Anda di halaman 1dari 8

Online ISSN 2746-8453

IMPLEMENTASI PERATURAN WALIKOTA NO 51 TAHUN 2021


TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PEMAKAMAN YANG DI
BIAYAI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP JENAZAH COVID-19 KOTA
TANJUNGPINANG

Andy Cahyadi
andy110712@gmail.com
Program studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Maritim Raja
Ali Haji

Abstract
Penyelenggaraan pelayanan pemakaman merupakan salah satu pelayanan yang diberikan oleh
pemerintah dengan berupa adanya ketersediaan lahan pemakaman serta pengurusan administrasi
yang harus dilakukan. Dimasa pandemi tentu memiliki dampak bagi korban serta keluarga yang
ditinggali dengan perlu mengeluarkan biaya dalam proses pemakaman dimasa pandemi Covid-19
ini, sehingga hadirlah kebijakan Peraturan Walikota Nomor 51 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Pemakaman Yang Dibiayai Pemerintah Daerah Terhadap Jenazah
Covid-19 Kota Tanjungpinang. Selanjutnya dalam penyelenggaraan pelayanan tersebut terdapat
permalahan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ada pada Peraturan Walikota tersebut seperti
terdapat 9 jenazah yang tidak dapat menerima bantuan terebut dikarenakan proses adminisrrasi yang
dimana dalam untuk mendapat bantuan pemakaman tersebut harus ditunnujukan dengan KTP asli
Tanjunngpinang yang telah ditetapkan pada peraturan tersebut serta terdapat beberapa jenazah yang
tidak dimakamkan di TPU Khusus Covid-19 di KM !5 yang sudah diteteapkan dalam kebijakn
tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi Peraturan Walikota Nomor
51 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Pemakaman Yang Dibiayai Pemerintah
Daerah Terhadap Jenazah Covid-19 Kota Tanjungpinang dengan menggunakan teori Goerge
Edward III. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualittatif denagn informan sebanyak 5 orang
serta menggunakan teknik dan alat pengumpulan data berupa observasi, wawncara, dan
dokomnetasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa dalam Peraturan Walikota Nomor 51 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Pemakaman Yang Dibiayai Pemerintah Daerah Terhadap
Jenazah Covid-19 Kota Tanjungpinang belum terlaksana dengan maksimal dengan beberapa
indikator dari variable yang belum terlaksana dengan baik.

Kata kunci: Pelayanan Pemakaman, Implementasi kebijakan.

I. Pendahuluan

Penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat merupakan fungsi yang harus diemban


pemerintah dalam rangka untuk mewujudkan kesejahteraan yang dapat mnejadi tolak ukur akan
terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (Permana, 2020). Pelayanan pemakaman
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia serta merupakan bentuk dari jasa pelayanan publik
yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakatnya. Pelayanan pemakaman merupakan bagian

VOL: 3, NO: 1, TAHUN: 2022 1


penting dari sebuah kehidupan manusia dikarenakan setiap manusia pasti akan meninggal
dimanapun mereka berada dan sangat membutuhkan jasa pelayanan pemakaman. Salah satu bentuk
pelayanan pamakaman berupa tersedianya lahan pemakaman serta juga terdapat pengurusan untuk
dokumen salah satunya ialah surat pengantar serta surat kematian untuk pengurusan keamatian dan
juga untuk memperpanjangkan ijin dari penggunaan tanah makan pada tempat pemakaman umum.
Covid-19 atau Corona Virus Deseas 19 pertama kali teridentifikasi pada bulan November
2019 dan teridentifikasi pertama kali di Indonesia awal tahun 2020. Kemudian World Health
Organisation (WHO) menyatakan bahwa wabah Covid 19 ini akan menjadi pandemik diseluruh
dunia, termasuk diantaranya di negara kita sendiri. Gugus Tugas Covid-19 Indonesia mendata
sampai pada tanggal 25 Januari 2022 terdapat 4.294.183 orang dinyatakan positif Covid-19 dimana
144.241 diantaranya meninggal dunia dan 4.125.080 dinyatakan sembuh. Dalam seiring berjalannya
penyeberan Covid-19 tersebut terdapat berbagai dampak yang ditimbulkan ketika salah satu
anggota keluarga atau kepala keluarga yang merupakan tulang punggung keluarga dalam mencari
nafkah yakni permasalahan keuangan keluarga. Keluarga korban meninggal akibat Covid-19 pasti
juga perlu mengeluarkan lebih banyak biaya untuk proses pemakaman akibat Covid-19 ini.
Penanganan jenazah merupakan bagian strategi mitigasi penting yang harus diperhatikan
ketika menangani suatu pandemi yang belum ditemukan obatnya (Hayakawa et al., 2021) dan juga
ialah adanya berbagai aksi penolokan jenazah kasus Covid-19 di beberapa daerah Indonesia. Proses
pengurusan jenazah terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia terkendala oleh penolakan masyarakat
sekitar. Kota Tanjungpinang juga mengalami dampak dari penyebaran Covid-19 tersebut. Ibu Kota
dari Provinsi Kepulauan Riau juga telah melakukan berbagai upaya serta kebijakan yang
dikeluarkan oleh Walikota ibu Rahma dalam rangka untuk menekan angka penyebaran virus Covid-
19 ini. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan Walikota yakni terkait peraturan No 51 tahun 2021
tentang penyelenggraan pelayanan pemakaman yang dibiayai oleh pemerintah daerah terhadap
jenazah Covid-19 tersebut. Tujuan dari penilitian in untuk mengetahui dan mendeskripsiskan
Implementasi Peratutan Walikota No 51 Tahun 2021 2021 tentang penyelenggaraan pelayanan
pemakaman yang di biayai pemerintah daerah terhadap jenazah Covid-19 Kota Tanjungpinang.

