Pelaksanaan Pelayanan Publik Pada Pelayanan 24 Jam
Pelaksanaan Pelayanan Publik Pada Pelayanan 24 Jam
REZKI AMELIA
B11116118
1
HALAMAN JUDUL
OLEH:
REZKI AMELIA
B111 16 118
SKRIPSI
i
ii
PERSETUJUAN MENEMPUH UJIAN SKRIPSI
iii
iv
SURAT PERNYATAAN
(duplikasi).
berlaku.
Makassar, 2021
Yang Bersangkutan
Rezki Amelia
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah
selalu menjadi teladan agar setiap langkah dan perbuatan kita selalu
berada di jalan kebenaran dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Semoga
semua hal yang penulis lakukan berkaitan dengan skripsi ini juga bernilai
ibadah di sisi-Nya.
saran dan kritik senantiasa penulis harapkan agar kedepannya tulisan ini
tiada terhingganya kepada kedua orang tua penulis, yang telah membiayai
viii
Untuk ayahanda saya Jabbar terima kasih telah menjadi ayah yang hebat
menyelesaikan studinya.
penulis dari awal hingga akhirnya terselesaikan. Ucapan terima kasih juga
ix
4. Prof. Dr. Muhammad Said karim S.H.,M.Hum. selaku
mendukung penulis.
Penulis.
x
sesama anggota. Terimakasih atas waktu dan kebersamaan
11. Seluruh pihak yang tidak sempat penulis sampaikan satu per
yang telah kalian berikan itu bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
skripsi berikutnya.
yang dibuat oleh penulis, oleh karena itu, penulis berharap masukan –
masukan dari para pembaca sehingga skripsi ini bisa lebih baik
Rezki Amelia
xi
DAFTAR ISI
Halaman
xii
4. Prinsip Home Care .......................................................... 22
5. Unsur Pelayanan Home Care .......................................... 24
6. Kriteria Pelayanan Home Care ........................................ 24
C. Efektivitas.................................................................................... 26
1. Teori Efektivitas ............................................................... 27
2. Pengertian Efektivitas ...................................................... 29
D. Faktor- Faktor Penegakan Hukum ........................................... 31
1. Faktor Hukumnya Sendiri ................................................ 32
2. Faktor Petugas yang Menegakkan .................................. 35
3. Fasilitas Yang Mendukung............................................... 36
4. Faktor Kebudayaan ......................................................... 36
5. Faktor Masyarakat ........................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 39
A. Lokasi Penelitian ....................................................................... 39
B. Populasi dan Sampel ................................................................. 39
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 40
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 30
E. Analisis Data............................................................................... 41
A. Kesimpulan ............................................................................... 66
B. Saran ........................................................................................ 67
Lampiran .................................................................................................. 71
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tahun 2020.........................................................................................
43
Tabel 2.Prosedur dan Standar Pelayanan Home care.....................
48
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
mewujudkan kesehatan yang baik. Atas dasar itu, Pasal 28H Ayat (1)
UUD NRI 1945 menjamin mengenai hak atas pelayanan kesehatan bagi
setiap warga negara. Pasal 28H (1) menyebutkan bahwa “setiap orang
UUD NRI 1945 dalam berbagai kebijakan atau pun program dalam bidang
1
yang harus dilakukan dalam hal pemenuhan kebutuhan
(PAD).2
2009 tentang Pelayanan Publik yakni BAB V bagian kesatu Pasal 20 ayat
2
pelayanan dengan memperhatikan kemampuan penyelenggara,
pemerintah dari berbagai jenis pelayanan publik yang ada baik itu
Home Care. Pelayanan Home Care atau biasa juga disebut dengan
tahun 2015. Home care sendiri diatur dalam Peraturan Walikota Makassar
3
mengunjungi rumah pasien. Sejalan dengan prinsip Home Care yaitu
Care maka harus ada peran dari masyarakat dibidang kesehatan, fasilitas
masyarakat.
