BAHASA INDONESIA
KELAS IX
GURU PENGAJAR
ASMAH, S. Pd.
GURU PENGAJAR
ASMAH, S. Pd.
Taplak meja kadang digunakan untuk menghias meja dan paling banyak
tersedia di sejumlah toko dengan harga yang lumayan.
Namun, apa kalian pernah berfikir untuk membuat sebuah taplak meja
sendiri? Sebenarnya, kalian bisa saja membuat taplak meja sendiri yang
biayanya malah relatif lebih murah.
Tujuan
Pembuatan taplak meja ini bertujuan supaya kita bisa memanfaatkan sejumlah
barang bekas yang ada disekitar kita. Jadi, akan lebih bernilai serta
bermanfaat.
Hasil
Jadilah sebuah taplak meja dengan beberapa kreasi tangan kamu sendiri.
Sekarang kamu bisa meletakkan taplak meja tadi di meja ruang makan
maupun bisa juga di meja ruang tamu. Kamu bisa mengembangkannya
sebagai peluang usaha yang sangat menguntungkan.
Kesimpulan
Membuat taplak meja tersebut tidaklah sulit, namun kamu juga harus sabar
dan telaten serta ulet dalam proses pengerjaannya.
Sehingga, hal ini akan mengasah dan mengembangkan sebuah keterampilan
yang kalian miliki, sekaligus kamu juga dapat menghemat biaya serta bisa
menambah keuntungan bila kamu memanfaatkannya menjadi peluang usaha.
Contoh kata:
Mati = Meninggal ; Fauna=Hewan
Pintar = Cerdas ; Senang = Gembira
Jelek = Buruk ; Awam = Umum
Asa = Harapan ; Kostum = Pakaian
Laris = Laku ; Sedih = Murung
1. Pintar = Cerdas
Contoh kalimat:
1) Anisa sangat pintar dalam pelajaran Matematika.
2) Siswa rajin belajar agar menjadi cerdas.
2. Meninggal = Mati
Contoh kalimat:
1) Ayamnya Pak Ahmad mati tertabrak motor .
2) Beberapa tahun yang lalu Nenek Siti meninggal dunia.
3. Kostum=Pakaian
Contoh kalimat:
1) Dalam ajang lomba Fashion Show, Aira menggunakan kostum
Putri salju.
2) Ibu mencuci pakaian.
b. Antonim
Antonim berarti 2 kata berbeda yang memiliki makna yang berlawanan
atau kontras satu sama lain.
Contoh kata:
Baru >< Lama ; Sedih >< Senang
Sayang >< Benci ; Jelas >< Kabur
Tutup >< Buka ; Sejuk >< Panas
Jinak >< Liar ; Kaya >< Miskin
Mahal >< Murah ; Hidup >< Mati
1. Konjungsi Aditif
adalah konjungsi yang berfungsi menghubungkan antar
klausa, kalimat dan paragraf yang memiliki kedudukan yang sama.
Contoh konjungsinya adalah dan, lagi, lagi pula, dan serta.
Contoh :
a. Taplak meja kadang digunakan untuk menghias meja dan paling
banyak tersedia di sejumlah toko dengan harga yang lumayan.
b. Membuat taplak meja tersebut tidaklah sulit, namun kamu juga
harus sabar dan telaten serta ulet dalam proses pengerjaannya.
c. Sehingga, hal ini akan mengasah dan mengembangkan sebuah
keterampilan yang kalian miliki.
2. Konjungsi Pertentangan
Konjungsi pertentangan adalah bentuk kata hubung yang
menghubungkan dua buah kalimat, kata, ataupun klausa yang
sederajat namun mempertentangkan kedua bagian tersebut.
contoh konjungsi pertentangan adalah tetapi, akan tetapi, melainkan,
sebaliknya, sedangkan, padahal, dan namun.
