KATAPENGANTAR
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan buku Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018
yang menampilkan Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan dan Areal Penggunaan Lain
berdasarkan penafsiran citra LDCM (The Landsat Data Continuity Mission)/Landsat 8 OLI
liputan tahun 2018 untuk seluruh wilayah Indonesia.
Buku Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 merupakan pembaharuan hasil
rekalkulasi sumber daya hutan tahun 2017. Pada edisi tahun 2018 ini, rekalkulasi
penutupan lahan Indonesia disajikan untuk wilayah 34 provinsi.
Data dan informasi yang tersaji dalam buku ini merupakan basis data penutupan lahan
yang dapat diolah lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan pengguna. Diharapkan data dan
informasi penutupan lahan di dalam dan di luar kawasan hutan dapat digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan dalam pembangunan baik secara regional maupun nasional
serta dapat mendukung perencanaan pembangunan wilayah yang terintegrasi sebagai
satu kesatuan ekosistem.
iii
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Sistem Klasifikasi Penutupan Lahan (23 klas) disertai kode layer dan kode
toponimi . ........................................................................................................... 5
Tabel II.2 Tabel Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan ................................. 7
Tabel II.3 Jumlah Sebaran Sampel di 7 Pulau Besar ......................................................... 9
Tabel II.4 Transition Matrix (Confusion Matrix) Data Penutupan Lahan 2018 (Kelas
Hutan-Non Hutan) dengan Data Referensi ....................................................... 10
Tabel II.5 Transition Matrix (Contingency Table) Data Penutupan Lahan 2018
(23 Kelas) dengan Data Referensi ..................................................................... 11
Tabel III.1 Penutupan Lahan Indonesia (Ribu Ha) ............................................................. 16
Tabel III.2 Sebaran Penutupan Lahan di di Indonesia ....................................................... 17
Tabel 7. Penutupan Lahan Berhutan pada 7 (Tujuh) Kelompok Pulau/Kepulauan
Besar (Ribu Ha) ................................................................................................. 18
Tabel 8. Luas Penutupan Lahan Berhutan di dalam Kawasan Hutan per Provinsi
(Ribu Ha) ........................................................................................................... 19
Tabel 9. Luas lahan berhutan di dalam kawasan hutan antara 50,0% – 80,0% ............ 20
Tabel 10. Luas lahan berhutan di dalam kawasan hutan antara 25,0% – 50,0% ............ 21
Tabel 11. Luas lahan berhutan di dalam kawasan hutan antara ≤25% ........................... 21
Tabel 12. Penutupan Lahan Berhutan di dalam Kawasan Hutan pada 7 (Tujuh)
Kelompok Pulau/Kepulauan Besar (Ribu Ha) ................................................... 22
Tabel 13. Kondisi Penutupan Lahan Berhutan (Ribu Ha) ................................................. 23
Tabel 14. Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan Konservasi per Provinsi (Ribu Ha) .. 24
Tabel 15. Luas penutupan lahan berhutan di Kawasan Konservasi lebih dari 80,0% ..... 25
Tabel 16. Luas penutupan lahan berhutan di Kawasan Konservasi antara 50,0%-80,0% ... 25
Tabel 17. Luas penutupan lahan berhutan di Kawasan Konservasi antara 50,0%-80,0% ... 25
Tabel 18. Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan Lindung per Provinsi (Ribu Ha) ... 26
Tabel III.15 Luas Penutupan Lahan berhutan pada Kawasan Hutan Lindung ≥ 80,0% ...... 27
Tabel III.16 Luas Penutupan Lahan berhutan pada Kawasan Hutan Lindung antara
50,0%–80,0% .................................................................................................... 27
Tabel III.17 Luas Penutupan Lahan berhutan pada Kawasan Hutan Lindung antara
25,0%-50,0% ..................................................................................................... 28
Tabel III.18 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan Produksi Terbatas per Provinsi
(Ribu Ha) ............................................................................................................ 29
Tabel III.19 Luas Penutupan Lahan berhutan pada Kawasan HPT ≥80,0% ......................... 30
Tabel III.20 Luas Penutupan Lahan berhutan pada Kawasan HPT antara 50,0%-80,0% .... 30
Tabel III.21 Luas Penutupan Lahan berhutan pada Kawasan HPT ≥50,0 % ........................ 30
Tabel III.22 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan Produksi Tetap per Provinsi
(Ribu Ha) ............................................................................................................ 31
Tabel III.23 Luas Penutupan Lahan berhutan pada Kawasan HP antara 50,0 % - 80% ....... 32
Tabel III.24 Luas Penutupan Lahan berhutan pada Kawasan HP ≤ 50,0 % ......................... 32
Tabel III.25 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan Produksi yang dapat di-
Konversi per Provinsi (Ribu Ha) . ........................................................................ 34
iv
Tabel III.26 Luas Penutupan Lahan berhutan pada Kawasan HP antara 50,0%-80,0% ...... 35
Tabel III.27 Luas Penutupan Lahan berhutan pada Kawasan HP antara 25,0%-50,0% ...... 35
Tabel III.28 Luas Penutupan Lahan berhutan pada Kawasan HP ≤ 25% ............................. 35
Tabel III.29 Luas Penutupan Lahan pada Areal Penggunaan Lain (APL) per Provinsi
(Ribu Ha) ........................................................................................................... 36
Tabel III.30 Luas Penutupan Lahan berhutan pada APL antara 25,0%-50,0% ................... 37
Tabel III.31 Luas Penutupan Lahan berhutan pada APL antara 10,0%-25,0% ................... 37
Tabel III.32 Luas Penutupan Lahan berhutan pada APL ≤ 10,0 % ...................................... 38
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Perkembangan deforestasi Indonesia (Juta ha) Tahun 1990-2018 .... 2
Gambar 2. Persentase lahan berhutan terhadap luas daratan Indonesia ...................... 2
Gambar 3. Desain 5000 sampel yang dilakukan di atas citra ......................................... 9
Gambar 4. Bagan Alur Proses Rekalkulasi Penutupan Lahan .......................................... 13
Gambar 5. Peta Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 . ............................................. 14
Gambar 6. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan ............................... 14
Gambar 7. Diagram Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 ....................................... 16
Gambar 8. Diagram Penutupan Lahan Indonesia di dalam dan di luar Kawasan Hutan
(APL) ............................................................................................................... 16
Gambar 9. Diagram Penutupan Lahan Indonesia per Fungsi Kawasan Hutan ............... 17
Gambar 10. Diagram Penutupan Lahan Berhutan di dalam dan di luar Kawasan Hutan
Seluruh Indonesia .......................................................................................... 18
Gambar 11. Diagram Penutupan Lahan Berhutan pada 7 (Tujuh) Kelompok Pulau/
Kepulauan Besar ............................................................................................ 19
Gambar 12. Diagram Persentase Penutupan Lahan Berhutan di dalam Kawasan Hutan
Per Provinsi .................................................................................................... 20
Gambar 13. Diagram Persentase Penutupan Lahan Berhutan di dalam Kawasan Hutan
pada 7 (Tujuh) Kelompok Pulau/Kepulauan Besar ........................................ 22
Gambar 14. Diagram Kondisi Penutupan Lahan Berhutan ............................................... 23
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Luas Penutupan Lahan di dalam dan di luar Kawasan Hutan Seluruh
Indonesia ....................................................................................................... vii
Lampiran 2 Luas Penutupan Lahan Berdasarkan 23 Kelas Penutupan dan Peta
Penutupan Lahan Indonesia dan per Pulau ................................................. viii
Lampiran 3 Luas Penutupan Lahan Berdasarkan 23 Kelas Penutupan dan Peta
Penutupan Lahan per Provinsi ...................................................................... ix
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan laju deforestasi yang terjadi tersebut, hasil Rekalkulasi Penutupan
Lahan Indonesia dari tahun ke tahun juga menunjukkan adanya penurunan persentase
lahan berhutan terhadap luas daratan Indonesia. Data selengkapnya tersaji dalam
Gambar 2.
Penurunan luas hutan dan kerusakan lahan telah menimbulkan dampak negatif
terhadap kehidupan masyarakat antara lain dengan terjadinya banjir, tanah longsor,
erosi dan sedimentasi, hingga hilangnya biodiversitas maupun menurunnya
pendapatan negara dari hasil kayu.
2
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 2
hutan dan non-kawasan hutan (Areal Penggunaan Lain/APL) secara legal, perambahan
dan okupasi lahan, kebakaran hutan, bencana alam dan lain-lain.
Tingginya tekanan terhadap keberadaan hutan telah terdeteksi oleh upaya monitoring
sumber daya hutan secara periodik dengan interval 3 (tiga) tahunan selama tahun
2000 - 2009. Sistim triennial ini memberikan informasi tutupan hutan secara periodik.
Sejak tahun 2011, dengan ketersediaan data citra Landsat secara free (tidak berbayar),
maka monitoring sumber daya hutan dapat dilakukan secara periodik setiap tahun
(menjadi annual system). Kondisi sebelum tahun 2000 lebih rumit, karena pada saat itu
sistim belum terbentuk, dan ketersediaan data sulit. Itulah kenapa sebelum tahun
2000, hanya tersedia dua periode data, yaitu tahun 1990 dan 1996.
B. Tujuan
Tujuan dilakukan rekalkulasi penutupan lahan adalah untuk menyajikan data kondisi
penutupan lahan terbaru pada kawasan hutan (hutan konservasi, hutan lindung, dan
hutan produksi) dan areal penggunaan lain di daratan Indonesia sebagai bahan dalam
penyelenggaraan pengelolaan hutan secara lestari (Sustainable Forest Management),
mulai dari aspek perencanaan sampai dengan pemantauan dan evaluasi.
Tersedianya data dan informasi penutupan lahan terkini di daratan Indonesia, meliputi
luas dan sebarannya (peta) pada Hutan Konservasi, Hutan Lindung, dan Hutan
Produksi, serta Areal Penggunaan Lain.
D. Ruang Lingkup
Rekalkulasi penutupan lahan lahan Indonesia tahun 2018 baik di dalam maupun diluar
kawasan hutan mencakup 34 provinsi yang dirinci menjadi 23 kelas penutupan lahan
(tidak termasuk tubuh air; danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan)
yang terdiri atas 7 kelas kelompok hutan dan 14 kelas kelompok tidak berhutan.
4
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 4
BAB
BABIIII
METODOLOGI
METODOLOGI
A. A.Sumber
Sumber
Data
Data
Datayang
Data yangdigunakan
digunakandalam
dalamrekalkulasi
rekalkulasipenutupan
penutupanlahan
lahanadalah
adalahdata
datadigital
digitalyang
yang
tersedia
tersedia pada
pada Direktorat
Direktorat Inventarisasi
Inventarisasi dan
dan Pemantauan
Pemantauan Sumber
Sumber Daya
Daya Hutan,
Hutan, Direktorat
Direktorat
Jenderal
JenderalPlanologi
PlanologiKehutanan
Kehutanandan danTata
TataLingkungan
Lingkunganpada
padatingkat
tingkatketelitian
ketelitianskala
skala
1:250.000.Data
1:250.000. Data tersebut
tersebut meliputi:
meliputi:
1. 1.Peta
Peta Dasar
Dasar Rupa
Rupa Bumi
Bumi Indonesia
Indonesia skala
skala 1:250.000,
1:250.000, Badan
Badan Informasi
Informasi Geospasial
Geospasial
2. 2.Data
Datadigital
digitalpenutupan
penutupanlahanlahanhasil
hasilpenafsiran
penafsirancitra
citraLDCM
LDCM(The
(TheLandsat
LandsatDataData
Continuity
Continuity Mission)/Landsat
Mission)/Landsat 8 OLI
8 OLI liputan
liputan tahun
tahun 2018.
2018. Direktorat
Direktorat Invetarisasi
Invetarisasi dan
dan
Pemantauan
Pemantauan Sumber
Sumber Daya
DayaHutan,
Hutan,Direktorat
DirektoratJenderal
JenderalPlanologi
PlanologiKehutanan
KehutanandandanTata
Tata
Lingkungan
Lingkungan
3. 3.Data
Data digital
digital kawasan
kawasan hutan
hutan Produk
Produk Kebijakan
Kebijakan Satu
Satu Peta
Peta perper
2727 November
November 2018,
2018,
DirektoratPengukuhan
Direktorat Pengukuhandan danPenatagunaan
PenatagunaanKawasanKawasanHutan,
Hutan,Direktorat
DirektoratJenderal
Jenderal
Planologi
Planologi
Kehutanan
KehutanandandanTata
Tata
Lingkungan.
Lingkungan.
A.1.
A.1.
Data
Data
digital
digital
Penutupan
Penutupan lahan
lahan
merupakan
merupakan hasil
hasil
penafsiran
penafsiran
citra
citra
LDCM
LDCM
(The
(The
Landsat
Landsat
DataContinuity
Data ContinuityMission)/Landsat
Mission)/Landsat8 8OLIOLIliputan liputantahun
tahun20182018dan
dandiklasifikasi
diklasifikasi
menjadi
menjadi 2323 kelas
kelas tersaji
tersaji pada
pada table
table II.1II.1 berikut:
berikut:
Tebel
Tebel
II.1II.1
Sistem
Sistem
Klasifikasi
Klasifikasi
Penutupan
Penutupan
Lahan
Lahan
(23(23
klas)
klas)
disertai
disertai
kode
kode
layer
layer
dandan
kode
kode
toponimi
toponimi
No.No. Kelas
Kelas Kode
Kode
layer
layer Keterangan
Keterangan
/toponimi
/toponimi
1. 1. Hutan
Hutan lahanlahanHp/2001
Hp/2001 SeluruhSeluruhkenampakan
kenampakanhutan hutandataran
dataranrendah,
rendah,perbukitan
perbukitandan dan
kering
kering primer
primer pegunungan(dataran
pegunungan (datarantinggitinggidan dansubalpin)
subalpin)yang yangbelumbelum
menampakkan
menampakkan bekas
bekas penebangan,
penebangan, termasuk
termasuk hutan
hutan kerdil,
kerdil, hutan
hutan
kerangas,
kerangas,hutan
hutan di atas batuan
di atas batuan kapur,
kapur, hutan di atas
hutan di atasbatuan
batuanultra
ultra
basa, hutan
basa, hutan daun
daun jarum,
jarum,hutan
hutan luruh
luruh daun
daundan hutan
dan hutanlumut.
lumut.
2. 2. Hutan
Hutan lahanlahanHs/2002
Hs/2002 SeluruhSeluruhkenampakan
kenampakanhutan hutandataran
dataranrendah,
rendah,perbukitan
perbukitandan dan
kering
kering pegunungan
pegununganyang yangtelahtelahmenampakkan
menampakkanbekas bekaspenebangan
penebangan
sekunder/bekas
sekunder/bekas (kenampakan
(kenampakan alur
alurdandanbercak
bercak bekas
bekas tebang),
tebang),termasuk
termasuk hutan
hutan
tebangan
tebangan kerdil, hutan
kerdil, hutan kerangas.
kerangas. hutan
hutandi atas
di atasbatuan
batuankapur, hutan
kapur, hutandi atas
di atas
batuan
batuanultra basa,
ultra basa, hutan
hutan daun
daun jarum,
jarum, hutan
hutanluruh
luruhdaundaundan dan
hutan
hutanlumut.
lumut.DaerahDaerahberhutan
berhutanbekas bekastebas
tebasbakarbakaryang yang
ditinggalkan,
ditinggalkan, bekas
bekas kebakaran
kebakaran atau
atau yang
yangtumbuh
tumbuh kembali
kembali dari dari
bekas
bekastanah
tanahterdegradasi
terdegradasijuga jugadimasukkan
dimasukkandalam dalamkelas kelasini.ini.
Bekas
Bekastebangan
tebanganparah parahbukanbukanareal arealHTI,
HTI,perkebunan
perkebunanatau atau
pertanian
pertaniandimasukkan
dimasukkansavanna,savanna,semak semakbelukar
belukaratau ataulahan
lahan
terbuka
terbuka
3. 3. Hutan
Hutan rawa rawaHrpHrp
/ 2005
/ 2005Seluruh
Seluruhkenampakan
kenampakan hutan
hutan di di
daerah
daerah berawa,
berawa,termasuk
termasuk rawarawa
primer
primer payau
payaudan danrawa rawagambut
gambutyang yangbelum belummenampakkan
menampakkanbekas bekas
penebangan,
penebangan, termasuk
termasuk hutan
hutan sagu.
sagu.
Rekalkulasi
Rekalkulasi
Penutupan
Penutupan
Lahan
Lahan
Indonesia
Indonesia
Tahun
Tahun
2018
2018 5 5
No. Kelas Kode layer Keterangan
/toponimi
4. Hutan rawa Hrs/20051 Seluruh kenampakan hutan di daerah berawa. termasuk rawa
sekunder/ bekas payau dan rawa gambut yang telah menampakkan bekas
tebangan penebangan, termasuk hutan sagu dan hutan rawa bekas
terbakar. Bekas tebangan parah jika tidak memperlihatkan
tanda genangan (liputan air) digolongkan tanah terbuka,
sedangkan jika memperlihatkan bekas genangan atau tergenang
digolongkan tubuh air (rawa)
5. Hutan mangrove Hmp/2004 Hutan bakau, nipah dan nibung yang berada di sekitar pantai
primer yang belum menampakkan bekas penebangan. Pada beberapa
lokasi, hutan mangrove berada lebih ke pedalaman
6. Hutan mangrove Hms/ Hutan bakau, nipah dan nibung yang berada di sekitar pantai
sekunder/bekas 20041 yang telah memperlihatkan bekas penebangan dengan pola
tebangan alur, bercak, dan genangan atau bekas terbakar. Khusus untuk
bekas tebangan yang telah berubah fungsi menjadi
tambak/sawah digolongkan menjadi tambak/sawah, sedangkan
yang tidak memperlihatkan pola dan masih tergenang
digolongkan tubuh air (rawa).
7. Hutan tanaman Ht/2006 Seluruh kawasan hutan tanaman yang sudah ditanami,
termasuk hutan tanaman untuk reboasasi. Identifikasi lokasi
dapat diperoleh dengan Peta Persebaran Hutan Tanaman.
Catatan: Lokasi hutan tanaman vana didalamnya adaJah tanah
terbuka dan atau semak-belukar maka didelineasi sesuai dengan
kondisi tersebut dan diberi kode sesuai dengan kondisi tersebut
misalnya tanah terbuka (2014) dan semak- belukar (2007).
8. Perkebunan/ Pk/2010 Seluruh kawasan perkebunan, yang sudah ditanami. Identifikasi
Kebun lokasi dapat diperoleh dengan Peta Persebaran Perkebunan.
Perkebunan rakyat yang biasanya berukuran kecil akan sulit
diidentifikasikan dari citra maupun peta persebaran. sehingga
memerlukan informasi lain, termasuk data laDanaan. Catatan:
Lokasi Derkebunan/kebun vana didalamnya adalah tanah
terbuka dan atau semak-belukar maka didelineasi sesuai dengan
kondisi tersebut dan diberi kode sesuai dengan kondisi tersebut
misalnya tanah terbuka (2014) dan semak- belukar (2007).
9. Semak belukar B/2007 Kawasan bekas hutan lahan kering yang telah tumbuh kembali
atau kawasan dengan liputan pohon jarang (alami) atau
kawasan dengan dominasi vegetasi rendah (alami). Kawasan ini
biasanya tidak menampakkan lagi bekas/bercak tebangan
10. Semak belukar Br/20071 Kawasan bekas hutan rawa / mangrove yang telah tumbuh
rawa kembali atau kawasan dengan liputan pohon jarang (alami) atau
kawasan dengan dominasi vegetasi rendah (alami). Kawasan ini
biasanya tidak menampakkan lagi bekas / bercak tebangan
Ket. * : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan yang merupakan hasil budidaya
manusia meliputi seluruh hutan tanaman baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun hutan tanaman
yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan; terlihat dari
citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat
warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan)) tidak termasuk dalam
penghitungan penutupan lahan. Kelas penutupan lahan awan dan tidak ada data tidak termasuk
dalam rekalkulasi, sehingga luas penutupan lahan hanya berdasarkan 21 kelas.
A.2. Data digital kawasan hutan yang digunakan dalam analisis perhitungan luas
penutupan lahan yaitu:
Kawasan Hutan berdasarkan fungsinya terdiri dari Hutan Konservasi (HK), Hutan
Lindung (HL), Hutan Produksi Terbatas (HPT), Hutan Produksi/Hutan Produksi
Tetap (HP), dan Hutan Produksi yang dapat di-Konversi (HPK).
Untuk data tabular luas kawasan hutan berdasarkan Tabel SK Penunjukan
Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan per provinsi tahun 2018 dari
Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan. Berdasarkan SK
kawasan hutan, luas kawasan hutan konservasi di Provinsi Aceh tidak dibedakan
antara kawasan konservasi daratan dan perairan. Oleh karena itu, luas hasil
rekalkulasi penutupan lahan pada fungsi kawasan konservasi tidak sama dengan
luas fungsi kawasan konservasi pada tabel kawasan. Hal ini disebabkan tubuh air
(danau, sungai besar, kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam
penghitungan luas penutupan lahan.
B. Akurasi Data Penutupan Lahan Tahun 2018 Hasil Penafsiran Data Citra Satelit Landsat
Sebagai sebuah produk penafsiran data penginderaan jauh, peta penutupan lahan
yang dihasilkan sangat mungkin mengandung kesalahan (bias). Kesalahan tersebut
dapat berasal dari sumber data citranya, proses penafsiran/updating data maupun
tingkat keahlian dan ketrampilan tenaga penafsirnya. Untuk dapat mengetahui
seberapa besar tingkat kesalahan peta penutupan lahan dan seberapa besar tingkat
kepercayaan kita terhadap hasil penafsiran tersebut maka perlu dilakukan penilaian
akurasi (accuracy assessment).
Penilaian akurasi hasil analisa data citra penginderaan jauh dilakukan dengan cara
membandingkan antara hasil analisa dengan data referensi yang dianggap benar atau
memiliki akurasi tinggi dalam menyajikan keadaan sebenarnya. Data referensi selain
menggunakan data dari hasil cek lapangan (ground truth) juga dapat dilakukan dengan
menggunakan data citra satelit yang mempunyai kualitas data lebih tinggi, salah
satunya adalah data citra satelit dengan resolusi spasial lebih tinggi. Nilai akurasi
menggambarkan tingkat perbedaan antara hasil analisa citra dengan data referensi.
Hasil pengecekan sampel dihitung dengan menggunakan “contingency table”, sehingga
diperoleh nilai error matrix dan overall accuracy.
Penilaian akurasi data penutupan lahan tahun 2018 dilakukan dengan metode simple
random sampling yaitu membuat sampel sebanyak 5.000 titik yang tersebar secara
8
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 8
acak di seluruh Indonesia seperti disajikan pada gambar 3. Sampel dibuat di atas citra,
dimana akurasi klasifikasi penutupan lahan dihitung berdasarkan sampel hasil
penafsiran dengan kenampakan di citra yang mewakili kondisi sebenarnya di lapangan.
Data citra yang digunakan untuk pengukuran akurasi harus mempunyai waktu
perekaman sama dengan citra yang digunakan untuk panfsiran, yang meliputi citra
resolusi sedang (Landsat/Sentinel) dan citra resolusi tinggi (Citra SPOT 6/7 dan Google
Earth). Perhitungan akurasi meliputi user’s accuracy, producer’s accuracy, dan overall
accuracy.
Tabel II.3 menunjukkan jumlah masing-masing sampel yang tersebar di 7 (tujuh) pulau
besar. Sampel dibuat secara acak (random), sehingga besarnya jumlah sampel pada
setiap pulau tergantung pada luas pulau masing-masing.
Hasil perhitungan overall accuracy data penutupan lahan tahun 2018 untuk 23 kelas
penutupan lahan adalah sebesar 79,02% dan untuk kelas hutan-non hutan 94,98%,
seperti disajikan pada tabel II.3 dan tabel II.4. Berdasarkan tabel tersebut, data
penutupan lahan tahun 2018 mempunyai tingkat ketelitian pemetaan untuk klasifikasi
hutan dan non hutan yang sangat tinggi, yaitu 94,98%, sedangkan untuk 23 kelas
penutupan lahan masih di bawah 80%. Dari tabel II.3 didapatkan user’s accuracy untuk
kelas hutan lebih tinggi dibandingkan dengan kelas non hutan, karena pada hasil
digitasi dari citra yang sesuai dengan sebaran sampel untuk validasi prosentase kelas
hutan lebih besar dibandingkan sampel untuk kelas non hutan. Kondisi ini berkebalikan
dengan producer’s accuracy, yang mana nilai kelas non hutan lebih tinggi dibandingkan
kelas hutan, karena tidak ada obyek kelas hutan yang masuk ke dalam obyek kelas non
hutan. Dengan demikian, jumlah kelas penutupan lahan yang cukup banyak dan
beragam akan mempengaruhi tingkat akurasi data penutupan lahan.
10
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 10
Tabel II.5 Transition Matrix (Contingency Table) Data Penutupan Lahan 2018 (23 Kelas) dengan Data Referensi
11
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 11
Keterangan Kelas Penutupan Lahan pada Transition Matrix (Contingency Table) Data
Penutupan Lahan 2018 (23 Kelas) dengan Data Referensi:
Rekalkulasi penutupan lahan dilaksanakan melalui analisis data penutupan lahan pada
kawasan hutan provinsi dengan menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis.
Tahapan rekalkulasi adalah sebagai berikut :
1. Penyiapan data digital kawasan hutan dan penutupan lahan nasional.
2. Overlay (tumpang susun) data digital penutupan lahan dengan data kawasan
hutan.
3. Pemetaan penutupan lahan pada setiap fungsi kawasan hutan dan areal
penggunaan lain.
4. Penghitungan luas penutupan lahan di daratan pada setiap fungsi kawasan hutan
dan areal penggunaan lain. Angka luas dibulatkan ke dalam ribu ha. Sistem
proyeksi yang digunakan adalah Mercator dengan sistem koordinat WGS 84.
5. Hasil rekalkulasi penutupan lahan per provinsi disajikan dalam bentuk peta,
diagram, dan tabel.
12
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 12
Proses selengkapnya disajikan pada Gambar 4.
TUMPANG
SUSUN
Analisis/
Penghitungan Luas
Sumber : Data Digital Penutupan Lahan Hasil Penafsiran Citra Landsat 8 OLI Liputan Tahun 2018
Sumber : Data digital kawasan hutan Produk Kebijakan Satu Peta per 27 November 2018, Direktorat Pengukuhan dan
Penatagunaan Kawasan Hutan
1. Luas penutupan lahan berhutan seluruh daratan Indonesia adalah 93,5 juta ha atau
49,8% dan non hutan seluas 94,2 juta ha atau 50,2%. (Gambar 3).
2. Luas penutupan lahan di dalam kawasan hutan daratan terdiri dari : 85,8 juta ha
(45,7%) masih berhutan dan 34,5 juta ha (18,4%) merupakan lahan tidak berhutan
(non hutan). (Tabel III.1). Persentase dihitung terhadap luas seluruh daratan
Indonesia (187,8 juta ha).
A. Hutan 17.315,7 23.871,3 21.220,8 16.943,1 79.350,8 6.271,2 85.622,0 45,6 7.904,1 4,2 93.526,2 49,8
B. Non hutan 4.571,5 5.789,7 5.567,1 12.259,0 28.187,3 6.576,3 34.763,6 18,5 59.462,1 31,7 94.225,7 50,2
Total 21.887,2 29.661,0 26.787,9 29.202,0 107.538,1 12.847,5 120.385,7 64,1 67.366,2 35,9 187.751,9 100
Ket. Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan .
Gambar 8. Diagram Penutupan Lahan Indonesia di dalam dan di luar Kawasan Hutan (APL)
16
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 15
Gambar 9. Diagram Penutupan Lahan Indonesia per Fungsi Kawasan Hutan
3. Berdasarkan fungsi kawasan hutan, penutupan lahan berhutan pada kawasan hutan
konservasi sebesar 17,3 juta ha (79,1%) dan tidak berhutan sebesar 4,6 juta ha
(20,9%), kawasan hutan lindung sebesar 23,9 juta ha (80,5%) dan tidak berhutan
sebesar 5,8 juta ha (19,5%), kawasan hutan produksi sebesar 44,4 juta ha (64,6%) dan
tidak berhutan sebesar 24,4 juta ha (35,4%). Sedangkan lahan berhutan pada areal
penggunaan lain seluas 7,9 juta ha (11,7%) dan tidak berhutan seluas 59,5 juta ha
(88,3%). Persentase dihitung berdasarkan luas total masing-masing fungsi kawasan
hutan. Secara lengkap disajikan pada Tabel III.2 berikut.
4. Sebaran penutupan lahan berhutan pada kawasan hutan daratan menurut kelompok
pulau/kepulauan besar, yang terluas terdapat di Papua yaitu seluas 32,2 juta ha atau
34,4% dari luasan total lahan berhutan di daratan Indonesia sebesar 93,5 juta ha,
berikutnya Kalimantan seluas 24,4 juta ha (26,1%), sedangkan luas terkecil adalah
Kepulauan Bali dan Nusa Tenggara seluas 1,7 juta ha (1,8%). Pulau-pulau yang lain
memiliki luas penutupan lahan berhutan kurang dari 15,0%. Data selengkapnya tersaji
pada Tabel III.3 dan Gambar 11.
Tabel 7. Penutupan Lahan Berhutan pada 7 (Tujuh) Kelompok Pulau/Kepulauan Besar (Ribu Ha)
BERHUTAN
PULAU/ KAWASAN HUTAN APL
NO. TOTAL
KEPULAUAN HUTAN TETAP
HPK Jumlah % Luas %
HK HL HPT HP Jumlah
1 SUMATERA 3.912,3 3.715,6 1.199,7 3.044,3 11.871,9 190,0 12.061,9 12,9 930,9 1,0 12.992,8
2 JAWA 391,7 522,2 262,7 995,9 2.172,6 - 2.172,6 2,3 1.040,2 1,1 3.212,7
3 KALIMANTAN 3.801,9 5.802,5 8.816,2 5.202,0 23.622,7 745,5 24.368,2 26,1 2.194,9 2,3 26.563,1
4 SULAWESI 1.539,8 3.516,2 2.395,4 659,1 8.110,5 253,7 8.364,2 8,9 796,5 0,9 9.160,7
5 BALI NUSATGR 245,9 854,7 316,8 260,4 1.677,7 13,5 1.691,2 1,8 1.143,8 1,2 2.835,0
6 MALUKU 575,7 1.003,8 1.304,7 782,2 3.666,3 1.094,0 4.760,4 5,1 256,8 0,3 5.017,1
7 PAPUA 6.848,4 8.456,3 6.925,3 5.999,2 28.229,1 3.974,5 32.203,7 34,4 1.541,1 1,6 33.744,8
Total 17.315,7 23.871,3 21.220,8 16.943,1 79.350,8 6.271,2 85.622,0 91,5 7.904,1 8,5 93.526,2
Ket. Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan .
18
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 17
Gambar 11. Diagram Penutupan Lahan Berhutan pada 7 (Tujuh) Kelompok Pulau/Kepulauan Besar
5. Persentase luas penutupan lahan berhutan di dalam kawasan hutan terhadap luas
total daratan pada masing-masing provinsi disajikan pada Tabel III.4 dan Gambar 12.
Tabel 8. Luas Penutupan Lahan Berhutan di dalam Kawasan Hutan per Provinsi (Ribu Ha)
BERHUTAN
TOTAL
NO. PROVINSI KAWASAN
DARATAN % APL %
HUTAN
1 2 4 3 5
1 ACEH 5.647,3 2.876,3 50,9 233,9 4,1
2 SUMATERA UTARA 7.102,0 1.634,0 23,0 144,3 2,0
3 SUMATERA BARAT 4.183,9 1.764,1 42,2 166,9 4,0
4 RIAU 8.882,8 2.169,0 24,4 91,5 1,0
5 JAMBI 4.832,3 1.207,4 25,0 66,8 1,4
6 SUMATERA SELATAN 8.626,9 1.058,3 12,3 82,7 1,0
7 KEP. BANGKA BELITUNG 1.659,7 177,4 10,7 40,7 2,5
8 BENGKULU 2.002,9 647,6 32,3 29,7 1,5
9 LAMPUNG 3.435,4 317,0 9,2 16,2 0,5
10 KEPULAUAN RIAU 817,0 210,8 25,8 58,3 7,1
11 BANTEN 939,2 132,8 14,1 30,4 3,2
12 DKI JAKARTA 65,3 0,1 0,2 0,2 0,3
13 JAWA BARAT 3.698,6 496,5 13,4 143,3 3,9
14 JAWA TENGAH 3.456,6 466,0 13,5 553,0 16,0
15 DI YOGYAKARTA 319,4 11,5 3,6 22,6 7,1
16 JAWA TIMUR 4.837,7 1.065,6 22,0 290,8 6,0
17 KALIMANTAN BARAT 14.572,8 5.125,4 35,2 465,4 3,2
18 KALIMANTAN SELATAN 3.713,9 774,5 20,9 66,4 1,8
19 KALIMANTAN TENGAH 15.266,2 7.317,8 47,9 198,7 1,3
20&21 KALTIM DAN KALTARA 19.504,8 11.150,6 57,2 1.464,4 7,5
22 SULAWESI UTARA 1.439,5 506,0 35,2 47,2 3,3
23 GORONTALO 1.198,5 658,3 54,9 52,0 4,3
24 SULAWESI TENGAH 6.034,7 3.344,7 55,4 480,5 8,0
25 SULAWESI TENGGARA 3.611,6 1.733,6 48,0 112,9 3,1
26 SULAWESI BARAT 1.680,2 787,0 46,8 28,6 1,7
27 SULAWESI SELATAN 4.498,4 1.334,5 29,7 75,3 1,7
28 BALI 566,9 82,7 14,6 12,0 2,1
29 NUSA TENGGARA BARAT 1.980,2 710,0 35,9 73,2 3,7
30 NUSA TENGGARA TIMUR 4.722,5 898,5 19,0 1.058,6 22,4
31 MALUKU UTARA 3.130,6 1.902,3 60,8 107,1 3,4
32 MALUKU 4.622,1 2.858,1 61,8 149,7 3,2
33 PAPUA 31.076,9 23.998,3 77,2 995,3 3,2
34 PAPUA BARAT 9.624,9 8.205,4 85,3 545,7 5,7
INDONESIA 187.751,9 85.622,0 45,6 7.904,1 4,2
Sumber : Data digital penutupan lahan skala 1 : 250.000 hasil penafsiran citra Landsat 8 OLI liputan tahun 2018
Berdasarkan tabel III.4 di atas, dari penutupan lahan berhutan seluas 85,6 juta ha pada
masing-masing provinsi, terlihat bahwa :
a. Kawasan hutan dengan areal berhutan dengan persentase terbesar berada di
Provinsi Papua Barat yaitu 85,3% atau 8,2 juta ha dari luasan 9,6 juta ha.
b. Provinsi-provinsi yang mempunyai lahan berhutan di dalam kawasan hutan
antara 50,0%– 80,0% :
Tabel 9. Luas lahan berhutan di dalam kawasan hutan antara 50,0% – 80,0%
TOTAL KAWASAN HUTAN
NO. PROVINSI DARATAN (RIBU BERHUTAN
%
HA) (RIBU HA)
1 ACEH 5.647 2.876 51
2 GORONTALO 1.199 658 55
3 SULAWESI TENGAH 6.035 3.345 55
4 KALTIM DAN KALTARA 19.505 11.151 57
5 MALUKU UTARA 3.131 1.902 61
6 MALUKU 4.622 2.858 62
7 PAPUA 31.077 23.998 77
20
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 19
c. Provinsi-provinsi yang memiliki lahan berhutan dalam kawasan hutan antara
25,0% – 50,0% adalah :
Tabel 10. Luas lahan berhutan di dalam kawasan hutan antara 25,0% – 50,0%
TOTAL KAWASAN HUTAN
NO. PROVINSI DARATAN (RIBU BERHUTAN
%
HA) (RIBU HA)
1 JAMBI 4.832,3 1.207,4 25,0
2 KEPULAUAN RIAU 817,0 210,8 25,8
3 SULAWESI SELATAN 4.498,4 1.334,5 29,7
4 BENGKULU 2.002,9 647,6 32,3
5 SULAWESI UTARA 1.439,5 506,0 35,2
6 KALIMANTAN BARAT 14.572,8 5.125,4 35,2
7 NUSA TENGGARA BARAT 1.980,2 710,0 35,9
8 SUMATERA BARAT 4.183,9 1.764,1 42,2
9 SULAWESI BARAT 1.680,2 787,0 46,8
10 KALIMANTAN TENGAH 15.266,2 7.317,8 47,9
11 SULAWESI TENGGARA 3.611,6 1.733,6 48,0
d. Provinsi yang memiliki lahan berhutan dalam kawasan hutan ≤25% adalah:
Tabel 11. Luas lahan berhutan di dalam kawasan hutan antara ≤25%
TOTAL KAWASAN HUTAN
NO. PROVINSI DARATAN (RIBU BERHUTAN
%
HA) (RIBU HA)
1 DI YOGYAKARTA 319,4 11,5 3,6
2 LAMPUNG 3.435,4 317,0 9,2
3 KEP. BANGKA BELITUNG 1.659,7 177,4 10,7
4 SUMATERA SELATAN 8.626,9 1.058,3 12,3
5 JAWA BARAT 3.698,6 496,5 13,4
6 JAWA TENGAH 3.456,6 466,0 13,5
7 BANTEN 939,2 132,8 14,1
8 BALI 566,9 82,7 14,6
9 NUSA TENGGARA TIMUR 4.722,5 898,5 19,0
10 KALIMANTAN SELATAN 3.713,9 774,5 20,9
11 JAWA TIMUR 4.837,7 1.065,6 22,0
12 SUMATERA UTARA 7.102,0 1.634,0 23,0
13 RIAU 8.882,8 2.169,0 24,4
e. Provinsi DKI Jakarta memiliki persentase lahan berhutan terkecil sebesar 0,2%
atau 0,1 ribu ha dari luasan 65,3 ribu ha.