4
Dari hal tersebut untuk meninjau lebih lanjut tentang pelaksanaan
sebab itu penting dalam suatu pelayanan untuk meninjau lebih lanjut
Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 antara lain adalah untuk
dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar dan hak sipil setiap warga
5
Berdasarkan masalah tersebut penulis tertarik untuk meneliti lebih
B. Rumusan Masalah
Makassar?
C. Tujuan Penelitian
adalah:
Makassar.
D. Kegunaan Penelitian
6
1. Kegunaan Teoritis
selanjutnya.
2. Kegunaan Praktis
Kota Makassar.
E. Keaslian Penelitian
7
yaitu pelaksanaan standar pelayanan yang diterima pasien sudah berjalan
Kassi-Kassi.
pasien setelah mendapatkan pelayanan Home care dari Tim Home Care
pasien Home Care puskesmas Antara telah terpenuhi dan sesuai dengan
harapan masyarakat.
8
kunjungan rumah 24 jam (home care) di Kota Makassar.Dengan
9
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. Pelayanan Publik
party can offer to another that is essentially intangible and does not result
dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya
sesuatunya, hasil dari pelayanan ini dapat dikaitkan dengan produk fisik).
adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi
langsung antara satu orang dengan orang lain atau mesin secara fisik,
10
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang-barang
dan jasa.5
karena itu, pada dasarnya pelayanan publik harus memiliki standar yang
5Ibid, hlm. 28
6Ibid, hlm. 29.
11
masyarakat, meskipun pada saat yang sama harus didukung oleh
kemampuan pemerintah.7
a. Asas Transparansi
7Ibid, hlm. 33
12
masyarakat bisa mendapatkan lebih banyak pengertian tentang
b. Asas keadilan
13
yang paling berpengaruh dalam governance atau bahkan lebih
berasaskan:
ekonomi;
14
e. Keprofesionalan, artinya pelaksana pelayanan harus memiliki
bagi kelompok;
15
a. Kelompok pelayanan Administratif, yaitu suatu Pelayanan Yang
lain.
16
4. Standar pelayanan Publik
a. Prosedur Pelayanan
b. Waktu Penyelesaian
dengan pengaduan.
c. Produk pelayanan
ditetapkan.
d. Biaya pelayanan
pemberi pelayanan.
12Nur Lia Halim, 2017, “Pelayanan Perizinan Pada Kantor Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Di Kabupaten Enrekang”, Skripsi, Sarjana Hukum, Fakultas Hukum
Universitas Hasanuddin, Makassar, Hlm. 32-33
17
e. Sarana dan Prasarana
tercermin dari:
perundang-undangan.
18
d. Partisipatif, yaitu pelayanan yang mendorong peran serta
19
Home Care merupakan praktek kerja sama antara tim kesehatan seperti
berikut:15
daerah.
kesehatan.
Makassar.
20
10. Keputusan Menteri Kesehatan no.1239 tahun 2001 tentang
berkesinambungan.
spiritual.
masalah kesehatan
21
Manfaat bagi pelayanan Home Care bagi pasien antara lain:
profesional.16
dibidang tersebut.
dalam praktik.
22
e. Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan
diagnosa keperawatan.
mencegah komplikasi.
praktik keperawatan.
23
5. Unsur Pelayanan Home Care
Makassar.
pasien.
pelaksana perawatan.17
17Ibid, hlm. 27
24
b. Kebutuhan akan pelayanan terampil. Yaitu terdapat perawat
c. Rencana penanganan:
pasien.
Makassar.18
5) Pasien post-kemoterapi.
diagnose pasien.
18Ibid, hlm. 27
25
d. Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggungjawab
dengan pengelola.
C. Efektivitas Hukum
lainnya.
putusan pengadilan.
19Ibid,
hlm. 28.
