Edisi 4, 2 Juni 2019

2. Penyebab dasar Tindakan koreksi :

Dalam kurun waktu 5 bulan terakhir telah
terjadi 7 kejadian longsor yang mengakibatkan
2 pekerja tambang mati dan 5 kerusakan alat
1. Penyebab langsung
Tindakan tidak aman
• Melakukan pekerjaan di bawah highwall yang
rawan longsor
Kondisi Tidak Aman
• Berdasarkan analisa geotek awal higwall pit
mempunyai nilai FK<1
• Ramp jalan berada di bawah highwall yang rawan
longsor
• Terdapat retakan pada lereng pit tambang yang
berkembang menjadi longsoran
• Bench di area lowwall yang tidak sesuai
rekomendasi geoteknik
Faktor pribadi
• Kurangnya pengetahuan dari pembuat IBPR sehingga tidak
semua aktifitas di engineering atau mining dimasukan ke
dalam IBPR untuk dinilai risikonya
• Kurang memiliki kompetensi pada personil divisi
perencanaan tambang
• Kurangnya pengetahuan pengawas terhadap bahaya bekerja
di area rawan longsor
Faktor pekerjaan
• Buruknya koordinasi antara tim geologi & geotech
engineering pemegang IUP dengan tim engineering mitra
kerja terkait perencanaan tambang.
• Tidak dilakukan perencanaan tambang yang baik oleh mitra
kerja sesuai kajian teknis baik dari dokumen FS maupun
rekomendasi geoteknik dari pemegang IUP.
• Tidak dilakukan pemantauan terhadap area bekas longsoran
secara berkala.
• Kurangnya jumlah dari mitra kerja dalam hal perencanaan
tambang.
3. Kurang kendali manajemen
• Belum adanya komitmen dari manajemen mitra kerja dalam
menjalankan rekomendasi teknis tentang proses
penambangan.
• Mitra kerja belum melakukan kajian kebutuhan jumlah dan
kompetensi personilnya terkait perencanaan tambang
• Belum terlaksananya koordinasi antara pemegang IUP
dengan mitra kerja dalam hal pembuatan desain tambang
dan monitoring kegiatan
Dilarang melakukan kegiatan operasional
penambangan pada pit, sebelum membuat rencana
kerja yang tertuang dalam dokumen perencanaan
01
tambang
Mengaplikasikan dan menerapkan rencana kerja yang
telah dibuat sesuai rekomendasi dan secara berkala 02
dilakukan evaluasi terhadap rencana kerja tersebut
Kegiatan operasional pada areal kritikal di pit tambang
harus dilakukan atas persetujuan tertulis dan hasil 03
assessment dari tim engineering
Melakukan pemetaan area kritis untuk seluruh lereng
pit tambang dan memperbaiki desain highwall yang
tidak sesuai dengan rencana dan rekomendasi geotek
yang aman dan dilarang melakukan kegiatan 04
operasional pada radius lereng yang tidak aman sesuai
dengan hasil pemetaan
Secara berkala melakukan pemasangan alat pantau
pada daerah-daerah yang rawan longsor sesuai dengan 05
hasil dari pemetaan geoteknik
Membuat sistem kontrol operasional pembentukan
final slope sesuai desain atau bench developement yang 06
aman sesuai rekomendasi geoteknik
Meningkatkan kompetensi dan memenuhi kebutuhan
personil departemen engineering terutama terkait 07
perencanaan tambang, geoteknik dan hidrologi
Mereview kembali IBPR dengan memasukkan kegiatan
engineering atau mining. 08
Meningkatkan koordinasi antara divisi kerja dan antara
IUP dengan mitra kerjanya dalam hal perencanaan dan 09
monitoring tambang.