Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

IDENTIFIKASI RESIKO INFEKSI – ICRA


RENOVASI RUANGAN STERILISASI
KOMITE PPI
TAHUN 2019

RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU


JL.MALUKU NO. 44 PALU
SULAWESI TENGAH
LAPORAN
IDENTIFIKASI RESIKO INFEKSI – ICRA (INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT)
Di RUANGAN STERILISASI RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU
TAHUN 2019

I. Pendahuluan
Standar Akreditasi Rumah Sakit SNARS Edisi 1 Tahun 2019 untuk
pencegahan infeksi di RS perlu dilakukan kajian resiko untuk menentukan
Prioritas Program dan Pencegahan Infeksi RS. Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Budi Agung Palu turut berperan dalam
memberikan masukan berkaitan dalam pencegahan dan pengendalian
infeksi mulai dari tahap perencanaan, proses sampai dengan finising
bangunan dengan melampirkan kajian Identifikasi Risiko Infeksi / ICRA
(Infection Control Risk Assessment ) yang dikeluarkan oleh PPIRS pada setiap
akan melaksanakan konstruksi/renovasi bangunan.
II. Tujuan
II.1 Mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yg didapat dan
ditularkan diantara pasien, staf, tenaga profesional kesehatan, tenaga
kontrak, tenaga sukarela, mahasiswa dan pengunjung
II.2 Mengidentifikasi jenis aktivitas dengan mempertimbangkan pasien,
petugas kesehatan dan resiko terhadap pengunjung

III. Perencanaan
III.1 Tanggal : 1 Agustus 2019
III.2 Lokasi : Kamar Operasi lantai 1
III.3 Kegiatan : Renovasi Ruang Sterilisasi

IV. Analisis ICRA


Aktivitas Konstruksi bangunan berdasarkan :
IV.1 Tipe : TIPE A
IV.2 Kelompok Resiko : Resiko RENDAH
IV.3 Level ICRA : Level II

Kelompok Pasien Resiko TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D


Kelp. Resiko Rendah I II II III/ IV

Kelp Resiko Medium I II III IV

Kelp Resiko Tinggi I II III/ IV IV

Kelp Resiko Tertinggi II III/ IV III/ IV IV

Tipe proyek Renovasi bangunan di Ruangan Sterilisasi termasuk dalam : Level


II
dimana terdapat hal– hal yang harus diperhatikan dan dilakukan sebagai
berikut :

1. Sebelum Melakukan Renovasi :

a. Lakukan pekerjaan dengan metode yang dapat meminima lisir debu


dari aktivitas konstruksi.
b. Petugas Renovasi menggunakan APD masker untuk meminimalisir
paparan debu.
c. Melakukan metode yang aktif untuk mencegah debu beterbangan
dari tempatnya ke udara.

2. Selama Renovasi :

a. Setiap petugas yang memasuki area kerja harus memakai pelindung


alas kaki/sepatu. Pelindung sepatu harus diganti setiap petugas
keluar dari area kerja.
b. Jangan melepaskan penghalang dari area kerja sampai proyek yang
selesai telah diinspeksi oleh K3RS dan PPIRS.
c. Semprotan air ke permukaan kerja untuk mengontrol debu pada saat
memotong.
d. Tutup pintu yang tidak dipakai dengan selotip.
e. Memblok dan menutup ventilasi udara.
f. Letakkan keset di pintu masuk dan pintu keluar dari area konstruksi.
g. Lepaskan atau lakukan isolasi system HVAC di area kerja.
h. Tutup lubang, pipa-pipa, sambungan-sambungan, dan bolongan-
bolongan dengan benar.