20
Achmad Ali. 2004. Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan
26
3) Kultur hukum yaitu opini-opini, kepercayaan (keyakinan) kebiasaan-
Menurut Hans Kelsen, filosofi hukum yang ada pada masa itu telah
disatu sisi, dan telah mengalami reduksi karena ilmu pengetahuan disisi
lain. Sedangkan hukum itu sendiri harus bersih atau murni dari komponen
luar yang tidak yuridis. Ini merupakan prinsip metodologis yang mendasar
dari konsep Hans Kelsen tentang Konsep hukum murninya. Hukum harus
itu sendiri.22
tentang sistem hukum tertentu. Pure theory of law juga merupakan teori
21Darji
Darmodihardjo dan Shidarta, 2008, Pokok-Pokok Filsafat Hukum,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hlm 115
22Hans Kelsen, Pengantar Teori Hukum, Diterjemahkan oleh Siwi Purwadi, 2009,
27
hukum umum, bukan penafsiran norma-norma hukum negara tertentu
(1832).24
normatif.25
23Hans Kelsen, Pure Theory Of Law, Diterjemahkan oleh Raisul Muttaqin, 2009,
Nusa Media, Hlm. 1.
24 Andrea Ata Ujan, 2009, Filsafat Hukum, Kanisius, Yogyakarta, hlm. 68.
25Ibid, hlm. 68
28
tentang konsep dasar dalam hukum dan struktur hukum
sebagaimana adanya.26
berwatak komando.28
26Ibid,hlm. 68.
27Ibid,hlm. 68.
28Ibid, hlm. 68.
29Theo Huijbers,1982, Filsafat Hukum Dalam Lintasan sejarah, Kanisius,
29
misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya bobot,
suatu tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam hal tujuan yang
melakukan aktivitasnya secara lebih efektif dan efisien agar tujuan yang
antara lain31:
30
kegiatan dalam melaksanakan tugas dengan tujuan yang ingin dicapai.
organisasi publik.
tidak bisa terlepas dari kajian budaya hukum, kesadaran hukum dan
31
dalam masyarakat, salah satu yang sangat berpengaruh adalah
kaidah hukum,
4. Faktor Kebudayaan,
tersebut.
faktor hukumnya sendiri yang dimaksud dalam hal ini adalah segala
32
tujuan untuk ketentraman dan kedamaian masyarakat. 34 Contohnya ketika
peraturan yang tertulis yang dibuat oleh pihak yang berwenang yang
yang dilihat dari dua segi yaitu segi materiil dan segi formil, adapun
penejelasan dari sumber hukum materiil dan sumber hukum formil yakni
sebagai berikut:35
b. Agama,
c. Kebiasaan,
34
Ibid. hlm. 13
35Satcipto Rahardjo, 1986, Ilmu Hukum, Penerbit Alumni, Bandung, hlm.13.
33
bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan hukum itu berlaku, terdiri
atas:
Negara.
dari perjanjian itu adalah kedua belah pihak terikat pada isi dari
hakim.
didunia ini. Seseorang yang sangat primitive atau seseorang yang sangat
34
modern pasti memiliki hukum.Karena hukum tidak bisa dipisahkan dengan
Republik Indonesia).
akan berlangsung dengan lancar. Sarana atau fasilitas tersebut antara lain
35
seterusnya. Jika hal-hal tersebut terpenuhi maka penegakan hukum akan
4. Faktor Kebudayaan
kebudayaan.
hukum harta kekayaan, hukum keluarga dan hukum waris, maka nilai
36
ketentraman lebih diutamakan40. Dalam hal ini bukan berarti didalam
hukum perdata nilai ketertiban yang sama sekali tidak diperhatikan. Nilai
5. Faktor Masyarakat
memiliki pola pikir yang baku dan banyak perencanaan yang disengaja 41.
hukumnya.
ekonomi, dan budaya masyarakat perkotaan, dan oleh karena itu, faktor
40Ibid, Hlm. 62
41Alvin S Johnson, 2004, Sosiologi Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, Hlm. 194.
37
warga masyarakat juga mempengaruhi penegakan hukum kerana secara
umum masyarakat:42
melindungi kepentingan-kepentingannya.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi penelitian
1. Populasi
2. Sampel
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
39