PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Waspada Campak
Kembali Mewabah
Yuk Kenali Penyebab, Gejala, Pencegahannya
12 Provinsi
Laporkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak
3.341 kasus campak dilaporkan oleh 223 kabupaten/kota di 31
provinsi selama tahun 2022. Meningkat 32 kali lipat dibandingkan
tahun 2021.
Dilaporkan sebanyak 55 KLB di 34 kabupaten/kota di 12 provinsi.
Sumber: @kemenkes_ri
Penyebab
Penyakit campak adalah merupakan penyakit akut yang sangat
menular disebabkan oleh virus RNA dari genus Morbillivirus dari
keluarga Paramyxoviridae. Virus tersebut mudah mati karena panas
dan cahaya.
Penularan
Virus campak ditularkan melalui droplet yang keluar dari hidung,
mulut atau tenggorokan orang yang terinfeksi virus campak pada
saat bicara, batuk, bersin atau melalui sekresi hidung.
Masa Inkubasi
Masa inkubasi penyakit campak adalah 7 – 18 hari, rata-rata 10 hari.
Panas badan biasanya > 38o C selama 3 hari atau lebih, disertai
salah satu atau lebih gejala batuk, pilek, mata merah atau mata
berair;
Bercak kemerahan/rash/ruam yang dimulai dari belakang telinga
berbentuk makulopapular selama 3 hari atau lebih, beberapa
hari kemudian (4-7 hari) akan menyebar ke seluruh tubuh;
Tanda khas (patognomonis) ditemukan Koplik’s spot atau bercak
putih keabuan dengan dasar merah di pipi bagian dalam (mucosa
bucal);
Bercak kemerahan makulopapular setelah 7 – 30 hari akan
berubah menjadi kehitaman (hiperpigmentasi) dan disertai kulit
bersisik. Untuk kasus yang telah menunjukkan hiperpigmentasi
maka perlu dilakukan anamnesis dengan teliti, dan apabila pada
masa akut (permulaan sakit) terdapat gejala-gejala yang telah
disebutkan sebelumnya maka kasus tersebut merupakan kasus
suspek campak.
Sumber: Buku Pedoman Surveilans Campak-Rubella Tahun 2020
Pencegahan Campak