3. Sesudah Renovasi
a. Area dilakukan pengepelan basah dengan desinfektan
b. Pindahkan material dengan hati hati untuk meminimalkan
penyebaran kotoran dan debu terkait konstruksi
c. Vacum area kerja dengan HEPA filter
d. Tutup limbah konstruksi sebelum diangkut dalam wadah yang
tertutup

Identifikasi Area di sekitar proyek renovasi untuk mengkaji pengaruh


potensial :

NO KATEGORI UNIT NAMA UNIT POTENSI RISIKO INFEKSI


1 Unit Bawah -
2 Unit Atas Perawatan II (Anak) Bising, Debu
3 Depan Parkiran Bising, Debu
4 Samping Kanan Kamar Operasi Bising, Debu

4. Kesimpulan
Renovasi Ruangan Sterilisasi bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan
Potensi Risiko Infeksi bagi petugas, pasien dan lingkungan RS.

5. Penutup
Demikian hasil Identifikasi Resiko Infeksi – ICRA (Infection Control Risk
Assessment) sebagai upaya PPI dalam Pencegahan Resiko Infeksi sebelum
dilakukan renovasi/pembangunan.

Palu, 22 Juli 2019

Ketua Komite PPI, IPSRS Ka Proyek,

Dedy, ST

Dr. Mohamad Fachry Hi. M.Noer Rahmatu Priescilla Arlyani, ST Dedy, ST


PENILAIAN PENGENDALIAN RESIKO INFEKSI
MATRIKS TINDAKAN UNTUK KONSTRUKSI & RENOVASI
TAHAP 1:
Menggunakan tabel berikut, mengidentifikasi Jenis Proyek Renovasi Kegiatan
(Type A - D)

TIPE AKTIVITAS / KEGIATAN


TIPE A Inspeksi dan Aktivitas Non-Invasif.
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
 Pengangkatan plafon untuk inspeksi visual (terbatas untuk 1 ubin
per 5m2);
 Pengecatan (tetapi bukan pengamplasan);
 Instalasi penutup dinding
 Pekerjaan listrik; Pekerjaan pipa saluran air yang ringan;
 Kegiatan apa saja yang tidak menghasilkan debu atau perlu
memotong dinding atau akses ke langit-langit, selain untuk
pemeriksaan visual.
TIPE B Skala kecil, aktivitas durasi pendek yang menimbulkan debu minimal
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
 Instalasi telepon dan komputer kabel
 Akses ke ruangan
 Memotong dinding atau langit-langit dimana migrasi debu dapat
dikontrol.
TIPE C Pekerjaan yang menghasilkan debu sedang sampai tingkat tinggi,
memerlukan pembongkaran atau penghapusan dari setiap
komponen bangunan tetap atau rakitan
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
 Pembongkaran atau pengangkatan komponen bangunan built-in
atau rakitan,
 Pengamplasan dinding untuk mengecat atau memasang lapisan
dinding
 Pengangkatan lapisan lantai/wallpaper, plafon, dan casework
 Konstruksi dinding baru,
 Pekerjaan ringan saluran dan listrik di plafon
 Kegiatan perkabelan yang banyak.
 Setiap kegiatan yang tidak dapat diselesaikan dalam satu shift
kerja.
TIPE D Proyek pembongkaran dan penghancuran konstruksi bangunan
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
 Kegiatan/ aktivitas yang membutuhkan kerja shift
berkelanjutan.
 Memerlukan pembongkaran besar atau penghapusan sistem
kabel lengkap
 Konstruksi baru.
TAHAP 2 : RESIKO SEDANG RESIKO TINGGI RESIKO SANGAT
Menggunakan TINGGI
tabel berikut,
mengidentifikasi
Kelompok Resiko
Pasien yang akan
terkena dampak
renovasi.
Jika lebih dari satu
kelompok risiko
akan terpengaruh,
pilih kelompok
risiko tinggi
:RESIKO RENDAH
 Area  Perawatan  UGD  Unit Onkologi/
Perkantoran pasien dan  Radiology Kanker
 Tanpa pasien/ tidak  Recovery  Terapi Radiasi
area resiko tercakup Rooms  Area klinis
rendah yang dalam Grup 3  Ruang  Chemo
tidak terdaftar /4 Maternitas / Infusion
dimanapun  Laundry VK  Transplant
 Cafeteria  High  Pharmacy
 Dietary/ Dependency Admixture -
Ruang Gizi Unit Ruang bersih
 Manajemen  Kamar bayi  Kamar Operasi
Material  Pediatrics  Departemen
 PT/OT/  Lab Proses
Speech Microbiologi Sterilisasi
 Penerimaan/  Long term  Kateterisasi
Pemulangan sub-acute Jantung
 MRI units  Kamar
 Obat-obatan  Farmasi prosedur
nuklir  Dialisis invasif pasien
 Echocardiogr  Endoskopi rawat jalan
aphy  Area  Area Anastessi
 Laboratorium Bronchoskopi & pompa
tidak spesifik jantung
seperti Grup  Newborn
3 Intensive Care
 Koridor Unit (NICU)
Umum (yang  Semua ntensive
dilewati Care Unit
pasien,
suplai, dan
linen)

