Anda di halaman 1dari 25

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1. 1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 3
1.4 Keutamaan Penelitian........................................................................................ 3
1.5 Target Temuan Penelitian ................................................................................. 3
1.6 Luaran yang Diharapkan ................................................................................... 3
1.7 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 4
2.1 Pengertian dan Konsep PBL ............................................................................. 4
2.2 Pengertian dan Konsep Berpikir Kritis ............................................................. 4
2.3 Pengertian dan Konsep ABK ............................................................................ 4
2.4 Pengertian dan Konsep Kearifan Lokal ............................................................ 5
2.5 Pengertian dan Konsep Keterampilan Berbicara .............................................. 5
2.6 Pengertian dan Konsep Media Pembelajaran .................................................... 6
BAB 3. METODE RISET ....................................................................................... 6
3.1 Metode Riset ..................................................................................................... 6
3.2 Prosedur Riset ................................................................................................... 6
3.3 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ........................................................... 7
BAB 4. JADWAL KEGIATAN DAN BIAYA ...................................................... 7
4.1 Anggaran Biaya ................................................................................................. 7
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8
LAMPIRAN .......................................................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim, serta Dosen Pendamping ............ 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan PKM-RSH ....................................... 18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas.............. 20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ................................................... 22

i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Bagan rancangan penelitian ............................................................... 6
Gambar 3. 2 Bagan tahapan penelitian ................................................................... 6

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ................................................... 7
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-RSH ................................................................... 8

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Berdasarkan Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 pendidikan inklusif
adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan
kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi
kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau
pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan
peserta didik pada umumnya. Hal ini menimbulkan beban tersendiri bagi siswa
berkebutuhan khusus. Menurut Suryadinata dan Farida (2016), seorang guru
yang mengajar inklusi perlu melakukan penjelasan lebih dengan metode
tersendiri kepada siswa tunagrahita ringan atau siswa yang memiliki tingkat
kekurangan pada intelektualnya. Oleh karena itu sudah semestinya di dalam
pendidikan untuk siswa berkebutuhan khusus dibuat suatu kurikulum yang
berbeda dari siswa normal pada umumnya agar dapat disesuaikan dengan
kebutuhan yang mereka butuhkan untuk bekalnya dalam melanjutkan
kehidupan di tengah masyarakat.
Penelitian berkaitan penggunaan PBL dalam pembelajaran yang berkaitan
dengan berpikir kritis telah dilakukan oleh para peneliti, diantaranya oleh
Herzon et.al (2018) yang meneliti pengaruh PBL terhadap keterampilan
berpikir kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBL efektif dalam
meningkatkan keterampilan berpikir siswa dalam materi poros maritim.
Penelitian yang dilakukan oleh Utaminingsih et.al (2018) juga menghasilkan
data bahwa terdapat peningkatan hasil belajar ketika menerapkan metode PBL
kepada siswa dalam pembelajaran IPA. Penelitian lain dilakukan oleh
Sufirmansyah dan Prameswati (2020) yang meneliti implementasi PBL dalam
mengoptimalkan pembelajaran di SLB. Penelitian tersebut mengungkapkan
bahwa sangat memungkinkan menerapkan strategi pembelajaran PBL, karena
memungkinkan kepada pengajar untuk mengeksplorasi perkembangan peserta
didik baik secara kognitif, efektif dan psikomotorik
Hasil dari wawancara dan diskusi tim dengan mitra yang merupakan
pengajar dari sekolah Harapan Utama Ananda mendapatkan beberapa
hambatan selama proses kegiatan belajar mengajar, diantaranya fokus peserta
didik ABK hanya bertahan sekitar 3-5 menit saja. Selain itu, karena kondisi
anak yang berbeda-beda mengakibatkan beragamnya perilaku setiap anak yang
membuat pengajar merasa kesulitan untuk mengatasi hal tersebut. Selama
pandemi peserta didik tidak bisa belajar secara daring. Mereka menganggap
bahwa ketika mereka menggunakan telepon genggam, mereka hanya berfokus
pada kegunaan dasar benda tersebut, sehingga mereka tidak mau belajar,
mereka lebih memilih menonton hiburan dari Youtube ataupun hanya sekedar
berkomunikasi melalui telepon. Masalah lain ialah para peserta didik kesulitan
apabila melakukan pembelajaran secara berkelempok karena mereka kesulitan
dalam bersosialisasi. Kemudian tim melakukan observasi langsung, dari
2

