Anda di halaman 1dari 8

V.

TUGAS KHUSUS

Perancah (scaffolding) atau steger merupakan konstruksi pembantu pada


pekerjaan bangunan gedung. Perancah dibuat apabila pekerjaan bangunan gedung
sudah mencapai ketinggian 2 meter dan tidak dapat dijangkau oleh pekerja.
Perancah adalah work platform sementara. Perancah (scaffolding) juga merupakan
suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga manusia dan material
dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-bangunan besar lainnya.
Biasanya perancah berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam,
meskipun juga dapat menggunakan bahan-bahan lain. Di beberapa negara Asia
seperti RRC dan Indonesia, bambu masih digunakan sebagai perancah.

Scaffolding sendiri terbuat dari pipa–pipa besi yang dibentuk sedemikian rupa
sehingga mempunyai kekuatan untuk menopang beban yang ada di atasnya.
Dalam pengerjaan suatu proyek, butuh atau tidaknya penggunaan scaffolding bisa
tergantung kepada pemilik proyek. Karena adanya perbedaan antara biaya
menggunakan bambu dan scaffolding. Scaffolding digunakan sebagai pengganti
bambu dalam membangun suatu proyek. Keuntungan penggunaan scaffolding ini
adalah penghematan biaya dan efisiensi waktu pemasangan scaffolding.

A. Perhitungan Scaffolding pada Balok

Pada perhitungan scaffolding ini, dilakukan perhitungan yang dibebani balok

B25.
Data umum :

1. Balok B25

- Tinggi = 0,5 m

- Lebar = 0,2 m

- Bentang = 6,4 m

2. Berat jenis beton bertulang = 24 kN/m3

3. Tebal multiplek = 0,12 m

4. Berat jenis kayu = 10 kN/m3 (PPPURG 1987)

5. Main frame = 1,2 m x 1,7 m (2500 kg/kaki)

(Brosur dan Spesifikasi Perancah, \

2000)

6. Jarak antar perancah = 0,9 m

a. Perhitungan beban struktur

1) Beban mati

- Berat balok = 0,2 x 0,5 x 24 = 2,4 kN/m

- Berat bekisting = 0,012 x (0,5X2) x 10 = 0,12 kN/m

TOTAL = 2,52 kN/m

2) Beban hidup

- Beban pekerja = 1 kN/m (PPURG 1987)

b. Kombinasi pembebanan

q = 1,2D + 1,6L

= 1,2(2,52) + 1,6(1)

= 4,624 kN/m
c. Titik pasang scaffolding (n)

bentangbalok 6,4
n = = = 7,11 = 8 titik
jarak antar perancah 0,9

d. Beban pikul scaffolding

- Besar beban struktur yang dipikul tiap scaffolding

q . jarak antar perancah 4,624 . 0,9


P = = = 0,5202
n 8

kN

- Total beban yang dipikul tiap scaffolding

Beban total struktur = 0,5202 kN

Beban kejut = 0,2 kN +

Total = 0,7202 kN

e. Nilai reduksi scaffolding

Karena penempatan beban pada frame scaffolding di sisi kanan

dan kiri, maka nilai reduksi dari kekuatan scaffolding yang

digunakan sebesar 0,5 (Brosur dan Spesifikasi Perancah,2000).

Dengan demikian, besar kekuatan tiang scaffolding untuk

menahan beban adalah :

P = 0,5 x 20 = 10 kN > 0,7202 kN …….. ok!


0,7202 kN 0,7202 kN

Gambar 4.1. Kekuatan yang ditahan scaffolding.

Gambar 4.2. Tampak depan scaffolding

B. Perhitungan Scaffolding pada Pelat Lantai

Pelat yang dipilih untuk menghitung scaffolding adalah pelat lantai 4

portal As M-N.

Data umum:

1. Pelat lantai

- Tebal pelat = 0,12 m


- Ly = 6,4 m

- Lx = 4,9 m

2. Berat jenis beton = 24 kN/m3

3. Tebal multiplek = 0,12 m

4. Berat jenis kayu = 10 kN/m3 (PPPURG 1987)

5. Main frame = 1,2 m x 1,7 m (2500 kg/kaki), (Beban dan

Spesifikasi Perancah, 2000)

6. Jarak antar perancah = 0,9 m

a. Perhitungan beban struktur:

1) Beban mati

Berat pelat = 0,12 x 24 = 2,88 kN/m2

Berat bekisting = 0,012 x 1 x 10 = 0,12 kN/m2 +

TOTAL = 3 kN/m2

2) Beban hidup

Beban pekerja = 1 kN/m2 (PPPURG 1987)

b. Kombinasi pembebanan:

q = 1,2D + 1,6L

q = 1,2(3) + 1,6(1)

q = 5,2 kN/m2

c. Titik pasang scaffolding (n)

Bentang pelat 6,4


nly = = = 3,55 = 4 titik
Jarak antar perancah 1,8
Bentang pelat 4,9
nlx = = = 5,44 = 6 titik
Jarak antar perancah 0,9

d. Beban pikul scaffolding:

Besar beban struktur yang dipikul scaffolding

q . luas pikul scaffolding 5,2. 6,4 . 4,9


n= = = 6,7947 kN
n 24

Total beban yang dipikul tiap scaffolding

Beban total struktur = 6,7947 kN

Beban kejut = 0,2 kN +

TOTAL = 6,9947 kN

e. Nilai reduksi perancah:

Karena penempatan beban pada sisi kanan dan kiri frame, maka

nilai reduksi dari kekuatan scaffolding yang digunakan sebesar 0,5

(Brosur dan Spesifikasi Perancah, 2000). Dengan demikian, besar

kekuatan tiap tiang scaffolding untuk menahan beban adalah:

P = 0,5 x 20 = 10 kN > 6,9947 kN ………. Ok.!!!!


6,9947 kN 6,9947 kN

Gambar 4.3. Kekuatan yang ditahan scaffolding.

Gambar 4.4.Tampak depan scaffolding.


Gambar 4.5. Tampak samping scaffolding.

C. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan scaffolding di atas diperoleh

kebutuhan scaffolding pada balok dengan bentang 6,4 m sebanyak 8 titik

main frame. Pada Proyek Pembangunan Hotel Yello untuk balok tersebut

digunakan scaffolding sebanyak 7 main frame. Maka dapat disimpulkan

bahwa penggunaan scaffolding di proyek lebih sedikit dibandingkan hasil

yang diperhitungkan. Sedangkan untuk pelat digunakan alat bantu berupa

kayu balok dan kasau sehingga penggunaan scaffolding tidak banyak

digunakan.

Anda mungkin juga menyukai