II. Metode Penelitian


Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini objek yang diteliti ialah penyelenggaraan pelayanan
pemakaman yang di biayai pemerintah daerah terhadap jenazah Covid-19. Kemudian peneliti
mengambil lokasi penelitian di Kota Tanjungpinang lebih tepatnya di Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Pemukiman dan Pertamanan Kota Tanjungpinang yang mana dapat diketahui bahwa
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertamanan memiliki peran sebagai
penyelenggara dan pengkoordinir yang penting terhadap jalannya peraturan tersebut di Kota
Tanjungpinang.
Selajanjutnya penelitian ini juga berfokus pada pengimplementasian penyelenggaraan
pelayanan pemakaman yang di biayai pemerintah daerah terhadap jenazah Covid-19 di Kota
Tanjungpinang. Selanjutnya pada sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer
berupa data yang diperoleh atau didapatkan sendiri baik dari suatu organisasi maupun perorangan
dengan didapat menggunakan wawancara oleh peniliti serta data sekunder yang dipeoleh dari suatu
organisasi atau perusahaan dalam bentuk yang sudah jadi pihak lain. Sehingga dapat dijelaskna
bahwa data yang telah tersedia dalam berbagai bentuk laporan-laporan data yang ada di dalam
instansi pemerintahan, data dokumentasi, arsip-arsip resmi dari lembaga dan pihak-pihak yang
berkaitan dengan penelitian ini. Data sekunder juga dapat diperoleh dari karya ilmiah yang
bersumber dari jurnal, dan media untuk mendukung konsep dan penelitian terdahulu. Selanjutnya
pada penelitian ini juga menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi,
dokumentasi, dan informan dalam mendukung jaannya penelitian ini. Kemudian untuk teknik

VOL: 3, NO: 1, TAHUN: 2022 2


analisa data pada penilitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, serta penarikan
kesimpulan.