IC MATRIX – LEVEL KEWASPADAAN:


PROYEK PEMBANGUNAN DENGAN RESIKO INFEKSI PASIEN
JENIS PROYEK RENOVASI

KELOMPOK TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D


RESIKO PASIEN
RESIKO I II II III / IV
RENDAH
RESIKO I II III IV
SEDANG
RESIKO TINGGI I II III / IV IV
RESIKO II III / IV III / IV IV
SANGAT
TINGGI

Catatan:

Persetujuan dari Komite PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) diperlukan


pengontrolan prosedur saat Kegiatan Renovasi dan Tingkat Risiko yang
mengindikasikan bahwa Level II.

TAHAP 3
Deskripsi Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi berdasarkan Level/
Kelas

LEVEL SELAMA PROYEK BANGUNAN SETELAH PENYELESAIAN


PROYEK
LEVEL I 1. Melaksanakan pekerjaan dengan Area kerja bersih setelah
metode yang meminimalkan debu pekerjaan proyek selesai.
dari lokasi konstruksi.
2. Mengganti plafon yang dilepaskan
untuk inspeksi visual sesegera
mungkin.
LEVEL II 1. Menyediakan sarana aktif untuk 1. Bersihkan permukaan
mencegah debu terbang ke dalam kerja dengan lap
atmosfer. pembersih yang dibasahi
2. Segel pintu yang tidak terpakai dengan cairan
dengan lakban. desinfektan.
3. Tempatkan sampah konstruksi 2. Pengangkutan Limbah
dalam wadah yang tertutup rapat renovasi ditempatkan
sebelum dipindahkan. dalam wadah tertutup
4. Pel basah dan/atau vakum dengan rapat.
alat vacuum dengan filter HEPA. 3. Area kerja dibersihkan
5. Tempatkan keset di pintu masuk dengan lap yang dibasahi
dan keluar dari area kerja, dan cairan desinfektan ,
diganti atau dibersihkan ketika penyedotan debu atau
sudah tidak efektif. HEPA Filter.
6. Isolasi sistem HVAC pada lokasi 4. Setelah selesai,
tempat berlangsungnya pekerjaan. kembalikan sistem HVAC
7. Pembersihan area kerja dan
permukaan horizontal pada seperti semula.
penyelesaian proyek.
LEVEL III 1. Isolasi sistem HVAC pada lokasi 1. Jangan menghilangkan
tempat berlangsungnya pekerjaan hambatan dari area kerja
untuk mencegah kontaminasi sampai
sistem saluran. proyek selesai setelah
2. Lengkapi semua barier konstruksi diperiksa oleh Tim PPI
sebelum konstruksi dimulai. dan Kepala Proyek.
3. Pertahankan tekanan udara negatif 2. Hapus penutup area
di lokasi kerja menggunakan unit renovasi (terpal) secara
ventilasi dengan filter HEPA atau hati-hati untuk
metode lain untuk meminimalkan
mempertahankan tekanan negatif. penyebaran debu,
Keamanan publik akan memonitor kotoran dan puing-puing
tekanan udara. bangunan.
4. Jangan menghilangkan barier dari 3. Bersihkan area kerja
area kerja sampai proyek selesai dengan Vacuum dan
