Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

FILOSOFI PENDIDIKAN

PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA

MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

TAHAP 1 TAHUN 2022

BIDANG STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

DEDI HARDIANSYAH, S.Pd

2290224951432

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN 2022
MK INTI 1 FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA Mahasiswa PPG : Dedi Hardiansyah, S.Pd
Pemateri : Abdul Rahman, S.Pd.,M.Ed.,Ph.D NIM Mahasiswa : 2290224951432

1. Membuat tilisan reflektif tentang pemikiran mahasiswa terhadap sosok Ki Hadjar Dewantara
dan pemikirannya;
Khazanah berpikir kritis Ki Hajar Dewantara yang transformatif dan mendewasakan
tampak dalam upaya mengelola sekolah yang didirikannya, perguruan tinggi Taman Siswa.
gagasan-gagasan cemerlangnya perihal Bagaimana berkomitmen untuk mengabdi kepada Ibu
Pertiwi, Bagaimana mengabdi kepada rakyat, dan kemerdekaan rakyat melalui pendidikan dan
pengajaran ini terkesan dilupakan. Peran pendidik adalah memberikan teladan, Memberi
semangat, memfasilitasi, dan memberdayakan, serta memberikan dorongan kepada para
pendidik sebagaimana dicontohkan oleh Ki Hajar Dewantara dengan semboyan ing ngarsa sung
tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Menurut Ki Hajar Dewantara
pendidikan dan pengajaran adalah daya upaya yang disengaja secara terpadu dalam rangka
memerdekakan aspek lahiriyah dan batiniyah manusia. Pengajaran dan pendidikan bisa juga
dipahami sebagai upaya membebaskan diri anak dari ketidaktahuan, kepicikan diri, sikap iri
dengki dan egois dan berkembang menjadi manusia dewasa secara utuh: menjadi cendekiawan
yang bijaksana ( Cerdas, cermat, beriman, bermoral dan mandiri). Pengajaran adalah salah satu
bagian dari pendidikan. Artinya, pengajaran ialah pendidikan dengan cara memberi ilmu atau
pengetahuan dan memberi kecakapan. Pengaruh pengajaran pada umumnya adalah
memerdekakan manusia atas hidup lahirnya sehingga ia menjadi pribadi pintar cerdas dan
terampil. sedangkan yang dinamakan pendidikan menurut pengertian umum kata Ki Hajar
Dewantara adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Dalam konteks pengajaran
budi pekerti misalnya, pendidikan adalah upaya menyokong perkembangan hidup anak-anak
lahir dan batin, dari sifat kodrati nya menuju ke arah peradaban dalam sifatnya yang umum.
Apa yang dimaksudkan itu dapat berupa anjuran-anjuran, perintah-perintah kepada anak-anak
untuk melakukan berbagai perilaku yang baik dengan cara disengaja. Syarat-syaratnya adalah
mereka menyadari, menginsyafi dan melakukan anjuran atau perintah gurunya. sementara
pengajar atau Kamu adalah penuntun yang memberi keteladanan bagi para peserta didiknya
dalam berperilaku baik agar mereka mencapai keluhuran budi atau kebijaksanaan(Bersatunya
lahir dan batin) dan mengalami keselamatan dan kebahagiaan. Sementara itu, citra seseorang
yang memiliki kerja kecerdasan budi pekerti (Watak atau pikiran), menurut Ki Hajar Dewantara
adalah orang yang senantiasa memikirkan merasakan dan memakai ukuran, Timbangan dan
dasar-dasar yang pasti dan tetap( dalam perkataan dan tindakannya) yang pantas dan terpuji
MK INTI 1 FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA Mahasiswa PPG : Dedi Hardiansyah, S.Pd
Pemateri : Abdul Rahman, S.Pd.,M.Ed.,Ph.D NIM Mahasiswa : 2290224951432

terhadap sesama dan lingkungannya. ketika Budi (pikiran) dan pekerti ( tenaga) Seseorang
bersatu, maka bersatu jualah gerak pikiran perasaan dan kehendak atau kemauan nya, yang lalu
menimbulkan tenaga padanya untuk bertindak yang selaras dengan nilai-nilai dan menimbulkan
relasi yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan sosialnya. jadi, budi pekerti itulah yang
membuat tiap-tiap manusia berdiri sebagai manusia Merdeka, yang dapat memerintah atau
menguasai diri sendiri menjadi Manusia beradab namun kemerdekaan yang dimaksudkan itu
kata Ki Hajar Dew-antara bukan hanya menyangkut hidup seseorang yang tidak ter perintah
saja, tetapi seseorang juga harus menegakkan dirinya dan mengatur perikehidupan nya dengan
tertib (Penguasaan diri).

Anda mungkin juga menyukai