6. Sebaran penutupan lahan berhutan di dalam kawasan hutan terhadap luas total
daratan pada kelompok pulau/kepulauan besar tersaji pada Tabel III.8 dan Gambar
13.
Gambar 13. Diagram Persentase Penutupan Lahan Berhutan di dalam Kawasan Hutan pada
7 (Tujuh) Kelompok Pulau/Kepulauan Besar
Berdasarkan tabel dan gambar diatas terlihat bahwa penutupan lahan berhutan
yang terluas terdapat di Pulau Papua yaitu seluas 32,2 juta ha atau 79,1% dari
luasan total daratan Pulau Papua sebesar 40,7 juta ha, selanjutnya Kepulauan
Maluku seluas 4,8 juta ha (61,4%), Pulau Kalimantan seluas 24,4 juta ha (45,9%),
Pulau Sulawesi seluas 8,4 juta (45,3%), Pulau Sumatera seluas 12,1 juta ha (25,6%),
Kepulauan Bali Nusa Tenggara seluas 1,7 juta ha (23,3%). Sedangkan luas terkecil
adalah Pulau Jawa seluas 2,2 juta ha atau 16,3% dari luas total daratan Pulau Jawa
sebesar 13,3 juta ha.
7. Penutupan hutan pada daratan di kawasan hutan dan areal penggunaan lain dapat
dikelompokkan atas hutan primer, hutan sekunder, dan hutan tanaman tersaji pada
Tabel III.9 dan Gambar 14.
22
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 21
Tabel
Tabel
13.13.
Kondisi
Kondisi
Penutupan
Penutupan
Lahan
Lahan
Berhutan
Berhutan
(Ribu
(Ribu
Ha)Ha)
KAWASAN
KAWASAN
HUTAN
HUTAN
PENUTUPAN
PENUTUPAN APLAPL
NO.NO. HUTAN
HUTAN
TETAP
TETAP TOTAL
TOTAL % %
LAHAN
LAHAN HPK
HPK Jumlah
Jumlah % %
KSA-KPA
KSA-KPA HL HL HPTHPT HP HP Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah% %
1 1Hutan
Hutan
primer
primer 12.466,5
12.466,5
15.829,8
15.829,8 9.877,1
9.877,1 4.586,2
4.586,2
42.759,5
42.759,5
2.460,9
2.460,9
45.220,5
45.220,548,448,4
1.443,1
1.443,1 1,5 1,5
46.663,6
46.663,649,949,9
2 2Hutan
Hutan
sekunder
sekunder4.726,9
4.726,9 7.753,5
7.753,5
11.060,7
11.060,7 9.692,7
9.692,7
33.233,7
33.233,7
3.781,9
3.781,9
37.015,6
37.015,639,639,6
5.237,9
5.237,9 5,6 5,6
42.253,5
42.253,545,245,2
3 3Hutan
Hutan
tanaman
tanaman
* * 122,4
122,4 288,1
288,1 283,0
283,0 2.664,1
2.664,1 3.357,5
3.357,5 28,428,4 3.386,0
3.386,0 3,6 3,6
1.223,1
1.223,1 1,3 1,3 4.609,1
4.609,1 4,9 4,9
TotalTotal 17.315,7
17.315,7
23.871,3
23.871,3
21.220,8
21.220,8
16.943,1
16.943,179.350,8
79.350,86.271,2
6.271,285.622,0
85.622,091,591,5
7.904,1
7.904,1 8,5 8,5
93.526,2
93.526,2
100,0
100,0
Ket :Ket
* Hutan
: * Hutan
Tanaman
Tanaman
di dalam
di dalam
Kawasan
Kawasan
Hutan
Hutan
Konservasi
Konservasi
dan dan
Hutan
Hutan
Lindung
Lindung
tidaktidak
diklasifikasikan
diklasifikasikan
sebagai
sebagai
Hutan
Hutan
Tanaman
Tanaman
Industri/IUPHHK-HT.
Industri/IUPHHK-HT.
Gambar
Gambar
14.14.
Diagram
Diagram
Kondisi
Kondisi
Penutupan
Penutupan
Lahan
Lahan
Berhutan
Berhutan
Berdasarkan
Berdasarkan tabel
tabeldandan gambar
gambar diatas,
diatas,dapat
dapatdilihat
dilihat
bahwa
bahwa daridari
penutupan
penutupan lahan
lahan
berhutan
berhutan seluas
seluas 93,5
93,5 jutajuta
ha,ha,46,7
46,7
jutajuta
ha ha
atauatau
49,9%49,9% merupakan
merupakan hutan
hutan primer,
primer, 42,6
42,6
jutajuta
ha ha
atau
atau45,2%
45,2% merupakan
merupakan hutan
hutan sekunder
sekunder dandanselebihnya
selebihnya merupakan
merupakan hutan
hutan
tanaman,
tanaman, yaitu seluas
yaitu 4,64,6
seluas jutajuta
ha ha
(4,9%).
(4,9%).Kondisi hutan
Kondisi hutan primer terluas
primer terdapat
terluas terdapatdi hutan
di hutan
lindung,
lindung,sedangkan
sedangkan hutan
hutan sekunder
sekunder umumnya
umumnya terdapat
terdapat pada
padahutan
hutanproduksi,
produksi,dandan
sebagian
sebagian pada
padahutan
hutanlindung.
lindung. Hutan
Hutan tanaman
tanaman sebagian
sebagian besar
besar
terdapat
terdapatpada
padahutan
hutan
produksi.Kondisi
produksi. Kondisi hutan
hutan pada
pada areal
areal penggunaan
penggunaan lainlain sebagian
sebagian besar
besar merupakan
merupakan hutan
hutan
sekunder.
sekunder.
LuasLuas
penutupan
penutupan lahan
lahanberdasarkan
berdasarkan kondisi
kondisihutan
hutan perperfungsi
fungsi
kawasan
kawasan hutan
hutan untuk
untuk
masing-masing
masing-masing provinsi
provinsi disajikan
disajikan pada
pada Lampiran
Lampiran 1. Sedangkan
1. Sedangkan kondisi
kondisi penutupan
penutupan lahan
lahan
berdasarkan
berdasarkan 23 23
kelas
kelas
penutupan
penutupan beserta
beserta peta
peta
perper
provinsi
provinsi
untuk
untuk34 34
provinsi
provinsi
disajikan
disajikan
secara
secara
lengkap
lengkappada
padaLampiran
Lampiran 3. 3.
Rekalkulasi
Rekalkulasi
Penutupan
Penutupan
Lahan
Lahan
Indonesia
Indonesia
Tahun
Tahun
2018
2018 2223
22
B. Rekalkulasi pada Kawasan Hutan Konservasi (HK)
Perhitungan luas penutupan lahan pada Hutan Konservasi per provinsi disajikan pada
Tabel III.10 berikut.
Tabel 14. Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan Konservasi per Provinsi (Ribu Ha)
Penutupan Lahan
NO. PROVINSI HUTAN NON HUTAN Tidak Ada Data
TOTAL
Primer Sekunder Tanaman Total % Total % Total %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 10
24
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 23
Berdasarkan tabel III.10 di atas dapat dilihat bahwa :
a. Provinsi-provinsi yang memiliki penutupan lahan berhutan lebih dari 80,0%
terhadap luas total kawasan hutan konservasi :
Tabel 15. Luas penutupan lahan berhutan di Kawasan Konservasi lebih dari 80,0%
KAWASAN HUTAN KONSERVASI
TOTAL HK
NO. PROVINSI BERHUTAN
% (RIBU HA)
(RIBU HA)
1 Jambi 551,9 80,5 685,5
2 Jawa Barat 107,0 80,9 132,2
3 Kalimantan Barat 1.159,6 81,1 1.430,1
4 Banten 93,2 82,5 113,0
5 Kaltim dan Kaltara 1.413,4 82,9 1.704,7
6 Sulawesi Utara 210,7 85,9 245,2
7 Bengkulu 399,8 86,3 463,0
8 Sumatera Utara 374,5 87,7 427,0
9 Sulawesi Tengah 560,2 88,2 648,4
10 Maluku 371,8 88,5 420,3
11 Sumatera Barat 682,8 88,7 769,8
12 Aceh 764,2 90,6 843,5
13 Maluku Utara 203,8 93,3 218,5
14 Sulawesi Barat 202,8 94,2 215,2
15 Gorontalo 186,5 94,8 196,7
16 Papua Barat 1.635,6 95,5 1.711,9
30 Maluku Utara 147,6 346,6 0,2 494,4 84,7 89,6 15,3 - - 584,1
31 Maluku 40,0 469,3 - 509,3 81,2 117,9 18,8 - - 627,3
MALUKU 187,6 815,9 0,2 1.003,8 82,9 207,5 17,1 - - 1.211,3
26
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 25
Berdasarkan table III.14 diatas, dapat dilihat bahwa :
a. Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara memiliki lahan berhutan dengan
persentase terbesar di dalam kawasan hutan lindung yaitu 95,7% atau 2,7 juta ha
dari luasan 2,8 juta ha.
b. Provinsi-provinsi yang memiliki lahan berhutan ≥ 80,0% selain Provinsi Kalimantan
Timur dan Kalimantan Utara yaitu
Tabel III.15 Luas Penutupan Lahan berhutan pada Kawasan Hutan Lindung ≥ 80,0%
KAWASAN HUTAN LINDUNG
TOTAL HL
NO. PROVINSI BERHUTAN
% (RIBU HA)
(RIBU HA)
1 Maluku 509,3 81,2 627,3
2 NTB 362,6 84,2 430,5
3 Maluku Utara 494,4 84,7 584,1
4 Sulawesi Tenggara 943,3 87,2 1.081,5
5 Gorontalo 180,1 88,0 204,6
6 Papua 6.991,1 89,5 7.815,3
7 Papua Barat 1.465,2 89,8 1.631,6
8 Sulawesi Tengah 1.161,3 91,0 1.276,1
9 Aceh 1.645,8 91,7 1.794,3
e. Provinsi Lampung memiliki persentase lahan berhutan terkecil dari luasan hutan
lindungnya yaitu 15,8% atau 50,1 ribu ha dari luasan 317,6 ribu ha.
Penutupan lahan pada kawasan hutan produksi dirinci menjadi penutupan lahan di
Hutan Produksi Terbatas (HPT), Hutan Produksi Tetap (HP), dan Hutan Produksi yang
dapat di-Konversi (HPK).
28
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 27
Tabel III.18 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan Produksi Terbatas per Provinsi (Ribu Ha)
Penutupan Lahan
NO. PROVINSI HUTAN NON HUTAN Tidak Ada Data
TOTAL
Primer Sekunder Tanaman Total % Total % Total %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 10
17 Kalimantan Barat 293,9 1.064,8 0,7 1.359,5 63,8 772,9 36,2 - - 2.132,4
18 Kalimantan Selatan 1,7 69,0 0,2 70,9 56,0 55,7 44,0 - - 126,7
19 Kalimantan Tengah 352,9 2.475,5 6,5 2.834,9 85,5 482,6 14,5 - - 3.317,5
20 Kalimantan Timur & Kalimantan Utara 2.212,4 2.335,6 2,9 4.551,0 90,2 494,2 9,8 - - 5.045,2
KALIMANTAN 2.860,9 5.945,0 10,3 8.816,2 83,0 1.805,5 17,0 - - 10.621,7
30 Maluku Utara 100,6 445,1 4,2 549,9 82,5 116,9 17,5 - - 666,9
31 Maluku 29,5 725,3 - 754,8 84,4 139,5 15,6 - - 894,3
MALUKU 130,1 1.170,5 4,2 1.304,7 83,6 256,4 16,4 - - 1.561,1
e. Provinsi Bali memiliki lahan berhutan dengan persentase terkecil yaitu 5,5% atau
372,1 ha dari luasan 6,7 ribu ha.
30
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 29
Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) merupakan cadangan potensi kayu dan
sumber benih permudaan alam. Dari hasil rekalkulasi sumber daya hutan pada
seluruh provinsi, sebagian besar provinsi memiliki lahan berhutan kurang dari 80,0%
dengan penutupan hutan sekunder yang lebih luas dibandingkan hutan primernya.
Sedangkan pada Provinsi Aceh, Papua, Papua Barat, dan Sulawesi Tengah
penutupan hutan primernya lebih luas dibandingkan dengan hutan sekundernya. Di
pulau Sumatera dan pulau Jawa memiliki hutan tanaman yang relatif lebih luas
dibandingkan pulau-pulau lainnya. Upaya regenerasi jenis-jenis kayu unggulan dan
langka perlu dilakukan dalam rangka pengembangan hutan tanaman dan
mempertahankan keanekaragaman jenis flora endemik yang ada di Indonesia.
Tabel III.22 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan Produksi Tetap per Provinsi (Ribu Ha)
Penutupan Lahan
NO. PROVINSI HUTAN NON HUTAN Tidak Ada Data
TOTAL
Primer Sekunder Tanaman Total % Total % Total %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 10
17 Kalimantan Barat 28,4 669,0 57,0 754,4 35,5 1.372,9 64,5 - - 2.127,4
18 Kalimantan Selatan 0,4 181,4 28,3 210,0 27,6 552,2 72,4 - - 762,2
19 Kalimantan Tengah 26,0 1.772,0 86,3 1.884,4 48,5 1.997,4 51,5 - - 3.881,8
20 Kalimantan Timur & Kalimanta Utara 363,3 1.661,3 328,5 2.353,1 58,5 1.670,4 41,5 - - 4.023,5
KALIMANTAN 418,1 4.283,7 500,2 5.202,0 48,2 5.592,9 51,8 - - 10.794,8
30 Maluku Utara 15,5 316,3 30,4 362,2 75,2 119,6 24,8 - - 481,7
31 Maluku 70,1 349,9 0,0 420,1 65,3 223,6 34,7 - - 643,7
MALUKU 85,6 666,2 30,4 782,2 69,5 343,2 30,5 - - 1.125,4
d. Provinsi yang memiliki lahan berhutan kurang dari 5,0% yaitu Provinsi DKI
Jakarta (2,7% atau 4,2 ha dari 158,4 ha).
32
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 31
Kawasan hutan produksi tetap umumnya diperuntukkan bagi pemanfaatan hasil
hutan kayu. Dari 34 provinsi di seluruh Indonesia, 18 provinsi diantaranya memiliki
penutupan lahan berhutan di hutan produksi tetap lebih dari 50,0%.
Kondisi hutan produksi tetap didominasi oleh jenis hutan sekunder kecuali Pulau
Papua yang masih memiliki hutan primer cukup luas. Hutan sekunder di Pulau
Sumatera meliputi 1,6 juta ha sedangkan hutan primernya hanya 251,1 ribu ha,
demikian pula dengan pulau-pulau lainnya. Pulau Sumatera memiliki hutan tanaman
yang terluas dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya yaitu 1,2 juta ha, dan dikuti
dengan Pulau Jawa seluas 907,6 ribu ha. Kepulauan Bali dan Nusa Tenggara, Pulau
Sulawesi dan Pulau Papua memiliki hutan tanaman yang relatif sedikit dibandingkan
dengan hutan tanaman di pulau lainnya.
Berdasarkan hasil penghitungan luas penutupan lahan pada Hutan Produksi yang
dapat di-Konversi per provinsi disajikan pada Tabel III.25 berikut.
11 Banten - - - - - - - - - -
12 DKI Jakarta - - - - - - - - - -
13 Jawa Barat - - - - - - - - - -
14 Jawa Tengah - - - - - - - - - -
15 D.I. Yogyakarta - - - - - - - - - -
16 Jawa Timur - - - - - - - - - -
JAWA - - - - - - - - - -
27 Bali - - - - - - - - - -
28 NTB - - - - - - - - - -
29 NTT 1,6 11,9 - 13,5 17,2 65,0 82,8 - - 78,5
BALI DAN NUSA TENGGARA 1,6 11,9 - 13,5 17,2 65,0 82,8 - - 78,5
30 Maluku Utara 15,0 275,3 1,7 291,9 51,8 272,1 48,2 - - 564,1
31 Maluku 159,1 642,9 - 802,1 60,5 522,8 39,5 - - 1.324,9
MALUKU 174,1 918,2 1,7 1.094,0 57,9 794,9 42,1 - - 1.888,9
34
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 33
c. Provinsi yang memiliki lahan berhutan antara 50,0%–80,0% adalah :
Tabel III.26 Luas Penutupan Lahan berhutan pada Kawasan HP antara 50,0%-80,0%
KAWASAN HUTAN PRODUKSI
YANG DAPAT DIKONVERSI TOTAL HPK
NO. PROVINSI
BERHUTAN (RIBU HA)
%
(RIBU HA)
1 Kalimantan Timur & Kalimantan Utara 107,5 50,8 211,6
2 Maluku Utara 291,9 51,8 564,1
3 Kepulauan Riau 44,0 53,6 82,1
4 Maluku 802,1 60,5 1.324,9
5 Papua 2.638,2 64,1 4.116,4
6 Sulawesi Tengah 159,8 73,5 217,3
Hutan Produksi yang dapat di-Konversi (HPK) adalah kawasan hutan yang
dicadangkan untuk kegiatan non kehutanan seperti kegiatan transmigrasi dan
perkebunan, dengan alternatif pelepasan kawasan menjadi kawasan Non Hutan
Negara atau Areal Penggunaan Lain (APL).
Berdasarkan hasil penghitungan luas penutupan lahan pada Areal Penggunaan Lain per
provinsi disajikan pada Tabel III.29 berikut.
Tabel III.29 Luas Penutupan Lahan pada Areal Penggunaan Lain (APL) per Provinsi (Ribu Ha)
Penutupan Lahan
NO. PROVINSI HUTAN NON HUTAN Tidak Ada Data
TOTAL
Primer Sekunder Tanaman Total % Total % Total %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 10
17 Kalimantan Barat 5,1 455,4 4,9 465,4 7,3 5.908,7 92,7 - - 6.374,1
18 Kalimantan Selatan 2,3 27,6 36,5 66,4 3,4 1.867,5 96,6 - - 1.934,0
19 Kalimantan Tengah 0,4 176,5 21,7 198,7 7,7 2.370,3 92,3 - - 2.569,0
Kalimantan Timur dan
20 263,9 1.139,6 60,8 1.464,4 25,8 4.207,3 74,2 - - 5.671,7
kalimantan Utara
KALIMANTAN 271,8 1.799,2 123,9 2.194,9 13,3 14.353,9 86,7 - - 16.548,8
30 Maluku Utara 15,8 91,2 0,0 107,1 17,4 508,4 82,6 - - 615,4
31 Maluku 13,0 136,7 - 149,7 21,0 562,0 79,0 - - 711,7
MALUKU 28,8 227,9 0,0 256,8 19,3 1.070,4 80,7 - - 1.327,1
36
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 35
Berdasarkan tabel III.29 di atas, dapat dilihat bahwa :
a. Provinsi yang memiliki lahan berhutan lebih dari 50,0% adalah Provinsi Papua (58,3%
atau 995,3 juta ha dari luasan 1,7 juta ha), dan Papua Barat (65,0% atau 545,7ribu
ha dari luasan 840,1 ribu ha).
b. Provinsi yang memiliki lahan berhutan berkisar antara 25,0%–50,0% adalah
Tabel III.30 Luas Penutupan Lahan berhutan pada APL antara 25,0%-50,0%
AREAL PENGGUNAAN
LAINNYA TOTAL APL
NO. PROVINSI
BERHUTAN (RIBU HA)
%
(RIBU HA)
1 Kalimantan Timur dan kalimantan Utara 1.464,4 25,8 5.671,7
2 NTT 1.058,6 32,7 3.236,6
Dari total Areal Penggunaan Lain seluas 67,4 juta ha, seluas 7,9 juta ha atau 11,7%
merupakan penutupan berhutan. Penutupan lahan berhutan di APL didominasi oleh
penutupan hutan sekunder seluas 5,2 juta ha. Keberadaan hutan primer pada APL
seluas 1,4 juta ha memerlukan kecermatan dalam pengelolaannya yaitu dalam
pemanfaatannya, karena merupakan aset yang penting sebagai sistem penyangga
kehidupan di tengah maraknya penebangan di dalam kawasan hutan. Areal ini juga
dapat dicadangkan sebagai kawasan hutan negara sebagai alternatif pengganti peran
fungsi hutan dari kawasan hutan yang telah terdegradasi.
38
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 37
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
1. Luas seluruh daratan Indonesia sebesar 187,8 juta ha terdiri dari 93,5 juta ha
(49,8%) lahan berhutan dan 94,2juta ha (50,2%) merupakan lahan tidak
berhutan.
2. Luas kawasan hutan sebesar 120,4 juta ha terdiri dari 85,6 juta ha (71,1%) lahan
berhutan dan 34,8 juta ha (28,9%) merupakan lahan tidak berhutan.
3. Luas Areal Penggunaan Lain sebesar 67,4 juta ha terdiri dari 7,9 juta ha (11,7%)
lahan berhutan dan 59,5 juta ha (88,3%) merupakan lahan tidak berhutan.
4. Total penutupan lahan berhutan di dalam kawasan hutan:
a. Hutan Konservasi seluas 17,3 juta ha (79,1% dari luas total Hutan Konservasi
21,9 juta ha);
b. Hutan Lindung seluas 23,9 juta ha (80,5% dari luas total Hutan Lindung 29,7
juta ha);
c. Hutan Produksi Terbatas seluas 21,2 juta ha (79,2% dari luas total Hutan
Produksi Tetap 26,8 juta ha);
d. Hutan Produksi Tetap seluas 16,9 juta ha (58,0% dari luas total Hutan
Produksi Tetap 29,2 juta ha); dan
e. Hutan Produksi yang dapat di-Konversi seluas 6,3 juta ha (48,8% dari luas
total Hutan Produksi yang dapat di-Konversi 12,8 juta ha).
[Kemenhut]. 2013. Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012. Jakarta: Direktorat
Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Direktorat Jenderal Planologi
Kehutanan, Kementerian Kehutanan.