Contoh:
1. Ibu membeli buah jeruk, tetapi tidak membeli buah anggur.
2. Pak Darta pulang kampung selama dua minggu. Akan tetapi, istri
dan anaknya tidak ikut.
3. Dia pura-pura tidak membawa buku, padahal bawa.
3. Konjungsi Pilihan
Konjungsi pilihan adalah bentuk konjungsi yang berfungsi
menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih dengan tujuan
untuk memilih.
Contoh konjungsi pilihan : Atau, maupun, baik, entah.
Contoh :
a. Sekarang kamu bisa meletakkan taplak meja tadi di meja ruang
makan maupun bisa juga di meja ruang tamu.
b. Loli memiliki baju berwarna hitam, putih, maupun ungu.
c. Cepat atau lambat, mereka akan segera mengetahuinya.
4. Konjungsi Waktu
Konjungsi waktu memiliki fungsi sebagai kata hubung yang
menjelaskan hubungan waktu antara dua hal.Konjungsi waktu
bisa menjelaskan hubungan yang sederajat maupun tidak
sederajat.
Contoh kata konjungsi waktu adalah apabila, sementara, sesudah,
setelah, sejak, tatkala, sampai, dst.
Contoh:
a. Setelah kata sambutan dari kepala sekolah acara selanjutnya
adalah pentas seni.
b. Mereka sudah ada disana sejak hujan turun.
c. Gita membaca buku yang sebelumnya dia pinjam dari perpustakaan
5. Konjungsi Tujuan
Konjungsi tujuan adalah kata penghubung yang menjelaskan
maksud tujuan suatu kejadian atau tindakan.
Contoh konjungsi tujuan adalah agar, supaya, untuk, dan guna.
Contoh:
a. Pembuatan taplak meja ini bertujuan supaya kita bisa
memanfaatkan sejumlah barang bekas yang ada disekitar kita. Jadi,
akan lebih bernilai serta bermanfaat.
b. Tini datang tepat waktu supaya bisa duduk paling depan.
c. Ratih selalu membawa bekal dari rumah untuk menghemat
pengeluaran.
6. Konjungsi Sebab
Konjungsi sebab merupakan kata hubung yang menjelaskan
suatu kejadian yang terjadi karena sebab tertentu.
Contoh konjungsi sebab adalah sebab itu, Sebab, karena, dan oleh
karena itu.
Contoh :
a. Ayah tidak mengizinkan aku pergi, karena khawatir dengan
kesehatanku.
b. Mail mendapat nilai ujian yang bagus, karena ia rajin belajar.
c. Dian sangat malu ketika bertemu kekasihnya, sebab itu wajahnya
terlihat sangat merah.
7. Konjungsi Akibat
Konjungsi Akibat adalah bentuk kata hubung yang
menerangkan bahwa suatu keadaan tersebut dapat terjadi karena
penyebab yang lainnya.
Contoh konjungsi akibat adalah sehingga, sampai, dan akibatnya.
Contoh :
1. Laila bekerja semalaman, akibatnya ia jatuh sakit dan harus
dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.
2. Denis sangat menyukai Lina, sehingga ia menyatakan perasaannya
3. Wili tidak menaati peraturan lalu lintas, akibatnya ia kena tilang
polisi.
8. Konjungsi Syarat
Konjungsi syarat adalah jenis kata hubung yang
menerangkan bahwa kejadian tersebut dapat terjadi apabila
syarat-syarat terpenuhi.
Contoh konjungsi syarat adalah Jika, kalau, manakala, andai kata,
serta asal(kan).
Contoh:
a. Andai kata artis itu konser di Indonesia, sudah tentu kubeli
tiketnya
b. Aku akan ke rumah Eto, jika sudah mencuci baju dan piring.
c. Kalau ingin pergi, selesaikan dulu pekerjaan rumahmu!.
10.Konjungsi Perbandingan
Kata hubung ini berguna untuk menghubungkan dua hal
dan kemudian membandingkannya.
