PENDAHULUAN
Gambar 2.1.1
Sumber : Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Kolaka Timur
2.1.2. Luas Area dan Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Tanaman di Kecamatan Loea,
2021
Gambar 2.1.2
Sumber: Dinas Perkebunan Dan Hortikultura Kab. Kolaka Timur
2.1.2. Luas Panen dan Produksi Tanaman Sayuran dan BuahBuahan Semusim Menurut Jenis Tanaman
di Kecamatan Loea, 2021
Tabel 2.1.2
Sumber: BPS, Statistik Pertanian Hortikultura SPH-SBS
2.1.3. Produksi Buah-Buahan Tahunan Menurut Jenis Tanaman di Kecamatan Loea, 2021
Tabel 2.1.3
Sumber: BPS, Statistik Pertanian Hortikultura SPH-BST
2.1.4. Luas Panen dan Produksi Biofarmaka Menurut Jenis Tanaman di Kecamatan Loea, 2021
Tabel 2.1.4
Catatan: Satuan Yang Digunakan Untuk Tanaman Mahkota Dewa Dan Mengkudu
Sumber: Bps, Statistik Pertanian Hortikultura Sph-Sbs
2.1.5. Luas Area dan Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Tanaman di Kecamatan Loea,
2021
Tabel 2.1.5
Sumber: Dinas Perkebunan Dan Hortikultura Kab. Kolaka Timur
Gambaran sektor Pertanian Kecamatan Tirawuta:
2.1.3. Persentase Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaan di Kecamatan Tirawuta, 2021
Gambar 2.1.3
Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Perternakan Kabupaten Kolaka Timur
2.1.4. Luas Area dan Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Tanaman di Kecamatan Tirawuta,
2021
Gambar 2.1.4
Sumber: Dinas Perkebunan dan Hortikultura Kab. Kolaka Timur
Tabel 2.1.6
Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Timur.
2.1.7. Luas Panen dan Produksi Tanaman Sayuran dan BuahBuahan Semusim Menurut Jenis Tanaman
di Kecamatan Tirawuta, 2021
Tabel 2.1.7
Sumber: BPS, Statistik Pertanian Hortikultura SPH-SBS/ BPS-Statistical Indonesia
2.1.8. Produksi Buah-Buahan Tahunan Menurut Jenis Tanaman di Kecamatan Tirawuta, 2021
Tabel 2.1.8
Sumber/Source : BPS, Statistik Pertanian Hortikultura SPH-BST
2.1.9 Luas Panen dan Produksi Biofarmaka Menurut Jenis Tanaman di Kecamatan Tirawuta, 2021
Tabel 2.1.9
Catatan/Note: Satuan yang digunakan untuk tanaman mahkota dewa dan mengkudu
Sumber/Source : BPS, Statistik Pertanian Hortikultura SPH-SBS
2.1.10. Luas Area dan Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Tanaman di Kecamatan Tirawuta,
2021
Tabel 2.1.10
Sumber: Dinas Perkebunan dan Holtikultura Kab. Kolaka Timur
"Sejahtera Bersama Masyarakat Kolaka Timur Yang Agamis, Maju, Mandiri Dan Berkeadilan "
Untuk Mewujudkan Visi Tersebut Maka Ada 10 (Sepuluh) Misi Yang Akan Dilakukan Oleh Bupati
Dan Wakil Bupati Kolaka Timur Periode 2021-2026 :
1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Berbasis Ajaran Agama, Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi (Iptek) Serta Budaya Lokal
4. Penguatan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik, Bersih Dan Transparan Melayani Masyarakat
10. Pengelolaan Lingkungan Hidup Secara Profesional, Selaras, Serasi Dan Seimbang Untuk
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
BAB III
METODE KEGIATAN
Tabel 4.1.3 Misi Dua (2) : Peningkatan Aksebilitas, Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Masyarakat
Tabel 4.1.4 Misi Tiga (3) : Percepatan Kualitas Infrastruktur Publik Yang Memadai dan Efektif
Tabel 4.1.5 Misi Empat (4) : Penguatan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik, Bersih, Dan Transparan
Melayani Masyarakat
Tabel 4.1.6 Misi Lima (5) : Peningkatan Ekonomi Masyarakat Dan Produktifitas Pertanian,
Perkebunan, Penguatan Umkm, Koperasi Dan Pelaku Usaha