III. Hasil dan Pembahasan

Pelayanan pemakaman merupakan salah satu bentuk dari jenis pelayanan jasa. Jasa
pelayanan pemakaman ialah kegiatan pemerintah daerah berupa usaha dan pelayanan yang
menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi
atau badan yang meliputi pelayanan pemakaman termasuk pelayanan penggalian, pengukuran,
pengadaan sewa tanah untuk penguburan. Dan untuk penyelenggaraan pelayanan pemakaman
korban Covid-19 perlu adanya pengawsan ketat dari pemerintah deerah serta perlu ada dibentuknya
tim pekamaman khusus untuk korban Covid-19 yang bertugas dalam pencatatan data administrasi,
pengawasan, penggalian, membantu penururnan jenazah, penutupan makam dan perapian makam
jenazah Covid-19. Dalam menjalankan implementasi tersebut perlu dilihat dari segi penanggungan
biaya berdasarkan kebutuhan dalam pelaksanaan pemakaman dan perapian makam, pemakaman
jenazah, dan pemakaman jenazah sesuai standart Covid-19.
Dalam pelaksanaan implementasi terkait biaya anggaran pelaksanaan pemakaman yang
dimksud ialah biaya yang meliputi honorium petugas pemakaman sebesar Rp.1.200.000. kemudian
biaya APD sekali pakai petugas pemakaman dan perlengakapan proses pemakaman sebesear
Rp.300.000. dari keterangan tersebut pemerintah daerah ataupun Dinas yang mengkoordinir
pelaksanaan kebijakan tersebut dilarang untuk memungut biaya pelayanan pemakaman kepada
keluarga jenazah atau pihak penanggung jawab jenazaha tersebut dan akan dibiayai pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah melalui dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Perumahan Rakyat
Kawasan Pemukiman Pertamanan dan apabila anggaran tersebut tidak mencukupi atau belum
dianggarkan maka dapat menggunakan angaran dari Belanja Tidak Terduga (BTT).
Kemudian dalam melaksanakan implementasi terkait pemakaman berdasarkan protokol
Covid yang merujuk pada Keptusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No
HK.01.07/Menkes/413/2020 Tentang Pengendalian Coronavirus Disease 2019 yang mencakup
pertama dalam persemayaman jenazah dalam waktu lama sangat tidak dianjurkan untuk mencegah
penularan dan penyebaran penyakit antar pelayat. Kedua sebelum disemayamkan diruang duka
harus sudah dilakaukan tindakan desinfeksi dan dimasukan ke dalam peti jenazah serta tidak boleh
dibuka Kembali. Ketiga untuk menghindari kerumunan disarankan agar keluarga yang hendak
melayat tidak lebih dari 30 orang. Keempat jenazah hendaknya disegerakan untuk dikubur atau
dikremasi esuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut dalam waktu tidak lebih dari 24 jam.
Kelima setelah diberangkatkan dari RS jenazah hendaknya langsung menuju ke lokasi penguburan
atau krematorium dan sangat tidak boleh jenazah disemayamkan lagi dirumah maupun tempat
ibadah lainnya. Keenam transportasi jenazah dari RS ketempat pemakaman dapat melalui darat
menggunakan mobil jenazah dengan prosedur jenazah sudah desinfeksi dan diamasukan kedalam
kantong jenazah atau dibungkus plastic yang diikat rapat serta ditutup semua lubang dan celah yang
ada pada jenazah.
Dan untuk analisis indikator keberhasilan implementasi pada penilitian ini memfokuskan
pada permasalahan yang ditemukan dilapangan kedalam beberapa indikator, indikator ini dapat
menjelaskan bagaimana implementasi peraturan Walikota tersebut dapat dijalankan tentang
penyelenggaraan pelayanan pemakaman jenazaha Covid-19 tersebut, maka konsep yang digunakan
adalah George Edward III, bahwa ada 4 hal yang harus diperhatikan agar suatu pelaksanaan
kebijakan bisa berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya dengan variabel komunikasi pada
indikator transmisi bentuk transmisi yang telah dilaksankan yaitu adanya saling penyampaian
infromasi anatara pihak Dinas dan ahli waris dalam pengurusan jenazah. Dan pada transmisi kepada
masyarakat yang dilakukan oleh pihak dinas selaku penyelengara kebijakan tidak memang

VOL: 3, NO: 1, TAHUN: 2022 3


tersampaikan secara langsung kepada masyarakat. Dan dapat kita lihat memang ada transmisi yang
dilakukan kepada pihak keluarga dalam pengurusan administrasi bantuan tersebut. Dan pada
indikator kejelasan sudah terdapat koordinasi yang dilakukan kepada tim pemakaman dilapangan
dalam semua proses informasi awal masuk adanya pemakaman sampai dengan paska pemakaman.
Dan terkahir indikator konsistensi juga terlihat dari pelaksanaan yang dimana dikeluarkannya SK
tim pemakaman oleh kepala Dinas yang memuat nama dan tugas dari tim pemakaman sehingga
menjadi sesuai dan menjadi patokan dalam pelaksanaan penyelenggaraan pealayanan pemakaman
Covid-19 tersebut.
Selanjutnya pada pembahasasn variable sumber daya pada indikator staf dimana
dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman
Pertamanan Kota Tanjungpinang No 15 Tahun 2021 Tentang Tim Pemakaman Jenazah Covid-19
Kota Tanjungpinang. Dalam Surat keterangan tersebut menetapkan nama-nama beserta tugasnya
sebagaimana tercantum dalam Diktum Kesatu melakukan pencatatan data administrasi,
pengawasan, penggalian, membantu penurunan jenzah, penutupan dan perapian makam jenazah
Covid-19 sesuai dengan SOP pemakaman jenazah Covid-19 serta ada juga keanggotaan yang telah
ditetapkan berdasarkan SK Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Purmukiman Pertamanan
sebagai berikut:

Tabel 1. Tim Pemakaman berdasarkan SK Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Purmukiman
Pertamanan
No Nama Jabatan Keterangan
1 Djasman, S.Sos Kepala DPRKPP Pengarah
2 Yoni Fadri, St Sekretaris DPRKPP Penanggungjawab
3 Zulkhairi, ST, M.Eng Kabid Pertamanan Koordinator Tim
Pemakaman Pemakaman
4 Indriani, S.P Kasi Pemakaman Anggota
5 Wasis Staf Pengawas Anggota
6 Said Muchlis, S.T Staf Pengawas Anggota
7 R.M Azman Staf Pengawas Anggota
8 Mhd. Hakim Ansori Staf Pengawas Anggota
9 Muhammad Syafaat Staf Pengawas Anggota
10 Tengku Ashraff Muhammad Staf Pengawas Anggota
11 Theodorus Petugas Gali tim 1 Anggota
12 Linu Gadi Petugas Gali tim 1 Anggota
13 Sharin Petugas Gali tim 1 Anggota
14 Rusli Petugas Gali tim 1 Anggota
15 Raja Zainal Operator Alat Berat Anggota
16 Mawi Petugas Gali tim 2 Anggota
17 Jamil Petugas Gali tim 2 Anggota
18 Suparman Petugas Gali tim 2 Anggota
19 Darman Petugas Gali tim 2 Anggota
20 Rati Riaunita Staf ADM Koordinator Administrasi
21 Herwanty, S.P Staf ADM Anggota
22 Yeni Andriani, A.Md Staf ADM Anggota
23 Syarifah Syapira Amelia Staf ADM Anggota

VOL: 3, NO: 1, TAHUN: 2022 4


Kemudian pada indikator informasi telah adanya pengawasan dan penyampaian atau memberikan
koordinasi yang memilki tugas mereka masing-masing dalam melaksanakan kebijakan tersebut
yang telah dimuat pada Surat Keputusan yang dikeluarkan Kepala Dinas. Dan pada indikator
wewenang juga sudahberjalan dengan adanya Surat Keputusan Kepala Dinas Perumahan Rakyat
Kawasan Permukman Pertamanan terdapat wewenang dari beberpa tugas-tugas yang dilaksanakan
seperti tugas untuk pencatatan data administrasi, pengawasan, penggalian, membantu penurunan
jenzah, penutupan dan perapian makam jenazah Covid-19 sesuai dengan SOP pemakaman jenazah
Covid-19. Selanjutnya pada inidikator trakhir Yakini indikator fasilitas seperti kendaraan dinas,
peralatan yang dibutuhkann untuk proses penggalian pemakaman, beserta alat berat.