Contoh konjungsi perbandingan adalah seolah-olah, seperti, bagai,
bagaikan, seakan-akan, ibarat, umpama, dan daripada.
Contoh:
a. Sesudah membentuk sebuah pola seperti yang kamu inginkan, jahit
bulatan satu dan yang lainnya.
b. Adel terlihat sangat marah, ibarat bom atom yang siap meledak.
c. Ia terlihat menawan, umpama seorang putri di sebuah kerajaan.
1) Istilah Kesehatan
a) Hipertensi : desakan atau aliran darah dalam (tubuh) atau
tekanan darah.
Contoh kalimat : Penyebab stroke terbesar adalah hipertensi pada
usia di atas 40 tahun.
b) Infeksi : Ketularan penyakit.
Contoh kalimat : Luka yang tidak dapat dibersihkan bisa
menyebabkan infeksi.
c) Demam : Suhu badan lebih tinggi dari biasanya.
Contoh kalimat : Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah.
2) Istilah Kedokteran
a) Resep : Catatan dari dokter untuk apoteker mengenai obat
pasien.
Contoh kalimat : Nina membelikan resep itu di apotek.
b) Vaksin : Zat yang sengaja dibuat untuk merangsang
pembentukan kekebalan tubuh dari penyakit tertentu.
Contoh kalimat : Minggu depan Ririn akan di Vaksin.
c) Amputasi : Hilang atau putus bagian tubuh, seperti jari, lengan,
atau tungkai .
Contoh kalimat : Kaki Deni diamputasi kemarin.
3) Istilah Pendidikan
a) Akreditasi : suatu bentuk pengakuan yang diterbitkan
pemerintah atau pihak berwenang terhadap lembaga pendidikan.
Contoh kalimat : Sekolah SMA 1 itu terakreditasi A.
b) Kurikulum : seperangkat program pembelajaran yang
diterbitkan lembaga penyelenggara pendidikan.
Contoh kalimat : Siswa merasa kurikulum 2013 lebih
menyenangkan dan membantu dalam pembelajaran.
c) Kompetensi : seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
pengetahuan yang harus dimiliki, dihadapi, dikuasai, dan
diimplementasikan.
Contoh kalimat: Uji kompetensi yang diberikan ibu guru sangatlah
sulit.
g. Kalimat Kompleks
Kalimat Kompleks adalah sebuah kalimat yang terdiri dari kalimat
utama (induk kalimat) dan anak kalimat.Fungsi anak kalimat sebagai
pelengkap kalimat sehingga saling berhubungan.Sebutan lain kalimat
kompleks adalah kalimat majemuk.
Contoh kalimat kompleks:
a) Rina dan anaknya (S) belanja (P) kebutuhan rumah tangga (O) di
supermarket (ket.tempat) tadi sore, (ket.waktu) namun (konjungsi) dia
(S2) tidak belanja bersama (P2) dengan suaminya (Keterangan).
Klausa 1/Induk kalimat : Rina dan anaknya belanja kebutuhan rumah
tangga di supermarket tadi sore.
Klausa 2 /Anak kalimat : Dia tidak belanja bersama dengan suaminya.
b) Sinta (S) memasak (P) air (O) tadi sore (Ket.waktu) dan (Konjungsi).
Rudi (S2) membersihkan (P2) halaman rumah (O2) dengan semangat
(Ket.cara).
Klausa 1/ Induk kalimat : Sinta memasak air tadi sore.
Klausa 2/ Anak kalimat : Rudi membersihkan halaman rumah dengan
semangat.
c) Semua orang (S) menangis (P) tersedu-sedu (Keterangan) karena
(Konjungsi) ibunya (S2) mengalami (P2) kecelakaan (O) ke rumah sakit
(ket.tempat)
Klausa 1/ Induk kalimat : Semua orang menangis tersedu-sedu.
Klausa 2/ Anak kalimat : Ibunya mengalami kecelakaan ke rumah sakit.
