Anda di halaman 1dari 4

RANCANG BANGUN INOVASI

KELURAHAN MANGGA DUA SELATAN

1. Dasar Hukum Inovasi


Inovasi ini didasarkan pada:
a. Undang–Undang Nomor 4 Tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit Menular;
b. Undang-Undang nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik;
c. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan;
d. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2021Tentang
Penetapan Status Faktual Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di
Indonesia
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah Daerah;
f. Surat Edaran Dirjen P2P Nomor 483 Tahun 2020 Tentang Revisi ke-2
Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Corona Virus (COVID-19);

g. Peraturan Gubernur Nomor 3 tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan


Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2020 tentang penanggulangan Corona Virus
Disease 2019;
h. Fatwa MUI no 18 tahun 2020 tentang pedoman pengurusan jenazah (tajhiz al-
jana’iz) muslim yang meninggal karena covid-19;
i. Surat Keputusan Lurah Kelurahan Mangga Dua Selatan Nomor 70 Tahun 2021
tentang Tim Pemulasaran Jenazah Covid-19 di Wilayah Kelurahan Mangga
Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Kota Administrasi Jakarta Pusat.

2. Permasalahan yang Diselesaikan oleh Inovasi


Inovasi ini dapat membantu menyelesaikan beberapa permasalahan, diantaranya:
Ketika angka kematian akibat virus covid-19 meningkat tajam pada bulan juni
s.d juli di tahun 2021 oleh varian delta, peran serta dari seluruh elemen masyarakat
sangat diperlukan dalam rangka membantu kerja dari tim Tenaga Kesehatan yang
pada saat itu jumlah nya sudah tidak sebanding dengan pasien yang terpapar
Covid-19, maupun jumlah warga yang meninggal diakibatkan terpapar virus covid-
19. Dalam penanganannya pun dibutuhkan komitmen, tanggung jawab dan peran
serta dari semua pihak untuk bekerja sama menyelesaikan masalah tersebut
termasuk dalam pelaksanaan pemulasaran jenazah.
Sebagai bentuk respon cepat dari Pemerintah, dalam mengurangi
penyebaran virus covid 19 dan memutus mata rantai penyebaran covid 19,
sehingga Lurah Kelurahan Mangga Dua Selatan berinisatif untuk menciptakan
inovasi dengan membentuk Tim Pemulasaran Jenazah Covid19 yang memiliki
tugas mulai dari memandikan, mengkafani, mensalatkan sampai menguburkan
secara steril sesuai dengan protokol kesehatan dan dilakukan oleh pihak yang
berwenang dengan tetap memperhatikan ketentuan syari’at. Tim pemulasaran
jenazah covid-19 tersebut terdiri dari unsur PPSU Kelurahan Mangga Dua Selatan
yang sebelumnya sudah mengikuti pelatihan pemulasaran jenazah yang
diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Selain beberapa faktor penyebab yang telah disebutkan di atas, urgensitas
pembentukan tim pemulasaran Jenazah oleh PPSU Kelurahan Mangga Dua
Selatan adalah:
• Penanganan jenazah yang meninggal dengan penyakit menular di luar fasilitas
pelayanan kesehatan.
• Mencegah terjadinya transmisi/penularan penyakit dari jenazah ke petugas
pemulasaran.
• Mencegah terjadinya penularan penyakit dari jenazah ke individu, keluarga,
lingkungan dan masyarakat.

3. Isu Strategis Inovasi


● Meningkatkan keterlibatan dan partisipasi seluruh elemen masyarakat.
● Menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi di antara sesama manusia.
● Membantu tugas tenaga kesehatan dalam menangani kasus Covid19 yang
semakin hari semakin bertambah jumlahnya.

4. Metode Pembaharuan Inovasi


• Melakukan kegiatan pelatihan pemulasaran jenazah secara berkala kepada
PPSU yang terpilih menjadi tim pemulasaran jenazah;
• Memberikan asupan gizi dan vitamin tambahan bagi tim pemulasaran jenazah;
• Memastikan prosedur pemulasaran jenazah yang sesuai dengan protokol
Kesehatan sudah tepat dilaksanakan, agar memutus angka penyebaran covid-
19.
• Membuka call center Kelurahan bagi warga yang membutuhkan pelayanan
pemulasaran jenazah.

5. Keunggulan dan Kebaharuan Inovasi

Proses pemulasaraan dan pemakaman jenazah akibat Covid-19 perlu


menjadi perhatian. Sekalipun belum ada bukti kuat bahwa jenazah bisa menularkan
Covid-19, proses pemulasaraan jenazah harus tetap berpedoman pada prinsip
kehati-hatian. Pemulasaran jenazah dianggap aman apabila mengikuti prinsip
Universal Precaution, yaitu kehati-hatian supaya cairan dalam tubuh jenazah tidak
terlalu banyak kontak dengan petugas pemulasaran ataupun anggota keluarga.
Pelatihan yang diberikan kepada petugas PPSU yang dilakukan secara berkala
tersebut memberikan ilmu dan tata cara dalam menangani jenazah covid19 secara
baik dan benar.

Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan adalah hati-hati ketika


kontak langsung dengan jenazah maupun cairan tubuh jenazah, yakni:

• Petugas PPSU dihimbau untuk rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan jenazah.
• Petugas PPSU setelah melakukan pemulasaran jenazah mendapatkan
disinfeksi ke seluruh tubuh petugas dan diwajibkan mandi serta berganti
pakaian.
• Petugas yang melakukan kontak intensif dengan jenazah, seperti
memandikan, mengafani, atau merias jenazah wajib gunakan APD lengkap.
Bila perlu gunakan APD dengan level tinggi.
• Dalam menangani jenazah, petugas diminta untuk menghindari prosedur yang
bisa menghasilkan aerosol, seperti menekan bagian perut atau dada jenazah.
• Jenazah wajib dibungkus dengan body bag, kantung plastik, atau peti mati.
Hal ini bertujuan agar cairan dalam tubuh jenazah tidak keluar. Jenazah tidak
boleh dikeluarkan dari body bag, plastik, atau peti mati.
• Prosedurnya, jenazah dimasukkan ke dalam plastik pembungkus pertama lalu
ikat erat. Setelah itu, jenazah dilakukan pemulasaraan sesuai kaidah agama.
Selanjutnya, jenazah dimasukkan ke dalam plastik pembungkus kedua.

6. Tahapan Inovasi
• Analisis permasalahan dan kebutuhan
• Melakukan perekrutan relawan
• Menyelenggarakan pelatihan
• Menyelenggarakan rapat
• Pembentukan tim pemulasaran jenazah covid-19
• Pembuatan SK Lurah
• Implementasi Inovasi
• Monitoring dan Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai