Abstrak
m-KantorPos adalah layanan berbasis aplikasi mobile produk milik PT. Pos Indonesia (Persero).
Aplikasi ini perlu dievaluasi dengan mengukur tingkat usability dan menggali permasalahan untuk
menghasilkan rekomendasi perbaikan aplikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu,
usability testing untuk mengukur komponen learnability, efficiency dan errors. Wawancara digunakan
untuk menggali permasalahan usability pada aplikasi m-KantorPos. Kuesioner System Usability Scale
(SUS) digunakan untuk mengukur komponen satisfaction. Pengujian usability dan wawancara
dilakukan pada 6 pengguna baru aplikasi m-KantorPos yang dipilih berdasarkan rentang usia 19-34
tahun dan 35-54 tahun. Kuesioner diisi oleh 30 respoden pengguna aktif aplikasi m-KantorPos.
Berdasarkan hasil pengujian didapatkan tingkat kemudahan sebesar 75,00%, tingkat kecepatan sebesar
0,04 goals/sec, tingkat kesalahan sebesar 0,11 dan tingkat kepuasan sebesar 50,00% - 60,00%.
Terdapat 9 permasalahan usability seperti menu tidak terlihat, judul menu yang terlalu panjang, warna
tombol yang samar, waktu loading lambat, layout antarmuka aplikasi tidak fleksibel dan responsif,
tombol kurang responsif. Dari permasalahan tersebut dirumuskan rekomendasi perbaikan menurut
usability guidelines yang sesuai dengan fungsi, fitur, dan konten aplikasi m-KantorPos.
Kata kunci: usability, usability testing, aplikasi m-KantorPos, system usability scale, usability guidelines
Abstract
m-KantorPos is a mobile application-based service by PT. Pos Indonesia (Persero). This application
needs to be evaluated by measuring the level of usability and exploring problems to produce
recommendations for application improvements. The method used in this study is usability testing to
measure the components of learnability, efficiency and errors. The interview was used to explore the
usability issues of the m-KantorPos application. The System Usability Scale (SUS) questionnaire is
used to measure component satisfaction. Usability testing and interviews were conducted on 6 new
users of the m-KantorPos application selected based on a range of 19-34 years old and 35-54 years
old. The questionnaire was filled by 30 respondents of active users of m-KantorPos application. Based
on the test results obtained an ease rate of 75.00%, the speed level of 0.04 goals / sec, an error rate of
0.11 and a satisfaction rate of 50.00%-60.00%. There are 9 usability issues such as invisible menus,
menu titles that are too long, vague button colors, slow loading times, application interface layout not
flexible and non-responsive, less responsive buttons,. From these problems, recommendations for
improvement are formulated according to the usability guidelines that are in accordance with the
functions, features and content of m-KantorPos applications.
Keywords: usability, usability testing, m-KantorPos application, system usability scale, usability guidelines
Task time = end time - start time (2) selama pengujian usability. Tabel 3 merupakan
tingkat keberhasilan tugas tiap peserta uji.
Efisiensi dihitung dengan efisiensi relatif Tabel 3. Tingkat keberhasilan peserta uji
keseluruhan menggunakan rasio dari waktu
yang dibutuhkan pengguna berhasil Tugas Success
Peserta Uji
menyelesaikan tugas dan berhubungan dengan T1 T2 Rate
waktu yang dihabiskan seluruh pengguna P1 P P 50,00%
(Sergeev, 2010). Persamaan 3 merupakan
persamaan untung menghitung efisiensi relatif P2 P S 75,00%
keseluruhan, membutuhkan jumlah tugas yang P3 S S 100,00%
berhasil dikerjakan (N), waktu yang dihabiskan P4 P S 75,00%
untuk mengerjakan tugas (t) dan jumlah peserta
P5 P S 75,00%
uji (R).
𝑛𝑖𝑗 P6 P S 75,00%
∑𝑅 𝑁
𝑗=1 ∑𝑖=1 𝑡𝑖𝑗
𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐵𝑎𝑠𝑒𝑑 𝐸𝑓𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦 = (3) Rata-rata 75,00%
𝑁𝑅
Keterangan: S = tugas sukses, P = tugas sukses parsial
Komponen errors dihitung menggunakan
error rate. Error diartikan sebagai sebuah Perhitungan success rate menggunakan
tindakan yang tidak diinginkan atau tidak Persamaan 1. Success rate peserta P1 sebesar
disengaja, slip, kesalahan atau kelalaian yang 50,00% berarti sangat buruk. Success rate
dilakukan pengguna saat menyelesaikan tugas peserta P1 sebesar 50,00% berarti sangat buruk.
(Mifsud, 2015). Persamaan 4 adalah persamaan Success rate peserta P2 sebesar 75,00% berarti
yang digunakan untuk menghitung tingkat buruk. Success rate peserta P3 sebesar 100,00%
kesalahan. berarti baik. Success rate peserta P4, P5 dan P6
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡𝑠
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑒 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑂𝑝𝑝𝑜𝑟𝑡𝑢𝑛𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 (4) sebesar 75,00% berarti buruk. Hasil rata-rata
success rate dari seluruh peserta uji yaitu
Komponen satisfaction dihitung dengan sebesar 75,00%.
menggunakan skor kuesioner SUS. Persamaan Jika dibandingkan dengan hasil rata-rata
5 adalah persamaan yang digunakan untuk success rate yaitu 78,00% (Sauro, 2013), maka
menghitung tingkat kepuasan. tingkat keberhasilan peserta uji dengan rata-rata
sebesar 75,00% termasuk pada kategori buruk.
𝑆𝑘𝑜𝑟 = (𝑄1 − 1) + (5 − 𝑄2) + ⋯ 𝑥 2,5 (5)
2. Komponen Efficiency
Setelah selesai melakukan tahapan analisis
hasil evaluasi dan menemukan permasalahan Data yang digunakan untuk mengukur
usability, maka selanjutnya dirumuskan komponen ini adalah waktu yang dibutuhkan
rekomendasi perbaikan untuk aplikasi m- peserta uji untuk menyelesaikan tugas. Waktu
KantorPos sesuai dengan usability guidelines mulai dihitung saat peserta uji mulai melakukan
yang sesuai dengan fungsi, fitur dan konten aktivitas pada aplikasi hingga menyelesaikan
aplikasi. tugas atau gagal menyelesaikan tugas.
Persamaan 2 digunakan untuk mendapatkan
3. HASIL DAN ANALISIS hasil waktu tiap peserta uji dalam
menyelesaikan tugas.
Data yang diperoleh dari pengujian
usability, wawancara dan kuesioner diolah dan Peserta uji P1 dan P2 membutuhkan waktu
dianalisis sehingga menghasilkan tingkat cukup lama untuk mengeksplorasi aplikasi,
usability yang terdiri dari komponen sebagian besar waktu dihabiskan untuk mencari
learnability, efficiency, errors dan satisfaction menu “Cari Kode Pos” karena tidak memahami
dan permasalahan usability tampilan aplikasi dan kebingungan dalam
memasukkan nama daerah pencarian.
3.1. Tingkat usability Sedangkan peserta uji P4 membutuhkan waktu
1. Komponen learnability cukup lama pada bagian memasukkan nama
daerah untuk pencarian kode pos karena peserta
Data yang digunakan dalam mengukur uji memasukkan nama jalan. Tabel 4
komponen ini yaitu banyaknya tugas yang merupakan waktu yang digunakan peserta uji
dapat diselesaikan dengan benar oleh peserta uji untuk menyelesaikan tugas.
Tabel 4. Waktu menyelesaikan tugas tugas T2. Sehingga total kesalahan adalah 7.
Waktu Tugas (detik) Persamaan 4 digunakan untuk mendapatkan
Peserta Uji nilai error rate. Berdasarkan perhitungan yang
T1 T2
telah dilakukan error rate pada aplikasi m-
P1 95 77 KantorPos adalah 0,11. Jika dibandingkan
P2 91 19 besaran jumlah rata-rata kesalahan per tugas
P3 40 34
adalah 0,70 (Sauro, 2012), maka error rate
peserta uji dalam menggunakan aplikasi m-
P4 84 48 KantorPos termasuk dalam kategori kecil atau
P5 65 44 wajar.
P6 71 54 4. Komponen Satisfaction
Rata-rata 74,33 46,00 Data yang digunakan untuk mengukur
komponen ini adalah kuesioner yang disebarkan
Perhitungan time based efficiency pada 30 responden pengguna aktif m-
menggunakan Persamaan 3. Hasil dari KantorPos. Nilai skor tiap pernyataan dari
perhitungan time based effiecieny yaitu sebesar responden dihitung menggunakan persamaan 4.
0,02 goals/sec yang berarti peserta uji Hasil yang didapatkan dari 30 responden adalah
menyelesaikan 1 tugas dalam 50 detik. sebesar 71,16. Gambar 1 merupakan hasil skor
Sedangkan jika dibandingkan dengan expert kuesioner SUS tiap responden.
yang dapat menyelesaikan 1 tugas dalam 25
detik. Rasio rata-rata waktu peserta uji
menyelesaikan tugas yaitu 60,15 detik
sedangkan expert 27,50 detik. Sehingga rasio
keduanya sebesar 2,10 yang berarti peserta uji 2
kali lebih lambat dibanding expert. Rata-rata
rasio menurut Sauro (2005) adalah 3,20 atau 3
kali lebih lama dibanding expert. Sehingga
disimpulkan bahwa pengguna baru m-
KantorPos dalam kategori wajar atau normal. Gambar 1. Hasil SUS responden
aplikasi lambat. Masalah usability kelima HSS, 2006), mempersingkat teks, langsung
(MA5) yaitu, desain antarmuka aplikasi yang pada intinya dan menjaga konten. Pengguna
tidak responsif menyesuaikan resolusi layar dapat semakin cepat menavigasi jika semakin
smartphone. Masalah usability keenam (MA6) pendek teks dan semakin cepat membaca layar
yaitu, peserta uji kesulitan menemukan tombol (Material, 2018). Sedangkan rekomendasi
menu umum. Masalah usability ketujuh (MA7) kedua yaitu judul kolom “Alamat” diubah
yaitu, peserta uji kesulitan menemukan menu sesuai fungsinya yang hanya dapat mencari
Cari Kode Pos dan Cek Tarif Kiriman. Masalah sesuai kota, kelurahan dan kecamatan.