1. Kalimat Kompleks Parataktik
Jenis kalimat kompleks ini memakai tanda baca titik koma(;)
dan tanda (,), Sedangkan konjungsi yang dipakai untuk klausa
sejajar yaitu tetapi, dan, atau sehingga menghasilkan klausa sejajar.
h. Kalimat Majemuk
Kata majemuk atau kompositum adalah suatu bentuk kalimat luas
yang merupakan hasil dari penggabungan atau perluasan dari kalimat
tunggal sehingga membentuk suatu pola atau pola kalimat baru.
Jenis-jenis Kalimat Majemuk :
1. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang
klausanya berkedudukan sederajat. Kedua klausa itu tidak saling
bergantung, tetapi dapat dihubungkan dengan penghubung intrakalimat.
Kata yang menjadi penghubung dalam kalimat majemuk setara
adalah konjungtor koordinatif, seperti dan, atau, tetapi, sedangkan,
lalu, dan kemudian.
b) Saya (S) bersedia (P) memaafkannya (O), tetapi dia (S2) tidak
mengakui (P2) kesalahannya (O2).
c) Ceramah (S) yang kedua (P) menarik (O), sedangkan ceramah (S2)
yang pertama (P2) tidak begitu menarik (O2).
a. Salam Pembuka
Contoh kata pembuka:
1) Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
2) Salam sejahtera untuk kita semua.
3) Bapak, Ibu dan hadirin sekalian yang terhormat.
b. Ucapan Penghormatan (Sapaan)
Contoh ucapan penghormatan:
- Yang saya hormati Ibu Asmah selaku guru Bahasa Indonesia dan saya
hormati teman-teman sekalian.
c. Ucapan syukur
Contoh ucapan syukur:
- Pertama-tama,marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat
Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmatnya kepada kita
semua sehingga dapat berkumpul di sini,di kelas ini dengan keadaan
sehat wa-lafiat.Yang kedua tidak lupa sholawat dan salam yang
senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di hari akhir
nanti.
d. Isi Pidato
Contoh isi pidato:
- Menuntut ilmu adalah kewajiban kita sebagai manusia mulai dari
ayunan hingga ke liang kubur.Sebagai makhluk yang diciptakan
paling sempurna ,kita hendaknya memanfaatkan kesempurnaan itu
dengan melatih diri jadi versi yang terbaik dari diri kita.
Seperti ungkapan yang sering diucapkan orang-orang terdahulu:Ilmu
tanpa agama buta,agama tanpa ilmu lumpuh.Sebegitu pentingnya ilmu
sebagai penuntun kita di dunia yang keras ini.
e. Penutup pidato
Contoh penutup pidato:
- Sekian yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan kali ini,pada
penutupan kali ini semoga dengan ini kita dapat memanfaatkan ilmu
agama demi memajukan islam dan kaum muslimin.Semoga apa yang
saya katakan dan saya ungkapkan bermanfaat bagi kita semua,dan
mohon maaf atas semua kesalahan.Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
a. Kalimat aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan perbuatan atau
tindakan.
c. Kata Tugas
Kata tugas adalah sejenis kategori kata dalam tata bahasa Indonesia
yang terdiri dari kata depan, kata sambung, kata sandang, dan kata
seru.
c. Konjungsi AntarKalimat:
Contoh kalimat:
- Anda bisa membaca buku ini ketika senggang. Selain itu, jangan lupa
berikan kesan dan pesan setelah membacanya.
d. Konjungsi Antarparagraf:
Contoh kalimat :
- Syahdan maka pada suatu hari datanglah seorang laki-laki tua yang
bungkus dan sangat mengerikan keistana raja dan mengemukakan
niat untuk melamar putri dari raja tersebut.
3) Kata Seru”Interjeksi”
Kata seru ialah jenis kata dalam bahasa Indonesia yang digunakan
untuk mengungkapkan isi perasaan penulis atau pembicara.Kata seru
digunakan untuk menegaskan perasaan tersebut.Perasaan yang
dimaksud dapat berupa perasaan marah, sedih, gembira, sakit, kagum,
terkejut, dll.
