Rekalkulasi Penutupan Lahan 2015

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan buku Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia
Tahun 2015 yang menampilkan Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan dan
Areal Penggunaan Lain berdasarkan penafsiran citra LDCM (The Landsat Data
Continuity Mission)/Landsat 8 OLI liputan tahun 2015 untuk seluruh wilayah
Indonesia.
Buku Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 merupakan

pembaharuan hasil rekalkulasi sumber daya hutan tahun 2015. Pada edisi tahun
2015 ini, rekalkulasi penutupan lahan Indonesia disajikan untuk wilayah 34
provinsi.
Data dan informasi yang tersaji dalam buku ini merupakan basis data penutupan
lahan yang dapat diolah lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Diharapkan data dan informasi penutupan lahan di dalam dan di luar kawasan
hutan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam
pembangunan baik secara regional maupun nasional serta dapat mendukung
perencanaan pembangunan wilayah yang terintegrasi sebagai satu kesatuan
ekosistem.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembangunan kehutanan dengan

memperhatikan berbagai komitmen tentang pembangunan kehutanan yang
mengacu pada Resource Base Management.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Jakarta, Maret 2017
Direktur Inventarisasi dan Pemantauan

Sumber Daya Hutan
Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M. Sc

NIP. 19620301 198802 1 001
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 i

DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan .......................................................................................... 3
C. Sasaran ......................................................................................... 3
D. Ruang Lingkup ........................................................................... 3
BAB II METODOLOGI ............................................................................... 4

A. Sumber Data ................................................................................ 4
B. Analisis dan Penyajian Data...................................................... 6
BAB III HASIL REKALKULASI PENUTUPAN LAHAN ...................... 8

A. Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia................................ 8
B. Rekalkulasi pada Kawasan Hutan Konservasi (KSA-KPA). 13
C. Rekalkulasi pada Kawasan Hutan Lindung (HL) ................. 16
D. Rekalkulasi pada Kawasan Hutan Produksi ......................... 18
1. Hutan Produksi Terbatas (HPT) ................................... 18
2. Hutan Produksi Tetap (HP)........................................... 20
3. Hutan Produksi yang dapat di-Konversi (HPK)........ 23
E. Rekalkulasi pada Areal Penggunaan Lain (APL) .................. 25
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI..................................... 27

A. Kesimpulan ................................................................................. 27
B. Saran dan Rekomendasi............................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 ii

DAFTAR TABEL
TABEL Hal
Tabel III.1 Penutupan Lahan Indonesia (Ribu Ha) 9
Tabel III.2 Penutupan Lahan Berhutan pada 7 (Tujuh) Kelompok 11

Pulau/Kepulauan Besar (Ribu Ha)
Tabel III.3 Sebaran Penutupan Lahan Berhutan di Indonesia 12
Tabel III.4 Kondisi Penutupan Lahan Berhutan (Ribu Ha) 13
Tabel III.5 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan 15

Konservasi per provinsi (Ribu Ha)

Lindung per Provinsi (Ribu Ha)

Produksi Terbatas per Provinsi (Ribu Ha)

Produksi Tetap per Provinsi (Ribu Ha)

Produksi yang dapat di-Konversi per Provinsi (Ribu Ha)
Tabel III.10 Luas Penutupan Lahan pada Areal Penggunaan Lain 26

per Provinsi (Ribu Ha)
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 iii

DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Hal
Gambar 1 Bagan Alur Proses Rekalkulasi Penutupan Lahan 7
Gambar 2 Peta Penutupan Lahan Indonesia Tahun 8

2015
Gambar 3 Diagram Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 9
Gambar 4 Diagram Penutupan Lahan Indonesia di Dalam 10

dan di Luar Kawasan Hutan (APL)
Gambar 5 Diagram Penutupan Lahan Indonesia per Fungsi 10

Kawasan Hutan
Gambar 6 Diagram Penutupan Lahan Berhutan pada 7 (Tujuh) 11

Kelompok Pulau/Kepulauan Besar
Gambar 7 Diagram Penutupan Lahan Berhutan 12

di Dalam dan di Luar Kawasan Hutan Seluruh Indonesia
Gambar 8 Diagram Kondisi Penutupan Lahan Berhutan 13
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 iv

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN Hal
Lampiran 1 Luas Penutupan Lahan Di Dalam dan Di Luar Kawasan vi

Hutan Seluruh Indonesia
Lampiran 2 Luas Penutupan Lahan Berdasarkan 23 Kelas vii

Penutupan dan Peta Penutupan Lahan Indonesia dan
per Pulau
Lampiran 3 Luas Penutupan Lahan Berdasarkan 23 Kelas viii

Penutupan dan Peta Penutupan Lahan
per Provinsi
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 v

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

P.18/MENLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan
dan Tata Lingkungan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pemantapan kawasan hutan dan penataan
lingkungan hidup secara berkelanjutan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara
lain mencakup perumusan dan pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan
rencana perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam, di bidang
lingkungan hidup dan kehutanan, inventarisasi dan pemantauan sumber
daya hutan, rencana kawasan hutan, pembentukan wilayah pengelolaan
hutan, pengukuhan dan penatagunaan kawasan hutan, pengalokasian
manfaat sumber daya hutan, serta pengkajian lingkungan hidup strategis,
rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kajian
dampak lingkungan.
Sebagai implementasi dari kegiatan-kegiatan pengelolaan hutan lestari

tersebut di atas khususnya terkait optimalisasi manfaat hutan, salah satu
upaya yang ditempuh pemerintah Indonesia antara lain dengan menetapkan
dan mempertahankan kecukupan luas kawasan hutan secara proporsional
dan penutupan hutan untuk setiap daerah aliran sungai dan atau pulau,
yaitu minimal 30 % (tiga puluh persen), seperti dituangkan pada pasal 18 UU
No. 41 tahun 1999. Namun permasalahan yang timbul antara lain
diakibatkan oleh tingginya dinamika yang terjadi pada kawasan hutan,
terutama terkait dengan tutupan hutan yang berubah dengan cepat, Hal ini
mengakibatkan kondisi hutan Indonesia semakin menurun dan berkurang
luasnya.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, telah konsisten melakukan

penghitungan angka deforestasi Indonesia secara periodik sejak tahun 1990.
Angka deforestasi berturut-turut tahun 1990-1996 yaitu sebesar 1,87 juta
ha/tahun, tahun 1996-2000 sebesar 3,51 juta ha/tahun, tahun 2000-2003
sebesar 1,08 juta ha/tahun, tahun 2003-2006 sebesar 1,17 juta ha/tahun, tahun
2006-2009 sebesar 0,83 juta ha/tahun, tahun 2009-2011 sebesar 0,45 juta
ha/tahun, tahun 2011-2012 sebesar 0,61 juta ha/tahun, dan tahun 2012-2013
sebesar 0,73 juta ha/tahun. Angka deforestasi pada periode penghitungan
terakhir yaitu tahun 2013-2014 diperoleh nilai sebesar 0,40 juta ha/tahun.
Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 1

Sejalan dengan hal tersebut, Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia juga
menunjukkan adanya penurunan persentase lahan berhutan dibandingkan
dengan luas daratan Indonesia dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011
persentase lahan berhutan sebesar 52,5 % (98,7 juta ha) dibandingkan dengan
luas daratan Indonesia, sementara tahun 2012 menjadi 52,2 % (98,2 juta ha),
dan tahun 2013 berkurang menjadi 51,3 % (96,5 juta ha). Rekalkulasi pada
periode terakhir yaitu tahun 2014 memperlihatkan persentase lahan berhutan
seluas 95,7 juta ha (51,0%).
Kerusakan hutan dan lahan telah menimbulkan dampak negatif terhadap

kehidupan masyarakat antara lain dengan terjadinya banjir, tanah longsor,
erosi dan sedimentasi, hilangnya biodiversity maupun menurunnya
pendapatan negara dari hasil kayu.
Berbagai faktor dapat mempengaruhi terjadinya perubahan penutupan

hutan di Indonesia. Kegiatan yang menyebabkan pengurangan luas hutan
antara lain berupa konversi kawasan hutan untuk tujuan pembangunan
sektor lain yaitu untuk perkebunan, pertanian, pemukiman/transmigrasi;
perdagangan kayu ilegal (illegal trading), ataupun penebangan liar (illegal
logging); perambahan, dan okupasi lahan serta kebakaran hutan.
Tingginya tekanan terhadap keberadaan hutan telah terdeteksi oleh upaya

monitoring sumber daya hutan secara periodik dengan interval 3 (tiga)
tahunan selama tahun 2000 - 2009. Sejak tahun 2011, monitoring sumber daya
hutan dilakukan secara periodik tahunan. Diharapkan dari hasil monitoring
dapat meningkatkan akurasi data untuk mengetahui:
1. kondisi hutan Indonesia terkini sebagai bahan pendukung dalam

perencanaan pembangunan kehutanan di masa yang akan datang;
2. laju perubahan penutupan hutan sebagai bahan monitoring dan
pengawasan terhadap pengelolaan hutan yang telah dilaksanakan;
3. kecenderungan perubahannya di masa yang akan datang sehingga
dapat diantisipasi perubahan ke arah yang tidak diinginkan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dilakukan rekalkulasi atau

penghitungan kembali terhadap keberadaan dan luas tutupan lahan
berhutan dan tidak berhutan pada kawasan hutan dan areal penggunaan
lain. Penghitungan kembali penutupan lahan Indonesia dilakukan

berdasarkan hasil penafsiran citra Landsat 8 OLI liputan tahun 2015 serta
penyajiannya berdasarkan Peta Dasar skala 1:250.000.
B. Tujuan
Tujuan dilakukan rekalkulasi penutupan lahan adalah untuk menyajikan data

kondisi penutupan lahan terbaru pada kawasan hutan (hutan konservasi,
hutan lindung, dan hutan produksi) dan areal penggunaan lain di daratan
Indonesia sebagai bahan dalam penyelenggaraan pengelolaan hutan secara
lestari (Sustainable Forest Management), mulai dari aspek perencanaan sampai
pada pemantauan dan evaluasi.
C. Sasaran
Tersedianya data dan informasi penutupan lahan terkini di daratan

Indonesia, meliputi luas dan sebarannya (peta) pada Hutan Konservasi,
Hutan Lindung, dan Hutan Produksi, serta Areal Penggunaan Lain.
D. Ruang Lingkup
Kondisi penutupan lahan di daratan pada 34 provinsi di Indonesia (Provinsi

Kalimantan Utara masih digabung dengan Provinsi Kalimantan Timur karena
peta kawasan hutannya belum dipisahkan untuk masing-masing provinsi),
baik pada Kawasan Hutan maupun Areal Penggunaan Lain yang dirinci ke
dalam 23 kelas penutupan lahan (tidak termasuk tubuh air; danau, sungai
besar, laut (kawasan konservasi perairan)), kelompok hutan, non hutan, dan
tipe hutan (primer, sekunder, dan tanaman).
Contoh Citra satelit LDCM (The Landsat Data Continuity Mission)/Landsat 8 OLI,
Pulau Sulawesi)

BAB II
METODOLOGI
A. Sumber Data
Data yang digunakan dalam rekalkulasi penutupan lahan adalah data digital
yang tersedia pada Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya
Hutan, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan pada
tingkat ketelitian skala 1:250.000. Data tersebut meliputi:
1. Peta Dasar skala 1 : 250.000

2. Data digital penutupan lahan hasil penafsiran citra LDCM (The Landsat
Data Continuity Mission)/Landsat 8 OLI liputan tahun 2015. Penutupan
lahan diklasifikasi menjadi 23 kelas, yaitu sebagai berikut:
a. Hutan;
1. Hutan lahan kering primer
2. Hutan lahan kering sekunder
3. Hutan rawa primer
4. Hutan rawa sekunder
5. Hutan mangrove primer
6. Hutan mangrove sekunder
7. Hutan tanaman *
b. Non Hutan;
8. Semak/Belukar
9. Belukar rawa
10. Padang rumput
11. Perkebunan
12. Pertanian lahan kering
13. Pertanian lahan kering dan Semak
14. Transmigrasi
15. Sawah
16. Tambak
17. Tanah Terbuka
18. Pertambangan
19. Pemukiman
20. Rawa
21. Pelabuhan Udara/Laut
22. Awan
23. Tidak ada data
Ket. * : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan
yang merupakan hasil budidaya manusia meliputi seluruh hutan tanaman baik
Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun hutan tanaman yang

merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar
kawasan hutan; terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada
area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang
berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
Legenda berikut menampilkan klasifikasi 23 kelas penutupan lahan:
Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan)) tidak termasuk
dalam penghitungan penutupan lahan. Kelas penutupan lahan awan dan tidak ada data
tidak termasuk dalam rekalkulasi, sehingga luas penutupan lahan hanya berdasarkan 21
kelas.
 Akurasi Penafsiran Penutupan Lahan 2015
Sebagai sebuah produk penafsiran, peta penutupan lahan yang dihasilkan

sangat mungkin mengandung kesalahan. Kesalahan tersebut dapat berasal
dari sumber data citra landsatnya maupun tingkat keahlian dan
ketrampilan tenaga penafsirnya. Untuk dapat mengetahui seberapa besar
tingkat kesalahan peta penutupan lahan dan seberapa besar tingkat
kepercayaan kita terhadap hasil penafsiran tersebut maka perlu dilakukan
penilaian akurasi (accuracy assessment).
Akurasi dalam analisa citra inderaja diukur dengan cara

memperbandingkan antara hasil analisa dengan suatu data referensi yang
dianggap benar atau memiliki akurasi tinggi dalam menyajikan keadaan
sebenarnya. Penilaian akurasi dilakukan melalui cek lapangan (ground

truth) yang sebelumnya dilakukan penentuan titik sampel secara acak
didalam kelas penutupan lahan. Penilaian akurasi menggambarkan
tingkat perbedaan antara hasil analisa citra dengan data referensi.
Penghitungan akurasi dilakukan dengan cara memperbandingkan antara
hasil klasifikasi dengan kondisi aktual di dunia nyata. Perbandingan ini
dilakukan dengan cara Error Matrix. Overall accuracy dihitung dengan cara
membandingkan jumlah yang sesuai antara penafsiran dengan cek
lapangan dibandingkan dengan total pengecekan lapangan.
Pelaksanaan cek lapangan dilakukan di Sumatera dan Kalimantan

sebanyak 1.200 titik terdiri dari pengecekan lapangan pada kelas hutan
sebanyak 132 titik dan pada kelas non hutan sebanyak 1024 titik. Hasil
perhitungan overall accuracy untuk 23 kelas penutupan lahan sebesar 67,00
% dan 96,33 % untuk penutupan hutan/non hutan. Perbandingan
Pengecekan Lapangan dengan penutupan Lahan 2015 dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel Perbandingan Pengecekan Lapangan dengan Penutupan Lahan 2015
Penutupan Lahan 2015

Kelas
Hp Hmp Hs Hms Hrs Ht H A B Bdr Br Pb Pc Pk Pm Pt Rw S Sw T Tm Tr Nh Jumlah
Hp 1 1 0 1
Hs 73 1 74 4 1 1 6 80
Hms 2 4 6 0 6
Hrs 1 20 21 1 1 2 4 25
Ht 1 29 30 1 1 1 3 33
HUTAN 1 2 74 4 21 30 132 0 5 0 1 0 0 1 2 0 0 0 0 4 0 0 13
A 0 24 1 1 1 1 28 28
B 7 1 1 9 1 53 10 3 1 16 15 4 103 112
Bdr 0 7 7 7
Cek Lapangan 2015
Br 2 7 9 4 44 1 7 8 5 3 12 1 85 94
Pb 0 3 7 1 2 13 13
Pc 5 5 1 14 1 4 4 223 18 27 6 5 7 310 315
Pk 1 1 2 1 5 6 69 11 2 1 1 7 105 106
Pm 1 1 1 1 2 9 1 163 1 1 179 180
Pt 1 1 1 2 4 1 10 8 18 10 1 3 3 1 62 63
Rw 0 1 4 1 1 7 7
Sw 0 2 1 2 1 13 3 56 1 79 79
T 2 3 5 1 2 5 11 3 16 38 43
Tm 0 3 3 3
Tr 0 1 1 1 2 5 5
Non
Hutan 0 0 17 1 12 1 31 33 78 9 82 17 260 135 258 22 3 2 66 51 6 2 1024
Jumlah 1 2 91 5 33 31 33 83 9 83 17 260 136 260 22 3 2 66 55 6 2 1200

3. Data digital kawasan hutan bersumber dari data digital Kawasan Hutan
dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia yang baru berdasarkan SK
Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan tahun 2009 - 2015 untuk 25 (dua
puluh lima) provinsi yaitu: Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Utara,
Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera
Selatan, Provinsi Bengkulu, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Jawa
Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Provinsi Nusa Tenggara
Timur (NTT), Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Tengah,
Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Provinsi Kalimantan
Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi
Gorontalo, Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi
Maluku, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, 2
(dua) provinsi yaitu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi
Sulawesi Tenggara menggunakan data digital Kawasan Hutan dan
Konservasi Perairan berdasarkan SK Persetujuan Perubahan (Tahun 2011 -
2012), sedangkan 5 (lima) provinsi lainnya yaitu, Provinsi Lampung,
Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi
D.I Yogyakarta, Provinsi Banten, dan Provinsi Bali bersumber dari SK
Penunjukan Lama (Tahun 1999 - 2005).
Kawasan Hutan berdasarkan fungsinya terdiri dari Hutan Konservasi
(HK), Hutan Lindung (HL), Hutan Produksi Terbatas (HPT), Hutan
Produksi/Hutan Produksi Tetap (HP), dan Hutan Produksi yang dapat di-
Konversi (HPK). Data tersebut tidak bisa dijadikan sebagai acuan
mengenai garis batas dan fungsi kawasan hutan di lapangan. Data tabular
luas kawasan hutan berdasarkan SK Penunjukan Kawasan Hutan dan
Kawasan Konservasi Perairan per provinsi bersumber dari Tabel Kawasan
Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan per provinsi tahun 2015
(Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan). Berdasarkan
tabel kawasan tersebut, Provinsi Aceh tidak dibedakan antara kawasan
konservasi daratan dengan perairannya. Oleh karena itu, luas hasil
rekalkulasi penutupan lahan pada fungsi kawasan konservasi tidak sama
dengan luas fungsi kawasan konservasi pada Tabel 1.1. Hal ini disebabkan
tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan)) tidak
termasuk dalam penghitungan luas penutupan lahan.
B. Analisis dan Penyajian Data
Rekalkulasi penutupan lahan dilaksanakan melalui analisis data penutupan

lahan pada kawasan hutan provinsi dengan menggunakan teknologi Sistem
Informasi Geografis. Tahapan rekalkulasi adalah sebagai berikut :

1. Penyiapan data digital kawasan hutan dan penutupan lahan nasional
yang disesuaikan ke data dasar.
2. Overlay (tumpang susun) data digital penutupan lahan dengan data
kawasan hutan.
3. Penghitungan luas penutupan lahan di daratan pada setiap fungsi
kawasan hutan dan areal penggunaan lain. Tubuh air (danau, sungai
besar, laut (kawasan konservasi perairan)) tidak termasuk dalam
penghitungan. Dalam penghitungan luas menggunakan spesifikasi:
Proyeksi yang digunakan adalah Mercator, spheroid WGS 84, angka luas
dibulatkan ke dalam ribu ha.
4. Penyajian luas dan sebaran penutupan lahan pada kawasan hutan dan
areal penggunaan lain dalam bentuk peta, diagram, dan tabel.
Proses selengkapnya disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Bagan Alur Proses Rekalkulasi Penutupan Lahan

BAB III
HASIL REKALKULASI PENUTUPAN LAHAN
A. Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia
Salah satu hasil kegiatan rekalkulasi penutupan lahan Indonesia berdasarkan

data digital hasil penafsiran citra LDCM (The Landsat Data Continuity
Mission)/Landsat 8 OLI liputan tahun 2015 berupa Peta Penutupan Lahan
Indonesia Tahun 2015 sebagaimana tersaji pada Gambar 2 berikut:
Sumber : Data Digital Penutupan Lahan Hasil Penafsiran Citra Landsat 8 OLI Liputan Tahun 2015
Gambar 2. Peta Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015
Kalkulasi penutupan lahan dilakukan terhadap seluruh daratan Indonesia

seluas 187,8 juta ha yaitu pada 7 (tujuh) kelompok pulau/kepulauan besar
atau 34 provinsi, yang terdiri dari kawasan hutan daratan seluas 120,6 juta ha
atau 64,2% dan Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 67,2 juta ha atau 35,8%
(Tabel III.1). Persentase dihitung terhadap luas seluruh daratan Indonesia
(187,8 juta ha). Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi
perairan)) tidak termasuk dalam penghitungan.
Hasil rekalkulasi penutupan lahan selengkapnya adalah:
1. Luas penutupan lahan berhutan seluruh daratan Indonesia adalah 95 juta

ha atau 50,6% dan non hutan seluas 92,7 juta ha atau 49,4%. (Tabel III.1
dan Gambar 3).

95.500
95.028
95.000
94.500
Luas (Ribu Ha)
94.000
Non
93.500
Hutan
Hutan 49,4%
93.000
92.724 50,6%
92.500
92.000
91.500
Hutan Non Hutan

Penutupan Lahan
Gambar 3. Diagram Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015
2. Luas kawasan hutan daratan sebesar 121 juta ha (64%) terdiri dari 87 juta
ha (46%) masih berhutan dan 34 juta ha (18%) merupakan lahan tidak
berhutan (non hutan). (Tabel III.1). Persentase dihitung terhadap luas
seluruh daratan Indonesia (187,8 juta ha).
Tabel III.1 Penutupan Lahan Indonesia (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN APL

PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP TOTAL %
HPK Jumlah % Jumlah %
HK HL HPT HP Jumlah
A. Hutan 17.422 24.021 21.455 17.302 80.199 6.426 86.626 46,1 8.402 4,5 95.028 50,6
B. Non hutan 4.476 5.653 5.343 11.949 27.421 6.516 33.937 18,1 58.787 31,3 92.724 49,4
Total 21.898 29.673 26.798 29.251 107.620 12.942 120.562 64,2 67.189 35,8 187.752 100,0
Ket. Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
Gambar 4. Diagram Penutupan Lahan Indonesia

di Dalam dan di Luar Kawasan Hutan (APL)

Gambar 5. Diagram Penutupan Lahan Indonesia
per Fungsi Kawasan Hutan
3. Penyebaran penutupan lahan berhutan pada kawasan hutan daratan

menurut kelompok pulau/kepulauan besar, yang terluas terdapat di
Papua yaitu seluas 32,3 juta ha atau 34% dari luasan total lahan berhutan
di daratan Indonesia sebesar 95 juta ha, berikutnya Kalimantan seluas 24,9
juta ha (26,3%), sedangkan luas terkecil adalah Pulau Bali dan Nusa
Tenggara seluas 1,7 juta ha (1,8%). Pulau-pulau yang lain memiliki luas
penutupan lahan berhutan kurang dari 15,0%. Data selengkapnya tersaji
pada Tabel III.2 dan Gambar 6.
Tabel III.2 Penutupan Lahan Berhutan pada 7 (Tujuh) Kelompok

Pulau/Kepulauan Besar (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
NO. PULAU/ KEPULAUAN HUTAN TETAP APL %
HPK Jumlah %
HK HL HPT HP Jumlah
1 SUMATERA 3.968,8 3.724,8 1.264,4 3.091,0 12.048,9 182,4 12.231,3 12,9 1.023,4 1,1
2 JAWA 386,3 529,6 263,1 993,7 2.172,6 - 2.172,6 2,3 1.033,4 1,1
3 KALIMANTAN 3.835,8 5.888,0 8.924,7 5.455,3 24.103,8 848,3 24.952,1 26,3 2.443,1 2,6
4 SULAWESI 1.549,2 3.555,8 2.430,0 688,5 8.223,5 259,1 8.482,6 8,9 863,1 0,9
5 BALI NUSATGR 243,4 848,3 323,1 267,5 1.682,3 18,6 1.700,9 1,8 1.159,5 1,2
6 MALUKU 573,8 1.009,6 1.318,8 795,8 3.698,1 1.119,7 4.817,8 5,1 269,9 0,3
7 PAPUA 6.864,3 8.464,6 6.931,1 6.010,1 28.270,1 3.998,3 32.268,4 34,0 1.610,0 1,7
Total 17.421,7 24.020,7 21.455,0 17.301,9 80.199,2 6.426,4 86.625,6 91,2 8.402,4 8,8

Gambar 6. Diagram Penutupan Lahan Berhutan
pada 7 (Tujuh) Kelompok Pulau/Kepulauan Besar
4. Berdasarkan fungsi kawasan hutan, penutupan lahan berhutan pada

kawasan hutan daratan seluruh Indonesia meliputi 17,4 juta ha (79,6%)
terdapat pada kawasan hutan konservasi, 24 juta ha (81%) pada kawasan
hutan lindung dan 45,2 juta ha (65,5%) pada kawasan hutan produksi.
Sedangkan lahan berhutan pada areal penggunaan lain seluas 8,4 juta ha
(12,5%). Persentase dihitung terhadap luas daratan masing-masing fungsi
kawasan hutan. Secara lengkap disajikan pada Tabel III.3 berikut.
Tabel III.3 Sebaran Penutupan Lahan Berhutan di Indonesia
LUAS LAHAN LUAS PER

NO PENUTUPAN LAHAN %
BERHUTAN (Ribu Ha) FUNGSI (Ribu Ha)
1 Kawasan Hutan Konservasi (HK) 17.421,7 21.897,6 79,6
2 Kawasan Hutan Lindung 24.020,7 29.673,4 81,0
3 Kawasan Hutan Produksi
a. HPT 21.455,0 26.798,4 80,1
b. HP 17.301,9 29.250,8 59,2
c. HPK 6.426,4 12.942,3 49,7
sub Total 45.183,3 68.991,4 65,5
Total Kawasan Hutan ( 1+ 2 + 3 ) 86.625,6 120.562,4 71,9
4 Areal Penggunaan Lain 8.402,4 67.189,5 12,5
Total ( 1+ 2 + 3 + 4 ) 95.028,0 187.751,9 50,6

Gambar 7. Diagram Penutupan Lahan Berhutan
di dalam dan di luar Kawasan Hutan Seluruh Indonesia
5. Kondisi tutupan hutan pada daratan di kawasan hutan dan areal penggunaan
lain dapat dikelompokkan atas hutan primer, hutan sekunder, dan hutan
tanaman (Tabel III.4). Dari penutupan lahan berhutan seluas 95 juta ha, 45,2
juta ha atau 47,5% merupakan hutan primer, 45,2 juta ha atau 47,6%
merupakan hutan sekunder dan selebihnya merupakan hutan tanaman, yaitu
seluas 4,7 juta ha (4,9%). Kondisi hutan primer terluas terdapat di hutan
lindung, sedangkan hutan sekunder umumnya terdapat pada hutan produksi,
dan sebagian pada hutan lindung. Hutan tanaman sebagian besar terdapat
pada hutan produksi. Kondisi hutan pada areal penggunaan lain sebagian
besar merupakan hutan sekunder.
Tabel III.4 Kondisi Penutupan Lahan Berhutan (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
PENUTUPAN APL
NO. HUTAN TETAP TOTAL %
LAHAN HPK Jumlah %
HK HL HPT HP Jumlah Jumlah %
1 Hutan primer 12.401,2 14.530,1 9.747,3 4.572,8 41.251,4 2.525,6 43.777,0 46,1 1.391,4 1,5 45.168,4 47,5
2 Hutan sekunder 4.887,5 9.188,9 11.393,3 10.106,7 35.576,3 3.861,8 39.438,1 41,5 5.753,0 6,1 45.191,1 47,6
3 Hutan tanaman * 133,0 301,7 314,4 2.622,4 3.371,5 39,1 3.410,6 3,6 1.257,9 1,3 4.668,4 4,9
Total 17.421,7 24.020,7 21.455,0 17.301,9 80.199,2 6.426,4 86.625,6 91,2 8.402,4 8,8 95.028,0 100,0
Ket : Hutan Tanaman di dalam Kawasan Hutan Konservasi dan Hutan Lindung tidak diklasifikasikan sebagai Hutan Tanaman
Industri/IUPHHK-HT.

Gambar 8. Diagram Kondisi Penutupan Lahan Berhutan
Luas penutupan lahan berdasarkan kondisi hutan per fungsi kawasan hutan
untuk masing-masing provinsi disajikan pada Lampiran 1. Sedangkan kondisi
penutupan lahan berdasarkan 23 kelas penutupan beserta peta per provinsi
untuk 33 provinsi disajikan secara lengkap pada Lampiran 3.
B. Rekalkulasi pada Kawasan Hutan Konservasi (HK)
Penutupan lahan pada kawasan Hutan Konservasi meliputi penutupan lahan

di kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, dan taman buru.
Berdasarkan hasil penghitungan luas penutupan lahan pada Hutan
Konservasi per provinsi pada Tabel III.5, terlihat bahwa :
a. Provinsi-provinsi yang memiliki tutupan lahan berhutan lebih dari 80,0%

terhadap luas total kawasan hutan konservasi, untuk wilayah Pulau
Sumatera (Provinsi Aceh: 91,0% atau 771,0 ribu ha dari luasan 847,1 ribu
ha, Sumatera Utara: 88,2% atau 376,6 ribu ha dari luasan 427,0 ribu ha,
Sumatera Barat: 89,2% atau 686,4 ribu ha dari luasan 769,8 ribu ha, Jambi:
84,2% atau 577,3 ribu ha dari luasan 685,5 ribu ha, dan Bengkulu : 86,2%
atau 399,1 ribu ha dari luasan 463,0 ribu ha, Pulau Jawa (Jawa Barat: 82,7%
atau 109,4 ribu ha dari luasan 132,2 ribu ha), Pulau Kalimantan
(Kalimantan Barat: 80,7% atau seluas 1,2 juta ha dari luasan 1,4 juta ha dan
Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara: 83,5% atau seluas 1,4 juta ha
dari luasan 1,7 juta ha), Pulau Sulawesi (Provinsi Sulawesi Utara: 86,4%
atau 211,9 ribu ha dari luasan 245,2 ribu ha, Gorontalo: 94,3% atau 185,5
ribu ha dari luasan 196,7 ribu ha, Sulawesi Tengah: 87,1% atau 564,9 ribu
ha dari luasan 648,4 ribu ha, Sulawesi Barat: 94,1% atau 202,4 ribu ha dari

luasan 215,2 ribu ha), Kepulauan Maluku (Provinsi Maluku Utara 93,8%
atau seluas 204,9 ribu ha dari luasan 218,5 ribu ha, Provinsi Maluku 87,8%
atau seluas 368,9 ribu ha dari luasan 420,3 ribu ha), dan Pulau Papua
(Papua Barat: 95,7% atau 1,6 juta ha dari luasan 1,7 juta ha).
b. Provinsi-provinsi yang memiliki tutupan lahan berhutan berkisar 50,0 –
80,0% terhadap luas total kawasan hutan konservasi wilayahnya terdapat
di Pulau Sumatera (Provinsi Riau: 76,7% atau 485,9 ribu ha dari luasan
633,4 ribu ha, Sumatera Selatan: 54,8% atau 406,3 ribu ha dari luasan 741,9
ribu ha, Lampung: 54,6% atau 252,3 ribu ha dari luasan 462,0 ribu ha);
Pulau Jawa (Provinsi Banten : 75,8% atau 85,6 ribu ha dari luasan 113 ribu
ha, Jawa Tengah: 64,1% atau 10,5 ribu ha dari luasan 16,4 ribu ha, DI
Yogyakarta: 67,8% atau 0,6 ribu ha dari luasan 0,9 ribu ha, Jawa Timur:
78,2% atau 180,0 ribu ha dari luasan 230,1 ribu ha); Pulau Kalimantan
(Provinsi Kalimantan Selatan: 62,8% atau 133,8 ribu ha dari luasan 213,3
ribu ha, Kalimantan Tengah: 70% atau 1,1 juta ha dari luasan 1,6 juta ha);
Pulau Sulawesi (Provinsi Sulawesi Tenggara: 70,6% atau 199,7 ribu ha dari
luasan 282,9 ribu ha, Sulawesi Selatan: 75,6% atau 184,8 ribu ha dari luasan
244,5 ribu ha), Pulau Bali dan Nusa Tenggara (Provinsi Bali: 55,9% atau
12,8 ribu ha dari luasan 22,9 ribu ha, Nusa Tenggara Timur: 60,3% atau 157
ribu ha dari luasan 260,2 ribu ha); dan di Pulau Papua (Provinsi Papua:
77,6% atau 5,2 juta ha dari luasan 6,7 juta ha).
c. Provinsi-provinsi yang memiliki lahan berhutan kisaran 25,0 - 50,0%
terdapat di Pulau Sumatera (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung: 30,0%
atau 10,6 ribu ha dari luasan 35,5 ribu ha, Provinsi Kepulauan Riau: 26,0%
atau 3,2 ribu ha dari luasan 17,1 juta ha), Pulau Jawa (Provinsi DKI
Jakarta: 44,8% atau 100 ha dari luasan 300 ha), dan Pulau Bali dan Nusa
Tenggara (Provinsi NTB: 43,8% atau 73,7 ribu ha dari luasan 168 ribu ha).

Data penutupan lahan di kawasan Hutan Konservasi selengkapnya disajikan
pada Tabel III.5 berikut ini:
Tabel III.5 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan Konservasi

Penutupan Lahan
NO. PROVINSI HUTAN NON HUTAN
TOTAL
Primer Sekunder Tanaman Total % Total %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Aceh 545,4 220,1 5,6 771,0 91,0 76,1 9,0 847,1

2 Sumatera Utara 294,3 82,1 0,2 376,6 88,2 50,4 11,8 427,0
3 Sumatera Barat 389,7 296,7 - 686,4 89,2 83,4 10,8 769,8
4 Riau 147,0 333,8 5,1 485,9 76,7 147,5 23,3 633,4
5 Jambi 488,9 88,3 0,0 577,3 84,2 108,2 15,8 685,5
6 Sumatera Selatan 279,4 122,1 4,8 406,3 54,8 335,6 45,2 741,9
7 Bangka Belitung 1,6 9,0 - 10,6 30,0 24,8 65,5 35,5
8 Bengkulu 319,3 79,4 0,4 399,1 86,2 63,8 - 463,0
9 Lampung 116,9 135,4 - 252,3 54,6 209,7 45,4 462,0
10 Kepulauan Riau 0,3 2,9 - 3,2 26,0 9,1 74,0 12,3
SUMATERA 2.582,8 1.369,9 16,0 3.968,8 78,2 1.108,7 21,8 5.077,5
11 Banten 7,3 54,0 24,3 85,6 75,8 27,4 24,2 113,0

12 DKI Jakarta - 0,1 - 0,1 44,8 0,2 55,2 0,3
13 Jawa Barat 8,3 64,1 37,0 109,4 82,7 22,8 17,3 132,2
14 Jawa Tengah - 3,8 6,7 10,5 64,1 5,9 35,9 16,4
15 D.I. Yogyakarta - 0,1 0,5 0,6 67,8 0,3 32,2 0,9
16 Jawa Timur 0,8 167,6 11,6 180,0 78,2 50,1 21,8 230,1
JAWA 16,4 289,8 80,1 386,3 78,4 106,6 21,6 492,9
17 Kalimantan Barat 966,9 186,6 - 1.153,6 80,7 276,5 19,3 1.430,1

18 Kalimantan Selatan 19,2 81,2 33,5 133,8 62,8 79,4 37,2 213,3
19 Kalimantan Tengah 300,8 824,3 - 1.125,1 70,0 483,2 30,0 1.608,3
20 & 21 Kaltim dan Kaltara 1.201,2 220,7 1,4 1.423,3 83,5 281,3 16,5 1.704,7
KALIMANTAN 2.488,1 1.312,9 34,9 3.835,8 77,4 1.120,5 22,6 4.956,3
22 Sulawesi Utara 129,4 82,4 - 211,9 86,4 33,3 13,6 245,2

23 Gorontalo 130,0 55,5 - 185,5 94,3 11,2 5,7 196,7
24 Sulawesi Tengah 435,1 129,8 - 564,9 87,1 83,5 12,9 648,4
25 Sulawesi Tenggara 8,4 191,3 - 199,7 70,6 83,2 29,4 282,9
26 Sulawesi Barat 119,0 83,5 - 202,4 94,1 12,7 5,9 215,2
27 Sulawesi Selatan 105,4 78,8 0,6 184,8 75,6 59,6 24,4 244,5
SULAWESI 927,3 621,4 0,6 1.549,2 84,5 283,5 15,5 1.832,8
28 Bali 3,2 9,0 0,6 12,8 55,9 10,1 44,1 22,9

29 NTB 38,7 34,5 0,5 73,7 43,8 94,4 56,2 168,0
30 NTT 70,3 86,4 0,3 157,0 60,3 103,2 39,7 260,2
BALI DAN NUSA TENGGARA 112,2 129,9 1,4 243,4 54,0 207,7 46,0 451,1
31 Maluku Utara 62,8 142,1 - 204,9 93,8 13,6 6,2 218,5

32 Maluku 132,7 236,2 - 368,9 87,8 51,4 12,2 420,3
MALUKU 195,5 378,3 - 573,8 89,8 65,0 10,2 638,8
33 Papua 4.562,4 663,4 - 5.225,8 77,6 1.510,5 22,4 6.736,3

34 Papua Barat 1.516,6 122,0 - 1.638,5 95,7 73,4 4,3 1.711,9
PAPUA 6.078,9 785,4 - 6.864,3 81,3 1.583,8 18,7 8.448,2
INDONESIA 12.401,2 4.887,5 133,0 17.421,7 79,6 4.476,0 20,4 21.897,6

Sumber : Data digital penutupan lahan skala 1 : 250.000 hasil penafsiran citra landsat 8 OLI liputan tahun 2015
Hutan Konservasi (HK) terdiri dari: Kawasan Suaka Alam (KSA),

yang meliputi Cagar Alam dan Suaka Margasatwa; Kawasan Pelestarian
Alam (KPA) yang meliputi Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan
Taman Wisata Alam; serta Taman Buru. Masing-masing kawasan memiliki
karakteristik yang berbeda sehingga pengelolaannya pun akan berbeda
pula. Di dalam kawasan Hutan Konservasi, hutan tanaman tidak
diklasifikasikan sebagai Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT. Kondisi
penutupan lahan pada kawasan konservasi merupakan bahan
pertimbangan dalam penyusunan rencana pengelolaannya.