Gambar 1. Fasilitas alat berat dalam penggalian

Selanjutnya pada variabel disposisi dengan indikator efek disposisi ini masih memiliki
kendala dan permasalahan yang dialami oleh Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman
Pertamanan selaku pelaksana kebijakan tersebut. Kendala-kendala tersebut umumnya terdapat pada
bagian data administrasi serta sarana dan prasarana pemakaman. Untuk kendala admiinistrasi in
terjadi akibat tidak dapat terklaimnya bantuan sebanyak 9 jenazah dikarenakan tidak sesuai
peryaratan yang sudah ditetapkan dalam kebijakan tersebut. Lebih rincinya permasalahan ini terjadi
akibat adanya jenazah yang sudah lama menetap di Tanjungpinag tetapi masih memiliki KTP luar
Tanjungpinang. Kemudian untuk kendala sarana dan prasana pemakaman yaitu perlu adanya akses
jalan yang baik untuk menuju pemakaman serta perlu adanaya penerangan jalan pada pemakaman.
Kemudian pada indikator pengaturan birokrasi dimana dalam hal tersebut tidak diperlukannya
pengangkatan atau penambahan personil atau staf yang memiliki kemampuan dalam melaksanakan
penyelenggaraan pelayanan tersebut. Karena personil atau staf yang ada sudah ditetapkan melalui
Surat Keputusan yang telah dikeluarkan oleh Kepala Dinas. Dan pada indikator insentif dalam
pelaksanaan pemakaman tersebut memang terdapat namun bukan insentif tetapi memiliki
kesamaan. Hal tersebut dinamakan dengan tugas diluar jam kerja atau dinas luar atupun dinas
didalam daerah. Yang mana memiliki ketentuan yakini diluar jam kerja (yang mana jika terdapat
pemakaman diatas jam kerja) ataupun hari kerja maupun hari libur nasional tersebut maka mereka
akan mendapatkan perjalanan dinas dalam daerah atau insentif tersebut.
Dan pada variabel terkahir yakini struktur birokrasi pada indikator standart operating
procedures atau SOP dimana memang sudah ada sebelumnya dalam penyelenggaraan pelayanan
pemakaman namun dengan adanya kondisi sekarang saat ini dengan penyebaran Covid-19 juga
menambah akan adanya SOP yang ketat terkait protokol Kesehatan dalam penyelenggraan

VOL: 3, NO: 1, TAHUN: 2022 5


pelayanan pemakaman untuk korban Covid-19. Selanjutnya dalam proses pemakaman juga
diawasi dengan protokol kesehatan yang ketat agar keluarga yang hadir juga merasa aman.
Kemudian pada indikator fregmentasi yang telah dimuat dalam Surat Keputusan tersebut yang
melampirkan nama beserta tugas masing-masing yang sesuai dengan bidang `mereka masing-
masing.
Kemudian dapat kita lihat bahwanya dalam keempat varibel saling terhubung dan terikat
dalam melihat jalannya sutu implementasi kebijakan akan berjalan baik atau tidak. Dalam penelitian
ini terkait variabel komunikasi bisa dikatakan sudah cukup baik dalam hubungan atau keterkaitan
dengan variabel lainnya dengan dapat dilihat adanya komunikasi yang dilakukan antara RS dan
Dinas dalam mengkoordinir untuk diadakan pemakaman serta juga komunikasi yang dilakukan oleh
kabid kepada tim pemakaman, namun dalam komunikai yang dilakukan ke masyarakat belum
berjalan dengan baik. Selanjutnya pada variabel sumber daya sudah berjalan dengan baik dan saling
terhubung dengan varibel lainnya seperti ke variabel komunikasi dimana terdapat arahan serta
komunikasi yang dilakukan oleh Kabid ke para staf atau tim pemakaman. Kemudian untuk variabel
disposisi belum berjalan dengan baik dimana dapam hubungan variable komunikasi yang mana
tidak tersampaikan informasi kepada masyarakat membuat beberapa permasalahan dalam
administrasi. Dan pada variable struktur birokrasi sudah berjalan denagn baik dan saling terhubung
dengan ketiga variabel yang ada sepeerti hubungan dengan variabel sumber daya yang mana
terdapat SOP yang ada pada petugas pemakaman covid-19 tersebut.

IV. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan oleh peniliti tentang implementasi
kebiajakan peraturan Walikota no 51 tahun 2021 tentang penyelenggaraan pelayanan pemakaman
yang dibiayai pemerintah daerah terhadap jenazah Covid-19 Kota Tanjungpinang maka dapat
ditarik kesimpulan, bahwa dalam implementsi penyelenggaraan pelayanan pemakaman Covid-19
tersebut masih belum terlaksana denagan maksimal., hal ini dapat dilihat dari indikator:
a. Komunikasi
Walaupun kegiatan komunikasi sudah dilaksanakan antara Rumah Sakit dan Dinas salaing
melakukan transisi begitu juga anatara Dinas dan tim pemakaman yang juga dalam peyampaian
arahan sebagai bentuk kejelasan dan konsistensi tetapi pada bagian penyampaian informasi yang
dilakukan oleh Dinas selaku koordinator tidak sampai ke masyarakat langsung sebagai sasaran
penyelenggaraan dalam kebijkan tersebut.
b. Sumber Daya
Dalam inidikator sumber daya tersebut sudah berjakan dengan maksimal dengan adanya
surat keputuan dari Kepala Dinas selaku penyelenggara kebijakan terebut yang dapat menjadi dasar
atas pelaksanaan dan kewajiban serta wewenang yang dimiliki oleh Dinas Perumahan Rakyat
Kawasan Permukiman dan Pertamanan dalam menjalankan kebijkan tersebut serta terdapat fasilitas
penudukung yang cukuo memedai agar pelaksanaan kebijakan tersebut berjalan dengan baik.
c. Disposisi
Walaupun dalam pengaturan birokrasi tidak perlu adanya penambahan personil atau staf
khusus yang mempunyai kemempuan dan ahli yang sesuai dalam menjalankan kebijakn tersebut
serta dengan adanya insentif atau bisa dibilang bonus akan tugas diluar jam kerja mereka untuk
mendorong seseorangberkerja lebjh baik terlaksana tetapi untuk kendala dalam melaksanakan
kebijakan tersebut masih terdapat seperti kendala dalam administrasi dimana terdapat beberapa
jenazah yang tidak terklaim bantuan pemakaman mereka dikarenakan KTP jenazah bukan KTP
Tanjungpinang yang mana hal tersebut merupakan syarat wajib dalam sasaran pelaksanaan dari
kebijakan tersebut dan juga kendala dalam sarana dan prasarana dimana akses menuju makam
masih kurang bagus beserta tidak terdapatnya penerangan lampu jalan dan pemakaman.

