Anda di halaman 1dari 4

teknik switching dan implementasinya dalam komunikasi data

Teknik switching dalam komunikasi data merujuk pada proses pengalihan atau pemindahan data
antara berbagai node atau perangkat dalam jaringan komunikasi.

1. Switching Sirkuit:

Teknik switching sirkuit melibatkan pembentukan jalur fisik yang dedikasi antara dua perangkat
yang berkomunikasi. Ketika jalur ini dibentuk, sumber daya jaringan seperti bandwidth dan kapasitas
perangkat jaringan lainnya dialokasikan secara eksklusif untuk koneksi tersebut. Selama koneksi
berlangsung, jalur sirkuit tetap terbuka dan tidak dapat digunakan oleh perangkat lain. Ini mirip
dengan penggunaan telepon tradisional, di mana sirkuit langsung dibuat antara dua pihak yang
berkomunikasi.

a. Jaringan Telepon: Ketika Anda melakukan panggilan telepon tradisional, sirkuit fisik dibuat antara
dua pihak yang berkomunikasi. Sirkuit tersebut tetap terbuka selama panggilan berlangsung.

b. Jaringan Komunikasi Satelit: Satelit dapat mengalokasikan jalur sirkuit fisik untuk mentransfer
data antara pengirim dan penerima.

2. Switching Paket:

Teknik switching paket melibatkan pembagian data menjadi paket-paket kecil dan mengirimkannya
secara terpisah melalui jaringan. Setiap paket dikemas dengan informasi header yang berisi alamat
sumber dan tujuan, serta informasi kontrol lainnya. Ketika paket mencapai node tujuan, mereka
diatur ulang dalam urutan yang benar untuk merakit data lengkap. Teknik ini memungkinkan
penggunaan sumber daya jaringan yang lebih efisien, karena paket-paket dapat dibagikan dan
menggunakan jalur yang tersedia saat ini. Contoh dari teknik switching paket adalah jaringan
komputer berbasis protokol IP (Internet Protocol).

a. Internet Protocol (IP): Ketika Anda mengirim paket data melalui internet, teknik switching paket
digunakan. Paket data dibagi menjadi paket-paket kecil yang dikirimkan secara terpisah melalui
jaringan dan dirakit kembali di node tujuan.

b. Ethernet: Jaringan komputer berbasis Ethernet menggunakan teknik switching paket untuk
mengirim data antara perangkat dalam jaringan lokal (LAN).

3. Switching Sel:

Teknik switching sel adalah bentuk khusus dari switching paket yang digunakan dalam jaringan
seluler. Dalam teknik ini, data dibagi menjadi unit yang lebih kecil yang disebut sel. Setiap sel
memiliki ukuran tetap dan dikirimkan melalui jaringan secara terpisah. Switching sel memungkinkan
penggunaan sumber daya jaringan yang efisien dan memungkinkan komunikasi yang handal dalam
lingkungan seluler yang bergerak.

a. Jaringan Seluler: Teknik switching sel digunakan dalam jaringan seluler seperti GSM, CDMA, atau
LTE. Data dikemas dalam sel-sel yang lebih kecil dan dikirimkan melalui jaringan seluler, sehingga
memungkinkan komunikasi yang handal dalam lingkungan seluler yang bergerak.

jenis multiple access dan implementasinya dalam komunikasi data

1. Frequency Division Multiple Access (FDMA)


FDMA membagi saluran frekuensi menjadi subpita atau subkanal yang berbeda. Setiap pengguna
diberikan subpita/frekuensi yang eksklusif untuk digunakan dalam transmisi data. FDMA digunakan
dalam jaringan komunikasi seperti AMPS (Analog Mobile Phone System) yang digunakan pada sistem
telepon seluler generasi pertama.

2. Time Division Multiple Access (TDMA):

TDMA membagi saluran waktu menjadi slot-slot waktu diskrit. Setiap pengguna diberikan slot
waktu khusus untuk mentransmisikan data. Setiap slot waktu diisi dengan data dari pengguna yang
berbeda secara bergantian. TDMA digunakan dalam sistem GSM (Global System for Mobile
Communications) pada jaringan seluler generasi kedua.