dibersihkan secara menyeluruh. disaring dengan HEPA
5. Pel basah atau vakum dua kali per Filter.
8 jam pada kegiatan konstruksi, 4. Area renovasi segera
atau sebagaimana diharuskan dibersihkan dengan pel
untuk meminimalkan pelacakan. yang dibasahi cairan
6. Buang material barier dengan hati- desinfektan.
hati untuk 5. Setelah selesai,
meminimalkanpenyebaran kotoran kembalikan sistem HVAC
& debris yg terkait seperti semula.
dengan konstruksi. Material barier
harus diseka basah, divacum
dengan HEPA atau disemprot air
sebelum dibuang.
7. Tempatkan sampah konstruksi
dalam wadah yang tertutup rapat
sebelum dipindahkan
8. Tempatkan keset di pintu masuk
dan keluar dari area kerja, dan
diganti atau dibersihkan ketika
sudah tidak efektif.
9. Bersihkan area kerja dan
permukaan horizontal pada
penyelesaian proyek.
LEVEL IV 1. Isolasi sistem HVAC di area 1. Jangan melepas penutup
renovasi untuk mencegah area proyek sebelum
kontaminasi. pekerjaan selesai
2. Sebelum pelaksanaan proyek, diperiksa oleh Tim PPI
tutup area dengan penutup dan Tim pembangunan
plastik / bahan lain yang rapat Rumah Sakit.
sehingga tidak ada paparan debu, 2. Lepaskan penutup area
kotoran dan puing-puing renovasi (terpal, plastik
bangunan. atau seng) secara hati –
3. Menjaga tekanan udara negatif hati untuk
dalam tempat kerja dengan meminimalkan
memanfaatkan HEPA Filter udara. kontaminasi debu,
4. Tutup semua lubang pintu, pipa, kotoran dan puing-puing
dan saluran. bangunan.
5. Menyediakan tempat untuk 3. Pengangkutan limbah
berganti pakaian , memaki APD dan renovasi ditempatkan
membersihkan badan (mandi) dalam wadah yang
sebelum dan sesudah melakukan tertutup rapat.
pekerjaan proyek. 4. Area kerja dibersihkan
6. Semua orang yang memasuki area dengan vakum dan udara
proyek wajib memakai sepatu disaring dengan HEPA
tertutup. Filter.
Vacuums.
5. Bersiahkan area bekas
renovasi dengan kain pel
yang sudah dibasahi
cairan desinfektan.
6. Setelah selesai,
kembalikan sistem HVAC
seperti semula.

TAHAP 4 : Identifikasi daerah sekitar lokasi proyek, menilai dampak potensial

Unit Unit Atas Samping Samping Depan Belakang


Bawah Kanan Kiri

Kelp. R. Anak IBS Parkiran - Kosong


Resiko

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DALAM RENOVASI BANGUNAN


“RENOVASI R. STERILISASI” NO IJIN : -
Tanggal mulai Proyek:
1 Agustus s/d 20 Agustus
Lokasi Renovasi: Ruangan Sterilisasi seluas 1x 6 m2 2019
Koordinator Proyek : Pak Dedy, ST Perkiraan lama Proyek : 20 hari
Kontraktor yang melakukan proyek : Pak Dedy, ST Ijin Tanggal Kadaluarsa : ………………..