VOL: 3, NO: 1, TAHUN: 2022 6


d. Steruktur Birokrassi
Pada indicator SOP daam variabel Struktur Birokrasi sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan
SOP yang ada pada Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertamanan dalam
penyelenggaraan pelayanan pemakaman serta adanya pengawasan dalam pelaksanaan penguburan
jenazah oleh satgas dan juga anggota atau tim pemkaman sudah memakai APD lengkap sesuai SOP
yang ada. Dan untuk indikator Fragmentasi juga sudah berdasarkan atau berlandaskan Surat
Keputusan yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan
Pertamanan.

V. Daftar Pustaka

Buku:
Agustino, L. (2014). Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung. Alfabeta.
Alaslan, A. (2021). Formulasi Kebijakan Publik: Studi Relokasi Pasar. Purwokerto. CV. Pena
Persada.
Anggara, S. (2014). Kebijakan Publik. Bandung. Pustaka Setia.
Darmawan, E, Septian. D., & Pratama. R A. (2017). Kebijakan Sektor Publik. Tanjungpinang.
UMRAH Press.
Herdiwanto, H. & H. J. (2021). Dasar-Dasar Penelitian Sosial. Jakarta. Kencana.
Labolo, M. (2014). Memahami Ilmu Pemerintahan: Suatu Kajian, Teori, Konsep, dan
Pengembangannya. (Revisi). Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada.
Moleong, lexy. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Ndraha, T. (2003). Kybernologi (Ilmu Pemerintahan Baru). Jakarta. PT Rineka Cipta.
Noor, Juliansyah. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta. Kencana.
Purwanto, A. E. &, S. R. D. (2012). Implementasi Kebijakan Publik: Konsep dan Aplikasinya Di
Indonesia. Yogyakarta. Gava Media.
Satori, D. & K. Aan. (2012). Metodologi Penelitian Kualiatif. Bandunng. Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi Dengan Metode R&D. bandung.
Alfabeta.
Suharto, Edi. (2015). Analisis Kebijkan Publik Panduan Praktis Mengkaji Maslah dan Kebijakan
Sosial. Bandung. Alfabeta.
Wahab, A. S. (2017). Analisis Kebijakan Dari Formulasi Ke Penyusunan Model-Model
Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta. PT.Bumi Aksara.
Winarno, B. (2014). Kebijakn Publik Teori, Proses, Dan Studi Kasus. Yogyakarta. CAPS (Center
of Academic Publishing Service).

Jurnal:
Alam, M. F. I., & Warlina, L. (2019). Evaluasi Penyediaan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Di
Kota Bandung. Jurnal Wilayah Kota, 6(1), 14-21.
Fauziah, P., Nur, T., & Mulyadi, A. (2019). Implementasi Kebijakan Retribusi Pelayanan
Pemakaman Dan Pengabuan Mayat Kota Sukabumi. Jurnal Spirit Publik, 14(1), 26–36.
Hayakawa, N., Adiputra, A., & Prabandari, R. A. Y. S. (2021). Tinjauan Etika Protokol
Pemakaman Jenazah Pasien Terduga COVID-19. Jurnal Etika Kedokteran Indonesia, 5(2),
85–90.
Henriyani, E. (2016). Problematika Dalam Implementasi Kebijakan Publik. Jurnal Ilmiah Ilmu
Pemerintahan, 1(4), 657–666.
Herdiana, D. (2018). Sosialisasi Kebijakan Publik: Pengertian dan Konsep Dasar. Jurnal Ilmiah
Wawasan Insan Akademik, 1(3), 13-26.