[KLHK]. 2014. Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Direktorat
Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Direktorat Jenderal Planologi
Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
[KLHK]. 2015. Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Direktorat
Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Direktorat Jenderal Planologi
Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
[KLHK]. 2017. Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Direktorat
Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Direktorat Jenderal Planologi
Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
[KLHK]. 2018. Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2016. Jakarta: Direktorat
Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Direktorat Jenderal Planologi
Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
[KLHK]. 2018. Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Direktorat
Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Direktorat Jenderal Planologi
Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
42
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018 40
TABEL 1. REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2018 (Ribu Ha)
2 SUMATERA UTARA
A. Hutan 374,5 665,6 316,6 271,8 1.628,5 5,5 1.634,0 144,3 1.778,4 25,0
- Hutan Primer 292,5 250,9 34,3 2,8 580,4 0,9 581,3 3,1 584,4 8,2
- Hutan Sekunder 81,9 385,8 276,3 191,2 935,3 4,7 940,0 117,1 1.057,1 14,9
- Hutan Tanaman * 0,2 28,9 5,9 77,8 112,8 - 112,8 24,1 136,9 1,9
B. Non Hutan 52,5 541,3 325,2 432,6 1.351,6 70,1 1.421,7 3.901,9 5.323,6 75,0
Total 427,0 1.206,9 641,8 704,5 2.980,1 75,7 3.055,8 4.046,2 7.102,0 100,0
3 SUMATERA BARAT
A. Hutan 682,8 589,0 151,5 261,3 1.684,6 79,5 1.764,1 166,9 1.931,0 46,2
- Hutan Primer 378,8 172,7 4,9 6,0 562,5 4,2 566,7 13,3 580,0 13,9
- Hutan Sekunder 304,0 415,9 145,3 243,5 1.108,7 75,1 1.183,8 148,9 1.332,8 31,9
- Hutan Tanaman * - 0,4 1,3 11,8 13,4 0,1 13,5 4,7 18,2 0,4
B. Non Hutan 87,0 202,7 81,7 99,3 470,7 108,1 578,8 1.674,1 2.252,9 53,8
Total 769,8 791,7 233,2 360,6 2.155,3 187,6 2.342,9 1.841,0 4.183,9 100,0
4 RIAU
A. Hutan 476,4 89,4 292,5 1.251,9 2.110,2 58,8 2.169,0 91,5 2.260,5 25,4
- Hutan Primer 133,5 22,4 22,6 22,7 201,2 1,6 202,8 1,0 203,8 2,3
- Hutan Sekunder 338,5 65,2 248,2 636,9 1.288,8 50,3 1.339,1 63,3 1.402,4 15,8
- Hutan Tanaman * 4,4 1,8 21,7 592,3 620,2 7,0 627,2 27,1 654,3 7,4
B. Non Hutan 154,3 144,5 724,8 1.087,6 2.111,3 1.126,6 3.237,9 3.384,4 6.622,3 74,6
Total 630,8 233,9 1.017,3 2.339,6 4.221,6 1.185,4 5.407,0 3.475,8 8.882,8 100,0
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
TABEL 1. REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2018 (Ribu Ha)
6 SUMATERA SELATAN
A. Hutan 399,3 254,9 73,6 330,5 1.058,2 0,1 1.058,3 82,7 1.141,0 13,2
- Hutan Primer 286,2 96,8 10,8 6,9 400,7 - 400,7 2,9 403,5 4,7
- Hutan Sekunder 109,2 155,7 49,9 56,7 371,6 0,0 371,6 51,6 423,2 4,9
- Hutan Tanaman * 3,9 2,3 12,9 266,9 285,9 0,0 286,0 28,3 314,3 3,6
B. Non Hutan 342,4 323,4 140,3 1.382,4 2.188,5 160,9 2.349,4 5.136,5 7.485,9 86,8
Total 741,7 578,3 213,9 1.712,8 3.246,7 161,0 3.407,7 5.219,2 8.626,9 100,0
8 BENGKULU
A. Hutan 399,8 170,4 62,8 14,5 647,5 0,1 647,6 29,7 677,2 33,8
- Hutan Primer 346,0 103,0 16,6 2,9 468,5 - 468,5 0,7 469,2 23,4
- Hutan Sekunder 53,6 67,4 46,2 11,6 178,8 0,0 178,8 24,2 203,0 10,1
- Hutan Tanaman * 0,2 - - - 0,2 0,1 0,2 4,8 5,0 0,2
B. Non Hutan 63,2 80,4 110,5 11,3 265,4 11,7 277,1 1.048,6 1.325,7 66,2
Total 463,0 250,8 173,3 25,9 912,9 11,8 924,6 1.078,3 2.002,9 100,0
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
TABEL 1. REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2018 (Ribu Ha)
10 KEPULAUAN RIAU
A. Hutan 1,5 49,5 66,2 49,5 166,8 44,0 210,8 58,3 269,1 32,9
- Hutan Primer - 0,6 3,6 4,8 9,0 2,7 11,7 1,3 13,1 1,6
- Hutan Sekunder 1,5 48,9 62,6 44,7 157,7 41,3 199,0 55,7 254,7 31,2
- Hutan Tanaman * - - - 0,0 0,0 - 0,0 1,3 1,3 0,2
B. Non Hutan 3,2 47,8 52,6 29,3 133,0 38,1 171,0 376,9 547,9 67,1
Total 4,7 97,4 118,8 78,8 299,8 82,1 381,8 435,2 817,0 100,0
11 BANTEN
A. Hutan 93,2 6,3 22,9 10,4 132,8 - 132,8 30,4 163,2 17,4
- Hutan Primer 8,2 - 0,1 0,0 8,3 - 8,3 0,0 8,3 0,9
- Hutan Sekunder 61,3 4,2 3,3 0,7 69,5 - 69,5 3,7 73,1 7,8
- Hutan Tanaman * 23,8 2,1 19,5 9,7 55,1 - 55,1 26,7 81,8 8,7
B. Non Hutan 19,8 6,1 26,5 16,6 68,9 - 68,9 707,0 775,9 82,6
Total 113,0 12,4 49,4 27,0 201,8 - 201,8 737,4 939,2 100,0
12 DKI JAKARTA
A. Hutan 0,1 0,0 - 0,0 0,1 - 0,1 0,2 0,3 0,5
- Hutan Primer - - - - - - - - - 0,0
- Hutan Sekunder 0,1 0,0 - 0,0 0,1 - 0,1 0,2 0,3 0,5
- Hutan Tanaman * - - - - - - - - - 0,0
B. Non Hutan 0,2 0,0 - 0,2 0,3 - 0,3 64,7 65,0 99,5
Total 0,3 0,0 - 0,2 0,5 - 0,5 64,9 65,3 100,0
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
TABEL 1. REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2018 (Ribu Ha)
14 JAWA TENGAH
A. Hutan 10,5 65,5 140,8 249,2 466,0 - 466,0 553,0 1.019,0 29,5
- Hutan Primer - 7,4 0,5 - 7,9 - 7,9 - 7,9 0,2
- Hutan Sekunder 5,0 29,9 35,3 5,5 75,8 - 75,8 16,0 91,8 2,7
- Hutan Tanaman * 5,4 28,2 105,0 243,6 382,3 - 382,3 537,0 919,3 26,6
B. Non Hutan 5,9 18,9 43,1 113,2 181,1 - 181,1 2.256,5 2.437,6 70,5
Total 16,4 84,4 183,9 362,4 647,1 - 647,1 2.809,4 3.456,6 100,0
15 DI YOGYAKARTA
A. Hutan 0,6 1,0 - 9,8 11,5 - 11,5 22,6 34,0 10,7
- Hutan Primer - - - - - - - - - 0,0
- Hutan Sekunder 0,1 - - - 0,1 - 0,1 0,0 0,2 0,1
- Hutan Tanaman * 0,5 1,0 - 9,8 11,3 - 11,3 22,5 33,9 10,6
B. Non Hutan 0,3 1,0 - 4,0 5,3 - 5,3 280,0 285,4 89,3
Total 0,9 2,1 - 13,9 16,8 - 16,8 302,6 319,4 100,0
16 JAWA TIMUR
A. Hutan 180,3 264,3 - 620,9 1.065,6 - 1.065,6 290,8 1.356,3 28,0
- Hutan Primer 26,1 12,9 - 4,1 43,1 - 43,1 1,9 45,0 0,9
- Hutan Sekunder 145,3 166,1 - 58,8 370,2 - 370,2 36,8 407,0 8,4
- Hutan Tanaman * 8,9 85,4 - 558,0 652,2 - 652,2 252,1 904,3 18,7
B. Non Hutan 49,8 80,4 - 161,9 292,1 - 292,1 3.189,2 3.481,3 72,0
Total 230,1 344,7 - 782,8 1.357,6 - 1.357,6 3.480,0 4.837,7 100,0
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
TABEL 1. REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2018 (Ribu Ha)
18 KALIMANTAN SELATAN
A. Hutan 131,4 360,1 70,9 210,0 772,4 2,1 774,5 66,4 840,9 22,6
- Hutan Primer 18,1 40,5 1,7 0,4 60,6 - 60,6 2,3 62,9 1,7
- Hutan Sekunder 78,1 318,7 69,0 181,4 647,2 1,0 648,2 27,6 675,8 18,2
- Hutan Tanaman * 35,1 0,9 0,2 28,3 64,5 1,1 65,6 36,5 102,2 2,8
B. Non Hutan 81,9 166,4 55,7 552,2 856,2 149,3 1.005,5 1.867,5 2.873,0 77,4
Total 213,3 526,4 126,7 762,2 1.628,6 151,4 1.780,0 1.934,0 3.713,9 100,0
19 KALIMANTAN SELATAN
A. Hutan 1.097,6 923,3 2.834,9 1.884,4 6.740,2 577,6 7.317,8 198,7 7.516,4 49,2
- Hutan Primer 343,4 437,6 352,9 26,0 1.159,8 3,0 1.162,9 0,4 1.163,3 7,6
- Hutan Sekunder 754,2 485,7 2.475,5 1.772,0 5.487,4 560,2 6.047,6 176,5 6.224,1 40,8
- Hutan Tanaman * - 0,1 6,5 86,3 92,9 14,4 107,3 21,7 129,0 0,8
B. Non Hutan 510,7 422,7 482,6 1.997,4 3.413,5 1.965,9 5.379,4 2.370,3 7.749,7 50,8
Total 1.608,3 1.346,1 3.317,5 3.881,8 10.153,6 2.543,5 12.697,2 2.569,0 15.266,2 100,0
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
TABEL 1. REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2018 (Ribu Ha)
22 GORONTALO
A. Hutan 186,5 180,1 194,6 63,9 625,0 33,3 658,3 52,0 710,3 59,3
- Hutan Primer 129,8 77,5 61,1 6,2 274,7 1,7 276,4 1,8 278,2 23,2
- Hutan Sekunder 56,6 102,5 131,6 56,0 346,8 31,3 378,1 49,6 427,7 35,7
- Hutan Tanaman * - - 1,9 1,6 3,5 0,3 3,8 0,6 4,4 0,4
B. Non Hutan 10,2 24,5 56,5 26,0 117,2 49,1 166,4 321,9 488,2 40,7
Total 196,7 204,6 251,1 89,9 742,2 82,4 824,7 373,8 1.198,5 100,0
23 SULAWESI TENGAH
A. Hutan 560,2 1.161,3 1.171,5 291,9 3.184,8 159,8 3.344,7 480,5 3.825,1 63,4
- Hutan Primer 459,9 865,4 667,7 144,7 2.137,7 64,2 2.201,9 141,3 2.343,3 38,8
- Hutan Sekunder 100,3 295,9 503,7 147,1 1.047,0 95,6 1.142,6 338,5 1.481,1 24,5
- Hutan Tanaman * - - 0,1 - 0,1 - 0,1 0,7 0,8 0,0
B. Non Hutan 88,2 114,8 219,5 110,0 532,4 57,5 589,9 1.619,7 2.209,6 36,6
Total 648,4 1.276,1 1.391,0 401,8 3.717,2 217,3 3.934,6 2.100,1 6.034,7 100,0
24 SULAWESI TENGGARA
A. Hutan 197,3 943,3 369,2 191,3 1.701,1 32,5 1.733,6 112,9 1.846,6 51,1
- Hutan Primer 11,6 788,2 277,9 81,9 1.159,5 13,4 1.172,9 16,0 1.188,9 32,9
- Hutan Sekunder 185,7 155,1 91,3 108,0 540,1 19,0 559,1 96,6 655,7 18,2
- Hutan Tanaman * - - - 1,5 1,5 0,1 1,5 0,4 1,9 0,1
B. Non Hutan 85,6 138,2 97,7 210,3 531,8 61,0 592,8 1.172,3 1.765,1 48,9
Total 282,9 1.081,5 466,9 401,6 2.232,8 93,6 2.326,4 1.285,2 3.611,6 100,0
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
TABEL 1. REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2018 (Ribu Ha)
26 SULAWESI SELATAN
A. Hutan 182,4 815,1 286,6 39,1 1.323,3 11,2 1.334,5 75,3 1.409,8 31,3
- Hutan Primer 105,8 386,1 106,9 1,6 600,4 5,3 605,7 9,5 615,2 13,7
- Hutan Sekunder 76,0 427,5 173,7 35,9 713,1 5,9 719,0 63,2 782,2 17,4
- Hutan Tanaman * 0,6 1,5 6,0 1,7 9,8 - 9,8 2,7 12,4 0,3
B. Non Hutan 62,1 417,5 208,2 84,9 772,7 11,7 784,5 2.304,1 3.088,6 68,7
Total 244,5 1.232,7 494,8 124,0 2.096,0 23,0 2.119,0 2.379,4 4.498,4 100,0
27 BALI
A. Hutan 12,3 69,8 0,4 0,2 82,7 - 82,7 12,0 94,6 16,7
- Hutan Primer 3,2 41,0 0,0 - 44,2 - 44,2 0,0 44,2 7,8
- Hutan Sekunder 8,9 28,5 0,4 0,0 37,8 - 37,8 11,9 49,7 8,8
- Hutan Tanaman * 0,2 0,3 0,0 0,1 0,7 - 0,7 0,0 0,7 0,1
B. Non Hutan 10,5 26,0 6,3 1,8 44,6 - 44,6 427,6 472,2 83,3
Total 22,9 95,8 6,7 1,9 127,3 - 127,3 439,6 566,9 100,0
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
TABEL 1. REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2018 (Ribu Ha)
30 MALUKU
A. Hutan 371,8 509,3 754,8 420,1 2.056,0 802,1 2.858,1 149,7 3.007,8 65,1
- Hutan Primer 73,7 40,0 29,5 70,1 213,3 159,1 372,4 13,0 385,4 8,3
- Hutan Sekunder 298,1 469,3 725,3 349,9 1.842,7 642,9 2.485,7 136,7 2.622,4 56,7
- Hutan Tanaman * - - - 0,0 0,0 - 0,0 - 0,0 0,0
B. Non Hutan 48,5 117,9 139,5 223,6 529,5 522,8 1.052,3 562,0 1.614,3 34,9
Total 420,3 627,3 894,3 643,7 2.585,5 1.324,9 3.910,4 711,7 4.622,1 100,0
31 MALUKU UTARA
A. Hutan 203,8 494,4 549,9 362,2 1.610,3 291,9 1.902,3 107,1 2.009,3 64,2
- Hutan Primer 62,8 147,6 100,6 15,5 326,6 15,0 341,6 15,8 357,4 11,4
- Hutan Sekunder 141,0 346,6 445,1 316,3 1.249,0 275,3 1.524,2 91,2 1.615,4 51,6
- Hutan Tanaman * - 0,2 4,2 30,4 34,8 1,7 36,5 0,0 36,5 1,2
B. Non Hutan 14,7 89,6 116,9 119,6 340,8 272,1 612,9 508,4 1.121,3 35,8
Total 218,5 584,1 666,9 481,7 1.951,1 564,1 2.515,2 615,4 3.130,6 100,0
32 PAPUA
A. Hutan 5.212,7 6.991,1 5.221,6 3.934,7 21.360,1 2.638,2 23.998,3 995,3 24.993,6 80,4
- Hutan Primer 4.532,9 6.195,9 4.168,6 2.487,7 17.385,1 1.509,0 18.894,1 551,4 19.445,5 62,6
- Hutan Sekunder 679,8 795,2 1.053,0 1.446,5 3.974,4 1.128,2 5.102,7 443,8 5.546,5 17,8
- Hutan Tanaman * - 0,1 0,0 0,5 0,6 1,0 1,5 0,1 1,6 0,0
B. Non Hutan 1.523,6 824,2 739,6 804,6 3.892,0 1.478,2 5.370,2 713,1 6.083,3 19,6
Total 6.736,3 7.815,3 5.961,2 4.739,3 25.252,1 4.116,4 29.368,5 1.708,4 31.076,9 100,0
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
TABEL 1. REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2018 (Ribu Ha)
34 INDONESIA
A. Hutan 17.315,7 23.871,3 21.220,8 16.943,1 79.350,8 6.271,2 85.622,0 7.904,1 93.526,2 49,8
- Hutan Primer 12.466,5 15.829,8 9.877,1 4.586,2 42.759,5 2.460,9 45.220,5 1.443,1 46.663,6 24,9
- Hutan Sekunder 4.726,9 7.753,5 11.060,7 9.692,7 33.233,7 3.781,9 37.015,6 5.237,9 42.253,5 22,5
- Hutan Tanaman * 122,4 288,1 283,0 2.664,1 3.357,5 28,4 3.386,0 1.223,1 4.609,1 2,5
B. Non Hutan 4.571,5 5.789,7 5.567,1 12.259,0 28.187,3 6.576,3 34.763,6 59.462,1 94.225,7 50,2
Total 21.887,2 29.661,0 26.787,9 29.202,0 107.538,1 12.847,5 120.385,7 67.366,2 187.751,9 100,0
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
Luas penutupan lahan ini berdasarkan data digital hasil penafsiran citra Landsat 8 OLI liputan tahun 2018
Sumber: - Hasil Penafsiran citra Landsat 8 OLI liputan tahun 2018, Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan
- Data digital kawasan hutan Produk Kebijakan Satu Peta per 27 November 2018, Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan
Direktorat
DirektoratJenderal
JenderalPlanologi
PlanologiKehutanan,
KehutananKementerian
dan Tata Lingkungan,
KehutananKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
TABEL 2. LUAS PENUTUPAN LAHAN INDONESIA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2018 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
INDONESIA
A. HUTAN
1 Hutan lahan kering primer 10.952,4 14.283,7 8.170,0 3.779,5 37.185,5 1.680,6 38.866,1 1.163,6 40.029,7
2 Hutan lahan kering sekunder 3.186,6 6.884,3 10.326,1 7.546,0 27.943,0 3.072,0 31.015,0 4.133,0 35.148,0
3 Hutan rawa primer 1.088,1 1.015,9 1.638,2 676,7 4.419,0 611,4 5.030,3 161,8 5.192,1
4 Hutan rawa sekunder 1.399,0 571,0 561,1 1.919,3 4.450,5 563,9 5.014,4 744,4 5.758,8
5 Hutan mangrove primer 426,0 530,2 68,9 130,0 1.155,1 169,0 1.324,1 117,8 1.441,9
6 Hutan mangrove sekunder 141,2 298,1 173,5 227,4 840,3 146,0 986,3 360,4 1.346,7
7 Hutan tanaman 122,4 288,1 283,0 2.664,1 3.357,5 28,4 3.386,0 1.223,1 4.609,1
Jumlah Hutan 17.315,7 23.871,3 21.220,8 16.943,1 79.350,8 6.271,2 85.622,0 7.904,1 93.526,2
B. NON HUTAN
8 Semak/Belukar 791,3 1.589,1 1.702,0 2.934,9 7.017,3 1.064,0 8.081,4 5.172,1 13.253,5
9 Belukar rawa 1.349,5 540,4 480,2 1.779,0 4.149,1 1.130,1 5.279,2 2.358,9 7.638,1
10 Savana 636,1 390,3 161,6 248,1 1.436,0 439,9 1.876,0 987,9 2.863,9
11 Perkebunan 108,5 156,9 499,5 1.481,4 2.246,3 1.284,3 3.530,5 12.181,4 15.711,9
12 Pertanian lahan kering 159,9 491,7 270,2 634,5 1.556,3 245,0 1.801,3 7.757,0 9.558,3
13 Pertanian Lahan Kering campur semak 759,9 2.082,5 2.012,2 3.043,0 7.897,6 1.692,4 9.589,9 17.647,6 27.237,5
14 Transmigrasi 0,7 0,4 0,2 8,2 9,5 5,7 15,2 226,6 241,8
15 Sawah 27,5 59,6 44,1 140,3 271,6 60,2 331,8 7.406,6 7.738,4
16 Tambak 50,4 135,1 13,5 176,7 375,7 2,2 377,8 788,5 1.166,4
17 Tanah terbuka 326,9 259,5 215,9 1.325,7 2.128,0 197,0 2.325,0 841,1 3.166,2
18 Pertambangan 6,9 22,8 28,4 182,7 240,9 71,6 312,5 431,4 743,9
19 Permukiman 10,0 16,7 9,7 32,3 68,7 32,9 101,6 3.359,9 3.461,5
20 Rawa 343,5 44,6 129,3 272,1 789,6 350,6 1.140,2 281,3 1.421,5
21 Pelabuhan Udara/Laut 0,3 0,2 0,3 0,0 0,7 0,4 1,1 21,7 22,9
Jumlah Non Hutan 4.571,5 5.789,7 5.567,1 12.259,0 28.187,3 6.576,3 34.763,6 59.462,1 94.225,7
Total 21.887,2 29.661,0 26.787,9 29.202,0 107.538,1 12.847,5 120.385,7 67.366,2 187.751,9
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
Sumber: - Hasil Penafsiran citra Landsat 8 OLI liputan tahun 2018, Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan
- Data digital kawasan hutan Produk Kebijakan Satu Peta per 27 November 2018, Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan
Direktorat
DirektoratJenderal
JenderalPlanologi
PlanologiKehutanan,
KehutananKementerian
dan Tata Lingkungan,
KehutananKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
TABEL 2.1 LUAS PENUTUPAN LAHAN PULAU SUMATERA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2018 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 2.377,5 1.912,9 174,3 206,2 4.670,9 3,6 4.674,5 74,0 4.748,5
2 Hutan lahan kering sekunder 944,4 1.585,9 748,3 784,2 4.062,8 98,3 4.161,1 550,7 4.711,7
3 Hutan rawa primer 143,2 14,6 12,1 28,1 198,0 2,4 200,4 1,7 202,1
4 Hutan rawa sekunder 313,4 42,4 80,7 745,2 1.181,6 58,0 1.239,6 93,6 1.333,3
5 Hutan mangrove primer 74,0 24,2 5,4 16,8 120,6 3,5 124,1 10,8 134,8
6 Hutan mangrove sekunder 45,7 100,1 131,4 44,5 321,7 17,0 338,7 79,6 418,3
7 Hutan tanaman * 14,0 35,4 47,4 1.219,3 1.316,2 7,3 1.323,5 120,6 1.444,1
Jumlah Hutan 3.912,3 3.715,6 1.199,7 3.044,3 11.871,9 190,0 12.061,9 930,9 12.992,8
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 205,0 476,5 295,5 585,7 1.562,7 51,8 1.614,6 1.788,6 3.403,2
9 Belukar rawa 265,5 67,9 117,3 527,9 978,6 157,6 1.136,2 1.038,0 2.174,2
10 Savana 25,4 14,3 2,6 58,2 100,5 4,4 104,9 93,2 198,1
11 Perkebunan 77,8 102,2 407,2 758,3 1.345,5 717,8 2.063,3 6.991,5 9.054,8
12 Pertanian lahan kering 82,6 321,9 130,7 332,5 867,7 91,9 959,6 3.507,6 4.467,2
13 Pertanian lahan kering campur semak 418,9 756,9 549,4 1.007,9 2.733,2 419,9 3.153,1 6.678,6 9.831,7
14 Transmigrasi 0,1 0,0 0,0 5,6 5,7 0,5 6,2 88,0 94,2
15 Sawah 3,2 22,1 10,9 23,6 59,7 38,7 98,4 1.614,5 1.712,9
16 Tambak 5,5 49,6 2,7 22,9 80,8 0,3 81,1 124,9 206,0
17 Tanah terbuka 42,9 66,5 102,7 906,8 1.118,9 31,9 1.150,7 407,8 1.558,5
18 Pertambangan 3,1 11,8 7,8 60,5 83,1 7,2 90,3 163,5 253,8
19 Permukiman 2,0 7,1 3,9 14,3 27,4 8,6 36,0 1.018,8 1.054,8
20 Rawa 18,0 4,4 4,8 22,2 49,4 10,4 59,8 122,3 182,1
21 Pelabuhan Udara/Laut 0,0 0,0 0,1 0,0 0,2 0,0 0,2 5,6 5,8
Jumlah Non Hutan 1.150,1 1.901,2 1.635,7 4.326,5 9.013,5 1.541,1 10.554,6 23.642,9 34.197,4
Total 5.062,4 5.616,8 2.835,4 7.370,8 20.885,4 1.731,0 22.616,4 24.573,8 47.190,2
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
96° 0' BT 99° 0' BT 102° 0' BT 105° 0' BT 108° 0' BT
6° 0' LU
6° 0' LU
PETA PENUTUPAN LAHAN
BANDA ACEH
5
! LAUT CINA SELATAN
TAHUN 2018
PULAU SUMATERA
Skala 1: 9.000.000
SE
0 300 Km
LA
±
T
PROVINSI ACEH U
M
MALAYSIA
A
LA
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
K
A
MEDAN Proyeksi : Transverse Mercator
5
! Sistem Grid : Grid Geografi
Spheroid : WGS 1984
KETERANGAN PETA :
3° 0' LU
3° 0' LU
"
/ Ibu Kota Negara Sungai
LAU T NATUNA 5
! Ibu Kota Provinsi Danau/ Waduk
Batas Provinsi
Batas Kabupaten
PROVINSI SUMATERA UTARA
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
PONTIANAK !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
5
!
0°
0°
Hutan Mangrove Primer Tambak
Hutan Mangrove Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
SE
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar Pertambangan
PROVINSI SUMATERA BARAT
LA
T
PADANG
Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
5
!
M
A
Savana
LA
Permukiman
K
Hutan Tanaman
A
JAMBI Tubuh Air
PROVINSI JAMBI !
5 Perkebunan Rawa
PANGKAL PINANG
5
! SUMBER PETA :
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
2. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1:250.000, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
3. Peta Batas Administrasi Skala 1:250.000, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
PALEMBANG
3° 0' LS
3° 0' LS
Catatan :
5
!
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
PROVINSI SUMATERA SELATAN 95° 0' BT 100° 0 ' BT 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT
±
INDIA Skala 1:10.000.000
SA
BENGKULU U
5° 0' LU
5° 0' LU
5
!
M
U
D
MALAYSIA
ER
SINGAPORE
P. Kalimantan
0°
0°
A
P. Sumatera
H
P. Sulawesi
IN
PROVINSI LAMPUNG
D
5° 0' LS
5° 0' LS
IA
P. Jawa
BANDAR LAMPUNG P. Bali Nusa TIMOR LESTE
5
!
10° 0' LS
10° 0' LS
LAU T JAWA Daerah yang dipetakan
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
6° 0' LS
6° 0' LS
95° 0' BT 100° 0 ' BT 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT
A
ND SERANG
SU PROVINSI
/
" 5
! DKI JAKARTA
T DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
LA
SE PROVINSI BANTEN SUMBER DAYA HUTAN
DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
PROVINSI JAWA BARAT KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
BANDUNG
5
! TAH UN 2019
96° 0' BT 99° 0' BT 102° 0' BT 105° 0' BT 108° 0' BT
TABEL 2.2 LUAS PENUTUPAN LAHAN PULAU JAWA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2018 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 41,5 15,2 0,6 1,5 58,8 - 58,8 0,5 59,3
2 Hutan lahan kering sekunder 276,6 252,8 49,5 77,0 655,8 - 655,8 62,3 718,1
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder - - - - - - - - -
5 Hutan mangrove primer 0,5 6,3 - 3,9 10,6 - 10,6 1,6 12,2
6 Hutan mangrove sekunder 3,0 0,1 - 6,0 9,1 - 9,1 4,4 13,5
7 Hutan tanaman * 70,1 247,9 212,6 907,6 1.438,2 - 1.438,2 971,4 2.409,6
Jumlah Hutan 391,7 522,2 262,7 995,9 2.172,6 - 2.172,6 1.040,2 3.212,7
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 39,2 48,4 1,5 22,6 111,8 - 111,8 16,2 128,0
9 Belukar rawa 0,2 1,4 - 1,0 2,6 - 2,6 2,5 5,2
10 Savana 7,9 0,4 - 1,8 10,0 - 10,0 2,3 12,3
11 Perkebunan 6,6 10,3 7,1 39,3 63,3 - 63,3 309,5 372,8
12 Pertanian lahan kering 11,7 35,1 43,2 99,7 189,8 - 189,8 1.606,9 1.796,7
13 Pertanian lahan kering campur semak 20,9 63,0 93,1 113,6 290,6 - 290,6 2.061,4 2.351,9
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 5,2 10,1 11,9 83,3 110,5 - 110,5 3.314,1 3.424,6
16 Tambak 0,1 37,3 0,0 8,3 45,7 - 45,7 360,8 406,6
17 Tanah terbuka 8,8 5,9 3,0 13,6 31,2 - 31,2 8,6 39,8
18 Pertambangan - 0,0 0,2 1,4 1,5 - 1,5 5,5 7,0
19 Permukiman 0,5 1,0 0,7 8,5 10,7 - 10,7 1.538,8 1.549,5
20 Rawa - - - 0,1 0,1 - 0,1 1,7 1,8
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 7,7 7,7
Jumlah Non Hutan 101,2 212,7 160,8 393,2 867,9 - 867,9 9.236,1 10.104,0
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
105° 0' BT 108° 0' BT 111° 0' BT 114° 0' BT
3° 0' LS
5
! PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 0 200 Km
±
PROVINSI SUMATERA SELATAN U
BANJARMASIN
5
!
KETERANGAN PETA :
"
/ Ibu Kota Negara Sungai
5
! Ibu Kota Provinsi Danau/ Waduk
PROVINSI LAMPUNG
LAUT JAWA Batas Provinsi
Batas Kabupaten
BANDAR LAMPUNG
5
!
Penutupan Lahan
6° 0' LS
6° 0' LS
Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
SERANG
5
! Hutan Lahan Kering Sekunder
PROVINSI DKI
/ JAKARTA
" Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
Hutan Rawa Primer Transmigrasi
PROVINSI BANTEN
Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
BANDUNG
Hutan Mangrove Primer Tambak
5
! SEMARANG
5
!
Hutan Mangrove Sekunder
PROVINSI JAWA BARAT
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
PROVINSI JAWA TENGAH
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
SURABAYA !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
5
! Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
Pertambangan
Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
YOGYAKARTA
Savana Permukiman
5
!
PROVINSI D.I YOGYAKARTA PROVINSI JAWA TIMUR Hutan Tanaman Tubuh Air
Perkebunan Rawa
PROVINSI BALI
MATARAM
DENPASAR 5
! SUMBER PETA :
5
! 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
2. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1:250.000, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
9° 0' LS
9° 0' LS
3. Peta Batas Administrasi Skala 1:250.000, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
SAMUDERA HINDIA
Catatan :
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT
Peta Situasi
0°
0°
Pulau Jawa
±
Skala 1:10.000.000
U
P. Kalimantan
P. Sulawesi
5° 0' LS
5° 0' LS
P. Jawa
TIMOR LESTE
10° 0' LS
10° 0' LS
Daerah yang dipetakan
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT
12° 0' LS
12° 0' LS
DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
SUMBER DAYA HUTAN
DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
TAH UN 2019
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 2.506,6 3.573,0 2.855,9 388,3 9.323,8 4,6 9.328,4 222,0 9.550,4
2 Hutan lahan kering sekunder 400,3 1.818,7 5.814,6 3.210,4 11.244,0 405,3 11.649,3 1.046,7 12.696,0
3 Hutan rawa primer 19,5 5,8 5,0 24,0 54,3 4,0 58,4 18,8 77,2
4 Hutan rawa sekunder 774,3 335,8 108,7 983,7 2.202,4 307,6 2.510,0 570,4 3.080,4
5 Hutan mangrove primer 12,4 0,5 - 5,7 18,7 0,8 19,4 31,0 50,4
6 Hutan mangrove sekunder 52,3 67,0 21,7 89,7 230,7 5,1 235,8 182,1 417,9
7 Hutan tanaman * 36,5 1,7 10,3 500,2 548,7 18,1 566,9 123,9 690,8
Jumlah Hutan 3.801,9 5.802,5 8.816,2 5.202,0 23.622,7 745,5 24.368,2 2.194,9 26.563,1
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 150,5 260,7 691,1 1.630,3 2.732,5 451,3 3.183,8 1.691,1 4.874,9
9 Belukar rawa 565,8 319,4 64,7 931,3 1.881,2 483,1 2.364,3 1.208,8 3.573,0
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 21,4 37,6 73,5 672,7 805,1 541,0 1.346,1 4.218,1 5.564,2
12 Pertanian lahan kering 17,7 32,0 18,9 106,2 174,9 84,3 259,1 840,7 1.099,8
13 Pertanian lahan kering campur semak 85,5 470,7 893,0 1.518,8 2.968,1 556,2 3.524,2 4.545,8 8.070,1
14 Transmigrasi 0,6 - 0,0 2,3 2,9 1,2 4,1 61,4 65,6
15 Sawah 2,3 10,3 9,0 17,3 38,9 13,4 52,3 709,0 761,3
16 Tambak 41,9 5,3 - 145,4 192,6 1,0 193,6 133,1 326,7
17 Tanah terbuka 139,9 67,2 36,9 357,7 601,6 78,9 680,5 299,5 980,0
18 Pertambangan 2,9 6,4 16,0 115,0 140,3 60,4 200,6 242,6 443,3
19 Permukiman 2,0 0,6 1,5 5,0 9,0 8,0 17,1 267,1 284,1
20 Rawa 123,8 19,1 0,8 91,0 234,6 80,3 314,9 134,6 449,5
21 Pelabuhan Udara/Laut 0,1 0,0 - - 0,1 - 0,1 2,0 2,1
Jumlah Non Hutan 1.154,4 1.229,1 1.805,5 5.592,9 9.781,8 2.358,9 12.140,7 14.353,9 26.494,6
Total 4.956,3 7.031,6 10.621,7 10.794,8 33.404,5 3.104,5 36.508,9 16.548,8 53.057,7
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
108° 0' BT 111° 0' BT 114° 0' BT 117° 0' BT
6° 0' LU
6° 0' LU
PETA PENUTUPAN LAHAN
TAHUN 2018
PULAU KALIMANTAN
Skala 1: 7.500.000
LAUT CINA SELATAN 0 200 Km
±
U
KETERANGAN PETA :
3° 0' LU
3° 0' LU
PROVINSI KALIMANTAN UTARA
5
!
TANJUNG SELOR
5
! Ibu Kota Provinsi Sungai
Penutupan Lahan
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
PONTIANAK
5
! Semak/Belukar Pertambangan
0°
0°
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
SE L
R
Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
SA
AT K
SAMARINDA
Savana Permukiman
5
!
AS
Hutan Tanaman
AK
Tubuh Air
AR I
PALU
5
! Perkebunan
TM
Rawa
ATA M
LA
SUMBER PETA :
1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
SE
2. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1:250.000, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 3. Peta Batas Administrasi Skala 1:250.000, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
Catatan :
PALANGKARAYA - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
5
!
105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT
PetaPHILIPPINES
Situasi
Pulau Kalimantan
5° 0' LU
5° 0' LU
Skala 1:10.000.000
5
! MALAYSIA
3° 0' LS
3° 0' LS
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
SINGAPORE
BANJARMASIN
0°
0°
5
! P. Kalimantan
P. Sulawesi
5° 0' LS
5° 0' LS
Daerah yang dipetakan
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2016
105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 953,4 2.293,1 1.222,7 254,4 4.723,5 84,8 4.808,2 160,1 4.968,4
2 Hutan lahan kering sekunder 571,7 1.162,1 1.162,0 398,0 3.293,8 167,9 3.461,7 552,8 4.014,5
3 Hutan rawa primer 0,3 0,2 - 0,0 0,6 - 0,6 - 0,6
4 Hutan rawa sekunder 0,5 2,1 - 1,7 4,4 - 4,4 5,2 9,6
5 Hutan mangrove primer 5,9 11,8 0,1 0,0 17,8 0,0 17,8 16,0 33,8
6 Hutan mangrove sekunder 7,3 45,4 2,7 0,2 55,5 0,6 56,2 58,1 114,2
7 Hutan tanaman * 0,6 1,5 8,0 4,8 14,9 0,4 15,3 4,3 19,5
Jumlah Hutan 1.539,8 3.516,2 2.395,4 659,1 8.110,5 253,7 8.364,2 796,5 9.160,7
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 134,1 317,6 292,8 196,5 941,0 62,6 1.003,6 944,2 1.947,8
9 Belukar rawa 21,7 4,0 3,3 0,2 29,1 0,2 29,3 34,9 64,2
10 Savana 9,2 63,5 22,4 8,9 104,0 5,2 109,2 159,8 269,0
11 Perkebunan 2,7 6,5 7,4 7,9 24,4 9,8 34,2 413,9 448,1
12 Pertanian lahan kering 33,4 48,4 43,9 49,0 174,7 8,3 183,0 1.019,8 1.202,8
13 Pertanian lahan kering campur semak 66,1 359,5 325,3 200,8 951,7 98,2 1.049,8 2.547,1 3.596,9
14 Transmigrasi - 0,0 - 0,1 0,1 - 0,1 13,4 13,4
15 Sawah 15,8 13,2 10,7 13,3 52,9 3,2 56,1 1.108,9 1.165,0
16 Tambak 2,5 42,9 9,5 0,0 54,9 0,6 55,5 144,8 200,3
17 Tanah terbuka 5,8 32,5 28,4 12,6 79,3 10,7 90,0 55,5 145,5
18 Pertambangan 0,9 2,5 3,8 3,3 10,5 0,5 10,9 17,0 28,0
19 Permukiman 0,8 2,0 0,7 1,6 5,0 0,6 5,7 212,5 218,1
20 Rawa - - 0,0 0,3 0,3 - 0,3 0,9 1,2
21 Pelabuhan Udara/Laut - 0,0 - - 0,0 - 0,0 2,2 2,2
Jumlah Non Hutan 293,0 892,5 748,0 494,4 2.427,9 199,9 2.627,8 6.674,6 9.302,4
Total 1.832,8 4.408,7 3.143,4 1.153,5 10.538,4 453,6 10.992,0 7.471,1 18.463,1
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
117° 0' BT 120° 0' BT 123° 0' BT 126° 0' BT
MALAYSIA
3° 0' LU
Skala 1: 8.000.000
TANJUNG SELOR
0 200 Km
5
!
±
U
Penutupan Lahan
0°
0°
Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
SAMARINDA LAUT MALUKU
R
5
! Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
SA
PALU Transmigrasi
5
!
AK
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
TM
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
SE
Semak/Belukar Pertambangan
Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
Savana Permukiman
Hutan Tanaman Tubuh Air
MAMUJU
PROVINSI
5 SULAWESI BARAT
! Perkebunan Rawa
3° 0' LS
3° 0' LS
SUMBER PETA :
1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
2. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1:250.000, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
PROVINSI MALUKU 3. Peta Batas Administrasi Skala 1:250.000, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
PROVINSI SULAWESI SELATAN
AMBON
5
!
Catatan :
PROVINSI SULAWESI TENGGARA KENDARI - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
5
!
110° 0' B T 115° 0' B T 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT 130° 0 ' BT 135° 0 ' BT 140° 0 ' BT
Peta Situasi
PHILIPPINES Pulau Sulawesi
±
Skala 1:10.000.000
U
5° 0' LU
5° 0' LU
MALAYSIA
MAKASSAR
5
!
0°
0°
P. Kalimantan P. Sulawesi
Kep. Maluku
P. Papua
5° 0' LS
5° 0' LS
P. Jawa
6° 0' LS
6° 0' LS
P. Bali Nusa TIMOR LESTE
10° 0' LS
10° 0' LS
Daerah yang dipetakan
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
110° 0' B T 115° 0' B T 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT 130° 0 ' BT 135° 0 ' BT 140° 0 ' BT
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 143,0 401,1 98,0 78,0 720,0 1,6 721,6 144,8 866,4
2 Hutan lahan kering sekunder 92,9 447,8 215,7 180,0 936,4 11,9 948,2 982,2 1.930,5
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder 0,2 - - - 0,2 - 0,2 0,2 0,4
5 Hutan mangrove primer 6,0 0,5 0,5 0,3 7,3 - 7,3 5,4 12,7
6 Hutan mangrove sekunder 2,7 4,1 2,2 0,7 9,7 - 9,7 8,4 18,2
7 Hutan tanaman * 1,1 1,2 0,4 1,4 4,1 - 4,1 2,8 6,9
Jumlah Hutan 245,9 854,7 316,8 260,4 1.677,7 13,5 1.691,2 1.143,8 2.835,0
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 71,2 130,8 57,4 52,8 312,3 1,2 313,5 420,5 733,9
9 Belukar rawa 1,4 - 0,1 0,1 1,6 - 1,6 1,3 2,9
10 Savana 108,2 77,0 41,7 53,6 280,6 57,5 338,0 613,0 951,1
11 Perkebunan - 0,1 - - 0,1 - 0,1 2,4 2,5
12 Pertanian lahan kering 8,9 41,2 20,0 28,5 98,6 1,6 100,2 565,1 665,3
13 Pertanian lahan kering campur semak 10,3 96,0 22,7 38,6 167,7 2,5 170,1 1.051,7 1.221,8
14 Transmigrasi - - 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,6 0,6
15 Sawah 0,9 3,5 1,6 2,4 8,4 0,5 9,0 587,5 596,4
16 Tambak 0,2 0,1 1,2 0,1 1,7 - 1,7 23,9 25,5
17 Tanah terbuka 7,8 6,5 1,2 1,9 17,3 0,9 18,2 15,3 33,5
18 Pertambangan - 0,0 0,0 1,8 1,8 - 1,8 0,2 2,0
19 Permukiman 0,6 0,8 0,4 0,7 2,5 0,8 3,3 191,6 194,9
20 Rawa 0,3 0,0 - 0,0 0,4 - 0,4 1,8 2,1
21 Pelabuhan Udara/Laut - 0,0 - - 0,0 - 0,0 2,0 2,0
Jumlah Non Hutan 209,8 356,2 146,3 180,5 892,8 65,0 957,8 3.476,7 4.434,6
Total 455,7 1.210,8 463,1 440,9 2.570,5 78,5 2.649,0 4.620,5 7.269,6
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
117° 0' BT 120° 0' BT 123° 0' BT
5
!
MAMUJU
5
!
R
PROVINSI SULAWESI BARAT
SA
3° 0' LS
3° 0' LS
PETA PENUTUPAN LAHAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
AS
TAHUN 2018
AK
BANJARMASIN
5
!
TM
PULAU BALI DAN NUSA TENGGARA
PROVINSI SULAWESI SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA
LA
Skala 1: 7.000.000
0 200 Km
SE
KENDARI
±
5
!
U
KETERANGAN PETA :
MAKASSAR
5
!
5
! Ibu Kota Provinsi Sungai
Batas Kabupaten
6° 0' LS
6° 0' LS
Penutupan Lahan
LAUT JAWA
Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
LAUT FLORES Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
Hutan Rawa Primer Transmigrasi
Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar Pertambangan
Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
9° 0' LS
TIMOR LESTE
SUMBER PETA :
1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
2. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1:250.000, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
3. Peta Batas Administrasi Skala 1:250.000, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
Catatan :
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
KUPANG 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT
5
! MALAYSIA Peta Situasi
Pulau Bali Nusa
±
Skala 1:10.000.000
0°
0°
U
P. Kalimantan
P. Sulawesi
5° 0' LS
5° 0' LS
P. Jawa
TIMOR LESTE
10° 0' LS
10° 0' LS
Daerah yang dipetakan
12° 0' LS
12° 0' LS
SAMUDERA HINDIA
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2016
105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 131,4 159,4 129,8 75,4 495,9 113,9 609,9 7,2 617,0
2 Hutan lahan kering sekunder 434,9 809,0 1.169,8 645,1 3.058,8 803,5 3.862,2 216,3 4.078,6
3 Hutan rawa primer 0,2 0,1 - 0,1 0,3 - 0,3 0,4 0,7
4 Hutan rawa sekunder - 0,0 0,1 10,1 10,3 10,0 20,3 1,1 21,4
5 Hutan mangrove primer 5,0 28,2 0,3 10,2 43,6 60,2 103,8 21,2 125,0
6 Hutan mangrove sekunder 4,3 6,9 0,6 11,0 22,7 104,7 127,4 10,5 137,9
7 Hutan tanaman * - 0,2 4,2 30,4 34,8 1,7 36,5 0,0 36,5
Jumlah Hutan 575,7 1.003,8 1.304,7 782,2 3.666,3 1.094,0 4.760,4 256,8 5.017,1
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 27,6 109,9 152,9 184,2 474,6 280,0 754,6 163,4 918,0
9 Belukar rawa 0,7 2,1 0,0 1,4 4,2 10,5 14,6 7,3 21,9
10 Savana 10,5 12,3 10,0 37,4 70,3 88,6 158,9 46,7 205,6
11 Perkebunan 0,0 0,0 1,2 0,1 1,3 9,6 11,0 25,9 36,9
12 Pertanian lahan kering 2,6 6,4 12,4 15,5 36,8 44,7 81,5 171,7 253,2
13 Pertanian lahan kering campur semak 20,0 71,2 70,9 101,8 263,9 353,7 617,6 566,1 1.183,7
14 Transmigrasi - 0,3 0,0 0,0 0,3 1,8 2,2 10,7 12,8
15 Sawah 0,0 - 0,1 0,1 0,2 0,4 0,6 27,9 28,5
16 Tambak - - - 0,0 0,0 0,0 0,0 0,8 0,8
17 Tanah terbuka 1,7 4,8 8,3 1,7 16,4 3,1 19,5 7,2 26,6
18 Pertambangan - 0,3 0,6 0,9 1,7 1,1 2,8 1,3 4,2
19 Permukiman 0,0 0,4 0,1 0,1 0,6 1,3 1,9 40,3 42,2
20 Rawa - 0,0 - - 0,0 0,1 0,1 0,2 0,3
21 Pelabuhan Udara/Laut - - 0,0 - 0,0 0,0 0,0 0,8 0,9
Jumlah Non Hutan 63,2 207,5 256,4 343,2 870,3 794,9 1.665,3 1.070,4 2.735,6
Total 638,8 1.211,3 1.561,1 1.125,4 4.536,7 1.888,9 6.425,6 1.327,1 7.752,8
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
126° 0' BT 129° 0' BT 132° 0' BT 135° 0' BT
SAMUDERA PASIFIK
PETA PENUTUPAN LAHAN
TAHUN 2018
MANADO
5
! KEPULAUAN MALUKU
Skala 1: 7.500.000
0 200 Km
±
PROVINSI SULAWESI UTARA SOFIFI
U
PROVINSI
5 MALUKU UTARA
!
5
!
Proyeksi : Transverse Mercator
Sistem Grid : Grid Geografi
Spheroid : WGS 1984
0°
0°
KETERANGAN PETA :
LAUT MALUKU
5
! Ibu Kota Provinsi Sungai
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
3° 0' LS
Hutan Mangrove Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
PROVINSI MALUKU
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar Pertambangan
Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
AMBON
5
! Savana Permukiman
PROVINSI PAPUA
Hutan Tanaman Tubuh Air
Perkebunan Rawa
SUMBER PETA :
LAUT BANDA 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
2. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1:250.000, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
3. Peta Batas Administrasi Skala 1:250.000, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
Catatan :
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
120° 0 ' BT 125° 0 ' BT 130° 0 ' BT 135° 0 ' BT 140° 0 ' BT
Peta Situasi
Kepulauan Maluku
±
Skala 1:10.000.000
6° 0' LS
6° 0' LS
U
0°
0°
P. Sulawesi
Kep. Maluku
P. Papua
5° 0' LS
5° 0' LS
PAPUA NEW GUINEA
TIMOR LESTE
10° 0' LS
10° 0' LS
Daerah yang dipetakan
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
120° 0 ' BT 125° 0 ' BT 130° 0 ' BT 135° 0 ' BT 140° 0 ' BT
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 4.798,9 5.929,1 3.688,7 2.775,7 17.192,5 1.472,1 18.664,6 555,1 19.219,7
2 Hutan lahan kering sekunder 465,9 808,0 1.166,3 2.251,3 4.691,4 1.585,1 6.276,6 722,0 6.998,5
3 Hutan rawa primer 924,9 995,2 1.621,1 624,5 4.165,7 604,9 4.770,7 140,8 4.911,5
4 Hutan rawa sekunder 310,7 190,6 371,6 178,7 1.051,6 188,3 1.239,8 73,9 1.313,8
5 Hutan mangrove primer 322,1 458,7 62,6 93,1 936,5 104,6 1.041,1 31,9 1.073,0
6 Hutan mangrove sekunder 25,8 74,6 15,0 75,4 190,8 18,6 209,4 17,3 226,7
7 Hutan tanaman * - 0,1 0,0 0,5 0,6 1,0 1,5 0,1 1,6
Jumlah Hutan 6.848,4 8.456,3 6.925,3 5.999,2 28.229,1 3.974,5 32.203,7 1.541,1 33.744,8
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 163,7 245,2 210,8 262,8 882,5 217,0 1.099,5 148,1 1.247,6
9 Belukar rawa 494,1 145,6 294,8 317,2 1.251,8 478,7 1.730,5 66,1 1.796,6
10 Savana 474,8 222,9 84,9 88,2 870,7 284,1 1.154,8 72,9 1.227,8
11 Perkebunan 0,0 0,2 3,1 3,1 6,4 6,1 12,5 220,1 232,6
12 Pertanian lahan kering 3,1 6,6 1,1 3,0 13,9 14,3 28,2 45,1 73,3
13 Pertanian lahan kering campur semak 138,0 265,2 57,7 61,5 522,5 262,0 784,5 196,9 981,4
14 Transmigrasi 0,1 0,0 0,2 0,1 0,5 2,1 2,6 52,5 55,1
15 Sawah 0,1 0,6 - 0,3 1,0 4,0 5,0 44,8 49,7
16 Tambak 0,0 0,0 - - 0,0 0,3 0,3 0,2 0,5
17 Tanah terbuka 120,1 76,2 35,5 31,6 263,3 71,6 334,9 47,3 382,2
18 Pertambangan 0,1 1,8 0,0 - 1,9 2,5 4,4 1,3 5,7
19 Permukiman 4,1 4,8 2,4 2,0 13,4 13,6 27,0 90,8 117,8
20 Rawa 201,4 21,2 123,7 158,5 504,8 259,8 764,6 19,9 784,5
21 Pelabuhan Udara/Laut 0,1 0,2 0,1 0,0 0,4 0,4 0,8 1,4 2,2
Jumlah Non Hutan 1.599,8 990,5 814,5 928,3 4.333,1 1.616,5 5.949,6 1.007,4 6.957,0
Total 8.448,2 9.446,9 7.739,7 6.927,5 32.562,3 5.591,0 38.153,3 2.548,5 40.701,8
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
129° 0' BT 132° 0' BT 135° 0' BT 138° 0' BT 141° 0' BT
0°
0 200 Km
±
U
MANOKWARI
5
! Proyeksi : Transverse Mercator
Sistem Grid : Grid Geografi
Spheroid : WGS 1984
KETERANGAN PETA :
PROVINSI PAPUA BARAT
5
! Ibu Kota Provinsi Sungai
Batas Kabupaten
LAU T SERAM JAYAPURA
5
!
Penutupan Lahan
3° 0' LS
3° 0' LS
Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
PROVINSI MALUKU Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
Hutan Rawa Primer Transmigrasi
P Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
A
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
A
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar Pertambangan
N Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
U
Savana Permukiman
G
I Hutan Tanaman Tubuh Air
N Perkebunan Rawa
I
SUMBER PETA :
LAUT BANDA
6° 0' LS
6° 0' LS
1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
2. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1:250.000, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
3. Peta Batas Administrasi Skala 1:250.000, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
Catatan :
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
120° 0 ' BT 125° 0 ' BT 130° 0 ' BT 135° 0 ' BT 140° 0 ' BT
Peta Situasi
Pulau Papua
±
Skala 1:10.000.000
U
0°
0°
P. Sulawesi
Kep. Maluku
P. Papua
5° 0' LS
5° 0' LS
PAPUA NEW GUINEA
LAUT ARAFURA
10° 0' LS
10° 0' LS
Daerah yang dipetakan
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
9° 0' LS
9° 0' LS
120° 0 ' BT 125° 0 ' BT 130° 0 ' BT 135° 0 ' BT 140° 0 ' BT
129° 0' BT 132° 0' BT 135° 0' BT 138° 0' BT 141° 0' BT
TABEL 3.1 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI ACEH DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2018 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 539,6 1.186,1 51,3 128,4 1.905,5 0,0 1.905,5 33,0 1.938,5
2 Hutan lahan kering sekunder 142,3 449,5 53,2 192,0 837,0 1,2 838,2 156,7 994,9
3 Hutan rawa primer 10,6 - - - 10,6 - 10,6 0,1 10,7
4 Hutan rawa sekunder 64,6 0,5 0,0 0,1 65,2 0,0 65,2 21,3 86,5
5 Hutan mangrove primer - - - - - - - - -
6 Hutan mangrove sekunder 1,7 7,7 - 10,5 19,9 0,6 20,5 5,4 25,9
7 Hutan tanaman * 5,4 2,0 1,4 27,5 36,2 0,0 36,2 17,4 53,7
Jumlah Hutan 764,2 1.645,8 105,9 358,5 2.874,4 1,9 2.876,3 233,9 3.110,2
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 31,2 80,2 30,0 104,1 245,5 3,1 248,6 323,6 572,2
9 Belukar rawa 14,5 2,4 0,0 1,6 18,5 - 18,5 65,4 83,9
10 Savana 11,9 12,3 2,3 35,7 62,2 4,3 66,5 40,2 106,7
11 Perkebunan 0,8 4,1 0,7 10,1 15,6 5,0 20,6 574,9 595,5
12 Pertanian lahan kering 9,7 2,8 0,3 3,2 16,1 0,2 16,3 135,0 151,3
13 Pertanian lahan kering campur semak 5,3 34,7 5,2 19,6 64,9 0,3 65,2 479,2 544,4
14 Transmigrasi - 0,0 - - 0,0 - 0,0 2,3 2,3
15 Sawah 0,3 1,4 0,0 0,6 2,4 0,0 2,4 231,7 234,1
16 Tambak - 6,6 - 13,8 20,4 0,0 20,4 48,2 68,6
17 Tanah terbuka 5,5 3,5 1,0 3,8 13,8 0,4 14,2 19,4 33,6
18 Pertambangan - - - - - - - 0,2 0,2
19 Permukiman 0,1 0,1 0,0 0,0 0,2 0,0 0,3 141,2 141,5
20 Rawa 0,0 0,3 - - 0,3 - 0,3 1,7 2,1
21 Pelabuhan Udara/Laut - 0,0 - - 0,0 - 0,0 0,8 0,8
Jumlah Non Hutan 79,3 148,6 39,5 192,6 459,9 13,5 473,4 2.063,7 2.537,1
Total 843,5 1.794,3 145,4 551,1 3.334,3 15,4 3.349,7 2.297,6 5.647,3
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
95° 0' BT 96° 0' BT 97° 0' BT 98° 0' BT 99° 0' BT
6° 0' LU
6° 0' LU
HK
KOTA SABANG
PETA PENUTUPAN LAHAN
HL TAHUN 2018
SE
5
! LA PROVINSI ACEH
KOTA BANDAACEH
HL
HP
TM
HP
AL Skala 1: 2.750.000
A KA
0 100 Km
±
ACEH BESAR
U
HP
HP
HPT
KOTA LHOKSEUMAWE
HP HL Proyeksi : Transverse Mercator
PIDIE JAYA HP ACEH UTARA Sistem Grid : Grid Geografi
HK BIREUEN Spheroid : WGS 1984
HP
5° 0' LU
5° 0' LU
HP
KETERANGAN PETA :
HP
Fungsi Kawasan
HL
PIDIE 5
! Ibu Kota Provinsi
HK Hutan Konservasi
ACEH JAYA HL HL Batas Provinsi
HPT HP HL HL
HL Hutan Lindung
BENER MERIAH HP Batas Kabupaten
HPT Hutan Produksi Terbatas
HP Sungai
HPT HL
HP Hutan Produksi
HL ACEH TIMUR Danau/ Waduk
ACEH TENGAH HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HP
HP KOTA LANGSA
ACEH BARAT HP Penutupan Lahan
HP
ACEH TAMIANG
Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
NAGANRAYA Hutan Rawa Primer Transmigrasi
HP
HPT
Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT HPT !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT !!!!!! !!!!!! !!!!
4° 0' LU
4° 0' LU
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
GAYOLUES
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HK
KOTA BINJAI 5
! Hutan Tanaman Tubuh Air
HL
Perkebunan Rawa
DELISERDANG
SUMBER PETA :
SERDANG BEDAGAI
ACEH TENGGARA 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
ACEH SELATAN KOTA TEBINGTINGGI 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran SK Menteri
LHK No. 859/MENLHK/SETJEN/PLA.2/2016 Tanggal 11/11/2016
HL 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
KARO
Catatan :
HPT
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
3° 0' LU
3° 0' LU
HL
PROVINSI SUMATERA UTARA 95° 0' BT 100° 0 ' BT 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T
5° 0' LU
5° 0' LU
Skala 1:10.000.000
DAIRI U
ACEH
KEPULAUAN RIAU
HP HP RIAU
0°
0°
SUMATERA BARAT
HK TOBASAMOSIR JAMBI
KALIMANTAN TENGAH
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
HL HPK
SAMOSIR SUMATERA SELATAN
BENGKULU
5° 0' LS
5° 0' LS
LAMPUNG
ACEH SINGKIL
HP HP BANTEN
HL Daerah yang dipetakan JAWA BARAT
SA Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
MU
HL
95° 0' BT 100° 0 ' BT 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T
HK
DE HK HUMBANG HASUNDUTAN
RA DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
HI HL
ND TAPANULI TENGAH TAPANULI UTARA SUMBER DAYA HUTAN
2° 0' LU
2° 0' LU
HK
IA DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
TAH UN 2019
95° 0' BT 96° 0' BT 97° 0' BT 98° 0' BT 99° 0' BT
TABEL 3.2 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2018 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 292,5 249,7 34,3 2,7 579,2 0,9 580,0 2,4 582,4
2 Hutan lahan kering sekunder 73,0 368,6 266,2 151,2 859,0 4,3 863,3 95,8 959,1
3 Hutan rawa primer - 0,0 0,0 0,1 0,1 - 0,1 0,5 0,6
4 Hutan rawa sekunder - 5,0 8,2 32,5 45,7 0,4 46,1 15,6 61,6
5 Hutan mangrove primer - 1,2 - - 1,2 - 1,2 0,3 1,5
6 Hutan mangrove sekunder 8,9 12,2 1,9 7,5 30,6 0,0 30,6 5,8 36,4
7 Hutan tanaman * 0,2 28,9 5,9 77,8 112,8 - 112,8 24,1 136,9
Jumlah Hutan 374,5 665,6 316,6 271,8 1.628,5 5,5 1.634,0 144,3 1.778,4
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 24,9 186,6 109,8 58,2 379,5 13,5 393,0 219,4 612,5
9 Belukar rawa 0,3 2,8 6,8 4,5 14,5 1,6 16,0 33,1 49,1
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 2,7 8,0 18,2 125,6 154,4 34,3 188,7 1.242,0 1.430,8
12 Pertanian lahan kering 12,8 230,3 101,4 114,6 459,1 18,8 477,9 1.745,8 2.223,7
13 Pertanian lahan kering campur semak 5,2 78,3 55,0 23,2 161,8 0,3 162,1 169,7 331,8
14 Transmigrasi - - - 0,8 0,8 - 0,8 0,2 1,0
15 Sawah 0,1 5,3 1,7 2,8 10,0 0,0 10,0 283,5 293,5
16 Tambak 1,8 3,4 1,8 4,1 11,2 - 11,2 18,2 29,4
17 Tanah terbuka 4,4 23,9 29,2 98,3 155,8 1,5 157,3 103,9 261,2
18 Pertambangan - - 0,0 - 0,0 - 0,0 0,3 0,3
19 Permukiman 0,1 0,7 0,3 0,2 1,3 0,0 1,3 80,3 81,7
20 Rawa 0,1 2,0 0,9 0,2 3,2 0,1 3,3 4,4 7,7
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 1,0 1,0
Jumlah Non Hutan 52,5 541,3 325,2 432,6 1.351,6 70,1 1.421,7 3.901,9 5.323,6
Total 427,0 1.206,9 641,8 704,5 2.980,1 75,7 3.055,8 4.046,2 7.102,0
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
97° 0' BT 98° 0' BT 99° 0' BT 100° 0' BT 101° 0' BT 102° 0' BT
KOTA LANGSA
ACEH TAMIANG
NAGANRAYA
HL
4° 0' LU
4° 0' LU
TAHUN 2018
GAYOLUES HPT
HL
HK PROVINSI SUMATERA UTARA
ACEH BARAT DAYA Skala 1: 3.500.000
LANGKAT 0 100 Km
PROVINSI ACEH HK KOTA MEDAN
HL
MALAYSIA
±
KOTA BINJAI 5
! HL U
HPT
ACEH SELATAN
DELISERDANG
SERDANG BEDAGAI
ACEH TENGGARA HP
SE
KOTA TEBINGTINGGI Proyeksi : Transverse Mercator
HL
HL HK Sistem Grid : Grid Geografi
LA
HK Spheroid : WGS 1984
BATUBARA
T
HL
KETERANGAN PETA :
M
KARO HP
AL
Fungsi Kawasan
3° 0' LU
3° 0' LU
HL
5
! Ibu Kota Provinsi
A
KA
HL
HPT
KOTA PEMATANGSIANTAR HL HK Hutan Konservasi
KOTA TANJUNGBALAI Batas Provinsi
DAIRI HL
SIMALUNGUN
HPK
HL Hutan Lindung
ASAHAN Batas Kabupaten
HL
KOTA SUBULUSSALAM
HP HPT Hutan Produksi Terbatas
Sungai
HL HL
HP Hutan Produksi
PAKPAKBHARAT HL HP
Danau/ Waduk
HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
SAMOSIR
HL LABUHANBATU UTARA
HPT
HPK
HL Penutupan Lahan
ACEH SINGKIL HP TOBASAMOSIR
2° 0' LU
HL
HL
HPT TAPANULI UTARA Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
KOTA SIBOLGAHL
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP Savana Permukiman
KOTA PADANGSIDEMPUAN
1° 0' LU
NIAS BARAT 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
HL
2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
HPT HP ROKAN HULU SK Menteri Kehutanan No. 579/Menhut-II/2014 Tanggal 24/06/2014
HL
HL
SIAK 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
NIAS SELATAN MANDAILING NATAL
HPT Catatan :
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
HL HK PROVINSI RIAU
KOTA PEKANBARU 95° 0' BT 100° 0 ' BT 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T
HK
5
! Peta Situasi
Pulau Sumatera
5° 0' LU
5° 0' LU
±
Skala 1:10.000.000
U
ACEH
HL
PASAMAN KEPULAUAN RIAU
KAMPAR
SUMATERA UTARA
HP RIAU
HK
PASAMAN BARAT
KALIMANTAN BARAT
0°
0°
SUMATERA BARAT
LIMAPULUHKOTO PELALAWAN KALIMANTAN TENGAH
0°
0°
JAMBI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
AGAM
5° 0' LS
5° 0' LS
SA
LAMPUNG
KOTA PAYAKUMBUH
M
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018 JAWA BARAT
D
ER
95° 0' BT 100° 0 ' BT 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T
HP
KOTA PADANGPANJANG TANAHDATAR KUANTAN SINGINGI
A
H
HL DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
IA
SAWAHLUNTO SIJUNJUNG
KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
KOTA SOLOK TAH UN 2019
KOTA PADANG SOLOK DHARMASRAYA
97° 0' BT 98° 0' BT 99° 0' BT 100° 0' BT 101° 0' BT 102° 0' BT
5
!
TABEL 3.3 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI SUMATERA BARAT DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2018 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 378,2 169,9 4,9 2,6 555,7 2,6 558,3 7,7 566,0
2 Hutan lahan kering sekunder 304,0 413,9 145,3 233,8 1.097,0 55,2 1.152,2 141,2 1.293,3
3 Hutan rawa primer - 0,3 - 1,1 1,4 - 1,4 0,0 1,4
4 Hutan rawa sekunder - 1,5 - 8,9 10,4 19,9 30,4 6,8 37,2
5 Hutan mangrove primer 0,6 2,5 - 2,2 5,3 1,7 7,0 5,6 12,6
6 Hutan mangrove sekunder - 0,5 - 0,8 1,3 - 1,3 0,9 2,2
7 Hutan tanaman * - 0,4 1,3 11,8 13,4 0,1 13,5 4,7 18,2
Jumlah Hutan 682,8 589,0 151,5 261,3 1.684,6 79,5 1.764,1 166,9 1.931,0
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 28,1 64,9 26,6 23,2 142,8 18,0 160,8 124,0 284,8
9 Belukar rawa 0,2 2,1 - 2,7 5,0 8,1 13,0 7,8 20,9
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 1,0 7,3 3,4 15,0 26,7 17,9 44,6 382,0 426,7
12 Pertanian lahan kering 9,6 35,1 9,7 17,3 71,7 19,0 90,7 382,2 473,0
13 Pertanian lahan kering campur semak 44,7 80,5 33,6 35,7 194,5 35,4 230,0 476,5 706,5
14 Transmigrasi - - - - - - - 0,7 0,7
15 Sawah 0,8 3,1 0,3 0,3 4,5 0,9 5,4 221,1 226,5
16 Tambak - - - - - - - 0,0 0,0
17 Tanah terbuka 2,3 9,4 8,0 4,0 23,7 8,5 32,3 39,0 71,2
18 Pertambangan - 0,0 0,1 0,6 0,7 0,1 0,8 1,6 2,3
19 Permukiman 0,3 0,3 0,0 0,1 0,7 0,1 0,7 38,0 38,7
20 Rawa - - - 0,4 0,4 - 0,4 0,4 0,9
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 0,7 0,7
Jumlah Non Hutan 87,0 202,7 81,7 99,3 470,7 108,1 578,8 1.674,1 2.252,9
Total 769,8 791,7 233,2 360,6 2.155,3 187,6 2.342,9 1.841,0 4.183,9
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
99° 0' BT 100° 30' BT 102° 0' BT
TAPANULI SELATAN BENGKALIS
NIAS PADANG LAWAS
KEPULAUAN MERANTI
±
HL
PASAMAN BARAT
U
HL HP
HL HL HL
NIAS SELATAN
PELALAWAN
HL
LIMAPULUHKOTO
0°
0°
Proyeksi : Transverse Mercator
PROVINSI RIAU
HK Sistem Grid : Grid Geografi
Spheroid : WGS 1984
AGAM
HL KETERANGAN PETA :
HL HK
KOTA PAYAKUMBUH Fungsi Kawasan
HK
KOTA BUKITTINGGI
5
! Ibu Kota Provinsi
HK Hutan Konservasi
Batas Provinsi
HK
HL Hutan Lindung
HK HL HL HPT KUANTAN SINGINGI Batas Kabupaten
KOTA PADANGPANJANG TANAHDATAR
HPT Hutan Produksi Terbatas
INDRAGIRI HULU Sungai
PADANGPARIAMAN
KOTA PARIAMAN HP Hutan Produksi
KOTA SAWAHLUNTO Danau/ Waduk
HL HPT
HL
HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
SAWAHLUNTO SIJUNJUNG
KOTA SOLOK Penutupan Lahan
HPK HP HK
HK KOTA PADANG
HK
HPT
HL INDRAGIRI HILIR Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
5
! SOLOK Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
HL HP HK
HP
HL Hutan Rawa Primer Transmigrasi
HPT
HL DHARMASRAYA
TANJUNGJABUNG BARAT Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
KEPULAUAN MENTAWAI
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HK !!!!!! !!!!!! !!!!
HP SOLOK
HPT SELATAN Semak/Belukar
1° 30' LS
1° 30' LS
Pertambangan
Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
HK
HPT BUNGO
HK
HK Savana Permukiman
HPK
HP Hutan Tanaman Tubuh Air
PESISIR SELATAN
Perkebunan Rawa
HP PROVINSI JAMBI BATANGHARI
95° 0' BT 100° 0 ' BT 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T
HL HP
Peta Situasi
Pulau Sumatera
SAROLANGUN
5° 0' LU
5° 0' LU
±
Skala 1:10.000.000
U
ACEH
KEPULAUAN RIAU
SUMATERA UTARA
MUKO-MUKO RIAU
SA
HP
0°
0°
KALIMANTAN BARAT
M SUMATERA BARAT
U HP KALIMANTAN TENGAH
D
JAMBI
MUSIRAWAS UTARA
ER
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
A
PROVINSI SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN
BENGKULU
3° 0' LS
3° 0' LS
H
5° 0' LS
5° 0' LS
IN HP HP LAMPUNG
D
IA
PROVINSI BENGKULU Daerah yang dipetakan
BANTEN
JAWA BARAT
Daerah yang dipetakan
LEBONG Sumber : Peta RBI Skala 1 : 250.000, BIG Tahun 2018
MUSIRAWAS 95° 0' BT 100° 0 ' BT 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T
BENGKULU UTARA
HP
DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
SUMBER DAYA HUTAN
REJANGLEBONG DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
TAH UN 2019
BENGKULU TENGAH KEPAHIANG
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 106,5 22,4 20,2 - 149,0 0,1 149,1 0,8 149,9
2 Hutan lahan kering sekunder 154,5 49,2 78,3 6,1 288,0 5,0 293,0 6,9 299,9
3 Hutan rawa primer 27,0 - - 22,7 49,7 1,0 50,7 0,1 50,8
4 Hutan rawa sekunder 179,0 5,3 57,2 629,1 870,5 32,9 903,4 31,2 934,6
5 Hutan mangrove primer 0,1 - 2,4 - 2,5 0,5 2,9 0,1 3,1
6 Hutan mangrove sekunder 5,1 10,7 112,8 1,7 130,3 12,4 142,7 25,2 167,9
7 Hutan tanaman * 4,4 1,8 21,7 592,3 620,2 7,0 627,2 27,1 654,3
Jumlah Hutan 476,4 89,4 292,5 1.251,9 2.110,2 58,8 2.169,0 91,5 2.260,5
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 5,7 7,1 11,0 4,8 28,6 2,2 30,8 3,2 34,0
9 Belukar rawa 18,5 7,5 85,0 153,9 264,9 112,3 377,1 229,7 606,9
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 56,0 59,7 342,1 398,3 856,1 612,6 1.468,7 2.072,5 3.541,2
12 Pertanian lahan kering 5,3 1,7 3,0 9,0 19,0 28,5 47,5 106,8 154,4
13 Pertanian lahan kering campur semak 50,5 63,6 241,5 207,8 563,3 311,8 875,1 660,4 1.535,4
14 Transmigrasi - - - 0,2 0,2 0,5 0,7 3,2 3,9
15 Sawah 0,0 3,0 6,3 0,0 9,4 37,5 46,9 119,2 166,1
16 Tambak - - 0,8 - 0,8 0,3 1,1 1,4 2,5
17 Tanah terbuka 2,2 1,3 28,8 299,7 332,0 8,6 340,6 20,9 361,5
18 Pertambangan 1,6 0,5 3,3 4,4 9,8 3,1 12,9 25,8 38,7
19 Permukiman 0,1 0,1 1,6 0,8 2,6 7,0 9,5 137,9 147,4
20 Rawa 14,4 0,1 1,3 8,8 24,6 2,2 26,8 2,7 29,5
21 Pelabuhan Udara/Laut 0,0 - 0,1 - 0,1 0,0 0,1 0,7 0,9
Jumlah Non Hutan 154,3 144,5 724,8 1.087,6 2.111,3 1.126,6 3.237,9 3.384,4 6.622,3
Total 630,8 233,9 1.017,3 2.339,6 4.221,6 1.185,4 5.407,0 3.475,8 8.882,8
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
100° 0' BT 101° 0' BT 102° 0' BT 103° 0' BT
LABUHANBATU UTARA
HPK
2° 0' LU
HPT 0 100 Km
PROVINSI SUMATERA UTARA HPK
LA
±
HP HPT
HPK HPT
TM
KOTA DUMAI AL U
1° 0' LU
PADANG LAWAS HPK HPK
HP
HPK HP HPK HPK
HP Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
HP HPK
HPK HPK KOTA BATAM
HPK
HPT
Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
HPK
ROKAN HULU KEPULAUAN MERANTI HPT HPK
HP SIAK HPK HP Hutan Rawa Primer
HK HPT
HP HPK HPT Transmigrasi
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
HPK HPK
HPK
Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
KARIMUN
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK HPK HPK HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
HPT Hutan Mangrove Primer Tambak
HPK HK HK
HP HK HP
Hutan Mangrove Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK HL Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
0°
HL
HPT HPK HPT
3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
HPT HPK HK HPK
HP
HPK HP Catatan :
HP
HPK - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
HPK
AGAM HPK
HPK
HK INDRAGIRI HILIR 95° 0' BT 100° 0 ' BT 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T
KOTA PAYAKUMBUH HP
HPK HL
Peta Situasi
Pulau Sumatera
5° 0' LU
5° 0' LU
KOTA BUKITTINGGI HK HPT HL
±
Skala 1:10.000.000
HPK HPK HPK HL U
HL HPK ACEH
HPK HPK KEPULAUAN RIAU
HPK HP HPT
0°
0°
KALIMANTAN BARAT
HPT INDRAGIRIHPK
HULU HPK HPK SUMATERA BARAT
HPK HPT HPK
KOTA PARIAMAN KOTA SAWAHLUNTO HPT HPT
JAMBI
KALIMANTAN TENGAH
HPK KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
HPT HP
HPK HPK HPK SUMATERA SELATAN
HP HPK BENGKULU
HPK HPT
HPK
5° 0' LS
5° 0' LS
SAWAHLUNTO SIJUNJUNG HL
HP
HPK LAMPUNG
KOTA SOLOK HPT HPK
HPT
1° 0' LS
DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
DHARMASRAYA SUMBER DAYA HUTAN
TANJUNGJABUNG BARAT
TEBO TANJUNGJABUNG TIMUR DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
PESISIR SELATAN PROVINSI JAMBI KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
SOLOK SELATAN TAH UN 2019
BUNGO
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 357,9 83,0 35,1 69,3 545,3 - 545,3 26,0 571,3
2 Hutan lahan kering sekunder 92,7 14,3 65,3 83,0 255,3 0,0 255,3 22,6 277,9
3 Hutan rawa primer 97,0 14,2 11,5 0,3 123,1 - 123,1 0,6 123,7
4 Hutan rawa sekunder 2,1 18,9 12,1 13,8 46,9 - 46,9 2,8 49,7
5 Hutan mangrove primer 0,1 - - - 0,1 - 0,1 0,2 0,3
6 Hutan mangrove sekunder 2,1 - - - 2,1 - 2,1 4,7 6,8
7 Hutan tanaman * - 0,1 4,3 230,2 234,6 0,1 234,7 9,8 244,5
Jumlah Hutan 551,9 130,6 128,3 396,6 1.207,4 0,1 1.207,4 66,8 1.274,2
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 30,3 9,3 26,3 155,5 221,4 0,8 222,2 523,3 745,5
9 Belukar rawa 54,7 12,1 14,3 32,2 113,3 0,2 113,5 113,6 227,1
10 Savana - - - 0,0 0,0 - 0,0 0,1 0,1
11 Perkebunan 4,9 9,0 23,2 74,8 111,9 8,6 120,5 865,0 985,5
12 Pertanian lahan kering 3,9 2,2 0,7 6,4 13,2 - 13,2 85,7 98,9
13 Pertanian lahan kering campur semak 32,6 13,7 48,5 181,9 276,6 1,7 278,3 861,0 1.139,3
14 Transmigrasi 0,1 - - 0,0 0,1 - 0,1 26,9 26,9
15 Sawah 0,0 - 0,0 0,2 0,2 - 0,2 16,8 17,0
16 Tambak - - - - - - - 0,2 0,2
17 Tanah terbuka 6,7 2,5 17,0 114,3 140,5 0,0 140,5 59,0 199,5
18 Pertambangan 0,0 - 0,0 1,6 1,7 - 1,7 13,9 15,6
19 Permukiman 0,0 - 0,0 0,3 0,3 - 0,3 86,6 87,0
20 Rawa 0,3 0,2 - 0,0 0,5 - 0,5 15,0 15,5
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 0,1 0,1
Jumlah Non Hutan 133,6 49,0 130,0 567,2 879,8 11,3 891,1 2.667,1 3.558,2
Total 685,5 179,6 258,3 963,8 2.087,1 11,4 2.098,5 2.733,8 4.832,3
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
101° 0' BT 102° 0' BT 103° 0' BT 104° 0' BT
KAMPAR PELALAWAN
SE
INDRAGIRI HULU
Skala 1: 2.250.000
LA
0 100 Km
T
BE
±
SAWAHLUNTO SIJUNJUNG
RH
U
AL
A
HL Proyeksi : Transverse Mercator
HK
HP Sistem Grid : Grid Geografi
Spheroid : WGS 1984
1° 0' LS
1° 0' LS
HPT HP HL
HK
HK HK
SOLOK HK
TANJUNGJABUNG BARAT Fungsi Kawasan
HPT 5
! Ibu Kota Provinsi
DHARMASRAYA HK HP
HK Hutan Konservasi
HPT TANJUNGJABUNG TIMUR Batas Provinsi
HL
HP HL Hutan Lindung
Batas Kabupaten
HP
HPK HP
HPT Hutan Produksi Terbatas
HK HL
Sungai
HP
TEBO HP Hutan Produksi
HP Danau/ Waduk
HPK HPK
SOLOK SELATAN HK
HK HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HP
Penutupan Lahan
HPK BUNGO
HPK
HP
HP HK
HPT Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
HK
KOTA JAMBI MUAROJAMBI HL
HPK
5
! HPT Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
HP Hutan Rawa Primer Transmigrasi
PROVINSI JAMBI
HP
HPK
BATANGHARI Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP HL HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HK HK
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
2° 0' LS
2° 0' LS
Semak/Belukar Pertambangan
KERINCI
HP HK
HP Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
PESISIR SELATAN
HP
KOTA SUNGAI PENUH HP HPT
Savana Permukiman
MERANGIN
HP HPT Hutan Tanaman Tubuh Air
HPT
HP
HP HP Perkebunan Rawa
HK SAROLANGUN HPT
HP
HP
SUMBER PETA :
HL
HP
1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
HP 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
MUSIBANYUASIN SK Menteri Kehutanan No. 863/Menhut-II/2014 Tanggal 29/09/2014
3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
HPT
Catatan :
HL
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
HP
HPT
95° 0' BT 100° 0 ' BT 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T
HL
MUKO-MUKO Peta Situasi
Pulau Sumatera
5° 0' LU
5° 0' LU
Skala 1:10.000.000
U
RIAU
KOTA PALEMBANG 5
! KALIMANTAN BARAT
0°
0°
3° 0' LS
3° 0' LS
SUMATERA BARAT
KALIMANTAN TENGAH
JAMBI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SUMATERA SELATAN
PROVINSI BENGKULU
BENGKULU
5° 0' LS
5° 0' LS
LEBONG LAMPUNG
SA
MUSIRAWAS
PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR BANTEN
M
JAWA BARAT
BENGKULU UTARA Daerah yang dipetakan
U
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
KOTA LUBUKLINGGAU
DE
MUARAENIM 95° 0' BT 100° 0 ' BT 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T
RA
H
KOTA PRABUMULIH
DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
A
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 206,2 96,3 10,8 0,0 313,4 - 313,4 2,6 316,0
2 Hutan lahan kering sekunder 64,3 97,1 49,8 28,7 239,9 - 239,9 39,7 279,6
3 Hutan rawa primer 8,6 - - 2,1 10,7 - 10,7 - 10,7
4 Hutan rawa sekunder 22,7 5,5 0,1 21,7 49,9 - 49,9 4,3 54,2
5 Hutan mangrove primer 71,3 0,5 - 4,8 76,6 - 76,6 0,2 76,8
6 Hutan mangrove sekunder 22,2 53,2 - 6,4 81,8 0,0 81,8 7,6 89,5
7 Hutan tanaman * 3,9 2,3 12,9 266,9 285,9 0,0 286,0 28,3 314,3
Jumlah Hutan 399,3 254,9 73,6 330,5 1.058,2 0,1 1.058,3 82,7 1.141,0
- - - - - - - - -
B. Non Hutan - - - - - - - - -
8 Semak/Belukar 35,5 51,4 27,6 121,5 236,1 4,9 241,0 150,5 391,5
9 Belukar rawa 130,5 29,4 4,4 297,8 462,1 33,1 495,2 418,4 913,5
10 Savana 13,3 0,2 0,3 20,4 34,3 0,1 34,4 49,1 83,5
11 Perkebunan 9,0 3,4 13,1 89,6 115,1 33,3 148,5 1.223,0 1.371,5
12 Pertanian lahan kering 36,6 11,5 11,8 87,6 147,5 22,8 170,3 364,5 534,9
13 Pertanian lahan kering campur semak 94,6 170,5 70,0 365,9 701,0 52,9 753,9 2.026,4 2.780,2
14 Transmigrasi - - 0,0 2,1 2,1 - 2,1 53,9 56,1
15 Sawah 0,9 4,6 - 18,1 23,5 0,2 23,6 458,2 481,8
16 Tambak 3,7 38,7 - 4,7 47,1 - 47,1 19,1 66,2
17 Tanah terbuka 16,5 11,6 10,3 356,4 394,8 3,5 398,3 99,5 497,9
18 Pertambangan 0,1 0,3 1,6 4,8 6,9 3,8 10,7 23,4 34,1
19 Permukiman 0,7 0,7 1,1 3,0 5,4 1,1 6,5 166,8 173,4
20 Rawa 0,9 1,0 0,0 10,5 12,5 5,2 17,7 83,2 100,9
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - 0,0 0,0 - 0,0 0,5 0,5
Jumlah Non Hutan 342,4 323,4 140,3 1.382,4 2.188,5 160,9 2.349,4 5.136,5 7.485,9
- - - - - - - - -
Total 741,7 578,3 213,9 1.712,8 3.246,7 161,0 3.407,7 5.219,2 8.626,9
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
103° 0' BT 104° 0' BT 105° 0' BT 106° 0' BT
TANJUNGJABUNG TIMUR
KOTA JAMBI
BUNGO TEBO 5
!