pengamatan tim siswa di Sekolah Luar Biasa Harapan Utama Ananda memiliki
keunikan pada tiap individu, ada yang emosinya tinggi dan melampiaskan
kepada guru, teman, atau benda di sekitarnya, ada pula siswa yang memiliki
keingintahuan yang tinggi, dan hiperaktif, mereka cenderung tidak peduli
dengan lingkungan sekitarnya. Kebanyakan siswa di sana memiliki
pemerolehan kosakata yang kurang dan hanya dapat menunjuk objek dengann
bahasa yang kurang dimengerti oleh guru dan orang lain.
Menurut Sulistyowati et.al (2022), penderita autis memiliki gangguan
yang berbeda dalam penyerapan bahasa, penelitian ini menyatakan hasil bahwa
penderita autis kesulitan dalam menggunakan kata berimbuhan. Maka dari itu
anak yang menderita autis harus diberikan stimulasi bahasa yang tepat dan
rutin. Siswa autis yang berada di sekolah Harapan Utama Ananda memiliki
ketertarikan terhadap media audio visual. Temuan ini merupakan hasil
observasi secara langsung, Ketika ditampilkannya video animasi dari aplikasi
Youtube membuat siswa menjadi lebih tertarik untuk menyaksikannya dan
mengikuti tiap kalimat yang ia dengar.
Keterampilan berbicara merupakan hal utama dalam membantu
komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Firmansyah (2017) melalui
praktik dan latihan memproduksi sistem bunyi untuk menyampaikan
kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang lain maka
keterampilan berbicara dapat terpenuhi dengan baik. Maka dengan demikian,
kemampuan berbicara dapat meningkat dengan melakukan praktik dan latihan
setiap waktu secara rutin.
Dengan demikian, video pembelajaran yang menghasilkan audiovisual
dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan konsentrasi siswa terutama
dalam hal pemerolehan bahasa. Dalam literatur Puspitasari (2020)
menerangkan bahwa media video pembelajaran dapat meningkatkan
kemampuan komunikasi anak spektrum autis karena dapat memotivasi siswa
dengan gambar yang menarik dalam video tersebut. Ulumudin (2019) juga
menambahkan bahwa adanya pengaruh penggunaan media gambar (visual)
terhadap perkembangan penguasaan kosakata pada anak autis, awal pelatihan
pengucapan kosakata dengan memilih kata benda yang mempunyai empat
huruf dan dua suku kata. Video model pembelajaran anak berkebutuhan khusus
autis berbasis K13 dapat meningkatkan mutu SDM guru di Sekolah Luar Biasa
Efendi et.al (2013). PBL yang akan kami terapkan meliputi kegiatan
merancang cerita, saling berlaku peran, pengambilan gambar atau adegan
(shooting), menonton bersama hasil pembuatan film, meminta para siswa
untuk menceritakan ulang tentang film yang mereka lakoni untuk melihat
seberapa jauh keterampilan berbicara yang mereka kuasai, serta FGD (Forum
Group Discussion) untuk melihat bagaimana kemampuan kritis para siswa
Harapan Utama Ananda.
3