VOL: 3, NO: 1, TAHUN: 2022 7


Januarman, Ahyuni, & Purwaningsih, E. (2019). Analisis Sebaran Spasial Tempat Pemakaman
Umum Kota Jambi. Jurnal Buana, 3(3), 452–464.
Navisa, F. D., & Nafisah, R. (2020). Pelindungan Hukum Terhadap Keluarga jenazah Yang
Terkena Dampak Covid-19 Atas Penolokan Pemakaman. Yurispruden, 3(2), 137-156.
Nukmawati. (2017). Peran Pemerintah Dalam Pengelolaan Lahan Pemakaman Umum Di Kota
Makassar. Skripsi. Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar.
Nurdiansyah, A., Andriani, R., & Hastuti, D. P. (2019). Prosedur Administrasi Pelayanan
Pemakaman Pada TPU Tegal Alur Unit II Islam Jakarta Barat. Jurnal Widya Cipta, 3(1), 149–
156.
Permana, A. W. K. (2020). Kontribusi Dari Retribusi izin Pelayanan Pemakaman Terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kota Palembang Tahun 2015-2019. Jurnal Interprof, 6(2), 91–102.
Pradana, B., Priambudi, B. N., & Wijaya, M. I. H. (2021). Ketersediaan Lahan Pemakaman Saat
Pandemi Covid-19 (Studi Kasus: Kota Surakarta Dengan Pemanfaatan Open Data). SPECTA
Journal of Technology, 5(3), 298–307. https://journal.itk.ac.id/index.php/sjt
Putra, A. T., & Simarmata, D. (2021). Implementasi Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Jambi
Dalam Pengelolaan Pemakaman Umum Berdasarkan Peraturan Daerah. Jurnal Hukum
Konstitusional, 1(1), 132–151.
Ramdhani, A., & Ramdhani, A. M. (2017). Konsep Umum Pelaksanaan Kebijakan. Jurnal Publik,
13(1), -12.
Setiawati, Indri., & Subowo, A. (2019). Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Kota Semarang
Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Dan Retribusi Pelayanan Pemakaman
Jenazah Di Kota Semarang. Jurnal Kebijakan Publik Dan Managemen, 8(2), 1–13.
Sinamo, R., Putro, S. S., & Sukarno, D. (2022). Implementasi Kebijakan Retribusi Perpanjangan
Izin Penggunaan/Pemakaian Tanah Pemakaman Kota Cimahi (Studi Pada Organisasi
Pelaksana di Pemakaman Umum Leuwigajah). Jurnal Administrasi Negara, 13(20), 176-184.
Wijayanto, A. (2019). Efektivitas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Pemakaman Umum Di Kota Jambi. Skripsi. Jambi. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin.
Windi. (2021). Penataan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Pasirtanjung Kabupaten Bekasi
dengan Konsep Green Architecture. Jurnal Ikraith-Teknologi, 5(3), 37-47
 
Peraturan Perundang-Undangan:
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 tahun 2016 tentang Pembebasan Biaya
Pasien Penyakit Infeksi Emerging Tertentu.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 1989 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nommor 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan Dan Penggunaan Tanah Untuk
Keperluan Tempat Pemakaman.
Peraturan Daerah Kota Tanjugpinang Nomor 4 tahun 2019 Tentang Peneyelenggraan Pemakaman.
Peraturan Walikota Nomor 51 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Pemakaman Yang
Di Biayai Pemerintah Daerah Terhadap Jenazah Covid-19 Kota Tanjungpinang.

Website, Dokumen, dan lain-lain:


Gugus Tugas COVID-19 KEPRI. Diperoleh pada tanggal 10 Februari 2022 dari
https://corona.kepriprov.go.id/data.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Indonesia. Diperoleh pada tanggal 10 Februari 2022 dari
https://covid19.go.id/.

VOL: 3, NO: 1, TAHUN: 2022 8

Anda mungkin juga menyukai