Dan dengan terjalannya masalah tersebut, ada banyak dampak yang ditimbulkan dari masalah
perundungan dan merokok. Tidak ada dampak positif dari perundungan dan merokok, hanya terkesan
keren saja padahal mematikan. Dampak dari perundungan ialah susah bergaul karena jika berita
perundungan yang sudah dilakukan tersebar, pelaku akan susah bergaul karena dijauhi. Pelaku juga akan
merasakan yang namanya gangguan emosi, dapat didefinisikan bahwa kondisi yang memiliki ciri-ciri
respon emosional yang terlalu kuat atau terlalu lemah untuk situasi tertentu. Disaat dewasa, pelaku
akan sulit mendapatkan pekerjaan. Dan bisa juga mengalami gangguan mental dikarenakan apa hal yang
sudah dilakukan oehnya menggentayangi pikirannya, poin ini juga bisa dialami oleh korban. Kalau untuk
merokok, dampak yang dapa ditimbulkan adalah mengalami gejala kurang fokus belajar, sulit
memahami pelajaran karena mengalami penurunan daya tangkap, kurang aktif falam menjalankan suatu
aktivitas, mengalami gangguan kecemasan, sampai menyebabkan anak tersebut mengalami depresi.
Maka dari itu, banyak solusi yang dapat dilakukan dari masalah perundungan dan merokok. Dalam
perundungan, solusi yang dapat dilakukan adalah jika kita ada di daerah dimana perundungan terjadi,
jangan hanya diam saja, kita bisa mencoba mendapatkan barang bukti lalu bergerak berusaha
mendamaikan, coblah untuk langsung lapor kepada orang dewasa di sekitar. Untuk pihak sekolah pun,
cobalah untuk sering-sering memberikan edukasi mengenai perundungan, memberikan sosialisasi
tentang bahayanya perundungan di sekolah dan lingkungan. Dan yakinkan murid untuk melawan jika
mengalami perundungan. Kalau masalah merokok, cobalah untuk menjalin komunikasi dengan anak
remaja dengan gaya yang berbeda, singkirkan dulu segala penilaian dan tahan diri untuk tidak
menghakimi anak saat ia mulai terbuka untuk menjelaskan. Perhatikan pergaulannya, karena pergaulan
sangat memiliki hubungan dengan adanya perlakuan perundungan ataupun merokok. Cobalah untuk
berikan edukasi mengenai bahayanya merokok sehingga anak juga bisa mengerti dan paham.
2. Bandar Narkoba
Dari artikel yang sudah saya baca, menjadi bandar narkoba memang lah menyenangkan. Hanya
berjualan, mendapat uang, dan juga tanpa disadari kita sudah mejadi setan penggoda untuk masyarakat.
Menurut saya murid ini hanya alat saja dengan iming-iming imbalan atau kenikmatan sesaat dari
narkoba tersebut. Bandar besar sebenarnya punya tingkat intelegensi lebih dari sekedar anak SMP/SMA.
Miris namun ini realitanya, kita harus bisa membantu menanggapi. Kurangi demandnya dengan
pencegahan (sosialisasi bahaya narkoba ke Generasi Muda) dan hancurkan supplynya dengan
pemberantasan dari BNN dan Kepolisian.
Dampak dari masalah bandar narkoba ini adalah kita tidak hanya menjadi bandarnya namun bisa juga
ikut terlibat dalam mencoba narkoba tersebut. Kalaupun ikut terlibat menggunakan narkoba, akan
menimbulkan gangguan pada kesehatan, dapat merusak generasi penerus bangsa di Indonesia karena
tergerogoti zat adiktif penghancur syaraf otak.
Solusi dari masalah bandar narkoba ini adalah pemeriksaan yang dilakukan tidak hanya oleh dokter
tetapi juga terapis. Karena pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kecanduan yang
dialami dan adakah efek samping yang muncul. Jika pemakai mengalami depresi atau bahkan gangguan
perilaku, maka terapis akan menyembuhkan efek tersebut baru melakukan rehabilitasi. Pemberian
edukasi, hal paling utama agar para masyarakat terutama remaja bisa lebih peka dan memahami
tentang narkoba.
3. Pelecehan Seksual
Pelecehan seksual memang bukanlah hal yang baru ditelinga kita, ini merupakan kejahatan yang
terkadang masyarakat menilainya dengan tanggapan “biasa saja”. Memang, tidak semua beranggapan
demikian, tetapi faktanya beberapa dalam masyarakat mengacuhkan dengan dalih “mendamaikan”,
terlebih jika itu dari pihak yang melakukan. Pelecehan seksual menurut saya, bukan hal yang
sepantasnya dianggap biasa, hal ini bisa terjadi kepada siapa saja. Bukan hanya perempuan saja yang
bisa mengalaminya, bahkan laki-laki, dan anak-anakpun bisa menjadi korban.
Dampak dari pelecehan seksual ini tentunya banyak, salah satunya adalah bisa menyebabkan post-
traumatic stress disorder (PTSD, terutama bila pelecehan tersebut mengarah pada penyerangan,
perkosaan, intimidasi, hingga penyiksaan. Korban juga bisa menjadi mudah marah (mengalami gangguan
emosi), selalu merasa tidak aman, mengalami gangguan tidur, dan selalu mimpi buruk.
Solusi dari masalah pelecehan seksual ini adalah hindari situasi yang terlihat berbahaya. Pelecehan
seksual dapat terjadi pada banyak situasi dan tidak pernah menjadi kesalahan korban. Namun, ada
beberapa langkah yang perlu dilakukan agar kondisi ini tidak terjadi, seperti pergi dengan ditemani
seseorang dan menghindari alkohol. Dengan begitu, risiko untuk mengalami kekerasan seksual bisa
diminimalisir. Bersikap tegas, seringkali seseorang yang bersikap pasif diartikan sebagai izin bagi orang
lain, padahal kenyataannya tidak begitu. Maka dari itu, pastikan untuk bersikap terus terang dan tegas
sebagai cara untuk menghindari terjadinya tindakan yang berlebihan dan berakhir dengan kekerasan
seksual. Beritahu sesuatu yang diinginkan dan tidak, serta pertahankan keputusan tersebut. Segala hal
harus mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak. Jika hanya satu orang saja yang
menginginkannya, bisa jadi bentuk pemaksaan.