Berdasarkan data di atas, Tim peneliti akan melakukan penelitian dengan


menerapkan metode lain berupa PBL (Project Based Learning) kepada para
siswa dengan berprinsip pada metode video animasi atau pembelajaran
berbasis IEP (Individualize Education Project) untuk mengembangkan
kemampuan kritis dan keterampilan berbicara siswa berkebutuhan khusus di
sekolah luar biasa Harapan Utama Ananda. Dengan demikian masalah
penelitian ini juga sejalan dengan kurikulum prototipe 2022 yang mendorong
pembelajaran sesuai dengan minat dan kemampuan belajar siswa, serta
memberikan ruang yang lebih luas untuk mengembangkan karakter dan
kompetensi dasar siswa.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka tim merumuskan masalah
penelitian yang difokuskan bagaimana pengaruh metode belajar PBL (Project
Based Learning) berbasis kearifan lokal terhadap kemampuan berpikir kritis
dan keterampilan berbicara peserta didik berkebutuhan khusus di Sekolah Luar
Biasa Harapan Utama Ananda.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
pengaruh model pembelajaran Project Based Learning (PBL) dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan berbicara peserta
didik berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa Harapan Utama Ananda.

1.4 Keutamaan Penelitian


Penelitian ini sangat penting karena akan mengungkapkan satu temuan
pembelajaran baru pada kalangan pemelajar yang tidak umum, yaitu kalangan
pelajar berkebutuhan khusus di SLB Harapan Utama Ananda. Penelitian ini
belum banyak dilakukan sehingga suatu kesempatan besar untuk dapat
melakukan penelitian ini.

1.5 Target Temuan Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan bagi berbagai
kalangan akademik terutama untuk disiplin ilmu bahasa Indonesia mengenai
hak dan kesempatan belajar yang sama bagi penyandang autisme. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan referensi
untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana meningkatkan daya berpikir
kritis dan keterampilan berbicara bahasa Indonesia siswa Harapan Utama
Ananda. Dengan menggunakan media ajar berbasis PBL, diharapkan dapat
memberikan kemudahan untuk pengajar dan pemelajar dalam meningkatkan
daya berpikir kritis dan keterampilan berbicara bahasa Indonesia.

1.6 Luaran yang Diharapkan


4

Luaran penelitian ini berupa laporan kemajuan, laporan akhir, dan artikel
ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi atau
didesiminasikan dalam seminar nasional.

1.7 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
memberikan pengalaman tambahan bagi tim, memberikan pengetahuan bagi
mitra mengenai konsep pembelajaran baru untuk ABK, dan memberikan
pengetahuan bagi khalayak banyak mengenai hasil penelitian yang tim kami
laksanakan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian dan Konsep PBL
Pembelajaran Project based learning berfokus pada pertanyaan atau
masalah yang mendorong konsep dan prinsip. Pembelajaran berbasis proyek
juga melibatkan siswa dalam penyelidikan konstruktif. Penyelidikan tersebut
dapat mengambil bentuk keputusan desain, penemuan masalah, pemecahan
masalah, penemuan atau proses pembangunan model (Titu, 2015). Penerapan
model pembelajaran Project based learning yaitu untuk meningkatkan
kemampuan menyusun struktur kalimat yang tepat pada ABK, karena pada
dasarnya ABK memiliki kendala dalam merumuskan pengertian sehingga
membutuhkan pembelajaran yang mudah dimengerti dan berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari ABK (Zakiah, 2018). Dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran menggunakan metode Project based learning adalah
memfokuskan siswa pada suatu keputusan penemuan masalah hingga
pemecahan masalah, diimplikasikan untuk mengembangkan keterampilan
berbicara, dan dapat meningkatkan kemampuan dalam menyusun struktur
kalimat pada Anak Berkebutuhan Khusus.

2.2 Pengertian dan Konsep Berpikir Kritis


Berpikir kritis adalah pemikiran reflektif yang berfokus pada pengambilan
keputusan mengenai hal harus diyakini dan hal yang harus dilakukan setelahnya
atau kemampuan untuk berpikir kembali, menguji kembali, merestrukturisasi
pemikiran yang sudah ada (Davidi et.al 2021). Berpikir kritis menjadi
kemampuan yang dibutuhkan dalam pembelajaran karena berpikir kritis adalah
berpikir menggunakan penalaran yang reflektif, bertanggung jawab dan rinci
atau secara tidak langsung memperoleh pengetahuan yang relevan dan reliabel
(Pratiwi dan Setyaningtyas, 2020). Berpikir kritis dapat disimpulkan sebagai
kemampuan berpikir kompleks seseorang yang mampu digunakan dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