MUAROJAMBI
HK
PETA PENUTUPAN LAHAN
BATANGHARI
HK
TAHUN 2018
BANGKA BARAT BANGKA
PROVINSI JAMBI HP
HK
HK PROVINSI SUMATERA SELATAN
2° 0' LS
2° 0' LS
HPK
Skala 1: 2.500.000
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 0 100 Km
±
MERANGIN KOTA PANGKALPINANG 5
! U
HP
SELAT
HP HP
SAROLANGUN
BA
HL Proyeksi : Transverse Mercator
HPT HK HL Sistem Grid : Grid Geografi
N GKA
HK BANGKA TENGAH Spheroid : WGS 1984
HP HL
HPK HL
HP HK
HL
HP
KETERANGAN PETA :
MUSIBANYUASIN HPK HL
HL HPK
Fungsi Kawasan
HP
5
! Ibu Kota Provinsi
HP HK Hutan Konservasi
HP HPK HPK Batas Provinsi
HPK
HPK
BANGKA SELATAN HL Hutan Lindung
HPT Batas Kabupaten
HPT Hutan Produksi Terbatas
HP HPK HP HPK Sungai
MUSIRAWAS UTARA BANYUASIN
HP HP HPK HL
HP Hutan Produksi
HPT Danau/ Waduk
HP
HP HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HPK
5
! HK
HK
3° 0' LS
3° 0' LS
HK
HL KOTA PALEMBANG Penutupan Lahan
HP
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT Semak/Belukar
PROVINSI BENGKULU HP Pertambangan
HL
HP
HP HPK
Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
KEPAHIANG MUARAENIM HPK
Savana Permukiman
HPT
BENGKULU TENGAH
HP HPK Hutan Tanaman Tubuh Air
HP HP HL
HL
EMPAT LAWANG Perkebunan
KOTA BENGKULU Rawa
5
! HK
LAHAT
HP
HPT HP
SUMBER PETA :
HPT
HL HK 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
4° 0' LS
4° 0' LS
HP 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
MESUJI SK Menteri LHK No. 454/MENLHK/SETJEN/PLA.2/6/2016 Tanggal 16/06/2016 &
SELUMA OGAN KOMERING ULU TIMUR No. 190/MenLHK/Setjen/PLA.0/4/2018 Tanggal 20 April 2018
OGAN KOMERING ULU 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
KOTA PAGARALAM
HPT HP Catatan :
HP
HP
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
95° 0' BT 100° 0 ' BT 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T
HL Peta Situasi
HP
BENGKULU SELATAN TULANGBAWANG Pulau Sumatera
±
Skala 1:10.000.000
5° 0' LU
5° 0' LU
U
ACEH
WAYKANAN KEPULAUAN RIAU
SUMATERA UTARA
OGAN KOMERING ULU SELATAN TULANGBAWANG BARAT
RIAU
KALIMANTAN BARAT
0°
0°
HP SUMATERA BARAT
KAUR HL HPT KALIMANTAN TENGAH
JAMBI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
HK LAMPUNG UTARA
SA
5° 0' LS
5° 0' LS
PROVINSI LAMPUNG
LAMPUNG
LAMPUNG TENGAH
M
UD Daerah yang dipetakan
Daerah yang dipetakan
BANTEN
JAWA BARAT
ER
Sumber : Peta RBI Skala 1 : 250.000, BIG Tahun 2018
5° 0' LS
5° 0' LS
95° 0' BT 100° 0 ' BT 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T
A HI
ND LAMPUNG BARAT LAMPUNG TIMUR
DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
IA KOTA METRO SUMBER DAYA HUTAN
DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
PESISIR BARAT TANGGAMUS PESAWARAN KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
LAMPUNG SELATAN TAH UN 2019
PRINGSEWU
103° 0' BT 104° 0' BT 105° 0' BT 106° 0' BT
TABEL 3.7 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROV. KEP. BANGKA BELITUNG DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2018 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer - - - 0,2 0,2 - 0,2 0,4 0,6
2 Hutan lahan kering sekunder 6,1 34,6 - 48,6 89,3 - 89,3 21,3 110,6
3 Hutan rawa primer - - - 0,3 0,3 - 0,3 0,3 0,6
4 Hutan rawa sekunder 0,1 5,5 - 32,6 38,2 - 38,2 6,6 44,7
5 Hutan mangrove primer 1,5 19,5 - 6,6 27,5 0,0 27,6 2,8 30,4
6 Hutan mangrove sekunder 2,6 10,9 - 8,4 21,9 0,0 21,9 9,3 31,2
7 Hutan tanaman * - - - - - - - - -
Jumlah Hutan 10,3 70,4 - 96,7 177,4 0,0 177,4 40,7 218,1
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 6,7 23,8 - 97,9 128,4 - 128,4 167,2 295,6
9 Belukar rawa 2,6 8,8 - 22,9 34,3 0,1 34,4 23,0 57,4
10 Savana - 1,7 - 2,1 3,8 - 3,8 3,1 6,9
11 Perkebunan 0,2 9,4 - 15,2 24,7 - 24,7 170,8 195,5
12 Pertanian lahan kering 0,6 3,4 - 14,7 18,7 0,2 18,9 39,3 58,2
13 Pertanian lahan kering campur semak 12,1 25,5 - 113,3 150,8 0,1 150,9 408,6 559,5
14 Transmigrasi - - - 2,5 2,5 - 2,5 - 2,5
15 Sawah - - - - - - - 1,8 1,8
16 Tambak - 0,1 - - 0,1 - 0,1 0,5 0,6
17 Tanah terbuka 0,5 11,6 - 26,2 38,3 0,2 38,6 35,7 74,2
18 Pertambangan 1,3 10,2 - 47,9 59,4 0,0 59,4 85,6 145,0
19 Permukiman 0,3 0,8 - 1,5 2,6 - 2,6 30,6 33,2
20 Rawa - 0,7 - 1,3 2,0 0,0 2,0 9,0 11,0
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 0,1 0,1
Jumlah Non Hutan 24,2 95,9 - 345,4 465,6 0,7 466,2 975,4 1.441,6
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
105° 0' BT 106° 0' BT 107° 0' BT 108° 0' BT
1° 0' LS
TAHUN 2018
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Skala 1: 2.500.000
0 100 Km
±
U
SELAT KARIMATA
Proyeksi : Transverse Mercator
Sistem Grid : Grid Geografi
HL HL Spheroid : WGS 1984
HL
2° 0' LS
HP
HL HP Danau/ Waduk
HP HL
HP HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HP
HP
KOTA PANGKALPINANG 5
! Penutupan Lahan
HL
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
G KA
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP HP !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
SE L
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
HP
Semak/Belukar Pertambangan
HP
BANYUASIN HP HL
Semak/Belukar Rawa
AT
HP
BANGKA SELATAN HL
Pelabuhan Laut/Udara
HL
HL HL Savana
G
Permukiman
BELITUNG
A SP
HP
HL
HP
HP BELITUNG TIMUR Hutan Tanaman Tubuh Air
5
!
3° 0' LS
3° 0' LS
AR
HL
HP HP
HL
Perkebunan Rawa
HP
95° 0' BT 100° 0 ' BT 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T
Peta Situasi
Pulau Sumatera
±
Skala 1:10.000.000
5° 0' LU
5° 0' LU
U
ACEH
KEPULAUAN RIAU
SUMATERA UTARA
RIAU
KALIMANTAN BARAT
0°
0°
SUMATERA BARAT
KALIMANTAN TENGAH
JAMBI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
4° 0' LS
4° 0' LS
5° 0' LS
5° 0' LS
OGAN KOMERING ULU TIMUR LAMPUNG
MESUJI BANTEN
Daerah yang dipetakan JAWA BARAT
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
95° 0' BT 100° 0 ' BT 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 345,6 103,0 16,6 2,9 468,0 - 468,0 0,5 468,5
2 Hutan lahan kering sekunder 52,6 67,4 46,2 11,6 177,8 0,0 177,9 24,0 201,8
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder - - - - - - - - -
5 Hutan mangrove primer 0,5 - - - 0,5 - 0,5 0,3 0,7
6 Hutan mangrove sekunder 1,0 - - - 1,0 - 1,0 0,2 1,2
7 Hutan tanaman * 0,2 - - - 0,2 0,1 0,2 4,8 5,0
Jumlah Hutan 399,8 170,4 62,8 14,5 647,5 0,1 647,6 29,7 677,2
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 10,8 17,4 35,8 2,8 66,7 0,3 67,1 114,0 181,0
9 Belukar rawa 1,1 0,0 - - 1,1 - 1,1 1,7 2,8
10 Savana 0,2 - - - 0,2 - 0,2 0,3 0,5
11 Perkebunan 3,3 0,6 5,8 1,1 10,8 2,5 13,3 187,8 201,0
12 Pertanian lahan kering 0,6 0,1 0,9 0,0 1,6 - 1,6 40,9 42,6
13 Pertanian lahan kering campur semak 45,2 60,5 58,8 6,6 171,1 8,6 179,7 601,5 781,2
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 0,4 0,5 2,3 0,0 3,3 0,0 3,3 54,7 58,0
16 Tambak 0,0 - - - 0,0 - 0,0 0,5 0,5
17 Tanah terbuka 1,3 1,3 4,5 0,3 7,4 0,1 7,5 5,4 12,9
18 Pertambangan - - 1,6 0,4 2,0 - 2,0 2,1 4,1
19 Permukiman 0,4 0,1 0,6 0,1 1,2 0,2 1,4 39,5 40,9
20 Rawa - - - - - - - 0,2 0,2
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 0,2 0,2
Jumlah Non Hutan 63,2 80,4 110,5 11,3 265,4 11,7 277,1 1.048,6 1.325,7
Total 463,0 250,8 173,3 25,9 912,9 11,8 924,6 1.078,3 2.002,9
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
101° 0' BT 102° 0' BT 103° 0' BT
MUAROJAMBI
KOTA SUNGAI PENUH
BATANGHARI
PESISIR SELATAN KERINCI
±
HPT MUKO-MUKO
U
MUSIRAWAS UTARA
HP
HK
HK
Proyeksi : Transverse Mercator
Sistem Grid : Grid Geografi
3° 0' LS
3° 0' LS
HP Spheroid : WGS 1984
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
EMPAT LAWANG
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HK !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
4° 0' LS
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar Pertambangan
HK
HK
BENGKULU SELATAN HL
SUMBER PETA :
HL
1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
HPT 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
HPT SK Menteri Kehutanan No. 784/Menhut-II/2012, Tanggal 27/12/2012
OGAN KOMERING ULU SELATAN
3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
Catatan :
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
KAUR HK
HPT
95° 0' BT 100° 0 ' BT 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T
Peta Situasi
Pulau Sumatera
HP
5° 0' LU
5° 0' LU
Skala 1:10.000.000
U
ACEH
KEPULAUAN RIAU
HK
PESISIR BARAT SUMATERA UTARA
5° 0' LS
KALIMANTAN BARAT
0°
0°
SUMATERA BARAT
KALIMANTAN TENGAH
JAMBI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SUMATERA SELATAN
SA
BENGKULU
5° 0' LS
5° 0' LS
M
LAMPUNG
U
BANTEN
DE
JAWA BARAT
Daerah yang dipetakan
Daerah yang dipetakan
RA
HPT
HK
HK
DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
DI
HK
HK
DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
TAH UN 2019
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 151,1 2,4 1,1 - 154,6 - 154,6 0,6 155,2
2 Hutan lahan kering sekunder 54,0 47,6 1,2 - 102,8 - 102,8 7,7 110,5
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder 45,0 0,0 - 0,1 45,1 - 45,1 0,2 45,3
5 Hutan mangrove primer 0,0 - - - 0,0 - 0,0 - 0,0
6 Hutan mangrove sekunder 1,5 0,1 - 0,0 1,6 - 1,6 4,5 6,2
7 Hutan tanaman * - - - 12,9 12,9 - 12,9 3,1 16,0
Jumlah Hutan 251,6 50,1 2,3 13,0 317,0 - 317,0 16,2 333,1
- - - - - - - -
B. Non Hutan - - - - - - - -
8 Semak/Belukar 31,3 18,0 3,7 8,6 61,7 - 61,7 48,5 110,2
9 Belukar rawa 43,1 1,7 - 9,0 53,8 - 53,8 129,7 183,5
10 Savana 0,0 - - - 0,0 - 0,0 0,0 0,0
11 Perkebunan 0,0 - 0,2 28,3 28,5 - 28,5 254,7 283,2
12 Pertanian lahan kering 3,3 21,5 - 75,5 100,2 - 100,2 559,5 659,7
13 Pertanian lahan kering campur semak 126,2 218,2 26,8 45,8 417,0 - 417,0 886,2 1.303,3
14 Transmigrasi - - 0,0 - 0,0 - 0,0 0,8 0,8
15 Sawah 0,7 4,2 0,1 1,5 6,5 - 6,5 227,4 233,9
16 Tambak - 0,7 - 0,3 1,1 - 1,1 36,4 37,5
17 Tanah terbuka 3,4 0,2 0,1 1,2 4,9 - 4,9 5,9 10,8
18 Pertambangan - 0,1 - 0,1 0,2 - 0,2 0,1 0,3
19 Permukiman 0,1 2,9 0,1 8,2 11,3 - 11,3 261,6 273,0
20 Rawa 2,3 0,0 - 0,2 2,5 - 2,5 3,3 5,8
21 Pelabuhan Udara/Laut 0,0 - - - 0,0 - 0,0 0,3 0,4
Jumlah Non Hutan 210,5 267,5 31,0 178,7 687,8 - 687,8 2.414,5 3.102,2
- - - - - - - -
Total 462,0 317,6 33,4 191,7 1.004,7 - 1.004,7 2.430,6 3.435,4
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
104° 0' BT 105° 0' BT 106° 0' BT
MUARAENIM
PETA PENUTUPAN LAHAN
TAHUN 2018
LAHAT PROVINSI LAMPUNG
4° 0' LS
4° 0' LS
Skala 1: 1.750.000
MESUJI
PROVINSI SUMATERA SELATAN OGAN KOMERING ULU TIMUR
0 80 Km
±
OGAN KOMERING ULU HP
U
HP
KETERANGAN PETA :
TULANGBAWANG
Fungsi Kawasan
5
! Ibu Kota Provinsi
HK Hutan Konservasi
Batas Provinsi
WAYKANAN HK
HL Hutan Lindung
HP Batas Kabupaten
HP
HPT Hutan Produksi Terbatas
HP TULANGBAWANG BARAT Sungai
HP Hutan Produksi
OGAN KOMERING ULU SELATAN Danau/ Waduk
HP
HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
Penutupan Lahan
KAUR PROVINSI BENGKULU HL Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
LAMPUNG UTARA
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
5° 0' LS
Hutan Mangrove Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar Pertambangan
LAMPUNG BARAT
HPT KOTA METRO Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
HL LAMPUNG TIMUR
Savana Permukiman
HP
Hutan Tanaman Tubuh Air
Perkebunan Rawa
HL
HL
HK
PESISIR BARAT PRINGSEWU
SUMBER PETA :
HL
1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
KOTA BANDARLAMPUNG HL
HL TANGGAMUS HP
2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
PESAWARAN 5
! SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 256/Kpts-II/2000 Tanggal 23/08/2000
HPT
HK HL 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
HL HL HL
HL Catatan :
HL
LAUT JAWA - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
HPT
HL
LAMPUNG SELATAN 95° 0' BT 100° 0 ' BT 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T
Peta Situasi
HL Pulau Sumatera
5° 0' LU
5° 0' LU
±
HL Skala 1:10.000.000
U
HK HL ACEH
HP KEPULAUAN RIAU
SUMATERA U TARA
HL HP
RIAU
KALIMANTAN BARAT
0°
0°
HK
SUMATERA BARAT
KALIMANTAN TENGAH
SUN DA
JAMBI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SA
SUMATERA SELATAN
LAT
M
HK BENGKULU
U
6° 0' LS
6° 0' LS
5° 0' LS
5° 0' LS
LAMPUNG
DE
KOTA CILEGON
SE
RA
95° 0' BT 100° 0 ' BT 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T
IN
KOTA SERANG
DI
HK
SERANG !
5
A
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer - - - - - - - - -
2 Hutan lahan kering sekunder 0,9 43,8 42,9 29,2 116,8 32,6 149,4 34,7 184,1
3 Hutan rawa primer - 0,0 0,6 1,5 2,1 1,4 3,4 0,1 3,6
4 Hutan rawa sekunder - 0,3 3,1 6,3 9,6 4,8 14,4 4,9 19,4
5 Hutan mangrove primer - 0,6 3,0 3,3 7,0 1,3 8,3 1,2 9,5
6 Hutan mangrove sekunder 0,6 4,8 16,7 9,2 31,3 3,9 35,2 16,1 51,2
7 Hutan tanaman * - - - 0,0 0,0 - 0,0 1,3 1,3
Jumlah Hutan 1,5 49,5 66,2 49,5 166,8 44,0 210,8 58,3 269,1
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 0,6 17,8 24,6 9,2 52,2 8,9 61,1 114,9 176,0
9 Belukar rawa - 1,0 6,8 3,4 11,2 2,3 13,6 15,6 29,2
10 Savana - - - - - - - 0,3 0,3
11 Perkebunan - 0,7 0,6 0,3 1,6 3,5 5,1 18,8 23,9
12 Pertanian lahan kering - 13,6 2,8 4,2 20,6 2,2 22,7 47,8 70,5
13 Pertanian lahan kering campur semak 2,5 11,4 10,2 8,2 32,3 8,8 41,1 109,1 150,2
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah - - 0,0 - 0,0 0,0 0,0 0,2 0,3
16 Tambak - 0,0 0,1 - 0,1 0,0 0,1 0,5 0,5
17 Tanah terbuka - 1,2 3,7 2,6 7,6 9,0 16,6 19,1 35,7
18 Pertambangan - 0,7 1,2 0,7 2,5 0,1 2,6 10,5 13,1
19 Permukiman 0,1 1,4 0,1 0,0 1,7 0,2 1,9 36,3 38,2
20 Rawa - 0,0 2,6 0,6 3,3 2,9 6,2 2,4 8,6
21 Pelabuhan Udara/Laut - 0,0 - 0,0 0,0 - 0,0 1,2 1,2
Jumlah Non Hutan 3,2 47,8 52,6 29,3 133,0 38,1 171,0 376,9 547,9
Total 4,7 97,4 118,8 78,8 299,8 82,1 381,8 435,2 817,0
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
103° 30' BT 105° 0' BT 106° 30' BT 108° 0' BT
4° 30' LU
4° 30' LU
HPK
HPK
HPK HPT
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Skala 1: 3.750.000
HL 0 160 Km
±
U
HP
HP
HPK
Proyeksi : Transverse Mercator
Sistem Grid : Grid Geografi
Spheroid : WGS 1984
HP HP
HP
HP
KETERANGAN PETA :
3° 0' LU
3° 0' LU
HPK Fungsi Kawasan
KEPULAUAN ANAMBAS
HL
HPK 5
! Ibu Kota Provinsi
HK Hutan Konservasi
Batas Provinsi
HP
HP HL Hutan Lindung
Batas Kabupaten
HPT Hutan Produksi Terbatas
Sungai
HPK HP Hutan Produksi
Danau/ Waduk
HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
Penutupan Lahan
HPK
Hutan Rawa Primer Transmigrasi
Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
1° 30' LU
1° 30' LU
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar Pertambangan
SINGAPURA Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
Savana Permukiman
HP HPK
HPK
HPK
BINTAN
SAMBAS Hutan Tanaman Tubuh Air
HL KOTA BATAM
HL
HP
HPT 5
! HL
HP HPT HL Perkebunan Rawa
KOTA TANJUNGPINANG KOTA SINGKAWANG
HPT
KEPULAUAN MERANTIHL HL
HPK HL SUMBER PETA :
1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
HP
KARIMUN BENGKAYANG 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran SK Menteri
HL
HL
HL
PROVINSI KALIMANTAN BARAT LANDAK Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 76/MenLHK-II/2015 Tanggal 6/03/2015 &
No. 272/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2018 Tanggal 6 Juni 2018
PELALAWAN
HP
HPT PROVINSI KEPULAUAN RIAU HP 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
HP
HP
Catatan :
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
PONTIANAK
HP
HPK 95° 0' BT 100° 0 ' BT 105° 0 ' BT 110° 0' B T
HP Peta Situasi
5° 0' LU
5° 0' LU
Pulau Sumatera
HPT
PROVINSI RIAU
±
Skala 1:10.000.000
HL
INDRAGIRI HILIR HP
ACEH
KEPULAUAN RIAU
U
HPK
HP
5
!
0°
0°
HPK SUMATERA UTARA
HP HP
RIAU KALIMANTAN BARAT
LINGGA
HL
0°
0°
SUMATERA BARAT
HP
HP HP
HPT JAMBI KALIMANTAN TENGAH
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
HL
SE
SUMATERA SELATAN
HPT KUBURAYA BENGKULU
LA
HP
5° 0' LS
5° 0' LS
T
HPT LAMPUNG
Daerah yang dipetakan
KA
HP
AT
HPK
DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
A
PROVINSI JAMBI DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
TANJUNGJABUNG TIMUR
HP
TAH UN 2019
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 8,2 - 0,1 0,0 8,3 - 8,3 0,0 8,3
2 Hutan lahan kering sekunder 58,9 4,2 3,3 0,7 67,1 - 67,1 3,4 70,4
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder - - - - - - - - -
5 Hutan mangrove primer - - - - - - - - -
6 Hutan mangrove sekunder 2,4 - - - 2,4 - 2,4 0,3 2,7
7 Hutan tanaman * 23,8 2,1 19,5 9,7 55,1 - 55,1 26,7 81,8
Jumlah Hutan 93,2 6,3 22,9 10,4 132,8 - 132,8 30,4 163,2
- - - - - - - - -
B. Non Hutan - - - - - - - - -
8 Semak/Belukar 5,2 0,1 0,2 0,4 5,8 - 5,8 0,2 5,9
9 Belukar rawa - - - - - - - - -
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 2,0 0,0 0,3 1,0 3,2 - 3,2 24,6 27,8
12 Pertanian lahan kering 2,2 0,2 3,5 2,7 8,7 - 8,7 79,7 88,4
13 Pertanian lahan kering campur semak 6,6 3,9 20,4 10,1 41,0 - 41,0 283,5 324,5
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 3,5 0,0 1,7 0,4 5,7 - 5,7 212,7 218,4
16 Tambak 0,0 1,8 - - 1,9 - 1,9 12,6 14,4
17 Tanah terbuka 0,1 - 0,4 1,8 2,4 - 2,4 0,9 3,3
18 Pertambangan - - - - - - - 0,2 0,2
19 Permukiman 0,0 0,0 0,1 0,2 0,3 - 0,3 90,4 90,7
20 Rawa - - - - - - - - -
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 2,2 2,2
Jumlah Non Hutan 19,8 6,1 26,5 16,6 68,9 - 68,9 707,0 775,9
- - - - - - - - -
Total 113,0 12,4 49,4 27,0 201,8 - 201,8 737,4 939,2
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
5
!
105° 0' 0" BT 105° 30' 0" BT 106° 0' 0" BT 106° 30' 0" BT 107° 0' 0" BT
KOTA BANDARLAMPUNG
LAMPUNG TIMUR
LAUT JAWA
PESAWARAN
PROVINSI LAMPUNG PETA PENUTUPAN LAHAN
LAMPUNG SELATAN
±
U
LAT
Sistem Grid : Grid Geografi
HK Spheroid : WGS 1984
6° 0' 0" LS
6° 0' 0" LS
SE
KETERANGAN PETA :
KOTA CILEGON HK Fungsi Kawasan
HL HL "
/ Ibu Kota Negara
HL HK Hutan Konservasi
HP
5
! Ibu Kota Provinsi
HL Hutan Lindung
Batas Provinsi
HPT KOTA JAKARTA UTARA HPT Hutan Produksi Terbatas
5 KOTA SERANG
! SERANG
Batas Kabupaten
HK KOTA JAKARTA BARAT HP Hutan Produksi
HP TANGERANG
KOTA TANGERANG
/
"
KOTA JAKARTA PUSAT Sungai
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
6° 30' 0" LS
HPT HPT
Hutan Mangrove Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar Pertambangan
HPT
HPT
HK HPT BOGOR Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
PANDEGLANG HP
HP HK KOTA BOGOR Savana
HP Permukiman
HK
LEBAK Hutan Tanaman Tubuh Air
HP HP HP
HP Perkebunan Rawa
HL
HPT
HPT
HK SUMBER PETA :
HK
HK
HL
HPT 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
HP 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
PROVINSI JAWA BARAT
HK HPT
HPT SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 419/Kpts-II/1999 Tanggal 15/06/1999
HP
HPT 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
HK HK Catatan :
HL
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
HPT HPT
106° 0 ' BT 108° 0 ' BT 110° 0' B T 112° 0' B T 114° 0' B T
Peta Situasi
KOTA SUKABUMI LAMPUNG Pulau Jawa
±
HPT Skala 1:10.000.000
HL U
7° 0' 0" LS
7° 0' 0" LS
6° 0' LS
6° 0' LS
HL
DKI JAKARTA
BANTEN
8° 0' LS
8° 0' LS
10° 0' LS
10° 0' LS
Daerah yang dipetakan
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
SAM
106° 0 ' BT 108° 0 ' BT 110° 0' B T 112° 0' B T 114° 0' B T
U DER
AH DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
IN D SUMBER DAYA HUTAN
IA DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
CIANJUR KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
TAH UN 2019
105° 0' 0" BT 105° 30' 0" BT 106° 0' 0" BT 106° 30' 0" BT 107° 0' 0" BT
TABEL 3.12 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI DKI JAKARTA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2018 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer - - - - - - - - -
2 Hutan lahan kering sekunder - - - - - - - - -
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder - - - - - - - - -
5 Hutan mangrove primer - - - - - - - - -
6 Hutan mangrove sekunder 0,1 0,0 - 0,0 0,1 - 0,1 0,2 0,3
7 Hutan tanaman * - - - - - - - - -
Jumlah Hutan 0,1 0,0 - 0,0 0,1 - 0,1 0,2 0,3
- - - - - - - - -
B. Non Hutan - - - - - - - - -
8 Semak/Belukar 0,0 - - - 0,0 - 0,0 0,0 0,0
9 Belukar rawa - - - - - - - - -
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan - - - - - - - - -
12 Pertanian lahan kering - - - - - - - 0,4 0,4
13 Pertanian lahan kering campur semak 0,0 - - 0 0,0 - 0,0 0,9 0,9
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah - - - - - - - 2,7 2,7
16 Tambak 0,1 0,0 - 0,1 0,2 - 0,2 0,3 0,5
17 Tanah terbuka 0,0 - - - 0,0 - 0,0 0,1 0,1
18 Pertambangan - - - - - - - - -
19 Permukiman 0,0 0,0 - 0,1 0,1 - 0,1 59,2 59,3
20 Rawa - - - - - - - - -
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 1,1 1,1
Jumlah Non Hutan 0,2 0,0 - 0,2 0,3 - 0,3 64,7 65,0
- - - - - - - - -
Total 0,3 0,0 - 0,2 0,5 - 0,5 64,9 65,3
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
106° 20' 0" BT 106° 40' 0" BT 107° 0' 0" BT 107° 20' 0" BT
HK
PETA PENUTUPAN LAHAN
LAUT JAWA
HK
TAHUN 2018
PROVINSI DKI JAKARTA
Skala 1: 750.000
HK
0 30 Km
±
U
5° 40' 0" LS
5° 40' 0" LS
HK Proyeksi : Transverse Mercator
Sistem Grid : Grid Geografi
Spheroid : WGS 1984
KETERANGAN PETA :
Fungsi Kawasan
/
" Ibu Kota Negara
HK
HK Hutan Konservasi
Batas Provinsi
HL Hutan Lindung
Batas Kabupaten
HPT Hutan Produksi Terbatas
Sungai
KEPULAUAN SERIBU HP Hutan Produksi
Danau/ Waduk
HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
Penutupan Lahan
6° 0' 0" LS
Hutan Mangrove Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar Pertambangan
Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
Savana Permukiman
Hutan Tanaman Tubuh Air
HK Perkebunan Rawa
HP
KOTA JAKARTA UTARA
SUMBER PETA :
/
" KOTA SERANG
1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
SERANG
KOTA JAKARTA BARAT 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 220/Kpts-II/2000 Tanggal 02/08/2000
TANGERANG
KOTA TANGERANG / PUSAT
"
KOTA JAKARTA
3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
PROVINSI DKI JAKARTA Catatan :
BEKASI - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
±
KOTA JAKARTA SELATAN Skala 1:10.000.000
U
LAMPUNG
5° 0' LS
5° 0' LS
KOTA TANGERANG SELATAN
PROVINSI JAWA BARAT
6° 20' 0" LS
6° 20' 0" LS
DKI JAKARTA
7° 30' LS
7° 30' LS
JAWA TIMUR
BALI
KOTA DEPOK
10° 0' LS
10° 0' LS
LEBAK Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
105° 0 ' BT 107° 3 0' B T 110° 0' B T 112° 30' BT 115° 0' B T
106° 20' 0" BT 106° 40' 0" BT 107° 0' 0" BT 107° 20' 0" BT
TABEL 3.13 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI JAWA BARAT DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2018 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 7,7 1,3 0,0 1,2 10,2 - 10,2 0,1 10,3
2 Hutan lahan kering sekunder 67,8 52,6 10,8 17,8 149,0 - 149,0 9,6 158,6
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder - - - - - - - - -
5 Hutan mangrove primer - - - - - - - - -
6 Hutan mangrove sekunder 0,0 - - 0,1 0,1 - 0,1 0,5 0,7
7 Hutan tanaman * 31,5 131,2 88,1 86,4 337,2 - 337,2 133,1 470,3
Jumlah Hutan 107,0 185,0 99,0 105,5 496,5 - 496,5 143,3 639,8
- - - - - - - - -
B. Non Hutan - - - - - - - - -
8 Semak/Belukar 2,8 2,8 0,8 0,9 7,2 - 7,2 2,0 9,2
9 Belukar rawa - - - - - - - - -
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 2,4 4,8 6,7 8,4 22,4 - 22,4 141,1 163,5
12 Pertanian lahan kering 6,2 23,5 30,4 41,8 101,9 - 101,9 593,4 695,3
13 Pertanian lahan kering campur semak 11,3 30,4 45,2 25,1 112,0 - 112,0 755,2 867,2
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 1,0 9,0 5,5 15,7 31,1 - 31,1 852,1 883,2
16 Tambak 0,0 34,7 0,0 3,4 38,1 - 38,1 42,3 80,4
17 Tanah terbuka 1,5 0,4 2,2 1,1 5,2 - 5,2 3,4 8,6
18 Pertambangan - 0,0 0,2 0,3 0,4 - 0,4 2,0 2,5
19 Permukiman 0,1 0,6 0,2 0,7 1,6 - 1,6 346,6 348,2
20 Rawa - - - - - - - - -
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 0,6 0,6
Jumlah Non Hutan 25,2 106,3 91,2 97,4 320,1 - 320,1 2.738,7 3.058,8
- - - - - - - - -
Total 132,2 291,3 190,2 203,0 816,6 - 816,6 2.882,0 3.698,6
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
107° 0' BT 108° 0' BT 109° 0' BT
6° 0' LS
0 80 Km
HL
±
HP
U
KOTA SERANG
DKI JAKARTA
KOTA JAKARTA UTARA
5
! SERANG KOTA JAKARTA BARAT Proyeksi : Transverse Mercator
/
"
TANGERANG KOTA TANGERANG KOTA JAKARTA PUSAT
HL
Sistem Grid : Grid Geografi
Spheroid : WGS 1984
BEKASI
HL
KOTA JAKARTA TIMUR KOTA BEKASI KARAWANG HL
KETERANGAN PETA :
KOTA JAKARTA SELATAN HL Fungsi Kawasan
KOTA TANGERANG SELATAN HL "
/ Ibu Kota Negara
HK Hutan Konservasi
5
! Ibu Kota Provinsi
BANTEN HP KOTAHK
DEPOK Batas Provinsi
HL Hutan Lindung
HP SUBANG
HPT Hutan Produksi Terbatas
HP INDRAMAYU Batas Kabupaten
HP
HP Hutan Produksi
HP HPT Sungai
BOGOR HP
HK HP
HP HP Danau/ Waduk HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
KOTA BOGOR PURWAKARTA
HP
HP CIREBON
HPT HPT
HP
Penutupan Lahan
LEBAK HPT HP
HL HP HP Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
HP
HPT Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
HP KOTA CIREBON
HK HP HL
HK HPT HP Hutan Rawa Primer Transmigrasi
BANDUNG BARAT SUMEDANG MAJALENGKA
HL
Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
KOTA CIMAHI
HK !!!!!! !!!!!! !!!!