C. Rekalkulasi pada Kawasan Hutan Lindung (HL)
Berdasarkan hasil penghitungan luas penutupan lahan pada Hutan Lindung

per provinsi pada Tabel III.6, terlihat bahwa :
a. Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara memiliki lahan

berhutan terluas di dalam kawasan hutan lindung yaitu 95,9% atau 2,7
juta ha dari luasan 2,8 juta ha. Sedangkan provinsi-provinsi yang memiliki
lahan berhutan ≥ 80,0% selain Provinsi Kalimantan Timur yaitu Provinsi
Aceh (92,4% atau 1,6juta ha dari luasan 1,7 juta ha), DKI Jakarta (85% atau
38 ha dari luasan 45 ha), Gorontalo (88,3% atau 180,6 ribu ha dari luasan
204,6 ribu ha), Sulawesi Tengah (91,7% atau 1,2 juta ha dari luasan 1,3 juta
ha), Sulawesi Tenggara (88,5% atau 957 ribu ha dari luasan 1,1 juta ha),
NTB (84,5% atau 363,9 ribu ha dari luasan 430,5 ribu ha ), Maluku Utara
(85,8% atau 501,3 ribu ha dari luasan 584,1 ribu ha), Maluku (81% atau
508,3 ribu ha dari luasan 627,3 ribu ha), Papua (89,5% atau 7,0 juta ha dari
luasan 7,8 juta ha) dan Papua Barat (90,1% atau 1,5 juta ha dari luasan 1,6
juta ha).
b. Provinsi-provinsi yang memiliki lahan berhutan pada kawasan hutan
lindungnya pada kisaran 50,0 – 80,0% terdapat di Pulau Sumatera
(Provinsi Sumatera Utara: 52,6% atau 634,4 ribu ha dari luasan 1,2 ribu ha,
Sumatera Barat: 73,6% atau 583,0 ribu ha dari luasan 791,7 ribu ha, Jambi :
79,5% atau 142,8 ribu ha dari luasan 179,6 ribu ha, Bengkulu : 69,7% atau
174,8 ribu ha dari luasan 250,8 ribu ha, Pulau Jawa (Provinsi Banten :
50,7% atau 6,3 ribu ha dari luasan 12,4 ribu ha, Jawa Barat: 65,1% atau
189,5 ribu ha dari luasan 291,3 ribu ha, Jawa Tengah: 78,5% atau 66,3 ribu
ha dari luasan 84,4 ribu ha, dan Jawa Timur: 77,3% atau 266,6 ribu ha dari
luasan 344,7 ribu ha), Pulau Kalimantan (Provinsi Kalimantan Barat:
78,1% atau 1,8 juta ha dari luasan 2,3 juta ha, Kalimantan Selatan: 70,3%
atau 370,1 ribu ha dari luasan 526,4 ribu ha, dan Kalimantan Tengah:
72,9% atau 981 ribu ha dari luasan 1,3 ribu ha ), Pulau Sulawesi (Provinsi
Sulawesi Utara: 68,6% atau 111 ribu ha dari luasan 161,8 ribu ha, Sulawesi
Barat: 67,2% atau 303,6 ribu ha dari luasan 452 ribu ha, Sulawesi Selatan:
67,6% atau 833,2 ribu ha dari luasan 1,2 juta ha), Pulau Bali dan Nusa
Tenggara (Provinsi Bali: 75,5% atau 72,3 ribu ha dari luasan 95,8 ribu ha,
NTT: 60,2% atau 412,1 ribu ha dari luasan 684,4 ribu ha).
c. Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Kep.Bangka Belitung, Lampung,
Kep.Riau, dan DI Yogyakarta memiliki lahan berhutan di kawasan hutan
lindungnya kurang dari 50,0%. Provinsi Lampung memiliki persentase
lahan berhutan terkecil dari luasan hutan lindungnya yaitu 16,5% atau 52,3
ribu ha dari luasan 317,6 ribu ha.

Data penutupan lahan pada kawasan Hutan Lindung selengkapnya disajikan
pada Tabel III.6 berikut ini :
Tabel III.6 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan Lindung

Penutupan Lahan
TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Aceh 680,9 970,0 1,9 1.652,7 92,4 135,6 7,6 1.788,3

2 Sumatera Utara 229,0 368,7 36,7 634,4 52,6 572,4 47,4 1.206,9
3 Sumatera Barat 168,3 414,3 0,4 583,0 73,6 208,7 26,4 791,7
4 Riau 23,3 69,3 1,0 93,6 40,0 140,4 60,0 234,0
5 Jambi 109,1 33,7 0,1 142,8 79,5 36,8 20,5 179,6
7 Bangka Belitung 23,5 56,0 - 79,4 42,8 106,1 228,3 185,5
8 Bengkulu 100,6 74,2 - 174,8 69,7 76,0 - 250,8
9 Lampung 3,2 49,0 - 52,3 16,5 265,4 83,5 317,6
10 Kepulauan Riau 0,7 45,6 - 46,3 47,4 51,4 52,6 97,7
SUMATERA 1.408,2 2.270,5 46,2 3.724,8 66,2 1.904,5 33,8 5.629,3
11 Banten - 3,7 2,5 6,3 50,7 6,1 49,3 12,4

12 DKI Jakarta - 0,038 - 0,038 85,0 0,007 15,0 0,045
13 Jawa Barat 3,6 66,2 119,7 189,5 65,1 101,8 34,9 291,3
14 Jawa Tengah 0,1 20,9 45,3 66,3 78,5 18,1 21,5 84,4
15 D.I. Yogyakarta - - 0,9 0,9 42,8 1,2 57,2 2,1
16 Jawa Timur 9,8 175,9 80,8 266,6 77,3 78,2 22,7 344,7
JAWA 13,5 266,9 249,1 529,6 72,1 205,4 27,9 734,9
17 Kalimantan Barat 947,1 858,5 - 1.805,6 78,1 505,3 21,9 2.310,9

19 Kalimantan Tengah 450,6 530,4 0,0 981,0 72,9 365,1 27,1 1.346,1
20 & 21 Kaltim dan Kaltara 2.115,9 615,0 0,4 2.731,3 95,9 117,0 4,1 2.848,2
KALIMANTAN 3.551,8 2.333,9 2,3 5.888,0 83,7 1.143,6 16,3 7.031,6
22 Sulawesi Utara 62,2 48,8 - 111,0 68,6 50,8 31,4 161,8

23 Gorontalo 77,4 103,2 - 180,6 88,3 24,0 11,7 204,6
24 Sulawesi Tengah 733,4 437,1 - 1.170,5 91,7 105,6 8,3 1.276,1
25 Sulawesi Tenggara 147,7 809,3 - 957,0 88,5 124,5 11,5 1.081,5
26 Sulawesi Barat 119,5 184,1 - 303,6 67,2 148,4 32,8 452,0
27 Sulawesi Selatan 373,8 457,1 2,3 833,2 67,6 399,5 32,4 1.232,7
SULAWESI 1.513,9 2.039,7 2,3 3.555,8 80,7 852,8 19,3 4.408,7
28 Bali 36,5 35,3 0,5 72,3 75,5 23,5 24,5 95,8

29 NTB 246,7 116,6 0,6 363,9 84,5 66,6 15,5 430,5
30 NTT 44,5 367,6 0,0 412,1 60,2 272,3 39,8 684,4
BALI DAN NUSA TENGGARA 327,7 519,5 1,2 848,3 70,1 362,3 29,9 1.210,7
31 Maluku Utara 137,5 363,2 0,6 501,3 85,8 82,7 14,2 584,1
32 Maluku 117,0 391,3 - 508,3 81,0 118,9 19,0 627,3
MALUKU 254,5 754,5 0,6 1.009,6 83,4 201,7 16,6 1.211,3
33 Papua 6.233,2 761,5 0,1 6.994,7 89,5 820,6 10,5 7.815,3

34 Papua Barat 1.227,3 242,5 - 1.469,9 90,1 161,7 9,9 1.631,6
PAPUA 7.460,5 1.004,0 0,1 8.464,6 89,6 982,3 10,4 9.446,9
INDONESIA 14.530,1 9.188,9 301,7 24.020,7 81,0 5.652,7 19,0 29.673,4

Hutan lindung merupakan kawasan yang memiliki fungsi perlindungan

sistem penyangga kehidupan. Di dalam kawasan hutan lindung, hutan
tanaman tidak diklasifikasikan sebagai Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-
HT. Dari hasil rekalkulasi pada 34 provinsi, hanya 6 provinsi yang memiliki

lahan berhutan kurang dari 50%. Terbukanya tutupan lahan pada hutan
lindung dapat diakibatkan oleh penebangan liar dan alih guna lahan menjadi
lahan pertanian yang menyebabkan berbagai bencana erosi dan tanah
longsor, timbulnya kekeringan pada musim kemarau dan banjir pada musim
hujan. Untuk mencegah terbukanya tutupan lahan berhutan di hutan
lindung, pemanfaatan kawasan hutan lindung harus sesuai dengan daya
dukung kawasan.
D. Rekalkulasi pada Kawasan Hutan Produksi
Penutupan lahan pada kawasan hutan produksi dirinci menjadi penutupan

lahan di Hutan Produksi Terbatas (HPT), Hutan Produksi Tetap (HP), dan
Hutan Produksi yang dapat di-Konversi (HPK).
1. Hutan Produksi Terbatas (HPT)

Produksi Terbatas (HPT) per provinsi pada Tabel III.8, terlihat bahwa :
a. Provinsi Papua Barat memiliki persentase lahan berhutan terluas di
dalam kawasan hutan produksi terbatas sebesar 95,9% atau 1,7 ha dari
luasan 1,8 juta ha diikuti dengan Provinsi Kalimantan Timur dan
Kalimantan Utara sebesar 90,4% atau 4,6 juta ha dari luasan 5,0 juta ha.
Provinsi-provinsi lain yang memiliki lahan berhutan lebih dari 80,0%
adalah Provinsi Kalimantan Tengah (87,3% atau 2,9 juta ha dari luasan
3,3 juta ha), Sulawesi Tengah (85,1% atau 1,2 juta ha dari luasan 1,4 juta
ha, Sulawesi Tenggara (82,8% atau 386,4 ribu ha dari luasan 466,9 ribu
ha), Maluku Utara (84,6 % atau 564,3 ribu ha dari luasan 666,9 ribu ha ),
Maluku (84,4% atau 754,5 ribu ha dari luasan 894,3 ribu ha), Papua
(87,7% atau 5,2 juta ha dari luasan 5,9 juta ha).
b. Provinsi-provinsi yang memiliki lahan berhutan berkisar antara 50,0 -
80,0% untuk Pulau Sumatera terdapat di Provinsi Aceh 73,3% (103,9
ribu ha dari luasan 141,8 ribu ha), Sumatera Barat 65,9% (153,6 ribu ha
dari luasan 233,2 ribu ha), Jambi 60,4% (156 ribu ha dari luasan 258,3
ribu ha). Di Pulau Jawa terdapat di Provinsi Jawa Barat 52,6% (99,9
ribu ha dari luasan 190,2 ribu ha), Jawa Tengah 76,2% (140,1 ribu ha
dari luasan 183,9 ribu ha). Di Pulau Kalimantan terdapat di Provinsi
Kalimantan Barat 65 % (1,4 juta ha dari luasan 2,1 juta ha), Kalimantan
Selatan 63,8% (80,8 ribu ha dari luasan 126,7 ribu ha). Di Pulau
Sulawesi terdapat di Provinsi Sulawesi Utara 69,5% (145,3 ribu ha dari
luasan 208,9 ribu ha), Gorontalo 77,2% (193,7 ribu ha dari luasan 251,1
ribu ha), Sulawesi Barat 70,8% (234,2 ribu ha dari luasan 330,7 ribu
ha), Sulawesi Selatan 58% (287,1 ribu ha dari luasan 494,8 ribu ha). Di
Pulau Bali dan Nusa Tenggara terdapat di Provinsi Nusa Tenggara

Barat 71,3% (204,6 ribu ha dari luasan 286,7 ribu ha), Provinsi Nusa
Tenggara Timur 67,6% (117,6 ribu ha dari luasan 174 ribu ha).
c. Provinsi Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung,
Kepulauan Riau, Banten, dan Bali memiliki lahan berhutan kurang dari
50,0%. Provinsi Sumatera Utara 49,4% (317,1 ribu ha dari luasan 641,8
ribu ha), Riau 30,9% (318,8 ribu ha dari luasan 1,0 juta ha), Sumatera
Selatan 41,1% (85,9 ribu ha dari luasan 208,7 ribu ha), Bengkulu 39,2%
(68 ribu ha dari luasan 173,3 ribu ha), Lampung 10,6% (3,5 ribu ha dari
luasan 33,4 ribu ha), Kepulauan Riau 48,4% (57,6 ribu ha dari luasan
118,8 ribu ha), Banten 46,5% (23 ribu ha dari luasan 49,4 ribu ha), Bali
14,2% (1,0 ribu ha dari luasan 6,7 ribu ha).
d. Provinsi Lampung memiliki lahan berhutan dengan persentase terkecil
yaitu 10,6% atau 3,5 ribu ha dari luasan 33,4 ribu ha.
Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) merupakan cadangan potensi

kayu dan sumber benih permudaan alam. Dari hasil rekalkulasi sumber
daya hutan pada seluruh provinsi, sebagian besar provinsi memiliki lahan
berhutan kurang dari 80,0% dengan penutupan hutan sekunder yang lebih
luas dibandingkan hutan primernya. Sedangkan pada Provinsi Papua dan
Papua Barat penutupan hutan primernya lebih luas dibandingkan dengan
hutan sekundernya. Di pulau Sumatera dan pulau Jawa memiliki hutan
tanaman yang relatif lebih luas dibandingkan pulau-pulau lainnya. Upaya
regenerasi jenis-jenis kayu unggulan dan langka perlu dilakukan dalam
rangka pengembangan hutan tanaman dan mempertahankan
keanekaragaman jenis flora endemik yang ada di Indonesia.

Data penutupan lahan pada kawasan Hutan Produksi Terbatas,
selengkapnya disajikan pada Tabel III.8 berikut ini :
Tabel III.8 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan Produksi Terbatas
Penutupan Lahan
TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Aceh 2,2 101,7 - 103,9 73,3 37,9 26,7 141,8

2 Sumatera Utara 31,9 277,6 7,7 317,1 49,4 324,7 50,6 641,8
3 Sumatera Barat 5,1 147,4 1,2 153,6 65,9 79,6 34,1 233,2
4 Riau 32,5 262,0 24,3 318,8 30,9 712,8 69,1 1.031,6
5 Jambi 83,8 70,2 2,0 156,0 60,4 102,3 39,6 258,3
7 Bangka Belitung - - - - - - - -
8 Bengkulu 16,8 51,2 - 68,0 39,2 105,3 60,8 173,3
9 Lampung 2,4 1,2 - 3,5 10,6 29,8 89,4 33,4
10 Kepulauan Riau 3,2 54,4 - 57,6 48,4 61,3 51,6 118,8
SUMATERA 188,6 1.020,2 55,5 1.264,4 44,5 1.576,5 55,5 2.840,8
11 Banten - 3,3 19,7 23,0 46,5 26,4 53,5 49,4

12 DKI Jakarta - - - - - - - -
13 Jawa Barat 0,1 9,7 90,2 99,9 52,6 90,2 47,4 190,2
14 Jawa Tengah - 14,6 125,5 140,1 76,2 43,8 23,8 183,9
15 D.I. Yogyakarta - - - - - - - -
16 Jawa Timur - - - - - - - -
JAWA 0,1 27,6 235,4 263,1 62,1 160,5 37,9 423,5
17 Kalimantan Barat 300,6 1.086,2 0,1 1.386,9 65,0 745,5 35,0 2.132,4
19 Kalimantan Tengah 415,2 2.474,1 7,2 2.896,5 87,3 421,0 12,7 3.317,5
20 & 21 Kaltim & Kaltara 2.170,0 2.386,7 3,8 4.560,5 90,4 485,4 9,6 5.045,9
KALIMANTAN 2.887,5 6.024,3 12,9 8.924,7 84,0 1.697,7 16,0 10.622,4
22 Sulawesi Utara 35,7 109,6 - 145,3 69,5 63,7 30,5 208,9

23 Gorontalo 61,3 132,4 - 193,7 77,2 57,4 22,8 251,1
24 Sulawesi Tengah 622,2 560,9 0,1 1.183,3 85,1 207,7 14,9 1.391,0
25 Sulawesi Tenggara 63,2 323,2 - 386,4 82,8 80,5 17,2 466,9
26 Sulawesi Barat 73,6 160,7 - 234,2 70,8 96,5 29,2 330,7
SULAWESI 950,4 1.473,0 6,6 2.430,0 77,3 713,4 22,7 3.143,4
28 Bali 0,0 0,6 0,4 1,0 14,2 5,8 85,8 6,7

29 NTB 92,7 111,8 0,0 204,6 71,3 82,1 28,7 286,7
30 NTT 5,0 112,6 - 117,6 67,6 56,4 32,4 174,0
31 Maluku Utara 111,8 448,8 3,6 564,3 84,6 102,6 15,4 666,9
32 Maluku 39,3 715,2 - 754,5 84,4 139,8 15,6 894,3
MALUKU 151,1 1.164,0 3,6 1.318,8 84,5 242,4 15,5 1.561,1
33 Papua 4.243,4 981,8 0,0 5.225,3 87,7 736,0 12,3 5.961,2

34 Papua Barat 1.228,6 477,3 - 1.705,9 95,9 72,6 4,1 1.778,5
PAPUA 5.472,0 1.459,1 0,0 6.931,1 89,6 808,6 10,4 7.739,7
INDONESIA 9.747,3 11.393,3 314,4 21.455,0 80,1 5.343,4 19,9 26.798,4

2. Hutan Produksi Tetap (HP)
Berdasarkan hasil penghitungan luas penutupan lahan pada kawasan

Hutan Produksi Tetap per provinsi pada Tabel III.7, terlihat bahwa:
a. Provinsi Papua Barat memiliki persentase lahan berhutan terluas di

dalam kawasan hutan produksi tetap yaitu sebesar 94,5% atau 2,1 juta

ha dari luasan 2,2 juta ha diikuti dengan Provinsi Papua sebesar 83,2%
atau 3,9 juta ha dari luasan 4,7 juta ha.
b. Sedangkan provinsi yang memiliki persentase lahan berhutan berkisar
antara 50,0 – 80,0% terdapat di Pulau Sumatera (Provinsi Aceh : 68,6%
atau 380,1 ribu ha dari luasan 554,3 ribu ha, Sumatera Barat : 71,3%
atau 257 ribu ha dari luasan 360,6 ribu ha, Riau : 54,6% atau 1,3 juta ha
dari luasan 2,3 juta ha, Bengkulu: 58,6% atau 15,2 ribu ha dari luasan
25,9 ribu ha), dan Kepulauan Riau: 68,8% atau 54,3 ribu ha dari luasan
78,8 ribu ha), Pulau Jawa (Provinsi Jawa Tengah : 69,5% atau 251,7 ribu
ha dari luasan 362,4 ribu ha, DI Yogyakarta : 71,3% atau 9,9 ribu ha dari
luasan 13,9 ribu ha, Jawa Timur : 79,8% atau 624,5 ribu ha dari luasan
782,8 ribu ha), Pulau Kalimantan (Provinsi Kalimantan Tengah: 51,6%
atau 2,0 juta ha dari luasan 3,8 juta ha, Kalimantan Timur dan
Kalimantan Utara: 59,9% atau 2,4 juta ha dari luasan 4,1 juta ha), Pulau
Sulawesi (Provinsi Gorontalo: 70,4% atau 63,3 ribu ha dari luasan 89,9
ribu ha, Sulawesi Tengah: 73,7% atau 296,3 ribu ha dari luasan 401,8
ribu ha, Sulawesi Tenggara: 52,7% atau 211,8 ribu ha dari luasan 401,6
ribu ha, dan Sulawesi Barat: 63,3% atau 45,5 ribu ha dari luasan 71,9
ribu ha ), Pulau Bali dan Nusa Tenggara ( Provinsi Nusa Tenggara
Timur: 65,4% atau 193,6 ribu ha dari luasan 296,1 ribu ha, Kepulauan
Maluku (Provinsi Maluku Utara: 77% atau 370,7 ribu ha dari luasan
481,7 ribu ha, Maluku : 66% atau 425,1 ribu ha dari luasan 643,7 ribu
ha).
c. Provinsi yang memiliki lahan berhutan kurang dari 50,0% terdapat di
Pulau Sumatera (Provinsi Sumatera Utara : 38,6% atau 271,6 ribu ha
dari luasan 704,5 ribu ha, Jambi : 40,7% atau 391,9 ribu ha dari luasan
963,8 ribu ha, Sumatera Selatan : 19,6% atau 335,9 ribu ha dari luasan
1,7 juta ha, Bangka Belitung: 22,9% atau 99,3 ribu ha dari luasan 432,9
ribu ha, Lampung: 6,8% atau 13,1 ribu ha dari luasan 191,7 ribu ha;
Pulau Jawa (Provinsi Banten: 36,9% atau 10 ribu ha dari luasan 27,0
ribu ha, Jawa Barat: 48,1% atau 97,7 ribu ha dari 203 ribu ha); Pulau
Kalimantan (Provinsi Kalimantan Barat: 36,8% atau 782,5 ribu ha dari
luasan 2,1 juta ha, Kalimantan Selatan: 29,8% atau 227 ribu ha dari
luasan 762,2 ribu ha); Pulau Sulawesi (Provinsi Sulawesi Utara: 48,2%
atau 31 ribu ha dari luasan 64,4 ribu ha, Sulawesi Selatan: 32,7% atau
40,6 ribu ha dari luasan 124 ribu ha; dan Pulau Bali dan Nusa
Tenggara (Provinsi Bali: 14,6% atau 300 ha dari luasan 1,9 ribu ha,
Nusa Tenggara Barat: 48,9% atau 73,6 ribu ha dari luasan 150,6 ribu
ha).
d. Provinsi yang memiliki lahan berhutan kurang dari 5,0% yaitu
Provinsi DKI Jakarta (2,6% atau 4,1 ha dari 158,4 ha).

Data penutupan lahan pada kawasan Hutan Produksi Tetap,
selengkapnya disajikan pada Tabel III.7 berikut ini:
Tabel III.7 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan Produksi Tetap
Penutupan Lahan
TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Aceh 4,3 350,2 25,6 380,1 68,6 174,3 31,4 554,3

2 Sumatera Utara 14,5 190,5 66,6 271,6 38,6 432,8 61,4 704,5
3 Sumatera Barat 7,0 240,2 9,8 257,0 71,3 103,6 28,7 360,6
4 Riau 24,6 641,4 606,7 1.272,8 54,6 1.059,1 45,4 2.331,9
5 Jambi 73,7 121,6 196,7 391,9 40,7 571,9 59,3 963,8
6 Sumatera Selatan 4,8 59,6 271,4 335,9 19,6 1.377,7 80,4 1.713,5
7 Bangka Belitung 8,3 91,0 - 99,3 22,9 333,6 77,1 432,9
8 Bengkulu 2,9 12,3 - 15,2 58,6 10,7 41,4 25,9
9 Lampung - 0,1 13,0 13,1 6,8 178,6 93,2 191,7
10 Kepulauan Riau 3,1 50,5 0,6 54,3 68,8 24,6 31,2 78,8
SUMATERA 143,1 1.757,6 1.190,3 3.091,0 42,0 4.266,9 58,0 7.357,9
11 Banten - 0,5 9,5 10,0 36,9 17,0 63,1 27,0

12 DKI Jakarta - 0,004 - 0,004 2,6 0,2 97,4 0,158
13 Jawa Barat 1,0 13,6 83,0 97,7 48,1 105,3 51,9 203,0
14 Jawa Tengah - 14,9 236,7 251,7 69,5 110,7 30,5 362,4
15 D.I. Yogyakarta - - 9,9 9,9 71,3 4,0 28,7 13,9
16 Jawa Timur 0,5 73,4 550,6 624,5 79,8 158,3 20,2 782,8
JAWA 1,5 102,4 889,7 993,7 71,5 395,4 28,5 1.389,1
17 Kalimantan Barat 29,0 702,1 51,4 782,5 36,8 1.344,8 63,2 2.127,4
19 Kalimantan Tengah 31,4 1.865,1 107,3 2.003,8 51,6 1.878,1 48,4 3.881,8
20 & 21 Kaltim dan Kaltara 365,9 1.760,9 315,3 2.442,1 59,9 1.635,3 40,1 4.077,3
KALIMANTAN 426,6 4.521,8 507,0 5.455,3 50,3 5.393,4 49,7 10.848,7
22 Sulawesi Utara 10,6 20,4 - 31,0 48,2 33,3 51,8 64,4

23 Gorontalo 6,1 57,1 - 63,3 70,4 26,6 29,6 89,9
24 Sulawesi Tengah 133,9 162,3 0,0 296,3 73,7 105,6 26,3 401,8
25 Sulawesi Tenggara 25,6 184,9 1,4 211,8 52,7 189,8 47,3 401,6
26 Sulawesi Barat 10,6 34,9 - 45,5 63,3 26,4 36,7 71,9
SULAWESI 188,4 497,0 3,1 688,5 59,7 465,1 40,3 1.153,5
28 Bali 0,0 0,0 0,2 0,3 14,6 1,6 85,4 1,9

29 NTB 19,1 53,8 0,7 73,6 48,9 77,0 51,1 150,6
30 NTT 20,1 173,0 0,4 193,6 65,4 102,5 34,6 296,1
31 Maluku Utara 29,9 310,3 30,4 370,7 77,0 111,0 23,0 481,7
32 Maluku 71,1 354,0 - 425,1 66,0 218,6 34,0 643,7
MALUKU 101,0 664,4 30,4 795,8 70,7 329,6 29,3 1.125,4
33 Papua 2.641,8 1.300,5 0,5 3.942,8 83,2 796,5 16,8 4.739,3

34 Papua Barat 1.031,2 1.036,1 - 2.067,3 94,5 120,9 5,5 2.188,2
PAPUA 3.673,0 2.336,6 0,5 6.010,1 86,8 917,4 13,2 6.927,5
INDONESIA 4.572,8 10.106,7 2.622,4 17.301,9 59,2 11.948,9 40,8 29.250,8

Kawasan hutan produksi tetap umumnya diperuntukkan bagi

pemanfaatan hasil hutan kayu. Dari 34 provinsi di seluruh Indonesia, 20
provinsi diantaranya memiliki penutupan lahan berhutan di hutan
produksi tetap lebih dari 50,0%.
Kondisi hutan produksi tetap didominasi oleh jenis hutan sekunder

kecuali pulau Papua yang masih memiliki hutan primer cukup luas.
Hutan sekunder di Pulau Sumatera meliputi 1,7 juta ha sedangkan hutan
primernya hanya 143,1 ribu ha, demikian pula dengan pulau-pulau

lainnya. Pulau Sumatera memiliki hutan tanaman yang terluas
dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya yaitu 1,2 juta ha. Hutan
tanaman tersebut merupakan hasil reforestasi yang sebagian besar
dilakukan pada hutan tanaman. Pulau Jawa memiliki hutan tanaman yang
terluas kedua yaitu 889,7 ha (antara lain berupa tanaman hutan berkayu
dan tanaman budidaya tahunan berkayu yang berasal dari pembangunan
Hutan Tanaman Rakyat dan Hutan Kemasyarakatan). Pulau Bali dan
Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi dan Pulau Papua memiliki hutan tanaman
yang relatif sedikit dibandingkan dengan hutan tanaman di pulau lainnya.
Oleh karena itu, kegiatan hutan tanaman di wilayah tersebut dapat lebih
dikembangkan guna meningkatkan pasokan kayu untuk memenuhi
kebutuhan industri kehutanan.
3. Hutan Produksi yang dapat di-Konversi (HPK)

Produksi yang dapat di-Konversi per provinsi pada Tabel III.9, terlihat
bahwa:
a. Tidak seluruh provinsi memiliki kawasan Hutan Produksi yang dapat
di-Konversi. Provinsi Lampung, Bali, NTB dan seluruh provinsi di
Pulau Jawa tidak memiliki kawasan HPK.
b. Provinsi yang memiliki persentase lahan berhutan terbesar adalah
Provinsi Papua Barat yaitu sebesar 91,3% atau 1,3 juta ha dari luasan
1,5 juta ha) diikuti dengan Provinsi Sulawesi Utara sebesar 83% atau
12,2 ribu ha dari luasan 14,7 ribu ha).
c. Provinsi yang memiliki lahan berhutan berkisar antara 50,0 – 80,0%
adalah Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (54,4% atau
97,8 ribu ha dari luasan 179,7 ribu ha), Sulawesi Tengah (75,6% atau
164,2 ribu ha dari luasan 217,3 ribu ha), Maluku Utara (55,5% atau 313
ribu ha dari luasan 564,1 ribu ha), Maluku (60,9% atau 806,7 ribu ha
dari luasan 1,3 juta ha), dan Papua (64,4% atau 2,6 juta ha dari luasan
4,1 juta ha).
d. Provinsi-provinsi yang memiliki lahan berhutan antara 25,0 – 50,0%
adalah Provinsi Sumatera Barat (46,5% atau 87,2 ribu ha dari luasan
187,6 ribu ha), Kepulauan Riau (28,8% atau 21,4 ribu ha dari luasan 74,5
ribu ha), Kalimantan Barat (31,7% atau 62,8 ribu ha dari luasan 197,9
ribu ha), Kalimantan Tengah (26,9% atau 684,2 ribu ha dari luasan 2,5
juta ha), Gorontalo (37,1% atau 30,6 ribu ha dari luasan 82,4 ribu ha),
Sulawesi Tenggara (37,9% atau 35,4 ribu ha dari luasan 93,6 ribu ha),
Sulawesi Barat (25,5% atau 5,8 ribu ha dari luasan 22,6 ribu ha), dan
Sulawesi Selatan (47,4% atau 10,9 ribu ha dari luasan 23 ribu ha).
e. Provinsi yang memiliki lahan berhutan kurang dari 25% adalah Aceh
(13,8% atau 2,1 ribu ha dari luasan 15,4 ribu ha), Sumatera Utara (8,7%

atau 6,6 ribu ha dari luasan 75,7 ribu ha), Riau (5,1% atau 64,9 ribu ha
dari luasan 1,2 juta ha), Bangka Belitung (4,3% atau 30 ha dari luasan
700 ribu ha), Bengkulu (1,1% atau 100 ha dari luasan 11,8 ribu ha),
Kalimantan Selatan (2,4% atau 3,6 ribu ha dari luasan 151,4 ribu ha),
dan NTT (16,4% atau 18,6 ribu ha dari luasan 113,6 ribu ha).
f. Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan memiliki persentase lahan
berhutan terkecil sebesar 0,1%. Provinsi Jambi (0,1% atau 16 ha dari
luasan 11,4 ribu ha), dan Sumatera Selatan (0,03% atau 100 ha dari
luasan 176,7 ribu ha).
Data penutupan lahan pada kawasan Hutan Produksi yang dapat di-
Konversi selengkapnya disajikan pada Tabel III.9 berikut ini :
Tabel III.9 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan Produksi

yang dapat di-Konversi per Provinsi (Ribu Ha)
Penutupan Lahan
TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Aceh - 2,0 0,2 2,1 13,8 13,3 86,2 15,4

2 Sumatera Utara 0,9 5,6 - 6,6 8,7 69,1 91,3 75,7
3 Sumatera Barat 5,8 80,6 0,7 87,2 46,5 100,5 53,5 187,6
4 Riau 2,7 55,0 7,3 64,9 5,1 1.203,9 94,9 1.268,8
5 Jambi - 0,006 0,010 0,016 0,1 11,4 99,9 11,4
6 Sumatera Selatan - 0,0 0,0 0,1 0,0 176,6 100,0 176,7
7 Bangka Belitung 0,029 0,0 0,0 0,030 4,3 0,7 95,7 0,7
8 Bengkulu - 0,1 0,1 0,1 1,1 11,6 98,9 11,8
9 Lampung - - - - - - - -
10 Kepulauan Riau 2,6 18,9 0,0 21,4 28,8 53,1 71,2 74,5
SUMATERA 12,0 162,2 8,3 182,4 10,0 1.640,1 90,0 1.822,5
11 Banten - - - - - - - -
12 DKI Jakarta - - - - - - - -
13 Jawa Barat - - - - - - - -
14 Jawa Tengah - - - - - - - -
15 D.I. Yogyakarta - - - - - - - -
16 Jawa Timur - - - - - - - -
JAWA - - - - - - - -
17 Kalimantan Barat 1,3 61,5 - 62,8 31,7 135,2 68,3 197,9

18 Kalimantan Selatan - 1,4 2,2 3,6 2,4 147,8 97,6 151,4
19 Kalimantan Tengah 3,0 658,0 23,2 684,2 26,9 1.859,4 73,1 2.543,5
20 & 21 Kaltim & Kaltara 4,8 92,0 0,9 97,8 54,4 81,9 45,6 179,7
KALIMANTAN 9,1 812,9 26,3 848,3 27,6 2.224,3 72,4 3.072,6
22 Sulawesi Utara - 12,2 - 12,2 83,0 2,5 17,0 14,7

23 Gorontalo 1,6 28,9 - 30,6 37,1 51,9 62,9 82,4
24 Sulawesi Tengah 64,7 98,1 1,5 164,2 75,6 53,1 24,4 217,3
25 Sulawesi Tenggara 5,0 30,3 0,1 35,4 37,9 58,1 62,1 93,6
26 Sulawesi Barat 0,1 5,6 - 5,8 25,5 16,8 74,5 22,6
27 Sulawesi Selatan 5,1 5,8 - 10,9 47,4 12,1 52,6 23,0
SULAWESI 76,6 180,9 1,5 259,1 57,1 194,5 42,9 453,6
28 Bali - - - - - - - -
29 NTB - - - - - - - -
30 NTT 1,6 17,0 - 18,6 16,4 95,0 83,6 113,6
BALI DAN NUSA TENGGARA 1,6 17,0 - 18,6 16,4 95,0 83,6 113,6
31 Maluku Utara 14,9 296,5 1,7 313,0 55,5 251,1 44,5 564,1
32 Maluku 172,0 634,7 - 806,7 60,9 518,2 39,1 1.324,9
MALUKU 186,9 931,1 1,7 1.119,7 59,3 769,2 40,7 1.888,9
33 Papua 1.547,4 1.103,1 1,3 2.651,7 64,4 1.464,6 35,6 4.116,4

34 Papua Barat 692,0 654,6 - 1.346,6 91,3 128,1 8,7 1.474,7
PAPUA 2.239,4 1.757,7 1,3 3.998,3 71,5 1.592,7 28,5 5.591,0
INDONESIA 2.525,6 3.861,8 39,1 6.426,4 49,7 6.515,8 50,3 12.942,3

Sumber : Data digital penutupan lahan skala 1 : 250.000 hasil penafsiran citra Landsat 8 OLI liputan tahun 2015

Hutan Produksi yang dapat di-Konversi (HPK) adalah kawasan hutan
yang dicadangkan untuk kegiatan non kehutanan seperti kegiatan
transmigrasi dan perkebunan, dengan alternatif pelepasan kawasan
menjadi kawasan Non Hutan Negara atau Areal Penggunaan Lain (APL).
Pelaksanaan kegiatan transmigrasi dan perkebunan yang dilaksanakan

harus sesuai ketentuan yang berlaku sehingga tidak mengakibatkan
timbulnya okupasi areal oleh masyarakat setempat. untuk meminimalkan
terjadinya pelepasan kawasan hutan yang tidak sesuai dengan tujuan
peruntukan (transmigrasi/perkebunan), maka perlu dilakukan
pengawasan yang ketat dan sanksi yang lebih tegas terhadap pelaksanaan
kegiatan dimaksud agar kegiatan perubahan peruntukan kawasan hutan
tersebut dapat memberikan jaminan keberlangsungan sumber daya alam
dan pengusahaannya.
E. Rekalkulasi pada Areal Penggunaan Lain (APL)
Berdasarkan hasil penghitungan luas penutupan lahan pada Areal

Penggunaan Lain per provinsi pada Tabel III.10, terlihat bahwa :
a. Provinsi yang memiliki lahan berhutan lebih dari 50,0% adalah Provinsi
Papua (61,3% atau 1,0 juta ha dari luasan 1,7 juta ha), dan Papua Barat
(66,9% atau 562 ribu ha dari luasan 840,1 ribu ha).
b. Provinsi yang memiliki lahan berhutan berkisar antara 25,0 – 50,0%
adalah Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (28,7% atau 1,6
juta ha dari luasan 5,6 juta ha), Sulawesi Tengah (25,2% atau 528,7 ribu ha
dari luasan 2,1 juta ha), Nusa Tenggara Timur (33,4% atau 1,1 juta ha dari
luasan 3,2 juta ha).
c. Provinsi-provinsi yang memiliki lahan berhutan berkisar antara 10,0 –
25,0% di Pulau Sumatera adalah Provinsi Aceh (11% atau 252,1 ribu ha
dari luasan 2,3 juta ha), Kepulauan Riau (14,3% atau 62,3 ribu ha dari
luasan 434 ribu ha). Di Pulau Jawa adalah Provinsi Jawa Tengah (19,6%
atau 550,9 ribu ha dari luasan 2,8 juta ha). Di Pulau Sulawesi adalah
Provinsi Gorontalo (14,4% atau 53,9 ribu ha dari luasan 373,8 ribu ha). Di
Pulau Bali Nusa Tenggara adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur (17,7%
atau 564,4 ribu ha dari luasan 3,2 juta ha), Di Pulau Maluku adalah
Provinsi Maluku Utara (19,0% atau 116,7 ribu ha dari luasan 615,4 ribu ha),
Maluku (21,5% atau 153,3 ribu ha dari luasan 711,7 ribu ha).
d. Luas lahan berhutan yang kurang dari 10,0% terdapat di Provinsi
Sumatera Utara (3,8%), Sumatera Barat (9,1%), Riau (3,4%), Jambi (2,7%),

Sumatera Selatan (2,1%), Kepulauan Bangka Belitung (4,4%), Bengkulu
(2,9%), Lampung (0,7%), Banten (3,6%), DKI Jakarta (0,2%), Jawa Barat
(4,8%), DI Yogyakarta (7,6%), Jawa Timur (8,5%), Kalimantan Barat (8,8%),
Kalimantan Selatan (4,4%), Kalimantan Tengah (6,9%), Sulawesi Utara
(6,5%), Sulawesi Tenggara (9,7%), Sulawesi Barat (5,2%), Sulawesi Selatan
(3,2%), Bali (3,6%), dan Nusa Tenggara Barat (8%).
Data penutupan lahan pada Areal Penggunaan Lain selengkapnya disajikan
pada Tabel III.10 berikut ini :
Tabel III.10 Luas Penutupan Lahan pada Areal Penggunaan Lain (APL)
Penutupan Lahan
TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Aceh 1,3 236,6 14,3 252,1 11,0 2.048,3 89,0 2.300,4

2 Sumatera Utara 3,1 127,8 22,7 153,6 3,8 3.892,6 96,2 4.046,2
3 Sumatera Barat 15,8 147,2 4,5 167,5 9,1 1.673,5 90,9 1.841,0
4 Riau 1,3 64,9 47,8 114,0 3,4 3.269,1 96,6 3.383,1
5 Jambi 34,2 30,3 8,7 73,3 2,7 2.660,5 97,3 2.733,8
6 Sumatera Selatan 1,4 54,2 51,4 107,1 2,1 5.101,6 97,9 5.208,7
7 Bangka Belitung 4,9 39,0 - 43,9 4,4 961,3 95,6 1.005,2
8 Bengkulu 0,7 26,2 5,0 31,8 2,9 1.046,5 97,1 1.078,3
9 Lampung 0,1 13,5 4,2 17,8 0,7 2.412,8 99,3 2.430,6
10 Kepulauan Riau 1,2 59,2 1,9 62,3 14,3 372,6 85,7 434,9
SUMATERA 64,0 798,8 160,5 1.023,4 4,2 23.438,8 95,8 24.462,1
11 Banten 0,0 3,6 23,0 26,6 3,6 710,8 96,4 737,4

12 DKI Jakarta - 0,2 - 0,2 0,2 64,7 99,8 64,9
13 Jawa Barat 0,1 11,4 126,7 138,3 4,8 2.743,7 95,2 2.882,0
14 Jawa Tengah - 14,1 536,7 550,9 19,6 2.258,6 80,4 2.809,4
15 D.I. Yogyakarta - 0,0 22,8 22,9 7,6 279,7 92,4 302,6
16 Jawa Timur 1,3 41,6 251,7 294,6 8,5 3.185,4 91,5 3.480,0
JAWA 1,4 70,9 961,0 1.033,4 10,1 9.242,9 89,9 10.276,3
17 Kalimantan Barat 7,2 551,1 5,4 563,7 8,8 5.810,5 91,2 6.374,1
18 Kalimantan Selatan 2,9 40,4 40,9 84,2 4,4 1.849,7 95,6 1.934,0
19 Kalimantan Tengah 1,0 154,4 21,0 176,4 6,9 2.392,6 93,1 2.569,0
20 & 21 Kaltim & Kaltara 271,0 1.286,5 61,3 1.618,8 28,7 4.030,2 71,3 5.649,0
KALIMANTAN 282,0 2.032,5 128,6 2.443,1 14,8 14.083,0 85,2 16.526,1
22 Sulawesi Utara 7,6 41,1 - 48,8 6,5 695,8 93,5 744,6

23 Gorontalo 2,2 51,8 - 53,9 14,4 319,9 85,6 373,8
24 Sulawesi Tengah 143,9 384,1 0,7 528,7 25,2 1.571,4 74,8 2.100,1
25 Sulawesi Tenggara 5,9 117,7 0,4 124,1 9,7 1.161,2 90,3 1.285,2
26 Sulawesi Barat 0,1 30,5 - 30,6 5,2 557,3 94,8 587,9
27 Sulawesi Selatan 10,6 63,5 2,8 76,9 3,2 2.302,5 96,8 2.379,4
SULAWESI 170,4 688,7 3,9 863,1 11,6 6.608,0 88,4 7.471,1
28 Bali 0,3 15,4 0,1 15,8 3,6 423,8 96,4 439,6

29 NTB 10,7 63,8 1,0 75,5 8,0 868,8 92,0 944,3
30 NTT 35,8 1.029,8 2,5 1.068,2 33,4 2.126,1 66,6 3.194,3
BALI DAN NUSA TENGGARA 46,9 1.108,9 3,6 1.159,5 25,3 3.418,7 74,7 4.578,2
31 Maluku Utara 9,1 107,4 0,1 116,7 19,0 498,8 81,0 615,4
32 Maluku 14,1 139,2 - 153,3 21,5 558,4 78,5 711,7
MALUKU 23,2 246,6 0,1 269,9 20,3 1.057,2 79,7 1.327,1
33 Papua 608,4 439,6 0,1 1.048,1 61,3 660,3 38,7 1.708,4

34 Papua Barat 195,0 367,0 - 562,0 66,9 278,1 33,1 840,1
PAPUA 803,4 806,5 0,1 1.610,0 63,2 938,5 36,8 2.548,5
INDONESIA 1.391,4 5.753,0 1.257,9 8.402,4 12,5 58.787,1 87,5 67.189,5

Sumber : Data digital penutupan lahan skala 1 : 250.000 hasil penafsiran citra Landsat 8 OLI liputan tahun 2015

Dari total Areal Penggunaan Lain seluas 67 juta ha, seluas 8,4 juta ha atau 12,5
% merupakan penutupan berhutan. Penutupan lahan berhutan di APL
didominasi oleh penutupan hutan sekunder seluas 5,7 juta ha. Keberadaan
hutan primer pada APL seluas 1,3 juta ha memerlukan kecermatan dalam
pengelolaannya yaitu dalam pemanfaatannya, karena merupakan aset yang
penting sebagai sistem penyangga kehidupan di tengah maraknya
penebangan di dalam kawasan hutan. Areal ini juga dapat dicadangkan
sebagai kawasan hutan negara sebagai alternatif pengganti peran fungsi
hutan dari kawasan hutan yang telah terdegradasi.
sebab

.BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
1. Rekalkulasi penutupan lahan Indonesia hasil penafsiran citra LDCM

(The Landsat Data Continuity Mission)/Landsat 8 OLI liputan tahun 2015
dilakukan pada kawasan hutan daratan seluas 120,6 juta ha (64,2%)
dan daratan areal penggunaan lain seluas 67,2 juta ha (35,8%).
Persentase dihitung terhadap luas seluruh daratan Indonesia (187,8
juta ha). Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi
perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
2. Berdasarkan hasil rekalkulasi penutupan lahan Indonesia, terdapat
lahan berhutan seluas 95 juta ha atau 50,6% dari luas daratan Indonesia
dan lahan tidak berhutan seluas 92,7 juta ha (49,4%).
3. Di dalam kawasan hutan terdapat lahan berhutan seluas 86,6 juta ha
atau 46,1% dari luas daratan Indonesia dan lahan tidak berhutan (non
hutan) seluas 33,9 juta ha atau 18,1%.
4. Hasil rekalkulasi menunjukkan total penutupan lahan berhutan untuk
seluruh daratan Indonesia pada Hutan Konservasi seluas 17,4 juta ha
(79,6% dari luas total Hutan Konservasi 21,9 juta ha); Hutan Lindung
seluas 24,0 juta ha (81% dari luas total Hutan Lindung 29,7 juta ha);
Hutan Produksi Terbatas seluas 21,5 juta ha (80,1% dari luas total
Hutan Produksi Tetap 26,8 juta ha); Hutan Produksi Tetap seluas 17,3
juta ha (59,2% dari luas total Hutan Produksi Tetap 29,3 juta ha); Hutan
Produksi yang dapat di-Konversi seluas 6,4 juta ha (49,7% dari luas
total Hutan Produksi yang dapat di-Konversi 12,9 juta ha) dan Areal
Penggunaan Lain seluas 8,4 juta ha (12,5% dari luas total Areal
Penggunaan Lain 67,2 juta ha).
B. Saran dan Rekomendasi
1. Sebagai bahan penyempurnaan data dan informasi hasil rekalkulasi

penutupan lahan pada kawasan hutan, perlu adanya sinkronisasi
dengan data batas kawasan hutan yang lebih akurat dan lebih
mendekati kondisi di lapangan.
2. Kegiatan pencermatan rekalkulasi penutupan lahan setiap tahun perlu
dilakukan untuk menghasilkan data dan informasi penutupan lahan
yang terkini.

DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, 2013. Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012.

Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan. Direktorat
Jenderal Planologi Kehutanan Indonesia. Kementerian Kehutanan.
Anonimous, 2013. Penghitungan Deforestasi Indonesia Periode 2011-2012.



Jenderal Planologi Kehutanan. Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.

Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

TABEL 1.2 REKAPITULASI LUAS PENUTUPAN LAHAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN PER PROVINSI TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN TOTAL

NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL
HPK Jumlah JUMLAH %
KSA-KPA HL HPT HP Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 ACEH
A. Hutan 771,0 1.652,7 103,9 380,1 2.907,7 2,1 2.909,8 252,1 3.161,9 56,0
- Hutan Primer 545,4 680,9 2,2 4,3 1.232,7 - 1.232,7 1,3 1.234,0 21,9
- Hutan Sekunder 220,1 970,0 101,7 350,2 1.642,0 2,0 1.643,9 236,6 1.880,5 33,3
- Hutan Tanaman * 5,6 1,9 - 25,6 33,0 0,2 33,2 14,3 47,5 0,8
B. Non Hutan 76,1 135,6 37,9 174,3 423,8 13,3 437,1 2.048,3 2.485,4 44,0
Total 847,1 1.788,3 141,8 554,3 3.331,5 15,4 3.346,9 2.300,4 5.647,3 100,0
2 SUMATERA UTARA
A. Hutan 376,6 634,4 317,1 271,6 1.599,7 6,6 1.606,3 153,6 1.759,9 24,8
- Hutan Primer 294,3 229,0 31,9 14,5 569,6 0,9 570,6 3,1 573,6 8,1
- Hutan Sekunder 82,1 368,7 277,6 190,5 918,9 5,6 924,6 127,8 1.052,4 14,8
- Hutan Tanaman * 0,2 36,7 7,7 66,6 111,2 - 111,2 22,7 133,9 1,9
B. Non Hutan 50,4 572,4 324,7 432,8 1.380,4 69,1 1.449,5 3.892,6 5.342,1 75,2
Total 427,0 1.206,9 641,8 704,5 2.980,1 75,7 3.055,8 4.046,2 7.102,0 100,0
3 SUMATERA BARAT
A. Hutan 686,4 583,0 153,6 257,0 1.680,0 87,2 1.767,2 167,5 1.934,7 46,2
- Hutan Primer 389,7 168,3 5,1 7,0 570,0 5,8 575,8 15,8 591,7 14,1
- Hutan Sekunder 296,7 414,3 147,4 240,2 1.098,7 80,6 1.179,3 147,2 1.326,5 31,7
- Hutan Tanaman * - 0,4 1,2 9,8 11,3 0,7 12,1 4,5 16,6 0,4
B. Non Hutan 83,4 208,7 79,6 103,6 475,2 100,5 575,7 1.673,5 2.249,2 53,8
Total 769,8 791,7 233,2 360,6 2.155,3 187,6 2.342,9 1.841,0 4.183,9 100,0
4 RIAU
A. Hutan 485,9 93,6 318,8 1.272,8 2.171,1 64,9 2.236,0 114,0 2.350,0 26,5
- Hutan Primer 147,0 23,3 32,5 24,6 227,5 2,7 230,1 1,3 231,5 2,6
- Hutan Sekunder 333,8 69,3 262,0 641,4 1.306,4 55,0 1.361,4 64,9 1.426,2 16,1
- Hutan Tanaman * 5,1 1,0 24,3 606,7 637,2 7,3 644,5 47,8 692,3 7,8
B. Non Hutan 147,5 140,4 712,8 1.059,1 2.059,8 1.203,9 3.263,7 3.269,1 6.532,9 73,5
Total 633,4 234,0 1.031,6 2.331,9 4.230,9 1.268,8 5.499,7 3.383,1 8.882,8 100,0
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman
baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
KAWASAN HUTAN TOTAL

HPK Jumlah JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
5 JAMBI
A. Hutan 577,3 142,8 156,0 391,9 1.268,0 0,0 1.268,0 73,3 1.341,3 27,8
- Hutan Primer 488,9 109,1 83,8 73,7 755,5 0,0 755,5 34,2 789,7 16,3
- Hutan Sekunder 88,3 33,7 70,2 121,6 313,8 0,0 313,8 30,3 344,1 7,1
- Hutan Tanaman * 0,0 0,1 2,0 196,7 198,8 0,0 198,8 8,7 207,5 4,3
B. Non Hutan 108,2 36,8 102,3 571,9 819,1 11,4 830,5 2.660,5 3.491,1 72,2
Total 685,5 179,6 258,3 963,8 2.087,1 11,4 2.098,5 2.733,8 4.832,3 100,0
6 SUMATERA SELATAN
A. Hutan 406,3 265,5 85,9 335,9 1.093,5 0,1 1.093,6 107,1 1.200,6 13,9
- Hutan Primer 279,4 69,6 10,8 4,8 364,6 0,0 364,6 1,4 366,0 4,2
- Hutan Sekunder 122,1 189,8 54,7 59,6 426,3 0,0 426,3 54,2 480,6 5,6
- Hutan Tanaman * 4,8 6,1 20,4 271,4 302,6 0,0 302,7 51,4 354,1 4,1
B. Non Hutan 335,6 311,8 122,9 1.377,7 2.148,0 176,6 2.324,6 5.101,6 7.426,3 86,1
Total 741,9 577,3 208,7 1.713,5 3.241,5 176,7 3.418,2 5.208,7 8.626,9 100,0
7 KEP. BANGKA BELITUNG

A. Hutan 10,6 79,4 0,0 99,3 189,3 0,0 189,4 43,9 233,3 14,1
- Hutan Primer 1,6 23,5 0,0 8,3 33,4 0,0 33,4 4,9 38,3 2,3
- Hutan Sekunder 9,0 56,0 0,0 91,0 156,0 0,0 156,0 39,0 195,0 11,7
- Hutan Tanaman * - - - - - - 0,0 - 0,0 0,0
B. Non Hutan 24,8 106,1 - 333,6 464,5 0,7 465,2 961,3 1.426,5 85,9
Total 35,5 185,5 - 432,9 653,9 0,7 654,6 1.005,2 1.659,7 100,0
8 BENGKULU
A. Hutan 399,1 174,8 68,0 15,2 657,0 0,1 657,1 31,8 688,9 34,4
- Hutan Primer 319,3 100,6 16,8 2,9 439,6 - 439,6 0,7 440,3 22,0
- Hutan Sekunder 79,4 74,2 51,2 12,3 217,1 0,1 217,2 26,2 243,3 12,1
- Hutan Tanaman * 0,4 - - - 0,4 0,1 0,4 5,0 5,4 0,3
B. Non Hutan 63,8 76,0 105,3 10,7 255,9 11,6 267,5 1.046,5 1.314,0 65,6
Total 463,0 250,8 173,3 25,9 912,9 11,8 924,6 1.078,3 2.002,9 100,0
KAWASAN HUTAN TOTAL

HPK Jumlah JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
9 LAMPUNG
A. Hutan 252,3 52,3 3,5 13,1 321,2 0,0 321,2 17,8 339,1 9,9
- Hutan Primer 116,9 3,2 2,4 0,0 122,5 0,0 122,5 0,1 122,6 3,6
- Hutan Sekunder 135,4 49,0 1,2 0,1 185,7 0,0 185,7 13,5 199,2 5,8
- Hutan Tanaman * - - - 13,0 13,0 - 13,0 4,2 17,3 0,5
B. Non Hutan 209,7 265,4 29,8 178,6 683,5 - 683,5 2.412,8 3.096,3 90,1
Total 462,0 317,6 33,4 191,7 1.004,7 - 1.004,7 2.430,6 3.435,4 100,0
10 KEPULAUAN RIAU
A. Hutan 3,2 46,3 57,6 54,3 161,3 21,4 182,8 62,3 245,0 30,0
- Hutan Primer 0,3 0,7 3,2 3,1 7,3 2,6 9,9 1,2 11,1 1,4
- Hutan Sekunder 2,9 45,6 54,4 50,5 153,4 18,9 172,3 59,2 231,4 28,3
- Hutan Tanaman * - - - 0,6 0,6 0,0 0,6 1,9 2,6 0,3
B. Non Hutan 9,1 51,4 61,3 24,6 146,3 53,1 199,4 372,6 572,0 70,0
Total 12,3 97,7 118,8 78,8 307,6 74,5 382,1 434,9 817,0 100,0
SUMATERA
A. Hutan 3.968,8 3.724,8 1.264,4 3.091,0 12.048,9 182,4 12.231,3 1.023,4 13.254,7 28,1
- Hutan Primer 2.582,8 1.408,2 188,6 143,1 4.322,6 12,0 4.334,6 64,0 4.398,6 9,3
- Hutan Sekunder 1.369,9 2.270,5 1.020,2 1.757,6 6.418,2 162,2 6.580,4 798,8 7.379,2 15,6
- Hutan Tanaman * 16,0 46,2 55,5 1.190,3 1.308,1 8,3 1.316,4 160,5 1.476,9 3,1
B. Non Hutan 1.108,7 1.904,5 1.576,5 4.266,9 8.856,6 1.640,1 10.496,8 23.438,8 33.935,5 71,9
Total 5.077,5 5.629,3 2.840,8 7.357,9 20.905,5 1.822,5 22.728,1 24.462,1 47.190,2 100,0
11 BANTEN
A. Hutan 85,6 6,3 23,0 10,0 124,8 0,0 124,8 26,6 151,4 16,1
- Hutan Primer 7,3 0,0 0,0 0,0 7,3 0,0 7,3 0,0 7,3 0,8
- Hutan Sekunder 54,0 3,7 3,3 0,5 61,5 0,0 61,5 3,6 65,1 6,9
- Hutan Tanaman * 24,3 2,5 19,7 9,5 56,0 - 56,0 23,0 79,0 8,4
B. Non Hutan 27,4 6,1 26,4 17,0 77,0 - 77,0 710,8 787,8 83,9
Total 113,0 12,4 49,4 27,0 201,8 - 201,8 737,4 939,2 100,0
KAWASAN HUTAN TOTAL

HPK Jumlah JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 DKI JAKARTA
A. Hutan 0,1 0,0 0,0 0,0 0,2 0,0 0,2 0,2 0,3 0,5
- Hutan Primer 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
- Hutan Sekunder 0,1 0,0 0,0 0,0 0,2 0,0 0,2 0,2 0,3 0,5
- Hutan Tanaman * - - - - - - - - - 0,0
B. Non Hutan 0,2 0,0 - 0,2 0,3 - 0,3 64,7 65,0 99,5
Total 0,3 0,0 - 0,2 0,5 - 0,5 64,9 65,3 100,0
13 JAWA BARAT
A. Hutan 109,4 189,5 99,9 97,7 496,5 0,0 496,5 138,3 634,7 17,2
- Hutan Primer 8,3 3,6 0,1 1,0 13,0 0,0 13,0 0,1 13,2 0,4
- Hutan Sekunder 64,1 66,2 9,7 13,6 153,6 0,0 153,6 11,4 165,0 4,5
- Hutan Tanaman * 37,0 119,7 90,2 83,0 329,8 - 329,8 126,7 456,5 12,3
B. Non Hutan 22,8 101,8 90,2 105,3 320,1 - 320,1 2.743,7 3.063,9 82,8
Total 132,2 291,3 190,2 203,0 816,6 - 816,6 2.882,0 3.698,6 100,0
14 JAWA TENGAH
A. Hutan 10,5 66,3 140,1 251,7 468,6 0,0 468,6 550,9 1.019,5 29,5
- Hutan Primer 0,0 0,1 0,0 0,0 0,1 0,0 0,1 0,0 0,1 0,0
- Hutan Sekunder 3,8 20,9 14,6 14,9 54,3 0,0 54,3 14,1 68,4 2,0
- Hutan Tanaman * 6,7 45,3 125,5 236,7 414,2 - 414,2 536,7 950,9 27,5
B. Non Hutan 5,9 18,1 43,8 110,7 178,5 - 178,5 2.258,6 2.437,1 70,5
Total 16,4 84,4 183,9 362,4 647,1 - 647,1 2.809,4 3.456,6 100,0
15 DI YOGYAKARTA
A. Hutan 0,6 0,9 0,0 9,9 11,4 0,0 11,4 22,9 34,3 10,7
- Hutan Primer 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
- Hutan Sekunder 0,1 0,0 0,0 0,0 0,1 0,0 0,1 0,0 0,2 0,1
- Hutan Tanaman * 0,5 0,9 - 9,9 11,2 - 11,2 22,8 34,1 10,7
B. Non Hutan 0,3 1,2 - 4,0 5,4 - 5,4 279,7 285,2 89,3
Total 0,9 2,1 - 13,9 16,8 - 16,8 302,6 319,4 100,0
KAWASAN HUTAN TOTAL

HPK Jumlah JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
16 JAWA TIMUR
A. Hutan 180,0 266,6 0,0 624,5 1.071,1 0,0 1.071,1 294,6 1.365,8 28,2
- Hutan Primer 0,8 9,8 0,0 0,5 11,1 0,0 11,1 1,3 12,4 0,3
- Hutan Sekunder 167,6 175,9 0,0 73,4 416,9 0,0 416,9 41,6 458,6 9,5
- Hutan Tanaman * 11,6 80,8 - 550,6 643,1 - 643,1 251,7 894,8 18,5
B. Non Hutan 50,1 78,2 - 158,3 286,5 - 286,5 3.185,4 3.471,9 71,8
Total 230,1 344,7 - 782,8 1.357,6 - 1.357,6 3.480,0 4.837,7 100,0
JAWA
A. Hutan 386,3 529,6 263,1 993,7 2.172,6 - 2.172,6 1.033,4 3.206,0 24,1
- Hutan Primer 16,4 13,5 0,1 1,5 31,6 - 31,6 1,4 33,0 0,2
- Hutan Sekunder 289,8 266,9 27,6 102,4 686,7 - 686,7 70,9 757,6 5,7
- Hutan Tanaman * 80,1 249,1 235,4 889,7 1.454,3 - 1.454,3 961,0 2.415,3 18,1
B. Non Hutan 106,6 205,4 160,5 395,4 867,9 - 867,9 9.242,9 10.110,8 75,9
Total 492,9 734,9 423,5 1.389,1 3.040,5 - 3.040,5 10.276,3 13.316,8 100,0
17 KALIMANTAN BARAT
A. Hutan 1.153,6 1.805,6 1.386,9 782,5 5.128,5 62,8 5.191,3 563,7 5.754,9 39,5
- Hutan Primer 966,9 947,1 300,6 29,0 2.243,6 1,3 2.244,9 7,2 2.252,0 15,5
- Hutan Sekunder 186,6 858,5 1.086,2 702,1 2.833,4 61,5 2.894,9 551,1 3.446,0 23,6
- Hutan Tanaman * - - 0,1 51,4 51,5 - 51,5 5,4 56,9 0,4
B. Non Hutan 276,5 505,3 745,5 1.344,8 2.872,2 135,2 3.007,4 5.810,5 8.817,8 60,5
Total 1.430,1 2.310,9 2.132,4 2.127,4 8.000,7 197,9 8.198,7 6.374,1 14.572,8 100,0
18 KALIMANTAN SELATAN
A. Hutan 133,8 370,1 80,8 227,0 811,8 3,6 815,4 84,2 899,6 24,2
- Hutan Primer 19,2 38,3 1,8 0,4 59,6 0,0 59,6 2,9 62,5 1,7
- Hutan Sekunder 81,2 330,0 77,3 193,7 682,2 1,4 683,6 40,4 724,0 19,5
- Hutan Tanaman * 33,5 1,8 1,7 33,0 70,0 2,2 72,2 40,9 113,1 3,0
B. Non Hutan 79,4 156,3 45,8 535,2 816,8 147,8 964,6 1.849,7 2.814,3 75,8
Total 213,3 526,4 126,7 762,2 1.628,6 151,4 1.780,0 1.934,0 3.713,9 100,0
KAWASAN HUTAN TOTAL

HPK Jumlah JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
19 KALIMANTAN TENGAH
A. Hutan 1.125,1 981,0 2.896,5 2.003,8 7.006,3 684,2 7.690,5 176,4 7.866,9 51,5
- Hutan Primer 300,8 450,6 415,2 31,4 1.197,9 3,0 1.200,9 1,0 1.201,9 7,9
- Hutan Sekunder 824,3 530,4 2.474,1 1.865,1 5.693,9 658,0 6.351,9 154,4 6.506,3 42,6
- Hutan Tanaman * - 0,0 7,2 107,3 114,5 23,2 137,7 21,0 158,7 1,0
B. Non Hutan 483,2 365,1 421,0 1.878,1 3.147,3 1.859,4 5.006,7 2.392,6 7.399,3 48,5
Total 1.608,3 1.346,1 3.317,5 3.881,8 10.153,6 2.543,5 12.697,2 2.569,0 15.266,2 100,0
20&21 KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA

A. Hutan 1.423,3 2.731,3 4.560,5 2.442,1 11.157,2 97,8 11.255,0 1.618,8 12.873,7 66,0
- Hutan Primer 1.201,2 2.115,9 2.170,0 365,9 5.852,9 4,8 5.857,8 271,0 6.128,7 31,4
- Hutan Sekunder 220,7 615,0 2.386,7 1.760,9 4.983,3 92,0 5.075,4 1.286,5 6.361,9 32,6
- Hutan Tanaman * 1,4 0,4 3,8 315,3 320,9 0,9 321,8 61,3 383,1 2,0
B. Non Hutan 281,3 117,0 485,4 1.635,3 2.519,0 81,9 2.600,9 4.030,2 6.631,1 34,0
Total 1.704,7 2.848,2 5.045,9 4.077,3 13.676,1 179,7 13.855,8 5.649,0 19.504,8 100,0
KALIMANTAN
A. Hutan 3.835,8 5.888,0 8.924,7 5.455,3 24.103,8 848,3 24.952,1 2.443,1 27.395,2 51,6
- Hutan Primer 2.488,1 3.551,8 2.887,5 426,6 9.354,0 9,1 9.363,1 282,0 9.645,2 18,2
- Hutan Sekunder 1.312,9 2.333,9 6.024,3 4.521,8 14.192,8 812,9 15.005,7 2.032,5 17.038,2 32,1
- Hutan Tanaman * 34,9 2,3 12,9 507,0 557,0 26,3 583,3 128,6 711,9 1,3
B. Non Hutan 1.120,5 1.143,6 1.697,7 5.393,4 9.355,3 2.224,3 11.579,5 14.083,0 25.662,5 48,4
Total 4.956,3 7.031,6 10.622,4 10.848,7 33.459,1 3.072,6 36.531,6 16.526,1 53.057,7 100,0
22 SULAWESI UTARA
A. Hutan 211,9 111,0 145,3 31,0 499,2 12,2 511,4 48,8 560,1 38,9
- Hutan Primer 129,4 62,2 35,7 10,6 237,9 0,0 237,9 7,6 245,5 17,1
- Hutan Sekunder 82,4 48,8 109,6 20,4 261,3 12,2 273,4 41,1 314,6 21,9
- Hutan Tanaman * - - - - - - - - - 0,0
B. Non Hutan 33,3 50,8 63,7 33,3 181,1 2,5 183,6 695,8 879,4 61,1
Total 245,2 161,8 208,9 64,4 680,2 14,7 694,9 744,6 1.439,5 100,0
KAWASAN HUTAN TOTAL

HPK Jumlah JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
23 GORONTALO
A. Hutan 185,5 180,6 193,7 63,3 623,0 30,6 653,6 53,9 707,5 59,0
- Hutan Primer 130,0 77,4 61,3 6,1 274,8 1,6 276,4 2,2 278,6 23,2
- Hutan Sekunder 55,5 103,2 132,4 57,1 348,3 28,9 377,2 51,8 429,0 35,8
- Hutan Tanaman * - - - - - - - - - 0,0
B. Non Hutan 11,2 24,0 57,4 26,6 119,2 51,9 171,1 319,9 491,0 41,0
Total 196,7 204,6 251,1 89,9 742,2 82,4 824,7 373,8 1.198,5 100,0
24 SULAWESI TENGAH
A. Hutan 564,9 1.170,5 1.183,3 296,3 3.214,9 164,2 3.379,1 528,7 3.907,9 64,8
- Hutan Primer 435,1 733,4 622,2 133,9 1.924,6 64,7 1.989,3 143,9 2.133,2 35,3
- Hutan Sekunder 129,8 437,1 560,9 162,3 1.290,1 98,1 1.388,2 384,1 1.772,3 29,4
- Hutan Tanaman * - - 0,1 0,0 0,2 1,5 1,6 0,7 2,3 0,0
B. Non Hutan 83,5 105,6 207,7 105,6 502,4 53,1 555,4 1.571,4 2.126,8 35,2
Total 648,4 1.276,1 1.391,0 401,8 3.717,2 217,3 3.934,6 2.100,1 6.034,7 100,0
25 SULAWESI TENGGARA
A. Hutan 199,7 957,0 386,4 211,8 1.754,9 35,4 1.790,3 124,1 1.914,4 53,0
- Hutan Primer 8,4 147,7 63,2 25,6 244,8 5,0 249,9 5,9 255,8 7,1
- Hutan Sekunder 191,3 809,3 323,2 184,9 1.508,7 30,3 1.539,0 117,7 1.656,8 45,9
- Hutan Tanaman * - - - 1,4 1,4 0,1 1,5 0,4 1,8 0,1
B. Non Hutan 83,2 124,5 80,5 189,8 477,9 58,1 536,1 1.161,2 1.697,2 47,0
Total 282,9 1.081,5 466,9 401,6 2.232,8 93,6 2.326,4 1.285,2 3.611,6 100,0
26 SULAWESI BARAT
A. Hutan 202,4 303,6 234,2 45,5 785,7 5,8 791,5 30,6 822,1 48,9
- Hutan Primer 119,0 119,5 73,6 10,6 322,6 0,1 322,7 0,1 322,9 19,2
- Hutan Sekunder 83,5 184,1 160,7 34,9 463,1 5,6 468,8 30,5 499,2 29,7
- Hutan Tanaman * - - - - - - - - - 0,0
B. Non Hutan 12,7 148,4 96,5 26,4 284,1 16,8 300,9 557,3 858,1 51,1
Total 215,2 452,0 330,7 71,9 1.069,8 22,6 1.092,4 587,9 1.680,2 100,0
KAWASAN HUTAN TOTAL

HPK Jumlah JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
27 SULAWESI SELATAN
A. Hutan 184,8 833,2 287,1 40,6 1.345,8 10,9 1.356,7 76,9 1.433,6 31,9
- Hutan Primer 105,4 373,8 94,5 1,5 575,2 5,1 580,3 10,6 590,9 13,1
- Hutan Sekunder 78,8 457,1 186,2 37,4 759,6 5,8 765,3 63,5 828,8 18,4
- Hutan Tanaman * 0,6 2,3 6,4 1,7 11,0 - 11,0 2,8 13,9 0,3
B. Non Hutan 59,6 399,5 207,7 83,4 750,2 12,1 762,3 2.302,5 3.064,8 68,1
Total 244,5 1.232,7 494,8 124,0 2.096,0 23,0 2.119,0 2.379,4 4.498,4 100,0
SULAWESI
A. Hutan 1.549,2 3.555,8 2.430,0 688,5 8.223,5 259,1 8.482,6 863,1 9.345,6 50,6
- Hutan Primer 927,3 1.513,9 950,4 188,4 3.579,9 76,6 3.656,5 170,4 3.826,9 20,7
- Hutan Sekunder 621,4 2.039,7 1.473,0 497,0 4.631,0 180,9 4.812,0 688,7 5.500,7 29,8
- Hutan Tanaman * 0,6 2,3 6,6 3,1 12,5 1,5 14,1 3,9 18,0 0,1
B. Non Hutan 283,5 852,8 713,4 465,1 2.314,9 194,5 2.509,4 6.608,0 9.117,4 49,4
Total 1.832,8 4.408,7 3.143,4 1.153,5 8.223,5 453,6 10.992,0 7.471,1 18.463,1 100,0
28 BALI
A. Hutan 12,8 72,3 1,0 0,3 86,3 0,0 86,3 15,8 102,1 18,0
- Hutan Primer 3,2 36,5 0,0 0,0 39,7 0,0 39,7 0,3 40,1 7,1
- Hutan Sekunder 9,0 35,3 0,6 0,0 44,9 0,0 44,9 15,4 60,3 10,6
- Hutan Tanaman * 0,6 0,5 0,4 0,2 1,7 - 1,7 0,1 1,8 0,3
B. Non Hutan 10,1 23,5 5,8 1,6 40,9 - 40,9 423,8 464,7 82,0
Total 22,9 95,8 6,7 1,9 127,3 - 127,3 439,6 566,9 100,0
29 NUSA TENGGARA BARAT

A. Hutan 73,7 363,9 204,6 73,6 715,7 0,0 715,7 75,5 791,2 40,0
- Hutan Primer 38,7 246,7 92,7 19,1 397,1 0,0 397,1 10,7 407,9 20,6
- Hutan Sekunder 34,5 116,6 111,8 53,8 316,8 0,0 316,8 63,8 380,5 19,2
- Hutan Tanaman * 0,5 0,6 0,0 0,7 1,8 - 1,8 1,0 2,8 0,1
B. Non Hutan 94,4 66,6 82,1 77,0 320,1 - 320,1 868,8 1.188,9 60,0
Total 168,0 430,5 286,7 150,6 1.035,8 - 1.035,8 944,3 1.980,2 100,0
KAWASAN HUTAN TOTAL

HPK Jumlah JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
30 NUSA TENGGARA TIMUR
A. Hutan 157,0 412,1 117,6 193,6 880,2 18,6 898,8 1.068,2 1.967,0 41,7
- Hutan Primer 70,3 44,5 5,0 20,1 139,9 1,6 141,5 35,8 177,4 3,8
- Hutan Sekunder 86,4 367,6 112,6 173,0 739,5 17,0 756,6 1.029,8 1.786,4 37,8
- Hutan Tanaman * 0,3 0,0 - 0,4 0,7 - 0,7 2,5 3,3 0,1
B. Non Hutan 103,2 272,3 56,4 102,5 534,5 95,0 629,4 2.126,1 2.755,5 58,3
Total 260,2 684,4 174,0 296,1 1.414,7 113,6 1.528,3 3.194,3 4.722,5 100,0
BALI NUSA TENGGARA

A. Hutan 243,4 848,3 323,1 267,5 1.682,3 18,6 1.700,9 1.159,5 2.860,4 39,3
- Hutan Primer 112,2 327,7 97,7 39,2 576,8 1,6 578,3 46,9 625,3 8,6
- Hutan Sekunder 129,9 519,5 225,0 226,9 1.101,2 17,0 1.118,3 1.108,9 2.227,2 30,6
- Hutan Tanaman * 1,4 1,2 0,4 1,3 4,3 - 4,3 3,6 7,9 0,1
B. Non Hutan 207,7 362,3 144,3 181,1 895,5 95,0 990,5 3.418,7 4.409,2 60,7
Total 451,1 1.210,7 467,4 448,6 2.577,8 113,6 2.691,4 4.578,2 7.269,6 100,0
31 MALUKU UTARA
A. Hutan 204,9 501,3 564,3 370,7 1.641,2 313,0 1.954,3 116,7 2.070,9 66,1
- Hutan Primer 62,8 137,5 111,8 29,9 342,1 14,9 356,9 9,1 366,1 11,7
- Hutan Sekunder 142,1 363,2 448,8 310,3 1.264,5 296,5 1.561,0 107,4 1.668,4 53,3
- Hutan Tanaman * - 0,6 3,6 30,4 34,7 1,7 36,4 0,1 36,5 1,2
B. Non Hutan 13,6 82,7 102,6 111,0 309,9 251,1 561,0 498,8 1.059,7 33,9
Total 218,5 584,1 666,9 481,7 1.951,1 564,1 2.515,2 615,4 3.130,6 100,0
32 MALUKU
A. Hutan 368,9 508,3 754,5 425,1 2.056,8 806,7 2.863,5 153,3 3.016,8 65,3
- Hutan Primer 132,7 117,0 39,3 71,1 360,1 172,0 532,1 14,1 546,2 11,8
- Hutan Sekunder 236,2 391,3 715,2 354,0 1.696,7 634,7 2.331,4 139,2 2.470,6 53,5
- Hutan Tanaman * - - - - - - - - - 0,0
B. Non Hutan 51,4 118,9 139,8 218,6 528,7 518,2 1.046,9 558,4 1.605,3 34,7
Total 420,3 627,3 894,3 643,7 2.585,5 1.324,9 3.910,4 711,7 4.622,1 100,0
KAWASAN HUTAN TOTAL

HPK Jumlah JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
MALUKU
A. Hutan 573,8 1.009,6 1.318,8 795,8 3.698,1 1.119,7 4.817,8 269,9 5.087,7 65,6
- Hutan Primer 195,5 254,5 151,1 101,0 702,2 186,9 889,1 23,2 912,3 11,8
- Hutan Sekunder 378,3 754,5 1.164,0 664,4 2.961,2 931,1 3.892,4 246,6 4.139,0 53,4
- Hutan Tanaman * - 0,6 3,6 30,4 34,7 1,7 36,4 0,1 36,5 0,5
B. Non Hutan 65,0 201,7 242,4 329,6 838,6 769,2 1.607,8 1.057,2 2.665,0 34,4
Total 638,8 1.211,3 1.561,1 1.125,4 4.536,7 1.888,9 6.425,6 1.327,1 7.752,8 100,0
33 PAPUA
A. Hutan 5.225,8 6.994,7 5.225,3 3.942,8 21.388,6 2.651,7 24.040,3 1.048,1 25.088,4 80,7
- Hutan Primer 4.562,4 6.233,2 4.243,4 2.641,8 17.680,8 1.547,4 19.228,1 608,4 19.836,6 63,8
- Hutan Sekunder 663,4 761,5 981,8 1.300,5 3.707,2 1.103,1 4.810,4 439,6 5.249,9 16,9
- Hutan Tanaman * - 0,1 0,0 0,5 0,6 1,3 1,9 0,1 1,9 0,0
B. Non Hutan 1.510,5 820,6 736,0 796,5 3.863,5 1.464,6 5.328,2 660,3 5.988,5 19,3
Total 6.736,3 7.815,3 5.961,2 4.739,3 25.252,1 4.116,4 29.368,5 1.708,4 31.076,9 100,0
34 PAPUA BARAT
A. Hutan 1.638,5 1.469,9 1.705,9 2.067,3 6.881,5 1.346,6 8.228,1 562,0 8.790,0 91,3
- Hutan Primer 1.516,6 1.227,3 1.228,6 1.031,2 5.003,6 692,0 5.695,6 195,0 5.890,6 61,2
- Hutan Sekunder 122,0 242,5 477,3 1.036,1 1.877,9 654,6 2.532,4 367,0 2.899,4 30,1
- Hutan Tanaman * - - - - - - - - - 0,0
B. Non Hutan 73,4 161,7 72,6 120,9 428,6 128,1 556,7 278,1 834,9 8,7
Total 1.711,9 1.631,6 1.778,5 2.188,2 7.310,1 1.474,7 8.784,8 840,1 9.624,9 100,0
PAPUA
A. Hutan 6.864,3 8.464,6 6.931,1 6.010,1 28.270,1 3.998,3 32.268,4 1.610,0 33.878,4 83,2
- Hutan Primer 6.078,9 7.460,5 5.472,0 3.673,0 22.684,4 2.239,4 24.923,7 803,4 25.727,2 63,2
- Hutan Sekunder 785,4 1.004,0 1.459,1 2.336,6 5.585,1 1.757,7 7.342,8 806,5 8.149,3 20,0
- Hutan Tanaman * - 0,1 0,0 0,5 0,6 1,3 1,9 0,1 1,9 0,0
B. Non Hutan 1.583,8 982,3 808,6 917,4 4.292,2 1.592,7 5.884,9 938,5 6.823,3 16,8
Total 8.448,2 9.446,9 7.739,7 6.927,5 32.562,3 5.591,0 38.153,3 2.548,5 40.701,8 100,0
KAWASAN HUTAN TOTAL