4) Kata Sandang”Artikula”
Artikel, artikula, atau kata sandang adalah kata yang tidak memiliki arti
tapi menjelaskan nomina (kata benda).
a) Yang
- Tuhan Yang Maha Pemurah pasti memberi banyak rezeki asal kita
mau berusaha.
b) Sang
c) Kaum
d) Para
e) Sri
f) Hang
h) Hyang
i) Si
j) Umat
- Umat muslim akan merayakan hari raya Idul Fitri pada pertengahan
tahun.
5) Partikel Penegas
Partikel penegas ialah kelas kata dalam bahasa Indonesia yang tidak
bisa berdiri sendiri dan harus dikaitkan dengan kata lain dalam
penggunanya
b) Lah
c) Pun
- Jangankan dua kali, satu kali pun kamu belum pernah ke rumahku.
e. Kata Istilah
Kata istilah adalah kata atau gabungan kata yang digunakan sebagai
nama atau lambing yang dengan cermat mengungkapkan makna
konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dibilang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS).
1) Istilah Kesehatan
a) Hipertensi : desakan atau aliran darah dalam (tubuh) atau
tekanan darah.
Contoh kalimat : Penyebab stroke terbesar adalah hipertensi pada
usia di atas 40 tahun.
b) Infeksi : Ketularan penyakit.
Contoh kalimat : Luka yang tidak dapat dibersihkan bisa
menyebabkan infeksi.
c) Demam : Suhu badan lebih tinggi dari biasanya.
Contoh kalimat : Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah.
2) Istilah Kedokteran
a) Resep : Catatan dari dokter untuk apoteker mengenai obat
pasien.
Contoh kalimat : Nina membelikan resep itu di apotek.
b) Vaksin : Zat yang sengaja dibuat untuk merangsang
pembentukan kekebalan tubuh dari penyakit tertentu.
Contoh kalimat : Minggu depan Ririn akan di Vaksin.
c) Amputasi : Hilang atau putus bagian tubuh, seperti jari, lengan,
atau tungkai .
Contoh kalimat : Kaki Deni diamputasi kemarin.
3) Istilah Pendidikan
a) Akreditasi : suatu bentuk pengakuan yang diterbitkan
pemerintah atau pihak berwenang terhadap lembaga pendidikan.
Contoh kalimat : Sekolah SMA 1 itu terakreditasi A.
b) Kurikulum : seperangkat program pembelajaran yang
diterbitkan lembaga penyelenggara pendidikan.
Contoh kalimat : Siswa merasa kurikulum 2013 lebih
menyenangkan dan membantu dalam pembelajaran.
c) Kompetensi : seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
pengetahuan yang harus dimiliki, dihadapi, dikuasai, dan
diimplementasikan.
Contoh kalimat: Uji kompetensi yang diberikan ibu guru sangatlah
sulit.
f) Sinonim
Sinonim adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya
kesamaan makna antara satu kata dengan kata lainnya.
Jenis Sinonim:
1. Sinonim Semirip
Sinonim semirip adalah kata yang bisa saling bertukar posisi dalam
sebuah konteks kebahasaan. Pertukaran ini dilakukan tanpa
merubah makna dalam sebuah lesikal dan struktual. Terutama
dalam rangkaian kalimat, kata, klausa, frasa terhadap kalimat yang
dibuat.
Contoh kata :
Contoh kalimat :
2. Sinonim Mutlak
Sinonim mutlak adalah kata yang bisa saling bertukar posisi atau tempat
dalam sebuah konteks kebahasaan apapun, tanpa mengubah lesikal dan
struktual. Terutama dalam rangkaian kalimat, kata, klausa, frasa
terhadap kalimat yang dibuat.
Contoh kata:
- Laris artinya laku.
