam. Pada suhu tersebut udara agak terasa
bawang merah adalah sekitar 30oC. Selain itu, iklim yang agak kering serta
tanaman dan proses produksi. Pada suhu yang rendah, pembentukan umbi
tempat suatu daerah berkaitan erat dengan suhu udara, semakin tinggi letak
suatu daerah dari permukaan laut, maka suhu semakin rendah (Pitojo,
2003).
3. Tanah
drainase baik, subur, mengandung bahan organik atau humus, dan pH antara
5,5-7,0. Jenis tanah yang baik adalah jenis tanah Alluvial, Clay Humus atau
pasir, dan debu (Sudirja, 2007). Keadaan tanah tidak menggenang. Lahan
(Sartono, 2009).
C. Ultisol
tetapi perlu adanya pengolahan untuk mengatasi kendala pada tanah tersebut.
dan terbawa erosi sehingga ultisol kekurangan unsur hara (Prasetyo dan
Suriadikarta, 2006).
rendah (<5,0) ketersedian P dari tersedia menjadi tidak tersedia. Tanah masam
kemasaman ultisol menyebabkan unsur hara makro Fosfor (P) menjadi tidak
tersedia bagi tanaman (Damanik, dkk,. 2010). Ultisol dicirikan kadar bahan
organik dan muatan variabel rendah, karena kandungan liat sesquioksida dan
D. Arang Sekam
Arang sekam merupakan media tanam yang terbuat dari sekam padi
yang telah diarangkan dan digunakan untuk mengganti media tanam tanah,
arang sekam memiliki sifat yang porous, ringan dan tidak kotor, serta mampu
menahan air. Menurut Listiana dkk., (2010) arang sekam memiliki aerasi dan
drainase yang lebih baik ketika digunakan sebagai media tanam, sehingga
memperbaiki kualitas tanah, arang sekam yang diberikan pada media tanam
sekam padi berfungsi mengikat logam. Selain itu, arang sekam padi mampu
berat, jika dibakar dengan oksigen akan menghasilkan abu sekam 13-29%
berat, sekam padi mengandung silika yaitu 87–97% berat abu sekam padi.
Sekam padi tersusun unsur logam dan nonlogam. Kandungan unsur karbon,
oksigen, dan silikon dalam sekam padi lebih dominan (Harsono, 2002).
Kelebihannya antara lain harganya relatif murah, ringan, sudah steril dan
yang tersedia hanya sekamnya saja dan hanya dapat digunakan 2 kali
(Prihmantoro, 2003).
hayati, kimia, dan fisik tanah sehingga tanah menjadi subur dan baik untuk
padat dan cair. Kelebihan pupuk organik cair adalah unsur hara yang di
adalah larutan hasil dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari
sisa tanaman dan kotoran hewan yang kandungan unsur haranya lebih dari satu
jenis. Pupuk organik cair tidak merusak tanah dan tanaman meskipun
pembuatan pupuk cair organik yaitu bahan organik yang memiliki kadar air
tinggi seperti sisa buah-buahan atau sayur-sayuran. Sisa buah pada daerah
sentra penghasil buah biasanya akan menimbulkan sampah atau sisa buah yang
tidak lolos saat penyortiran, sisa sampah tersebut bisa dimanfaatkan sebagai
Bahan organik basah seperti sisa buah dan sayuran merupakan bahan
baku pupuk cair karena mudah terdekomposisi, bahan ini juga kaya hara yang
2006).
makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan
tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan
bunga, dan bakal buah (Huda, 2013). Pupuk organik cair diaplikasikan melalui