HPK Jumlah JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
INDONESIA
A. Hutan 17.421,7 24.020,7 21.455,0 17.301,9 80.199,2 6.426,4 86.625,6 8.402,4 95.028,0 50,6
- Hutan Primer 12.401,2 14.530,1 9.747,3 4.572,8 41.251,4 2.525,6 43.777,0 1.391,4 45.168,4 24,1
- Hutan Sekunder 4.887,5 9.188,9 11.393,3 10.106,7 35.576,3 3.861,8 39.438,1 5.753,0 45.191,1 24,1
- Hutan Tanaman * 133,0 301,7 314,4 2.622,4 3.371,5 39,1 3.410,6 1.257,9 4.668,4 2,5
B. Non Hutan 4.476,0 5.652,7 5.343,4 11.948,9 27.421,0 6.515,8 33.936,8 58.787,1 92.723,9 49,4
Total 21.897,6 29.673,4 26.798,4 29.250,8 107.620,1 12.942,3 120.562,4 67.189,5 187.751,9 100,0
Luas penutupan lahan ini berdasarkan data digital hasil penafsiran citra Landsat 8 OLI liputan tahun 2015
Sumber: - Hasil Penafsiran citra Landsat 8 OLI liputan tahun 2015, Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan
- Data digital kawasan hutan dan perairan berdasarkan SK Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan per April 2015,
Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan
DirektoratJenderal
Direktorat JenderalPlanologi
PlanologiKehutanan,
KehutananKementerian
Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kehutanan
TABEL 2. LUAS PENUTUPAN LAHAN INDONESIA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
NO. PENUTUPAN LAHAN HUTAN TETAP APL TOTAL
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 10.861,9 12.940,4 7.998,4 3.772,8 35.573,6 1.737,3 37.310,8 1.092,4 38.403,3
2 Hutan lahan kering sekunder 3.239,3 8.266,1 10.669,4 7.830,4 30.005,3 3.078,9 33.084,1 4.522,7 37.606,8
3 Hutan rawa primer 1.106,9 1.031,0 1.678,0 667,8 4.483,6 616,1 5.099,7 169,0 5.268,7
4 Hutan rawa sekunder 1.499,9 623,5 555,8 2.034,3 4.713,6 633,6 5.347,2 838,7 6.185,9
5 Hutan mangrove primer 432,4 558,7 70,9 132,2 1.194,2 172,2 1.366,4 130,0 1.496,4
6 Hutan mangrove sekunder 148,2 299,2 168,1 241,9 857,5 149,3 1.006,8 391,6 1.398,4
7 Hutan tanaman * 133,0 301,7 314,4 2.622,4 3.371,5 39,1 3.410,6 1.257,9 4.668,4
Jumlah Hutan 17.421,7 24.020,7 21.455,0 17.301,9 80.199,2 6.426,4 86.625,6 8.402,4 95.028,0
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 765,6 1.631,3 1.732,8 3.131,0 7.260,8 1.356,4 8.617,1 5.788,1 14.405,3
9 Belukar rawa 1.230,9 504,1 529,7 1.888,5 4.153,2 1.105,9 5.259,1 2.766,5 8.025,6
10 Savana 464,8 350,8 118,6 212,3 1.146,6 422,8 1.569,4 1.019,8 2.589,2
11 Perkebunan 96,4 88,1 315,6 1.022,6 1.522,7 1.084,1 2.606,8 9.845,8 12.452,6
12 Pertanian lahan kering 170,7 458,7 284,8 579,4 1.493,7 241,4 1.735,1 8.126,7 9.861,7
13 Pertanian lahan kering campur semak 735,1 1.988,6 1.809,9 2.710,2 7.243,8 1.447,2 8.691,0 17.898,1 26.589,1
14 Transmigrasi 0,7 0,4 0,3 9,8 11,2 7,6 18,8 241,9 260,7
15 Sawah 30,6 78,4 41,3 135,6 286,0 70,7 356,7 7.518,3 7.874,9
16 Tambak 42,2 114,6 13,1 161,0 331,0 2,1 333,1 523,6 856,7
17 Tanah terbuka 560,5 336,7 333,8 1.579,5 2.810,5 373,3 3.183,8 1.583,4 4.767,2
18 Pertambangan 7,3 22,3 15,7 166,7 212,0 43,7 255,7 354,2 610,0
19 Permukiman 7,3 15,6 9,5 30,0 62,4 30,4 92,8 2.756,3 2.849,1
20 Rawa 363,8 62,9 138,1 322,1 886,9 330,1 1.217,0 344,5 1.561,5
21 Pelabuhan Udara/Laut 0,0 0,1 0,1 0,1 0,3 0,2 0,5 20,0 20,5
Jumlah Non Hutan 4.476,0 5.652,7 5.343,4 11.948,9 27.421,0 6.515,8 33.936,8 58.787,1 92.723,9
Total 21.897,6 29.673,4 26.798,4 29.250,8 107.620,1 12.942,3 120.562,4 67.189,5 187.751,9
TABEL 2.1 LUAS PENUTUPAN LAHAN PULAU SUMATERA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 2.347,7 1.358,1 147,2 98,3 3.951,3 5,6 3.956,9 47,4 4.004,4
2 Hutan lahan kering sekunder 994,2 2.124,6 815,0 961,1 4.894,9 85,6 4.980,6 610,9 5.591,5
3 Hutan rawa primer 160,8 20,5 36,3 27,9 245,5 2,8 248,2 3,0 251,3
4 Hutan rawa sekunder 329,4 46,7 80,1 752,9 1.209,1 58,8 1.267,9 114,8 1.382,7
5 Hutan mangrove primer 74,3 29,5 5,1 17,0 125,9 3,5 129,4 13,5 143,0
6 Hutan mangrove sekunder 46,3 99,1 125,1 43,7 314,2 17,7 331,9 73,1 405,0
7 Hutan tanaman * 16,0 46,2 55,5 1.190,3 1.308,1 8,3 1.316,4 160,5 1.476,9
Jumlah Hutan 3.968,8 3.724,8 1.264,4 3.091,0 12.048,9 182,4 12.231,3 1.023,4 13.254,7
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 161,8 447,0 275,9 490,5 1.375,2 62,7 1.437,9 1.388,2 2.826,1
9 Belukar rawa 194,7 64,6 179,7 606,7 1.045,6 236,5 1.282,1 1.267,0 2.549,1
10 Savana 51,6 11,6 3,3 50,2 116,7 4,6 121,2 130,6 251,8
11 Perkebunan 61,1 57,6 221,5 542,5 882,7 635,1 1.517,9 5.623,5 7.141,4
12 Pertanian lahan kering 83,8 322,4 158,4 310,6 875,3 120,2 995,5 3.892,1 4.887,5
13 Pertanian lahan kering campur semak 410,0 778,9 525,3 1.010,0 2.724,3 424,1 3.148,4 7.464,2 10.612,6
14 Transmigrasi 0,1 - 0,0 5,5 5,5 0,5 6,0 78,6 84,7
15 Sawah 4,5 39,7 12,4 23,9 80,4 48,3 128,7 1.545,9 1.674,5
16 Tambak 4,1 43,9 2,7 19,6 70,3 0,5 70,7 127,8 198,5
17 Tanah terbuka 112,9 111,7 184,1 1.120,4 1.529,1 74,2 1.603,3 778,8 2.382,0
18 Pertambangan 3,2 13,9 5,0 57,6 79,7 9,4 89,1 146,2 235,3
19 Permukiman 2,2 9,1 3,9 11,2 26,3 14,1 40,4 849,1 889,5
20 Rawa 18,8 4,1 4,2 18,3 45,4 10,0 55,4 140,8 196,2
Jumlah Non Hutan 1.108,7 1.904,5 1.576,5 4.266,9 8.856,6 1.640,1 10.496,8 23.438,8 33.935,5
Total 5.077,5 5.629,3 2.840,8 7.357,9 20.905,5 1.822,5 22.728,1 24.462,1 47.190,2
95°0'0"E 100°0'0"E 105°0'0"E
PETA PENUTUPAN LAHAN

LAUT CINA SELATAN TAHUN 2015
PULAU SUMATERA
BANDA ACEH
0 Skala 1: 9.000.000 400 Km
5
!
±
5°0'0"N
5°0'0"N
U
MALAYSIA LEGENDA :
SE
ACEH
LA
Ibu Kota Provinsi
KEPULAUAN RIAU 5
!
T
M
MEDAN Batas Negara
AL
5
! Batas Provinsi
A
KA
Batas Kabupaten
Sungai
Danau/ Waduk
LAUT NATUNA Penutupan Lahan
Hutan Lahan Kering Primer

SUMATERA UTARA Pertanian Lahan Kering
Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
Hutan Rawa Primer Transmigrasi
SINGAPURA Hutan Rawa Sekunder Sawah
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
TANJUNG PINANG
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
5
! Hutan Mangrove Primer
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
Tambak
PEKANBARU KALIMANTAN BARAT Hutan Mangrove Sekunder
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
Tanah Terbuka
RIAU
!!!!! !!!!!! !!!!!
5
!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
Semak/Belukar
!!!!! !!!!!! !!!!!
Pertambangan
Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
0°0'0"
0°0'0"
5
! Savana Permukiman
Hutan Tanaman Tubuh Air
SUMATERA BARAT Perkebunan Rawa
SE
PADANG
5
!
LA
T
Sumber :
M
JAMBI
1. Hasil Penafsiran Citra Landsat 8 OLI Liputan Tahun 2015
AL
5
! 2. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2016
JAMBI
A
KA
PANGKAL PINANG
5
! Catatan :
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
- Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
95°0'0"E 100°0'0"E 105°0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E

PALEMBANG
5
!
SUMATERA SELATAN
5°0'0"N
5°0'0"N
SA
MALAYSIA
BENGKULU
M
U
BENGKULU
D
SINGAPURA
5
!
P.
S
ER
UM
0°0'0"
0°0'0"
AT
ER
A
A
P. KALIM ANTAN
H
IN
D
5°0'0"S
5°0'0"S
IA
5°0'0"S
5°0'0"S
LAMPUNG P. JAWA
Daerah yang dipeta kan

BANDAR LAMPUNG 95°0'0"E 100°0'0"E 105°0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
5
!
LAUT JAWA
A
ND
SERAN G JAKARTA
SU BANTEN
5
! DKI
5 JAKARTA
!
T
LA
SE DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
SUMBER DAYA HUTAN
BANDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHU TAN AN DAN TATA LINGK UNG AN
5
! KEMENTERIAN LING KUN GAN HIDU P DAN KEH UTANAN
JAWA BARAT TAH UN 2016
95°0'0"E 100°0'0"E 105°0'0"E

TABEL 2.2 LUAS PENUTUPAN LAHAN PULAU JAWA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 15,6 3,7 0,1 1,0 20,4 - 20,4 0,1 20,6
2 Hutan lahan kering sekunder 287,3 266,9 27,6 96,8 678,5 - 678,5 65,8 744,3
3 Hutan rawa primer - - - - - - - 0,0 0,0
4 Hutan rawa sekunder - - - - - - - - -
5 Hutan mangrove primer 0,8 9,8 - 0,5 11,1 - 11,1 1,2 12,3
6 Hutan mangrove sekunder 2,4 0,1 0,0 5,7 8,2 - 8,2 5,2 13,3
7 Hutan tanaman * 80,1 249,1 235,4 889,7 1.454,3 - 1.454,3 961,0 2.415,3
Jumlah Hutan 386,3 529,6 263,1 993,7 2.172,6 - 2.172,6 1.033,4 3.205,9
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 36,3 57,4 1,1 31,8 126,6 - 126,6 104,8 231,4
9 Belukar rawa 0,2 1,2 - 1,3 2,7 - 2,7 3,3 6,1
10 Savana 7,5 0,4 - 1,9 9,7 - 9,7 1,9 11,6
11 Perkebunan 7,0 10,2 7,8 41,2 66,1 - 66,1 341,7 407,8
12 Pertanian lahan kering 17,0 37,3 47,7 103,5 205,4 - 205,4 1.778,5 1.984,0
13 Pertanian lahan kering campur semak 19,4 45,8 86,3 104,5 256,0 - 256,0 1.868,1 2.124,1
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 8,0 9,6 12,1 83,8 113,6 - 113,6 3.654,7 3.768,2
16 Tambak 0,1 34,6 0,0 2,5 37,2 - 37,2 135,7 172,9
17 Tanah terbuka 10,6 7,6 4,5 15,8 38,5 - 38,5 15,4 53,9
18 Pertambangan - 0,0 0,0 0,8 0,9 - 0,9 2,4 3,3
19 Permukiman 0,6 0,9 1,0 7,9 10,3 - 10,3 1.327,1 1.337,4
20 Rawa 0,0 0,3 - 0,5 0,8 - 0,8 2,1 2,9
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - 0,0 0,0 - 0,0 7,3 7,3
Jumlah Non Hutan 106,6 205,4 160,5 395,4 867,9 - 867,9 9.242,9 10.110,8
Total 492,9 734,9 423,5 1.389,1 3.040,5 - 3.040,5 10.276,3 13.316,7
105°0'0"E 108°0'0"E 111°0'0"E 114°0'0"E

KALIMANTAN BARAT TAHUN 2015
KALIMANTAN TIMUR PULAU JAWA
0
Skala 1: 7.500.000 300 Km
KALIMANTAN TENGAH
PANGKAL PINANG
PALAN GKARAYA
5
!
±
5
! U
PALEMBANG
LEGENDA :
KALIMANTAN SELATAN
3°0'0"S
3°0'0"S
5
!
SUMATERA SELATAN Ibu Kota Provinsi
BANJARMASIN 5
!
5
! Batas Provinsi
Batas Kabupaten
Sungai
Danau/ Waduk
Penutupan Lahan
LAMPUNG
LAUT JAWA Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
BANDAR LAMPUNG
5
! Hutan Rawa Sekunder
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!! Sawah
A
!!!!! !!!!!! !!!!!

!!!!! !!!!!! !!!!!
Hutan Mangrove Primer

D
!!!!! !!!!!! !!!!!

!!!!! !!!!!! !!!!!
Tambak
N
SU
6°0'0"S
6°0'0"S
Hutan Mangrove Sekunder Tanah Terbuka
T
!!!!! !!!!!! !!!!!

!!!!! !!!!!! !!!!!
LA
SERAN G
!!!!! !!!!!! !!!!!
JAKARTA
!!!!! !!!!!! !!!!!
BANTEN
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
DKI
5 JAKARTA
!!!!! !!!!!! !!!!!
Semak/Belukar
SE
5
! !
!!!!! !!!!!! !!!!!
Pertambangan
Savana Permukiman
BANDUNG
5JAWA BARAT
! 5
!
SEMARANG Hutan Tanaman Tubuh Air
SURABAYA Perkebunan Rawa
JAWA TENGAH 5
!
Sumber :
YOGYAKARTA
5
! JAWA TIMUR
DI YOGYAKARTA 2. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2016
Catatan :
BALI MATARAM - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
DENPASAR
5
!
SAMUDERA HINDIA
5
! 95°0'0"E 100°0'0"E 105°0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E
9°0'0"S
9°0'0"S
5°0'0"N
5°0'0"N
MALAYSIA
SINGAPURA
P.
SU
0°0'0"
0°0'0"
M
AT
E
RA
P. KALIM ANTAN
P. SUL AW ESI
5°0'0"S
5°0'0"S
P. JAWA
NUSA T ENGGARA TIMOR LESTE
10°0'0"S
10°0'0"S
Daerah yang dipetakan
95°0'0"E 100°0'0"E 105°0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E
12°0'0"S
12°0'0"S
DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
SUMBER DAYA HUTAN
KEMENTERIAN LING KUN GAN HIDU P DAN KEH UTANAN
TAH UN 2016
105°0'0"E 108°0'0"E 111°0'0"E 114°0'0"E

TABEL 2.3 LUAS PENUTUPAN LAHAN PULAU KALIMANTAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 2.458,1 3.544,5 2.882,4 394,5 9.279,6 4,3 9.283,9 225,7 9.509,6
2 Hutan lahan kering sekunder 395,3 1.866,7 5.889,1 3.338,0 11.489,1 428,3 11.917,4 1.193,8 13.111,2
4 Hutan rawa sekunder 859,1 398,8 112,7 1.082,0 2.452,6 379,5 2.832,0 639,6 3.471,6
5 Hutan mangrove primer 13,3 0,5 - 6,7 20,5 0,8 21,3 38,9 60,2
7 Hutan tanaman * 34,9 2,3 12,9 507,0 557,0 26,3 583,3 128,6 711,9
Jumlah Hutan 3.835,8 5.888,0 8.924,7 5.455,3 24.103,8 848,3 24.952,1 2.443,1 27.395,2
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 157,8 258,8 730,6 1.908,2 3.055,5 708,3 3.763,8 2.218,7 5.982,5
9 Belukar rawa 561,0 314,6 75,1 986,6 1.937,2 446,3 2.383,5 1.389,2 3.772,7
10 Savana 0,0 - - 0,2 0,2 0,2 0,4 0,0 0,4
11 Perkebunan 26,9 17,7 79,2 431,9 555,7 425,7 981,4 3.443,0 4.424,4
12 Pertanian lahan kering 22,6 11,7 14,4 75,0 123,7 48,7 172,5 649,4 821,8
13 Pertanian lahan kering campur semak 71,1 444,5 742,5 1.230,3 2.488,3 356,3 2.844,6 4.337,3 7.181,9
14 Transmigrasi 0,5 - 0,0 4,0 4,5 2,4 7,0 65,4 72,3
15 Sawah 1,4 15,7 3,8 13,1 34,0 16,7 50,7 799,5 850,2
16 Tambak 35,9 2,6 - 138,2 176,7 1,1 177,8 122,2 300,1
17 Tanah terbuka 95,9 37,4 34,8 351,4 519,5 93,7 613,2 504,4 1.117,6
18 Pertambangan 3,3 4,3 8,0 103,7 119,4 30,6 149,9 195,9 345,9
19 Permukiman 2,2 1,0 2,2 8,3 13,7 6,3 20,0 188,5 208,5
20 Rawa 141,9 35,3 7,1 142,5 326,8 88,0 414,8 168,2 582,9
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - 1,3 1,3
Jumlah Non Hutan 1.120,5 1.143,6 1.697,7 5.393,4 9.355,2 2.224,3 11.579,5 14.083,0 25.662,5
Total 4.956,3 7.031,6 10.622,4 10.848,7 33.459,0 3.072,6 36.531,6 16.526,1 53.057,7
111°0'0"E 114°0'0"E 117°0'0"E

TAHUN 2015
PULAU KALIMANTAN
0 Skala 1: 7.500.000 300 Km

6°0'0"N
6°0'0"N
±
U
LAUT CINA SELATAN LEGENDA :
5
! Ibu Kota Provinsi
Batas Negara
Batas Provinsi
Batas Kabupaten
KEPULAUAN RIAU
Sungai
Danau/ Waduk
Penutupan Lahan
3°0'0"N
3°0'0"N
Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
TANJUNG SELOR
KALIMANTAN UTARA 5
! Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
MALAYSIA Hutan Rawa Sekunder Sawah

!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!

!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
Tambak
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
Semak/Belukar
!!!!! !!!!!! !!!!!
Pertambangan
Savana Permukiman
Perkebunan Rawa
R
SE L
KALIMANTAN TIMUR
S SA
Sumber :
AT K
A
0°0'0"
0°0'0"
PONTIANAK
AK
5
! KALIMANTAN BARAT 2. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2016
ARI
TM
SAMARINDA
Catatan :
LA
M AT
5
! - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
SE
PALU
A
5
! 100°0'0"E 105°0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E
5°0'0"N
5°0'0"N
MALAYSIA
KALIMANTAN TENGAH SINGAPURA
P.
SU
0°0'0"
0°0'0"
M
AT
E RA
P. KALIM ANTAN
PALAN GKARAYA
5
! P. SUL AW ESI
5°0'0"S
5°0'0"S
MAMUJU
SULAWESI
5
! BARAT P. JAWA
P. BALI N USA T ENGGARA
KALIMANTAN SELATAN
3°0'0"S
3°0'0"S
TIMOR LESTE
Daerah ya ng d ipe takan
10°0'0"S
100°0'0"E 105°0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E
BANJARMASIN
5
!
SULAWESI SELATAN
LAUT JAWA
SUMBER DAYA HUTAN
TAH UN 2016
111°0'0"E 114°0'0"E 117°0'0"E

TABEL 2.4 LUAS PENUTUPAN LAHAN PULAU SULAWESI DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 711,8 1.247,7 571,0 136,0 2.666,5 40,2 2.706,7 59,8 2.766,5
2 Hutan lahan kering sekunder 829,7 2.221,8 1.860,1 561,9 5.473,5 243,0 5.716,6 640,7 6.357,3
3 Hutan rawa primer - - - - - - - - -
4 Hutan rawa sekunder 0,6 2,6 0,0 2,1 5,2 0,1 5,3 7,9 13,2
7 Hutan tanaman * 0,6 2,4 6,5 3,4 12,9 1,5 14,4 4,4 18,8
Jumlah Hutan 1.556,3 3.540,9 2.441,6 703,6 8.242,5 285,6 8.528,1 802,6 9.330,7
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 113,6 351,9 295,6 162,4 923,5 62,4 985,9 1.073,2 2.059,0
9 Belukar rawa 14,5 6,1 5,0 0,9 26,6 0,9 27,5 35,1 62,6
10 Savana 26,2 70,8 25,4 33,3 155,7 3,9 159,6 189,8 349,4
11 Perkebunan 1,3 2,4 3,3 3,8 10,9 3,0 13,8 255,5 269,3
13 Pertanian lahan kering campur semak 67,1 339,6 303,5 190,6 900,9 69,4 970,3 2.927,6 3.897,9
14 Transmigrasi 0,0 0,0 - 0,1 0,1 - 0,1 12,0 12,0
15 Sawah 20,0 12,9 12,2 11,2 56,3 3,5 59,8 1.049,3 1.109,1
16 Tambak 2,0 32,6 8,0 0,0 42,6 0,4 43,0 132,0 175,1
17 Tanah terbuka 5,8 22,6 18,2 13,1 59,8 17,3 77,0 80,5 157,5
18 Pertambangan 0,1 1,9 1,3 0,8 4,2 0,3 4,5 3,7 8,2
19 Permukiman 0,3 0,8 0,3 0,1 1,4 0,3 1,8 126,1 127,8
20 Rawa - 1,0 - 0,3 1,3 - 1,3 0,1 1,4
21 Pelabuhan Udara/Laut - 0,0 - - 0,0 - 0,0 1,8 1,8
Jumlah Non Hutan 276,5 867,8 701,7 449,9 2.295,9 168,0 2.463,8 6.668,5 9.132,4
Total 1.832,8 4.408,7 3.143,4 1.153,5 10.538,4 453,6 10.992,0 7.471,1 18.463,1
117°0'0"E 120°0'0"E 123°0'0"E 126°0'0"E
MALAYSIA PETA PENUTUPAN LAHAN

TAHUN 2015
PULAU SULAWESI
0 Skala 1: 7.750.000 300 Km
±
3°0'0"N
3°0'0"N
KALIMANTAN UTARA
U
TANJUNG SELOR
5
!
LEGENDA :
5
! Ibu Kota Provinsi
LAUT SULAWESI Batas Negara

Batas Provinsi
MALUKU UTARA
MANADO
5
!
Batas Kabupaten
Sungai
SULAWESI UTARA SOFIFI Danau/ Waduk
GORONTALO
5
! Penutupan Lahan
GORONTALO
KALIMANTAN TIMUR 5
! Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
0°0'0"
0°0'0"
LAUT MALUKU Hutan Rawa Primer Transmigrasi
R
Hutan Rawa Sekunder

S SA
Sawah
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
SAMARINDA
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!

!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
5
! Tambak
A
Hutan Mangrove Sekunder

AK
Tanah Terbuka
!!!!! !!!!!! !!!!!
PALU
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
5
! Semak/Belukar
!!!!! !!!!!! !!!!!
TM
!!!!! !!!!!! !!!!!
Pertambangan
LA
Savana Permukiman
SULAWESI TENGAH
SE

Perkebunan Rawa
MAMUJU Sumber :
SULAWESI
5
! BARAT 1. Hasil Penafsiran Citra Landsat 8 OLI Liputan Tahun 2015
KALIMANTAN SELATAN 2. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2016
3°0'0"S
3°0'0"S
Catatan :
MALUKU
SULAWESI SELATAN 5
!
SULAWESI TENGGARA KENDARI
110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E 130°0'0"E
5°0'0"N
5°0'0"N
5
!
0°0'0"
0°0'0"
KEP. MALUKU
P. KALIM ANTAN
MAKASSAR P. SUL AW ESI
5
!
5°0'0"S
5°0'0"S
TIMOR LESTE
6°0'0"S
6°0'0"S
110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E 130°0'0"E
LAUT FLORES DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN

SUMBER DAYA HUTAN
TAH UN 2016
117°0'0"E 120°0'0"E 123°0'0"E 126°0'0"E

TABEL 2.5 LUAS PENUTUPAN LAHAN KEP. BALI DAN NUSA TENGGARA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 107,4 338,0 109,3 41,8 596,6 1,7 598,3 33,0 631,3
2 Hutan lahan kering sekunder 106,1 450,9 176,1 146,7 879,7 16,5 896,3 616,8 1.513,1
4 Hutan rawa sekunder 0,2 - - - - - - - -
5 Hutan mangrove primer 6,7 1,2 1,3 0,3 9,5 - 9,5 9,5 19,1
7 Hutan tanaman * 1,3 0,7 0,4 1,4 3,8 - 3,8 3,7 7,5
Jumlah Hutan 224,3 794,1 288,8 190,9 1.497,8 18,2 1.516,0 673,9 2.190,3
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 147,5 189,0 123,2 129,4 589,1 4,6 593,7 1.071,2 1.664,8
9 Belukar rawa 0,8 0,0 0,1 0,1 1,1 - 1,1 4,0 5,1
10 Savana 38,6 95,3 20,1 32,8 186,9 68,6 255,6 623,6 879,1
11 Perkebunan - 0,0 0,2 - 0,2 - 0,2 0,9 1,1
14 Transmigrasi - 0,0 - - 0,0 - 0,0 0,2 0,2
15 Sawah 0,4 2,6 3,1 2,8 8,9 2,2 11,1 341,5 352,6
16 Tambak 0,0 0,1 1,6 0,1 1,8 - 1,8 13,5 15,3
17 Tanah terbuka 17,2 7,2 2,4 3,1 30,0 6,6 36,6 36,7 73,3
18 Pertambangan - 0,2 0,0 1,6 1,7 - 1,7 0,0 1,7
19 Permukiman 0,4 0,9 0,1 0,9 2,3 1,2 3,5 92,3 95,8
20 Rawa 0,7 0,0 - 0,0 0,7 - 0,7 5,0 5,7
Jumlah Non Hutan 226,9 416,6 178,6 257,7 1.079,8 95,4 1.175,2 3.904,0 5.079,2
Total 451,1 1.210,7 467,4 448,6 2.577,6 113,6 2.691,2 4.577,9 7.269,6
115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E
SULAWESI TENGAH
MALUKU UTARA PETA PENUTUPAN LAHAN
KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2015
SA R
5
!
PULAU BALI DAN NUSA TENGGARA
AS
MAMUJU
K
SULAWESI
5
! BARAT Skala 1: 7.000.000
MA
0 300 Km
KALIMANTAN SELATAN
AT
±
U
SE L
BANJARMASIN
5
!
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA LEGENDA :
KENDARI
5
!
5
! Ibu Kota Provinsi
Batas Negara
Batas Provinsi
Batas Kabupaten
5°0'0"S
5°0'0"S
Sungai
MAKASSAR
5
! Danau/ Waduk
Penutupan Lahan

Hutan Rawa Sekunder Sawah
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
LAUT JAWA
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!

!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
Tambak
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
LAUT FLORES
Semak/Belukar
!!!!! !!!!!! !!!!!
Pertambangan
Savana Permukiman
Perkebunan Rawa
Sumber :
BALI 1. Hasil Penafsiran Citra Landsat 8 OLI Liputan Tahun 2015
MATARAM
2. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2016
DENPASAR
5
! NUSA TENGGARA TIMUR
5
!
NUSA TENGGARA BARAT
Catatan :
TIMOR LESTE - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
105°0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E 130°0'0"E
5°0'0"N
5°0'0"N
MALAYSIA
10°0'0"S
10°0'0"S
SINGAPURA
KUPANG
0°0'0"
0°0'0"
P. KALIM ANTAN
5
!
P. SUM AT ERA
P. SUL AWESI
5°0'0"S
5°0'0"S
P. JAWA
TIMOR LESTE
10°0'0"S
10°0'0"S
AUSTRALI A
105°0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E 130°0'0"E
SAMUDERA HINDIA

SUMBER DAYA HUTAN
TAH UN 2016
115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E

TABEL 2.6 LUAS PENUTUPAN LAHAN KEPULAUAN MALUKU DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
2 Hutan lahan kering sekunder 359,6 726,8 1.163,7 648,7 2.898,8 826,9 3.725,7 233,1 3.958,8
3 Hutan rawa primer 0,2 0,1 - 0,1 0,3 0,3 0,6 0,5 1,2
4 Hutan rawa sekunder - 0,0 0,2 10,1 10,3 10,2 20,5 1,6 22,2
7 Hutan tanaman * - 0,5 2,8 25,5 28,9 1,2 30,1 0,2 30,3
Jumlah Hutan 574,0 1.017,2 1.327,0 807,1 3.725,3 1.137,9 4.863,3 277,6 5.140,8
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 30,2 108,5 141,6 179,5 459,7 292,2 752,0 182,0 934,0
9 Belukar rawa 0,4 2,6 0,0 2,3 5,2 9,9 15,1 8,8 23,9
10 Savana 10,9 9,6 4,0 26,7 51,2 63,1 114,2 30,7 144,9
11 Perkebunan 0,0 0,0 0,8 0,1 1,0 7,9 8,8 15,1 24,0
13 Pertanian lahan kering campur semak 18,4 61,9 70,5 90,6 241,4 309,6 551,0 568,5 1.119,5
14 Transmigrasi - 0,3 0,1 0,1 0,5 3,0 3,4 15,6 19,0
15 Sawah - - 0,0 0,0 0,0 0,3 0,3 21,8 22,1
16 Tambak - - - 0,0 0,0 0,0 0,0 0,8 0,9
17 Tanah terbuka 2,5 5,5 8,4 9,0 25,3 19,6 45,0 20,9 65,9
18 Pertambangan - 0,2 0,1 0,7 1,0 0,9 1,9 1,3 3,2
19 Permukiman 0,0 0,4 0,2 0,1 0,8 1,1 1,9 39,1 41,1
20 Rawa 0,1 0,0 - - 0,1 0,1 0,1 0,2 0,3
21 Pelabuhan Udara/Laut - 0,0 - 0,0 0,0 0,0 0,0 0,8 0,9
Jumlah Non Hutan 64,8 194,1 234,1 318,3 811,3 751,0 1.562,4 1.049,6 2.611,9
Total 638,8 1.211,3 1.561,1 1.125,4 4.536,7 1.888,9 6.425,6 1.327,1 7.752,8
126°0'0"E 129°0'0"E 132°0'0"E 135°0'0"E

3°0'0"N
3°0'0"N
TAHUN 2015
SAMUDERA PASIFIK KEPULAUAN MALUKU
0 Skala 1: 7.500.000 300 Km
±
MANADO
U
5
!
SULAWESI UTARA SOFIFI

MALUKU UTARA LEGENDA :
5
!
5
! Ibu Kota Provinsi
5
!
Batas Negara
Batas Provinsi
0°0'0"
0°0'0"
LAUT MALUKU Batas Kabupaten
Sungai
MANOKWARI
Danau/ Waduk
5
! Penutupan Lahan

SULAWESI TENGAH PAPUA BARAT
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!

!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
Tambak
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
LAUT SERAM
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
Semak/Belukar
!!!!! !!!!!! !!!!!
Pertambangan
LAUT BURU Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara

Savana
3°0'0"S
3°0'0"S
Permukiman
MALUKU Hutan Tanaman Tubuh Air
Perkebunan Rawa
AMBON PAPUA
5
!
Sumber :
Catatan :
LAUT BANDA - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E 130°0'0"E 135°0'0"E
5°0'0"N
5°0'0"N
6°0'0"S
6°0'0"S
0°0'0"
0°0'0"
P. KALIM ANTAN
P. SUL AW ESI P. PAPUA
5°0'0"S
5°0'0"S
TIMOR LESTE
10°0'0"S
10°0'0"S
115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E 130°0'0"E 135°0'0"E
NUSA TENGGARA TIMUR LAUT ARAFURA DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
SUMBER DAYA HUTAN
TIMOR LESTE TAH UN 2016
126°0'0"E 129°0'0"E 132°0'0"E 135°0'0"E

TABEL 2.7 LUAS PENUTUPAN LAHAN PULAU PAPUA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015(Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 4.800,1 5.903,4 3.736,6 2.827,5 17.267,5 1.568,5 18.836,0 591,8 19.427,8
2 Hutan lahan kering sekunder 501,9 855,6 1.124,7 2.222,4 4.704,6 1.631,9 6.336,6 704,9 7.041,5
3 Hutan rawa primer 930,5 1.003,6 1.639,4 605,3 4.178,9 600,4 4.779,3 137,3 4.916,6
5 Hutan mangrove primer 328,6 480,2 64,4 98,4 971,6 103,9 1.075,5 37,6 1.113,2
7 Hutan tanaman * - 0,1 0,0 0,5 0,6 1,2 1,8 0,1 1,9
Jumlah Hutan 6.908,1 8.479,8 6.941,6 6.014,6 28.344,1 4.122,4 32.466,5 1.553,4 34.019,9
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 135,4 268,9 207,2 246,6 858,0 203,5 1.061,5 190,2 1.251,7
9 Belukar rawa 459,3 121,4 287,2 308,4 1.176,4 403,5 1.579,8 69,6 1.649,4
10 Savana 410,9 178,3 87,6 101,7 778,4 318,8 1.097,2 89,8 1.186,9
11 Perkebunan 0,0 0,2 2,0 6,6 8,8 6,0 14,8 146,6 161,4
13 Pertanian lahan kering campur semak 135,6 255,1 58,3 53,1 502,0 238,6 740,6 215,3 955,9
14 Transmigrasi 0,1 0,0 0,2 0,2 0,6 1,4 1,9 76,8 78,7
15 Sawah - 0,0 - - 0,0 0,2 0,2 14,9 15,2
16 Tambak 0,0 0,0 - - 0,0 - 0,0 0,5 0,5
17 Tanah terbuka 191,9 110,5 28,8 29,2 360,4 62,0 422,4 57,3 479,7
18 Pertambangan 0,1 1,9 - - 2,0 3,3 5,3 5,1 10,4
19 Permukiman 1,1 1,4 1,4 0,8 4,6 4,6 9,2 40,2 49,4
20 Rawa 202,5 23,1 124,5 163,7 513,7 216,1 729,8 31,5 761,3
Jumlah Non Hutan 1.540,1 967,0 798,1 912,9 4.218,1 1.468,6 5.686,8 995,1 6.681,9
Total 8.448,2 9.446,9 7.739,7 6.927,5 32.562,3 5.591,0 38.153,3 2.548,5 40.701,8
132°0'0"E 135°0'0"E 138°0'0"E 141°0'0"E

SAMUDERA PASIFIK TAHUN 2015
PULAU PAPUA
0°0'0"
0°0'0"
0 Skala 1: 7.500.000 300 Km
MANOKWARI
±
5
! U
PAPUA BARAT LEGENDA :
5
! Ibu Kota Provinsi
Batas Negara
Batas Provinsi
JAYAPURA
Batas Kabupaten
LAUT SERAM
5
!
Sungai
3°0'0"S
3°0'0"S
Danau/ Waduk
Penutupan Lahan
MALUKU
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
PAPUA
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!

!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
Tambak
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
!!!!! !!!!!! !!!!!
Semak/Belukar
!!!!! !!!!!! !!!!!
Pertambangan
P
A
P
U
Savana Permukiman
A
N
LAUT BANDA U
G
Perkebunan Rawa
6°0'0"S
6°0'0"S
I
N
I
Sumber :
Catatan :
110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E 130°0'0"E 135°0'0"E 140°0'0"E
5°0'0"N
5°0'0"N
0°0'0"
0°0'0"
KEP. MALUKU
P. KALIM ANTAN
P. PAPUA
P.SULAW ESI
5°0'0"S
5°0'0"S
9°0'0"S
9°0'0"S
PAPUA NUGINI
P. JAWA
P. BALI N USA T ENGGARA

TIMOR LESTE
10°0'0"S
10°0'0"S
AUSTRALI A
110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E 130°0'0"E 135°0'0"E 140°0'0"E
LAUT ARAFURA

SUMBER DAYA HUTAN
TAH UN 2016
132°0'0"E 135°0'0"E 138°0'0"E 141°0'0"E

TABEL 3.1 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI ACEH DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 537,0 680,9 2,2 4,3 1.224,3 - 1.224,3 1,2 1.225,5
2 Hutan lahan kering sekunder 135,3 964,3 101,7 337,9 1.539,2 1,3 1.540,5 203,7 1.744,2
3 Hutan rawa primer 8,4 - - - 8,4 - 8,4 0,1 8,5
5 Hutan mangrove primer - - - - - - - - -
6 Hutan mangrove sekunder 1,7 5,1 - 12,2 19,0 0,6 19,6 5,4 25,0
7 Hutan tanaman * 5,6 1,9 - 25,6 33,0 0,2 33,2 14,3 47,5
Jumlah Hutan 771,0 1.652,7 103,9 380,1 2.907,7 2,1 2.909,8 252,1 3.161,9
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 17,6 73,4 25,4 86,2 202,6 6,7 209,3 369,6 578,9
9 Belukar rawa 13,8 1,1 0,0 2,0 16,9 - 16,9 48,6 65,6
10 Savana 8,2 7,4 2,9 37,4 55,8 4,4 60,3 50,5 110,7
11 Perkebunan 1,0 0,1 0,0 1,6 2,7 0,0 2,7 223,3 226,0
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 1,8 3,3 0,6 1,8 7,5 1,1 8,7 297,5 306,1
16 Tambak - 6,1 - 11,8 17,9 0,0 17,9 51,3 69,2
17 Tanah terbuka 16,2 5,0 0,7 5,2 27,0 0,3 27,4 32,3 59,7
18 Pertambangan - - - - - - - 0,4 0,4
19 Permukiman 0,0 0,3 - 0,0 0,4 - 0,4 58,5 58,9
20 Rawa 0,0 - - - 0,0 - 0,0 1,6 1,6
Jumlah Non Hutan 76,1 135,6 37,9 174,3 423,8 13,3 437,1 2.048,3 2.485,4
Total 847,1 1.788,3 141,8 554,3 3.331,5 15,4 3.346,9 2.300,4 5.647,3
95°0'0"E 96°0'0"E 97°0'0"E 98°0'0"E 99°0'0"E

6°0'0"N
6°0'0"N
KSPA-L
TAHUN 2015
KOTA SABANG
HL PROVINSI ACEH
HL 0 Skala 1: 2.750.000 100 Km
SE
LA
HL
±
KOTA BANDAACEH5
! TM
HP
U
AL
HL HP
HP
KSPA
A KA
ACEH BESAR
LEGENDA :
HL
HP
Fungsi Kawasan
Ibu Kota Provinsi KSPA Kws. Suaka Alam dan Pelestarian Alam
HP
HPT KSPA
KOTA LHOKSEUMAWE 5
!
HP HPT
PIDIE JAYA Batas Provinsi HL Hutan Lindung

HP
BIREUEN
Batas Kabupaten HPT Hutan Produksi Terbatas
5°0'0"N
5°0'0"N
HP
ACEH UTARA
HPT HP
HPT Sungai HP Hutan Produksi

PIDIE
Danau/ Waduk HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
ACEH JAYA HL
HL
HL
HPT
BENER MERIAH HP
HP
Penutupan Lahan
HPT
ACEH TIMUR Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering

HL
ACEH TENGAH Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
KOTA LANGSA
ACEH BARAT Hutan Rawa Primer
HP HP
HL
HP
Transmigrasi
HP

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
ACEH
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
KSPA
Tambak
HL
ACEH TAMIANG
NAGANRAYA Hutan Mangrove Sekunder Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
Pertambangan
HPT
HP
HPT

4°0'0"N
4°0'0"N
HPT HPT
HL
GAYOLUES Savana Permukiman

HPT

ACEH BARAT DAYA
Perkebunan Rawa
HPT
LANGKAT
KOTA MEDAN
KOTA BINJAI 5
!
Sumber :
KSPA
HL
DELISERDANG
2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran SK Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 103/MenLHK-II/2015 Tanggal 02/04/2015
ACEH TENGGARA
SERDANG BEDAGAI 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2016
KOTA TEBINGTINGGI Catatan :
95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E

KARO
ACEH SELATAN
5°0'0"N
5°0'0"N
3°0'0"N
3°0'0"N
SUMATERA UTARA
HPT
HL
ACEH MALAYSIA
KEPULAUAN RIAU
SIMALUNGUN
HP
DAIRI SUMATERA UTARA
SINGAPURA
HP RIAU
0°0'0"
0°0'0"
HP KALIMANTAN BARAT
SUMATERA BARAT
HL KOTA SUBULUSSALAM JAMBI KALIMANTAN TENGAH
HP KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SIMEULUE ASAHAN SUMATERA SELATAN

BENGKULU
PAKPAKBHARAT
TOBASAMOSIR LAMPUNG
5°0'0"S
5°0'0"S
HPK HP
KSPA
HL
SAMOSIR BANTEN
JAWA BARAT
ACEH SINGKIL
HP 95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
HP
SA
HP
MU HUMBANG HASUNDUTAN
DE
RA
HL
KSPA
HI
ND
HL
KSPA
TAPANULI TENGAH TAPANULI UTARA SUMBER DAYA HUTAN
IA
KSPA-L
DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
2°0'0"N
2°0'0"N
KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
TAH UN 2016
95°0'0"E 96°0'0"E 97°0'0"E 98°0'0"E 99°0'0"E

TABEL 3.2 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
2 Hutan lahan kering sekunder 72,9 350,3 265,7 151,7 840,7 5,2 845,9 102,5 948,4
3 Hutan rawa primer - 0,0 0,0 0,1 0,1 - 0,1 0,6 0,7
5 Hutan mangrove primer - 1,1 - - 1,1 - 1,1 0,3 1,4
7 Hutan tanaman * 0,2 36,7 7,7 66,6 111,2 - 111,2 22,7 133,9
Jumlah Hutan 376,6 634,4 317,1 271,6 1.599,7 6,6 1.606,3 153,6 1.759,9
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 23,5 186,2 103,5 53,1 366,3 14,1 380,4 207,9 588,3
9 Belukar rawa 0,3 4,5 6,3 5,4 16,5 1,6 18,2 37,9 56,1
10 Savana - 0,0 - - 0,0 - 0,0 - 0,0
11 Perkebunan 3,4 5,9 17,3 135,6 162,1 32,0 194,1 1.079,4 1.273,5
12 Pertanian lahan kering 10,2 240,4 114,6 114,7 479,9 19,9 499,8 1.743,5 2.243,3
14 Transmigrasi - - - 0,8 0,8 - 0,8 0,2 1,0
15 Sawah 0,1 8,3 1,9 4,4 14,8 0,0 14,8 287,0 301,8
16 Tambak 1,8 3,4 1,7 4,0 10,9 - 10,9 17,1 28,1
17 Tanah terbuka 6,1 40,6 23,5 91,0 161,3 1,2 162,5 269,5 432,0
18 Pertambangan - 0,0 0,0 0,0 0,0 - 0,0 0,0 0,0
19 Permukiman 0,1 0,9 0,3 0,2 1,4 0,0 1,5 81,6 83,1
20 Rawa 0,1 2,1 0,7 0,4 3,3 0,1 3,4 5,8 9,2
Jumlah Non Hutan 50,4 572,4 324,7 432,8 1.380,4 69,1 1.449,5 3.892,6 5.342,1
Total 427,0 1.206,9 641,8 704,5 2.980,1 75,7 3.055,8 4.046,2 7.102,0
97°0'0"E 98°0'0"E 99°0'0"E 100°0'0"E 101°0'0"E 102°0'0"E
KOTA LANGSA
ACEH TENGAH ACEH TIMUR PETA PENUTUPAN LAHAN

NAGANRAYA
ACEH TAMIANG
TAHUN 2015
HPT
PROVINSI SUMATERA UTARA

HP
HL
Skala 1: 3.500.000
4°0'0"N
4°0'0"N
HL
0 160 Km
GAYOLUES
KSPA
±
U
ACEH BARAT DAYA
ACEH
HPT
LANGKAT HL
KSPA
KOTA MEDAN
KOTA BINJAI 5
! MALAYSIA
HPT
LEGENDA :
ACEH SELATAN Fungsi Kawasan
DELISERDANG
SERDANG BEDAGAI HPT 5

! Ibu Kota Provinsi KSPA Kws. Suaka Alam dan Pelestarian Alam
ACEH TENGGARA HP
KOTA TEBINGTINGGI
SE
HP HL Batas Provinsi HL Hutan Lindung
LA
HL KSPA
BATUBARA Batas Kabupaten HPT Hutan Produksi Terbatas
T
HL HL HL
KARO
M
HP HP
Sungai Hutan Produksi
AL
HP
3°0'0"N
3°0'0"N
HL HL
A
Danau/ Waduk Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HL
KA
HPT
HL KOTA PEMATANGSIANTAR
KOTA TANJUNGBALAI HPK
DAIRI HL
SIMALUNGUN
HPK ASAHAN
KOTA SUBULUSSALAM
HP
HP HL
Penutupan Lahan
HL HP
HPK

HP
Pertanian Lahan Kering

PAKPAKBHARAT HL HL HL HP
Hutan Lahan Kering Sekunder

HL
Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak

HPT HL
SAMOSIR LABUHANBATU UTARA

HL
Hutan Rawa Primer

HP HL
Transmigrasi
HP HL HPK
HL
ACEH SINGKIL TOBASAMOSIR
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
LABUHANBATU
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
HUMBANG HASUNDUTAN
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!