2.3 Pengertian dan Konsep ABK


Rumia et.al (2021) menjelaskan bahwa anak berkebutuhan khusus adalah
anak yang memiliki keterbatasan baik pada organ indra, mental, gangguan
5

berbicara dan kemampuan dalam berbahasa, keterbatasan fisik, gangguan


konsentrasi dalam belajar, attention deficit hyperactivity (ADHD), gangguan
emosi serta gangguan pada perilaku. Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah
anak yang memiliki keterbatasan atau hambatan baik fisik, mental-intelektual,
sosial, dan emosional yang berpengaruh langsung dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan dalam pembelajaran dibandingkan dengan anak-anak lain
yang seusia dengannya (Rezieka, 2019). Jadi, dapat disimpulkan bahwa Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang memiliki keterbatasan dan
hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan yang dialaminya mengenai
fisik maupun psikisnya.

2.4 Pengertian dan Konsep Kearifan Lokal


Kearifan lokal merupakan pengetahuan yang dikembangkan oleh nenek
moyang mereka dalam proses menghadapi situasi lingkungan sekitar,
pengetahuan itu merupakan bagian dari budaya yang diperkenalkan secara
turun-temurun secara konseptual dan filosofis. Kearifan lokal juga dijadikan
sebagai sumber pendidikan untuk siswa lebih mengenal dan mendekatkan diri
terhadap nila-nilai budaya pada daerahnya Kearifan lokal dapat dipahami
sebagai gagasan, nilai, serta pandangan masyarakat setempat yang bersifat
bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, tertanam dan diikuti oleh masyarakat
setempat, konsep kearifan lokal juga memberikan manfaat pada pembinaan
karakter atau jati diri siswa sebagai bagian dari masyarakat setempat
(Sutarman, 2017). Kearifan Lokal merupakan pengetahuan yang sudah ada
sejak dahulu dan dikembangkan oleh para leluhur baik secara konseptual atau
secara filosofis dan dilestarikan nilai-nilai dan budaya secara turun-temurun.

2.5 Pengertian dan Konsep Keterampilan Berbicara


Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa
selain mendengarkan, membaca, dan menulis. Berbicara merupakan
keterampilan berbahasa yang aktif dan produktif karena pembicara melakukan
aktivitas untuk memilih hal-hal yang akan diungkapkannya melalui media
yang digunakan sehingga menghasilkan tuturan (Halidjah, 2012).
Keterampilan berbicara sangat berkaitan dengan minat membaca dan
penguasaan kosakata siswa, maka semakin baik minat baca dan penguasaan
kosakata maka semakin baik keterampilan berbicara bahasa Indonesia
(Wiyanti, 2015). Keterampilan berbicara merupakan suatu tindakan yang
menghasilkan suatu ujaran atau tuturan yang lebih baik, untuk menghindari
kesulitan dan terhambat dalam berbicara maka harus disediakan media
pendukung untuk memaksimalkan keterampilan berbicara pada siswa seperti
media gambar berseri (Maufur dan Lisnawati, 2017). Keterampilan berbicara
merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang berkaitan erat dengan
penguasaan kosakata serta minat membaca yang menghasilkan sebuah ujaran
atau tuturan yang baik dan dengan media pendukung agar menjadi maksimal.
6

2.6 Pengertian dan Konsep Media Pembelajaran


Media pemberlajaran meliputi alat fisik yang digunakan dalam
menyampaikan materi yang terdiri atas buku, tappe-recorder, kaset, video,
film, gambar, foto, televise, grafik, dan komputer (Dewanti et.al, 2018). Media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam upaya
menyampaikan isi materi pembelajaran dengan tujuuan untuk memudahkan
pembelajar dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai
dengan tujuan pembelajaran.