Supervisor: ……………………… Telephon :


KELOMPOK RESIKO
YA TIDAK AKTIVITAS RENOVASI YA TIDAK INFEKSI
TIPE A : Inspeksi, Kegiatan Non - Kelp. 1 : Resiko
√ - invasif - - Rendah
TIPE B : Skala kecil, Durasi pendek, Kelp. 2 : Resiko
- Level Sedang sampai tingkat Tinggi - - Sedang
TIPE C : Kegiatan menghasilkan Kelp. 3: Resiko Tinggi
debu, membutuhkan lebih dari 1
shift kerja untuk penyelesaian, Level
- Sedang sampai tingkat tinggi - -
TIPE D : Kegiatan konstruksi besar, Kelp.4 :Resiko Tinggi
membutuhkan penyelesain durasi Sekali
kerja lama dan mewajibkan shift
- - kerja berturut-turut √ -
LEVEL I 1. Melaksanakan pekerjaan dengan metode yang meminimalkan debu dari
lokasi konstruksi.
2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi visual sesegera
mungkin.

LEVEL II 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu terbang ke udara.


2. Segel pintu yang tidak terpakai dengan lakban.
3. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat
√ sebelum dipindahkan.
4. Pel basah dan/atau vakum dengan alat vacuum dengan filter HEPA.
Tanggal : 5. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area kerja, dan diganti
atau dibersihkan ketika sudah tidak efektif.
1/8/2019 6. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan.
TTD 7. Pembersihan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian
proyek.
LEVEL III 1. Lengkapi semua barier konstruksi sebelum konstruksi dimulai.
2. Lakukan pekerjaan dengan metode yang dapat meminimalisir debu dari
- aktivitas konstruksi.
3. Petugas Renovasi menggunakan APD masker untuk meminimalisir
paparan debu, sarung tangan rumah tangga untuk mencegah cedera
akibat goresan keramik atau pisau pemotong keramik.
4. Melakukan metode yang aktif untuk mencegah debu beterbangan dari
tempatnya ke udara.
TANGGAL :
5. Jangan melepas barier/ penutup plastik (terpal) dari area kerja sampai
proyek selesai dibersihkan secara menyeluruh.
TTD :
6. Pel basah atau vakum dua kali per 8 jam pada kegiatan konstruksi, atau
sebagaimana diharuskan untuk meminimalkan paparan debu.
7. Buang material bangunan dengan hati-hati dalam wadah yang tertutup
rapat untuk meminimalkan penyebaran debu, kotoran & bekas puing-
puing bangunan. Penutup area renovasi bangunan harus dibersihkan
dengan lap basah, divacum A atau disemprot air sebelum dibuang.
8. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat
sebelum dipindahkan
9. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area kerja, dan diganti
atau dibersihkan ketika sudah tidak efektif.
10. Bersihkan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian
proyek.
LEVEL IV 1. Mendapatkan Izin dari Tim PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
RS) sebelum konstruksi dimulai.
2. Mengisolasi sistem HVAC di daerah mana pekerjaan yang sedang
dilakukan untuk mencegah kontaminasi dari sistem saluran.
3. Pasang penutup area renovasi dan beri tanda sebelum konstruksi
dimulai.
4. Menjaga tekanan udara negatif dalam tempat kerja memanfaatkan
HEPA dilengkapi unit filtrasi udara.
5. Tutup semua lubang (pintu, angin di atas pintu), pipa, saluran air
dengan tepat.
6. Menyediakan tempat untuk berganti pakaian kerja dan
membersihkan diri sebelum dan sesudah bekerja.
7. Semua personil yang memasuki tempat kerja wajib memakai sepatu
tertutup.
TANGGAL :
TTD :

8. Jangan menghilangkan tanda penutup area kerja sampai proyek


selesai diperiksa oleh Tim PPI (Pencegahan & Pengendalian Infeksi
RS) dan lingkungan dibersihkan.
9. Area kerja dibersihkan dengan Vacuum dan disaring dengan HEPA
Filter.
10. Bersihkan area dengan kain pel yang dibasahi dengan disinfektan.
11. Lepaskan penutup area secara hati-hati untuk meminimalkan

Anda mungkin juga menyukai