HPT HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT HL
HP
HP
HL Tambak
SUMATERA UTARA
HPT

HL
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
2°0'0"N
2°0'0"N
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
TAPANULI UTARA Pertambangan

HPT
HP HPT
Semak/Belukar Rawa
HPT
KOTA DUMAI Pelabuhan Laut/Udara
HL
TAPANULI TENGAH HL
HL
HL
HL HP
LABUHANBATU SELATAN ROKAN HILIR Savana Permukiman
KOTA SIBOLGA
Hutan Tanaman
KSPA
Tubuh Air
HL HL HL HP
HPT
HL
TAPANULI SELATAN PADANG LAWAS UTARA

HL KSPA Perkebunan Rawa
HL
HP
HP KOTA PADANGSIDEMPUAN HP
HPT
NIAS UTARA KOTA GUNUNG SITOLI

HPT
HP
Sumber :
HL
HL HPK HPK
HPT
HPT
BENGKALIS
HL HL
HPT
KEPULAUAN MERANTI
2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
HPT
HL
PADANG LAWAS
SK Menteri Kehutanan No. 579/Menhut-II/2014 Tanggal 24/06/2014
HL
NIAS
HL HPK HL

HL
NIAS BARAT
HPT KSPA
1°0'0"N
1°0'0"N
HPT
Catatan :
HP
HPT HL
ROKAN HULU - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
HPK HL HP
KSPA
HL
HPT HL HPT
SIAK
NIAS SELATAN HPT
MANDAILING NATAL
HL
95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
RIAU
HL HPT HPT
HPK
HL
5°0'0"N
5°0'0"N
HL
KSPA
ACEH
HL
KOTA PEKANBARU MALAYSIA
KEPULAUAN RIAU
HL
KSPA
5
!
SUMATERA UTARA
SINGAPURA
HL
PASAMAN RIAU
KAMPAR
0°0'0"
0°0'0"
KALIMANTAN BARAT
SUMATERA BARAT
PASAMAN BARAT KALIMANTAN TENGAH
JAMBI
HP HPT KSPA
SUMATERA SELATAN
HL
BENGKULU
LIMAPULUHKOTO PELALAWAN
0°0'0"
0°0'0"
HL LAMPUNG
5°0'0"S
5°0'0"S
HL
HL HPHL SUMATERA BARAT Daerah yang dipetakan
BANTEN
JAWA BARAT
AGAM 95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E

SA
HPT
KOTA PAYAKUMBUH
M
KOTA BUKITTINGGI
U
HPT
D
ER
HP
KOTA PADANGPANJANG TANAHDATAR KUANTAN SINGINGI

A
HPT
H

PADANGPARIAMAN INDRAGIRI HULU
IN
KOTA PARIAMAN KOTA SAWAHLUNTO SUMBER DAYA HUTAN

D
HL
IA
SAWAHLUNTO SIJUNJUNG
KOTA SOLOK TAH UN 2016
KOTA PADANG SOLOK DHARMASRAYA
97°0'0"E 98°0'0"E 99°0'0"E 100°0'0"E 101°0'0"E 102°0'0"E

5
!
TABEL 3.3 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI SUMATERA BARAT DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
3 Hutan rawa primer - 0,3 - 1,1 1,4 - 1,4 - 1,4
4 Hutan rawa sekunder - 1,7 - 9,6 11,3 21,1 32,4 7,6 40,0
6 Hutan mangrove sekunder - 0,5 - 0,7 1,2 - 1,2 0,8 2,0
7 Hutan tanaman * - 0,4 1,2 9,8 11,3 0,7 12,1 4,5 16,6
Jumlah Hutan 686,4 583,0 153,6 257,0 1.680,0 87,2 1.767,2 167,5 1.934,7
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 26,3 66,2 26,1 20,3 138,9 15,6 154,5 124,1 278,6
9 Belukar rawa 0,2 2,8 - 3,0 6,0 7,6 13,6 10,3 23,9
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 0,7 5,5 3,5 14,6 24,4 15,3 39,7 350,3 390,0
14 Transmigrasi - - - - - - - 0,8 0,8
15 Sawah 0,7 4,0 0,5 0,6 5,8 1,0 6,8 231,9 238,7
16 Tambak - - - - - - - 0,0 0,0
17 Tanah terbuka 1,6 8,8 6,0 7,5 23,9 6,7 30,6 38,8 69,4
18 Pertambangan - 0,0 0,1 0,6 0,7 - 0,7 1,3 2,0
19 Permukiman 0,3 0,3 0,0 0,1 0,7 0,1 0,8 28,9 29,7
20 Rawa - - - 0,5 0,5 - 0,5 0,6 1,1
Jumlah Non Hutan 83,4 208,7 79,6 103,6 475,2 100,5 575,7 1.673,5 2.249,2
Total 769,8 791,7 233,2 360,6 2.155,3 187,6 2.342,9 1.841,0 4.183,9
98°0'0"E 99°0'0"E 100°0'0"E 101°0'0"E 102°0'0"E
1°0'0"N
1°0'0"N
TAPANULI SELATAN BENGKALIS
NIAS PADANG LAWAS
KEPULAUAN MERANTI PETA PENUTUPAN LAHAN
SUMATERA UTARA SIAK
TAHUN 2015
MANDAILING NATAL
PROVINSI SUMATERA BARAT
ROKAN HULU
0 Skala 1: 3.000.000 120 Km

KOTA PEKANBARU
HL
HL
5
!
±
HL
U
PASAMAN HL
HL HPK
HP
KSPA
HPT
HPK
HL
KAMPAR
PASAMAN BARAT
HP
HP HPT
HL
HL LEGENDA :
Fungsi Kawasan
HP
RIAU
HL
NIAS SELATAN HL
HPT
PELALAWAN
HPK HL
5
LIMAPULUHKOTO
0°0'0"
0°0'0"
KSPA HL
Batas Provinsi Hutan Lindung

HL
HL HL
HPT

HL
HL
HPK HPT
HL
AGAM
HL
HL
KOTA PAYAKUMBUH Sungai HP Hutan Produksi
KSPA
KOTA BUKITTINGGI
HL KSPA
HPT
KSPA
KSPA HL
KOTA PADANGPANJANG TANAHDATAR KUANTAN SINGINGI

HP Penutupan Lahan
HL
INDRAGIRI HULU
HL
PADANGPARIAMAN
KOTA PARIAMAN KOTA SAWAHLUNTO
HL HP
HP HPK Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
HL HP HL
SAWAHLUNTO SIJUNJUNG HPK

KOTA SOLOK Hutan Rawa Primer Transmigrasi
HPK HPT
SUMATERA BARAT
HP KSPA

HL !!!!!! !!!!!! !!!!
KSPA
!!!!!! !!!!!! !!!!
INDRAGIRI HILIR
!!!!!! !!!!!! !!!!
KOTA PADANG
!!!!!! !!!!!! !!!!
KSPA-L HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
5
! SOLOK
KSPA
Tambak
1°0'0"S
1°0'0"S
HP HP
HPT HL
HPK HP
HL

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
HL
DHARMASRAYA
!!!!!! !!!!!! !!!!
Pertambangan
HL
HL HPK
HPT TANJUNGJABUNG BARAT
HPK
Semak/Belukar Rawa
HP
HP
HP
Pelabuhan Laut/Udara
HPK
TEBO Savana Permukiman
KEPULAUAN MENTAWAI
HPK
HPT
KSPA
SOLOK SELATAN Hutan Tanaman Tubuh Air
Perkebunan
HP
HL
HL Rawa
HPT
HPT BUNGO
HL
HL
HPK HPK KSPA
PESISIR SELATAN
Sumber :
JAMBI 1. Hasil Penafsiran Citra Landsat 8 OLI Liputan Tahun 2015
HP
HP HPT
BATANGHARI 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
KERINCI SK Menteri Kehutanan No. 35/Menhut-II/2013 Tanggal 15/01/2013
2°0'0"S
2°0'0"S
HPT
HP
Catatan :
HPK - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
HPK
KOTA SUNGAI PENUH
HL
HPK HPT
MERANGIN 95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
HP
5°0'0"N
5°0'0"N
HL
ACEH MALAYSIA
HP KEPULAUAN RIAU
HP
HPK
HL
SAROLANGUN SUMATERA UTARA
SINGAPURA
HP RIAU
0°0'0"
0°0'0"
KALIMANTAN BARAT
SUMATERA BARAT
HL KALIMANTAN TENGAH
JAMBI
MUKO-MUKO
SA
HP
M
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
U
D
HP
MUSIRAWAS UTARA LAMPUNG
5°0'0"S
5°0'0"S
ER SUMATERA SELATAN
A
BANTEN
JAWA BARAT
H
3°0'0"S
3°0'0"S
HL
IN
HP
HP
95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
D
IA
HP
BENGKULU
LEBONG
MUSIRAWAS
HP BENGKULU UTARA

SUMBER DAYA HUTAN
REJANGLEBONG DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
TAH UN 2016
BENGKULU TENGAH KEPAHIANG
98°0'0"E 99°0'0"E 100°0'0"E 101°0'0"E 102°0'0"E

TABEL 3.4 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI RIAU DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 108,6 23,3 28,3 - 160,2 0,3 160,5 0,9 161,4
3 Hutan rawa primer 38,5 - 1,5 24,6 64,6 2,2 66,8 0,3 67,1
5 Hutan mangrove primer - - 2,6 - 2,6 0,2 2,9 0,2 3,0
7 Hutan tanaman * 5,1 1,0 24,3 606,7 637,2 7,3 644,5 47,8 692,3
Jumlah Hutan 485,9 93,6 318,8 1.272,8 2.171,1 64,9 2.236,0 114,0 2.350,0
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 5,7 7,3 13,0 5,7 31,7 1,4 33,1 3,5 36,6
9 Belukar rawa 22,4 9,1 158,3 250,1 439,9 186,1 626,0 301,9 927,9
10 Savana - - - 0,0 0,0 0,0 0,0 0,1 0,1
11 Perkebunan 39,1 34,5 175,0 229,2 477,8 542,3 1.020,1 1.857,1 2.877,1
13 Pertanian lahan kering campur semak 40,7 72,7 235,6 152,5 501,6 301,6 803,1 572,1 1.375,2
14 Transmigrasi - - - 0,1 0,1 0,5 0,6 3,2 3,9
15 Sawah 0,0 3,0 6,7 0,0 9,8 46,0 55,7 107,0 162,7
16 Tambak - - 1,0 - 1,0 0,3 1,3 1,3 2,6
17 Tanah terbuka 18,0 11,3 108,0 382,4 519,7 57,2 576,8 113,2 690,1
18 Pertambangan 1,8 0,4 2,6 4,5 9,3 4,1 13,4 22,9 36,3
19 Permukiman 0,1 0,1 1,3 1,0 2,4 11,4 13,8 129,9 143,7
20 Rawa 14,5 0,1 1,2 6,5 22,2 2,3 24,5 2,0 26,5
21 Pelabuhan Udara/Laut 0,0 - 0,1 - 0,1 0,1 0,2 0,7 0,9
Jumlah Non Hutan 147,5 140,4 712,8 1.059,1 2.059,8 1.203,9 3.263,7 3.269,1 6.532,9
- - -
Total 633,4 234,0 1.031,6 2.331,9 4.230,9 1.268,8 5.499,7 3.383,1 8.882,8
100°0'0"E 101°0'0"E 102°0'0"E 103°0'0"E

TAHUN 2015
LABUHANBATU UTARA
LABUHANBATU PROVINSI RIAU

HPT 0 Skala 1: 2.500.000 100 Km
MALAYSIA
HPK
±
U
SUMATERA UTARA SE
HPT
2°0'0"N
2°0'0"N
LA
TM
AL LEGENDA :
HP
A
KOTA DUMAI
Fungsi Kawasan
KA
HPT
LABUHANBATU SELATAN
HPK
HP
HP
ROKAN HILIR
5
!
Batas Provinsi HL Hutan Lindung
HPK
HPK
HP HPK

HPK
HPT HP
PADANG LAWAS UTARA
HPK
HL HPK HPT
HPK HPT
HPK
HPK KSPA
HPT HPT
HP
SINGAPURA Penutupan Lahan
BENGKALIS HPK

HPK

HL
HP
HPT
KSPA
HPT HPT
KSPA
HPK HPK Hutan Rawa Primer Transmigrasi

PADANG LAWAS Hutan Rawa Sekunder
HPT
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
1°0'0"N
1°0'0"N
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
KOTA BATAM
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
Tambak
HPK
ROKAN HULU KEPULAUAN MERANTI Hutan Mangrove Sekunder Tanah Terbuka

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
KEPULAUAN RIAU
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
HPK HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
SIAK
Pertambangan
HPK
KARIMUN
HPT Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
KSPA
Savana Permukiman
HPK
MANDAILING NATAL KOTA PEKANBARU Hutan Tanaman Tubuh Air

5
!
Perkebunan
RIAU
HL
Rawa
HL
HP
HPT HPK HPK
HPK
PASAMAN HPT HPK
KAMPAR
HPK HPK
HPK
HPK Sumber :
HPK
KSPA

HPT
HPK PELALAWAN
PASAMAN BARAT HL HPK
HL KSPA

HP
Catatan :
HPT
LIMAPULUHKOTO - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
0°0'0"
0°0'0"
HL
HPK
HPT
HPT 95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
HPK KSPA
HP
HPK
HP
5°0'0"N
5°0'0"N
AGAM
ACEH
INDRAGIRI HILIR
HPK MALAYSIA
KSPA KEPULAUAN RIAU
KOTA PAYAKUMBUH
KOTA BUKITTINGGI KSPA HPK HPK

HPK
HL SUMATERA UTARA
HPK HL SINGAPURA
HPK
SUMATERA BARAT
HPK RIAU
HP
HPK
0°0'0"
0°0'0"
KALIMANTAN BARAT
HPK SUMATERA BARAT
HPK
KOTA PADANGPANJANG TANAHDATAR KUANTAN SINGINGI HPK HPK KALIMANTAN TENGAH

HPK JAMBI
HPK KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
HPT
PADANGPARIAMAN HPK
HPT INDRAGIRI HULU SUMATERA SELATAN

BENGKULU
HPK HPK
HPK
KOTA PARIAMAN
HPT
KOTA SAWAHLUNTO
5°0'0"S
5°0'0"S
LAMPUNG
HPK
HPT HPK
HP BANTEN
HP HPK JAWA BARAT
SAWAHLUNTO SIJUNJUNG HPT HPK HPK
95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
KOTA SOLOK HPT
HPT
HPT HPK
HL
HPT
KOTA PADANG
HPT
HPT
5
! SOLOK KSPA
1°0'0"S
1°0'0"S
HPK
TANJUNGJABUNG BARAT DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN

DHARMASRAYA
JAMBI TEBO
SUMBER DAYA HUTAN
TANJUNGJABUNG TIMUR
PESISIR SELATAN KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
SOLOK SELATAN TAH UN 2016
BUNGO
100°0'0"E 101°0'0"E 102°0'0"E 103°0'0"E

TABEL 3.5 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI JAMBI DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
3 Hutan rawa primer 114,0 20,0 34,2 0,3 168,5 - 168,5 1,0 169,5
4 Hutan rawa sekunder 0,1 20,9 2,4 11,1 34,5 - 34,5 4,8 39,3
5 Hutan mangrove primer 0,0 - - - 0,0 - 0,0 0,9 0,9
6 Hutan mangrove sekunder 2,3 - - 0,0 2,4 - 2,4 3,5 5,8
7 Hutan tanaman * 0,0 0,1 2,0 196,7 198,8 0,0 198,8 8,7 207,5
Jumlah Hutan 577,3 142,8 156,0 391,9 1.268,0 0,0 1.268,0 73,3 1.341,3
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 9,9 5,2 13,1 65,4 93,8 0,2 94,0 75,6 169,6
9 Belukar rawa 30,2 9,3 9,1 33,5 82,0 0,2 82,2 140,5 222,7
10 Savana - - - 0,0 0,0 - 0,0 0,1 0,1
11 Perkebunan 2,6 0,0 7,9 51,1 61,6 8,2 69,8 601,2 670,9
12 Pertanian lahan kering 4,2 2,2 0,7 7,2 14,3 - 14,3 131,1 145,4
14 Transmigrasi 0,1 - - 0,0 0,1 - 0,1 21,6 21,7
15 Sawah 0,0 - 0,0 0,2 0,2 - 0,2 16,9 17,2
16 Tambak - - - - - - - 0,2 0,2
17 Tanah terbuka 22,8 9,2 32,2 154,0 218,3 0,3 218,6 90,5 309,1
18 Pertambangan - - - 1,7 1,7 - 1,7 6,9 8,5
19 Permukiman 0,0 0,0 0,0 0,3 0,4 0,0 0,4 52,4 52,8
20 Rawa 0,3 0,2 - 0,1 0,6 - 0,6 14,9 15,5
Jumlah Non Hutan 108,2 36,8 102,3 571,9 819,1 11,4 830,5 2.660,5 3.491,1
Total 685,5 179,6 258,3 963,8 2.087,1 11,4 2.098,5 2.733,8 4.832,3
101°0'0"E 102°0'0"E 103°0'0"E 104°0'0"E
KAMPAR PELALAWAN PETA PENUTUPAN LAHAN

TAHUN 2015
PROVINSI JAMBI
0 Skala 1: 2.250.000 100 Km
KEPULAUAN RIAULINGGA
KUANTAN SINGINGI
RIAU INDRAGIRI HILIR
SE
INDRAGIRI HULU U
LA
T
BE
SAWAHLUNTO SIJUNJUNG
LEGENDA :
RH
Fungsi Kawasan
AL
A
KSPA
5
!
HL
HP
Batas Kabupaten
1°0'0"S
1°0'0"S
HPT Hutan Produksi Terbatas
HP HL
KSPA
Sungai HP Hutan Produksi

KSPA
SOLOK TANJUNGJABUNG BARAT

HPT

HP
DHARMASRAYA KSPA
HP
HPT
HL
TANJUNGJABUNG TIMUR
HP
Penutupan Lahan
SUMATERA BARAT
HP
TEBO
HL

HP
HP Pertanian Lahan Kering
SOLOK SELATAN
KSPA KSPA
HP
HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
BUNGO
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
MUAROJAMBI
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
KOTA JAMBI
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
5
! HPT Tambak
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP BATANGHARI Pertambangan
JAMBI
HL
HL

Savana
HP HP KSPA
Permukiman
HP KSPA
KERINCI
KSPA

2°0'0"S
2°0'0"S
HP
Perkebunan Rawa
PESISIR SELATAN HP
KOTA SUNGAI PENUH HP HPT
HP
MERANGIN HPT
Sumber :
HP
SAROLANGUN
KSPA
HP HPT HP

HP HP
HL 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

HP
HP Catatan :
HPT
HL MUSIBANYUASIN - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
HL
HP
5°0'0"N
5°0'0"N
HPT
ACEH MALAYSIA
KEPULAUAN RIAU
SUMATERA SELATAN
HL
MUKO-MUKO
SUMATERA UTARA
MUSIRAWAS UTARA BANYUASIN
SINGAPURA
RIAU
0°0'0"
0°0'0"
KALIMANTAN BARAT
SUMATERA BARAT
JAMBI KALIMANTAN TENGAH

KOTA PALEMBANG 5
! SUMATERA SELATAN
BENGKULU
3°0'0"S
3°0'0"S
LAMPUNG
5°0'0"S
5°0'0"S
BANTEN
BENGKULU
JAWA BARAT
LEBONG
MUSIRAWAS
95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
SA
PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR

M
BENGKULU UTARA
U
KOTA LUBUKLINGGAU MUARAENIM

DE
RA

H
IN
REJANGLEBONG OGAN ILIR SUMBER DAYA HUTAN

KOTA PRABUMULIH
DI
A

BENGKULU TENGAH EMPAT LAWANG TAH UN 2016
KEPAHIANG LAHAT OGAN KOMERING ILIR
101°0'0"E 102°0'0"E 103°0'0"E 104°0'0"E

TABEL 3.6 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROV. SUMATERA SELATAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
4 Hutan rawa sekunder 30,7 6,1 - 24,8 61,7 - 61,7 6,1 67,8
7 Hutan tanaman * 4,8 6,1 20,4 271,4 302,6 0,0 302,7 51,4 354,1
Jumlah Hutan 406,3 265,5 85,9 335,9 1.093,5 0,1 1.093,6 107,1 1.200,6
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 25,3 39,7 29,5 129,8 224,3 4,8 229,1 143,7 372,8
9 Belukar rawa 92,8 23,9 0,6 259,4 376,7 36,3 413,0 546,5 959,5
10 Savana 41,6 0,5 0,4 10,2 52,6 0,2 52,8 75,4 128,2
11 Perkebunan 11,2 1,6 9,3 90,1 112,2 33,8 146,0 1.010,7 1.156,7
14 Transmigrasi - - 0,0 2,2 2,2 - 2,2 51,9 54,1
15 Sawah 0,9 4,2 - 16,6 21,7 0,2 21,8 395,6 417,4
16 Tambak 2,3 33,9 - 3,2 39,3 - 39,3 20,6 59,9
17 Tanah terbuka 40,8 19,5 10,2 427,7 498,2 5,1 503,3 156,7 660,0
18 Pertambangan 0,1 0,2 0,9 3,4 4,6 3,8 8,4 22,0 30,4
19 Permukiman 0,6 3,2 1,0 2,6 7,4 1,0 8,4 160,1 168,5
20 Rawa 1,6 1,0 0,0 9,0 11,6 6,4 18,0 103,6 121,7
Jumlah Non Hutan 335,6 311,8 122,9 1.377,7 2.148,0 176,6 2.324,6 5.101,6 7.426,3
Total 741,9 577,3 208,7 1.713,5 3.241,5 176,7 3.418,2 5.208,7 8.626,9
103°0'0"E 104°0'0"E 105°0'0"E 106°0'0"E
TANJUNGJABUNG TIMUR
KOTA JAMBI
TAHUN 2015
BUNGO TEBO 5
!
MUAROJAMBI
PROVINSI SUMATERA SELATAN

BATANGHARI
0 Skala 1: 2.500.000 100 Km
BANGKA BARAT
JAMBI HP
BANGKA
±
KSPA KSPA-L
U
2°0'0"S
2°0'0"S
HPK
KSPA
MERANGIN KOTA PANGKALPINANG 5
!
LEGENDA :
Fungsi Kawasan
SELAT
HP
HP
HP
SAROLANGUN 5
!
BA
KSPA
HPT HL Batas Provinsi HL Hutan Lindung

BANGKA TENGAH
N GKA
KSPA HL HL
HL
Batas Kabupaten
HL
Hutan Produksi Terbatas

HP
HPT
HL
KSPA HPK HP
HL MUSIBANYUASIN
HP HL
HP Sungai HP Hutan Produksi
HP
HP

HPK HPK
HP HPK
BANGKA SELATAN
HPK
HPT
Penutupan Lahan
HP
MUSIRAWAS UTARA
HP
BANYUASIN
HP
HL
HPT

HP

HP
KSPA
HPK HP 5
!
KOTA PALEMBANG Hutan Rawa Primer Transmigrasi
3°0'0"S
3°0'0"S
KSPA

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
LEBONG Tambak
MUSIRAWAS
SUMATERA SELATAN
!!!!!! !!!!!! !!!!
PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
KOTA LUBUKLINGGAU Pertambangan

HP
HP Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara

OGAN KOMERING ILIR
BENGKULU UTARA REJANGLEBONG OGAN ILIR Savana Permukiman

KOTA PRABUMULIH HPT HPK

BENGKULU Perkebunan
HL HPT
Rawa
KEPAHIANG HPT MUARAENIM HPK
HP
BENGKULU TENGAH
HP
HL HP HP HL
Sumber :
EMPAT LAWANG 1. Hasil Penafsiran Citra Landsat 8 OLI Liputan Tahun 2015
KOTA BENGKULU
HPT HP
5
! KSPA
LAHAT
HL HP

HPT
HL KSPA HP HP 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2016
4°0'0"S
4°0'0"S
Catatan :
MESUJI
SELUMA OGAN KOMERING ULU TIMUR - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
OGAN KOMERING ULU
KOTA PAGARALAM
HP 95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
HP
HP HP
HP
5°0'0"N
5°0'0"N
ACEH MALAYSIA
KEPULAUAN RIAU
HL
TULANGBAWANG
HP
BENGKULU SELATAN
SUMATERA UTARA
SINGAPURA
WAYKANAN RIAU
0°0'0"
0°0'0"
KALIMANTAN BARAT
SUMATERA BARAT
HL TULANGBAWANG BARAT JAMBI KALIMANTAN TENGAH
OGAN KOMERING ULU SELATAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SUMATERA SELATAN
HL HP BENGKULU
KAUR
LAMPUNG
5°0'0"S
5°0'0"S
LAMPUNG
HPT
BANTEN
Daerah yang dipetakan JAWA BARAT
LAMPUNG UTARA
SA
KSPA
95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
M
LAMPUNG TENGAH
UD
ER
A
5°0'0"S
5°0'0"S
HI
ND LAMPUNG BARAT LAMPUNG TIMUR
IA KOTA METRO SUMBER DAYA HUTAN
PESISIR BARAT TANGGAMUS PESAWARAN KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
LAMPUNG SELATAN TAH UN 2016
PRINGSEWU
103°0'0"E 104°0'0"E 105°0'0"E 106°0'0"E
5
!
TABEL 3.7 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROV. KEP. BANGKA BELITUNG DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer - - - 0,2 0,2 - 0,2 0,4 0,6
2 Hutan lahan kering sekunder 6,3 38,1 - 50,9 95,2 - 95,2 22,8 118,0
3 Hutan rawa primer - - - 0,3 0,3 - 0,3 0,8 1,1
7 Hutan tanaman * - - - - - - - - -
Jumlah Hutan 10,6 79,4 - 99,3 189,3 0,0 189,4 43,9 233,3
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 6,8 24,8 - 101,3 132,8 - 132,8 162,1 294,9
9 Belukar rawa 2,7 8,7 - 21,1 32,5 0,1 32,6 23,2 55,9
10 Savana - 3,8 - 2,1 5,9 - 5,9 4,1 10,0
11 Perkebunan 0,2 7,2 - 3,6 11,0 - 11,0 160,1 171,1
12 Pertanian lahan kering 0,6 3,8 - 14,5 18,9 0,2 19,1 41,8 60,9
13 Pertanian lahan kering campur semak 12,2 27,5 - 107,0 146,6 0,1 146,7 404,3 551,0
14 Transmigrasi - - - 2,4 2,4 - 2,4 - 2,4
15 Sawah - - - - - - - 1,8 1,8
16 Tambak - 0,1 - - 0,1 - 0,1 0,4 0,5
17 Tanah terbuka 0,8 16,1 - 33,4 50,3 0,2 50,5 46,5 97,1
18 Pertambangan 1,3 12,3 - 45,5 59,1 0,0 59,1 82,3 141,4
19 Permukiman 0,3 1,0 - 1,4 2,7 - 2,7 27,5 30,2
20 Rawa - 0,8 - 1,3 2,1 0,0 2,1 6,9 9,0
Jumlah Non Hutan 24,8 106,1 - 333,6 464,5 0,7 465,2 961,3 1.426,5
Total 35,5 185,5 - 432,9 653,9 0,7 654,6 1.005,2 1.659,7
105°0'0"E 106°0'0"E 107°0'0"E 108°0'0"E

TAHUN 2015
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
0 Skala 1: 2.500.000 100 Km
1°0'0"S
1°0'0"S
±
U
LINGGA
KEPULAUAN RIAU
LEGENDA :
Fungsi Kawasan
SELAT KARIMATA 5

HL
HP

HP KAYONG UTARA
HP
HL
HP
HL HP
KALIMANTAN BARAT Danau/ Waduk HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HP HP
HP HP
Penutupan Lahan
KSPA
BANGKA BARAT BANGKA
HL

HP

2°0'0"S
2°0'0"S
HP HP HP
KSPA

HL HP

HL HP
HP
HL HP
KOTA PANGKALPINANG 5
! Hutan Rawa Primer Transmigrasi
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
Tambak
S E LAT B HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
AN
!!!!!! !!!!!! !!!!

HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
Pertambangan
G KA
HP
BANGKA TENGAH
HL
HP
Savana
HP
HL
KSPA HP
HL
HL
HP
HP
HL
Permukiman
HP HP
SE L
HP
HP HP
Perkebunan
HL
BANYUASIN HL
Rawa
AT
BANGKA SELATAN
HP
HL
HL
HL
HP
G
A SP HL BELITUNG HL
HL
HL
HP HP
HP HL
HP BELITUNG TIMUR
Sumber :
HL
5
! HP

AR
3°0'0"S
3°0'0"S
HP
HP HP

HP
HP
SUMATERA SELATAN SK Menteri Kehutanan No. 798/Menhut-II/2012Tanggal 27/12/2012

HL HL

HL HL
HL
HP
HP
HL Catatan :
95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
OGAN KOMERING ILIR
5°0'0"N
5°0'0"N
MALAYSIA
ACEH
KEPULAUAN RIAU
SUMATERA UTARA
SINGAPURA
RIAU
0°0'0"
0°0'0"
KALIMANTAN BARAT
SUMATERA BARAT

SUMATERA SELATAN
BENGKULU
5°0'0"S
5°0'0"S
LAMPUNG
BANTEN
JAWA BARAT
OGAN KOMERING ULU TIMUR
4°0'0"S
4°0'0"S
95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
MESUJI
LAMPUNG DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN

SUMBER DAYA HUTAN
TULANGBAWANG DIREKTORAT JEN DERAL PLAN OLO GI KEHUTANAN DAN TATA LIN GKU NGAN
WAYKANANTULANGBAWANG BARAT
TAH UN 2016
105°0'0"E 106°0'0"E 107°0'0"E 108°0'0"E

TABEL 3.8 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI BENGKULU DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
5 Hutan mangrove primer 0,5 - - - 0,5 - 0,5 0,3 0,7
6 Hutan mangrove sekunder 0,9 - - - 0,9 - 0,9 0,2 1,1
7 Hutan tanaman * 0,4 - - - 0,4 0,1 0,4 5,0 5,4
Jumlah Hutan 399,1 174,8 68,0 15,2 657,0 0,1 657,1 31,8 688,9
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 9,8 11,2 30,8 1,2 53,1 0,1 53,2 111,7 164,9
9 Belukar rawa 1,1 0,0 - - 1,1 - 1,1 1,6 2,7
10 Savana 0,3 - - - 0,3 - 0,3 0,3 0,6
11 Perkebunan 2,9 0,6 7,2 0,9 11,7 1,3 13,0 161,1 174,1
12 Pertanian lahan kering 0,7 0,1 0,8 - 1,5 - 1,5 48,4 49,9
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 0,4 0,5 2,5 0,0 3,4 - 3,4 50,2 53,5
16 Tambak - - - - - - - 0,4 0,4
17 Tanah terbuka 2,0 0,5 1,1 0,1 3,7 0,1 3,8 3,5 7,3
18 Pertambangan - - 0,2 0,2 0,4 - 0,4 1,4 1,8
19 Permukiman 0,6 0,1 0,4 0,0 1,0 - 1,0 20,6 21,6
20 Rawa - - - - - - - 0,2 0,2
Jumlah Non Hutan 63,8 76,0 105,3 10,7 255,9 11,6 267,5 1.046,5 1.314,0
Total 463,0 250,8 173,3 25,9 912,9 11,8 924,6 1.078,3 2.002,9
101°0'0"E 102°0'0"E 103°0'0"E
MUAROJAMBI
KOTA SUNGAI PENUH
PESISIR SELATAN KERINCI

BATANGHARI
SUMATERA BARAT TAHUN 2015
MERANGIN
PROVINSI BENGKULU
HPT JAMBI SAROLANGUN
0 Skala 1: 2.250.000 100 Km
±
KSPA
HP
MUSIBANYUASIN U
MUKO-MUKO
LEGENDA :
HPT
MUSIRAWAS UTARA
Fungsi Kawasan
HP
Ibu Kota Provinsi Kws. Suaka Alam dan Pelestarian Alam

KSPA
HPT
5
! KSPA
KSPA

3°0'0"S
3°0'0"S
HP

KEPULAUAN MENTAWAI HPT
Hutan Produksi
SUMATERA SELATAN
KSPA
Sungai HP
LEBONG Danau/ Waduk HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi

MUSIRAWAS
KSPA
HPT
HPK
BENGKULU UTARA KSPA
KOTA LUBUKLINGGAU
HPK
PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR Penutupan Lahan
REJANGLEBONG Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
Hutan Rawa Primer
BENGKULU KSPA
HL MUARAENIM
Transmigrasi
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
KEPAHIANG Hutan Mangrove Primer

!!!!!! !!!!!! !!!!
Tambak
BENGKULU TENGAH HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
Pertambangan
KSPA EMPAT LAWANG
KOTA BENGKULU Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
5
! LAHAT
Savana Permukiman
KSPA

4°0'0"S
4°0'0"S
HPT
SELUMA Perkebunan Rawa

KOTA PAGARALAM
OGAN KOMERING ULU
Sumber :
HPT
HL HL
SK Menteri Kehutanan No. 784/Menhut-II/2012, Tanggal 27/12/2012

KSPA
BENGKULU SELATAN
HPT HL
Catatan :
HPT
OGAN KOMERING ULU SELATAN
95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
KSPA
5°0'0"N
5°0'0"N
KAUR ACEH MALAYSIA
KEPULAUAN RIAU
HPT
SUMATERA UTARA
SINGAPURA
RIAU
0°0'0"
0°0'0"
HPT KALIMANTAN BARAT
KSPA SUMATERA BARAT
PESISIR BARAT
LAMPUNGLAMPUNG BARAT JAMBI KALIMANTAN TENGAH
SUMATERA SELATAN
5°0'0"S
5°0'0"S
BENGKULU
LAMPUNG
5°0'0"S
5°0'0"S
BANTEN
JAWA BARAT
SA

M
95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E

U
DE
RA
H
IN

DI
HL
SUMBER DAYA HUTAN

A
KSPA
TAH UN 2016
101°0'0"E 102°0'0"E 103°0'0"E

TABEL 3.9 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI LAMPUNG DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 116,9 3,2 2,4 - 122,5 - 122,5 0,1 122,6
2 Hutan lahan kering sekunder 87,2 49,0 1,2 - 137,3 - 137,3 9,0 146,4
5 Hutan mangrove primer 0,0 - - - 0,0 - 0,0 - 0,0
6 Hutan mangrove sekunder 0,2 0,0 - - 0,2 - 0,2 2,2 2,4
7 Hutan tanaman * - - - 13,0 13,0 - 13,0 4,2 17,3
Jumlah Hutan 252,3 52,3 3,5 13,1 321,2 - 321,2 17,8 339,1
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 35,6 15,7 2,5 18,4 72,1 - 72,1 60,4 132,5
9 Belukar rawa 31,1 3,0 - 30,9 65,0 - 65,0 145,7 210,7
10 Savana 1,5 0,0 - 0,4 2,0 - 2,0 0,1 2,0
11 Perkebunan 0,0 - 0,1 15,5 15,6 - 15,6 143,3 158,9
12 Pertanian lahan kering 3,4 10,8 - 38,8 52,9 - 52,9 655,9 708,8
13 Pertanian lahan kering campur semak 130,8 216,8 26,9 50,1 424,6 - 424,6 958,2 1.382,8
14 Transmigrasi - - - - - - - 0,8 0,8
15 Sawah 0,6 16,5 0,1 0,1 17,3 - 17,3 157,9 175,2
16 Tambak - 0,4 - 0,4 0,7 - 0,7 36,3 37,0
17 Tanah terbuka 4,4 0,2 0,2 18,6 23,4 - 23,4 14,1 37,5
18 Pertambangan - - - - - - - 0,4 0,4
19 Permukiman 0,1 2,1 0,0 5,2 7,4 - 7,4 236,2 243,6
20 Rawa 2,3 0,0 - 0,2 2,5 - 2,5 3,2 5,7
Jumlah Non Hutan 209,7 265,4 29,8 178,6 683,5 - 683,5 2.412,8 3.096,3
Total 462,0 317,6 33,4 191,7 1.004,7 - 1.004,7 2.430,6 3.435,4
104°0'0"E 105°0'0"E 106°0'0"E

OGAN KOMERING ILIR
OGAN ILIR
TAHUN 2015
MUARAENIM
PROVINSI LAMPUNG
Skala 1: 1.750.000
0 80 Km
LAHAT
±
U
4°0'0"S
4°0'0"S
SUMATERA SELATAN
MESUJI
OGAN KOMERING ULU TIMUR
OGAN KOMERING ULU
LEGENDA :
HP
Fungsi Kawasan
5
HP Batas Provinsi HL Hutan Lindung

