Anda di halaman 1dari 4

Chintya Khanaya P

PO71240210001
D3 KEBIDANAN SEMESTER 3 (A)

1. Reformasi birokrasi adalah upaya pemerintah


a. meningkatkan kinerja melalui berbagai cara dengan tujuan efektivitas, efisiensi, dan
akuntabilitas
b. melaksanakan percepatan reformasi birokrasi melalui berbagai cara dan bentuk
sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi
Nasional (Stranas) Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK).
c. Melakukan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara
terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai, untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi.
d. Menciptakan Gerakan Nasional Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi dan sebagai bentuk implementasi dari pelaksanaan Instruksi Presiden
Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
e. Melaksanakan secara terintegrasi dari semua sektor, baik formal maupun nonformal.
Pengetahuan tentang budaya antikorupsi harus disebarluaskan kepada masyarakat
kampus kesehatan sehingga timbul suatu tekad bahwa korupsi dibumihanguskandi
Indonesia.

2. Penilaian satker yang berpredikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM),
dilakukan oleh
a. Tim Penilai Nasional (TPN)
b. Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP)
c. Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK).
d. Strategi Nasional (Stranas)
e. pelayanan public

3. Peraturan Presiden tentang Strategi Nasional


a. Nomor 55 Tahun 2012
b. Nomor 53 Tahun 2012
c. Nomor 54 Tahun 2012
d. Nomor 52 Tahun 2012
e. Nomor 51 Tahun 2012
i. Terwujudnya kelembagaan pemerintahan yang proporsional, fleksibel,efektif, efisien
di lingkungan pemerintahan pusat dan daerah
ii. erwujudnya birokrasi profesional, netral dan sejahtera, mampu menempatkan diri
sebagai abdi negara dan abdi masyarakat guna mewujudkan pelayanan masyarakat
yang lebih baik.
iii. Terwujudnya ketatalaksanaan (pelayanan publik) yang lebih cepat tidak berbelit,
mudah, dan sesuai kebutuhan masyarakat.
4. Sasaran sasaran diatas merupakan tujuan dari
a. Reformasi Birokrasi
b. pelayanan prima.
c. pemerintahan yang baik
d. pemerintahan yang amanah
e. penyelenggaraan pemerintahan yang
dijalankan pegawai negeri

5. Birokrasi adalah suatu organisasi formal yang diselenggarakan berdasarkan


a. aturan, bagian, unsur, yang terdiri atas pakar yang terlatih. Wujud birokrasi berupa
organisasi formal yang besar
b. jenjang diduduki oleh pejabat yang ditunjuk/diangkat disertai aturan kewenangan dan
tanggung jawabnya
c. sistem penyelenggaraan pemerintahan yang dijalankan pegawai negeri berdasarkan
peraturan perundang-undangan
d. kebijakan yang pengesahannya ditentukan olehpemberi mandat di luar
strukturorganisasi itu sendiri.
e. sistem yang memungkinkan terjadinya mekanisme penyelenggaraan pemerintahan
negara yang efektifdan efisien dengan menjaga sinergi yang konstruktif di antara
pemerintah,sektor swasta, dan masyarakat.
1. Pencegahan korupsi dapat dilakukan dengan menghilangkan, atau setidaknya
mengurangi, kedua faktor penyebab, yaitu
a. Faktor eksternal dan internal
b. Faktor lingkungan saja
c. Factor individu
d. Factor global dari Negara luar
e. Factor masa kecil

2. JUPE MANDI TANKER KEBEDIL


a. KEJUJURAN, KEPEDULIAN, KEMANDIRIAN, KEDISIPLINAN, TANGGUNG
JAWAB, BEKERJA KERAS, KESEDERHANAAN, KEBERANIAN, KEADILAN
b. TANGGUNG JAWAB, BEKERJA KERAS, KESEDERHANAAN, KEBERANIAN,
KEADILAN
c. KEJUJURAN, KEPEDULIAN, KEMANDIRIAN, KEDISIPLINAN
d. TANGGUNG JAWAB, BEKERJA KERAS, KESEDERHANAAN, KEBERANIAN,
KEADILAN, KEJUJURAN, KEPEDULIAN, KEMANDIRIAN, KEDISIPLINAN
e. KEJUJURAN, KEPEDULIAN, BEKERJA KERAS, KESEDERHANAAN,
KEBERANIAN

3. Perlunya Keterlibatan masyarakat dalam proses transparansi, yaitu


a. Proses penganggaran, Proses penyusunan kegiatan, Proses pembahasan, Proses
pengawasan, Proses evaluasi
b. Proses pengedukasian, proses pengkajian, Proses peninjauan ulang
c. Proses pendataan, Proses uji teknisi, Proses pembahasan ulang, Proses puncak
masalah
d. Proses, berkembangnya penelitian, Proses terjadinya dampak, Proses hasil yang
didapatkan
e. Proses dalam peran mencegah korupsi di masyarakat

4. Kegunaan Kebijakan Anti Korupsi


a. mengatur tata interaksi agar tidak terjadi penyimpangan yang dapat merugikan negara
dan masyarakat.
b. Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan, danprofesional,
bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), melalui penataan kelembagaan,
penataan ketatalaksanaan, penataan sumber daya manusia, akuntabilitas kinerja yang
berkualitas efisien, efektif, dan kondusif, serta pelayanan yang prima (konsisten dan
transparan).
c. meningkatkan upaya pendidikan dan bidaya antikorupsi
d. meningkatkan koordinasi dalam rangka mekanisme pelaporan pelak-
sanaan upaya pemberantasan korupsi
e. melaksanakan upaya upaya harmonisasi penyusunan peraturan perundang-undangan
di bidang pemberantasan korupsi dan sektor terkait lainnya

5. Transparansi merupakan prinsip yang mengharuskan semua proses kebijakan dilakukan


secara terbuka,sehingga segala bentuk penyimpangan dapat diketahui oleh
a. Publik atau masyarakat luas
b. Seluruh dunia
c. Pengguna media sosial
d. Seluruh pejabat di daerah
e. Lembaga yang bergerak dalam bidang korupsi

Anda mungkin juga menyukai