BAB 3. METODE RISET


3.1 Metode Riset
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka jenis penelitian
yang kami adaptasikan yaitu penelitian penjelasan (explanatory research).
Penelitian penjelasan adalah penelitian yang menjelaskan hubungan antara
variabel dan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan dan bertujuan untuk
menjelaskan kejadian dan fenomena penelitian (Indriani dan Kuswoyo, 2017).
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan metode Project Based
Learning sebagai variabel independen, berpikir kirits sebagai variabel
inrtervening, dan keterampilan berbicara sebagai variabel dependen.
Planning Berpikir Kritis ABK
(Y1)
Creating
Keterampilan
Processing Berbicara ABK (Y2)

Gambar 3. 1 PBL Berbasis Kearifan Lokal dan IEP (X)

3.2 Prosedur Riset


Riset ini melakukan lima tahapan penelitian, yaitu tahap observasi, tahap
pelaksanaan, tahap analisis data, tahap penarikan kesimpulan, dan tahap
pembuatan laporan akhir. Seperti yang terlihat pada gambar bagan 3.2.

Gambar 3. 2 Bagan tahapan penelitian


Pada tahap observasi ialah tahap penjajakan kondisi pada sekolah Harapan
Utama Ananda. Tahap ini berisikan tahap wawancara yang menggali informasi
kepada para pengajar. Wawancara berisikan beberapa pertanyaan penting yang
berguna untuk merumuskan instrument penelitian yang akan digunakan.
Pelaksanaan penilitian, kami mengimplementasikan teknik Immediate
Feedback yang akan dilaksanakan sebanyak 10 pertemuan, dimana tahapan
pembelajarannya mengikuti teori Munandar dalam Titu (2015) yang terdiri atas
beberapa tahapan, yaitu planning, creating, dan processing. Pada tahap
planning mahasiswa akan merancang proyek pembelajaran untuk siswa ABK,
7

pada tahap creating , mahasiswa akan mengembangkan gagasan atau ide pada
proyek pembelajaran, dan pada tahap processing mahasiswa akan melakukan
persentasi dan evaluasi proyek pembelajaran yang telah berlangsung.
Setelah tahap pelaksanaan dilakukan maka akan adanya data yang akan
dihasilkan. Dalam hal ini tim akan melakukan analisis terhadap data yang
diperoleh, dalam hal ini tim menjadikan seluruh populasi sebanyak 12 siswa
untuk selanjutnya diambil datanya pada tahap penarikan simpulan yang akan
menyajikan hasil keseluruhan penelitian. Dalam tahap ini akan menunjukkan
bagaimana perkembangan siswa ABK dalam sekolah Harapan Utama Ananda
mengenai metode pembelajaran PBL yang berdasarkan pada IEP Kearifan
Lokal. Tahap terakhir ialah tahap pembuatan laporan yang mana merupakan
finalisasi dalam sebuah penelitian. Menulis laporan akhir dan ilmiah ini akan
dilakukan beralaskan pada prosedur yang penulisan yang berlaku agar kualitas
yang baik, valid, serta orisinil terhadap hasil penelitian.

3.3 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data


Penelitian ini akan dilakukan pada sekolah Harapan Utama Ananda yang
berlokasi di Depok, Jawa Barat. Waktu pelaksanaan penelitian akan dilakukan
sesuai dengan kegiatan belajar mengajar yang berlaku sekitar pukul 08.00 –
11.00 WIB.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Matching Pretest-Posttest
yang akan diterapkan pada seluruh populasi. Metode penelitian yang akan kami
gunakan adalah Quasi Eksperiment yang berarti suatu penelitian yang mencari
pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain (Sugiyono dalam
Harefa, 2020).
Matching Pretest-Posttest akan memudahkan dalam mendapatkan data
melalui instrument yang akan dibagikan. Dengan memberikan pretest dan
posttest, maka data yang didapatkan dapat diurutkan dengan mudah. Untuk
membuat kegiatan bagi para anak berkebutuhan khusus, kami akan
menggunakan Quasi Eksperiment dengan meneliti metode pembelajaran PBL
yang berdasarkan pada kearifan lokal IEP.