HP 5
! HK Hutan Mangrove Primer Tambak
JAWA BARAT
HL
HPT HP HL HP
HPT KOTA BANDUNG
KOTA SUKABUMI Hutan Mangrove Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HK !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
7° 0' LS
7° 0' LS
HP HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Peta Situasi
HPT
HPT Pulau Jawa
HP
±
Skala 1:10.000.000
HPT
3° 0' LS
3° 0' LS
U
HPT HP
HPT
PANGANDARAN SUMATERA SELATAN
HP
HP LAMPUNG
HPT
HPT HK
6° 0' LS
6° 0' LS
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
BALI
9° 0' LS
9° 0' LS
NUSA TENGGARA BARAT
8° 0' LS
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
SAMUDERA INDONESIA 105° 0 ' BT 108° 0 ' BT 111° 0' BT 114° 0' B T 117° 0' B T
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer - 7,4 0,5 - 7,9 - 7,9 - 7,9
2 Hutan lahan kering sekunder 5,0 29,9 35,3 1,1 71,4 - 71,4 13,0 84,4
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder - - - - - - - - -
5 Hutan mangrove primer - - - - - - - - -
6 Hutan mangrove sekunder 0,0 - - 4,5 4,5 - 4,5 2,9 7,4
7 Hutan tanaman * 5,4 28,2 105,0 243,6 382,3 - 382,3 537,0 919,3
Jumlah Hutan 10,5 65,5 140,8 249,2 466,0 - 466,0 553,0 1.019,0
- - - - - - - - -
B. Non Hutan - - - - - - - - -
8 Semak/Belukar 1,6 4,4 0,6 4,2 10,8 - 10,8 2,9 13,7
9 Belukar rawa - - - 0,4 0,4 - 0,4 0,1 0,4
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 0,1 0,2 0,2 1,1 1,5 - 1,5 33,0 34,5
12 Pertanian lahan kering 0,4 2,4 9,4 17,6 29,9 - 29,9 218,1 247,9
13 Pertanian lahan kering campur semak 1,8 9,7 27,5 40,6 79,7 - 79,7 384,6 464,2
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 0,2 0,2 4,7 45,5 50,6 - 50,6 1.081,4 1.131,9
16 Tambak - - - 1,3 1,3 - 1,3 46,7 48,0
17 Tanah terbuka 1,8 2,0 0,3 0,5 4,6 - 4,6 0,6 5,2
18 Pertambangan - - 0,0 0,0 0,0 - 0,0 1,1 1,1
19 Permukiman 0,0 0,1 0,4 2,0 2,5 - 2,5 486,0 488,4
20 Rawa - - - - - - - 1,7 1,7
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 0,4 0,4
Jumlah Non Hutan 5,9 18,9 43,1 113,2 181,1 - 181,1 2.256,5 2.437,6
- - - - - - - - -
Total 16,4 84,4 183,9 362,4 647,1 - 647,1 2.809,4 3.456,6
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
109° 0' BT 110° 0' BT 111° 0' BT
HK
PETA PENUTUPAN LAHAN
TAHUN 2018
LAUT JAWA PROVINSI JAWA TENGAH
6° 0' LS
6° 0' LS
Skala 1: 2.000.000
0 80 Km
±
U
KETERANGAN PETA :
Fungsi Kawasan
5
! Ibu Kota Provinsi
HP HK Hutan Konservasi
INDRAMAYU
HP Batas Provinsi
HL Hutan Lindung
Batas Kabupaten
JEPARA
HPT Hutan Produksi Terbatas
HL Sungai
HP Hutan Produksi
HP HL Danau/ Waduk
HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
KOTA CIREBON
REMBANG
KUDUS HP PATI Penutupan Lahan
HP
CIREBON Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
KOTA TEGAL HP
KOTA PEKALONGAN HP
TUBAN Hutan Lahan Kering Sekunder
DEMAK HP
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
PROVINSI JAWA BARAT 5
! Hutan Rawa Primer
7° 0' LS
7° 0' LS
HP
HP Transmigrasi
HP HP HP HP
HP KOTA SEMARANG HP HP
HP HP HP
KUNINGAN HP HP
Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
PEMALANG HP
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
KENDAL
!!!!!! !!!!!! !!!!
BREBES PEKALONGAN
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP !!!!!! !!!!!! !!!!
BLORA
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
HPT HPT HP HP
Hutan Mangrove Primer Tambak
HL HP HP
HPT
HPT HP GROBOGAN HP
HP
Hutan Mangrove Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP HP HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
SEMARANG
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP HP HL HP HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
HP
HP HP Semak/Belukar Pertambangan
PROVINSI JAWA TENGAH HP HL HL HP
HL TEMANGGUNG
HPT BANJARNEGARA HL HPT
BOJONEGORO Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
HP HP HP
HP
HPT
HL HPT KOTA SALATIGA HP
Savana Permukiman
KOTA BANJAR HPT PURBALINGGA WONOSOBO HL
HPT
HP
SRAGEN Hutan Tanaman Tubuh Air
HP
HP BANYUMAS HK HK Perkebunan
CIAMIS HP
HPT KOTA
HP MAGELANG MAGELANG
Rawa
HP NGAWI
HP HP HL BOYOLALI HK
SUMBER PETA :
PROVINSI JAWA TIMUR
HPT HPT
HK KOTA SURAKARTA
HP HPT HP 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
CILACAP HP
PANGANDARAN HL
HPT KARANGANYAR MAGETAN 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
KEBUMEN KLATEN KOTA MADIUN MADIUN SK Menteri Kehutanan No. 359/Menhut-II/2004 Tanggal 01/10/2004
HP
HP HP
SLEMAN 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
HPT
PURWOREJO HP SUKOHARJO HL
HK Catatan :
HL
HP NGANJUK - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
HK HP
HPT
5
!
KOTA YOGYAKARTA
105° 0 ' BT 108° 0 ' BT 111° 0' BT 114° 0' B T 117° 0' B T
HL
HPT Peta Situasi
KULONPROGO PONOROGO
HPT Pulau Jawa
BANTUL
±
Skala 1:10.000.000
HL
WONOGIRI
3° 0' LS
3° 0' LS
U
HL
8° 0' LS
HPT
LAMPUNG
HPT
6° 0' LS
6° 0' LS
DKI JAKARTA
JAWA TENGAH
TRENGGALEK
PACITAN JAWA TIMUR
TULUNGAGUNG
BALI
9° 0' LS
9° 0' LS
NUSA TENGGARA BARAT
105° 0 ' BT 108° 0 ' BT 111° 0' BT 114° 0' B T 117° 0' B T
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer - - - - - - - - -
2 Hutan lahan kering sekunder 0,1 - - - 0,1 - 0,1 0,0 0,2
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder - - - - - - - - -
5 Hutan mangrove primer - - - - - - - - -
6 Hutan mangrove sekunder - - - - - - - - -
7 Hutan tanaman * 0,5 1,0 - 9,8 11,3 - 11,3 22,5 33,9
Jumlah Hutan 0,6 1,0 - 9,8 11,5 - 11,5 22,6 34,0
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 0,0 - - - 0,0 - 0,0 0,4 0,4
9 Belukar rawa - - - - - - - - -
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan - - - - - - - - -
12 Pertanian lahan kering 0,0 0,0 - 0,2 0,2 - 0,2 8,6 8,8
13 Pertanian lahan kering campur semak 0,2 1,0 - 3,5 4,6 - 4,6 147,7 152,4
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 0,0 - - 0,1 0,1 - 0,1 51,0 51,1
16 Tambak - - - - - - - 0,3 0,3
17 Tanah terbuka 0,1 - - 0,0 0,1 - 0,1 0,2 0,3
18 Pertambangan - - - - - - - 0,0 0,0
19 Permukiman 0,0 0,1 - 0,3 0,3 - 0,3 71,3 71,6
20 Rawa - - - - - - - - -
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 0,5 0,5
Jumlah Non Hutan 0,3 1,0 - 4,0 5,3 - 5,3 280,0 285,4
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
110° 15' 0" BT 110° 30' 0" BT 110° 45' 0" BT
SEMARANG
7° 30' 0" LS
7° 30' 0" LS
KOTA MAGELANG
WONOSOBO
BOYOLALI
KARANGANYAR
PETA PENUTUPAN LAHAN
HK
TAHUN 2018
MAGELANG
KOTA SURAKARTA
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
HK HK HK
Skala 1: 500.000
0 20 Km
±
HK
U
KETERANGAN PETA :
HP Fungsi Kawasan
SLEMAN KLATEN SUKOHARJO
5
! Ibu Kota Provinsi
PURWOREJO HK Hutan Konservasi
Batas Provinsi
HP HL Hutan Lindung
Batas Kabupaten
HPT Hutan Produksi Terbatas
HP Sungai
7° 45' 0" LS
7° 45' 0" LS
HP Hutan Produksi
Danau/ Waduk
HP
HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
HK !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP Semak/Belukar Pertambangan
PROVINSI D.I YOGYAKARTA BANTUL HP
HK HP Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
HP HL
HL
Savana Permukiman
HK HL HL
Hutan Tanaman Tubuh Air
HL HP
Perkebunan Rawa
HL
SUMBER PETA :
HL
1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
GUNUNGKIDUL
HP
WONOGIRI 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
8° 0' 0" LS
8° 0' 0" LS
HP
HP
HP SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 171/Kpts-II/2000 Tanggal 29/06/2000
3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
HP
Catatan :
HP
HP HK - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
HP HP
HP
HP HP HP 106° 0 ' BT 108° 0 ' BT 110° 0' B T 112° 0' B T 114° 0' B T
HP
HP Peta Situasi
HP
HP Pulau Jawa
±
Skala 1:10.000.000
HP LAMPUNG U
HP
HP HP
HP
6° 0' LS
6° 0' LS
HP
DKI JAKARTA
HP
8° 0' LS
8° 0' LS
HP
SAM
U DE HP
HP
10° 0' LS
10° 0' LS
HP Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
HP
ON HP
ESI
106° 0 ' BT 108° 0 ' BT 110° 0' B T 112° 0' B T 114° 0' B T
A HP
HP
HP HP
DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
SUMBER DAYA HUTAN
DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
TAH UN 2019
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 25,7 6,6 - 0,3 32,5 - 32,5 0,4 32,9
2 Hutan lahan kering sekunder 144,8 166,1 - 57,4 368,3 - 368,3 36,2 404,5
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder - - - - - - - - -
5 Hutan mangrove primer 0,5 6,3 - 3,9 10,6 - 10,6 1,6 12,2
6 Hutan mangrove sekunder 0,5 0,0 - 1,4 1,9 - 1,9 0,5 2,4
7 Hutan tanaman * 8,9 85,4 - 558,0 652,2 - 652,2 252,1 904,3
Jumlah Hutan 180,3 264,3 - 620,9 1.065,6 - 1.065,6 290,8 1.356,3
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 29,6 41,2 - 17,1 87,9 - 87,9 10,8 98,7
9 Belukar rawa 0,2 1,4 - 0,6 2,3 - 2,3 2,5 4,8
10 Savana 7,9 0,4 - 1,8 10,0 - 10,0 2,3 12,3
11 Perkebunan 2,1 5,2 - 28,9 36,2 - 36,2 110,7 147,0
12 Pertanian lahan kering 2,9 8,8 - 37,4 49,1 - 49,1 706,7 755,8
13 Pertanian lahan kering campur semak 0,9 18,0 - 34,3 53,2 - 53,2 489,5 542,7
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 0,6 0,9 - 21,7 23,1 - 23,1 1.114,1 1.137,3
16 Tambak - 0,7 - 3,5 4,3 - 4,3 258,7 263,0
17 Tanah terbuka 5,3 3,5 - 10,1 18,9 - 18,9 3,4 22,4
18 Pertambangan - - - 1,1 1,1 - 1,1 2,1 3,2
19 Permukiman 0,3 0,3 - 5,3 5,9 - 5,9 485,4 491,2
20 Rawa - - - 0,1 0,1 - 0,1 0,0 0,1
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 2,9 2,9
Jumlah Non Hutan 49,8 80,4 - 161,9 292,1 - 292,1 3.189,2 3.481,3
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
111° 0' BT 112° 30' BT 114° 0' BT 115° 30' BT
±
U
KETERANGAN PETA :
6° 0' LS
6° 0' LS
Fungsi Kawasan
5
! Ibu Kota Provinsi
HK Hutan Konservasi
Batas Provinsi
HL Hutan Lindung
Batas Kabupaten
HPT Hutan Produksi Terbatas
Sungai
HP Hutan Produksi
Danau/ Waduk
JEPARA HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
Penutupan Lahan
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
BANGKALAN
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
SAMPANG PAMEKASAN
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
BLORA
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
5
!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
GRESIK
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
BOJONEGORO
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
7° 30' LS
NGAWI SIDOARJO
KOTA MOJOKERTO Savana
HP
HP
Permukiman
KOTA SURAKARTA JOMBANG
MOJOKERTO HP
NGANJUK Hutan Tanaman Tubuh Air
KARANGANYAR KOTA MADIUN MADIUN
HP KOTA PASURUAN
SUKOHARJO MAGETAN
Perkebunan
HP
PROVINSI JAWA TIMUR HK
HP
PASURUAN
KOTA PROBOLINGGO
HP
Rawa
HP
HP
KOTA KEDIRI KEDIRI KOTA BATU SITUBONDOHK SUMBER PETA :
HP HL PROBOLINGGO
WONOGIRI HP 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
PONOROGO HL
HP
BONDOWOSO 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
HK
HP HP KOTA MALANG HL
HP SK Menteri Kehutanan No. 395/Menhut-II/2011 Tanggal 21/07/2011
3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
KOTA BLITAR HK
HL HL
PACITAN TULUNGAGUNG BLITAR MALANG LUMAJANG HL Catatan :
HP HP
HP BANGLI - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
TRENGGALEK
HP HP HP JEMBER
HP BULELENG
HL
HP
JEMBRANA
PROVINSI BALI 105° 0 ' BT 108° 0 ' BT 111° 0' BT 114° 0' B T 117° 0' B T
Peta Situasi
HP BANYUWANGI
HP KARANGASEM Pulau Jawa
LOMBOK UTARA
±
HK HK TABANAN Skala 1:10.000.000
3° 0' LS
3° 0' LS
U
HK GIANYAR
SUMATERA SELATAN
HK
HP BADUNG 5
!
KOTA MATARAM
LAMPUNG
KOTA DENPASAR
HK 5
!
6° 0' LS
6° 0' LS
KLUNGKUNG DKI JAKARTA
LOMBOK BARAT
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
BALI
9° 0' LS
9° 0' LS
9° 0' LS
9° 0' LS
NUSA TENGGARA BARAT
105° 0 ' BT 108° 0 ' BT 111° 0' BT 114° 0' B T 117° 0' B T
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 974,1 942,4 291,7 24,0 2.232,2 1,3 2.233,5 4,4 2.237,8
2 Hutan lahan kering sekunder 121,6 656,1 960,1 244,6 1.982,5 5,4 1.987,9 136,4 2.124,3
3 Hutan rawa primer - - 2,2 4,4 6,6 - 6,6 0,8 7,4
4 Hutan rawa sekunder 63,1 137,3 83,0 416,1 699,5 51,1 750,5 297,4 1.047,9
5 Hutan mangrove primer - - - - - - - - -
6 Hutan mangrove sekunder 0,7 57,8 21,7 8,2 88,5 0,5 89,0 21,6 110,7
7 Hutan tanaman * - - 0,7 57,0 57,8 - 57,8 4,9 62,6
Jumlah Hutan 1.159,6 1.793,6 1.359,5 754,4 5.067,1 58,3 5.125,4 465,4 5.590,8
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 18,2 52,8 76,2 45,7 192,8 2,9 195,8 137,0 332,7
9 Belukar rawa 95,7 58,7 33,4 180,4 368,2 25,9 394,1 311,6 705,8
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 1,2 6,4 6,3 51,4 65,3 27,5 92,8 1.472,2 1.564,9
12 Pertanian lahan kering 3,2 9,2 2,4 27,6 42,4 3,7 46,2 359,2 405,3
13 Pertanian lahan kering campur semak 35,4 366,7 640,1 969,7 2.011,8 68,0 2.079,8 3.219,0 5.298,8
14 Transmigrasi - - - 0,2 0,2 - 0,2 11,2 11,4
15 Sawah 0,3 0,5 4,8 5,3 11,0 0,2 11,1 127,3 138,4
16 Tambak 0,0 3,0 - 0,0 3,0 0,4 3,4 8,4 11,8
17 Tanah terbuka 61,2 10,7 9,4 78,9 160,1 10,1 170,1 138,9 309,0
18 Pertambangan 0,9 0,7 0,4 6,9 8,8 0,1 9,0 50,0 58,9
19 Permukiman 0,1 0,3 0,0 0,2 0,6 0,0 0,7 49,9 50,6
20 Rawa 54,3 8,4 0,0 6,7 69,4 0,7 70,1 24,1 94,2
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 0,1 0,1
Jumlah Non Hutan 270,5 517,3 772,9 1.372,9 2.933,7 139,6 3.073,3 5.908,7 8.982,0
Total 1.430,1 2.310,9 2.132,4 2.127,4 8.000,7 197,9 8.198,7 6.374,1 14.572,8
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
110° 0' BT 112° 0' BT 114° 0' BT
2° 0' LU
2° 0' LU
HP
HK
±
HPT
HL
HPT U
HK
HL
HL
HL
HP
HL
HPT
HPT HL HP HPT
BENGKAYANG HPT Proyeksi : Transverse Mercator
0°
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
HPK SINTANG
HL
HPT
MURUNGRAYA Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
HL
HL HL Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
HP
HL
HL
HP Hutan Rawa Primer Transmigrasi
KUBURAYA HL
HL HL HL HL
Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL HL
Hutan Mangrove Primer Tambak
SE
HL HP HL
HL
HPT Hutan Mangrove Sekunder
LA
HP HP MELAWI HK
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!! Tanah Terbuka
HP HL !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
T
HPT
HL
Semak/Belukar Rawa
RI
HL
HL
HPT Pelabuhan Laut/Udara
HL HP
M
HL
HL Savana Permukiman
AT
HP
A
HL
HL
HL GUNUNGMAS Hutan Tanaman Tubuh Air
HP KAYONG UTARA HP HL
Perkebunan Rawa
HL HL KAPUAS
HK
HL
SUMBER PETA :
HP
1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
HPK HL 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
SK Menteri Kehutanan No. 733/Menhut-II/2014 Tanggal 02/09/2014
HK
HK HL
HL PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
HL HP HPT Catatan :
KETAPANG
HK
KATINGAN - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
±
Skala 1:10.000.000
LAMANDAU
2° 0' LS
2° 0' LS
U
HPK HL
5° 0' LU
5° 0' LU
HP
KOTAWARINGIN TIMUR
SERUYAN
5
!
KALIMANTAN TIMUR
HPT KALIMANTAN BARAT
0°
0°
SUKAMARA
KOTAWARINGIN BARAT KALIMANTAN TENGAH
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SULAWESI BARAT
5° 0' LS
5° 0' LS
Daerah yang dipetakan
HPK Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
HK
105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T 120° 0 ' BT
HP
PULANGPISAU
HPK
DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
LAUT JAWA HPK SUMBER DAYA HUTAN
HK
DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
TAH UN 2019
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 8,9 40,5 1,7 0,3 51,4 - 51,4 - 51,4
2 Hutan lahan kering sekunder 45,8 318,7 69,0 177,9 611,4 0,9 612,3 12,5 624,8
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder 0,6 - - 2,1 2,7 0,0 2,7 2,4 5,1
5 Hutan mangrove primer 9,2 - - 0,0 9,3 - 9,3 2,3 11,5
6 Hutan mangrove sekunder 31,7 - - 1,4 33,1 0,1 33,2 12,7 46,0
7 Hutan tanaman * 35,1 0,9 0,2 28,3 64,5 1,1 65,6 36,5 102,2
Jumlah Hutan 131,4 360,1 70,9 210,0 772,4 2,1 774,5 66,4 840,9
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 22,6 92,1 17,9 190,0 322,6 16,1 338,7 107,4 446,1
9 Belukar rawa 12,9 0,6 - 8,0 21,4 47,8 69,2 98,8 168,0
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 10,3 4,5 1,2 105,3 121,3 28,3 149,6 517,6 667,1
12 Pertanian lahan kering 4,4 3,3 3,7 32,2 43,7 4,6 48,3 218,7 267,0
13 Pertanian lahan kering campur semak 9,5 61,8 27,8 148,8 247,9 14,1 262,0 368,6 630,6
14 Transmigrasi - - - 0,4 0,4 0,1 0,5 7,5 8,0
15 Sawah 1,2 1,8 0,2 0,5 3,8 5,3 9,0 384,2 393,2
16 Tambak 13,5 - - 0,8 14,3 0,0 14,3 17,2 31,5
17 Tanah terbuka 6,9 0,5 1,1 26,5 35,0 3,4 38,5 17,4 55,8
18 Pertambangan 0,3 1,6 3,7 38,7 44,3 10,2 54,5 45,7 100,2
19 Permukiman 0,2 0,0 0,1 0,9 1,3 0,7 2,0 65,3 67,2
20 Rawa 0,2 - - 0,0 0,2 18,7 18,9 18,7 37,6
21 Pelabuhan Udara/Laut 0,0 - - - 0,0 - 0,0 0,6 0,6
Jumlah Non Hutan 81,9 166,4 55,7 552,2 856,2 149,3 1.005,5 1.867,5 2.873,0
Total 213,3 526,4 126,7 762,2 1.628,6 151,4 1.780,0 1.934,0 3.713,9
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
114° 0' BT 115° 30' BT 117° 0' BT
PENAJAM PASER UTARA
BARITO UTARA
HL
GUNUNGMAS
1° 30' LS
1° 30' LS
HPT
±
BARITO TIMUR HPK
U
HP
HPK
KOTAWARINGIN TIMUR
HP Proyeksi : Transverse Mercator
5
! HPK
Sistem Grid : Grid Geografi
Spheroid : WGS 1984
HL
KETERANGAN PETA :
BALANGAN Fungsi Kawasan
KATINGAN 5
! Ibu Kota Provinsi
BARITO SELATAN
KSPA Kws. Pelestarian dan Konservasi Alam
HULUSUNGAI UTARA HL HPK Batas Provinsi
HPK HP
HK HL Hutan Lindung
Batas Kabupaten
HPK HL
HK HK
HPT Hutan Produksi Terbatas
HULUSUNGAI TENGAH
HPT
HP Sungai
HP Hutan Produksi
KOTABARU Danau/ Waduk
HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
R
HP
HP
SA
HP
HULUSUNGAI SELATAN HL HL Penutupan Lahan
AS
HL
PULANGPISAU HK
Hutan Lahan Kering Primer
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
HP
HP
Pertanian Lahan Kering
AK
HK
HP
HL
3° 0' LS
3° 0' LS
TAPIN Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
TM
HP
BARITOKUALA
HPT HK
Hutan Rawa Primer Transmigrasi
LA
HK
Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
SE
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HK !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HK HL HK
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL !!!!!! !!!!!! !!!!
HP HPT
HPK Hutan Mangrove Primer Tambak
HPK BANJAR Hutan Mangrove Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
HK HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
5
!
KOTA BANJARMASIN HPK HL !!!!!! !!!!!! !!!!
HK HK Semak/Belukar Pertambangan
HPT
HL HP
HK
TANAHBUMBU Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
HK HPK HP
HK KOTA BANJARBARU
HL HPT
HPK Savana Permukiman
HK HK
HPK
HL HK HPK
Hutan Tanaman Tubuh Air
HPK
HL HPK
HPT
HP Perkebunan Rawa
HL
HK
T
HL HP SUMBER PETA :
AU
HPK
TANAHLAUT 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
HK
TL
HL HPK HPK
2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
HK SK Menteri Kehutanan No. 435/Menhut-II/2009 Tanggal 23/07/2009
LA
HK 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
HK SE
HK Catatan :
HL HL - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
HP
HK
HK
105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T 120° 0 ' BT
HK
Peta Situasi
Pulau Kalimantan
±
Skala 1:10.000.000
U
5° 0' LU
5° 0' LU
HK HK
4° 30' LS
4° 30' LS
KALIMANTAN TIMUR
KALIMANTAN BARAT
0°
0°
KALIMANTAN TENGAH
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SULAWESI BARAT
KALIMANTAN SELATAN
HP SULAWESI SELATAN
5° 0' LS
5° 0' LS
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 323,4 437,1 352,9 11,1 1.124,5 - 1.124,5 0,3 1.124,8
2 Hutan lahan kering sekunder 46,8 278,0 2.453,5 1.289,2 4.067,5 319,4 4.386,9 88,3 4.475,1
3 Hutan rawa primer 19,5 - - 14,9 34,4 2,3 36,7 0,0 36,7
4 Hutan rawa sekunder 704,7 198,5 22,0 478,9 1.404,1 236,8 1.641,0 83,4 1.724,3
5 Hutan mangrove primer 0,5 0,5 - - 1,0 0,7 1,7 0,1 1,8
6 Hutan mangrove sekunder 2,7 9,1 - 4,0 15,8 3,9 19,8 4,9 24,7
7 Hutan tanaman * - 0,1 6,5 86,3 92,9 14,4 107,3 21,7 129,0
Jumlah Hutan 1.097,6 923,3 2.834,9 1.884,4 6.740,2 577,6 7.317,8 198,7 7.516,4
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 11,5 21,1 148,8 396,2 577,7 356,3 933,9 249,4 1.183,3
9 Belukar rawa 355,1 259,5 30,6 601,2 1.246,4 403,9 1.650,3 369,6 2.019,9
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 2,9 26,7 64,0 416,4 510,0 475,5 985,5 738,1 1.723,6
12 Pertanian lahan kering 2,7 18,9 8,7 40,5 70,8 75,7 146,6 212,4 359,0
13 Pertanian lahan kering campur semak 3,2 19,4 196,9 307,3 526,9 466,0 992,9 448,4 1.441,3
14 Transmigrasi - - 0,0 1,4 1,4 1,1 2,6 21,6 24,1
15 Sawah - 7,9 3,6 11,1 22,6 8,0 30,6 173,9 204,4
16 Tambak - 2,3 - 1,9 4,2 0,1 4,3 3,8 8,1
17 Tanah terbuka 69,1 55,3 17,5 125,4 267,3 63,3 330,6 44,7 375,3
18 Pertambangan 0,2 0,9 10,7 33,9 45,7 48,6 94,4 30,4 124,7
19 Permukiman 0,8 0,1 1,1 1,3 3,3 7,0 10,4 52,6 63,0
20 Rawa 65,2 10,7 0,5 60,7 137,2 60,3 197,5 25,2 222,8
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 0,2 0,2
Jumlah Non Hutan 510,7 422,7 482,6 1.997,4 3.413,5 1.965,9 5.379,4 2.370,3 7.749,7
Total 1.608,3 1.346,1 3.317,5 3.881,8 10.153,6 2.543,5 12.697,2 2.569,0 15.266,2
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
111° 0' BT 112° 30' BT 114° 0' BT 115° 30' BT
MAHAKAM ULU
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
KUTAI KARTANEGARA
HPT
KAPUAS HULU
HK
HPT
PETA PENUTUPAN LAHAN
HL HK
TAHUN 2018
HPT
SANGGAU
HPT HPT HL PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Skala 1: 3.250.000
0 100 Km
HPT HL
±
HL
HL U
SEKADAU MURUNGRAYA
HL
0°
0°
SINTANG HPT HL
Proyeksi : Transverse Mercator
Sistem Grid : Grid Geografi
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
HL
HL Spheroid : WGS 1984
HP
HL HP HP
KETERANGAN PETA :
HL
HL Fungsi Kawasan
HL HP HL
5
! Ibu Kota Provinsi
HL HP HPT
KUTAI BARAT HK Hutan Konservasi
HL
Batas Negara
HPK HL Hutan Lindung
HL
HPK Batas Provinsi
MELAWI
HPK HP HPT Hutan Produksi Terbatas
HL Batas Kabupaten
HPK HP
HL HP HPK HP Hutan Produksi
HL
HK
Sungai
HPK HPK
HPK HL
Danau/ Waduk HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HPK HP HPK HP BARITO UTARA
HPT
HPK Penutupan Lahan
HL HL HPK HK
HPK
KETAPANG GUNUNGMAS HK HPK
HP Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
HPK
HP HPK
HP HPK
Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
HPK HPK HP
HPK HPK
Hutan Rawa Primer Transmigrasi
HPT
HPK
Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL HPK
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
1° 30' LS
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
HPK HPK Hutan Mangrove Primer Tambak
HPK
KAPUAS
HPK HP BARITO SELATAN
Hutan Mangrove Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
HP HPK KATINGAN HPK Semak/Belukar Pertambangan
HPK PASER
HPK HPK
HPK HPK HK Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
LAMANDAU HPK KOTA PALANGKARAYA HP
HL HPK HPK TABALONG
HP HP
HK HP
Savana Permukiman
HPT
HP
HP BARITO TIMUR Hutan Tanaman Tubuh Air
HPK HPK
HP HPK HPK HPK
HPK HK
HP HL HPK HPK Perkebunan Rawa
HPT KOTAWARINGIN TIMUR
HPK
HPK
HPK
HPK 5
! HL HPK
SUMBER PETA :
HPK
HP SERUYAN HPT HPK HK 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
HPK HPK HP
BALANGAN 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
HPK
HPK SK Menteri Kehutanan No.529/Menhut-II/2012 Tanggal 25/09/2012
HP
HPK HP
HPT HULUSUNGAI UTARA
3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
HL HPK
KOTAWARINGIN BARAT
HP
Catatan :
HPK HK
HPK - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
HP HP
HP HPK
HPK HPK HK HULUSUNGAI TENGAH 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T 120° 0 ' BT
HPK Peta Situasi
HK HULUSUNGAI SELATAN Pulau Kalimantan
HP
±
Skala 1:10.000.000
SUKAMARA HPK HPK HPK
KOTABARU
U
HPT
5° 0' LU
5° 0' LU
HP HPK
HL
HPT
PULANGPISAU
HP
3° 0' LS
3° 0' LS
HPK HPK TAPIN
HPT KALIMANTAN UTARA
BARITOKUALA
HP
0°
0°
HL
HPT KALIMANTAN TENGAH
HP HL
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BANJAR
HPK
HP
5
!