TULANGBAWANG

WAYKANAN KSPA
HP
Penutupan Lahan
HP
HP
TULANGBAWANG BARAT
HL
OGAN KOMERING ULU SELATAN
HP

KAUR Hutan Rawa Sekunder Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
BENGKULU
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
KSPA
Tambak
LAMPUNG UTARA
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
LAMPUNG TENGAH
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
HL LAMPUNG Pertambangan
Semak/Belukar Rawa
KSPA
HL
HL
HL
5°0'0"S
5°0'0"S
Savana Permukiman
LAMPUNG BARAT Hutan Tanaman Tubuh Air
Perkebunan Rawa
HPT
KOTA METRO
HL LAMPUNG TIMUR
HL
HP
Sumber :
KSPA HL
PESISIR BARAT PRINGSEWU SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 256/Kpts-II/2000 Tanggal 23/08/2000
Catatan :
HPT HL TANGGAMUS KOTA BANDARLAMPUNG HP
PESAWARAN 5
! - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
HPT
KSPA
HL HL
HL 95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
LAMPUNG SELATAN
LAUT JAWA
5°0'0"N
5°0'0"N
HL
ACEH MALAYSIA
HPT KEPULAUAN RIAU
HL
SUMATERA UTARA
HL SINGAPURA
HP
RIAU
0°0'0"
0°0'0"
KALIMANTAN BARAT
SUMATERA BARAT

HL
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
SUN DA
LAMPUNG
5°0'0"S
5°0'0"S
SA
BANTEN
LAT
M
KSPA-L
U
6°0'0"S
6°0'0"S
95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
KOTA CILEGON
DE
SE
RA
BANTEN
H
IN
KSPA-L
KOTA SERANG
DI
KSPA SERANG 5
! DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
A
SUMBER DAYA HUTAN

PANDEGLANG TAH UN 2016
LEBAK
104°0'0"E 105°0'0"E 106°0'0"E

TABEL 3.10 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer - 0,0 0,1 - 0,1 0,3 0,4 0,0 0,4
3 Hutan rawa primer - 0,1 0,6 1,4 2,2 0,6 2,8 0,2 3,0
7 Hutan tanaman * - - - 0,6 0,6 0,0 0,6 1,9 2,6
Jumlah Hutan 3,2 46,3 57,6 54,3 161,3 21,4 182,8 62,3 245,0
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 1,3 17,2 31,9 9,2 59,6 19,8 79,4 129,5 208,9
9 Belukar rawa 0,0 2,1 5,4 1,4 8,9 4,5 13,4 10,8 24,2
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 0,1 2,2 1,1 0,3 3,6 2,2 5,8 37,1 42,9
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah - - 0,0 - 0,0 0,0 0,0 - 0,0
16 Tambak - 0,0 - 0,2 0,2 0,1 0,3 0,2 0,5
17 Tanah terbuka 0,2 0,4 2,2 0,5 3,3 3,0 6,3 13,6 19,9
18 Pertambangan 0,0 1,0 1,3 1,7 4,0 1,5 5,4 8,6 14,0
19 Permukiman 0,2 1,1 0,8 0,2 2,4 1,7 4,1 53,4 57,5
20 Rawa - - 2,3 0,3 2,6 1,2 3,7 2,1 5,9
21 Pelabuhan Udara/Laut - 0,0 0,0 - 0,0 0,0 0,0 2,1 2,1
Jumlah Non Hutan 9,1 51,4 61,3 24,6 146,3 53,1 199,4 372,6 572,0
Total 12,3 97,7 118,8 78,8 307,6 74,5 382,1 434,9 817,0
104°0'0"E 105°0'0"E 106°0'0"E 107°0'0"E 108°0'0"E 109°0'0"E
HPK

TAHUN 2015
HPK
HPK
HPK
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
4°0'0"N
4°0'0"N
HL
0
Skala 1: 3.750.000 160 Km
HPK HL
NATUNA HPT
±
HPT
HP HPK U
HPT HPT
HPK
LEGENDA :
HPT
Fungsi Kawasan
HPK 5
HP

HP
HPK Batas Kabupaten HPT Hutan Produksi Terbatas

3°0'0"N
3°0'0"N
HPK Sungai HP Hutan Produksi
KEPULAUAN ANAMBAS
HPK HP Danau/ Waduk HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HP
HPK
HPK Penutupan Lahan

HPK

HPK

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
MALAYSIA
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
LAUT NATUNA Tambak

2°0'0"N
2°0'0"N
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
Pertambangan
Savana Permukiman
Perkebunan
SINGAPURA Rawa
HPK
HL HL
SAMBAS
HPK
KOTA BATAM BINTAN
Sumber :
1°0'0"N
1°0'0"N
HPK HPK
HPT 5
! HP HPK HL 1. Hasil Penafsiran Citra Landsat 8 OLI Liputan Tahun 2015
2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran SK Menteri
HPT
HPT
KOTA TANJUNGPINANG KOTA SINGKAWANG
KEPULAUAN MERANTI HL
KSPA Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 76/MenLHK-II/2015 Tanggal 6/03/2015
HPT HPK
HPK
KARIMUN BENGKAYANG
Catatan :
KALIMANTAN BARATLANDAK
HP
HPK

HPK
HPT HPK
KEPULAUAN RIAU
PELALAWAN HPK
HPK 95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E
5°0'0"N
5°0'0"N
HPK
PONTIANAK ACEH
HPK
MALAYSIA KEPULAUAN RIAU
RIAU
HPT
HPT
SUMATERA UTARA
INDRAGIRI HILIR HPT HPK SINGAPURA
RIAU KALIMANTAN BARAT
0°0'0"
0°0'0"
0°0'0"
0°0'0"
HPK
HPT
HPK
5
! SUMATERA BARAT

LINGGA
HL
HPK HL SUMATERA SELATAN
BENGKULU
HPK
LAMPUNG
5°0'0"S
5°0'0"S
HPK
SE

HPT
HPK
KUBURAYA BANTEN
LA
95°0'0"E 100° 0'0"E 105° 0'0"E 110°0'0"E
HPK
T
KA
HPK
HPT
RI
M
AT

A
SUMBER DAYA HUTAN

1°0'0"S
1°0'0"S
TANJUNGJABUNG BARAT
JAMBI TANJUNGJABUNG TIMUR
TAH UN 2016
KAYONG UTARA
104°0'0"E 105°0'0"E 106°0'0"E 107°0'0"E 108°0'0"E 109°0'0"E

TABEL 3.11 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI BANTEN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 7,3 - - - 7,3 - 7,3 0,0 7,3
6 Hutan mangrove sekunder 1,9 - - - 1,9 - 1,9 0,4 2,3
7 Hutan tanaman * 24,3 2,5 19,7 9,5 56,0 - 56,0 23,0 79,0
Jumlah Hutan 85,6 6,3 23,0 10,0 124,8 - 124,8 26,6 151,4
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 4,3 - 0,2 0,4 4,9 - 4,9 0,6 5,5
9 Belukar rawa - - - - - - - 0,0 0,0
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 3,2 0,0 0,5 1,0 4,7 - 4,7 28,8 33,5
13 Pertanian lahan kering campur semak 8,1 1,9 16,5 10,0 36,5 - 36,5 247,3 283,8
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 6,1 0,2 2,1 0,2 8,5 - 8,5 213,0 221,5
16 Tambak 0,0 1,8 - 0,0 1,8 - 1,8 13,0 14,9
17 Tanah terbuka 0,2 1,7 1,0 2,3 5,2 - 5,2 2,3 7,5
18 Pertambangan - - - - - - - - -
19 Permukiman 0,1 0,0 0,3 0,2 0,6 - 0,6 84,7 85,3
20 Rawa - - - - - - - - -
Jumlah Non Hutan 27,4 6,1 26,4 17,0 77,0 - 77,0 710,8 787,8
Total 113,0 12,4 49,4 27,0 201,8 - 201,8 737,4 939,2
5
!
105°0'0"E 105°30'0"E 106°0'0"E 106°30'0"E 107°0'0"E
5°30'0"S
KOTA BANDARLAMPUNG
LAMPUNG TIMUR PETA PENUTUPAN LAHAN
PESAWARAN
LAUT JAWA TAHUN 2015
LAMPUNG PROVINSI BANTEN
LAMPUNG SELATAN
Skala 1: 1.250.000
TANGGAMUS 0 40 Km
±
U
KEPULAUAN SERIBU
LEGENDA :
Fungsi Kawasan
SUNDA Ibu Kota Provinsi Kws. Suaka Alam dan Pelestarian Alam
HP 5
! KSPA

HL HP
HL
LAT
HP
KSPA-L

HP
SE
6°0'0"S
6°0'0"S
KOTA CILEGON
HL
HP
HL Danau/ Waduk HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HPT
HP
KOTA JAKARTA UTARA Penutupan Lahan

KSPA KOTA SERANG
5
! SERANG
KSPA
TANGERANG
KOTA JAKARTA BARAT Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
!
5
KOTA JAKARTA PUSAT
DKI JAKARTA
KOTA TANGERANG
HP HPT
KSPA
HP
KOTA JAKARTA TIMUR
KOTA JAKARTA SELATAN
Hutan Rawa Sekunder
HPT HPT HL HPT
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
KOTA TANGERANG SELATAN

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
BEKASI
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
Tambak
HP
HL

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
KOTA DEPOK Pertambangan

Semak/Belukar Rawa
BANTEN
Savana
HPT
Permukiman
6°30'0"S
6°30'0"S
HPT
HPT

HL
HPT HPT Perkebunan Rawa

BOGOR
KSPA
HP
PANDEGLANG KOTA BOGOR
KSPA-L
LEBAK
Sumber :
HP HP
HL
KSPA
SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 419/Kpts-II/1999 Tanggal 15/06/1999
HP
HP
Catatan :
KSPA HPT
HL
HP HPT
KSPA-L 105° 0'0"E 108° 0'0"E 111°0'0"E 114°0'0"E
HL
JAWA BARAT
HPT
HPT HL LAMPUNG
KOTA SUKABUMI
6°0'0"S
6°0'0"S
HPT DKI JAKARTA
BANTEN
7°0'0"S
7°0'0"S
JAWA BARAT JAWA TENGAH
HL
DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR
SUKABUMI
9°0'0"S
9°0'0"S
105° 0'0"E 108° 0'0"E 111°0'0"E 114°0'0"E
SAM
U DER
AH DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMAN TAUAN
IN D
IA SUMBER DAYA HUTAN
CIANJUR KEMENTERIAN LINGK UNG AN H IDUP DAN K EHU TANAN
TAH UN 2016
105°0'0"E 105°30'0"E 106°0'0"E 106°30'0"E 107°0'0"E

TABEL 3.12 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI DKI JAKARTA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer - - - - - - - - -
2 Hutan lahan kering sekunder - - - - - - - - -
6 Hutan mangrove sekunder 0,1 0,0 - 0,0 0,2 - 0,2 0,2 0,3
7 Hutan tanaman * - - - - - - - - -
Jumlah Hutan 0,1 0,0 - 0,0 0,2 - 0,2 0,2 0,3
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar - - - - - - - 0,0 0,0
9 Belukar rawa - - - 0,0 0,0 - 0,0 0,0 0,0
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan - - - - - - - - -
12 Pertanian lahan kering - - - - - - - 0,5 0,5
13 Pertanian lahan kering campur semak - - - - - - - 0,7 0,7
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah - - - - - - - 3,2 3,2
16 Tambak 0,1 - - 0,1 0,2 - 0,2 0,4 0,6
17 Tanah terbuka - - - - - - - 0,1 0,1
18 Pertambangan - - - - - - - - -
19 Permukiman 0,0 0,0 - 0,1 0,1 - 0,1 58,6 58,7
20 Rawa - - - - - - - - -
Jumlah Non Hutan 0,2 0,0 - 0,2 0,3 - 0,3 64,7 65,0
Total 0,3 0,0 - 0,2 0,5 - 0,5 64,9 65,3
106°30'0"E 107°0'0"E

TAHUN 2015
PROVINSI DKI JAKARTA
5°30'0"S
5°30'0"S
LAUT JAWA Skala 1: 750.000
0 30 Km
±
U
LEGENDA :
KS PA -L
Fungsi Kawasan
5
Penutupan Lahan
KEPULAUAN SERIBU Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!!!!!!!!!!

!!!!!!!!!!!!!!!!
Tambak
!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!!!!!!!!!!
Semak/Belukar
!!!!!!!!!!!!!!!!
KS PA Pertambangan
KS PA
Savana Permukiman
6°0'0"S
6°0'0"S
Perkebunan Rawa
Sumber :
KOTA JAKARTA UTARA SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 220/Kpts-II/2000 Tanggal 02/08/2000
KOTA SERANG
5
! 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2016
SERANG KOTA JAKARTA BARAT
Catatan :
TANGERANG
5
!
KOTA JAKARTA PUSAT - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
KOTA TANGERANG
DKI JAKARTA
105°0'0"E 108°0'0"E 111°0'0"E 114° 0'0"E
3°0'0"S
3°0'0"S
BEKASI
KALI MANTAN SELATAN
BANTEN
SUMATERA SELATAN
KOTA BEKASI
KOTA JAKARTA TIMUR
PANDEGLANG LAMPUNG
KOTA JAKARTA SELATAN
6°0'0"S
6°0'0"S
DKI JAKARTA
JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
BALI
KARAWANG
9°0'0"S
9°0'0"S
KOTA DEPOK
105°0'0"E 108°0'0"E 111°0'0"E 114° 0'0"E
LEBAK
DIREKTORAT INVENTARISASI DAN PEMANTAUAN

6°30'0"S
6°30'0"S
BOGOR SUMBER DAYA HUTAN
PURWAKARTA DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
KOTA BOGOR TAHUN 2016
106°30'0"E 107°0'0"E
TABEL 3.13 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI JAWA BARAT DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
6 Hutan mangrove sekunder 0,0 - 0,0 0,1 0,1 - 0,1 1,0 1,1
7 Hutan tanaman * 37,0 119,7 90,2 83,0 329,8 - 329,8 126,7 456,5
Jumlah Hutan 109,4 189,5 99,9 97,7 496,5 - 496,5 138,3 634,7
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 0,7 1,5 0,3 0,3 2,9 - 2,9 0,7 3,5
9 Belukar rawa - - - - - - - - -
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 1,9 4,5 7,2 6,9 20,5 - 20,5 150,7 171,2
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 1,1 7,4 4,9 16,3 29,7 - 29,7 842,4 872,1
16 Tambak 0,0 32,6 0,0 2,1 34,7 - 34,7 39,9 74,6
17 Tanah terbuka 2,4 1,1 3,3 1,6 8,4 - 8,4 2,8 11,2
18 Pertambangan - - 0,0 0,2 0,2 - 0,2 1,4 1,6
19 Permukiman 0,2 0,6 0,3 1,6 2,6 - 2,6 309,6 312,3
20 Rawa - - - - - - - 0,0 0,0
Jumlah Non Hutan 22,8 101,8 90,2 105,3 320,1 - 320,1 2.743,7 3.063,9
Total 132,2 291,3 190,2 203,0 816,6 - 816,6 2.882,0 3.698,6
107°0'0"E 108°0'0"E 109°0'0"E

TAHUN 2015
PROVINSI JAWA BARAT
KEPULAUAN SERIBU LAUT JAWA Skala 1: 750.000
0 80 Km
±
U
HL HL
6°0'0"S
6°0'0"S
HL
HP
LEGENDA :
HL
Fungsi Kawasan
KOTA SERANG
KOTA JAKARTA UTARA 5
5
! SERANG KOTA JAKARTA BARAT
TANGERANG KOTA TANGERANG KOTA JAKARTA PUSAT 5
! Batas Provinsi HL Hutan Lindung
BEKASI
KARAWANG
HL
KOTA JAKARTA TIMUR KOTA BEKASI HL
KOTA JAKARTA SELATAN HL

DKI JAKARTA HL
BANTEN
HP
KOTA DEPOK
HP HPT
HP
HPT
INDRAMAYU Penutupan Lahan
HP HP
SUBANG
BOGOR
HL
HP
HP
KOTA BOGOR
HP HP
PURWAKARTA
HPT HPT
HP HP
LEBAK
HPT HPT
CIREBON
HPT
Hutan Rawa Sekunder

HL HPT
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
HL HP Tambak
KSPA KSPA KOTA CIREBON
HP Hutan Mangrove Sekunder Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
KSPA
!!!!!! !!!!!! !!!!
BANDUNG BARAT
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
SUMEDANG
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
MAJALENGKA Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
Pertambangan
HL HL
KOTA CIMAHI Semak/Belukar Rawa

HL
5
! Pelabuhan Laut/Udara
JAWA BARAT
KSPA
HP HL
KOTA BANDUNG
HP
Savana
HP HP HP
KOTA SUKABUMI KSPA

Permukiman
7°0'0"S
7°0'0"S
HP
KUNINGAN HP
HPT
HPT HPT
HP
HP BREBES Perkebunan Rawa
SUKABUMI
TEGAL
HL
HP HL BANDUNG
HL
HL
CIANJUR
HP HL HPT
KSPA
HP
KSPA
HPT
KSPA Sumber :
HL KSPA
HL
KSPA
HL 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
JAWA TENGAH
KSPA HPT
KSPA
HL HL SK Menteri Kehutanan No. 195/Kpts-II/2003 Tanggal 04/07/2003
CIAMIS 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2016
HPT
Catatan :
HL
HL
GARUT HL
KOTA TASIKMALAYA
KOTA BANJAR - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
HP
HPT
HPT HPT HPT

HPT
HPT
HL
BANYUMAS 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
CILACAP
HP
TASIKMALAYA
KALIMANTAN SELATAN
SUMATERA SELATAN
HP
HPT
HP
LAMPUNG
5°0'0"S
5°0'0"S
HPT
PANGANDARAN
HPT
DKI JAKARTA
HPT
JAWA BARAT
HP
KSPA JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
10°0'0"S
10°0'0"S
105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
8°0'0"S
8°0'0"S
SAMUDERA INDONESIA
SUMBER DAYA HUTAN
TAH UN 2016
107°0'0"E 108°0'0"E 109°0'0"E

TABEL 3.14 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI JAWA TENGAH DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer - 0,1 - - 0,1 - 0,1 - 0,1
6 Hutan mangrove sekunder - - - 4,3 4,3 - 4,3 3,0 7,3
7 Hutan tanaman * 6,7 45,3 125,5 236,7 414,2 - 414,2 536,7 950,9
Jumlah Hutan 10,5 66,3 140,1 251,7 468,6 - 468,6 550,9 1.019,5
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 0,5 4,3 0,6 5,5 11,0 - 11,0 31,9 42,8
9 Belukar rawa - - - 0,4 0,4 - 0,4 0,1 0,4
10 Savana - - - 0,0 0,0 - 0,0 0,0 0,0
11 Perkebunan 0,1 0,0 0,0 0,8 0,9 - 0,9 26,4 27,3
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 0,2 0,5 5,1 43,3 49,1 - 49,1 1.036,8 1.085,9
16 Tambak - - - 0,3 0,3 - 0,3 51,4 51,6
17 Tanah terbuka 2,7 1,4 0,2 0,5 4,7 - 4,7 3,7 8,4
18 Pertambangan - - - - - - - - -
19 Permukiman 0,1 0,0 0,4 1,5 2,1 - 2,1 407,4 409,5
20 Rawa - - - - - - - - -
Jumlah Non Hutan 5,9 18,1 43,8 110,7 178,5 - 178,5 2.258,6 2.437,1
Total 16,4 84,4 183,9 362,4 647,1 - 647,1 2.809,4 3.456,6
109°0'0"E 110°0'0"E 111°0'0"E

TAHUN 2015
PROVINSI JAWA TENGAH
KSPA-L
Skala 1: 2.000.000
KSPA
0 80 Km
LAUT JAWA
±
U
6°0'0"S
6°0'0"S
LEGENDA :
Fungsi Kawasan
!
5 Ibu Kota Provinsi KSPA Kws. Suaka Alam dan Pelestarian Alam
HP
INDRAMAYU
JEPARA Penutupan Lahan

HP
HL HL

HPT HP
HL

KOTA CIREBON PATI
REMBANG Hutan Rawa Primer Transmigrasi
KUDUS
HP

HP
CIREBON
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
KOTA TEGAL
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP HP
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
KOTA PEKALONGAN
HP
TUBAN Tambak
DEMAK HP HP
HP
HP
JAWA BARAT Hutan Mangrove Sekunder Tanah Terbuka

!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!
!!!!!! !!!!!! !!!!
5 !!!!!! !!!!!! !!!!

7°0'0"S
7°0'0"S
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
KOTA SEMARANG Pertambangan
HP
KUNINGAN
HP KSPA HP HP
PEMALANG
HP
KENDAL
HP
TEGAL BATANG
HP
BREBES PEKALONGAN HP
BLORA Semak/Belukar Rawa
HP
HP
HP HP
HP
HP
GROBOGAN
Savana
KSPA HP KSPA HP HP
HP HP
Permukiman
HP HP HP
HPT HP HP
HP
HP
HP
HL
SEMARANG
HP HP
Hutan Tanaman
HPT HL HLHPT HP
Tubuh Air
HPT HL
HP HP HP
HP HPT HP
HP
JAWA TENGAH
HP
BOJONEGORO
HP HP HP HP HP
HL
TEMANGGUNG Perkebunan
HP
BANJARNEGARA Rawa
HP HP
HP
HL HL
HP
PURBALINGGA KOTA SALATIGA

KOTA BANJAR WONOSOBO HL
SRAGEN
Sumber :
BANYUMAS
HP KSPA
NGAWI
KSPA
CIAMIS KOTA MAGELANG MAGELANG BOYOLALI
HPT 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
HP
KOTA SURAKARTA
KSPA

KSPA
HPT
HL
PANGANDARAN CILACAP Catatan :

KARANGANYAR
HP HPT
KEBUMEN
HP KOTA MADIUN MADIUN
KSPA
HL
HP SLEMAN KLATEN SUKOHARJO MAGETAN
JAWA TIMUR NGANJUK

PURWOREJO HL 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
HPT
HP
HL
HPT
!
KOTA YOGYAKARTA
5 KALIMANTAN SELATAN
KULONPROGO HL
BANTUL
WONOGIRI
DI YOGYAKARTA
LAMPUNG
5°0'0"S
5°0'0"S
PONOROGO
8°0'0"S
8°0'0"S
GUNUNGKIDUL DKI JAKARTA
JAWA TENGAH
HPT JAWA TIMUR
BALI
PACITAN NUSA TENGGARA BARAT
TRENGGALEK
10°0'0"S
10°0'0"S
TULUNGAGUNG
105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
DIREKTORAT INVENTARISASI DAN PEMAN TAUAN

SUMBER DAYA HU TAN
SAMUDERA INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PLANO LOGI K EHU TANAN DAN TATA LINGKU NGAN
KEMENTERIAN LING KUNG AN HIDUP DAN KEHU TANAN
TAHU N 2016
109°0'0"E 110°0'0"E 111°0'0"E

TABEL 3.15 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI DI YOGYAKARTA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
2 Hutan lahan kering sekunder 0,1 - - - 0,1 - 0,1 0,0 0,2
6 Hutan mangrove sekunder - - - - - - - - -
7 Hutan tanaman * 0,5 0,9 - 9,9 11,2 - 11,2 22,8 34,1
Jumlah Hutan 0,6 0,9 - 9,9 11,4 - 11,4 22,9 34,3
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 0,0 - - - 0,0 - 0,0 0,2 0,2
9 Belukar rawa - - - - - - - - -
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan - - - - - - - - -
13 Pertanian lahan kering campur semak 0,2 1,1 - 3,4 4,6 - 4,6 145,4 150,0
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 0,0 0,0 - 0,1 0,1 - 0,1 50,0 50,1
16 Tambak - - - - - - - - -
17 Tanah terbuka 0,1 - - 0,0 0,1 - 0,1 0,7 0,9
18 Pertambangan
19 Permukiman 0,0 0,1 - 0,4 0,4 - 0,4 69,8 70,2
20 Rawa - - - - - - - - -
Jumlah Non Hutan 0,3 1,2 - 4,0 5,4 - 5,4 279,7 285,2
Total 0,9 2,1 - 13,9 16,8 - 16,8 302,6 319,4
110°10'0"E 110°20'0"E 110°30'0"E 110°40'0"E 110°50'0"E
SEMARANG
KOTA MAGELANG
7°30'0"S
7°30'0"S
TAHUN 2015
WONOSOBO
BOYOLALI
KARANGANYAR
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
0
Skala 1: 500.000 20 Km
MAGELANG
KOTA SURAKARTA
±
KSPA
U
LEGENDA :
Fungsi Kawasan
5

JAWA TENGAH
HL
7°40'0"S
7°40'0"S

KLATEN SUKOHARJO
SLEMAN
PURWOREJO Danau/ Waduk HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
Penutupan Lahan

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
5
!
KOTA YOGYAKARTA Hutan Mangrove Primer
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tambak
HL
KULONPROGO Tanah Terbuka

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
7°50'0"S
7°50'0"S
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
Pertambangan
KSPA
HP Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara

HP
Savana Permukiman
DI YOGYAKARTA
HP
Perkebunan
KSPA
KSPA HP
Rawa
BANTUL HP HP HP
HL
HL
HL
KSPA
HL
HL HL HP Sumber :
HL
SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 171/Kpts-II/2000 Tanggal 29/06/2000
HL 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2016
HP
WONOGIRI Catatan :
HP HP
HP
GUNUNGKIDUL
8°0'0"S
8°0'0"S
105° 0'0"E 108° 0'0"E 111°0'0"E 114°0'0"E
HP
KSPA
HP
HP HP
HP LAMPUNG
HP HP
HP
6°0'0"S
6°0'0"S
HP
DKI JAKARTA
HP
HP
JAWA BARAT JAWA TENGAH
DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR
HP
9°0'0"S
9°0'0"S
SAM
U DE
105° 0'0"E 108° 0'0"E 111°0'0"E 114°0'0"E
RA
I ND
8°10'0"S
8°10'0"S
HP
ON
ESI
HP
A HP

SUMBER DAYA HUTAN
TAH UN 2016
110°10'0"E 110°20'0"E 110°30'0"E 110°40'0"E 110°50'0"E

TABEL 3.16 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI JAWA TIMUR DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
2 Hutan lahan kering sekunder 167,3 175,9 - 72,1 415,3 - 415,3 41,0 456,3
3 Hutan rawa primer - - - - - - - 0,0 0,0
7 Hutan tanaman * 11,6 80,8 - 550,6 643,1 - 643,1 251,7 894,8
Jumlah Hutan 180,0 266,6 - 624,5 1.071,1 - 1.071,1 294,6 1.365,8
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 30,7 51,5 - 25,6 107,9 - 107,9 71,5 179,3
9 Belukar rawa 0,2 1,2 - 0,9 2,4 - 2,4 3,2 5,6
10 Savana 7,5 0,4 - 1,9 9,7 - 9,7 1,8 11,6
11 Perkebunan 1,8 5,7 - 32,5 40,0 - 40,0 135,8 175,8
13 Pertanian lahan kering campur semak 1,2 6,7 - 20,9 28,8 - 28,8 401,5 430,3
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 0,6 1,6 - 24,0 26,2 - 26,2 1.509,3 1.535,5
16 Tambak - 0,1 - 0,0 0,2 - 0,2 31,1 31,3
17 Tanah terbuka 5,3 3,4 - 11,4 20,1 - 20,1 5,8 25,9
18 Pertambangan - 0,0 - 0,6 0,6 - 0,6 1,0 1,6
19 Permukiman 0,2 0,2 - 4,1 4,5 - 4,5 396,9 401,4
20 Rawa 0,0 0,3 - 0,5 0,8 - 0,8 2,0 2,9
Jumlah Non Hutan 50,1 78,2 - 158,3 286,5 - 286,5 3.185,4 3.471,9
Total 230,1 344,7 - 782,8 1.357,6 - 1.357,6 3.480,0 4.837,7
111°0'0"E 112°0'0"E 113°0'0"E 114°0'0"E 115°0'0"E 116°0'0"E

TAHUN 2015
5°0'0"S
5°0'0"S
PROVINSI JAWA TIMUR
Skala 1: 3.250.000
0 120 Km
LAUT JAWA
±
U
LEGENDA :
Fungsi Kawasan
!
KSPA Batas Provinsi HL Hutan Lindung

6°0'0"S
6°0'0"S
HP
Penutupan Lahan
JEPARA Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
PATI
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
KUDUS
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
REMBANG Hutan Mangrove Primer

!!!!!! !!!!!! !!!!
Tambak
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
JAWA TENGAH
TUBAN
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
Semak/Belukar
7°0'0"S
7°0'0"S
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
Pertambangan
HL
HP
HL SUMENEP HL HP
BANGKALAN SAMPANG PAMEKASAN

BLORA Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
GROBOGAN LAMONGAN
Savana
HP
Permukiman
HP HP
BOJONEGORO
HP
GRESIK !
5 Hutan Tanaman
HP
HP HP HP
KOTA SURABAYA Tubuh Air
Perkebunan
HP
SRAGEN Rawa
HP HP
HP
NGAWI SIDOARJO
HP HP
HP
HP KOTA MOJOKERTO
KOTA SURAKARTA JOMBANG MOJOKERTO
NGANJUK
KARANGANYAR KOTA MADIUN MADIUN
Sumber :
HP
KOTA PASURUAN
SUKOHARJO MAGETAN
HL 1. Hasil Penafsiran Citra Landsat 8 OLI Liputan Tahun 2015
JAWA TIMUR KOTA KEDIRI KEDIRI
PASURUAN
KSPA
KOTA PROBOLINGGO
HL KSPA-L
KOTA BATU SITUBONDO

PROBOLINGGO
HL HP
KSPA
WONOGIRI HL HP
PONOROGO
HL
HL HL BONDOWOSO HL
HP
Catatan :
8°0'0"S
8°0'0"S
HL
KOTA MALANG
HL
HL KSPA
HP - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan

KOTA BLITAR HP
TULUNGAGUNG
KSPA
PACITAN BLITARHP MALANG LUMAJANG HL 105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
TRENGGALEK JEMBER BANGLI

HP
HL
BULELENG
BALI KARANGASEM
HL
KALIMANTAN SELATAN
JEMBRANA
HP
HL HL
HL HL
HP
BANYUWANGI
HP
HP TABANAN LOMBOK UTARA

LAMPUNG
5°0'0"S
5°0'0"S
KSPA
KSPA
GIANYAR
DKI JAKARTA
HP
BADUNG KOTA MATARAM !
5
JAWA TENGAH
KOTA DENPASAR
KSPA
!
5 KLUNGKUNG
JAWA TIMUR
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
LOMBOK BARAT
10°0'0"S
10°0'0"S
9°0'0"S
9°0'0"S
105° 0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E
SAMUDERA INDONESIA DIREKTORAT INVENTARISASI DAN PEMAN TAUAN

SUMBER DAYA HU TAN
DIREKTORAT JENDERAL PLANO LOGI K EHU TANAN DAN TATA LINGKU NGAN
TAHU N 2016
111°0'0"E 112°0'0"E 113°0'0"E 114°0'0"E 115°0'0"E 116°0'0"E

TABEL 3.17 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 966,9 945,8 298,3 24,3 2.235,3 1,3 2.236,5 5,2 2.241,7
4 Hutan rawa sekunder 65,8 143,1 85,1 427,5 721,6 55,2 776,8 366,8 1.143,6
7 Hutan tanaman * - - 0,1 51,4 51,5 - 51,5 5,4 56,9
Jumlah Hutan 1.153,6 1.805,6 1.386,9 782,5 5.128,5 62,8 5.191,3 563,7 5.754,9
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 26,1 64,3 88,7 69,1 248,2 8,9 257,1 233,7 490,8
9 Belukar rawa 93,2 53,1 30,6 223,2 400,1 29,4 429,5 329,7 759,2
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 1,2 8,3 7,0 39,0 55,6 27,2 82,8 1.229,4 1.312,2
13 Pertanian lahan kering campur semak 23,1 342,7 591,2 880,9 1.838,0 55,2 1.893,2 3.143,9 5.037,1
14 Transmigrasi - - - 0,2 0,2 - 0,2 12,0 12,2
15 Sawah 0,4 6,2 - 4,1 10,7 1,6 12,3 246,6 258,9
16 Tambak 0,0 2,5 - - 2,6 0,0 2,6 6,7 9,2
17 Tanah terbuka 60,5 11,9 24,1 88,3 184,9 4,0 188,9 243,0 431,9
18 Pertambangan 0,7 0,6 0,5 15,1 17,0 4,9 21,8 57,2 79,0
19 Permukiman 0,1 0,2 - 1,7 2,0 0,1 2,1 33,1 35,2
20 Rawa 65,2 8,1 0,0 6,0 79,3 0,9 80,2 24,9 105,1
Jumlah Non Hutan 276,5 505,3 745,5 1.344,8 2.872,2 135,2 3.007,4 5.810,5 8.817,8
Total 1.430,1 2.310,9 2.132,4 2.127,4 8.000,7 197,9 8.198,7 6.374,1 14.572,8
109°0'0"E 110°0'0"E 111°0'0"E 112°0'0"E 113°0'0"E 114°0'0"E

2°0'0"N
2°0'0"N
HP
TAHUN 2015
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
MALAYSIA
KSPA
Skala 1: 3.500.000
HL
0 160 Km
HP
HPT
HP
±
U
HP
SAMBAS
HPK
HL
LEGENDA :
HPT
HPT
Fungsi Kawasan
HL HPT
KSPA
HL
HPT
Ibu Kota Provinsi Kws. Suaka Alam dan Pelestarian Alam

HP
HP HL
5
! KSPA
1°0'0"N
1°0'0"N
HP
HPT
HPT HPT
KALIMANTAN TIMURMAHAKAM ULU

BENGKAYANG
HL HP
HL HPT
Batas Negara Hutan Lindung

HL
HL
HL
KSPA HL
KOTA SINGKAWANG
HL HP
HL
HL HL
HL
Batas Provinsi
HP

HL KSPA
HPT
HPK
KAPUAS HULU
HP
HL
HP
HL
Batas Kabupaten Hutan Produksi

HL HP
HP
HP
HL HPK HP
HL
HL HP
HP
Sungai
HL
HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi

HP HP HPT
HL HL HP
HL HP
HPT
LANDAK Danau/ Waduk

HP HP
HP HL
HPT
HL
HP
Penutupan Lahan
HP
PONTIANAK HL
HL HPT
HPT HP
HP

HL

HL
HP HL
SANGGAU HL
HP HPT
HP
HL HP
HP
HP HP
HL Hutan Rawa Primer Transmigrasi
KOTA PONTIANAK
HL
HL
SEKADAU
0°0'0"
0°0'0"
MURUNGRAYA
5
! Hutan Rawa Sekunder
KALIMANTAN BARAT Sawah
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
SINTANG
HL !!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
HL HPT HL Tambak
HL
Tanah Terbuka
HP !!!!!! !!!!!! !!!!
HL !!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
KUBURAYA
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
Pertambangan
HL
HL
HL
HP HPT
HPT HL
Semak/Belukar Rawa
HPK
HPT HP
HL
HPT HP
HL
SE
HP HL
HL HL
Savana
HP
HPT
MELAWI HL
HL
Permukiman
LA
HL HP HL
HL KSPA
HP

T
HL
HL
HL HPT
KA
HP
HL
Perkebunan Rawa
RI
HL
M
HPT
HPT
HL
AT
HP
1°0'0"S
1°0'0"S
A
HL
GUNUNGMAS
KAYONG UTARA Sumber :
HL HL
HL HP
HP
HL
HL
KAPUAS 1. Hasil Penafsiran Citra Landsat 8 OLI Liputan Tahun 2015
HL
HL
KSPA

HL
HP
HL Catatan :
HL HL
HL - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
HP
KSPA-L HPK 105°0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E

HPT
KETAPANG
HL HP
KALIMANTAN TENGAH
HL KATINGAN
HP
LAMANDAU KOTA PALANGKARAYA
5°0'0"N
5°0'0"N
HL
HP
MALAYSIA
2°0'0"S
HPK
2°0'0"S
HL
HPK HP
SINGAPURA
KOTAWARINGIN TIMUR KALIMANTAN TIMUR
SERUYAN KALIMANTAN BARAT
0°0'0"
0°0'0"
HL 5
! KALIMANTAN TEN GAH
HPT
SULAWESI BARAT
KOTAWARINGIN BARAT
5°0'0"S
5°0'0"S
105°0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E
KSPA
HP
HL
SUKAMARA PULANGPISAU
LAUT JAWA
DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMANTAUAN
SUM BER DAYA HUTAN
3°0'0"S
3°0'0"S
DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI K EHU TANAN DAN TATA LINGK UN GAN
KEM ENTERIAN LING KUN GAN HIDU P DAN KEHUTANAN
TAH UN 2016
109°0'0"E 110°0'0"E 111°0'0"E 112°0'0"E 113°0'0"E 114°0'0"E

5
!
TABEL 3.18 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 9,0 38,3 1,8 0,3 49,4 - 49,4 - 49,4
4 Hutan rawa sekunder 0,7 - - 2,3 3,0 0,4 3,5 6,2 9,6
5 Hutan mangrove primer 10,2 - - 0,0 10,2 - 10,2 2,9 13,1
6 Hutan mangrove sekunder 34,4 - - 1,4 35,8 0,1 35,9 15,9 51,8
7 Hutan tanaman * 33,5 1,8 1,7 33,0 70,0 2,2 72,2 40,9 113,1
Jumlah Hutan 133,8 370,1 80,8 227,0 811,8 3,6 815,4 84,2 899,6
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 18,9 76,7 14,0 190,9 300,5 22,1 322,7 120,8 443,4
9 Belukar rawa 11,6 0,9 - 3,9 16,4 36,1 52,5 94,9 147,5
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 5,7 0,4 0,5 49,5 56,2 17,7 73,9 424,8 498,7
14 Transmigrasi - - - 0,4 0,4 0,1 0,5 8,7 9,1
15 Sawah 0,8 1,3 0,2 0,3 2,6 7,2 9,8 317,5 327,3
16 Tambak 11,5 - - 0,9 12,4 0,1 12,4 15,8 28,2
17 Tanah terbuka 6,5 1,7 0,9 53,5 62,5 5,5 68,0 39,4 107,5
18 Pertambangan 0,8 1,3 2,6 30,7 35,4 6,6 42,0 36,7 78,7
19 Permukiman 0,3 0,0 - 0,4 0,7 0,2 0,9 34,3 35,3
20 Rawa 0,1 0,0 - - 0,1 14,5 14,6 15,8 30,4
Jumlah Non Hutan 79,4 156,3 45,8 535,2 816,8 147,8 964,6 1.849,7 2.814,3
Total 213,3 526,4 126,7 762,2 1.628,6 151,4 1.780,0 1.934,0 3.713,9
114°0'0"E 115°0'0"E 116°0'0"E 117°0'0"E
PENAJAM PASER UTARA

BARITO UTARA
HL
TAHUN 2015
GUNUNGMAS HL
HL
HPT
HL
HPT HL
HPT
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TENGAH HL
0
Skala 1: 2.500.000
80 Km
±
HP
KOTA PALANGKARAYA HL
PASER U
TABALONG HL
KAPUAS HP
HL HP
KALIMANTAN TIMUR
BARITO TIMUR
LEGENDA :
2°0'0"S
2°0'0"S
HL Fungsi Kawasan
KOTAWARINGIN TIMUR HP
5
5
! Batas Provinsi HL Hutan Lindung
HP

BALANGAN Sungai HP Hutan Produksi
KATINGAN
BARITO SELATAN Danau/ Waduk HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HULUSUNGAI UTARA HL
HPK
HPK
KSPA
HPK
KSPA
Penutupan Lahan
HULUSUNGAI TENGAH
HPT
HP

HL

HP Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
HL
KOTABARU
R
HP
HP
SSA
HULUSUNGAI SELATAN HL
KSPA

KALIMANTAN SELATAN
PULANGPISAU
HL HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
A
!!!!!! !!!!!! !!!!
KSPA
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
AK
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tambak
HL
TAPIN
3°0'0"S
3°0'0"S
TM
BARITOKUALA
HPT Hutan Mangrove Sekunder Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
LA
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
Pertambangan
SE
HL KSPA
HL HPK Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara

HL
HP
Savana
HP
HPK
Permukiman
HPK
HP
HP HL
KOTA BANJARMASIN BANJAR HL

Hutan Tanaman
5
! Tubuh Air
HP
HPT
HL Perkebunan Rawa
TANAHBUMBU
KOTA BANJARBARU HP
KSPA HL HPT HL
KSPA HP
HP
HPK Sumber :
HP
HL HP

HPT

HP
T
HL HP
AU
HPK
TANAHLAUT
HP
HPK TL Catatan :
HP - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
LA
4°0'0"S
4°0'0"S
SE
105°0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E
HP
5°0'0"N
5°0'0"N
MALAYSIA
SINGAPURA
KALIMANTAN TIMUR
KALIMANTAN BARAT
0°0'0"
0°0'0"
KALIMANTAN TEN GAH
KALIMANTAN SELATAN SULAWESI BARAT
SULAWESI SELATA N
5°0'0"S
5°0'0"S
105°0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E
HP
LAUT JAWA DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMANTAUAN

SUM BER DAYA HUTAN
5°0'0"S
5°0'0"S
TAH UN 2016
114°0'0"E 115°0'0"E 116°0'0"E 117°0'0"E

TABEL 3.19 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 283,7 450,1 415,2 16,3 1.165,4 - 1.165,4 0,8 1.166,2
2 Hutan lahan kering sekunder 35,3 265,1 2.450,2 1.301,6 4.052,2 350,0 4.402,2 78,3 4.480,5
3 Hutan rawa primer 16,6 - - 15,0 31,6 2,3 33,9 0,0 33,9
5 Hutan mangrove primer 0,4 0,5 - - 0,9 0,7 1,6 0,1 1,7
7 Hutan tanaman * - 0,0 7,2 107,3 114,5 23,2 137,7 21,0 158,7
Jumlah Hutan 1.125,1 981,0 2.896,5 2.003,8 7.006,3 684,2 7.690,5 176,4 7.866,9
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 17,9 20,6 184,6 586,9 810,0 618,2 1.428,2 443,6 1.871,8
9 Belukar rawa 357,2 260,1 44,3 612,5 1.274,1 374,8 1.649,0 515,6 2.164,6
10 Savana 0,0 - - 0,2 0,2 0,2 0,4 0,0 0,4
11 Perkebunan 7,5 8,8 62,9 253,9 333,1 372,3 705,4 631,4 1.336,8
14 Transmigrasi - - 0,0 2,3 2,3 2,4 4,7 23,6 28,2
15 Sawah - 8,3 3,6 8,7 20,5 7,8 28,4 226,6 255,0
16 Tambak 0,1 0,1 - 1,8 1,9 0,0 1,9 1,5 3,4
17 Tanah terbuka 24,0 22,9 5,1 112,8 164,8 81,5 246,3 49,7 296,0
18 Pertambangan 1,0 0,2 3,9 28,8 34,0 19,0 52,9 11,9 64,8
19 Permukiman 0,6 0,5 1,5 3,3 5,9 5,8 11,6 48,1 59,7
20 Rawa 71,4 27,3 6,9 125,1 230,7 72,6 303,3 58,5 361,8
Jumlah Non Hutan 483,2 365,1 421,0 1.878,1 3.147,3 1.859,4 5.006,7 2.392,6 7.399,3
Total 1.608,3 1.346,1 3.317,5 3.881,8 10.153,6 2.543,5 12.697,2 2.569,0 15.266,2
111°0'0"E 112°0'0"E 113°0'0"E 114°0'0"E 115°0'0"E
1°0'0"N
1°0'0"N
MAHAKAM ULU
KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2015
KAPUAS HULU HL KSPA
KSPA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Skala 1: 3.250.000
0 100 Km
KSPA HPT
HL
HPT
SANGGAU
±
HPT HL
HPT
LEGENDA :
HL
HL
SEKADAU KALIMANTAN TIMUR Fungsi Kawasan

0°0'0"
0°0'0"
HL
MURUNGRAYA HL
5
SINTANG HPT
HL
Batas Negara Hutan Lindung

KALIMANTAN BARAT
HPT
HL
HL
HL
Batas Provinsi Hutan Produksi Terbatas

HP
HL HPT HPT
HP

HL
HL
HL
HP HP
HL HP HL
KUTAI BARAT
HL HPT HP Sungai HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HL
Danau/ Waduk
HPK HPK
HPT HL HPT
HL HPK
MELAWI
HL HP
HPT
HP Penutupan Lahan
HPK

HL HP

HL HL HP
HL HPK
KSPA HPK
HPT
HP HPK
HL HP
HPK
HPT
BARITO UTARA Hutan Rawa Primer

HPK
Transmigrasi
HP HP
HP HPT HPK
1°0'0"S
1°0'0"S
HPK HPK
KSPA
HPT HPK
GUNUNGMAS Hutan Rawa Sekunder
HPK HPK
KETAPANG HP
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP HPT HPK

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
HP
Tambak
HP

HP
HPK
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK HPK
HL
HPT HP
Pertambangan
Semak/Belukar Rawa
HP HPK HPK
HL HP HP
KAPUAS
HPK
Savana
HL
HPK HPK
BARITO SELATAN Permukiman
KALIMANTAN TENGAH
HPK HP
HP HPT
HPT
HPT
Hutan Tanaman
HL HPK
HPK
KATINGAN HPK
HPK
Tubuh Air
PASER
HP
Perkebunan
HPK
Rawa
HPK HPK HP
HPK
HPK KSPA
LAMANDAU
HPK
KOTA PALANGKARAYA HPK
TABALONG
HPK
HL HPK
HPK HP
HPT HP KSPA
HPK HPK
BARITO TIMUR
HPK HP
2°0'0"S
2°0'0"S
HP
Sumber :
HPK HPK
HP

HPK HPK KSPA
HP HL HPK
KOTAWARINGIN TIMUR
HPT HPK HPK
HPK
SK Menteri Kehutanan No.529/Menhut-II/2012 Tanggal 25/09/2012

HP
HPK
HPK KSPA
HPK 5
! HL
SERUYAN
HP KSPA
HPT HPK
Catatan :
HP HPK
HPK HP HPK HP HP
HP HPK BALANGAN
HP
HPK - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
HP HP
HPK HPT HPK HPK HULUSUNGAI UTARA
KOTAWARINGIN BARAT HPK
HP
HL
105°0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E
HP HP
HP HPK KSPA
HPK
HP
HP HPK HULUSUNGAI TENGAH
5°0'0"N
5°0'0"N
HPK
HPK
HPK
KSPA HPK HULUSUNGAI SELATAN MALAYSIA
HP KSPA
SUKAMARA HPK
HPK
KOTABARU
HPK HL HPT
HPT HP
HPK
PULANGPISAU HL
SINGAPURA
HL KALIMANTAN TIMUR
TAPIN
3°0'0"S
HPK
3°0'0"S
KALIMANTAN BARAT
0°0'0"
0°0'0"
HP HPK
BARITOKUALA
KALIMANTAN SELATAN
HPT
HP
KSPA
HP
KALIMANTAN TEN GAH
HPK
HPK KALIMANTAN SELATAN SULAWESI BARAT
SULAWESI SELATA N
HPT
5°0'0"S
5°0'0"S
HP
BANJAR Daerah yang dipetakan

HP
KOTA BANJARMASIN
HPK
5
! 105°0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E
TANAHBUMBU
HL
KOTA BANJARBARU
LAUT JAWA DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMANTAUAN

SUM BER DAYA HUTAN
TANAHLAUT
TAH UN 2016
111°0'0"E 112°0'0"E 113°0'0"E 114°0'0"E 115°0'0"E

TABEL 3.20 & 3.21 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
2 Hutan lahan kering sekunder 193,7 614,9 2.383,0 1.581,3 4.772,8 71,8 4.844,6 937,5 5.782,1
5 Hutan mangrove primer 2,7 - - 6,6 9,3 0,1 9,4 35,9 45,3
7 Hutan tanaman 1,4 0,4 3,8 315,3 320,9 0,9 321,8 61,3 383,1
Jumlah Hutan 1.423,3 2.731,3 4.560,5 2.442,1 11.157,2 97,8 11.255,0 1.618,8 12.873,7
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 95,0 97,2 443,3 1.061,2 1.696,8 59,1 1.755,8 1.420,7 3.176,5
9 Belukar rawa 99,0 0,4 0,2 147,0 246,6 5,9 252,5 448,9 701,4
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 12,4 0,1 8,8 89,5 110,9 8,4 119,3 1.157,4 1.276,7
14 Transmigrasi 0,5 - - 1,1 1,6 - 1,6 21,1 22,7
15 Sawah 0,1 0,0 - 0,0 0,2 - 0,2 8,8 9,0
16 Tambak 24,3 0,1 - 135,5 159,9 1,0 161,0 98,3 259,2
17 Tanah terbuka 4,9 0,9 4,7 96,9 107,4 2,7 110,0 172,2 282,2
18 Pertambangan 0,7 2,2 1,0 29,1 33,0 0,2 33,2 90,2 123,3
19 Permukiman 1,2 0,2 0,7 3,0 5,2 0,2 5,3 73,0 78,4
20 Rawa 5,1 0,0 0,2 11,3 16,6 0,0 16,6 69,0 85,6
Jumlah Non Hutan 281,3 117,0 485,4 1.635,3 2.519,0 81,9 2.600,9 4.030,2 6.631,1
Total 1.704,7 2.848,2 5.045,9 4.077,3 13.676,1 179,7 13.855,8 5.649,0 19.504,8
113°0'0"E 114°0'0"E 115°0'0"E 116°0'0"E 117°0'0"E 118°0'0"E 119°0'0"E 120°0'0"E
HL
HPT
TAHUN 2015
HP
KSPA
HL
HP
4°0'0"N
4°0'0"N
HPT NUNUKAN HPK
HP
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAN

HL
HP HP
HL HL HP
HL
KALIMANTAN UTARA
HPT
KSPA HPT
HL HPT
KSPA
HP
HPT
TANA TIDUNG Skala 1: 4.500.000
0 200 Km
HPT
±
HP
KOTA TARAKAN U
HL HPK
HL
MALAYSIA LEGENDA :
3°0'0"N
3°0'0"N
HPT HPK HL
HP HL
Fungsi Kawasan
KALIMANTAN UTARA
HPT
HL
HP
5
! 5
BULUNGAN
HL
HL
HL
Batas Negara HL Hutan Lindung

HL
HL
KSPA HP
HP HP
Batas Provinsi
HPT

HPT
MALINAU LAUT SULAWESI HPT

HPT
HL

HPT
HP
HL HL HPT
Sungai Hutan Produksi yang dapat di-Konversi

HPT
HPK
HP HP
HL
Danau/ Waduk
HPT
HP HP
HP
2°0'0"N
2°0'0"N
Penutupan Lahan
HL
HP
BERAU
HP
HP
HL HL
HL HPT
HP Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
HL HL HL

HL
HL
HL HP
HL
HPT
Hutan Rawa Primer

HPT
Transmigrasi
HL HL
Hutan Rawa Sekunder

HPT HL
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP HPT HP !!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
HL HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL Tambak
HL HP HL

HPK
Tanah Terbuka
HL
HP !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL HP
1°0'0"N
1°0'0"N
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
KUTAI TIMUR Pertambangan

HL HPT
MAHAKAM ULU HL
HPT
Semak/Belukar Rawa
HPT
KAPUAS HULU
HP
HP HP
HL
HP
HP Pelabuhan Laut/Udara
TOLITOLI Savana Permukiman
KALIMANTAN BARAT
HP
HPT HL
HL
HL
HL
HP
KALIMANTAN TIMUR KSPA
Perkebunan Rawa
HP
KUTAI KARTANEGARA Sumber :

KOTA BONTANG 1. Hasil Penafsiran Citra Landsat 8 OLI Liputan Tahun 2015
KSPA
HP
R
HP HPK
SSA
HP
HL
HP
DONGGALA SK Menteri Kehutanan No. 718/Menhut-II/2014 Tanggal 29/08/2014

0°0'0"
0°0'0"
HPT
MURUNGRAYA 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

HL HP
A
SINTANG
AK
HP Catatan :
TM
LA
105°0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E
HP
KOTA SAMARINDA
KUTAI BARAT
SE
5
!
PARIGIMOUTONG
HP
5°0'0"N
5°0'0"N
SULAWESI TENGAHKOTA PALU
HPT
MALAYSIA
HP KSPA
BARITO UTARA 5
!
1°0'0"S
1°0'0"S
SINGAPURA
GUNUNGMAS HPT
HL HP
KALIMANTAN TIMUR
KALIMANTAN TENGAH
0°0'0"
0°0'0"
KALIMANTAN BARAT
KOTA BALIKPAPAN
HP PENAJAM PASER UTARA
HL KALIMANTAN TEN GAH
SULAWESI BARAT
KALIMANTAN SELATAN
SULAWESI SELATA N
KAPUAS BARITO SELATAN
MAMUJU UTARA
HPT
SIGI POSO
5°0'0"S
5°0'0"S
HL
KATINGAN
105°0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E
PASER
KSPA
KOTA PALANGKARAYA TABALONG

SULAWESI BARAT
KSPA
BARITO TIMUR
2°0'0"S
2°0'0"S
HL
MAMUJU TENGAH
KOTAWARINGIN TIMUR HP
KALIMANTAN SELATAN
HP
KSPA
SUM BER DAYA HUTAN
SULAWESI SELATANLUWU UTARA

5
! HP
KSPA DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI K EHU TANAN DAN TATA LINGK UN GAN
HL
BALANGAN KEM ENTERIAN LING KUN GAN HIDU P DAN KEHUTANAN

MAMUJU
HULUSUNGAI UTARA KOTABARU TAH UN 2016
PULANGPISAU
113°0'0"E 114°0'0"E 115°0'0"E 116°0'0"E 117°0'0"E 118°0'0"E 119°0'0"E 120°0'0"E

5
!
TABEL 3.22 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI SULAWESI UTARA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
5 Hutan mangrove primer 1,6 4,1 - - 5,6 - 5,6 2,7 8,3
6 Hutan mangrove sekunder 0,0 1,2 - - 1,2 - 1,2 1,8 3,0
7 Hutan tanaman * - - - - - - - - -
Jumlah Hutan 211,9 111,0 145,3 31,0 499,2 12,2 511,4 48,8 560,1
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 4,9 7,0 12,3 6,1 30,4 1,1 31,5 47,9 79,4
9 Belukar rawa 0,0 0,3 - - 0,3 - 0,3 0,9 1,2
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan - - - - - - - 0,3 0,3
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 0,0 0,4 0,0 0,0 0,5 0,0 0,5 46,9 47,4
16 Tambak - 0,1 - - 0,1 - 0,1 0,3 0,4
17 Tanah terbuka 1,2 4,6 0,8 0,1 6,7 0,0 6,7 1,5 8,2
18 Pertambangan - 0,0 0,3 - 0,3 - 0,3 0,6 0,9
19 Permukiman 0,0 0,2 0,0 0,0 0,2 0,0 0,2 25,2 25,4
20 Rawa - - - - - - - - -
Jumlah Non Hutan 33,3 50,8 63,7 33,3 181,1 2,5 183,6 695,8 879,4
Total 245,2 161,8 208,9 64,4 680,2 14,7 694,9 744,6 1.439,5
124°0'0"E 126°0'0"E

TAHUN 2015
HL PROVINSI SULAWESI UTARA
Skala 1: 3.000.000
KSPA
0 100 Km
±
KEPULAUAN TALAUD
U
HL
LEGENDA :
4°0'0"N
4°0'0"N
Fungsi Kawasan
HPT
5
HPT

HL

KEPULAUAN SANGIHE
HL
Penutupan Lahan

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
Tambak
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL Pertambangan
Savana Permukiman
HL
Perkebunan Rawa
LAUT SULAWESI
HL
Sumber :
2°0'0"N
2°0'0"N
KSPA-L
Catatan :
HL
115°0'0"E 120° 0'0"E 125° 0'0"E 130° 0'0"E
5°0'0"N
5°0'0"N
HL
MINAHASA UTARA
5
!
KOTA MANADO KOTA BITUNG
HL
HL
KSPA-L
KSPA-L
GORONTALO SULAWESI UTARA

KSPA
KOTA TOMOHON HALMAHERA BARAT KALIMANTAN TIMUR
MALUKU UTARA
0°0'0"
0°0'0"
HL

HL MINAHASA
HL
MINAHASA SELATAN MALUKU

HP SULAWESI TENGGARA
MINAHASA TENGGARA
5°0'0"S
5°0'0"S
HP
HPT
HL HL
HPT Daerah yang dipetakan
GORONTALO UTARA HP
HL KSPA HL
KOTA TERNATE
115°0'0"E 120° 0'0"E 125° 0'0"E 130° 0'0"E
HL
BOLAANGMONGONDOW UTARA
KOTA KOTAMOBAGU HPT
5
!
GORONTALO HL
HPT BOLAANGMONGONDOW BOLAANGMONGONDOW
HL
TIMUR
GORONTALO HL HL
BOALEMO KSPA
KOTA GORONTALO BONEBOLANGO

SULAWESI UTARA LAUT MALUKU
HPT
HL
5
!
SUMBER DAYA HUTAN
HPT HL
BOLAANGMONGONDOW SELATAN
HL
TAH UN 2016
124°0'0"E 126°0'0"E
TABEL 3.23 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI GORONTALO DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
4 Hutan rawa sekunder - 0,0 - - 0,0 - 0,0 - 0,0
5 Hutan mangrove primer 0,1 1,7 - - 1,8 - 1,8 0,7 2,5
7 Hutan tanaman *
Jumlah Hutan 185,5 180,6 193,7 63,3 623,0 30,6 653,6 53,9 707,5
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 5,3 9,8 27,8 12,4 55,4 19,4 74,7 38,6 113,4
9 Belukar rawa 0,1 0,2 - - 0,3 0,0 0,3 0,8 1,1
10 Savana - - - - - - - - -
11 Perkebunan 0,0 0,3 0,6 0,0 0,9 4,5 5,4 27,3 32,7
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah - 0,1 0,0 0,0 0,1 0,3 0,4 30,9 31,3
16 Tambak 2,1 3,0 - 0,0 5,1 - 5,1 3,1 8,2
17 Tanah terbuka 0,1 0,1 1,1 0,3 1,5 0,1 1,7 0,9 2,5
18 Pertambangan - - 0,2 - 0,2 - 0,2 0,0 0,2
19 Permukiman 0,0 0,1 0,1 0,0 0,2 0,2 0,4 13,3 13,7
20 Rawa - 0,0 - - 0,0 - 0,0 0,3 0,3
Jumlah Non Hutan 11,2 24,0 57,4 26,6 119,2 51,9 171,1 319,9 491,0
Total 196,7 204,6 251,1 89,9 742,2 82,4 824,7 373,8 1.198,5
121°40'0"E 122°30'0"E 123°20'0"E

TAHUN 2015
PROVINSI GORONTALO
Skala 1: 1.500.000
0 80 Km
±
1°40'0"N
1°40'0"N
U
LEGENDA :
Fungsi Kawasan
5
LAUT SULAWESI Batas Provinsi HL Hutan Lindung
TOLITOLI
Penutupan Lahan

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
BUOL Tambak
HL
KSPA
SULAWESI TENGAH HPT

HP
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tanah Terbuka
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
Pertambangan
HP
GORONTALO UTARA
HL HP
SULAWESI UTARA Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
0°50'0"N
0°50'0"N
HPT
HPT HL
KSPA
HPT
Savana
HPK
Permukiman
HL HPT
HPK
HPK
HL HL HPT HL
HP
HP
HL BOLAANGMONGONDOW UTARA
HP HL HL
HL HL
Perkebunan Rawa
GORONTALO
HL
PAHUWATO HPT
BOALEMO
KSPA
HPT
HP
GORONTALO
HPT HPK
Sumber :
KSPA
HP HL HPT
HPK HPT HPK

HP HL 1. Hasil Penafsiran Citra Landsat 8 OLI Liputan Tahun 2015
HPT
PARIGIMOUTONG HP
HPT HL
HL
HL HP HL
5
! SK Menteri Kehutanan No. 325/Menhut-II/2010 Tanggal 25/05/2010
HL
KSPA HL
Catatan :
HL
HL
HPT
BOLAANGMONGONDOW SELATAN 115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E 130°0'0"E
5°0'0"N
5°0'0"N
HP
GORONTALOSULAWESI UTARA
KALIMANTAN TIMUR
0°0'0"
0°0'0"
MALUKU
SULAWESI TENGGARA
5°0'0"S
5°0'0"S
LAUT MALUKU
0°0'0"
0°0'0"
115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E 130°0'0"E
TOJOUNAUNA
SUM BER DAYA HUTAN
TAH UN 2016
121°40'0"E 122°30'0"E 123°20'0"E

TABEL 3.24 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI SULAWESI TENGAH DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 430,8 732,7 622,1 133,9 1.919,5 64,7 1.984,3 133,8 2.118,0
3 Hutan rawa primer - 0,2 - - 0,2 - 0,2 - 0,2
4 Hutan rawa sekunder - 1,3 - 0,0 1,3 - 1,3 6,3 7,6
7 Hutan tanaman * - - 0,1 0,0 0,2 1,5 1,6 0,7 2,3
Jumlah Hutan 564,9 1.170,5 1.183,3 296,3 3.214,9 164,2 3.379,1 528,7 3.907,9
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 55,5 58,0 119,2 47,3 280,1 21,3 301,4 421,1 722,5
9 Belukar rawa 0,0 0,2 - 0,0 0,2 0,0 0,2 4,7 4,9
10 Savana 1,2 0,7 5,3 0,1 7,4 0,4 7,8 19,0 26,8
11 Perkebunan 1,4 0,3 2,1 2,1 5,8 2,5 8,2 125,2 133,4
14 Transmigrasi - - - - - - - 4,9 4,9
15 Sawah 1,1 0,3 0,3 0,2 2,0 0,1 2,0 118,4 120,4
16 Tambak 0,0 0,3 0,2 - 0,6 - 0,6 12,7 13,2
17 Tanah terbuka 2,3 7,5 7,8 2,9 20,4 6,2 26,5 33,5 60,1
18 Pertambangan 0,7 0,2 0,8 - 1,8 0,1 1,9 3,2 5,0
19 Permukiman 0,1 0,0 0,1 0,0 0,3 0,4 0,7 27,9 28,6
20 Rawa - 0,1 - - 0,1 - 0,1 0,1 0,2
Jumlah Non Hutan 83,5 105,6 207,7 105,6 502,4 53,1 555,4 1.571,4 2.126,8
Total 648,4 1.276,1 1.391,0 401,8 3.717,2 217,3 3.934,6 2.100,1 6.034,7
120°0'0"E 122°0'0"E 124°0'0"E

!
5
KSPA
HP
MINAHASA
TAHUN 2015
HPT HP
HPT
HP
HP
PROVINSI SULAWESI TENGAH
KSPA
Skala 1: 3.500.000
HPT HP
MINAHASA SELATAN 0 120 Km
HL
HPT MINAHASA TENGGARA
HL HL BUOL
±
HP
HPK
HL
GORONTALO UTARA
HL U
GORONTALO
HL
TOLITOLI
HPT
HPT BOLAANGMONGONDOW UTARA

KSPA
HL KOTA KOTAMOBAGU
HL PAHUWATO BOLAANGMONGONDOW
BOALEMO
LEGENDA :
R
HPT HL
GORONTALO
SULAWESI UTARA
SA
KSPA
PARIGIMOUTONG Fungsi Kawasan
AS
HPT HL
HPT HPT
!
HL !
5
AK
HL
BOLAANGMONGONDOW SELATAN
KSPA
HL
TM
HPT
Batas Kabupaten Hutan Produksi Terbatas

HP
HPT
HPT
LA
HL

SE
HP

HL
HPK
0°0'0"
0°0'0"
HL
Penutupan Lahan
HPT
LAUT MALUKU
KSPA

HPT

HL
KSPA-L
Hutan Rawa Sekunder
HPT
Sawah
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
Teluk Tomini
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
Tambak
HPT HPT
HL HP
KSPA

HL
Tanah Terbuka
HL KSPA
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
! Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
KOTA PALU5 HPT

HP
HP HL
HP
Pertambangan
HL
Semak/Belukar Rawa
HL
BANGGAI Pelabuhan Laut/Udara
HP
HP
HPT HPT
Savana
HPT
HPT
Permukiman
HL
HP
HPK
HPK
HL HP
Hutan Tanaman
HP
TOJOUNAUNA Tubuh Air
HPT
HL
HP HPT
BANGGAI KEPULAUAN
HL
DONGGALA
HPT HPK HP
HL
SULAWESI TENGAH Perkebunan

KSPA
Rawa
HPT HL
HL HL
HPT
HPT HL HP HL HP
HL HL HL
MAMUJU UTARA HPK
HP
SIGI KSPA HP HL HL
HP
HPT HPT
POSO
HL
HP
HP
BANGGAI LAUT
HP
Sumber :
HPT
HPK
MOROWALI UTARA
HPT KSPA
HPT HPT HPT HPT

HL
HL

HP
HL
HL
PULAU TALIABU
HL HPK
HL HL HL
Catatan :
HPT
HL
2°0'0"S
2°0'0"S
KSPA
HL
MAMUJU TENGAH - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
Teluk Tolo
HPT
HL
KSPA
HP
HP HP
HL
120° 0'0"E 125° 0'0"E 130° 0'0"E 135° 0'0"E
HP HPT
HL
HPT HP
HP
SULAWESI BARAT
HPT
HL
LUWU UTARA GORONTALO SULAWESI UTARA
SULAWESI SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
0°0'0"
0°0'0"
MAMUJU
LUWU TIMUR SULAWESI TENGAH PAPUA BARAT
HL
!
5 MALUKU
SULAWESI TENGGARA PAPUA
MOROWALI
5°0'0"S
5°0'0"S
HPK
TORAJA UTARA HP
HPT
HL
HL
LAUT BANDA
KOTA PALOPO
MAJENE MAMASA
HPT
Daerah yang dipetakan TIMOR LESTE
TANATORAJA HL 120° 0'0"E 125° 0'0"E 130° 0'0"E 135° 0'0"E
KOLAKA UTARA
LUWU
SULAWESI TENGGARA
KONAWE UTARA
POLEWALI MANDAR
ENREKANG KOLAKA TIMUR SUMBER DAYA HU TAN
PINRANG DIREKTORAT JENDERAL PLANO LOGI K EHU TANAN DAN TATA LINGKU NGAN
KONAWE
HPT
SIDENRENGRAPPANG KEMENTERIAN LING KUNG AN HIDUP DAN KEHU TANAN

WAJO KOLAKA TAHU N 2016
120°0'0"E 122°0'0"E 124°0'0"E
!
5
TABEL 3.25 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
3 Hutan rawa primer - - - 0,1 0,1 - 0,1 - 0,1
4 Hutan rawa sekunder 0,5 2,1 0,0 2,0 4,6 - 4,6 1,4 6,0
5 Hutan mangrove primer - 6,4 0,0 0,0 6,4 0,0 6,4 2,9 9,3
7 Hutan tanaman * - - - 1,4 1,4 0,1 1,5 0,4 1,8
Jumlah Hutan 199,7 957,0 386,4 211,8 1.754,9 35,4 1.790,3 124,1 1.914,4
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 34,7 64,7 37,0 94,9 231,3 21,5 252,8 248,0 500,8
9 Belukar rawa 21,4 3,5 4,7 0,2 29,8 0,2 29,9 12,2 42,1
10 Savana 4,3 12,1 5,3 6,0 27,8 3,9 31,7 97,9 129,5
11 Perkebunan 0,0 1,1 0,1 1,3 2,5 0,4 3,0 25,4 28,3
14 Transmigrasi - - - 0,1 0,1 - 0,1 1,2 1,3
15 Sawah 12,5 1,4 4,0 5,2 23,1 2,6 25,7 203,3 229,0
16 Tambak 0,0 2,5 0,0 0,7 3,2 0,0 3,3 19,6 22,9
17 Tanah terbuka 1,3 3,1 4,4 7,9 16,6 5,4 22,0 25,6 47,6
18 Pertambangan - 0,0 0,8 1,8 2,6 0,1 2,7 2,3 5,0
19 Permukiman 0,1 0,2 0,0 0,0 0,3 0,0 0,4 35,0 35,3
20 Rawa - - - 0,2 0,2 - 0,2 0,0 0,3
Jumlah Non Hutan 83,2 124,5 80,5 189,8 477,9 58,1 536,1 1.161,2 1.697,2
Total 282,9 1.081,5 466,9 401,6 2.232,8 93,6 2.326,4 1.285,2 3.611,6
121°0'0"E 122°0'0"E 123°0'0"E 124°0'0"E
SULAWESI SELATAN
LUWU TIMUR
Teluk Bone HL
HPT
HL
SULAWESI TENGAH TAHUN 2015

MOROWALI
HL
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

3°0'0"S
3°0'0"S
HL
HL HP Skala 1: 2.500.000
KONAWE 0 100 Km
HPT
HPK
HL
HP
HL
±
U
HPT
HL
KOLAKA UTARA HPT

HL
HPT HPK HP
KONAWE UTARA
LEGENDA :
Fungsi Kawasan
HP
HL
HPT
HL HPT
HL
HP
HPT HL
HL
5
HL
HL
HP
HL
KSPA-L
HL HL
Batas Kabupaten Hutan Produksi Terbatas

HPK
HPT HPT
HL HPT

HP
HPT HP
HL HL
KOLAKA TIMUR SULAWESI TENGGARA

HPT
KOLAKA HL
HP
HP
HPT
HP KSPA
Penutupan Lahan
!
5
4°0'0"S
4°0'0"S
HPT

KSPA
KOTA KENDARI
LAUT BANDA
HP
HPT

HP HL
KSPA-L HP
HPT
HPT
HL
KONAWE KEPULAUAN HPT
Hutan Rawa Primer
HL
Transmigrasi
KSPA HL
HL
HL
HL HP HP

!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
KONAWE SELATAN
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL HP KSPA
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
Tambak
HP
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
Pertambangan
KSPA KSPA
HPK
Semak/Belukar Rawa
KSPA
Savana
HP
HP
BUTON UTARA Permukiman
BOMBANA
HP
HPK
HPT
HPT HP HL
HL Perkebunan Rawa
HPK
HPK
MUNA
Sumber :
5°0'0"S
5°0'0"S
HP

HL
HPT
HL
HL
HP SK Menteri Kehutanan No. 465/Menhut-II/2011 Tanggal 09/08/2011
HL
HP
Catatan :
HP
BUTON - Batas-batas yang tergambar tidak sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan
WAKATOBI
HPT HP
KSPA HP
HL
HL HL 115°0'0"E 120° 0'0"E 125° 0'0"E 130° 0'0"E
HP
HPT HL
HPT KOTA BAU-BAU
SULAWESI UTARA
HL GORONTALO
HP KALIMANTAN TIMUR
0°0'0"
0°0'0"
HL
KSPA-L
HPT
SULAWESI TENGAH
LAUT FLORES MALUKU

SULAWESI TENGGARA
5°0'0"S
5°0'0"S
6°0'0"S
6°0'0"S
115°0'0"E 120° 0'0"E 125° 0'0"E 130° 0'0"E

SUMBER DAYA HU TAN
TAHU N 2016
121°0'0"E 122°0'0"E 123°0'0"E 124°0'0"E

TABEL 3.26 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI SULAWESI BARAT DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
4 Hutan rawa sekunder - - - - - - - 0,4 0,4
6 Hutan mangrove sekunder - 1,2 0,7 - 1,9 0,3 2,2 2,8 4,9
7 Hutan tanaman *
Jumlah Hutan 202,4 303,6 234,2 45,5 785,7 5,8 791,5 30,6 822,1
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 3,7 43,9 38,2 10,2 95,9 2,0 98,0 73,4 171,4
9 Belukar rawa - 0,4 0,1 0,1 0,6 0,0 0,7 1,0 1,7
10 Savana 2,2 7,5 2,0 1,7 13,4 0,0 13,4 12,1 25,4
11 Perkebunan - 0,3 0,2 0,3 0,8 0,9 1,7 67,5 69,2
14 Transmigrasi - - - - - - - 3,7 3,7
15 Sawah 0,1 1,4 1,2 0,0 2,7 0,1 2,8 47,9 50,7
16 Tambak - 4,9 2,8 - 7,7 0,4 8,1 10,6 18,7
17 Tanah terbuka 0,2 4,1 2,8 0,3 7,5 0,1 7,5 4,4 12,0
18 Pertambangan - - - - - - - - -
19 Permukiman 0,0 0,1 0,0 0,0 0,1 0,0 0,1 7,4 7,5
20 Rawa - - - - - - - - -
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - - - - - - -
Jumlah Non Hutan 12,7 148,4 96,5 26,4 284,1 16,8 300,9 557,3 858,1
Total 215,2 452,0 330,7 71,9 1.069,8 22,6 1.092,4 587,9 1.680,2
119°0'0"E 120°0'0"E 121°0'0"E

TAHUN 2015
KOTA PALU
!
5 PROVINSI SULAWESI BARAT
Teluk Poso
Skala 1: 2.000.000
1°0'0"S
1°0'0"S
0 80 Km
PARIGIMOUTONG
±
HPT
U
DONGGALA
HL
HL
HL LEGENDA :
Fungsi Kawasan
HPK !

HL
MAMUJU UTARA SIGI
TOJOUNAUNA Hutan Produksi
Sungai HP
SULAWESI TENGAH
HLHL HPK
HPT
POSO Danau/ Waduk HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HPT HL
HL Penutupan Lahan
HL

HL

HPT
HPT

Hutan Rawa Primer
HL
Transmigrasi
HL KSPA
HPT
MOROWALI UTARA Hutan Rawa Sekunder Sawah

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
2°0'0"S
2°0'0"S
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
MAMUJU TENGAH Tambak
HPT HPT

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
Pertambangan
HPT KSPA Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
R
Savana Permukiman
SSA
HP
KSPA

KA
HPT
HPT HP HP
Perkebunan
HL
LUWU UTARA Rawa

MA
HL
HP HL
HPT HL
HPT LUWU TIMUR
AT
HL
SEL
HL HPT KSPA
HP MAMUJU Sumber :
HL
MAMUJU
!
5 SULAWESI BARAT HL 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
HPK
HL
KSPA 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Catatan :
HL
HL
HPT
HL
SULAWESI SELATAN
HPT KSPA
HP
115°0'0"E 120° 0'0"E 125° 0'0"E 130° 0'0"E
5°0'0"N
HL
TORAJA UTARA
HL
HPT HPT
KOTA PALOPO
3°0'0"S
3°0'0"S
HL
MAMASA
Teluk Bone
KALIMANTAN TIMUR
HPT HL GORONTALO SULAWESI UTARA
MAJENE
0°0'0"
0°0'0"
HPT
HL
HL
HPT TANATORAJA SULAWESI TENGAH PAPUA BARAT
HL
HL HPT
SULAWESI BARAT
MALUKU
HPT
KOLAKA UTARA SULAWESI TENGGARA
HL
5°0'0"S
5°0'0"S
HL
SULAWESI TENGGARA
HPT
HL
POLEWALI MANDAR LUWU Daerah yang dipetakan

115°0'0"E 120° 0'0"E 125° 0'0"E 130° 0'0"E
HL
KOLAKA TIMUR
KSPA
HL ENREKANG
PINRANG
SUMBER DAYA HU TAN
SIDENRENGRAPPANG DIREKTORAT JENDERAL PLANO LOGI K EHU TANAN DAN TATA LINGKU NGAN
WAJO KOLAKA TAHU N 2016
119°0'0"E 120°0'0"E 121°0'0"E

TABEL 3.27 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI SULAWESI SELATAN DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
4 Hutan rawa sekunder 0,0 - - - 0,0 - 0,0 0,0 0,1
5 Hutan mangrove primer - 0,0 - - 0,0 - 0,0 2,8 2,8
6 Hutan mangrove sekunder - 7,9 2,7 - 10,6 - 10,6 10,6 21,2
7 Hutan tanaman * 0,6 2,3 6,4 1,7 11,0 - 11,0 2,8 13,9
Jumlah Hutan 184,8 833,2 287,1 40,6 1.345,8 10,9 1.356,7 76,9 1.433,6
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 25,8 165,8 70,6 23,8 285,9 1,7 287,6 305,1 592,8
9 Belukar rawa - 0,3 0,2 - 0,5 - 0,5 14,8 15,3
10 Savana 1,0 41,8 5,3 0,8 49,0 0,0 49,0 35,9 84,9
11 Perkebunan 0,0 0,4 1,3 0,5 2,1 0,1 2,2 34,1 36,3
14 Transmigrasi 0,0 0,0 0,0 - 0,1 - 0,1 2,2 2,3
15 Sawah 2,8 6,4 4,8 5,1 19,2 0,0 19,2 575,9 595,1
16 Tambak - 22,6 5,7 - 28,3 - 28,3 77,0 105,3
17 Tanah terbuka 1,0 7,5 3,1 1,2 12,8 0,0 12,8 6,7 19,5
18 Pertambangan 0,0 1,6 - 0,1 1,7 - 1,7 1,0 2,6
19 Permukiman 0,0 0,3 0,1 0,0 0,5 - 0,5 45,9 46,4
20 Rawa - - - - - - - - -
Jumlah Non Hutan 59,6 399,5 207,7 83,4 750,2 12,1 762,3 2.302,5 3.064,8
Total 244,5 1.232,7 494,8 124,0 2.096,0 23,0 2.119,0 2.379,4 4.498,4
118°0'0"E 120°0'0"E 122°0'0"E
MAMUJU UTARA BANGGAI LAUT

SIGI
POSO PETA PENUTUPAN LAHAN
2°0'0"S
2°0'0"S
Teluk Tolo
HL
MAMUJU TENGAH
HPT
HPK
HPT
MOROWALI UTARA TAHUN 2015
HPT
HL
PROVINSI SULAWESI SELATAN

SULAWESI TENGAH
HL
HL
HL KSPA
Skala 1: 3.750.000
LUWU UTARA HPK 0 160 Km
HPT
HPT HL
HL HL KSPA
±
HPK
MAMUJU
HL
HL LUWU TIMUR U
SULAWESI BARAT
5
! HL
HPT
HL HL
HL
HL HPT KSPA HL MOROWALI
HPT
HL
LEGENDA :
AR
TORAJA UTARA
Fungsi Kawasan
HL
HL
SS
HL KOTA PALOPO
MAJENE MAMASA
KONAWE 5
A
Teluk Bone
AK
HL
TANATORAJA Batas Provinsi HL Hutan Lindung

TM
HP
HL
HL KOLAKA UTARA Batas Kabupaten HPT Hutan Produksi Terbatas

LA
LUWU
POLEWALI MANDAR HL
KONAWE UTARA Sungai HP Hutan Produksi
SE
HPT HL
ENREKANG HL
HL
PINRANG
SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA

HPT
Penutupan Lahan
SIDENRENGRAPPANG HP KOLAKA TIMUR
KOLAKA
4°0'0"S
4°0'0"S
KOTA PARE-PARE WAJO 5
!
KOTA KENDARI
HL HPT
KONAWE KEPULAUAN
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
KONAWE SELATAN
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
SOPPENG Tambak
HL
Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
BARRU Pertambangan
HL
HPT BOMBANA Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara

BONE
HL
BUTON UTARA
HPT
KSPA-L
HL
KSPA Savana Permukiman
PANGKAJENE KEPULAUAN HL

HP
MUNA
MAROS
HPT Perkebunan Rawa
HL
KOTA MAKASSAR
5
! HP HL
SINJAI
HP BUTON Sumber :
GOWA
HPT
HL
TAKALAR 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
HL
BULUKUMBA KOTA BAU-BAU
HP BANTAENG SK Menteri Kehutanan No. 434/Menhut-II/2009, Tanggal 23/07/2009
JENEPONTO
KSPA
Catatan :
110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E 130°0'0"E 135°0'0"E
5°0'0"N
5°0'0"N
6°0'0"S
6°0'0"S
SELAYAR
KALIMANTAN TIMUR GORONTALOSULAWESI UTARA
0°0'0"
0°0'0"
HPT
MALUKU
SULAWESI TENGGARA PAPUA
5°0'0"S
5°0'0"S
KSPA-L
TIMOR LESTE
10°0'0"S
10°0'0"S
110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E 125°0'0"E 130°0'0"E 135°0'0"E
HL

HL
SUM BER DAYA HUTAN
TAH UN 2016
118°0'0"E 120°0'0"E 122°0'0"E

TABEL 3.28 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI BALI DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
6 Hutan mangrove sekunder 1,5 - 0,0 - 1,5 - 1,5 0,3 1,8
7 Hutan tanaman 0,6 0,5 0,4 0,2 1,7 - 1,7 0,1 1,8
Jumlah Hutan 12,8 72,3 1,0 0,3 86,3 0,0 86,3 15,8 102,1
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 7,4 13,2 3,6 0,8 25,1 - 25,1 16,2 41,3
9 Belukar rawa 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 0,0 0,0
10 Savana 0,1 0,0 0,0 - 0,1 - 0,1 0,1 0,2
11 Perkebunan 0,0 0,0 0,0 - 0,0 - 0,0 0,3 0,3
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 0,1 0,1 0,1 0,1 0,4 - 0,4 108,0 108,4
16 Tambak 0,0 - - - 0,0 - 0,0 0,6 0,6
17 Tanah terbuka 1,7 2,7 0,4 0,3 5,2 - 5,2 2,2 7,4
18 Pertambangan - - - - - - - - -
19 Permukiman 0,2 0,0 0,0 0,0 0,2 - 0,2 50,6 50,8
20 Rawa - - - - - - - 0,0 0,0
Jumlah Non Hutan 10,1 23,5 5,8 1,6 40,9 - 40,9 423,8 464,7
Total 22,9 95,8 6,7 1,9 127,3 - 127,3 439,6 566,9
114°40'0"E 115°0'0"E 115°20'0"E 115°40'0"E

SITUBONDO
TAHUN 2015
PROVINSI BALI
Skala 1: 800.000
0 30 Km
LAUT BALI
±
U
8°0'0"S
8°0'0"S
LEGENDA :
Fungsi Kawasan
!
KSPA-L Batas Provinsi HL Hutan Lindung

KSPA

KSPA

HPT

HPT
HPK
HP HL
KSPA KSPA HPT
HPT
KSPA HPT
HPT HL HL HL
HL HL HL
HPT HL HL HL HL HL HL HL HL
HL HL
KSPA HL HL HL
HL HL HL HL HL HL
Penutupan Lahan
HL HL
HL HL HL
HL HL HL
HL
HL HL HL HL HL HL
HL HL
HL HL HPTHPT HPT
KSPA-L HL HL HL HL HPT

HP HPT HPT KSPA

HP
KSPA HPTHPT HPT
HL
KSPA KSPA
BULELENG
KSPA
KSPA-L KSPA KSPA KSPA

HPT HPT

KSPA HPT
KSPA HPTHPT KSPA HL
HP HL HL KSPA
KSPA KSPA
KSPA KSPA KSPA
Hutan Rawa Primer

HL KSPA
Transmigrasi
KSPA HL
KSPA
BANGLI KSPA HPT
Hutan Rawa Sekunder

KSPA
Sawah
Se
HL
JEMBRANA
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
la
!!!!!! !!!!!! !!!!

