REKOMENDASI ICRA
RUANG INTALASI GAWAT DARURAT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGANJUK
NO: 445/ / 411.801/PPI/2019
1. Pendahuluan
Infection Control Risk Assessment (ICRA)renovasi di Rumah
Sakit Umum Daerah Nganjuk adalah suatu proses kegiatan penilaian
risiko pengendalian infeksi yang dilakukan dalam melaksanakan
Pembuatan Gedung Ponek di Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk
guna untuk mengontrol, mencegah atau meminimalkan dampak
proyek.
Dampak dari renovasi berisiko sangat besar bahkan bisa
menyebabkan kematian . Salah satunya adalah ada debu plafon/tanah
yang akan menyebarkan infeksi melalui udara.
2. Tujuan
2.1. Tujuan Umum
Mencegah dan meminimalkan infeksi akibat dampak dari
pembangunan ruang Instalasi Gawat Darurat
2.2. Tujuan Khusus
1. Mencegah dan menguranggi infeksi terhadap pasien
2. Mencegah dan mengguranggi infeksi terhadap keluarga
3.Mencegah dan menggurangi infeksi terhadap pengunjung
4. Mencegah dan menguranggi infeksi terhadap karyawan dan
pekerja
3. Identifikasi tipe Bangunan
4. Matrik Kontruksi
LEVEL RESIKO
AKTIFITAS TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D
KONSTRUKSI
GRUP 1
Kelas 1 Kelas II Kelas II Kelas III/IV
(kel risiko rendah)
GRUP 2
Kelas 1 Kelas II Kelas II Kelas IV
(kel risiko medium)
GRUP 3
Kelas 1 Kelas II Kelas III/IV Kelas IV
(kel risiko tinggi)
GRUP 4
Kelas II Kelas III/IV Kelas III/IV Kelas IV
(kel risiko tertinggi
6. Rekomendasi
Nganjuk, 2019
Konsultan Perencanaan :
No Izin :
Lokasi Konstruksi : Tanggal Mulai Proyek :
Pimpinan Proyek: Perkiraan Durasi :
No Telp Pimpinan Proyek: Tanggal Izin Kadaluarsa :
Kontraktor Kerja:
No Telp. Kontraktor :
Supervisor :
KELOMPOK RISIKO
YA TIDAK AKTIVITAS KONSTRUKSI YA TIDAK PENGENDALIAN
INFEKSI
TIPE A : Inspeksi, aktivitas KELOMPOK 1 :
non invasif Risiko Rendah
TIPE B : Skala kecil, durasi KELOMPOK 2 :
singkat, tingkat sedang Risiko Sedang
sampai tinggi
TIPE C : Aktivitas GROUP 3 :
menghasilkan debu tingkat Risiko Medium/Tinggi
sedang sampai tinggi,
memerlukan lebih dari 1 shift
kerja untuk penyelesaian
TIPE D : Durasi lama dan GROUP 4 :