KOTA BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN SULAWESI BARAT
SULAWESI SELATAN
HL HL TANAHBUMBU
5° 0' LS
5° 0' LS
KOTA BANJARBARU Daerah yang dipetakan
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 1.200,2 2.153,1 2.209,6 352,9 5.915,8 3,4 5.919,1 217,3 6.136,4
2 Hutan lahan kering sekunder 186,1 565,9 2.332,0 1.498,7 4.582,6 79,6 4.662,2 809,5 5.471,7
3 Hutan rawa primer - 5,8 2,8 4,7 13,3 1,7 15,0 18,1 33,1
4 Hutan rawa sekunder 5,9 - 3,7 86,6 96,1 19,7 115,8 187,3 303,1
5 Hutan mangrove primer 2,7 - - 5,7 8,4 0,1 8,5 28,6 37,1
6 Hutan mangrove sekunder 17,2 0,1 - 76,0 93,2 0,5 93,8 142,8 236,6
7 Hutan tanaman 1,4 0,7 2,9 328,5 333,6 2,6 336,1 60,8 397,0
Jumlah Hutan 1.413,4 2.725,5 4.551,0 2.353,1 11.043,0 107,5 11.150,6 1.464,4 12.615,0
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 98,2 94,6 448,1 998,4 1.639,4 76,0 1.715,4 1.197,4 2.912,8
9 Belukar rawa 102,2 0,6 0,7 141,8 245,2 5,4 250,6 428,7 679,4
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 6,9 0,0 2,1 99,6 108,6 9,7 118,3 1.490,3 1.608,5
12 Pertanian lahan kering 7,4 0,6 4,1 5,9 17,9 0,2 18,1 50,3 68,4
13 Pertanian lahan kering campur semak 37,4 22,8 28,1 93,0 181,4 8,1 189,5 509,8 699,4
14 Transmigrasi 0,6 - - 0,3 0,9 - 0,9 21,2 22,1
15 Sawah 0,9 0,0 0,4 0,3 1,6 - 1,6 23,6 25,2
16 Tambak 28,4 0,1 - 142,7 171,2 0,4 171,5 103,7 275,3
17 Tanah terbuka 2,7 0,7 9,0 126,9 139,2 2,1 141,3 98,6 239,9
18 Pertambangan 1,5 3,2 1,2 35,5 41,4 1,4 42,8 116,6 159,4
19 Permukiman 0,9 0,2 0,2 2,5 3,8 0,2 4,0 99,3 103,4
20 Rawa 4,2 0,0 0,2 23,5 27,9 0,5 28,4 66,5 95,0
21 Pelabuhan Udara/Laut 0,1 0,0 - - 0,1 - 0,1 1,1 1,2
Jumlah Non Hutan 291,2 122,7 494,2 1.670,4 2.578,5 104,0 2.682,5 4.207,3 6.889,8
Total 1.704,7 2.848,2 5.045,2 4.023,5 13.621,5 211,6 13.833,1 5.671,7 19.504,8
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
114° 0' BT 116° 0' BT 118° 0' BT 120° 0' BT
HL HPT
HK HL
4° 0' LU
4° 0' LU
HK HP
NUNUKAN
PETA PENUTUPAN LAHAN
HP HP
HL
HP
HK
TAHUN 2018
HP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAN
HP
TANA TIDUNG
HP
HL KALIMANTAN UTARA
Skala 1: 4.500.000
KOTA TARAKAN 0 200 Km
HL HP
±
U
HL
HP
MALAYSIA HP HP
HK
PROVINSI KALIMANTAN UTARA HL
5
! Proyeksi : Transverse Mercator
Sistem Grid : Grid Geografi
BULUNGAN Spheroid : WGS 1984
HL
HL
HP KETERANGAN PETA :
Fungsi Kawasan
MALINAU
HP HP
LAUT SULAWESI 5
! Ibu Kota Provinsi
HK Hutan Konservasi
HL Batas Negara
HPK
HL HL Hutan Lindung
Batas Provinsi
HPT Hutan Produksi Terbatas
HK Batas Kabupaten
2° 0' LU
2° 0' LU
HP
HP
HL HP Hutan Produksi
HP Sungai
BERAU HP
Danau/ Waduk HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HL HL HPK
HPT Penutupan Lahan
HL
HL
Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
HPT HP
HL HP
HL HP Hutan Rawa Primer Transmigrasi
HP
HL
Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
MAHAKAM ULU
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
HL KUTAI TIMUR Hutan Mangrove Primer Tambak
HP
KAPUAS HULU HPK
Hutan Mangrove Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
R
Rawa
SA
HP
HP HPK
HL
DONGGALA SUMBER PETA :
AS
HPT HL
0°
0°
MURUNGRAYA 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
AK
SINTANG 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran SK Menteri Kehutanan
HP No. 718/Menhut-II/2014 Tanggal 29/08/2014, No. 278/MENLHK/SETJEN/PLA.2/6/2017 Tanggal 9 Juni 2017,
TM
HPK HP No. 254/MENLHK/SETJEN/PLA.2/5/2018 Tanggal 30 Mei 2018
HK 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2017
LA
Catatan :
HP KOTA SAMARINDA
5
! HP
SE
KUTAI BARAT - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
PARIGIMOUTONG
105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T 120° 0 ' BT
5° 0' LU
5° 0' LU
BARITO UTARA 5
!
GUNUNGMAS HPT
KALIMANTAN UTARA
HL KALIMANTAN TIMUR
KALIMANTAN BARAT
0°
0°
KAPUAS BARITO SELATAN
MAMUJU UTARA SIGI POSO KALIMANTAN TENGAH
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
HL SULAWESI BARAT
KALIMANTAN SELATAN
HL
KATINGAN SULAWESI SELATAN
PASER HK
5° 0' LS
5° 0' LS
Daerah yang dipetakan
KOTA PALANGKARAYA TABALONG Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
PROVINSI SULAWESI BARAT 105° 0 ' BT 110° 0' B T 115° 0' B T 120° 0 ' BT
2° 0' LS
2° 0' LS
BARITO TIMUR
MAMUJU TENGAH
KOTAWARINGIN TIMUR
DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
HP
SUMBER DAYA HUTAN
5
! HK
BALANGAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN LUWU UTARA DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
HL MAMUJU
HULUSUNGAI UTARA KOTABARU TAH UN 2019
PULANGPISAU
5
!
TABEL 3.22 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI SULAWESI UTARA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2018 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 127,4 59,1 35,3 10,4 232,2 - 232,2 4,9 237,1
2 Hutan lahan kering sekunder 81,7 46,2 107,3 19,6 254,8 12,2 267,0 38,0 305,0
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder - - - - - - - - -
5 Hutan mangrove primer 1,5 4,1 - - 5,6 - 5,6 2,5 8,1
6 Hutan mangrove sekunder 0,0 1,2 - - 1,2 - 1,2 1,9 3,1
7 Hutan tanaman * - - - - - - - - -
Jumlah Hutan 210,7 110,6 142,6 30,0 493,9 12,2 506,0 47,2 553,2
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 5,4 7,0 11,0 3,8 27,3 1,1 28,4 29,9 58,3
9 Belukar rawa 0,0 0,3 - - 0,3 - 0,3 1,0 1,3
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan - - - - - - - 0,3 0,3
12 Pertanian lahan kering 12,1 7,8 5,4 4,5 29,7 0,0 29,8 251,8 281,6
13 Pertanian lahan kering campur semak 15,8 30,7 48,5 25,9 120,9 1,3 122,2 325,2 447,4
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 0,0 0,3 0,0 0,0 0,5 0,0 0,5 56,6 57,1
16 Tambak 0,0 0,1 - - 0,1 - 0,1 0,3 0,4
17 Tanah terbuka 1,2 4,8 0,9 0,1 7,0 0,0 7,0 4,0 11,0
18 Pertambangan - 0,0 0,4 - 0,4 - 0,4 0,7 1,1
19 Permukiman 0,0 0,1 0,0 0,0 0,2 0,0 0,2 27,2 27,3
20 Rawa - - - - - - - 0,0 0,0
21 Pelabuhan Udara/Laut - 0,0 - - 0,0 - 0,0 0,3 0,3
Jumlah Non Hutan 34,5 51,2 66,3 34,4 186,4 2,5 188,9 697,4 886,3
Total 245,2 161,8 208,9 64,4 680,2 14,7 694,9 744,6 1.439,5
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
123° 0' BT 124° 30' BT 126° 0' BT
4° 30' LU
TAHUN 2018
HK
±
HK
U
HL KETERANGAN PETA :
Fungsi Kawasan
KEPULAUAN SANGIHE
!
5 Ibu Kota Provinsi
HK Hutan Konservasi
HL Batas Provinsi
HL Hutan Lindung
Batas Kabupaten
HPT Hutan Produksi Terbatas
Sungai
HP Hutan Produksi
Danau/ Waduk
HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
Penutupan Lahan
3° 0' LU
3° 0' LU
Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar Pertambangan
Semak/Belukar Rawa
LAUT SULAWESI Pelabuhan Laut/Udara
HL
Savana Permukiman
HL
Hutan Tanaman Tubuh Air
Perkebunan Rawa
SUMBER PETA :
HPT 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
SK Menteri Kehutanan No. 734/Menhut-II/2014, Tanggal 02/09/2014
HK 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
Catatan :
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
1° 30' LU
1° 30' LU
!
5
MINAHASA UTARAHK
KOTA MANADO KOTA BITUNG 115° 0' BT 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT 130° 0 ' BT
HL
5° 0' LU
5° 0' LU
115° 0' BT 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT 130° 0 ' BT
Peta Situasi
Pulau Sulawesi
HK
±
Skala 1:10.000.000
HPT U
0°
0°
MINAHASA SELATAN HPT
HP HPT MALUKU
GORONTALO UTARA
HL
PROVINSI SULAWESI UTARA
HL
HPT HK
SULAWESI TENGGARA
5° 0' LS
5° 0' LS
BOLAANGMONGONDOW UTARA
HP KOTA TERNATE !
5
KOTA KOTAMOBAGU HPT Daerah yang dipetakan
HL
HPT BOLAANGMONGONDOW BOLAANGMONGONDOW TIMUR Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Sk ala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
BOALEMO
KOTA GORONTALO BONEBOLANGO HPT
!
5 LAUT MALUKU DIREKTORAT INVENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
SUMBER DAYA HU TAN
HPT DIREKTORAT JENDERAL PLANO LOGI K EHU TANAN DAN TATA LINGKU NGAN
BOLAANGMONGONDOW
HL HP SELATAN
KEMENTERIAN LING KUNG AN HIDUP DAN KEHU TANAN
TAHU N 2019
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 129,7 76,3 61,1 6,2 273,3 1,7 275,0 1,3 276,4
2 Hutan lahan kering sekunder 56,1 98,5 131,6 56,0 342,2 31,3 373,5 48,0 421,5
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder - - - - - - - - -
5 Hutan mangrove primer 0,1 1,3 - - 1,4 - 1,4 0,5 1,9
6 Hutan mangrove sekunder 0,6 4,0 - 0,0 4,6 - 4,6 1,5 6,1
7 Hutan tanaman * - - 1,9 1,6 3,5 0,3 3,8 0,6 4,4
Jumlah Hutan 186,5 180,1 194,6 63,9 625,0 33,3 658,3 52,0 710,3
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 4,4 8,5 25,9 11,2 50,0 15,7 65,7 31,3 97,1
9 Belukar rawa 0,1 0,2 - - 0,4 - 0,4 1,4 1,8
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 0,0 0,0 0,3 0,0 0,4 2,0 2,4 27,7 30,0
12 Pertanian lahan kering 0,7 1,9 3,1 2,9 8,5 1,1 9,6 85,2 94,8
13 Pertanian lahan kering campur semak 2,3 9,6 26,6 11,8 50,3 29,9 80,1 127,1 207,3
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah - 0,0 0,0 0,0 0,0 0,3 0,3 30,9 31,2
16 Tambak 2,5 3,9 - 0,0 6,4 - 6,4 3,9 10,3
17 Tanah terbuka 0,0 0,4 0,3 0,2 1,0 0,1 1,1 0,4 1,4
18 Pertambangan - - 0,2 - 0,2 - 0,2 0,0 0,2
19 Permukiman 0,0 0,0 0,0 - 0,1 0,1 0,1 13,6 13,7
20 Rawa - - - - - - - 0,3 0,3
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 0,1 0,1
Jumlah Non Hutan 10,2 24,5 56,5 26,0 117,2 49,1 166,4 321,9 488,2
Total 196,7 204,6 251,1 89,9 742,2 82,4 824,7 373,8 1.198,5
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
1214 20' 0.00" BT 1224 0' 0.00" BT 1224 40' 0.00" BT 1234 20' 0.00" BT
1
0 80 Km
±
U
LAUT SULAWESI
Proyeksi : Transverse Mercator
Sistem Grid : Grid Geografi
Spheroid : WGS 1984
KETERANGAN PETA :
Fungsi Kawasan
5
! Ibu Kota Provinsi
HK Hutan Konservasi
Batas Provinsi
HL Hutan Lindung
TOLITOLI Batas Kabupaten
HPT Hutan Produksi Terbatas
Sungai
HP Hutan Produksi
Danau/ Waduk
HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
Penutupan Lahan
1
BUOL HL
Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
PROVINSI SULAWESI TENGAH HPT
HP
HPK
Hutan Rawa Primer Transmigrasi
HL
HL
HP
Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
BOLAANGMONGONDOW UTARA
!!!!!! !!!!!! !!!!
HK !!!!!! !!!!!! !!!!
PROVINSI GORONTALO HK
Savana Permukiman
HP GORONTALO
HPT
Hutan Tanaman Tubuh Air
HPT HL
HP
BONEBOLANGO Perkebunan
HPK HK Rawa
PARIGIMOUTONG HPT HPK HP
HPT
KOTA GORONTALO
HL
HL
HL HL 5
! SUMBER PETA :
HL
HL
HL HL 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
HK
2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
HL
SK Menteri Kehutanan No. 325/Menhut-II/2010 Tanggal 25/05/2010
HPT
3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
HL
BOLAANGMONGONDOW SELATAN Catatan :
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
0
0
115° 0' B T 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT 130° 0 ' BT
5° 0' LU
5° 0' LU
PHILIPPINES Peta Situasi
Pulau Sulawesi
±
Skala 1:10.000.000
U
MALAYSIA
0°
0°
SULAWESI TENGAH PAPUA BARAT
5° 0' LS
5° 0' LS
Daerah yang dipetakan
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
TOJOUNAUNA
DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
SUMBER DAYA HUTAN
DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
TAH UN 2019
1214 20' 0.00" BT 1224 0' 0.00" BT 1224 40' 0.00" BT 1234 20' 0.00" BT
TABEL 3.24 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI SULAWESI TENGAH DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2018 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 455,2 864,7 667,6 144,7 2.132,2 64,2 2.196,4 133,0 2.329,5
2 Hutan lahan kering sekunder 99,7 292,5 503,4 147,1 1.042,8 95,6 1.138,3 309,6 1.448,0
3 Hutan rawa primer 0,3 0,2 - - 0,6 - 0,6 - 0,6
4 Hutan rawa sekunder - 1,3 - - 1,3 - 1,3 4,1 5,5
5 Hutan mangrove primer 4,3 0,5 0,1 0,0 5,0 0,0 5,0 8,3 13,3
6 Hutan mangrove sekunder 0,6 2,0 0,2 0,0 2,9 0,0 2,9 24,7 27,6
7 Hutan tanaman * - - 0,1 - 0,1 - 0,1 0,7 0,8
Jumlah Hutan 560,2 1.161,3 1.171,5 291,9 3.184,8 159,8 3.344,7 480,5 3.825,1
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 56,5 54,9 113,0 46,0 270,3 18,8 289,1 381,6 670,6
9 Belukar rawa 0,0 0,2 - 0,0 0,2 0,0 0,2 4,6 4,8
10 Savana 1,5 1,9 6,4 0,1 9,8 1,1 11,0 14,1 25,1
11 Perkebunan 2,7 0,8 2,4 5,2 11,0 4,4 15,4 167,9 183,3
12 Pertanian lahan kering 11,6 8,3 17,8 10,5 48,2 4,3 52,5 287,5 340,0
13 Pertanian lahan kering campur semak 12,9 37,1 63,0 45,2 158,1 22,7 180,8 544,3 725,1
14 Transmigrasi - - - - - - - 6,3 6,3
15 Sawah 0,3 0,2 0,3 0,1 0,9 0,0 0,9 127,4 128,4
16 Tambak 0,0 0,5 0,2 - 0,7 - 0,7 18,1 18,8
17 Tanah terbuka 1,8 10,6 14,6 2,8 29,8 5,3 35,1 19,6 54,7
18 Pertambangan 0,8 0,4 1,8 0,1 3,0 0,3 3,3 6,0 9,3
19 Permukiman 0,1 0,0 0,1 0,0 0,3 0,4 0,7 41,8 42,5
20 Rawa - - - - - - - 0,2 0,2
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 0,3 0,3
Jumlah Non Hutan 88,2 114,8 219,5 110,0 532,4 57,5 589,9 1.619,7 2.209,6
Total 648,4 1.276,1 1.391,0 401,8 3.717,2 217,3 3.934,6 2.100,1 6.034,7
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
120° 0' BT 121° 30' BT 123° 0' BT 124° 30' BT
1° 30' LU
1° 30' LU
5
!
HK MINAHASA
HP
HPT
HP
PETA PENUTUPAN LAHAN
HL
HK
HP HL
MINAHASA SELATAN TAHUN 2018
HP HPT MINAHASA TENGGARA
BUOL HP
PROVINSI SULAWESI TENGAH
HP HL
HPK HL
GORONTALO UTARA
TOLITOLI
HP
HPT HL
PROVINSI SULAWESI UTARA Skala 1: 3.500.000
PROVINSI GORONTALO
HPT BOLAANGMONGONDOW UTARA 0 120 Km
HK KOTA KOTAMOBAGU
±
HL
BOLAANGMONGONDOW
R
HPT BOALEMO U
SA
HL PAHUWATO GORONTALO
HK
PARIGIMOUTONG
HPT
AS
HL HL HK
BOLAANGMONGONDOW SELATAN Proyeksi : Transverse Mercator
TM
HL HPT
KETERANGAN PETA :
SE
Fungsi Kawasan
HK 5
! Ibu Kota Provinsi
HL HK Hutan Konservasi
Batas Provinsi
0°
0°
HL Hutan Lindung
HPT HPT Batas Kabupaten
HK HPT Hutan Produksi Terbatas
HK
LAUT MALUKU Sungai
HK HP Hutan Produksi
HPT Danau/ Waduk
HK
HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HK
HL
HK
HL
Penutupan Lahan
HP
HL
HP Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Sawah
HP HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP HP !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL !!!!!! !!!!!! !!!!
HPT BANGGAI
HL
Hutan Mangrove Primer
HPK HPT HPK Tambak
PROVINSI SULAWESI TENGAH
HPT HL
HPK
Hutan Mangrove Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
1° 30' LS
HL HL HP
MAMUJU UTARA SIGI HK HP HP
HL
HP Savana Permukiman
HK
HPK POSO HP HL HPT HPT Hutan Tanaman
HL
BANGGAI LAUT Tubuh Air
HPK MOROWALI UTARA HL
HPT HK
HPK
HP
HP HL Perkebunan Rawa
HP HL
HL
HL HL HPT
PULAU TALIABU SUMBER PETA :
HPK HL HPK HP HL 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
HL
HL 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
MAMUJU TENGAH HPT
SK Menteri Kehutanan No. 869/Menhut-II/2014, Tanggal 29/09/2014
HK HP Teluk Tolo 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
HP
HL
Catatan :
HPT HP
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
±
Skala 1:10.000.000
HL
HP
MAMUJU
U
LUWU TIMUR
GORONTALO SULAWESI UTARA
KALIMANTAN TIMUR
HPK
0°
0°
5
! SULAWESI TENGAH PAPUA BARAT
MOROWALI
HPK
HPK
MALUKU
TORAJA UTARA
LAUT BANDA
HP HL
SULAWESI TENGGARA PAPUA
3° 0' LS
3° 0' LS
KOTA PALOPO
5° 0' LS
5° 0' LS
MAJENE MAMASA HPT
HPT
HL
TANATORAJA
KOLAKA UTARA HL
Daerah yang dipetakan
HP
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 11,6 782,3 277,9 81,8 1.153,6 13,4 1.167,0 13,3 1.180,3
2 Hutan lahan kering sekunder 179,2 122,7 91,3 106,1 499,2 18,6 517,8 75,4 593,1
3 Hutan rawa primer - - - 0,0 0,0 - 0,0 - 0,0
4 Hutan rawa sekunder 0,5 0,8 - 1,7 3,0 - 3,0 0,8 3,9
5 Hutan mangrove primer - 5,9 0,0 0,0 5,9 0,0 5,9 2,7 8,6
6 Hutan mangrove sekunder 6,1 31,6 0,0 0,2 37,9 0,4 38,3 20,4 58,7
7 Hutan tanaman * - - - 1,5 1,5 0,1 1,5 0,4 1,9
Jumlah Hutan 197,3 943,3 369,2 191,3 1.701,1 32,5 1.733,6 112,9 1.846,6
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 35,9 58,2 41,6 99,9 235,6 22,7 258,3 245,8 504,1
9 Belukar rawa 21,6 2,7 3,1 0,2 27,5 0,2 27,7 11,7 39,4
10 Savana 4,3 16,8 5,7 6,3 33,1 4,1 37,2 100,9 138,1
11 Perkebunan 0,0 1,1 0,1 1,6 2,9 0,5 3,4 26,7 30,1
12 Pertanian lahan kering 5,0 2,4 4,1 26,7 38,2 1,6 39,8 116,5 156,3
13 Pertanian lahan kering campur semak 4,2 42,8 28,5 54,9 130,4 23,5 153,9 365,6 519,5
14 Transmigrasi - - - 0,1 0,1 - 0,1 1,2 1,3
15 Sawah 12,7 1,5 4,2 8,2 26,6 2,8 29,4 205,5 234,9
16 Tambak 0,0 7,7 0,0 - 7,7 0,1 7,9 22,4 30,3
17 Tanah terbuka 1,9 4,7 9,0 8,8 24,4 5,2 29,6 22,4 52,0
18 Pertambangan 0,1 0,1 1,4 3,0 4,6 0,2 4,7 9,1 13,8
19 Permukiman 0,1 0,2 0,0 0,0 0,3 0,1 0,4 44,0 44,4
20 Rawa - - - 0,3 0,3 - 0,3 0,0 0,4
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 0,4 0,4
Jumlah Non Hutan 85,6 138,2 97,7 210,3 531,8 61,0 592,8 1.172,3 1.765,1
Total 282,9 1.081,5 466,9 401,6 2.232,8 93,6 2.326,4 1.285,2 3.611,6
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
121° 0' BT 122° 0' BT 123° 0' BT 124° 0' BT
Teluk Bone
HPT
HPT MOROWALI
3° 0' LS
TAHUN 2018
HPT HP
HPK
HL KONAWE
HPT
HL HL
HP PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KOLAKA UTARA HL Skala 1: 2.500.000
HPT
HL 0 100 Km
HPK HP
±
HPK
U
KONAWE UTARA HPT
HPT HL
HL
HPK HP HL
HPT HP
Proyeksi : Transverse Mercator
Sistem Grid : Grid Geografi
HL HL
HPK HK Spheroid : WGS 1984
HL
HPT
HPK KETERANGAN PETA :
HPT
Fungsi Kawasan
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
HPT HL HL 5
! Ibu Kota Provinsi
HPT HPK HK Hutan Konservasi
KOLAKA TIMUR Batas Provinsi
HPT
HPT
HPT HL HL Hutan Lindung
HPT
KOLAKA HP Batas Kabupaten
HP HPT HP HK
HPT Hutan Produksi Terbatas
Sungai
5
!
4° 0' LS
4° 0' LS
HP
HL HP Hutan Produksi
Danau/ Waduk
KOTA KENDARI
LAUT BANDA
HP
HPT HP
HL
HK
HP HK HP HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HK
KONAWE KEPULAUAN
HPT HK HL HL
HP HL Penutupan Lahan
HL
HL HP HPT
HPT KONAWE SELATAN HPK Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
HP HK
HP
HPT
HK HL Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
HP
HP
HPT
HL
HPT
Hutan Rawa Primer Transmigrasi
HK HK
HL HK
Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL !!!!!! !!!!!! !!!!
BOMBANA
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
BUTON UTARA
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT !!!!!! !!!!!! !!!!
HL
HPT HP HL HL
HL Semak/Belukar Pertambangan
HL
HL HL
HL Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
HPK HL HL
HL
MUNA HL Savana Permukiman
HL HPK
HPK
Hutan Tanaman Tubuh Air
5° 0' LS
5° 0' LS
HP HL
HP Perkebunan Rawa
HL HL
HP HL SUMBER PETA :
HL HP HP HL
1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
HPT
HL
HP
2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
HP SK Menteri Kehutanan No. 465/Menhut-II/2011 Tanggal 09/08/2011
HL BUTON
HPT HP HP 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
HP HK WAKATOBI
HL HL
HL
HL HL
Catatan :
HL
HP HP HK - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
KOTA BAU-BAU HL
HPT
115° 0' B T 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT 130° 0 ' BT
Peta Situasi
HP
HL Pulau Sulawesi
±
HL HK Skala 1:10.000.000
U
0°
0°
HL SULAWESI TENGAH
MALUKU
SULAWESI TENGGARA
6° 0' LS
6° 0' LS
5° 0' LS
5° 0' LS
HL
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 123,7 124,6 73,8 9,7 331,7 0,1 331,8 0,2 332,0
2 Hutan lahan kering sekunder 79,1 180,0 156,5 33,3 449,0 4,3 453,3 26,0 479,3
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder - - - - - - - 0,2 0,2
5 Hutan mangrove primer - - - - - - - - -
6 Hutan mangrove sekunder - 1,1 0,6 - 1,7 0,2 1,9 2,2 4,1
7 Hutan tanaman * - - - - - - - - -
Jumlah Hutan 202,8 305,7 230,9 43,0 782,4 4,6 787,0 28,6 815,6
- - - - - - - - -
B. Non Hutan - - - - - - - - -
8 Semak/Belukar 3,6 37,9 38,3 10,2 90,0 2,5 92,5 50,9 143,4
9 Belukar rawa - 0,2 0,0 - 0,3 0,0 0,3 0,6 0,9
10 Savana 2,2 3,7 3,8 1,7 11,5 - 11,5 7,7 19,2
11 Perkebunan - 3,7 2,6 0,4 6,7 2,8 9,5 134,7 144,2
12 Pertanian lahan kering 0,1 9,0 5,9 2,1 17,0 1,2 18,2 53,0 71,2
13 Pertanian lahan kering campur semak 6,3 80,8 44,1 12,5 143,7 10,9 154,6 228,1 382,6
14 Transmigrasi - - - - - - - 3,6 3,6
15 Sawah 0,0 0,6 1,0 0,0 1,6 0,1 1,7 45,1 46,7
16 Tambak - 5,1 2,6 - 7,7 0,4 8,1 11,1 19,2
17 Tanah terbuka 0,1 4,6 1,2 0,4 6,4 0,1 6,4 5,1 11,5
18 Pertambangan - - 0,1 0,1 0,1 - 0,1 0,0 0,2
19 Permukiman 0,1 0,6 0,2 1,4 2,4 0,0 2,5 19,2 21,7
20 Rawa - - - - - - - - -
21 Pelabuhan Udara/Laut - 0,0 - - 0,0 - 0,0 0,2 0,2
Jumlah Non Hutan 12,4 146,3 99,8 28,8 287,4 18,0 305,3 559,3 864,6
- - - - - - - - -
Total 215,2 452,0 330,7 71,9 1.069,8 22,6 1.092,4 587,9 1.680,2
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
119° 0' BT 120° 0' BT 121° 0' BT
! KOTA PALU
5 PETA PENUTUPAN LAHAN
HPK Teluk Poso
TAHUN 2018
1° 0' LS
1° 0' LS
PARIGIMOUTONG
HPT
PROVINSI SULAWESI BARAT
Skala 1: 2.000.000
HL DONGGALA
0 80 Km
±
HL HL
HL U
HPK
HPK
HPK
2° 0' LS
HPT
HP MAMUJU TENGAH Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
Hutan Rawa Primer Transmigrasi
HL HP
Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
HK Hutan Mangrove Primer Tambak
R
SSA
HP
Hutan Mangrove Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP HPT !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
KA
HP
HL Pertambangan
HL
MA
HPT
LUWU UTARA Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
HP
LUWU TIMUR Savana Permukiman
AT
HL
HL HL
HL
Hutan Tanaman
SEL
HL Tubuh Air
HPT HP
HL Perkebunan Rawa
MAMUJU MAMUJU
HPK
HL
5
! 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
HL SK Menteri Kehutanan No. 862/Menhut-II/2014 Tanggal 29/09/2014
HK
3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
PROVINSI SULAWESI SELATAN
HP
Catatan :
TORAJA UTARA - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
HPT
5° 0' LU
5° 0' LU
115° 0' B T 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT 130° 0 ' BT
HPT HL
3° 0' LS
3° 0' LS
KOTA PALOPO Peta Situasi
Pulau Sulawesi
HPT MAMASA
Teluk Bone
±
Skala 1:10.000.000
HPT U
HPT
HL HL HPT
MAJENE HL
HL KALIMANTAN TIMUR
GORONTALO SULAWESI UTARA
HPT TANATORAJA
0°
0°
KOLAKA UTARA
SULAWESI TENGAH PAPUA BARAT
HPT HL
HPT SULAWESI BARAT
MALUKU
POLEWALI MANDAR
HPT HK LUWU PROVINSI SULAWESI TENGGARA SULAWESI TENGGARA
5° 0' LS
5° 0' LS
KOLAKA TIMUR
Daerah yang dipetakan
KSPA
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
HL
HL ENREKANG 115° 0' B T 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT 130° 0 ' BT
PINRANG
DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
SUMBER DAYA HUTAN
SIDENRENGRAPPANG DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
WAJO KOLAKA TAH UN 2019
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 105,8 386,1 106,9 1,6 600,4 5,3 605,7 7,4 613,1
2 Hutan lahan kering sekunder 76,0 422,2 171,9 35,9 705,8 5,9 711,8 55,8 767,6
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder 0,0 - - - 0,0 - 0,0 0,0 0,0
5 Hutan mangrove primer - - - - - - - 2,0 2,0
6 Hutan mangrove sekunder - 5,4 1,9 - 7,2 - 7,2 7,4 14,6
7 Hutan tanaman * 0,6 1,5 6,0 1,7 9,8 - 9,8 2,7 12,4
Jumlah Hutan 182,4 815,1 286,6 39,1 1.323,3 11,2 1.334,5 75,3 1.409,8
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 28,3 151,0 63,1 25,4 267,8 1,8 269,6 204,7 474,3
9 Belukar rawa - 0,4 0,1 - 0,4 - 0,4 15,6 16,0
10 Savana 1,3 41,1 6,4 0,8 49,5 - 49,5 37,0 86,6
11 Perkebunan 0,0 0,8 2,0 0,6 3,4 0,1 3,5 56,6 60,1
12 Pertanian lahan kering 3,9 19,1 7,6 2,4 33,0 0,0 33,0 225,7 258,8
13 Pertanian lahan kering campur semak 24,6 158,6 114,6 50,5 348,2 9,9 358,1 956,8 1.314,9
14 Transmigrasi - 0,0 - - 0,0 - 0,0 2,2 2,2
15 Sawah 2,8 10,6 5,1 4,8 23,3 0,0 23,3 643,4 666,8
16 Tambak 0,0 25,6 6,6 - 32,3 - 32,3 88,9 121,1
17 Tanah terbuka 0,7 7,4 2,4 0,3 10,8 - 10,8 3,9 14,7
18 Pertambangan - 2,0 - 0,1 2,1 - 2,1 1,2 3,4
19 Permukiman 0,5 0,9 0,3 0,1 1,8 - 1,8 66,6 68,4
20 Rawa - - 0,0 - 0,0 - 0,0 0,3 0,3
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 1,0 1,0
Jumlah Non Hutan 62,1 417,5 208,2 84,9 772,7 11,7 784,5 2.304,1 3.088,6
Total 244,5 1.232,7 494,8 124,0 2.096,0 23,0 2.119,0 2.379,4 4.498,4
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
118° 0' BT 120° 0' BT 122° 0' BT
MAMUJU UTARA
BANGGAI LAUT
SIGI
2° 0' LS
2° 0' LS
POSO
MAMUJU TENGAH Teluk Tolo
HPT MOROWALI UTARA
HPT
HL
PROVINSI SULAWESI TENGAH PETA PENUTUPAN LAHAN
HP
LUWU UTARA
HPK
HK
TAHUN 2018
HPT
HPT HK
MAMUJU
HK HL HP HL
LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN
HPK HK
HL Skala 1: 3.750.000
PROVINSI SULAWESI
5
! BARAT HK
HP
HPT
HL
HL
HPT
0 160 Km
±
HK
MOROWALI
U
R
HL
TORAJA UTARA
SA
HL HL
HL HL
KOTA PALOPO
AS
HPT LUWU
POLEWALI MANDAR HPT HL KONAWE UTARA Fungsi Kawasan
SE
HPT 5
! Ibu Kota Provinsi
HL
ENREKANG HL
HK Hutan Konservasi
HPT
Batas Provinsi
HL Hutan Lindung
PINRANG
PROVINSI SULAWESI SELATAN
HL
HPT
HPT
Batas Kabupaten
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
HPT
HPT Hutan Produksi Terbatas
Sungai
SIDENRENGRAPPANG
HL KOLAKA TIMUR
HP
HP Hutan Produksi
KOLAKA Danau/ Waduk
HPT
Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
4° 0' LS
4° 0' LS
HPK
KOTA PARE-PARE
HL
5
!
KOTA KENDARI
WAJO
HPT Penutupan Lahan
KONAWE KEPULAUAN
Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
HPT
HL KONAWE SELATAN
SOPPENG HL Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
HL
HL Hutan Rawa Primer Transmigrasi
HL
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
BONE
!!!!!! !!!!!! !!!!
HK
Semak/Belukar Pertambangan
HP MUNA
MAROS HPT Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
HK
Savana
5
!