8°20'0"S
8°20'0"S
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!

HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tambak
tB
KSPA-L
BALI
HL
ali
HL

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL HL HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
KARANGASEM
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
Pertambangan
HL
HP HP
HP HP HL
HL
HL
HL
TABANAN Savana Permukiman

HL
k Perkebunan
bo
KSPA
GIANYAR Rawa
om
tL
HL
la
Se Sumber :
BADUNG SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 433/Kpts-II/1999 Tanggal 15/06/1999
Catatan :
g
un
B ad
lat
8°40'0"S
8°40'0"S
KOTA DENPASAR HP 112°0'0"E 114°0'0"E 116°0'0"E 118°0'0"E
Se
HP HL
HP
HP HP
HP HL
BANYUWANGI
!
5 HP HL
6°0'0"S
6°0'0"S
JAWA TIMUR
KSPA HL HL HL
HL
KSPA KSPA HL
HPK
KLUNGKUNG
KSPA HL
HPK
KSPA
KSPA
HPK HL
JAWA TIMUR
8°0'0"S
8°0'0"S
HPK HPT
HPT
HPT
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
10°0'0"S
10°0'0"S
112°0'0"E 114°0'0"E 116°0'0"E 118°0'0"E
SAMUDERA INDONESIA DIREKTORAT INVENTARISASI DAN PEMAN TAUAN

SUMBER DAYA HU TAN
9°0'0"S
9°0'0"S
TAHU N 2016
114°40'0"E 115°0'0"E 115°20'0"E 115°40'0"E

TABEL 3.29 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
7 Hutan tanaman * 0,5 0,6 0,0 0,7 1,8 - 1,8 1,0 2,8
Jumlah Hutan 73,7 363,9 204,6 73,6 715,7 - 715,7 75,5 791,2
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 35,8 43,8 54,0 43,7 177,4 - 177,4 181,8 359,2
9 Belukar rawa 0,5 - - - 0,5 - 0,5 0,1 0,6
10 Savana 4,2 2,0 3,1 0,0 9,4 - 9,4 1,3 10,7
11 Perkebunan - - - - - - - 0,0 0,0
14 Transmigrasi - 0,0 - - 0,0 - 0,0 0,0 0,0
15 Sawah 0,1 1,8 1,3 3,7 7,0 - 7,0 276,7 283,7
16 Tambak - 0,1 1,7 0,1 1,9 - 1,9 11,1 12,9
17 Tanah terbuka 46,9 0,5 2,4 5,5 55,3 - 55,3 8,1 63,4
18 Pertambangan - 0,0 0,0 1,8 1,8 - 1,8 - 1,8
19 Permukiman 0,1 0,1 0,2 0,3 0,6 - 0,6 27,7 28,3
20 Rawa - - - - - - - 0,0 0,0
Jumlah Non Hutan 94,4 66,6 82,1 77,0 320,1 - 320,1 868,8 1.188,9
Total 168,0 430,5 286,7 150,6 1.035,8 - 1.035,8 944,3 1.980,2
116°0'0"E 117°0'0"E 118°0'0"E 119°0'0"E
7°0'0"S
7°0'0"S
JAWA TIMUR PETA PENUTUPAN LAHAN
TAHUN 2015
SUMENEP
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Skala 1: 2.250.000
0 100 Km
±
U
LEGENDA :
Fungsi Kawasan
LAUT FLORES !

8°0'0"S
8°0'0"S
LAUT BALI Penutupan Lahan
HPT KSPA Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering

HP

KSPA
KSPA KSPA
HP

LOMBOK UTARA
HP
KSPA
Hutan Rawa Sekunder

HL
Sawah
HL !!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
KSPA
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
KOTA BIMA Hutan Mangrove Primer

!!!!!! !!!!!! !!!!
Tambak
HP
HL HPT
HP
HP HL
DOMPU HL
HP
KSPA
LOMBOK TIMUR Hutan Mangrove Sekunder Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
KOTA MATARAM
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
!
5 HL BIMA HL HP MANGGARAI BARAT Pertambangan
LOMBOK TENGAH HP
HL HL
LOMBOK BARAT HP
HPT
HP
HPT
HPT
HP
HPT HL
NUSA TENGGARA BARAT

Savana
HP
Permukiman
HP HP HP
HPT HL
HP
HPT
Hutan Tanaman
HL HPT
Tubuh Air
HL HP HPT HL
SUMBAWA
HPT HL HP HP HP
HPT
HL HP
Perkebunan
HL
Rawa
HPT
SUMBAWA BARAT
HL
HPT
HPT
HPT
HP
9°0'0"S
9°0'0"S
HP
HPT
HPT
Sumber :
Catatan :
116°0'0"E 118°0'0"E 120° 0'0"E 122° 0'0"E
6°0'0"S
6°0'0"S
SUMBA BARAT DAYA
JAWA TIMUR
NUSA TENGGARA TIMUR

SUMBA BARAT
8°0'0"S
8°0'0"S
BALI
NUSA TENGGARA TIMUR
NUSA TENGGARA BARAT
10°0'0"S
10°0'0"S
10°0'0"S
10°0'0"S
116°0'0"E 118°0'0"E 120° 0'0"E 122° 0'0"E
SAMUDERA INDONESIA
SUMBER DAYA HU TAN
TAHU N 2016
116°0'0"E 117°0'0"E 118°0'0"E 119°0'0"E

TABEL 3.30 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
2 Hutan lahan kering sekunder 85,2 365,5 112,6 172,4 735,6 17,0 752,6 1.023,0 1.775,7
4 Hutan rawa sekunder 0,2 - - - 0,2 - 0,2 0,3 0,5
7 Hutan tanaman * 0,3 0,0 - 0,4 0,7 - 0,7 2,5 3,3
Jumlah Hutan 157,0 412,1 117,6 193,6 880,2 18,6 898,8 1.068,2 1.967,0
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 44,9 69,3 18,5 27,5 160,1 9,9 170,0 406,0 576,0
9 Belukar rawa 0,6 0,1 0,0 0,1 0,8 - 0,8 3,3 4,1
10 Savana 36,3 101,3 17,6 32,9 188,1 67,5 255,6 612,4 868,0
11 Perkebunan - - - - - - - 0,2 0,2
14 Transmigrasi - - - - - - - 0,0 0,0
15 Sawah 0,0 1,3 1,2 0,5 3,1 2,2 5,3 76,6 81,9
16 Tambak 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 1,7 1,7
17 Tanah terbuka 5,0 11,0 5,0 3,2 24,2 3,1 27,3 73,9 101,2
18 Pertambangan - - - - - - - - -
19 Permukiman 0,2 1,2 0,2 0,9 2,5 1,2 3,7 67,0 70,7
20 Rawa 0,7 0,0 - 0,0 0,7 - 0,7 5,0 5,7
Jumlah Non Hutan 103,2 272,3 56,4 102,5 534,5 95,0 629,4 2.126,1 2.755,5
Total 260,2 684,4 174,0 296,1 1.414,7 113,6 1.528,3 3.194,3 4.722,5
119°0'0"E 120°0'0"E 121°0'0"E 122°0'0"E 123°0'0"E 124°0'0"E 125°0'0"E
6°0'0"S
6°0'0"S
SULAWESI SELATAN
SELAYAR PETA PENUTUPAN LAHAN
TAHUN 2015
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Skala 1: 4.000.000
0 120 Km
±
U
7°0'0"S
7°0'0"S
LEGENDA :
Fungsi Kawasan
5
Batas Negara HL Hutan Lindung

Batas Provinsi HPT Hutan Produksi Terbatas

LAUT FLORES
HP
Sungai HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi

Danau/ Waduk
8°0'0"S
8°0'0"S
Penutupan Lahan

NUSA TENGGARA BARAT Pertanian Lahan Kering
HL
HL
HL
ALOR HL Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
FLORES TIMUR LEMBATA
HL
HL
KOTA BIMA
HL
MANGGARAI
HL
Hutan Rawa Sekunder

HL
Sawah
HP !!!!!! !!!!!! !!!!
Selat Ombai
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
MANGGARAI BARAT MANGGARAI TIMUR

!!!!!! !!!!!! !!!!
KSPA-L
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
BIMA
KSPA
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT

NUSA TENGGARA TIMUR NGADA NAGEKEO
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
KSPA-L
HL ENDE SIKKA
HL
Tambak
HP
HL HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
Pertambangan
HP
9°0'0"S
9°0'0"S
TIMOR LESTE Semak/Belukar Rawa Pelabuhan Laut/Udara
Selat Sumba BELU Savana
HL
Permukiman
HPT Hutan Tanaman Tubuh Air
LAUT SAWU
HL
HP
TIMOR TENGAH UTARA Perkebunan Rawa

HL
HL HP HPT
MALAKA
HP HL
SUMBA TENGAH
HL
HL HPK HL
SUMBA BARAT
HPT HP
KSPA
Sumber :
TIMOR TENGAH SELATAN 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
SUMBA TIMUR KUPANG SK Menteri Kehutanan No. 3911/Menhut-VII/KUH/2014 Tanggal 14/05/2014
HL
HPT HL
10°0'0"S
10°0'0"S
HL HP
Catatan :
HL
HL
KSPA-L

KSPA
KOTA KUPANG
5
!
HP HL
115°0'0"E 120° 0'0"E 125° 0'0"E
5°0'0"S
5°0'0"S
SULAWESI SELATAN
SABU RAIJUA
JAWA TIMUR
ROTE NDAO BALI NUSA TENGGARA TIMUR

NUSA TENGGARA BARAT TIMOR LESTE
10°0'0"S
10°0'0"S
11°0'0"S
11°0'0"S
115°0'0"E 120° 0'0"E 125° 0'0"E
SAMUDERA INDONESIA LAUT TIMOR

SUMBER DAYA HUTAN
12°0'0"S
12°0'0"S
TAH UN 2016
119°0'0"E 120°0'0"E 121°0'0"E 122°0'0"E 123°0'0"E 124°0'0"E 125°0'0"E

TABEL 3.31 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI MALUKU UTARA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
3 Hutan rawa primer - - - - - 0,1 0,1 0,0 0,2
4 Hutan rawa sekunder - 0,0 - 3,3 3,3 0,4 3,8 0,3 4,1
5 Hutan mangrove primer - 20,6 0,2 0,5 21,3 0,9 22,2 7,7 29,9
6 Hutan mangrove sekunder - 8,5 0,1 0,6 9,2 0,8 10,1 6,6 16,6
7 Hutan tanaman * - 0,6 3,6 30,4 34,7 1,7 36,4 0,1 36,5
Jumlah Hutan 204,9 501,3 564,3 370,7 1.641,2 313,0 1.954,3 116,7 2.070,9
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 8,7 51,2 49,2 61,7 170,8 106,2 277,0 66,4 343,4
9 Belukar rawa - 1,1 0,0 1,1 2,2 0,5 2,7 1,3 4,0
10 Savana - - 0,0 0,9 1,0 - 1,0 0,1 1,0
11 Perkebunan - - 0,0 - 0,0 0,1 0,2 2,3 2,5
14 Transmigrasi - - - 0,1 0,1 0,3 0,4 4,2 4,6
15 Sawah - - 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,2 6,2
16 Tambak - - - - - - - 0,0 0,0
17 Tanah terbuka 1,3 2,4 4,2 3,2 11,0 2,7 13,7 4,9 18,6
18 Pertambangan - 0,3 0,5 0,9 1,7 0,9 2,5 1,0 3,5
19 Permukiman - 0,2 0,2 0,1 0,4 0,3 0,7 16,9 17,6
20 Rawa - 0,0 - - 0,0 0,0 0,0 0,1 0,1
21 Pelabuhan Udara/Laut - - 0,0 0,0 0,0 - 0,0 0,3 0,3
Jumlah Non Hutan 13,6 82,7 102,6 111,0 309,9 251,1 561,0 498,8 1.059,7
Total 218,5 584,1 666,9 481,7 1.951,1 564,1 2.515,2 615,4 3.130,6
124°0'0"E 126°0'0"E 128°0'0"E

SAMUDERA PASIFIK
KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO TAHUN 2015
HPK PROVINSI MALUKU UTARA
Skala 1: 3.750.000
0 160 Km
±
HL
PULAU MOROTAI U
HPK
HPT
HPT HL
HPK
LEGENDA :
2°0'0"N
2°0'0"N
HL
Fungsi Kawasan
HPK
HPT
5

HL
HPK
HALMAHERA UTARA
MINAHASA UTARA Sungai Hutan Produksi
HL
HP
HPK
5
!
KOTA MANADO KOTA BITUNG HPT
HPK

HALMAHERA BARAT HL
KOTA TOMOHON HPT HP

HPK
HP HPT
KSPA
MINAHASA Penutupan Lahan

HPT
HL
HPT HP
MINAHASA SELATAN
HL

HP
MINAHASA TENGGARA HPK HALMAHERA TIMUR
SULAWESI UTARA Hutan Lahan Kering Sekunder

HPT

HL
MALUKU UTARA Hutan Rawa Primer

KOTA TERNATE
LAUT Transmigrasi
HL
KOTA KOTAMOBAGU
HL
5
! HPT
HALMAHERA Hutan Rawa Sekunder

HL HL
Sawah
HL
BOLAANGMONGONDOW BOLAANGMONGONDOW TIMUR

!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP HPK

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
KOTA TIDORE KEPULAUAN HP

KSPA
HL
HALMAHERA TENGAH
Tambak
HL

HP HP
BOLAANGMONGONDOW SELATAN Tanah Terbuka

!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT !!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
Pertambangan
HL
HP HL
HL HPK
HL
Savana Permukiman
LAUT MALUKU
HL

0°0'0"
0°0'0"
HPK HL
HP
HL
Perkebunan
HL
Rawa
HPK
HPK HPT
HPK HL
HL
HP
HL
HP
Sumber :
HPT
HL
HPK

HL
HL
HP

HL HPT
HL HPT
HP
HL
HL
HL
HP 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2016
Catatan :
KSPA
HL

HPK
HL
120°0'0"E 125°0'0"E 130°0'0"E 135°0'0"E
HL
HL
HL
PAPUA BARAT SULAWESI UTARA MALUKU UTARA
0°0'0"
0°0'0"
HP
HL
HPT
HL MALUKU
PAPUA
HP
KSPA
HP
HL
SULAWESI TENGGARA
HALMAHERA SELATAN HP
5°0'0"S
5°0'0"S
HP
HP KSPA
HP HPK
HL HPK
HL HPK
HPT
KSPA
HP
HL
HPT KSPA
PULAU TALIABU HPT HL HPK
HP HPK HL
HP
RAJAAMPAT
HL
HPK KEPULAUAN SULA Daerah yang dipetakan
TIMOR LESTE
BANGGAI LAUT
2°0'0"S
2°0'0"S
HPK
SULAWESI TENGAH
120°0'0"E 125°0'0"E 130°0'0"E 135°0'0"E
HL
HPK
LAUT SERAM
HPT
LAUT BURU DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMANTAUAN

SUM BER DAYA HUTAN
HL
TAH UN 2016
124°0'0"E 126°0'0"E 128°0'0"E

TABEL 3.32 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI MALUKU DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
3 Hutan rawa primer 0,2 0,1 - 0,1 0,3 0,2 0,5 0,5 1,0
4 Hutan rawa sekunder - - 0,2 14,7 14,8 10,5 25,3 1,2 26,5
7 Hutan tanaman * - - - - - - - - -
Jumlah Hutan 368,9 508,3 754,5 425,1 2.056,8 806,7 2.863,5 153,3 3.016,8
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 21,1 63,4 87,6 117,9 290,0 183,6 473,7 105,7 579,3
9 Belukar rawa 0,4 1,6 0,0 1,2 3,2 9,8 13,0 6,9 19,9
10 Savana 10,5 8,4 3,2 23,9 46,0 58,7 104,6 23,6 128,3
11 Perkebunan 0,0 0,0 0,8 0,1 0,9 8,8 9,8 20,8 30,6
14 Transmigrasi - 0,3 0,1 0,0 0,4 2,8 3,3 12,4 15,6
15 Sawah - - 0,0 - 0,0 0,2 0,2 14,1 14,3
16 Tambak - - - 0,0 0,0 0,0 0,0 0,8 0,8
17 Tanah terbuka 2,3 4,6 9,3 17,1 33,2 29,0 62,1 32,6 94,7
18 Pertambangan - - - 0,0 0,0 0,1 0,1 0,1 0,2
19 Permukiman 0,0 0,3 0,0 0,1 0,5 0,9 1,4 23,0 24,4
20 Rawa 0,1 0,0 - - 0,1 0,1 0,1 0,1 0,2
21 Pelabuhan Udara/Laut - - - 0,0 0,0 0,0 0,0 0,5 0,5
Jumlah Non Hutan 51,4 118,9 139,8 218,6 528,7 518,2 1.046,9 558,4 1.605,3
Total 420,3 627,3 894,3 643,7 2.585,5 1.324,9 3.910,4 711,7 4.622,1
126°0'0"E 128°0'0"E 130°0'0"E 132°0'0"E 5
!
134°0'0"E
KOTA SORONG MANOKWARI

BIAKNUMFOR
TAMBRAUW
SORONG
PEGUNUNGAN ARFAK
TAHUN 2015
MALUKU UTARA
MAYBRAT
KEPULAUAN YAPEN
HALMAHERA SELATAN PAPUA BARAT MANOKWARI SELATAN PROVINSI MALUKU
SORONG SELATAN TELUKBINTUNI Skala 1: 5.750.000
0 200 Km
KEPULAUAN SULA RAJAAMPAT
2°0'0"S
2°0'0"S
±
U
LAUT SERAM LEGENDA :

Fungsi Kawasan
5
HL
HP HPT MALUKU TELUKWONDAMA
HL HPT HL MALUKU TENGAH HP
FAK-FAK Batas Kabupaten Hutan Produksi Terbatas

HL
HPT
HPT HL KSPA
SERAM BAGIAN BARAT

HPT HPT
PAPUA NABIRE
HPT HPK
HPKHL HPT
HL
Hutan Produksi
HL
Sungai HP
HPT
BURU HP HPK HPK HL
HPT HL KAIMANA
HPT
HL HL
SERAM BAGIAN TIMUR
KSPA
HP
HL
HL
HPT Danau/ Waduk HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi
HP HL HL
HL
BURU SELATAN HPT
HL HL
HPK
HP
HPT HL
KOTA AMBON
5
!
Penutupan Lahan
4°0'0"S
4°0'0"S
MIMIKA Hutan Lahan Kering Sekunder Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tambak
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
LAUT BANDA
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
!!!!!! !!!!!! !!!!
Pertambangan
HPT
KSPA Savana Permukiman
HPK HP
HL MALUKU TENGGARA Hutan Tanaman Tubuh Air
KOTA TUAL
Perkebunan
HPK
Rawa
HP
HL
HL
HPK
6°0'0"S
6°0'0"S
HPK
HPK
HP
KSPA
HPK Sumber :
HP HP
HPK HP 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
KEPULAUAN ARU HP SK Menteri Kehutanan No. 854/Menhut-II/2014 Tanggal 29/09/2014
KSPA HPK
Catatan :
HPK
HP
120°0'0"E 125°0'0"E 130°0'0"E 135°0'0"E

KSPA
HP
HPK
SULAWESI UTARA MALUKU UTARA
HPT
0°0'0"
0°0'0"
KSPA
HPK
HPK SULAWESI TENGAH PAPUA BARAT
MALUKU TENGGARA BARAT
HL
MALUKU BARAT DAYAHP HL

HPT
MALUKU
KSPA
PAPUA
HPK
SULAWESI TENGGARA
HP
8°0'0"S
8°0'0"S
5°0'0"S
5°0'0"S
HPK
HPK HPK
TIMOR LESTE
LAUT ARAFURA
10°0'0"S
10°0'0"S
TIMOR LESTE
120°0'0"E 125°0'0"E 130°0'0"E 135°0'0"E

SUM BER DAYA HUTAN
TAH UN 2016
126°0'0"E 128°0'0"E 130°0'0"E 132°0'0"E 134°0'0"E

TABEL 3.34 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI PAPUA BARAT DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
7 Hutan tanaman * - - - - - - - - -
Jumlah Hutan 1.638,5 1.469,9 1.705,9 2.067,3 6.881,5 1.346,6 8.228,1 562,0 8.790,0
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 52,6 97,6 38,3 44,5 233,0 59,4 292,4 74,1 366,5
9 Belukar rawa 0,1 7,6 2,4 32,4 42,5 15,0 57,5 10,2 67,7
10 Savana 11,4 37,6 10,5 25,5 85,1 20,1 105,2 54,7 159,8
11 Perkebunan 0,0 - 1,0 0,5 1,5 5,0 6,6 45,3 51,8
12 Pertanian lahan kering 0,1 0,6 0,3 - 1,0 0,7 1,7 4,1 5,8
14 Transmigrasi 0,1 - 0,2 - 0,3 0,8 1,0 9,4 10,4
15 Sawah - - - - - 0,0 0,0 1,9 1,9
16 Tambak - - - - - - - - -
17 Tanah terbuka 4,1 2,0 2,2 1,3 9,6 1,9 11,4 11,7 23,1
18 Pertambangan 0,1 0,3 0,1 - 0,4 2,5 2,9 1,6 4,5
19 Permukiman 0,7 1,4 0,6 0,5 3,3 4,7 8,1 29,8 37,9
20 Rawa - 1,7 2,8 0,1 4,6 1,8 6,4 0,1 6,5
21 Pelabuhan Udara/Laut 0,0 0,0 - - 0,1 0,1 0,1 0,2 0,4
Jumlah Non Hutan 73,4 161,7 72,6 120,9 428,6 128,1 556,7 278,1 834,9
Total 1.711,9 1.631,6 1.778,5 2.188,2 7.310,1 1.474,7 8.784,8 840,1 9.624,9
130°0'0"E 132°0'0"E 134°0'0"E

TAHUN 2015
PROVINSI PAPUA BARAT
SAMUDERA PASIFIK
Skala 1: 3.750.000
0 160 Km
±
U
LEGENDA :
KSPA-L
Fungsi Kawasan
5
MALUKU UTARA
0°0'0"
0°0'0"
HALMAHERA TENGAH HPK
KSPA RAJAAMPAT Batas Kabupaten HPT Hutan Produksi Terbatas

HPK
HP
HPK

KSPA-L HPT
HL HL HL
Penutupan Lahan
HPK
KSPA
HL
HPK HP 5
! Hutan Lahan Kering Primer Pertanian Lahan Kering
TAMBRAUW
HP
HPT HL
HPK

HL HL HL

HL KSPA HPT
HPK KSPA
KOTA SORONG HP HPT HPT
KSPA
HP MANOKWARI Hutan Rawa Primer Transmigrasi
HPK
HP BIAKNUMFOR
Hutan Rawa Sekunder
HL
Sawah
HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
SORONG
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
PAPUA BARAT
KSPA
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!

!!!!!! !!!!!! !!!!
HL HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tambak
HPK
HPK HPK KSPA
HL
KSPA-L
HPK HPK HP
PEGUNUNGAN ARFAK
MAYBRAT Hutan Mangrove Sekunder Tanah Terbuka
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP KSPA HP HL
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
Semak/Belukar
HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP HPK
HPK
Pertambangan
KEPULAUAN YAPEN
HPT
HP HL
HPT
HP
Semak/Belukar Rawa
HP
HP HP
HPK
HPT
HP
MANOKWARI SELATAN
HP
HP Savana Permukiman
HPK HP
HPK
TELUKBINTUNI
HL
HL HL HPK HPK HP Hutan Tanaman Tubuh Air
HPT
HL HP Perkebunan Rawa
SORONG SELATAN
KSPA HP
2°0'0"S
2°0'0"S
HP HPT
HPT HPK
HP HP HP KSPA-L
HPK HP
HL HPK
HPT
HPT HPK
Sumber :
HPK
HL
HPT HPT
HL
HL
HL

HL
KSPA 2. Peta Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Lampiran
HP
KSPA
HPT
HP
HP 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2016
HP
Catatan :
HP HPK
HL
HP

KSPA-L HPK
HPK HP
HL KSPA
HP HP
HP
125°0'0"E 130°0'0"E 135°0'0"E 140°0'0"E
KSPA
HPT
HPK
HP HL
HPK
HPT HP
HPK
SULAWESI UTARA MALUKU UTARA
HP
HL TELUKWONDAMA
MALUKU TENGAH KSPA HL
0°0'0"
0°0'0"
HPT
HL
HL
FAK-FAK
HL HPT
MALUKU
HPK SULAWESI TENGAH
HL PAPUA BARAT
HP HL HPK
HL
HPT
MALUKU
HP HL
HPT
HL
KAIMANA
SERAM BAGIAN TIMUR HP
HP
HL HL PAPUA
HPT
5°0'0"S
5°0'0"S
HPT HPK SULAWESI TENGGARA
NABIRE
PAPUA
HPT HP HP PAPUA NUGI NI
HL
HPK
HP
HP
HL
HL
HL HPK HP HL

TIMOR LESTE
HPT HPT 125°0'0"E 130°0'0"E 135°0'0"E 140°0'0"E
HL HPT HPK
HL
KSPA HP
HPK
4°0'0"S
4°0'0"S
HPT HL
HP
HPK
MIMIKA DIREKTORAT IN VENTARISASI DAN PEMANTAUAN

SUM BER DAYA HUTAN
LAUT BANDA DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI K EHU TANAN DAN TATA LINGK UN GAN
TAH UN 2016
130°0'0"E 132°0'0"E 134°0'0"E

TABEL 3.33 LUAS PENUTUPAN LAHAN PROVINSI PAPUA DI DALAM DAN DI LUAR KAWASAN HUTAN TAHUN 2015 (Ribu Ha)
KAWASAN HUTAN
HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 3.407,2 4.888,8 2.624,9 2.330,9 13.251,8 1.098,8 14.350,6 470,9 14.821,6
2 Hutan lahan kering sekunder 331,6 542,3 624,7 1.141,3 2.639,9 947,5 3.587,4 364,0 3.951,4
3 Hutan rawa primer 924,8 930,6 1.567,0 302,6 3.725,0 432,8 4.157,8 118,3 4.276,1
4 Hutan rawa sekunder 309,9 162,3 348,0 158,1 978,2 151,2 1.129,4 70,5 1.199,9
7 Hutan tanaman * - 0,1 0,0 0,5 0,6 1,3 1,9 0,1 1,9
Jumlah Hutan 5.225,8 6.994,7 5.225,3 3.942,8 21.388,6 2.651,7 24.040,3 1.048,1 25.088,4
B. Non Hutan
8 Semak/Belukar 109,2 180,3 168,9 209,7 668,1 159,2 827,3 92,1 919,4
9 Belukar rawa 451,7 108,5 267,6 258,8 1.086,7 397,5 1.484,3 50,7 1.535,0
10 Savana 334,5 127,3 62,9 68,2 592,8 267,5 860,3 30,3 890,6
11 Perkebunan 0,0 0,2 1,1 2,3 3,5 0,8 4,4 89,1 93,5
14 Transmigrasi 0,0 0,0 0,0 0,2 0,3 0,6 0,9 59,9 60,8
15 Sawah - 0,0 - - 0,0 0,3 0,3 11,5 11,8
16 Tambak 0,0 0,0 - - 0,0 - 0,0 0,5 0,5
17 Tanah terbuka 273,7 130,0 67,0 48,6 519,3 157,1 676,4 79,0 755,4
18 Pertambangan - 1,7 - - 1,7 0,0 1,7 0,0 1,8
19 Permukiman 0,8 0,6 0,9 0,6 2,9 2,1 5,0 21,8 26,8
20 Rawa 202,5 21,3 124,0 160,4 508,2 230,3 738,5 27,6 766,1
Jumlah Non Hutan 1.510,5 820,6 736,0 796,5 3.863,5 1.464,6 5.328,2 660,3 5.988,5
Total 6.736,3 7.815,3 5.961,2 4.739,3 25.252,1 4.116,4 29.368,5 1.708,4 31.076,9
132°0'0"E 134°0'0"E 136°0'0"E 138°0'0"E 140°0'0"E

SAMUDERA PASIFIK
TAMBRAUW 5
! SUPIORI
KSPA
TAHUN 2015
MANOKWARI
SORONG
PROVINSI PAPUA
HL
HL
BIAKNUMFOR
HP
Skala 1: 5.750.000
0 240 Km
PEGUNUNGAN ARFAK KSPA-L
MAYBRAT
PAPUA BARAT
±
U
MANOKWARI SELATAN HPT
SORONG SELATAN
HPT
TELUKBINTUNI KEPULAUAN YAPEN KSPA HL
HPT HPK
LEGENDA :
HL
HP HPT
2°0'0"S
2°0'0"S
HPK
Fungsi Kawasan
HL HPT
HP HL
HPK HPT
HL
HPT
HP HP HL
HP
5
!
HPT HP
Batas Negara
HPT
Hutan Lindung
HPT
HPK
HPT HL
SARMI
HP
MAMBERAMO RAYA HPT HP
Batas Provinsi Hutan Produksi Terbatas

KSPA HL
KSPA-L HL
HP KSPA
5
! HPT
HL HL
KOTA JAYAPURA
HL
HL

HP HP
HP
HL HPT
WAROPEN HPT
HL HPT
HP
HPT
Sungai HPK Hutan Produksi yang dapat di-Konversi

HPT HPK
HP HP
HL HL
TELUKWONDAMA HPK HL
HP
JAYAPURA
Danau/ Waduk
HP HPT
KSPA HL
HP
FAK-FAK
HPT KSPA
HL HL HL
HP HPT
HPT HPK
Penutupan Lahan
HPT HL
HPK HPT HPT
KAIMANA
HPT
HL HP HPT KSPA HL HPK
KSPA HP

HL HL HPT
PUNCAK KEEROM Pertanian Lahan Kering

HL
INTAN JAYA TOLIKARA

HP HP

HPT HL
NABIRE HPT
HL
YALIMO KSPA
HPK
HPT PANIAI HPK HPK

HL
KSPA HL HL
HL
MAMBERAMO TENGAH
HL
DOGIYAI KSPA HL
PUNCAKJAYA Hutan Rawa Sekunder
PAPUA
HPT HP
Sawah
4°0'0"S
4°0'0"S
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HL HPK HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
!!!!!! !!!!!! !!!!
JAYAWIJAYA
!!!!!! !!!!!! !!!!
KSPA
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPT

!!!!!! !!!!!! !!!!
LANNY JAYA
!!!!!! !!!!!! !!!!
Tambak
HP HL
HL
HPT
DEIYAI KSPA
HPK
HL
KSPA
PEGUNUNGAN BINTANG
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK HP HPT HP HP
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK
MIMIKA
!!!!!! !!!!!! !!!!
KSPA
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK KSPA HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
!!!!!! !!!!!! !!!!
HP HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
HPK HPT
Semak/Belukar
HPT
!!!!!! !!!!!! !!!!
Pertambangan
HPT
HPT YAHUKIMO
NDUGA HL
HPK HPT HP
HPK
HPK
HPK
KSPA HP
HP
HP HP
HP HL
Savana
HPT HPT HP
Permukiman
HP HPT
HPT HP
HPT
HPT
Hutan Tanaman
HL HL HPK
Tubuh Air
HPT
HPT
HPT
HPT HPK
HL HL HPK
Perkebunan
HPK
KSPA-L
HL HPT HP HP
Rawa
HL HL
HL HP
HL
ASMAT HP
HL HL
HPT
HL
MALUKU TENGGARA
P Sumber :
HL
HPT
KOTA TUAL
HL HPK
A
HP

HL
HPT
P
HPT HPT

HL HL
U SK Menteri Kehutanan No. 782/Menhut-II/2012, Tanggal 27/12/2012

6°0'0"S
6°0'0"S
HL
A 3. Data Batas Administrasi, Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

HPK HPT
BOVENDIGOEL
Catatan :
HP
N
HPT HP
HP
U
HP
MAPPI
MALUKU
HP
G
HPK
HL
120°0'0"E 125°0'0"E 130°0'0"E 135°0'0"E 140°0'0"E
KEPULAUAN ARU HP
I
N
HPT
HP
I
HL HP
HPT HPT
HL
HL
HL
HPK HP SULAWESI UTARA MALUKU UTARA
HPT
0°0'0"
0°0'0"
HPK HP
HP
HL HPT HPT
HPK SULAWESI TENGAH PAPUA BARAT
HPT
HPT
HP
HP
KSPA MALUKU
HP
SULAWESI TENGGARA
PAPUA
5°0'0"S
5°0'0"S
PAPUA NUGI NI
HPT KSPA
HPK
HP
HPK
MERAUKE HPK
TIMOR LESTE
8°0'0"S
HL
8°0'0"S
KSPA
HP
HPK
HPT HL
HP 120°0'0"E 125°0'0"E 130°0'0"E 135°0'0"E 140°0'0"E
HL
KSPA
LAUT ARAFURA KSPA

SUM BER DAYA HUTAN
TAH UN 2016
132°0'0"E 134°0'0"E 136°0'0"E 138°0'0"E 140°0'0"E

Rekalkulasi Penutupan Lahan 2015

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Rekalkulasi Penutupan Lahan 2015

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KATA PENGANTAR

Buku Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 merupakan

Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembangunan kehutanan dengan

Jakarta, Maret 2017

Direktur Inventarisasi dan Pemantauan

Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M. Sc

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 i

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

BAB II METODOLOGI ............................................................................... 4

BAB III HASIL REKALKULASI PENUTUPAN LAHAN ...................... 8

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI..................................... 27

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 ii

Tabel III.1 Penutupan Lahan Indonesia (Ribu Ha) 9

Tabel III.2 Penutupan Lahan Berhutan pada 7 (Tujuh) Kelompok 11

Tabel III.3 Sebaran Penutupan Lahan Berhutan di Indonesia 12

Tabel III.4 Kondisi Penutupan Lahan Berhutan (Ribu Ha) 13

Tabel III.5 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan 15

Tabel III.6 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan 17

Tabel III.7 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan 20

Tabel III.8 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan 22

Tabel III.9 Luas Penutupan Lahan pada Kawasan Hutan 24

Tabel III.10 Luas Penutupan Lahan pada Areal Penggunaan Lain 26

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 iii

Gambar 1 Bagan Alur Proses Rekalkulasi Penutupan Lahan 7

Gambar 2 Peta Penutupan Lahan Indonesia Tahun 8

Gambar 3 Diagram Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 9

Gambar 4 Diagram Penutupan Lahan Indonesia di Dalam 10

Gambar 5 Diagram Penutupan Lahan Indonesia per Fungsi 10

Gambar 6 Diagram Penutupan Lahan Berhutan pada 7 (Tujuh) 11

Gambar 7 Diagram Penutupan Lahan Berhutan 12

Gambar 8 Diagram Kondisi Penutupan Lahan Berhutan 13

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 iv

Lampiran 1 Luas Penutupan Lahan Di Dalam dan Di Luar Kawasan vi

Lampiran 2 Luas Penutupan Lahan Berdasarkan 23 Kelas vii

Lampiran 3 Luas Penutupan Lahan Berdasarkan 23 Kelas viii

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 v

Sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

Sebagai implementasi dari kegiatan-kegiatan pengelolaan hutan lestari

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, telah konsisten melakukan

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 1

Kerusakan hutan dan lahan telah menimbulkan dampak negatif terhadap

Berbagai faktor dapat mempengaruhi terjadinya perubahan penutupan

Tingginya tekanan terhadap keberadaan hutan telah terdeteksi oleh upaya

1. kondisi hutan Indonesia terkini sebagai bahan pendukung dalam

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dilakukan rekalkulasi atau

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 2

Tujuan dilakukan rekalkulasi penutupan lahan adalah untuk menyajikan data

Tersedianya data dan informasi penutupan lahan terkini di daratan

Kondisi penutupan lahan di daratan pada 34 provinsi di Indonesia (Provinsi

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 3

1. Peta Dasar skala 1 : 250.000

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 4

Legenda berikut menampilkan klasifikasi 23 kelas penutupan lahan:

 Akurasi Penafsiran Penutupan Lahan 2015

Sebagai sebuah produk penafsiran, peta penutupan lahan yang dihasilkan

Akurasi dalam analisa citra inderaja diukur dengan cara

Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2015 5

Pelaksanaan cek lapangan dilakukan di Sumatera dan Kalimantan

Tabel Perbandingan Pengecekan Lapangan dengan Penutupan Lahan 2015

Penutupan Lahan 2015

Hp Hmp Hs Hms Hrs Ht H A B Bdr Br Pb Pc Pk Pm Pt Rw S Sw T Tm Tr Nh Jumlah

Pc 5 5 1 14 1 4 4 223 18 27 6 5 7 310 315

Pm 1 1 1 1 2 9 1 163 1 1 179 180