Tabel 4.1.7 Misi Enam (6) : Penguatan Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat
Tabel 4.1.8 Misi Tujuh (7) : Pembinaan Dan Pemberdayaan Kepemudaan, Olahraga Dan Seni Budaya
Tabel 4.1.10 Misi Sembilan (9) : Terwujudnya Masyarakat Yang Aman, Damai Dan Tertib
4.1.11. Misi Sepuluh (10) : Pengelolaan Lingkungan Hidup Secara Profesional, Selaras, Serasi Dan
Seimbang Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
4.2. Analisis Perekonomian Indikatif
4.2.1. Analisis Deduktif
Menjelaskan program-program yang akan dilaksanakan pada penggunaan lahan kegiatan
pembangunan pada sektor Pertanian di Kecamatan Tirawuta dan Kecamatan Loea tahun
2020. Data tersebut meliputi penggunaan tanah, tanaman hortikultura dan tanaman
perkebunan:
1. Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang
(galengan), saluran untuk menahan/ menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi
sawah tanpa memandang dari mana diperoleh atau status lahan tersebut
2. Tegal/Kebun adalah lahan pertanian bukan sawah (lahan kering) yang ditanami
tanaman semusim atau tahunan dan terpisah dengan halaman sekitar rumah serta
penggunaannya tidak berpindah pindah.
3. Ladang/Huma adalah lahan pertanian bukan sawah (lahan kering) yang biasanya
ditanami tanaman semusimbila sudah tidak subur lagi (berpindahpindah).
4. Lahan yang sementara tidak diusahakan adalah lahan yang biasanya diusahakan
tetapi untuk sementara (lebih dari 1 (satu) tahun tetapi kurang dari atau sama dengan
2 (dua) tahun) tidak diusahakan, termasuk lahan sawah yang tidak diusahakan
selama lebih dari 2 (dua) tahun.
5. Tanaman sayuran semusim adalah tanaman sumber vitamin, garam mineral dan lain-
lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun, bunga, buah, dan
umbinya, yang berumur kurang dari satu tahun.
6. Tanaman buah-buahan semusim adalah tanaman sumber vitamin, garam mineral, dan
lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa buah, berumur kurang
dari satu tahun, tidak berbentuk pohon/rumpun tetapi menjalar dan berbatang lunak.
7. Tanaman buah-buahan tahunan adalah tanaman sumber vitamin, garam mineral, dan
lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa buah dan merupakan
tanaman tahunan.
8. Tanaman sayuran tahunan adalah tanaman sumber vitamin, garam mineral, dan lain-
lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun dan atau buah yang
berumur lebih dari satu tahun.
9. Tanaman biofarmaka adalah tanaman yang bermanfaat untuk obat-obatan, kosmetik,
dan kesehatan yang dikonsumsi atau digunakan dari bagian-bagian tanaman seperti
daun, batang, buah, umbi (rimpang) ataupun akar.
10. Luas panen tanaman hortikultura adalah luas tanaman sayuran, buahbuahan,
biofarmaka, dan tanaman hias yang diambil hasilnya/dipanen pada periode
pelaporan.
11. Luas panen untuk tanaman sayuran adalah luas tanaman yang dipanen
sekaligus/habis/ dibongkar dan luas tanaman yang dipanen berkali-kali (lebih dari
satu kali)/belum habis.
12. Tanaman yang dipanen sekaligus habis/ dibongkar adalah tanaman yang sehabis
panen langsung dibongkar/ dicabut, terdiri dari bawang merah, bawang putih,
bawang daun, kentang, kol/ kubis, kembang kol, petsai/sawi, wortel, lobak, dan
kacang merah.
13. Tanaman yang dipanen berkalikali (lebih dari satu kali)/belum habis adalah tanaman
yang pemanenannya lebih dari satu kali dan biasanya dibongkar apabila panenan
terakhir sudah tidak memadai lagi, terdiri dari: kacang panjang, cabe besar, cabe
rawit, jamur, tomat, terung, buncis, ketimun, labu siam, kangkung, bayam, melon,
semangka, dan blewah.