BAB 4. JADWAL KEGIATAN DAN BIAYA


4.1 Anggaran Biaya
Rekapitulasi rencana anggaran biaya disusun sesuai dengan perkiraan
kebutuhan penelitian. Jenis kebutuhan meliputi perlengkapan yang diperlukan,
bahan habis pakai, perjalanan, dan lain-lain yang terdapat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran (Rp)
Belmawa 3.175.000
1 Bahan Habis Pakai Perguruan Tinggi 300.000
Instansi Lain -
8

Belmawa 700.000
2 Sewa Jasa Perguruan Tinggi 300.000
Instansi Lain -
Belmawa 1.200.000
3 Transportasi lokal Perguruan Tinggi 300.000
Instansi Lain -
4 Lain-lain Belmawa 660.000
Perguruan Tinggi 300.000
Instansi Lain -
Jumlah 6.935.000

Belmawa 5.735.000
Perguruan Tinggi 1.200.000
Rekap Sumber Dana
Instansi Lain -
Jumlah 6.935.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Kegiatan penelitian dijadwalkan berlangsung dalam 3-4 bulan, dimulai
dengan penyusunan proposal, penentuan sampel penelitian, pelaksanaan
penelitian, pengumpulan dan analisis data, dan diakhiri dengan pelaporan
penelitian seperti yang terdapat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-RSH


Bulan
No Nama Kegiatan Penanggung Jawab
1 2 3 4
1. Penyusunan Proposal Nurasih Hadina
2. Penentuan Sampel Nurasih Hadina
3. Pelaksanaan Penelitian Nurasih Hadina
4. Pengumpulan Data Erika Aprilia
5. Analisis Data Nurasih Hadina
6. Penyusunan Laporan Novia Zalsabila
7. Penyusunan Artikel Ilmiah Nurasih Hadina

DAFTAR PUSTAKA
Davidi, E. I. N., Sennen, E. dan Supardi, K. 2021. Integrasi pendekatan STEM
(Science, Technology, Engineering and Mathematic) untuk peningkatan
keterampilan berpikir kritis siswa sekolah dasar, Scholaria: Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan, 11(1), pp. 11–22. doi: 10.24246/j.js.2021.v11.i1.p11-22.
Dewanti, H., Toenlioe, A. J. E. dan Soepriyanto, Y. 2018. Pengembangan media
pop-up book untuk pembelajaran lingkungan tempat tinggalku kelas IV SDN 1
Pakunden Kabupaten Ponorogo, Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 1(3), pp.
221–228. Available at:
http://journal2.um.ac.id/index.php/jktp/article/viewFile/4551/3408.
Efendi, M. et al. 2013. The feasibility study of autism instructional video based on
9