Contoh kalimat:
- Tak dapat dibantah mengapa toko itu laris setiap menjelang akhir tahun.
- Meskipun harganya diturunkan, barang tersebut tetap tak laku.
3.Sinonim Selingkung
Dan yang terakhir yaitu ada sinonim selingkung, jenis sinonim ini adalah
kata yang bisa saling bertukar posisi atau tempat dalam sebuah konteks
kebahasaan tertentu, tanpa mengubah lesikal dan struktual.
Contoh kata:
- Lemah artinya lemas.
Contoh kalimat:
- Dia terlihat lemah karena sudah berjalan jauh untuk menjual dagangannya.
- Dia kedapatan mati lemas dalam sumur .
Contoh kalimat:
- Ilmu yang diberikan oleh ibu Asmah sangatlah bermanfaat.
h)Modalitas
Modalitas adalah keterangan dalam kalimat yang menyatakan sikap pembicara
terhadap hal yang dibicarakan, yakni mengenai perbuatan, keadaan, peristiwa,
atau sikap terhadap lawan bicaranya.
Jenis-jenis Modalitas:
1) Modalitas Intensional
Modalitas intensional merupakan modalitas yang menyatakan keinginan,
harapan, permintaan, atau ajakan. Modalitas ini ditandai dengan unsur
leksikal seperti ingin, mau, tolong, mari, ayo, dan silakan.
Contoh kalimat :
- Saya ingin segera lulus S3 di UNNES.
2) Modalitas Epistemik
Modalitas epistemik adalah modalitas yang menyatakan kemungkinan,
kepastian, dan keharusan. Modalitas ini ditandai dengan unsur leksikal
seperti mungkin, bisa jadi, belum pasti, dan harus.
Contoh kalimat :
- Dia mungkin tidak bisa datang besok pada khitanan anak kita.
3) Modalitas Deontik
Contoh kalimat :
- Saya mohon izin tidak mengajar karena anak saya sakit.
4) Modalitas Dinamik
Modalitas dinamik adalah modalitas yang menyatakan kemampuan.
Unsur penandanya bisa berupa unsur leksikal bisa, dapat, dan mampu.
Contoh kalimat :
- Kami semua bisa menjawab soal itu dengan benar.
5) Modalitas Aletis
Modalitas Aletis adalah modalitas yang bersangkutan dengan keperluan.
Penandanya unsur leksikal harus.
Contoh kalimat :
- Makalah ini harus dikumpulkan secepatnya, kalau tidak akan
menghambat kelulusan.
3) Membaik (Ameliorasi)
Contoh:
4) Memburuk (Peyorasi)
Contoh:
Contoh:
Contoh:
BAB III
MENYUSUN CERITA PENDEK
A. Contoh Menyusun Cerita Pendek
Pada suatu waktu, hiduplah seorang anak yang rajin belajar. Mogu
namanya. Usianya 7 tahun. Sehari-hari ia berladang. Juga mencari kayu bakar
di hutan. Hidupnya sebatang kara. Mogu amat rajin membaca. Semua buku
habis dilahapnya. Ia rindu akan pengetahuan.
“Jangan takut! Aku bukan makhluk jahat. Aku Tule, pohon pengetahuan.
Nah, perkenalkan dirimu,” ujar pohon itu lagi lembut.
“Aku Mogu. Pencari kayu bakar. Aku tersesat, jadi terpaksa bermalam
disini,” jawab Mogu takut-takut.
“Nak, apakah kau tertarik pada ilmu pengetahuan? Apa kau bisa menyebutkan
kegunaannya bagimu?” tanya pohon itu.
“Oh, ya ya, aku sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Aku jadi tahu
banyak hal. Aku tak mudah dibodohi dan pengetahuanku kelak akan sangat
berguna bagi siapa saja. Sayangnya, sumber pengetahuan di desaku amat
sedikit. Sedangkan kalau harus ke kota akan membutuhkan biaya yang besar.