14. Produksi hortikultura adalah hasil menurut bentuk produk dari setiap tanaman
sayuran, buahbuahan, biofarmaka dan tanaman hias yang diambil berdasarkan luas
yang dipanen/tanaman yang menghasilkan pada bulan/ triwulan laporan.
15. Luas panen adalah luas tanaman sayuran, buah buahan, biofarmaka dan tanaman hias
yang diambil hasilnya/dipanen pada periode pelaporan.
4.2.2. Analisis Induktif
Secara umum pengertian dari pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang termasuk
didalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan dan juga kehutanan. Sebagian besar
kurang lebih dari 50 persen mata pencaharian masyarakat di Indonesia adalah sebagai petani,
sehingga sektor pertanian sangat penting untuk dikembangkan di negara kita.
Pengertian pertanian dalam arti sempit hanya mencakup pertanian sebagai budidaya
penghasil tanaman pangan padahal kalau kita tinjau lebih jauh kegiatan pertanian dapat
menghasilkan tanaman maupun hewan ternak demi pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Sedangkan pengertian pertanian yang dalam arti luas tidak hanya mencakup
pembudidayaan tanaman saja melainkan membudidayakan serta mengelola dibidang perternakan
seperti merawat dan membudidayakan hewan ternak yang bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan
masyarakat banyak seperti: ayam, bebek, angsa. Serta pemanfaatan hewan yang dapat membantu
tugas para petani kegiatan ini merupakan suatu cakupan dalam bidang pertanian (Bukhori, 2014).
Tabel 4.2.2 Luas tanam, luas panen, produksi, dan produktivitas tanaman pangan yang ada di
Kecamatan Tirawuta
Kabupaten Kolaka Timur.
Luas lahan pertanian untuk wilayah kecamatan Tirawuta yaitu sekitar 206.8 km² dan luas tanaman
pangan yang unggul adalah padi dengan luas lahan tanaman 1.975 ha.
Tabel 4.2.3 Luas tanam, luas panen, produksi, dan produktivitas tanaman pangan yang ada di
Kecamatan Loea Kabupaten Kolaka Timur
Luas lahan pertanian untuk wilayah kecamatan Loea yaitu sekitar 107.994 km² dan luas tanaman
pangan yang unggul adalah padi dengan luas lahan tanaman 3.025 ha.
Kecamatan Tirawuta dan Kecamatan Loea memiliki potensi yang signifikan untuk
pengembangan sektor pertanian. Luas lahan yang tersedia, keanekaragaman tanaman, dan potensi
sumber daya manusia menjadi kekuatan yang dapat dimanfaatkan. Namun, terdapat beberapa
kelemahan yang perlu diatasi, seperti infrastruktur yang terbatas dan keterbatasan teknologi.
Meskipun demikian, terdapat peluang yang dapat dimanfaatkan, seperti dukungan pemerintah
dalam bentuk dana, pelatihan, dan kebijakan yang menguntungkan. Selain itu, permintaan pasar yang
meningkat untuk produk pertanian organik dan potensi agrowisata juga dapat menjadi peluang untuk
pengembangan sektor ini. Namun, ada beberapa ancaman yang harus dihadapi, seperti perubahan
iklim yang dapat mempengaruhi produktivitas pertanian dan persaingan global dari produk pertanian
impor. Selain itu, penurunan minat generasi muda terhadap pertanian juga menjadi ancaman potensial.
Dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang, penting bagi pemerintah dan
pemangku kepentingan terkait untuk merencanakan program pembangunan pertanian yang efektif.
Diperlukan upaya untuk meningkatkan infrastruktur, memperkenalkan teknologi modern, mendukung
pelatihan dan pendidikan, serta mempromosikan kesadaran akan manfaat pertanian organik dan
potensi agrowisata. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan sektor pertanian di Kecamatan Tirawuta
dan Kecamatan Loea dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan manfaat yang optimal
bagi masyarakat setempat.
5.2. Rekomendasi