OLEH :
KELOMPOK 3
DOSEN :
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................1
1.4 Studi Kasus.................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
Algoritma Dijkstra untuk Penentuan Lintasan Terpendek
Dari Kampus STMIK Lombok Menuju Wisata Longtun
WaterPark Kopang
Prodi Teknik Informatika STMIK Lombok
BAB 1
1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini merupakan wujud dari keingintahuan penulis
sebagai mahasiswa terhadap salah satu mata kuliah Matematika Diskrit & Struktur Data.
Selain itu tujuan penulis dalam pembuatan makalah ini karena dorongan perkembangan
teknologi yang semakin canggih.
1.4 Studi Kasus
Kabupaten Lombok Tengah adalah salah satu elemen pendukung mendasar yang
sangat mempengaruhi pertumbuhan berbagai sektor seperti sektor ekonomi, pariwisata,
sosial, industri, dll. Analisis terhadap kebutuhan transportasi kedepannya sangat perlu untuk
dikaji. Analisis ketersediaan dan kebutuhan terhadap transportasi yang tepat akan menjadi
salah satu fokus utama dalam menciptakan suatu sistem transportasi yang aman, selamat,
cepat, dan efisien 2 demi menunjang pembangunan dan perkembangan kabupaten Lombok
Tengah.
2. DASAR TEORI
Teori graf adalah bagian dari disiplin ilmu matematika diskrit yang sangat berguna
untuk mengembangkan model-model terstruktur dalam berbagai situasi dan sangat banyak
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Titik dan garis merupakan alat yang dipakai
dalam teori graf. Sebagai contoh, titik merupakan representasi dari orang-orang pada suatu
keluarga dan garis merupakan representasi dari hubungan antara dua orang dalam keluarga
tersebut. Salah satu aplikasi teori graf adalah penentuan lintasan terpendek pada suatu graf.
Aplikasi penentuan lintasan terpendek merupakan salah satu persoalan optimasi karena
tujuannya adalah untuk menentukan panjang lintasan yang minimum dari satu titik ke titik
lain. Graf yang dipakai dalam penentuan lintasan terpendek adalah graf berbobot, yaitu graf
yang untuk setiap sisinya memiliki nilai sehingga panjang lintasan dari suatu titik ke titik
lain merupakan jumlah dari nilai-nilai pada setiap sisinya. Panjang lintasan pada lintasan
terpendek dari suatu titik ke titik lain dapat disebut dengan jarak antara dua titik. Penentuan
lintasan terpendek yang akan dibahas pada makalah ini menggunakan algoritma Dijkstra
yang dikembangkan oleh Edsger Wybe Dijkstra pada tahun 1959. Algoritma Dijkstra
merupakan algoritma yang dipakai dalam penentuan lintasan terpendek dari suatu titik
tertentu ke setiap titik lain pada suatu graf. Pengaplikasian algoritma Dijkstra dalam
menentukan lintasan terpendek bertujuan agar lintasan terpendek dari suatu titik ke titik lain
dapat dilakukan dalam satu kali algoritma saja.
Algoritma Dijkstra Menurut Dwi Ardana dan Ragil Saputra (2016), Algoritma
Dijkstra adalah sebuah algoritma greedy yang dipakai dalam memecahkan permasalahan
jarak terpendek untuk sebuah graf berarah dengan bobot-bobot sisi (edge) yang bernilai tak
negatif. Ide dasar algoritma Dijkstra sendiri ialah pencarian nilai cost yang terdekat dengan
tujuan yang berfungsi pada sebuah graf berbobot, sehingga dapat membantu memberikan
pilihan jalur. Pada Algoritma Dijkstra, node digunakan karena Algoritma Dijkstra
menggunakan graph berarah untuk penentuan rute lintasan terpendek. Algoritma ini
bertujuan untuk menemukan jalur terpendek berdasarkan bobot terkecil dari satu titik ke
titik lainnya. Misalkan titik mengambarkan gedung dan garis menggambarkan jalan, maka
Algoritma Dijkstra melakukan kalkulasi terhadap semua kemungkinan bobot terkecil dari
setiap titik.
Lintasan terpendek di dalam graf merupakan salah satu persoalan optimasi. Graf
yang digunakan adalah graf berbobot (weighted graph). Asumsi yang digunakan adalah
bahwa semua bobot bernilai positif. Terpendek berarti meminimisasi bobot pada suatu
lintasan di dalam graf.
MASJID
3. MONTONG
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
TANGGAK
KANTOR
DESA
BERAIM SD 3 BATUNYALA
SMK 1
1,4 km
G D
4,5 km
PARIWISATA
1,4 km 1,7 km F 3,2 km
MASJID JAMIK
MASJID LEBUI E 2,2 kmC
H KANTOR DESA
B
1,4 km 9,3 km DAKUNG
3,3 km 2 km
SDN 2 BAKAN
I 1,9 km
RSD
A
SMPN
1,8 km 6 KOPANG
2,9 km U 3,5 km
500 m 1 km S PERAYA
3,8 km
M
5,5 km
P
6,5 km Q
650 m L 650 m
1,3 km
1,4 km