“ Curruculum 2013 ” for special education teacher (Studi kelayakan video


pembelajaran anak autis berbasis kurikulum 2013 bagi guru pendidikan
Khusus), 4(2), pp. 141–146.
Firmansyah, M. B. 2017. Model pembelajaran diskusi berbasis perilaku berliterasi
untuk keterampilan berbicara, Jurnal Ilmiah Edukasi & Sosial, 8(2), pp. 119–
125.
Halidjah, S. 2012. Evaluasi keterampilan berbicara dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia, Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 2(1), pp. 259–268. doi:
10.26418/jvip.v2i1.367.
Harefa, D. 2020. Pengaruh model pembelajaran problem solving terhadap hasil
belajar IPA Fisika siswa kelas IX SMP Negeri 1 Luahagundre Maniamolo tahun
pembelajaran (Pada materi energi dan daya listrik). Jurnal Education And
Development, 8(1), pp. 231–234. Available at:
http://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/1540.
Herzon, H. H., Budijanto, B. dan Utomo, D. H. 2018. Pengaruh Problem-Based
Learning (PBL) terhadap keterampilan berpikir kritis, Jurnal Pendidikan: Teori,
Penelitian, dan Pengembangan, 3(1), pp. 42–46. Available at:
http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/10446.
Indriani, J. dan Kuswoyo, C. 2017. Pengaruh city branding pada city image dan
keputusan berkunjung wisatawan ke Kabupaten Purwakarta, Jurnal Manajemen
Maranatha, 17(1), p. 41. doi: 10.28932/jmm.v17i1.410.
Maufur, S. dan Lisnawati, S. 2017. Pengaruh penggunaan media gambar berseri
terhadap keterampilan berbicara Bahasa Indonesia siswa kelas III MI Al-
Washliyah Perbutulan Kabupaten Cirebon, Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru
MI, 4(2), p. 189. doi: 10.24235/al.ibtida.snj.v4i2.1888.
Pratiwi, E. T. dan Setyaningtyas, E. W. 2020. Kemampuan berpikir kritis siswa
melalui model pembelajaran problem based learning dan model pembelajaran
project based learning, Jurnal Basicedu, 4(2), pp. 379–388. doi:
10.31004/basicedu.v4i2.362.
Puspitasari, D. I. 2020. Pemanfaatan video pembelajaran untuk meningkatkan
komunikasi anak dengan spetrum autis, Jurnal Pendidikan Khusus, p. 5.
Rezieka, D. G. 2019. Faktor penyebab anak berkebutuhan khusus dan klasifikasi
Abk, pp. 40–53.
Rumia, M., Simorangkir, R. dan Lumbantoruan, J. H. 2021. Aksesibilitas anak
berkebutuhan khusus di era pendidikan 4.0, Jurnal Dinamika Pendidikan, 14(1),
pp. 204–213. doi: 10.33541/jdp.v12i3.1295.
Sufirmansyah, S. dan Prameswati, L. N. 2020. Implementasi problem based
learning dalam mengoptimalkan pembelajaran di Sekolah Luar Biasa Putera
Asih Kediri, AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman, 7(1),
pp. 90–103. doi: 10.53627/jam.v7i1.3924.
Sulistyowati, H., Mayasari, D. dan Hastining, S. D. 2022. Pemerolehan kosakata
anak Autism Spectrum Disorder (ASD), Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak
10

Usia Dini, 6(4), pp. 3091–3099. doi: 10.31004/obsesi.v6i4.2374.


Suryadinata, N. dan Farida, N. 2016. Analisis proses berpikir Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK) dalam menyelesaikan masalah matematika di SMP Inklusi Kota
Metro (Studi kasus pada siswa tunagrahita ringan), Jurnal Pendidikan
Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah Metro, 5(1), pp. 94–104. doi:
10.14746/strp.2015.40.1.28.
Sutarman, U. 2017. Penerapan konsep kearifan lokal masyarakat Sunda
(Sabilulungan) dalam pembelajaran sejarah, Historia: Jurnal Pendidik dan
Peneliti Sejarah, 1(1), p. 33. doi: 10.17509/historia.v1i1.7006.
Titu, M. A. 2015. Penerapan model pembelajaran project based learning (PjBL)
untuk meningkatkan kreativitas siswa pada materi konsep masalah ekonomi,
Prosiding Seminar Nasional, 9, pp. 176–186.
Ulumudin, I. 2019. Penggunaan media gambar untuk mengembangkan penguasaan
kosakata pada anak autis usia dini, JIV-Jurnal Ilmiah Visi, 14(1), pp. 75–84. doi:
10.21009/jiv.1401.8.
Utaminingsih, R., Rahayu, A. dan Andini, D. W. 2018. Pengembangan RPP IPA
sekolah dasar berbasis problem-based learning untuk siswa learning disabilities
development of primary school natural science lesson plan based on problem-
based learning for learning disabilities students, Inovasi Pendidikan IPA, 4(2),
pp. 191–202. Available at: http://journal.uny.ac.id/index.php/jipi.
Wiyanti, E. 2015. Peran Minat Membaca dan Penguasaan Kosakata Terhadap
Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia.
Zakiah, W. G. 2018. Impact of project based learning learning model on the ability
of deaf children to build the structure of sentence, IJDS:Indonesian Journal of
Disability Studies, 5(1), pp. 59–64. doi: 10.21776/ub.ijds.2018.005.01.7.
11

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim, serta Dosen Pendamping
1.1 Biodata Ketua Tim
12

