1
PROGRAM KERJA
KAMAR OPERASI 2023
RUMAH SAKIT UMUM SURABAYA MEDICAL SERVICE
1. PENDAHULUAN
Di Rumah Sakit, keperawatan merupakan bagian sentral dari pelayanan
baik untuk kasus kebidanan maupun keperawatan umum, tidak dapat bekerja
sendiri, tetapi harus bekerjasama dengan tim kesehatan lain untuk menyelesaikan
masalah kesehatan yang dihadapi pasien. Kerjasama tersebut harus ditata sehingga
menghasilkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, penataan yang dimaksud
adalah penggorganisasian segala sumber yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai
tujuan pelayanan keperawatan.
Pengorganisasian adalah langkah kedua dalam manajemen yang sangat
penting dilakukan oleh setiap Instalasi kerja (Subur,1977). Pengorganisasian dalam
keperawatan dimaksudkan untuk mengelompokkan aktivitas – aktivitas dengan
sasaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Penugasan masing – masing
kelompok diberikan kepada pimpinan yang diberi wewenang untuk mengawasi
sekaligus melakukan koordinasi dengan Instalasi lain baik horizontal maupun
vertikal.
2. LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berhubungan dengan
ilmu kedokteran menuntut rumah sakit untuk mempersiapkan pelayanan yang
sempurna dan paripurna. Salah satu pelayanan di rumah sakit yang menuntut
perkembangan itu adalah pelayanan Kamar Operasi.
Pelayanan Kamar Operasi merupakan pelayanan yang membutuhkan
tenaga sumber daya manusia yang mempunyai keahlian khusus. Disamping
sumber daya manusia, juga diperlukan fasilitas sarana dan prasarana yang
memenuhi standar pelayanan Rumah Sakit agar tercapai pelayanan yang optimal.
Untuk tercapainya pelayanan kamar operasi yang optimal sesuai dengan
standar maka perlu dibuatkan program kerja Kamar Operasi.
3. TUJUAN
a. Tujuan Umum
2
Memberikan asuhan keperawatan khususnya pembedahan secara profesional
dan dalam suasana kasih sesuai dengan standar asuhan.
b. Tujuan Khusus
1) Memberikan pelayanan terpadu dan bimbingan yang berkualitas untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat terhadap tindakan
operasi yang akan dilakukan sehingga tercapai mutu pelayanan sesuai
standar.
2) Memastikan bahwa pelayanan pembedahan diberikan sesuai dengan standar
pelayanan dan sesuai kebutuhan pasien.
3) Mengurangi atau memperpendek daftar tunggu pasien yang akan dioperasi.
4) Tersusunnya sistem monitoring pelayanan keperawatan di Instalasi Kamar
Operasi melalui indikator mutu Instalasi.
b. RINCIAN KEGIATAN
1) Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)
a) Perekrutan SDM khususnya DIII Keperawatan untuk bagian perawat
bedah ± 2 org .
b) Mengikutsertakan program in house training.
c) Mengikutsertakan dalam acara seminar / workshop bertemakan bedah.
d) Mengikutsertakan dalam program pelatihan eksternal Instalasi khusus
keperawatan teknik kamar operasi.
2) Peningkatan sterilitas dan pengendalian infeksi kamar operasi
a) Mengganti alat sterilisator yang lama dengan yang baru (harus ada
pengukur suhu) seperti autoclave.
b) Membangun ruang CSSD untuk dekontaminasi alat-alat bedah.
3
c) Menambah troly khusus untuk membawa alat instrument bedah yang
kotor ke ruang dekontaminasi sesuai dengan alur linen kotor.
d) General cleaning kamar bedah.
e) Sterilisasi kamar bedah.
3) Sarana dan prasarana
4) Program meningkatkan mutu pelayanan kamar operasi
4
5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
5
untuk membawa alat
instrument bedah yang @ 1x /
kotor ke ruang bulan OK
dekontaminasi sesuai @2
dengan alur linen kotor. hari /
General cleaning kamar setelah
bedah. tindakan
Sterilisasi kamar bedah. operasi
3. Sarana dan Prasarana Kalibrasi alat – alat Nov OK
6
6. SASARAN
4 KESELAMATAN PASIEN
1) Angka kesalahan identitas Jumlah kejadian kesalahan
0%
pasien identifikasi pasien
2) Angka ketidaklengkapan Jumlah ketidaklengkapan < 30%
7
NO KEGIATAN INDIKATOR TARGET
pengisian CPPT pengisian CPPT
3) Angka kesalahan pemberian Jumlah kesalahan pemberian obat
0%
obat high alert high alert
4) Angka ketidakpatuhan site Jumlah ketidaklengkapan
< 30%
marking prosedur pra operasi
5) Angka ketidakpatuhan petugas Jumlah petugas yang tidak patuh
< 30%
dalam 5 momen cuci tangan 5 momen cuci tangan
6) Angka ketidakpatuhan Jumlah pasien yang tidak diberi
< 30%
penandaan pasien risiko jatuh tanda risiko jatuh
8
7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
NO KEGIATAN 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rapat Instalasi x x x
x
2 Perekrutan SDM x x x x
khusus perawat
bedah
3 Pelatihan :
Pelatihan Internal x x x x x
(in house training) x
Seminar / workshop
Pelatihan eksternal
4 Pembangunan ruang x x x x x x x x x
CSSD
5 Sarana dan
prasarana :
Pengadaan x x
sterilisator dg
pengukur suhu
Pengadaan troly x
instrument kotor
Kalibrasi alat x
elektro medik
6 Monitoring evaluasi x x x x x x x x x x x x
program mutu
9
8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Setelah kegiatan dilaksanakan, dilakukan evaluasi. Evaluasi bisa dilakukan juga
sebelum selesainya program, supaya jalannya pelaksanaan program bisa dipantau,
sehingga tidak banyak menyimpang dari harapan.
Dari data evaluasi pelaksanaan program dilakukan pencatatan dan dibuat laporan
tahunan dan dilaporkan ke Direktur melalui Wadir .
Dalam setiap kegiatan yang sudah terlaksana, dievaluasi secara keseluruhan, yang
menyangkut proses kegiatan, jalannya kegiatan, dampak dari kegiatan tersebut membawa
pengaruh apa terhadap pelayanan di Kamar operasi untuk selanjutnya perlu disusun suatu
kegiatan lagi sebagai tindak lanjut dari evaluasi yang sudah dibuat.
9. PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN
Sebagai penanggungjawab kegiatan tersebut adalah Ka. Instalasi Kamar Operasi,
bersinergi dengan seluruh petugas Kamar operasi.
10. PENUTUP
Demikian program kerja tahun 2023 yang dapat disusun, semoga dapat menjadi acuan
dalam merealisasikan program tersebut demi peningkatan pelayanan di Instalasi Kamar
Operasi Rumah Sakit Umum Surabaya Medical Service.
10