KOTA MAKASSAR
HL
Permukiman
SINJAI
HP HL Hutan Tanaman Tubuh Air
BUTON
GOWA HL
HL Perkebunan Rawa
TAKALAR HL
BULUKUMBA KOTA BAU-BAU
BANTAENG
HL
HP
SUMBER PETA :
HL
HL
JENEPONTOHPT
HK 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
SK Menteri Kehutanan No. 434/Menhut-II/2009, Tanggal 23/07/2009
3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
Catatan :
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
6° 0' LS
6° 0' LS
110° 0' B T 115° 0' B T 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT 130° 0 ' BT 135° 0 ' BT
SELAYAR
5° 0' LU
5° 0' LU
Peta Situasi
Pulau Sulawesi
±
Skala 1:10.000.000
U
HPT
KALIMANTAN TIMUR GORONTALO SULAWESI UTARA
0°
0°
HK SULAWESI TENGAH PAPUA BARAT
MALUKU
SULAWESI TENGGARA PAPUA
HK
5° 0' LS
5° 0' LS
HK
HK
HK
10° 0' LS
10° 0' LS
Daerah yang dipetakan
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
HL 110° 0' B T 115° 0' B T 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT 130° 0 ' BT 135° 0 ' BT
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 3,1 41,0 0,0 - 44,2 - 44,2 0,0 44,2
2 Hutan lahan kering sekunder 7,5 28,3 0,4 0,0 36,2 - 36,2 11,6 47,8
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder - - - - - - - - -
5 Hutan mangrove primer 0,0 - - - 0,0 - 0,0 - 0,0
6 Hutan mangrove sekunder 1,4 0,2 - - 1,6 - 1,6 0,3 1,9
7 Hutan tanaman 0,2 0,3 0,0 0,1 0,7 - 0,7 0,0 0,7
Jumlah Hutan 12,3 69,8 0,4 0,2 82,7 - 82,7 12,0 94,6
- - - - - - - - -
B. Non Hutan - - - - - - - - -
8 Semak/Belukar 7,7 13,6 4,1 1,1 26,5 - 26,5 12,2 38,6
9 Belukar rawa 0,0 - - - 0,0 - 0,0 0,0 0,0
10 Savana 0,6 2,2 0,2 - 3,0 - 3,0 0,8 3,8
11 Perkebunan - 0,0 - - 0,0 - 0,0 0,2 0,2
12 Pertanian lahan kering 0,4 1,9 1,5 0,1 3,9 - 3,9 54,0 57,9
13 Pertanian lahan kering campur semak 0,4 7,6 0,5 0,4 9,0 - 9,0 200,8 209,8
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 0,1 0,1 0,0 0,1 0,3 - 0,3 104,5 104,8
16 Tambak 0,1 - - 0,0 0,1 - 0,1 1,3 1,4
17 Tanah terbuka 1,1 0,5 0,0 0,0 1,6 - 1,6 1,9 3,5
18 Pertambangan - - 0,0 - 0,0 - 0,0 0,2 0,2
19 Permukiman 0,2 0,0 0,0 0,0 0,2 - 0,2 51,4 51,6
20 Rawa - - - - - - - - -
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 0,3 0,3
Jumlah Non Hutan 10,5 26,0 6,3 1,8 44,6 - 44,6 427,6 472,2
- - - - - - - - -
Total 22,9 95,8 6,7 1,9 127,3 - 127,3 439,6 566,9
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
114° 30' 0" BT 115° 0' 0" BT 115° 30' 0" BT
Situbondo
8° 0' 0" LS
0 30 Km
±
U
HK
HK KETERANGAN PETA :
Fungsi Kawasan
HPT
HK
HPT 5
! Ibu Kota Provinsi
HPT
HP HPT HK Hutan Konservasi
HK HL
Batas Provinsi
HPT
HPT
HL HL
HL Hutan Lindung
HK HPT
HL HL
Batas Kabupaten
HPT Hutan Produksi Terbatas
HK Sungai
HP HP
HL HPT HP Hutan Produksi
HK Danau/ Waduk
Buleleng HK
HP
HPT HL HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HL
HK
HK HPT Penutupan Lahan
HL HK
Bangli HK
Se
HPT HL
Jembrana Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
la
HL
tB
HL
HL HL HL
Hutan Rawa Primer Transmigrasi
HL
Karangasem HL
Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP HL
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
Semak/Belukar Pertambangan
k
8° 30' 0" LS
8° 30' 0" LS
Gianyar
bo
HK
Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
m
Lo
HL
Savana Permukiman
t
la
Se
Hutan Tanaman Tubuh Air
Perkebunan Rawa
Badung
SUMBER PETA :
1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
ng SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 433/Kpts-II/1999 Tanggal 15/06/1999
Kota Denpasar a du 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
la tB HL
Catatan :
Banyuwangi
5
! HL 112° 0' B T 114° 0' B T 116° 0' B T 118° 0' B T
HK HL HL Peta Situasi
±
Skala 1:10.000.000
HK
Klungkung HL U
6° 0' LS
6° 0' LS
HK
HL
HK
HPT HPT
Jawa Timur
8° 0' LS
8° 0' LS
Bali
Nusa Tenggara Barat
10° 0' LS
10° 0' LS
Daerah yang dipetakan
Sumber : Peta RBI Skala 1 : 250.000, BIG Tahun 2018
9° 0' 0" LS
DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
TAH UN 2019
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 39,9 222,7 78,7 14,7 356,0 - 356,0 2,9 358,9
2 Hutan lahan kering sekunder 29,6 137,9 121,2 58,2 346,9 - 346,9 66,2 413,1
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder - - - - - - - - -
5 Hutan mangrove primer 1,3 - 0,5 0,0 1,8 - 1,8 0,1 1,9
6 Hutan mangrove sekunder 0,1 1,3 2,2 0,1 3,7 - 3,7 2,9 6,6
7 Hutan tanaman * 0,0 0,6 0,3 0,5 1,5 - 1,5 1,2 2,7
Jumlah Hutan 70,9 362,6 203,0 73,5 710,0 - 710,0 73,2 783,2
- - - - - - - -
B. Non Hutan - - - - - - - -
8 Semak/Belukar 30,3 37,3 46,6 31,7 146,0 - 146,0 113,9 259,9
9 Belukar rawa 0,4 - - - 0,4 - 0,4 0,3 0,7
10 Savana 54,8 4,3 5,2 6,4 70,7 - 70,7 11,1 81,8
11 Perkebunan - - - - - - - 1,0 1,0
12 Pertanian lahan kering 3,1 12,1 16,6 20,9 52,6 - 52,6 205,8 258,4
13 Pertanian lahan kering campur semak 4,8 13,3 12,2 14,7 45,0 - 45,0 208,3 253,3
14 Transmigrasi - - 0,0 0,0 0,0 - 0,0 0,0 0,0
15 Sawah 0,1 0,6 0,8 0,9 2,5 - 2,5 272,6 275,1
16 Tambak - 0,1 1,2 0,1 1,4 - 1,4 14,3 15,6
17 Tanah terbuka 3,5 0,2 1,0 0,6 5,2 - 5,2 2,6 7,8
18 Pertambangan - 0,0 0,0 1,8 1,8 - 1,8 - 1,8
19 Permukiman 0,0 0,0 0,1 0,2 0,3 - 0,3 40,5 40,8
20 Rawa - - - - - - - - -
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 0,7 0,7
Jumlah Non Hutan 97,0 67,9 83,7 77,2 325,8 - 325,8 871,1 1.196,9
- - - - - - - -
Total 167,9 430,5 286,7 150,7 1.035,8 - 1.035,8 944,3 1.980,2
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
116° 0' BT 117° 0' BT 118° 0' BT 119° 0' BT
7° 0' LS
7° 0' LS
PROVINSI JAWA TIMUR
Sumenep
PETA PENUTUPAN LAHAN
TAHUN 2018
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Skala 1: 2.250.000
0 100 Km
±
U
LAUT FLORES
Proyeksi : Transverse Mercator
Sistem Grid : Grid Geografi
Spheroid : WGS 1984
KETERANGAN PETA :
Fungsi Kawasan
5
! Ibu Kota Provinsi
HK Hutan Konservasi
8° 0' LS
8° 0' LS
Batas Provinsi
HL Hutan Lindung
Batas Kabupaten
LAUT BALI HK
HPT Hutan Produksi Terbatas
Sungai
HPT HP Hutan Produksi
HK Danau/ Waduk
HP
HK HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
Lombok Utara HP HK HK
HP
HL HP Penutupan Lahan
HP
HPT HL HL Kabupaten Bima
HPT Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
HK HP
HP HL HPT
HK HL HP
HK HL HP HP
HK
Kota Bima HL Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
HPT HL
HL HPT
HL
HL Dompu Hutan Rawa Primer Transmigrasi
HP HPT HPT
HK
Lombok Barat 5
! Lombok Timur
HPT HPT HL HPT
HL
HK
Manggarai Barat Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!! Sawah
Kota Mataram
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL HPT HP HP HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
HP HPT
HPT
HL HPT
Hutan Mangrove Primer Tambak
HL HP HL HP
HPT
Lombok Tengah HL Hutan Mangrove Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Sumbawa Barat
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP HPT HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL HL
HPT
HP
HP HL
HP HL
Semak/Belukar Pertambangan
HP
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HPT HP HPT
HL HL
HL HP Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
HK HPT
HK HK
HPT
HP
HPT Savana Permukiman
9° 0' LS
9° 0' LS
HP
SUMBER PETA :
1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran SK Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.270/MenLHK/Setjen/PLA.2/6/2017 Tgl 05/06/2017
3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
Catatan :
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
6° 0' LS
6° 0' LS
Peta Situasi
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Nusa Tenggara
±
Skala 1:10.000.000
U
Sumba Barat
8° 0' LS
8° 0' LS
Bali
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
10° 0' LS
10° 0' LS
10° 0' LS
10° 0' LS
Daerah yang dipetakan
Sumber : Peta RBI Skala 1 : 250.000, BIG Tahun 2018
SAMUDERA INDONESIA 116° 0' B T 118° 0' B T 120° 0 ' BT 122° 0 ' BT
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 99,9 137,3 19,4 63,3 319,8 1,6 321,4 141,8 463,2
2 Hutan lahan kering sekunder 55,8 281,6 94,1 121,8 553,2 11,9 565,1 904,4 1.469,5
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder 0,2 - - - 0,2 - 0,2 0,2 0,4
5 Hutan mangrove primer 4,7 0,5 0,0 0,3 5,5 - 5,5 5,3 10,8
6 Hutan mangrove sekunder 1,2 2,6 - 0,6 4,4 - 4,4 5,3 9,7
7 Hutan tanaman * 0,9 0,3 0,0 0,8 1,9 - 1,9 1,6 3,6
Jumlah Hutan 162,6 422,3 113,5 186,7 885,1 13,5 898,5 1.058,6 1.957,2
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 33,2 79,9 6,7 20,0 139,8 1,2 141,0 294,4 435,4
9 Belukar rawa 1,0 - 0,1 0,1 1,2 - 1,2 0,9 2,1
10 Savana 52,7 70,6 36,3 47,2 206,8 57,5 264,3 601,2 865,4
11 Perkebunan - 0,1 - - 0,1 - 0,1 1,2 1,3
12 Pertanian lahan kering 5,4 27,3 1,9 7,5 42,1 1,6 43,7 305,3 349,0
13 Pertanian lahan kering campur semak 5,1 75,1 10,0 23,5 113,6 2,5 116,1 642,6 758,7
14 Transmigrasi - - - - - 0,0 0,0 0,6 0,6
15 Sawah 0,8 2,8 0,7 1,4 5,7 0,5 6,2 210,4 216,6
16 Tambak 0,2 0,0 0,0 0,0 0,2 - 0,2 8,3 8,5
17 Tanah terbuka 3,2 5,8 0,2 1,3 10,5 0,9 11,4 10,8 22,2
18 Pertambangan - - - - - - - - -
19 Permukiman 0,4 0,7 0,3 0,5 2,0 0,8 2,8 99,6 102,5
20 Rawa 0,3 0,0 - 0,0 0,4 - 0,4 1,8 2,1
21 Pelabuhan Udara/Laut - 0,0 - - 0,0 - 0,0 1,0 1,0
Jumlah Non Hutan 102,3 262,3 56,2 101,5 522,4 65,0 587,4 2.178,0 2.765,4
Total 264,9 684,6 169,7 288,2 1.407,4 78,5 1.485,9 3.236,6 4.722,5
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
6° 0' LS
6° 0' LS
120° 0' BT 122° 0' BT 124° 0' BT
±
U
KETERANGAN PETA :
Fungsi Kawasan
LAUT FLORES 5
! Ibu Kota Provinsi
HK Hutan Konservasi
Batas Negara
HL Hutan Lindung
Batas Provinsi
8° 0' LS
8° 0' LS
HPT Hutan Produksi Terbatas
Batas Kabupaten
HK HL
HP Hutan Produksi
HL
HL
Sungai
HL HL
HL
ALOR
HL
Danau/ Waduk HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HL HL HK
FLORES TIMUR
HL
LEMBATA HK HP
HK
HL HL Penutupan Lahan
HP
MANGGARAI HP
HL
HL
HL
HL Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
MANGGARAI BARAT MANGGARAI TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
HK
Selat Ombai
HL
BIMA HL HP
HL
HK
HK
HK
NAGEKEO ENDE SIKKA Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
HP HL
HL HL NGADA
Hutan Rawa Primer Transmigrasi
HP HL
Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
TIMOR LESTE
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
SUMBA TENGAH
HPT HL MALAKA
HK Savana Permukiman
HP
HPT HP HP Hutan Tanaman Tubuh Air
HP SUMBA
HP
BARAT HK HPK
HL
Perkebunan Rawa
HL TIMOR TENGAH SELATAN
SUMBA TIMUR HL KUPANG
HP HP
10° 0' LS
10° 0' LS
HPT SUMBER PETA :
HL 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
HK
HL HK HL HK 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
SK Menteri LHK No. 357/Menlhk/Setjen/PLA.0/5/2016 Tanggal 11/05/2016
HL
5
!
KOTA KUPANG
3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
HL
HL
HPT Catatan :
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
SABU HL
RAIJUA HK 114° 0' B T 117° 0' B T 120° 0 ' BT 123° 0 ' BT 126° 0 ' BT 129° 0 ' BT
Peta Situasi
Nusa Tenggara
±
Skala 1:10.000.000
6° 0' LS
6° 0' LS
U
ROTE NDAO
HP HP Jawa Timur
Bali
9° 0' LS
9° 0' LS
HK Nusa Tenggara Barat TIMOR LESTE
12° 0' LS
12° 0' LS
SAMUDERA INDONESIA LAUT TIMOR Daerah yang dipetakan
Sumber : Peta RBI Skala 1 : 250.000, BIG Tahun 2018
AUSTRALIA
114° 0' B T 117° 0' B T 120° 0 ' BT 123° 0 ' BT 126° 0 ' BT 129° 0 ' BT
12° 0' LS
DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
TAH UN 2019
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 68,5 36,6 29,4 61,1 195,7 100,8 296,4 6,0 302,5
2 Hutan lahan kering sekunder 293,9 462,8 724,6 332,2 1.813,4 528,8 2.342,2 125,7 2.467,8
3 Hutan rawa primer 0,2 0,1 - 0,1 0,3 - 0,3 0,4 0,7
4 Hutan rawa sekunder - - 0,1 6,8 6,9 9,5 16,5 0,8 17,3
5 Hutan mangrove primer 5,0 3,3 0,0 9,0 17,3 58,4 75,7 6,5 82,2
6 Hutan mangrove sekunder 4,3 6,6 0,6 10,9 22,4 104,7 127,0 10,3 137,3
7 Hutan tanaman * - - - 0,0 0,0 - 0,0 - 0,0
Jumlah Hutan 371,8 509,3 754,8 420,1 2.056,0 802,1 2.858,1 149,7 3.007,8
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 19,3 61,7 96,2 124,4 301,7 181,7 483,4 106,6 590,0
9 Belukar rawa 0,7 2,0 0,0 1,3 4,1 10,4 14,5 7,0 21,5
10 Savana 10,5 12,3 10,0 37,4 70,3 88,6 158,9 46,7 205,6
11 Perkebunan 0,0 0,0 0,8 0,1 0,9 9,3 10,3 22,0 32,3
12 Pertanian lahan kering 0,7 4,6 5,5 9,6 20,5 25,5 45,9 70,7 116,6
13 Pertanian lahan kering campur semak 17,2 36,6 26,5 50,6 130,9 203,5 334,4 253,8 588,2
14 Transmigrasi - 0,3 0,0 0,0 0,3 1,8 2,1 9,6 11,7
15 Sawah - - 0,0 0,0 0,0 0,4 0,4 19,5 19,9
16 Tambak - - - 0,0 0,0 0,0 0,0 0,8 0,8
17 Tanah terbuka - 0,1 0,3 0,0 0,4 0,2 0,5 0,8 1,3
18 Pertambangan - - - 0,0 0,0 0,1 0,1 0,1 0,2
19 Permukiman 0,0 0,3 0,0 0,1 0,4 1,2 1,6 23,8 25,4
20 Rawa - 0,0 - - 0,0 0,1 0,1 0,1 0,2
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - 0,0 0,0 0,5 0,5
Jumlah Non Hutan 48,5 117,9 139,5 223,6 529,5 522,8 1.052,3 562,0 1.614,3
Total 420,3 627,3 894,3 643,7 2.585,5 1.324,9 3.910,4 711,7 4.622,1
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
126° 0' BT 128° 0' BT 130° 0' BT 132° 0' BT 134° 0' BT
5
!
KOTA SORONG MANOKWARI
TAMBRAUW BIAKNUMFOR
SORONG
PEGUNUNGAN ARFAK
MAYBRAT
PROVINSI MALUKU UTARA KEPULAUAN YAPEN
HALMAHERA SELATAN
MANOKWARI SELATAN PETA PENUTUPAN LAHAN
KEPULAUAN SULA
SORONG SELATAN TELUKBINTUNI TAHUN 2018
RAJAAMPAT
PROVINSI PAPUA BARAT
2° 0' LS
2° 0' LS
PROVINSI MALUKU
Skala 1: 5.750.000
0 200 Km
±
LAUT SERAM U
HPK
HPT
HPT Proyeksi : Transverse Mercator
Sistem Grid : Grid Geografi
HPK TELUKWONDAMA Spheroid : WGS 1984
HPT
HL
SERAM BAGIAN BARAT MALUKU
HK TENGAH FAK-FAK
KETERANGAN PETA :
HPK
HK
PROVINSI MALUKU HL
HL KAIMANA
NABIRE
Fungsi Kawasan
HL BURUHP HL
HP
HL HL
HPT
SERAM BAGIAN TIMUR 5
! Ibu Kota Provinsi
HK Hutan Konservasi
HL Batas Provinsi
HPK HL HPT HL Hutan Lindung
HPK
BURU SELATAN
HP
HL
5
!
KOTA AMBON HL
Batas Kabupaten
HL HPT Hutan Produksi Terbatas
Sungai
4° 0' LS
4° 0' LS
HPK
HP Hutan Produksi
Danau/ Waduk
MIMIKA HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
Penutupan Lahan
HL
HK
Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
HL Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
Hutan Rawa Primer Transmigrasi
LAUT BANDA
Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
6° 0' LS
HL HPK
Savana Permukiman
Hutan Tanaman Tubuh Air
HL
HP HPK Perkebunan Rawa
HP
Peta Situasi
HPK HP HK
HPK HL Kepulauan Maluku
MALUKU TENGGARA BARAT SULAWESI UTARA MALUKU UTARA
±
Skala 1:10.000.000
U
0°
0°
MALUKU
HK BARATHP
DAYA HL
HPT HPK
HPK SULAWESI TENGAH PAPUA BARAT
8° 0' LS
8° 0' LS
HP
HL HPK
MALUKU
HPK PAPUA
SULAWESI TENGGARA
HPK HPK HPK
HPK
5° 0' LS
5° 0' LS
HL
10° 0' LS
10° 0' LS
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
126° 0' BT 128° 0' BT 130° 0' BT 132° 0' BT 134° 0' BT
TABEL 3.31 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI MALUKU UTARA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2018 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 62,8 122,8 100,3 14,3 300,3 13,2 313,4 1,1 314,6
2 Hutan lahan kering sekunder 141,0 346,3 445,1 313,0 1.245,3 274,7 1.520,1 90,7 1.610,7
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder - 0,0 - 3,3 3,3 0,5 3,8 0,3 4,1
5 Hutan mangrove primer - 24,8 0,3 1,2 26,3 1,8 28,2 14,7 42,9
6 Hutan mangrove sekunder - 0,3 0,0 0,0 0,3 0,0 0,3 0,2 0,5
7 Hutan tanaman * - 0,2 4,2 30,4 34,8 1,7 36,5 0,0 36,5
Jumlah Hutan 203,8 494,4 549,9 362,2 1.610,3 291,9 1.902,3 107,1 2.009,3
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 8,3 48,2 56,7 59,8 172,9 98,3 271,2 56,8 328,0
9 Belukar rawa - 0,1 - 0,0 0,1 0,0 0,1 0,3 0,4
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan - 0,0 0,4 0,1 0,4 0,3 0,7 3,9 4,6
12 Pertanian lahan kering 1,9 1,7 6,8 5,9 16,4 19,2 35,6 101,0 136,6
13 Pertanian lahan kering campur semak 2,8 34,6 44,4 51,2 133,0 150,2 283,2 312,3 595,5
14 Transmigrasi - - - 0,0 0,0 0,0 0,0 1,1 1,1
15 Sawah 0,0 - 0,1 0,1 0,1 0,0 0,1 8,4 8,5
16 Tambak - - - - - - - 0,0 0,0
17 Tanah terbuka 1,7 4,7 8,0 1,7 16,0 2,9 18,9 6,4 25,3
18 Pertambangan - 0,3 0,6 0,8 1,7 1,0 2,7 1,2 3,9
19 Permukiman - 0,1 0,1 0,0 0,2 0,1 0,3 16,5 16,8
20 Rawa - 0,0 - - 0,0 - 0,0 0,1 0,1
21 Pelabuhan Udara/Laut - - 0,0 - 0,0 - 0,0 0,4 0,4
Jumlah Non Hutan 14,7 89,6 116,9 119,6 340,8 272,1 612,9 508,4 1.121,3
Total 218,5 584,1 666,9 481,7 1.951,1 564,1 2.515,2 615,4 3.130,6
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
124° 0' BT 126° 0' BT 128° 0' BT
SAMUDERA PASIFIK
KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO
HPK
PETA PENUTUPAN LAHAN
TAHUN 2018
HL HL
PULAU MOROTAI
PROVINSI MALUKU UTARA
Skala 1: 3.750.000
0 160 Km
±
HPT
HP
2° 0' LU
2° 0' LU
HL
U
HPK HPK
Proyeksi : Transverse Mercator
Sistem Grid : Grid Geografi
Spheroid : WGS 1984
HL
KETERANGAN PETA :
HPK HALMAHERA UTARA
5
!
MINAHASA UTARA
KOTA MANADO KOTA BITUNG HPK
HPT
5
! Ibu Kota Provinsi
Fungsi Kawasan
HK Hutan Konservasi
HALMAHERA BARAT Batas Provinsi
KOTA TOMOHON HL
HL HPT
HL Hutan Lindung
HP
HK
Batas Kabupaten
MINAHASA HPT Hutan Produksi Terbatas
HP Sungai
MINAHASA SELATAN HL
HALMAHERA TIMUR HP Hutan Produksi
MINAHASA TENGGARA Danau/ Waduk
HPK
PROVINSI SULAWESI UTARA
HP
HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
KOTA TERNATE !
5
PROVINSI MALUKU UTARA HPT
LAUT Penutupan Lahan
KOTA KOTAMOBAGU HPK
BOLAANGMONGONDOW BOLAANGMONGONDOW TIMUR
HPK
HALMAHERA Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
KOTA TIDORE HK
KEPULAUAN
HL Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
HALMAHERA TENGAH
HPT HP
HL
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
LAUT MALUKU
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
Semak/Belukar
0°
0°
Pertambangan
HPK
HPK HPT Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
Savana Permukiman
HP
HPT Hutan Tanaman Tubuh Air
HPT
Perkebunan Rawa
HL
HPT
HL
SUMBER PETA :
HL 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
HK
HPK 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
HL SK Menteri Kehutanan No. 302/Menhut-II/2013 Tanggal 01/05/2013
3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
Catatan :
HL
HL
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
HL Peta Situasi
Kepulauan Maluku
±
Skala 1:10.000.000
U
0°
0°
HL
HALMAHERA
HP SELATAN SULAWESI TENGAH PAPUA BARAT
HK
HPK MALUKU
HPK HPK
PAPUA
SULAWESI TENGGARA
HPT
5° 0' LS
5° 0' LS
PULAU TALIABU HPK HL
HPK
HP KEPULAUAN SULA
HP HPT
RAJAAMPAT
HPK
2° 0' LS
2° 0' LS
BANGGAI LAUT
HK
HL
Daerah yang dipetakan
TIMOR LESTE
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
HPT
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 3.383,0 4.878,7 2.564,1 2.166,6 12.992,4 1.061,1 14.053,5 421,3 14.474,8
2 Hutan lahan kering sekunder 348,7 546,5 688,7 1.287,6 2.871,5 970,7 3.842,2 367,1 4.209,3
3 Hutan rawa primer 920,2 922,8 1.554,3 312,3 3.709,5 432,1 4.141,6 111,3 4.253,0
4 Hutan rawa sekunder 310,0 178,1 354,5 157,1 999,7 153,2 1.152,9 69,5 1.222,5
5 Hutan mangrove primer 229,6 394,4 50,3 8,8 683,1 15,8 699,0 18,7 717,7
6 Hutan mangrove sekunder 21,2 70,5 9,8 1,8 103,2 4,3 107,6 7,2 114,8
7 Hutan tanaman * - 0,1 0,0 0,5 0,6 1,0 1,5 0,1 1,6
Jumlah Hutan 5.212,7 6.991,1 5.221,6 3.934,7 21.360,1 2.638,2 23.998,3 995,3 24.993,6
- - - - - - - - -
B. Non Hutan - - - - - - - - -
8 Semak/Belukar 110,1 144,4 171,4 215,5 641,3 151,5 792,9 68,5 861,4
9 Belukar rawa 493,9 137,2 292,5 285,1 1.208,7 459,7 1.668,4 54,6 1.723,0
10 Savana 462,4 188,7 75,6 64,2 790,9 268,5 1.059,3 27,3 1.086,7
11 Perkebunan 0,0 0,2 1,7 2,6 4,5 1,3 5,9 161,8 167,7
12 Pertanian lahan kering 3,0 6,1 0,9 3,0 12,9 13,2 26,0 40,8 66,8
13 Pertanian lahan kering campur semak 133,4 249,6 42,3 44,5 469,8 241,7 711,5 159,4 870,9
14 Transmigrasi 0,0 0,0 0,0 0,1 0,2 0,6 0,8 42,0 42,7
15 Sawah 0,1 0,6 - 0,3 1,0 3,9 4,9 43,4 48,2
16 Tambak 0,0 0,0 - - 0,0 0,3 0,3 0,2 0,5
17 Tanah terbuka 116,8 74,2 32,7 29,7 253,4 70,1 323,6 37,0 360,6
18 Pertambangan - 1,6 - - 1,6 - 1,6 - 1,6
19 Permukiman 2,4 2,1 1,5 1,4 7,3 9,1 16,4 58,0 74,4
20 Rawa 201,4 19,4 120,9 158,4 500,1 258,0 758,2 19,2 777,4
21 Pelabuhan Udara/Laut 0,1 0,1 0,0 0,0 0,2 0,3 0,5 0,9 1,4
Jumlah Non Hutan 1.523,6 824,2 739,6 804,6 3.892,0 1.478,2 5.370,2 713,1 6.083,3
- - - - - - - - -
Total 6.736,3 7.815,3 5.961,2 4.739,3 25.252,1 4.116,4 29.368,5 1.708,4 31.076,9
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
132° 0' BT 134° 0' BT 136° 0' BT 138° 0' BT 140° 0' BT
HL
SAMUDERA PASIFIK
TAMBRAUW SUPIORI
HK
5
!
SORONG MANOKWARI
HL
HL
BIAKNUMFOR
HPT
PETA PENUTUPAN LAHAN
PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2018
PEGUNUNGAN ARFAK HK
MAYBRAT
PROVINSI PAPUA
HL
MANOKWARI SELATAN HL
Skala 1: 5.750.000
HL HPT 0 240 Km
HPT
SORONG SELATAN TELUKBINTUNI KEPULAUAN YAPEN
±
HK
HP HPK
2° 0' LS
2° 0' LS
U
HL HL
HPK
HPT
HL
Proyeksi : Transverse Mercator
HL Sistem Grid : Grid Geografi
HL HP HPK
HPK Spheroid : WGS 1984
MAMBERAMO RAYA
HPT SARMI HK
HL HL 5
! KETERANGAN PETA :
HK KOTA JAYAPURA
WAROPEN
HL Fungsi Kawasan
HL HK
HPK
HPT
HP
5
! Ibu Kota Provinsi
HK HK Hutan Konservasi
HPK HP HP
Batas Negara
JAYAPURA
TELUKWONDAMA HL Hutan Lindung
FAK-FAK HP Batas Provinsi
HPK
HPK HPT HL
HPK HPT Hutan Produksi Terbatas
KAIMANA HL KEEROM Batas Kabupaten
HK
HPT
PUNCAK TOLIKARA HP Hutan Produksi
INTAN JAYA HL HP Sungai
HPT HPK
Danau/ Waduk HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HPT NABIRE HPK YALIMO
PANIAI HPK
4° 0' LS
PUNCAKJAYA
HPK HPK Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
HL JAYAWIJAYA
LANNY JAYA
HP
DEIYAI HK
Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
PEGUNUNGAN BINTANG
HP
HPT HPK
PROVINSI PAPUA HPK HPK HPT
Hutan Rawa Primer Transmigrasi
MIMIKA HPT
HPT HK
Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
YAHUKIMO Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
NDUGA
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK HP
HPK Hutan Mangrove Primer Tambak
HL Hutan Mangrove Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
Semak/Belukar Pertambangan
HPK
HK HL
ASMAT Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
Savana Permukiman
HL
HPT
MALUKU TENGGARA Hutan Tanaman Tubuh Air
KOTA TUAL HPK
HP
HPK P
A Perkebunan Rawa
P
6° 0' LS
6° 0' LS
HPT U SUMBER PETA :
A 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
BOVENDIGOEL
HPK
2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
HPT
HP
N SK Menteri Kehutanan No. 782/Menhut-II/2012, Tanggal 27/12/2012
MAPPI
HPK
U 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
PROVINSI MALUKU HPT G Catatan :
KEPULAUAN ARU HP I
HP - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
N
HL I 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT 130° 0 ' BT 135° 0 ' BT 140° 0 ' BT
HP Peta Situasi
HPK Pulau Papua
HP
±
HP Skala 1:10.000.000
U
HL
SULAWESI UTARAMALUKU UTARA
HK
0°
0°
0°
HPT
HP
SULAWESI TENGAH PAPUA BARAT
HPK
HK MALUKU
HPK HP SULAWESI TENGGARA
PAPUA
5° 0' LS
5° 0' LS
5° 0' LS
MERAUKE
8° 0' LS
8° 0' LS
HK HPK
HPK
HL HL
HK 120° 0 ' BT 125° 0 ' BT 130° 0 ' BT 135° 0 ' BT 140° 0 ' BT
LAUT ARAFURA HK
DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
SUMBER DAYA HUTAN
DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
TAH UN 2019
132° 0' BT 134° 0' BT 136° 0' BT 138° 0' BT 140° 0' BT
TABEL 3.34 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI PAPUA BARAT DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2018 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 1.415,9 1.050,4 1.124,7 609,1 4.200,1 411,0 4.611,1 133,8 4.744,9
2 Hutan lahan kering sekunder 117,2 261,4 477,6 963,7 1.819,9 614,4 2.434,4 354,9 2.789,3
3 Hutan rawa primer 4,7 72,4 66,8 312,3 456,2 172,9 629,1 29,5 658,5
4 Hutan rawa sekunder 0,7 12,5 17,1 21,5 51,9 35,0 86,9 4,4 91,3
5 Hutan mangrove primer 92,5 64,3 12,3 84,3 253,4 88,7 342,1 13,1 355,2
6 Hutan mangrove sekunder 4,6 4,1 5,1 73,6 87,5 14,3 101,8 10,1 111,9
7 Hutan tanaman * - - - - - - - - -
Jumlah Hutan 1.635,6 1.465,2 1.703,7 2.064,5 6.869,0 1.336,3 8.205,4 545,7 8.751,1
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 53,6 100,8 39,4 47,3 241,2 65,5 306,7 79,5 386,2
9 Belukar rawa 0,3 8,4 2,3 32,1 43,1 19,0 62,1 11,6 73,6
10 Savana 12,5 34,2 9,2 24,0 79,8 15,7 95,5 45,6 141,1
11 Perkebunan 0,0 - 1,4 0,5 1,9 4,8 6,7 58,2 64,9
12 Pertanian lahan kering 0,1 0,6 0,3 0,1 1,0 1,1 2,1 4,3 6,4
13 Pertanian lahan kering campur semak 4,6 15,7 15,3 17,1 52,7 20,3 73,0 37,5 110,5
14 Transmigrasi 0,1 - 0,2 - 0,3 1,6 1,8 10,6 12,4
15 Sawah - - - - - 0,1 0,1 1,4 1,5
16 Tambak - - - - - - - - -
17 Tanah terbuka 3,3 2,0 2,7 1,9 9,9 1,4 11,3 10,3 21,6
18 Pertambangan 0,1 0,2 0,0 - 0,4 2,5 2,9 1,3 4,1
19 Permukiman 1,7 2,8 1,0 0,6 6,1 4,5 10,6 32,8 43,4
20 Rawa - 1,7 2,8 0,1 4,6 1,8 6,4 0,7 7,1
21 Pelabuhan Udara/Laut 0,0 0,1 0,1 - 0,2 0,1 0,2 0,5 0,7
Jumlah Non Hutan 76,3 166,4 74,8 123,6 441,1 138,3 579,4 294,4 873,7
Total 1.711,9 1.631,6 1.778,5 2.188,2 7.310,1 1.474,7 8.784,8 840,1 9.624,9
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
130° 0' BT 132° 0' BT 134° 0' BT
±
HK U
0°
0°
Proyeksi : Transverse Mercator
HPT Sistem Grid : Grid Geografi
HALMAHERA TENGAH HPT
HK HPK HPK Spheroid : WGS 1984
HPK
RAJAAMPAT KETERANGAN PETA :
HPK Fungsi Kawasan
HL
HK
HPK
5
! Ibu Kota Provinsi
HL HL
HK Hutan Konservasi
HPT HL HPT
Batas Provinsi
HL Hutan Lindung
Batas Kabupaten
HL HL
HL HK
HPK HPT Hutan Produksi Terbatas
HK Sungai
HPK HPK TAMBRAUW HP Hutan Produksi
HL
HL
HL HPK HL
Danau/ Waduk
HL HK HL
KOTA SORONG
HPT HPK
HPT
HK 5
! HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HPT MANOKWARI
HK HPK HP Penutupan Lahan
BIAKNUMFOR
HPK HL
HL
HL SORONG HP HK
Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
HL
HL HP HPK HK HL
HK HPK
HL Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
HP PEGUNUNGAN ARFAK
HL
HP MAYBRAT Hutan Rawa Primer Transmigrasi
HPK
HPK HPT
HP
HPK
PROVINSI PAPUA BARAT
HP
HP
HPT
HL
KEPULAUAN YAPEN
Hutan Rawa Sekunder
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Sawah
HP !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
TELUKBINTUNI
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
HPK HL
HL
HK Semak/Belukar Pertambangan
SORONG SELATAN
HL HP
Semak/Belukar Rawa
2° 0' LS
2° 0' LS
HK HPT Pelabuhan Laut/Udara
HL HP HPK
HP HP HK
HK HK Savana Permukiman
HPK
HL Hutan Tanaman Tubuh Air
HL HPT
HL HL
HL HL HK HPK
Perkebunan Rawa
HK
HK SUMBER PETA :
HP
HP 1. Hasil Penafsiran Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS Juli 2017 - Juni 2018
HP 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
HK
HL
HP SK Menteri Kehutanan No. 783/Menhut-II/2014 Tanggal 22/09/2014
HP HPK
HP HPK HK 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2018
HPT HP
HK Catatan :
HK HPK HP
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
HP
HPT HPT
HL TELUKWONDAMA
HL HPT
125° 0 ' BT 130° 0 ' BT 135° 0 ' BT 140° 0 ' BT
±
Skala 1:10.000.000
HPK
PROVINSI MALUKU
HL U
0°
0°
HL KAIMANA
HP HL SULAWESI TENGAH
PAPUA BARAT
SERAM BAGIAN TIMUR
HPT HL HL
HL
HP
HL
PROVINSI PAPUANABIRE HP
MALUKU
PAPUA
HP HL
5° 0' LS
5° 0' LS
HPK SULAWESI TENGGARA
HPK HL
HPT HPK
HPT
HPT
Daerah yang dipetakan
HK HPK
4° 0' LS
4° 0' LS
Daerah
Sumber : Peta yang
RBI Skala dipetakan
1 : 250.000, BIG Tahun 2018
HL
125° 0 ' BT 130° 0 ' BT 135° 0 ' BT 140° 0 ' BT
HP
HPT HPK
DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
SUMBER DAYA HUTAN
MIMIKA
LAUT BANDA HK
DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
TAH UN 2019