3. Code Division Multiple Access (CDMA):

CDMA menggunakan kode unik untuk membedakan pengguna di dalam saluran yang sama. Setiap
pengguna menggunakan kode yang berbeda untuk mentransmisikan data secara simultan. CDMA
digunakan dalam jaringan komunikasi seperti IS-95 (Interim Standard-95) pada sistem telepon seluler
generasi kedua dan 3G (Third Generation) pada sistem seluler generasi ketiga.

4. Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA):

OFDMA membagi saluran frekuensi menjadi subkanal yang tumpang tindih yang disebut subcarrier
orthogonal. Setiap pengguna diberikan beberapa subcarrier orthogonal untuk mentransmisikan data
secara paralel. OFDMA digunakan dalam teknologi seperti Wi-Fi (802.11) dan jaringan seluler
generasi keempat (4G LTE).

5. Space Division Multiple Access (SDMA):

SDMA memanfaatkan multipleksing spasial dengan membagi wilayah fisik menjadi beberapa sektor
atau jalur transmisi. Setiap pengguna diberikan jalur transmisi yang berbeda secara fisik. SDMA
digunakan dalam sistem komunikasi satelit dan beberapa sistem Wi-Fi yang menggunakan multiple
antenna (MIMO - Multiple-Input Multiple-Output).

cara kerja data dipotong2 dalam beberapa frame dalam kamunikasi data

1. Pembagian Data:

Data yang akan dikirim dibagi menjadi frame-frame yang lebih kecil. Ukuran frame ini dapat
bervariasi tergantung pada protokol atau teknologi yang digunakan.

2. Penambahan Header:

Setiap frame diberi header yang berisi informasi yang diperlukan untuk mengenali frame tersebut
dan mengatur proses pengiriman. Header umumnya berisi informasi seperti alamat pengirim, alamat
penerima, kontrol aliran, nomor urut frame, dan informasi lain yang diperlukan untuk pengiriman
yang benar.

3. Penambahan Trailer:

Setelah data dipotong menjadi frame dan diberi header, trailer juga ditambahkan di akhir setiap
frame. Trailer biasanya berisi checksum atau nilai hash dari data frame untuk memastikan keutuhan
data saat diterima oleh penerima. Trailer juga dapat berisi informasi tambahan seperti bit paritas
untuk mendeteksi kesalahan transmisi.

4. Pengiriman Frame:
Setiap frame dikirimkan secara terpisah melalui jaringan. Frame-frame ini dikirimkan melalui jalur
yang berbeda dan dapat mengikuti rute yang berbeda sepanjang jaringan. Frame-frame ini dapat
dikirimkan secara berurutan atau melalui jalur yang berbeda, tergantung pada teknik switching dan
protokol yang digunakan.

5. Penerimaan dan Reassembling:

Di sisi penerima, frame-frame yang diterima dikumpulkan kembali untuk mengembalikan data asli.
Penerima menggunakan informasi yang terdapat di header frame untuk mengidentifikasi dan
mengurutkan frame yang diterima. Setelah semua frame diterima, data dapat direassembling atau
dirangkai kembali menjadi bentuk aslinya.

analisis kabel dan tanpa kabel dalam komunikasi data?

1. Kecepatan:

Kabel memiliki kecepatan transfer data yang lebih tinggi dibandingkan dengan komunikasi nirkabel.
Kabel seringkali dapat mentransfer data dengan kecepatan gigabit atau bahkan lebih tinggi. Di sisi
lain, komunikasi nirkabel memiliki kecepatan transfer data yang lebih rendah, tergantung pada
teknologi dan kondisi jaringan.

2. Jangkauan:

Kabel memiliki jangkauan yang terbatas karena sifat fisiknya. Panjang kabel tergantung pada
jenisnya, misalnya, kabel Ethernet memiliki batasan jarak sekitar 100 meter. Sementara itu,
komunikasi nirkabel memiliki jangkauan yang lebih luas dan dapat mencakup area yang lebih besar,
terutama dengan penggunaan antena yang tepat.