aktivitas kontruksi Risiko Paling Tinggi
membutuhkan shift kerja
yang berturutan
KELAS I 1. Melaksanakan kerja dengan metode yang meminimalkan debu
dari lokasi kontruksi
2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi sesegera
mungkin
3. Pembongkaran minor untuk perombakan ulang
KELAS II 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu terbang ke
atmosfer
2. Basahi permukaan kerja untuk mengontrol debu saat pemotongan
3. Segel pintu yang tidak terpakai dengan lakban
4. Tutup dan segel ventilasi udara
5. Seka permukaan dengan pembersih/disinfektan
6. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat
sebelum dipindahkan
7. Pel basah dan/atau vakum dengan alat vacum dengan filter HEPA
sebelum meninggalkan area kerja
8. Tempatkan keset dipintu masuk dan keluar area kerja
9. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya
pekerjaan; kembalikan seperti semula saat kerja selesai
KELAS III 1. Dapatkan izin pengendalian infeksi sebelum kontruksi dimulai
Tanggal 2. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya
Paraf pekerjaan untuk mencegah kontaminasi sistem saluran
3. Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode
pengontrolan kubus sebelum kontruksi dimulai
4. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan
unit filtrasi udara dengan filter HEPA
5. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek
selesai dan diperiksa oleh Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
serta dibersihkan secara menyeluruh oleh Layanan Lingkungan
6. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filter HEPA
7. Pel basah dengan pembersih/disinfektan
8. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan
penyebaran kotoran dan debris yang terkait dengan kontruksi
9. Tempatkan sampah kontruksi dalam wadah yang tertutup rapat
sebelum dipindahkan
10. Tutupi tempat sampah atua troli yang dipakai untuk transportasi.
Plester penutupnya
11. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada
lokasi pekerjaan
KELAS IV 1. Dapatkan izin pengendalian infeksi sebelum kontruksi dimulai
Tanggal 2. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya
Paraf pekerjaan untuk mencegah kontaminasi sistem saluran
3. Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode
pengontrolan kubus sebelum kontruksi dimulai
4. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan
unit filtrasi udara dengan filter HEPA
5. Buatlah ruang serambi/anteroom dan pastikan semua personil
untuk melewati ruangan ini sehingga mereka dapat divakum
menggunakan alat vakum dengan filter HEPA sebelum
meninggalkan area kerja atau mereka dapat memakai baju kerja
dari kain atau kertas yang dilepaskan setiap kali meninggalkan
area kerja
6. Semua personil yang memasuki area kerja diwajibkan untuk
memakai penutup sepatu
7. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek
selesai dan diperiksa oleh Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
serta dibersihkan secara menyeluruh oleh Layanan Lingkungan
8. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filter HEPA
9. Pel basah dengan pembersih/disinfektan
10. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan
penyebaran kotoran dan debris yang terkait dengan kontruksi
11. Tempatkan sampah kontruksi dalam wadah yang tertutup rapat
sebelum dipindahkan
12. Tutupi tempat sampah atua troli yang dipakai untuk transportasi.
Plester penutupnya
13. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada
lokasi pekerjaan
Persyaratan Tambahan :
2. ( )
3. ( )
( )
4. ( )
Tanggal : Tanggal :
Tanggal/Waktu Survey
Area
Proyek
A. Pengendalian Infeksi
Melakukan edukasi kepada manajer, staf medis, petugas
kesehatan lingkungan, dan staf lain tentang resiko pasien
immuno-supresi terhadap debu konstruksi
1) Kontraktor diberikan salinan, pengelolaan bahan
berbahaya, definisi kode darurat, dan dokumentasi yang
harus dikaji untuk mengurangi risiko cedera dan penyakit
pada karyawan
2) Dokumen tersebut dikaji bersama kontraktor beserta
pertanyaan dan jawabannya
3) Pengkajian lokasi dan metode pemasangan barrier debu
sementara
4) Menilai efisiensi yang berkaitan dengan kemampuan
penghambat debu (dust barriers) terhadap pencegahan
kelaurnya partikul udara
5) Menilai efektifitas ventilasi aliran udara negatif dan sistem
filtrasi
6) Terdapat peralatan untuk menangkap partikulat seperti
vakum dan peralatan HEPA yang sesuai dengan urutan
kerja
7) Evaluasi rencanan pembersihan dan pengendalian
8) Pengkajian dan evaluasi pola kontrol sirkulasi dan lalu
lintas
9) Pengkajian pembatasan/larangan untuk kegiatan
konstruksi/ pembongkaran dengan kontraktor
10)Terdapat exhaust fan dan berfungsi dengan baik
11)Terdapat unit filtrasi HEPA di daerah perawatan pasien
yang berdekatan dengan area konstruksi dan berfungsi
dengan baik
12)Memasang pelindung lebih tinggi dari gedung sekitar
13)Kultur ruang Ponek
14)Matras rekat yang tersedia di lokasi
15) Dibuatkan Anteroom ( ada washtafel, tempat Alat
Pelindung Diri)
16) Disiapkan Kamar mandi dan WC untuk pekerja
17) Memberikan Edakusi kepada semua karyawan cuci
tangan, penggunaan Alat Pelindung Diri.
18)Menepatkan Alat Pelidung diri dan menganti baju saat
pulang dan mau bekerja.
Kontraktor Tanggal,
Petugas K3 Tanggal,
LAMPIRAN 3
Area Renovasi :
Tanggal pemantauan :
KELAS IV
Ka.KPPIRS Tanggal,
Tanggal/Waktu Survey
Facility Engineer
Area
Proyek
Petugas K3 Tanggal,
Ka.KPPIRS Tanggal,
Kontraktor Tanggal,