usability kedelapan (MA8) yaitu, peserta uji Penggunaan kata “Alamat” membuat pengguna
merasa tombol pada aplikasi tidak responsif. salah mengerti dengan memberikan masukan
Masalah usability kesembilan (MA9) yaitu, berupa alamat lengkap. Sementara sistem tidak
terdapat fitur yang belum berfungsi atau tidak dapat membaca alamat tersebut. Rekomendasi
dapat dijalankan. ini berdasarkan usability guidelines yaitu
menghindari kata-kata yang membingungkan
4. REKOMENDASI pengguna. Komunikasi yang jelas selalu
Berdasarkan permasalahan usability yang menjadi prioritas utama dalam aplikasi (Babich,
telah ditemukan, maka dirumuskan 2018).
rekomendasi perbaikan untuk aplikasi m- Rekomendasi perbaikan masalah MA3 yaitu
KantorPos yang mengacu pada usability warna tombol Cek sebaiknya menggunakan
guidelines. Selain itu rekomendasi warna yang berbeda agar tombol tersebut lebih
memperhatikan identifikasi dari aplikasi dengan terlihat dan tidak membuat pengguna menekan
fitur sejenis dan saran pengguna. Rekomendasi area yang tidak seharusnya di tekan.
perbaikan diberikan kepada 2 fitur yang diuji Rekomendasi ini berdasarkan usability
yaitu menu Cari Kode Pos dan menu Cek Tarif guidelines yaitu menggunakan warna yang
Kiriman. Rekomendasi juga diberikan untuk dapat membantu pengguna memahami konten
keseluruhan aplikasi. dan fungsinya sehingga pengguna dengan
4.1. Fitur Cari Kode Pos penglihatan rendah dapat melihat dan
menggunakan aplikasi (Material, 2018).
Rekomendasi perbaikan masalah MA1
yaitu, kolom untuk mencari kode pos 4.2. Fitur Cek Tarif Kiriman
berdasarkan daerah dan kode pos dijadikan satu Rekomendasi perbaikan masalah MA2 yaitu
kolom tanpa perlu dipisah karena kolom memberikan judul menu yang konsisten pada
inputan yang berbeda pada tiap kategori dapat title bar yang mendeskripsikan fitur Cek Tarif
membuat pengguna kebingungan. Rekomendasi Kiriman. Rekomendasi ini berdasarkan
ini berdasarkan usability guidelines yaitu usability guidelines yaitu memberikan judul
membedakan elemen navigasi, berbeda yang deskripsif, unik, ringkas dan
mengelompokkan dan meletakkannya pada memiliki arti pada tiap halaman (US Dept. of
tempat yang konsisten dan mudah ditemukan HSS, 2006). Rekomendasi juga didapat dari
pada setiap halaman (US Dept. of HSS, 2006) identifikasi aplikasi sejenis yaitu aplikasi
dan mengelompokkan options serupa dalam myJNE yang sesuai dengan usability
satu judul yang menunjukkan fungsi kelompok guidelines.
tersebut (Material, 2018). Ide rekomendasi juga
Rekomendasi perbaikan masalah MA3 yaitu
didapat dari identifikasi aplikasi sejenis yaitu
warna tombol Cek Tarif sebaiknya
aplikasi Kode Pos Indonesia Lengkap.
menggunakan warna yang berbeda agar tombol
Terdapat dua rekomendasi perbaikan tersebut lebih terlihat dan tidak membuat
masalah MA2. Rekomendasi pertama yaitu pengguna menekan area yang tidak seharusnya
deskripsi kolom “Kodepos Berdasarkan di pilih. Rekomendasi ini berdasarkan usability
Daerah” dan “Daerah Berdasarkan Kodepos” guidelines yaitu menggunakan warna yang
dapat dipersingkat sehingga pengguna tidak dapat membantu pengguna memahami konten
perlu waktu lama untuk memahami fungsi dan fungsinya sehingga pengguna dengan
kolom tersebut. Rekomendasi ini berdasarkan penglihatan rendah dapat melihat dan
usability guidelines yaitu memberikan judul menggunakan aplikasi (Material, 2018).
berbeda yang deskripsif, unik, ringkas dan
4.3. Keseluruhan Aplikasi
memiliki arti pada tiap halaman (US Dept. of