Aku ingin sekali menambah ilmuku tapi tak tahu bagaimana caranya.”
Sejak hari itu Mogu belajar pada pohon pengetahuan. Hari-hari berlalu
dengan cepat. Mogu tumbuh menjadi pemuda yang tampan. Pengetahuannya
amat luas. Suatu hari pohon itu berkata, “Mogu, kini pergilah mengembara.
Carilah pengalaman yang banyak. Gunakanlah pengetahuan yang kau miliki
untuk membantumu. Jika ada kesulitan, kau boleh datang padaku.”
Namun, ada pejabat lama yang iri terhadapnya. Pejabat Monda ini tidak
senang Mogu mendapat perhatian lebih dari raja. Maka ia mencari siasat
supaya Mogu tampak bodoh di hadapan raja. “Tuan, Mogu. Hari ini hamba
ingin mengajukan pertanyaan. Anda harus dapat menjawabnya sekarang juga
di hadapam Baginda,” kata pejabat Monda.
“Kalau hamba tak salah, tinggi badan anda sama panjang dengan ujung jari
anda yang kiri sampai ujung jari anda yang kanan bila dirintangkan,” jawab
Mogu tersenyum. Pejabat Monda dan raja tidak percaya. Mereka menyuruh
seseorang mengukurnya. Ternyata jawaban Mogu benar. Raja kagum
dibuatnya.
“Luar biasa! Baiklah! Aku punya satu pertanyaan untukmu. Aku pernah
mendengar tentang pohon pengetahuan. Jika pengetahuanmu luas, kau pasti
tahu dimana letak pohon itu. Bawalah aku ke sana,” ujar Raja.
Mogu ragu. Setelah berpikir sejenak, “Hamba tahu, Baginda. Tapi tidak
boleh sembarang orang boleh menemuinya. Sebenarnya, pohon itu adalah
guru hamba. Hamba bersedia mengantarkan Baginda. Tapi kita pergi berdua
saja dengan berpakaian rakyat biasa. Setelah bertemu dengannya, berjanjilah
Baginda takkan memberitahukanya pada siapapun,” ujar Mogu serius.
“Aku ingin menjadi muridmu juga. Aku ingin menjadi raja yang paling
bijaksana,” kata raja kepada pohon pengetahuan.
B. Struktur Cerpen
1. Abstrak: yakni ringkasan atau inti cerita. Dalam cerpen, abstrak biasanya
bersifat opsional ,boleh dilibatkan atau tidak, tidak menjadi masalah.
Contoh : Tidak terdapat abstrak dalam Cerpen tersebut.
7. Koda : yakni pelajaran yang bisa dipetik dari cerita oleh si pembaca.
Contoh : Pelajaran yang dapat dipetik adalah orang yang memiliki hati
yang tulus dan bersih pasti akan mendapatkan keistimewaan atas
apa yang ia perbuat. Sedangkan, orang yang memiliki rasa iri
dan dengki akan berdampak dan menyerang kembali orang yang
merasakan. Keegoisan pun bukan hal yang baik untuk dijadikan
dendam dan landasan kebencian terhadap orang lain. Maka dari
itu, sebagai sesama kita harus menghargai kelebihan yang
memiliki orang lain dan patut bangga atas hal itu.
4. Kata Keterangan
Kata keterangan adalah kelas kata yang memberikan keterangan kepada kata
lain.
Contoh :
a) Kata keterangan waktu
- Pada suatu waktu
- Suatu hari
b) Kata keterangan tempat
- Di hutan
- Bersandar di pohon
- Di ibu kota
c) Kata keterangan suasana
- Terkejut
- Kesal
- Tenang
- Tewas tersambar petir
- Membakar
6. Kata Bilangan
Kata bilangan adalah kata yang menyamakan jumlah benda atau urusannya
dalam suatu deretan.