3. Mobilitas:

Komunikasi nirkabel memberikan fleksibilitas dan mobilitas yang lebih tinggi. Pengguna dapat
bergerak bebas dalam jangkauan sinyal nirkabel tanpa terikat oleh kabel. Di sisi lain, penggunaan
kabel membatasi mobilitas dan memerlukan koneksi fisik ke perangkat.

4. Keandalan:

Kabel cenderung lebih andal dalam mentransmisikan data. Mereka tidak mudah terpengaruh oleh
interferensi elektromagnetik atau gangguan sinyal. Komunikasi nirkabel rentan terhadap gangguan
dan dapat mengalami penurunan kualitas sinyal atau kehilangan sinyal dalam kondisi lingkungan
tertentu.

5. Keamanan:

Dalam hal keamanan, kabel lebih aman karena sinyal yang dikirim melalui kabel lebih sulit diakses
oleh pihak yang tidak berwenang. Komunikasi nirkabel memiliki risiko lebih tinggi dalam hal
keamanan karena sinyal dapat diintersep oleh pihak yang tidak berwenang jika langkah-langkah
keamanan yang tepat tidak diimplementasikan.

6. Biaya:

Secara umum, biaya implementasi dan pemeliharaan jaringan kabel lebih tinggi daripada
komunikasi nirkabel. Kabel memerlukan biaya instalasi fisik, termasuk pemilihan, pemasangan, dan
pemeliharaan kabel itu sendiri. Komunikasi nirkabel, meskipun membutuhkan investasi dalam
infrastruktur dan peralatan nirkabel, dapat lebih ekonomis dalam jangka panjang.
cara kerja akses internet upload download+ dalam komunikasi data

1. Permintaan Koneksi:

Pengguna meminta koneksi internet melalui perangkatnya, seperti komputer atau smartphone,
dengan memilih jaringan atau mengaktifkan koneksi Wi-Fi.

2. Permintaan DNS:

Setelah koneksi internet terhubung, perangkat pengguna mengirim permintaan DNS (Domain
Name System) ke server DNS. Permintaan ini mengonversi alamat URL yang dimasukkan pengguna ke
alamat IP yang sesuai.

3. Permintaan ke Server:

Setelah alamat IP ditentukan, perangkat pengguna mengirimkan permintaan ke server yang


diinginkan. Misalnya, jika pengguna ingin mengakses situs web, permintaan dikirim ke server hosting
situs web tersebut.

4. Proses Perutean:

Permintaan perjalanan melalui serangkaian jaringan komputer, termasuk jaringan lokal (LAN),
jaringan area luas (WAN), dan ISP. Setiap jaringan meneruskan permintaan ke jaringan berikutnya
menuju server tujuan.

5. Taut Balik (Response):

Server menerima permintaan dan memprosesnya. Jika permintaan adalah untuk mengunduh
(download) data, server mengirimkan respons yang berisi data yang diminta ke perangkat pengguna
melalui jalur yang sama yang digunakan oleh permintaan awal.

6. Data Tiba di Perangkat Pengguna:

Data yang diterima oleh perangkat pengguna melalui koneksi internet ditransfer melalui lapisan
fisik jaringan, seperti kabel Ethernet atau sinyal nirkabel, dan dipecah menjadi paket-paket data yang
lebih kecil.

7. Reassembling dan Dekripsi (Download):

Jika data yang diterima adalah file atau konten yang dapat diunduh, perangkat pengguna akan
merangkai (reassemble) paket-paket data tersebut menjadi file yang utuh. Jika diperlukan, data juga
bisa didekripsi jika telah dienkripsi sebelumnya untuk keamanan.

8. Proses Upload:

Jika pengguna ingin mengunggah (upload) data ke server, perangkat pengguna akan mengirimkan
data ke server melalui koneksi internet dengan langkah-langkah yang serupa dengan permintaan
awal dan proses perutean.

Anda mungkin juga menyukai