UTS Ciputra Group 3
UTS Ciputra Group 3
by.
GROUP 3
CONTENT
PENDAHULUAN
- SUPERBLOCK CIPUTRA WORLD SURABAYA
- DATA PROYEK
- SOHO The Skyloft & The Voila
Apartment Ciputra World Surabaya
- LINGKUP PEKERJAAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN & SARAN
PENDAHULUAN
SUPERBLOCK CIPUTRA WORLD SURABAYA
Lokasi
Mayjen Sungkono Surabaya
9,9 Ha
Konsep Superblock
Mall Ciputra World
Hotel Ciputra World
Skyloft-SOHO
The Voila Apartment
Ciputra World Office
VieLoft-a New SOHO
PHASE 1 2009
- Mall
- 2 Apartemen
- Hotel bintang 5
PHASE 2
- Skyloft Soho
- Apartemen Voila
PENDAHULUAN
SUPERBLOCK CIPUTRA WORLD SURABAYA
Phase 1 Apartemen the via and
the vue
Nilai kontrak
Nilai kontrak yang telah disepakati adalah
Rp.225.522.000.000
Sifat kontrak
Fixed Price & Lumsump
LINGKUP PEKERJAAN
5 Tidak diterimanya Kontraktor Kontraktor dituntut lebih teliti dalam melaksanakan pekerjaannya,karena dalam
pekerjaan oleh kontrak lumpsum penyelesaian pekerjaan didasarkan (gambar konstruksi,
owner spesifikasi,schedule, dan semua persyaratan dalam dokumen lainnya)
6 Keterlambatan Owner Peran sub-kontraktor sangatlah penting untuk menunjang penyelesaian proyek
pembayaran pada Kontraktor dan mengerjakan pekerjaan khusus,didalam kontrak owner atau kontraktor
sub-kontraktor dapat mengajukan sub-kontraktor yang berkompeten khusus disuatu bidang
melalui kontrakor pekerjaan,apabila terjadi keterlambatan pembayaran pada sub-kontraktor maka
utama akan berpengaruh pada progress pekerjaan.
9 Penyesuaian Owner
harga dan tenaga Kontraktor
kerja
10 Timbulnya Kontraktor Resiko ini sangatlah berdampak pada kontraktor karena dapat
kemacetan menghambat proses penurunan material terlebih lokasi proyek
disekitar lokasi berada pada jalan utama yang memliki arus lalu lintas yang
proyek padat,untuk mengurangi resiko ini pendatatangan material dalam
jumlah besar dapat dilakukan pada malam hari.
11 Kerusakan yang Kontraktor Dengam melihat volume pekerjaan pondasi yang banyak,untuk
terjadi didaerah mengurangi resiko dalam proses pemancangannya menggunakan
area lokasi proyek mesin hidrolic pile,karena dapat mengurangi getaran pada saat
saat pemancangan.Disisi lain kontraktor ini melalui anak perusahaannya
pemancangan memproduksi tiang pancang serta mempunyai alat
pemancangannya.Didalam pekerjaan pemancangan mengandung
ketidakpastian karena karakteristik tanah yang berbeda-beda,dalam
pekerjaan ini maka kontrak unit price dianggap tepat karena
pembayaran dilakukan berdasarkan volume yang terpasang.
Rekomendasi pemilihan jenis kontrak berdasarkan kondisi proyek
Kelengkapan gambar
- Lengkap Lump sum
Akurasi gambar
No Pekerjaan Sub-Kontraktor
1 Pekerjaan Dewatering PT.Dewatering Mandiri
2 Insulation Panas Sparay PT.Mutiara Rizky Sejahtera
bawah plat atap
3 Pekerjaan Tanah PT.Sumber Karya Utama Mandiri
a. Kontraktor harus taat dan tunduk kepada syarat-syarat yang tercakup dalam
kontrak.
Setelah ada pemutusan kontrak maka manajer proyek, dibantu oleh Quantity
Surveyor, akan menilai semua pekerjaan yang telah dikerjakan dan kemudian
mengeluarkan sertifikat pembayaran terakhir.
Kontrak ditinjau dari payment type
Jika ada perselisihan antara pemberi tugas dan kontraktor, maka untuk itu wajib
diadakan arbitrasi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Proses arbitrasi diadakan
dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Jika dengan pihak panitia arbitrasi belum juga didapat kesepakatan, maka
penyelesaian permasalahannya akan dilimpahkan kepada pengadilan dan kedua
belah pihak terikat oleh keputusan tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
THANK YOU
LAMPIRAN
CARA PEMBAYARAN
Down Payment : 10% setelah ditandatangani
surat penujukan (Dicover jaminan uang muka)
Down Payment besi : 50% setelah ditandatangani
surat penunjukan (Dicover jaminan uang muka)
Tagihan selanjutnya : Monthly Progress
Retensi : Maksimum 5% dari harga
total kontrak, dimana 2.5% akan dibayarkan setelah 6
bulan dari tanggal BAST 1 yang dicover dengan jaminan
masa pemeliharaan dan 2.5% sisanya setelah 12 bulan
dari serah terima I (setelah serah terima II)
Waktu pembayaran : 14 hari setelah diterimanya
semua berkas tagihan yang dinyatakan sudah lengkap
dan diterima oleh pihak pertama.
Pelanggaran dari pihak kontraktor
Kontraktor belum mulai melaksanakan pekerjaan terhitung sejak 7 hari
setelah dikeluarkannya SPK (surat perintah kerja).
Kontraktor tanpa alasan yang dapat diterima menangguhkan
pelaksanaan pekerjaan sebelum selesai.
Kontraktor tidak dapat melanjutkan pekerjaan dengan sungguh-sungguh
dan teratur.
Kontraktor menolak atau mengabaikan peringatan tertulis dari manajer
proyek.
Kontraktor tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dokumen kontrak.
Menurut penilaian manajer proyek tidak mungkin atau tidak dapat
menyelesaikan pekerjaannya.
Kontraktor bangkrut atau dilikuidasi.
Kontraktor dengan sengaja memperlambat penyelesaian pekerjaan yang
bukan disebabkan oleh keterlambatan pembayaran dari pihak pemberi
tugas.
Pelanggaran oleh pihak employer (pemberi tugas)
Employer tidak membayarkan pembayaran yang seharusnya diterima
oleh kontraktor selama 3 periode berturut-turut
Bangkrut atau pailitnya pemberi tugas atau employer