Contoh : 7 tahun, sebatang, banyak, sedikit, abad, satu, setumpuk, berdua,
sejumlah, sebuah, bertahun-tahun
7. Kata Tugas
Kata tugas adalah salah satu jenis kata dalam tata bahasa formal bahasa
Indonesia yang hanya memiliki makna gramatikal tidak memiliki makna
leksikal. Berdasarkan peranannya dalam satuan gramatikal, kata tugas dapat
diklasifikasikan menjadi konjungis, artikel, preposisi, partikel, dan
interjeksi.
Contoh : yang, di, untuk, itu, dan, dari, akan, ke, tetapi, dengan, si
b. Majas
Disebut juga sebagai bahasa berkias atau suatu gaya bahasa untuk
mendapatkan suasana dalam kalimat agar semakin hidup.
c. Kalimat deskriptif
Contoh :
Unsur intrinsik adalah unsur pembangun dari dalam cerpen. Unsur intrinsik
dalam cerpen antara ; Tema, tokoh, penokohan, alur, latar, sudutpandang, gaya
bahasa dan amanat.
1. Tema
Biasa dikenal juga dengan istilah topik atau pokok persoalan. Tema
adalah pokok atau gagasan utama dalam sebuah cerpen yang berisi ide-
ide yang melatarbelakangi isi keseluruhan cerpen. Penulis harus
menentukan tema terlebih dahulu sebelum menulis cerpen karena tema
adalah nyawa dan inti cerpen.
Contoh tema : Persahabatan, cinta, pendidikan, dan sebagainya.
2. Tokoh
Terdapat tokoh utama dengan porsi cerita yang besar serta tokoh
pembantu yang tidak memiliki pengaruh besar terhadap jalan cerita.
Jenis-jenis tokoh :
A. Berdasarkan watak :
a. Tokoh Protagonis
Adalah tokoh dalam cerita yang menjadi pemeran utama, dan
memiliki sikap positif. Seperti : pemberani, jujur, sopan, ramah,
lembut, dll.
Contoh tokoh protagonis : Mogu.
b. Tokoh Antagonis
Yakni tokoh dalam cerita yang menjadi pemeran utama, namun
memiliki sifat yang buruk(negatif). Seperti : jahat, sombong, iri,
dengki, dll
Contoh tokoh antagonis : Monda.
c. Tokoh Tritagonis
Yakni tokoh dalam cerpen yang memiliki sifat bijaksana yang
berperan sebagai penengah atau pelerai, yang arif dan bijaksana.
Contoh tokoh tritagonis :Tule, Raja
B. Berdasarkan Peran:
a. Tokoh utama
Merupakan tokoh yang memiliki peran paling banyak dalam cerita.
Contoh tokoh utama : Mogu
b. Tokoh Figuran
Ialah tokoh yang muncul hanya sesekali.
Contoh tokoh figuran : Pohon pengetahuan.
c. Tokoh Pembantu
Yakni tokoh yang memiliki peran tidak penting. Sehingga
kehadirannya hanya sebagai penunjang tokoh utama.
Contoh tokoh pembantu : Tule, Raja, Monda.
3. Penokohan
Adalah cara penulis dalam menggambarkan watak atau sifat tokoh dalam
cerita cerpen. Berikut cara penulis menggambarkan watak tokoh dalam
ceroen antara lain :
a. Teknik analitik atau penjelasan langsung dari penulis bahwa tokohnya
berwatak baik, jahat, kasar lembut dll.
Contoh : Wati memang sangat menarik. Dia sangat ramah sehingga
disukai oleh teman-temanya. Ia berasal dari keluarga kaya raya, tetapi
dia mengedepankan kesederhanaan. Tak heran jika ia selalu terbiasa
rapi untuk urusan pribadinya.
b). Tanggapan atau reaksi dari tokoh lain terhadap tokoh utama
Contoh:
4. Alur
5. Latar atau seting
6. Sudut pandang
7. Gaya Bahasa
8. Amanat