Anda di halaman 1dari 2

Title of SOP : Deskripsi Tugas Operasional Pemboran dan Peledakan

SOP No. 02/DB-SOP/Mining/2000 Status Draft


Prepared by BI Date Prepared 13 Februari 2000
Reviewed by FF, JC, SM Date Reviewed
Approved by SMW Date Approved

1.0 Tujuan

Tujuan standar operasional prosedur ini adalah untuk memastikan deskripsi tugas sistim
operasional pada kegiatan pemboran dan peledakan.

2.0 Tanggung Jawab

2.1 Production Superintendent bertanggung jawab terhadap prosedur ini. Jika ada
kesulitan-kesulitan atau masalah dalam pelaksanaan prosedur tersebut,
Production Superintendent yang akan meninjau kelengkapan dan efisiensi
prosedur ini serta menyarankan revisi – revisi yang sesuai.
2.2 Drilling and Blasting Engineer bertanggung jawab terhadap rencana area yang
harus disiapkan, batas peledakan, rencana pemboran, analisis peledakan secara
visual, laporan peledakan dan sistim file yang terintegrasi.
2.3 Drilling dan Blasting Supervisor bertanggung jawab terhadap kegiatan pemboran
sesuai rencana dan memastikan rencana area yang disiapkan untuk peledakan
harus dalam kondisi aman setelah berkoordinasi dengan Blast Foreman.
2.4 Blasting Foreman bertanggung jawab terhadap area peledakan, memastikan
kedalaman lubang ledak sesuai rencana, kegiatan pengisian lubang ledak,
kegiatan perangkaian, pengamanan area peledakan, kegiatan peledakan dan
clearance peledakan.
2.5 Surveying Supervisor bertanggung jawab melalui crew-nya terhadap koordinat
batas area yang akan disiapkan, pemasangan dan pengambilan koordinat patok
pemboran sesuai rencana, pengambilan elevasi hasil peledakan dan penentuan
lubang ledak misfire jika ada.

3.0 Referensi

None.

4.0 Lingkup Kerja

Standar operasional prosedur ini berlaku untuk kegiatan pemboran dan peledakan.

5.0 Prosedur Kerja

5.1 Drilling&Blasting Engineer menentukan area yang akan dibor dan diledakkan
sesuai rencana mine planning. Jika area dimaksud telah disiapkan maka lanjut
pada item 5.4, jika area dimaksud belum disiapkan maka D&B Supervisor
membuat rencana penyiapan. Rencana penyiapan tersebut didistribusikan kepada
Surveying Supervisor, D&B Engineer , Mine Superintendent dan file.
5.2 Surveying Supervisor melalui crew memasang koordinat batas yang
direncanakan sebagai area untuk disiapkan lebih lanjut.
5.3 D&B Spervisor berkoordinasi dengan Mine Production Supervisor mengatur
peralatan tambang yang sesuai kebutuhan, untuk pembersihan dan penyiapan
area yang ditandai.
5.4 D&B Supervisor mengawasi area dimaksud untuk memastikan bahwa area
tersebut dalam kondisi aman dan dikonfirmasikan kepada D&B Engineer dan
Mine Superintendent. Jika ada perubahan terhadap rencana harus
dikonfirmasikan antara ketiganya dan Mine Planning Engineer.
5.5 Jika area pada kondisi aman, D&B Supervisor menutup area tersebut dengan
menggunakan patok, pita, safety cone atau ban, safety berm sebagai area
pemboran.
5.6 Surveying Supervisor dan crew-nya mengambil bentuk topo area tersebut, batas
peledakan dan beberapa info penunjang lainnya misalnya crop line, crest dan toe.
5.7 Drilling&Blasting Engineer mengecek area dimaksud untuk memastikan apakah
sesuai rencana.
5.8 Drilling&Blasting Engineer membuat rencana yang meliputi pemboran,
pengisian dan perangkaian penyalaan . Rencana tersebut didistribusikan kepada
Surveying Supervisor, Driller dan D&B Supervisor.
5.9 Surveying Supervisor dan crew-nya memasang koordinat titik bor berikut
penulisan info dan dapat dilanjutkan pemasangannya oleh Driller jika kondisi
sudah tidak memungkinkan.
5.10 Tahap kegiatan pemboran, D&B Supervisor memastikan bahwa Driller harus
mengebor sesuai rencana kedalaman tertera.
5.11 Blasting Foreman dan crew-nya mengecek kedalaman lubang ledak dan
memastikan bahwa kedalaman tersebut sesuai rencana. Redrilling harus
dilakukan oleh Driller jika ditemui kedalaman yang tidak sesuai rencana, terlebih
pada area kritis (misalnya menuju roof batubara, berbatasan atau dekat dengan
calon final wall).
5.12 Jika tidak terdapat redrilling, Blasting Foreman menutup dan mengisolasi area
pemboran dengan tanda-tanda jelas yang menunjukkan area tersebut berubah
menjadi area peledakan.
5.13 D&B Engineer and D&B Supervisor berdiskusi berkaitan dengan rencana
pengisian. Geologist or Geotechnical Engineer dilibatkan jika perlu terutama
pada area kritis.
5.14 Tahap kegiatan pengisian, Blasting Foreman memastikan semua lubang ledak
diisi sesuai rencana.
5.15 Drilling&Blasting Engineer and D&B Supervisor berdiskusi untuk perangkaian
penyalaan yang sesuai aktual atau dengan membuat simulasi ShotPlan.
5.16 Tahap kegiatan perangkaian penyalaan, Blasting Foreman memastikan untuk
perangkaian penyalaan sesuai rencana.
5.17 Tahap kegiatan pengamanan peledakan, Blasting Foreman memastikan untuk
jarak aman terhadap manusia/pekerja dan peralatan.
5.18 Tahap kegiatan peledakan, Blasting Foreman memastikan sampai saat semua
lubang ledak terdetonasi.
5.19 Tahap kegiatan clearance, Blasting Foreman mengecek jika ada lubang misfire
sebelum memastikan bahwa peledakan dinyatakan clear/aman. Jika terdapat
lubang misfire dikonfirmasikan dengan Surveying Crew untuk memastikan letak
lubang dan digunakan sebagai file.
5.20 Sureveying Crew mengambil tiga titik elevasi hasil peledakan, kemudian
Drilling&Blasting Engineer and D&B Supervisor mengamati dan menganalisa
hasil kenampakan peledakan sebagai file pelaporan.
5.21 Drilling&Blasting Engineer membuat laporan hasil peledakan (Blast Reporting
System ) termasuk performan dari peledakan tersebut.
5.22 Drilling&Blasting Engineer membuat analisa hasil peledakan misalnya terhadap
konsumsi bahan peledak, powder factor dan unit cost. Dan berdiskusi dengan
D&BSupervisor menyangkut analisa tersebut dan kemungkinan perbaikannya.
5.23 Tahap kegiatan filing, Drilling&Blasting Engineer memastikan sistim filing yang
baik.

Anda mungkin juga menyukai