1.2 Biodata Anggota Tim 1


13

1.3 Biodata Anggota Tim 2


14

1.4 Biodata Anggota Tim 3


15

1.5 Biodata Anggota Tim 4


16

1.6 Biodata Dosen Pendamping


17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan PKM-RSH

Harga Satuan
No Jenis Pengeluaran Nilai (Rp)
Volume (Rp)

1 Bahan/perlengkapan
habis pakai
a. Kertas HVS A4 70gsm 6 rim 50.000 300.000

b. Tinta hitam printer


4 buah 200.000 800.000
Canon E400
c. Tinta warna printer
3 buah 250.000 700.000
Canon E400
d. Buku tulis 15 pack 45.000 675.000
e. Pulpen 15 pack 20.000 300.000
f. Penggaris 15 pack 20.000 300.000

i. Data internet 30 hari 4 bulan 100.000 400.000

SUB TOTAL 3.475.000

2 Sewa Jasa
a. Canva Premium 4 bulan 200.000 800.000
b. Jasa Editing 2 kali 100.000 200.000

SUB TOTAL 1.000.000

3 Perjalanan Lokal

a. Perjalanan ke lokasi 5 kali 200.000 1.000.000


Mitra

b. Perjalanan membeli 1 kali 150.000 150.000


perlengkapan

c. Perjalanan persiapan 1 kali 100.000 100.000

d. Perjalanan diskusi 1 kali 150.000 150.000

e. Perjalanan pelaksanaan 1 kali 100.000 100.000


19

SUB TOTAL 1.500.000

4 Lain-lain

a. Masker sensi duckbill 3 box 50.000 150.000

b. Face shield 6 buah 5.000 30.000

c. Hand sanitizer
3 buah 50.000 150.000
(Handyclean 500 ml)

d. Cetak / print proposal 100.000 100.000


PKM (diwajibkan 3 rangkap
Perguruan Tinggi)

e. Penjilidan proposal 10.000 30.000


PKM (diwajibkan 3 rangkap
Perguruan Tinggi)

f. Publikasi artikel ke 500.000 500.000


1 jurnal
jurnal

SUB TOTAL 960.000

GRAND TOTAL 6.935.000


Terbilang enam juta sembilan ratus tiga puluh lima ribu rupiah
20

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

No Nama Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


/NIM Studi Ilmu Waktu
1 Nurasih Pendidika Bahasa 28 1. Koordinasi
Hadina n Bahasa dan jam/minggu tim dan objek
/2019215004 dan Sastra penelitian
56 Sastra 2. Menganalisis
Indonesia data riset
3. Koordinator
pelaksanaan
kegiatan
penelitian
4. Koordinator
penyusunan
laporan
5. Koordinator
penyusunan
artikel ilmiah
2 Erika Aprilia Pendidika Bahasa 28 1. Koordinator
/2019215004 n Bahasa dan jam/minggu alat dan bahan
79 dan Sastra kegiatan
Sastra 2. Mengumpulk
Indonesia an data riset
3. Menganalisis
dan
menyusun
data
4. Menyusun
laporan dan
artikel ilmiah
3 Novia Pendidika Bahasa 28 1. Koordinator
Zalsabilla n Bahasa dan jam/minggu alat dan bahan
/2019215001 dan Sastra kegiatan
46 Sastra 2. Mengumpulk
Indonesia an data riset
3. Menganalisis
dan
menyusun
data
21

4. Menyusun
laporan dan
artikel ilmiah

4 Nengsakila Pendidika Bahasa 28 1. Mengumpulk


Nurpitriani n Bahasa dan jam/minggu an data riset
/2020215000 dan Sastra 2. Menganalisis
26 Sastra dan
Indonesia menyusun
data
3. Menyusun
laporan dan
artikel ilmiah
5 Renny Pendidika Bahasa 28 1. Mengumpulk
Apriliyani n Bahasa dan jam/minggu an data riset
/2020215003 dan Sastra 2. Menganalisis
54 Sastra dan
Indonesia menyusun
data
3. Menyusun
laporan dan
artikel ilmiah
22

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai