UDANG
Oleh
KELOMPOK III
Hadri Djon
632411060
6324110
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang pantas diucapkan selain puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahNya sehingga penyusun mampu
menyelesaikan Laporan Tata Niaga Hasil Perikanan. Dalam penyusunan laporan ini
penyusun menyadari bahwa selesainya kegiatan praktikum sampai penyusunan
laporan tidak lepas dari bantuan serta bimbingan semua pihak, untuk itu kami
ucapkan terima kasih kepada, teman-teman dan semua pihak yang telah banyak
membantu dalam penyusunan Laporan Tata Niaga Hasil Perikanan ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu
penyusun sangat mengharap saran serta kritik yang bersifat membangun. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang..............................................................................................
1.2 Tujuan...........................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................
2.1 Pengertian Pasar...........................................................................................
2.2 Rantai Pemasaran.........................................................................................
2.3 Margin Pemasaran........................................................................................
2.4 Bauran/Strategi Pemasaran...........................................................................
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................
4.1 Produk..........................................................................................................
4.1.1 Taksonomi Udang..............................................................................
4.2 Nelayan/pembudidaya..................................................................................
4.2.1 Harga maksimum dan minimum dalam setahun................................
4.2.2 Biaya penjualan nelayan....................................................................
4.2.3 Omset dan estimasi profit..................................................................
4.3 Bakul/Pengecer.............................................................................................
4.3.1 Harga maksimum dan Minimum dan setahun...................................
4.3.2 Biaya penjualan bakul........................................................................
4.3.3 Omset dan estimasi profit..................................................................
4.4 Konsumen.....................................................................................................
4.5 Bentuk Rantai Pemasaran.............................................................................
4.6 Margin Pemasaran antar Segmen pada Rantai Pemasaran dan Grafik
Fluktuasi Harga dari Segmen Rantai Pemasaran dalam Setahun.................
BAB IV KESIMPULAN..........................................................................................
5.1 Kesimpulan...................................................................................................
5.2 Saran.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan
Indonesia
telah
ditetapkan
mengenai
kebijaksanaan
meningkat (Hanafiah dan Saefuddin, 1986). Pengertian lain dari tata niaga adalah
kegiatan yang bertalian dengan penciptaan atau penambahan kegunaan daripada
barang dan jasa dengan tujuan untuk menempatkan barang-barang ke konsumen akhir
(Azzaino, 1982).
1.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah Tata Niaga Hasil Perikanan adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui rantai pemasaran udang
2. Mengetahui estimasi profit udang
3. Mengetahui margin pemasaran udang
1.3 Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah yaitu:
1. Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa lainnya tentang tata niaga hasil
perikanan yang ada di pasar telaga.
2. Menambah kecakapan penyusun dalam membuat karya ilmiah lainnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pasar
adalah jumlah seluruh permintaan barang atau jasa oleh pembeli-pembeli (sering
dikaitkan dengan istilah demand (permintaan)
Menurut William J. Stanton (1993) dalam Danfar (2009), pasar dapat
didefinisikan sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang
untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Dari definisi diatas terdapat
3 unsur penting didalam pasar yaitu:
1. Orang dengan segala keinginannya
2. Daya beli mereka
3. Kemauan untuk membelanjakannya
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan
sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk
orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat
pembayaran yang sah seperti uang.
2.2 Rantai Pemasaran
Menurut Kotler (2002), saluran pemasaran menghubungkan pemasar dengan
pembeli sasaran. Mencapai pasar sasaran, pemasar menggunakan tiga jenis saluran
pemasaran, yaitu:
- Saluran Komunikasi (Communication Channel).
Digunakan untuk menyerahkan dan menerima pesan dari pembeli sasaran;
Contoh : surat kabar, majalah, radio, telepon, internet.
- Saluran Distribusi (Distribution Channel).
Digunakan untuk memamerkan atau menyerahkan produk fisik atau jasa
kepada pembeli atau pengguna; dan
- Saluran Penjualan.
Digunakan untuk mempengaruhi transaksi dengan pembeli potensial.
Baik tidaknya aspek pemasaran dari usaha yang akan dikembangkan, juga
rantai pemasaran, perlu mendapat perhatian karena mempunyai pengaruh yang cukup
Nelayan
KUD
Muge
Pedagang biasa
Toke Bangku
Pengecer
Konsumsi
perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima petani,
tetapi tidak menunjukkan jumlah quantitas produk yang dipasarkan.
Margin tata niaga merupakan penjumlahan antara biaya tata niaga dan margin
keuntungan. Nilai margin pemasaran adalah perbedaan harga di kedua tingkat sistim
pemasaran dikalikan dengan kuantitas produk yang dipasarkan. Cara perhitungan ini
sama dengan konsep nilai tambah (value added). Pengertian ekonomi nilai margin
pemasaran adalah harga dari sekumpulan jasa pemasaran /tata niaga yang merupakan
hasil dari interaksi antara permintaan dan penawaran produkproduk tersebut. Oleh
karena itu nilai margin pemasaran dibedakan menjadi dua yaitu marketing costs dan
marketing charges (Dahl, 1977).
Biaya pemasaran terkait dengan tingkat pengembalian dari faktor produksi,
sementara marketing charges berkaitan dengan berapa yang diterima oleh pengolah,
pengumpul dan lembaga tata niaga. Margin tata niaga terdiri dari tiga jenis yaitu
absolut, persentase dan kombinasi. Margin pemasaran absolut dan persentase dapat
menurun, konstan dan meningkat dengan bertambahnya kuantitas yang dipasarkan.
Hubungan antara elastisitas permintaan di tingkat rantai tata niaga yang berbeda
memberikan beberapa kegunaan analisis. Hubungan bergantung pada perilaku dari
margin pemasaran (Dahl, 1977).
Menurut Hanafiah dan Saefuddin (1986), margin pemasaran di tiap lembaga
dihitung dengan menghitung selisih antara harga jual dan harga beli di setiap tingkat
lembaga pemasaran. Atau diformulasikan sebagai berikut:
Mmi = Ps Pb
Dimana:
Mmi
: Margin pemasaran di setiap tingkat lembaga pemasaran
Ps
: Harga jual di setiap tingkat lembaga pemasaran
Pb
: Harga beli di setiap tingkat lembaga pemasaran
Mark-up (Margin dinyatakan dalam presentase)
Yaitu suatu presentase margin yang dihitung dari dasar harga pokok penjualan (harga
beli produk) atas dasar harga penjualan eceran suatu produk.
Mark-up atas dasar HPP =
Harga Pembelian
X 100%
Mmi
2.4 Bauran/Strategi Pemasaran
Philip Kotler mendefinisikan merketing mix atau bauran pemasaran sebagai
serangkaian variable yang dapat dikontrol dan tingkat variable yang digunakan oleh
perusahaan untuk mempengaruhi pasaran yang menjadi sasaran. Unsur variable
bauran pemasaran (marketing mix) tersebut atau yang disebut fourps adalah strategi
produk, strategi harga, strategu penyaluran / distribusi, strategi promosi.
Marketing mix atau bauran pemasaran sangat penting diperhatikan pada saat
awal pembentukan bisnis restoran atau rumah makan. Bisnis restoran atau rumah
makan seharusnya ditangani dari biaya makanan (food cost), pekerja, sewa (jika
lokasi usaha bukan milik pribadi), promosi dan iklan, kualitas makanan, pelayanan
pelanggan, keuntungan dan tentunya sikap untuk melanjutkan tipe bisnis ini. Adapun
bauran pemasaran meliputi :
1. Produk (Product)
Supaya suatu bahan menarik perhatian (terlihat unik) maka harus diolah dan
divariasikan, sehingga diperoleh aneka produk pangan dengan penampilan, bentuk,
tekstur, warna, aroma dan cita rasa yang memikat.Untuk membuat produk demikian
tidak selalu harus menggunakan bahan dasar mahal. Keputusan lain mengenai
kebijakan produk yang perlu diperhatikan adalah mengenai model, merk, label dan
kemasan. Untuk itu ada beberapa kemungkinan misalnya membuat model tertentu
sebagai ciri sebagian atau seluruh produk yang dipasarkan perusahaan. Strategi
kemasan hendaknya diarahkan untuk terciptanya manfaat tambahan, misalnya
menambah ketahanan perlindungan kualitas, mempunyai efek promosi dan lain- lain.
Sedangkan keputusan mengenai label hendaknya memperjelas informasi kepada
konsumen, mempunyai efek promosi dan lain-lain. Atribut produk meliputi :
1
Merek, merek adalah nama, simbol atau lambang, istilah, desain yang
diharapkan dapat memberikan identitas dan deferensi terhadap produk
pesaing.
Layanan pelengkap.
Pemilihan lokasi merupakan nilai investasi yang paling mahal, sebab lokasi
bisa dikatakan menentukan ramai atau tidaknya pengunjung. Lokasi usaha yang
berada di pinggir jalan atau ditempat yang strategis cukup menyedot pengunjung
untuk sekadar mampir dan mencicipi hidangan dan konsep yang ditawarkan.
Memang untuk mendapatkan lokasi yang strategis memang mahal. Lokasi
merupakan faktor yang penting dalam mencapai keberhasilan sebuah restoran, yaitu
menyangkut antara lain good visibility, easy access, convenience,curb side appeal,
parking. Keputusan saluran akan mempengaruhi dua hal, yaitu jangkauan penjualan
dan biaya. Setiap alternatif saluran yang dipilih jelas dipengaruhi unsur-unsur lain
yang terdapat dalam bauran pemasaran perusahaan. Misalnya tujuan yang ingin
dicapai, ciri-ciri pasar yang dijadikan sasaran dan karakteristik produk yang
ditawarkan. Penilaian terhadap alternatif saluran didasarkan kriteria ekonomis,
efektfitas dan pengendalian.
3. Promosi (Promotion).
Langkah kecil berupa promosi dalam berbagai cara untuk meraih target
pemasaran yang belum diraih. Promosi adalah aktivitas yang dilakukan restoran
untuk mencari konsumen, bukan hanya untuk sekali datang, tetapi juga konsumen
yang akan melakukan pembelian berulang (pelanggan). Tujuan dari promosi adalah
meningkatkan awareness meningkatkan persepsi konsumen, menarik pembeli
pertama, mencapai persentase yang lebih tinggi untuk konsumen yang berulang,
menciptakan loyalitas merek, meningkat-kan average check, meningkatkan penjualan
pada makanan tertentu atau waktu-waktu khusus, dan mengenalkan menu baru. Cara
promosi yang dapat dilakukan antara lain dengan promosi mounth by mounth,
mengikuti even-even tertentu, mengadakan diskon kusus pada saat tertentu, memberi
member card pada pelanggan. Dapat juga dilakukan melalui promosi seperti reklame,
sisipan pada koran dan media massa atau menggunakan spanduk. Selain itu membuat
konsep resto yang unik dan disukai oleh pelanggan.
Kebijakan pembauran pemasaran tentu akan lebih berhasil jika apa yang telah
diprogram dikomunikasikan dengan yang baik. Mengkomunikasikan program
perusahaan kepada masyarakat konsumen dapat dilakukan dengan empat variabel,
yaitu :
1. Periklanan: Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang,
dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
2. Personal selling: Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon
pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.
3. Publisitas: Pendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa
atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media mass dan
sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.
4. Promosi penjualan: Kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan
dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan efektifita.
4. Harga (price)
Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa
lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepimilikan atau pengguna suatu
barang dan jasa (tjiptono, 2000).Harga juga merupakan pertimbangan yang penting
dalam memilih restoran. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga yang diterapkan
dalam sebuah restoran, adalah: hubungan antara permintaan dan penawaran,
penurunan loyalitas konsumen, sales mix, harga-harga dalam persaingan, biaya
overhead, aspek psikologis, kebutuhan untuk meraih laba.
Cara menentukan harga yang tepat adalah dengan melihat harga jual pesaing
sejenis, tentunya dengan kualitas dan porsi makanan yang kira-kira sama. Kemudian,
tetapkan harga jual produk makanan tersebut sedikit lebih murah daripada harga jual
prouk pesaing sejenis agar konsumen mau mencoba produk makanan yang
ditawarkan di restoran. Tapi harga jual bisa tidak selalu lebih rendah dibanding
pesaing sejenis, jika resto mempunyai karakteristik khusus yang menarik konsumen.
Sehingga resto mempunyai nilai lebih dibanding resto pesaing sejenis. Keputusan
tentang harga jual mempunyai implikasi yang cukup luas perusahaan maupun
konsumen. Harga yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kemungkinan menurunnya
daya saing. Sebaliknya harga rendah dapat menyebabkan kerugian, khususnya bila
biaya meningkat. Hal ini akan menjadi masalah bagi perusahaan yang baru berdiri.
Tujuan akan sangat mempengaruhi tingkat harga jual yang akan ditetapkan
perusahaan. Adapun tujuan penetapan harga jual adalah:
1
Untuk Survival
Bila perusahaan berada dalam kondisi menghadapi persaingan yang sangat
tetap eksis dalam dunia bisnisnya maka perusahaan akan menetapkan harga jual
sekedar dapat menutupi biaya tetap dan variabel.
2
Penetrasi Pasar
Jika perusahaan ingin memperkuat market share dari produk yang dipasarkannya,
maka perusahaan akan menetapkan harga jual yang rendah, dengan kebijakan harga
jual yang rendah diharapkan pembeli akan sangat peka terhadap harga, biaya per unit
akan semakin kecil seiring dengan semakin meningkatnya penjualan dan akan
mendesak pesaing.
3
menetapkan harga jual rendah dengan maksud untuk mendapatkan uang tunai dengan
cepat.
5
selalu yang terbaik.Untuk itu perlu di penelitian dan pembangan yang terus menerus.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Produk
10
Produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam marketing,
produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan
sebuah keinginan atau kebutuhan. Dalam tingkat pengecer, produk sering disebut
sebagai merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli dalam bentuk barang mentah
dan dijual sebagai barang jadi. Produk yang berupa barang mentah seperti metal atau
hasil pertanian sering pula disebut sebagai komoditas.
Kata produk berasal dari bahasa Inggris product yang berarti "sesuatu yang
diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya". Bentuk kerja dari kata product, yaitu
produce, merupakan serapan dari bahasa latin prdce(re), yang berarti (untuk)
memimpin atau membawa sesuatu untuk maju. Pada tahun 1575, kata "produk"
merujuk pada apapun yang diproduksi ("anything produced"). Dalam penggunaan
yang lebih luas, produk dapat merujuk pada sebuah barang atau unit, sekelompok
produk yang sama, sekelompok barang dan jasa, atau sebuah pengelompokan industri
untuk barang dan jasa.
4.1.1
Taksonomi Udang
Udang merupakan jenis ikan konsumsi air payau, badan beruas berjumlah 13 (5
ruas kepala dan 8 ruas dada) dan seluruh tubuh ditutupi oleh kerangka luar yang
disebut eksosketelon. Umumnya udang yang terdapat di pasaran sebagian besar
terdiri dari udang laut. Hanya sebagian kecil saja yang terdiri dari udang air tawar,
terutama di daerah sekitar sungai besar dan rawa dekat pantai. Udang air tawar pada
umumnya termasuk dalam keluarga Palaemonidae, sehingga para ahli sering
menyebutnya sebagai kelompok udang palaemonid. Udang laut, terutama dari
keluarga Penaeidae, yang biasa disebut udang penaeid oleh para ahli (Menristek,
2003).
11
Sub Kelas
Super Ordo
: Eucarida
Ordo
Sub Ordo
Famili
: Palaemonidae, Penaeidae
(Menristek, 2003).
Gambar 1. udang
Tubuh udang terbagi atas tiga bagian besar, yakni kepala dan dada, badan,
serta ekor. Sedangkan persentasenya adalah 36-49% bagian kepala, daging
keseluruhan 24-41% dan kulit ekor 17-23% dari seluruh berat badan, tergantung juga
dari jenis udangnya (Suparno dan Nurcahaya, 1984).
4.2 Nelayan/pembudidaya
12
harga
maksimum
dan
minimum
udang
yang
berasal
dari
Jumlah
80.000 ekor/ha (3 ha)
13
Biaya (Rp)
25/ekor/6.000.000
Pakan (kg)
400
8.000/kg/3.200.000
Karyawan 20%
1
13.200.000
Pompa air
1 unit
4.500.000
Total
26.900.000
Biaya pengeluaran biasanya berbeda dari data yang tertera disebabkan oleh
musim panen dan kondisi permintaan.
Nelaya
(ton)
3 ton
Harga Jual
Max(R Min(R
p)
22.000
Omset
Max(Rp) Min(Rp)
Estimasi Profit
Max(Rp) Min(Rp)
39.100.0 27.100.00
p)
0
0
00
0
Dari hasil Praktikum Tata Niaga Hasil Perikanan Profit maksimum yang
14
perdagangan besar, namun dalam menjalankan fungsinya, mereka tidak punya hak
milik atas barang-barang yang diperdagangkan.
Baku /pengecer yang ada di pasar Minggu Telaga membeli dari pedagang
pengumpul dan biasanya langsung ke nelayan yang telah menjadi langganannya.
Hasan
15
Jenis Pengeluaran
Pembelian udang
Es
Plastik
Biaya retribusi kebersihan
Total
Jumlah
90/kg/22.000
20 bungkus/1.000/buah
4 buah/2.000
-
Biaya (Rp)
1.980.000
20.000
8.000
2.000
2.100.000
Nurdin
Tabel 6. Biaya penjualan yang dikeluarkan oleh Solehah
Jenis Pengeluaran
Pembelian udang
Es
Plastik
Biaya retribusi kebersihan
Total
Jumlah
84/kg/22.000
15 bungkus/1000/buah
3 buah/ 2.000
-
Biaya (Rp)
1.840.000
15.000
6.000
2.000
1.863.000
Harga jual
Omset
Estimasi profit
Max (Rp) Min (Rp) Max (Rp) Min (Rp) Max (Rp) Min (Rp)
(kg)
Hasan
90
50.000
40.000
4.500.000 3.600.000 2.400.000 1.500.000
Nurdin
84
50.000
39.000
4.200.000 3.276.000 2.337.000 1.413.000
Dari tabel hasil Praktikum Tata Niaga Hasil Perikanan Profit maksimum yang
Nama
16
selain itu perbedaan profit juga dipengaruhi biaya pengeluaran untuk berjualan. Jika
jumlah hasil panen banyak dan harga jual tinggi maka omset dan estimasi profitnya
nilai yang didapat juga akan tinggi, begitu pula sebaliknya.
4.4 Konsumen
Pemasaran udang diakhiri pada tingkat konsumen akhir yang membeli udang
di pedagang pengecer. Pengecer menjual daganganya di pasar Minggu Telaga, harga
udang dipasar Minggu Telaga bervariasi sesuai dengan ukuran udang dan kondisi
fisik udang. Udang yang berukuran besar dan kondisi fisiknya bagus dijual dengan
harga rata-rata Rp.50.000,- sedangkan untuk udang yang berukuran sedang dijual
dengan harga rata-rata Rp. 40.000,-, dan untuk udang yang berukuran kecil dengan
kondisi fisik yang kurang bagus dijual dengan harga rata-rata Rp. 35.000,.
4.5 Bentuk Rantai Pemasaran
Rantai pemasaran Ikan udang di Pasar Minggu Telaga yang diamati pada
Praktikum Tata Niaga Hasil Perikanan ini adalah satu rantai pemasaran. Udang hasil
tambak nelayan/pembudidaya langsung dibeli oleh pengecer, dan selanjutnya
langsung dijual ke pasar. Rantai yang sederhana ini lebih menguntungkan dalam
usaha budidaya dan pemasaran, karena harga udang hasil panen dibeli tinggi dan
menguntungkan nelayan, sedangkan untuk perantara dalam hal ini pengecer juga
dapat menerima keuntungan yang cukup besar karena persaingan harga antara penjual
tidak begitu besar. Pemasaran hasil
Gambar 3. Bentuk Rantai Pemasaran udang
di Pasar Minggu Telaga
Nelayan
(Petambak)
Pengecer
/ Bakul
Konsumen
17
= Ps Pb
Mmi : margin pemasarn disetiap tingkat lembaga pemasaran
Ps
Pb
Harga Beli
Rata-rata (Rp)
Pengecer
konsumen
22.000
Pengecer
konsumen
Mark-up atas dasar HPP
Harga Jual
Margin (Rp)
Rata-rata (Rp)
50.000
28.000
= 28.000/22.000 x 100%
= 127.27%
Mark-up atas dasar harga penjualan
= 28.000/50.000 x 100%
= 56%
Pedagang/bakul mereka menyediakan udang bagi kosumen. Pedagang/bakul ini
juga berperan sebagai penjual langsung kepada konsumen. Adanya selisih margin
dikarenakan jarak mengantarkan produk dari pedagang ke pasar menyebabkan
terjadinya keuntungan atau margin. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi adalah
volume produksi, harga per kg, dan biaya pemasaran. Tingginya margin ini juga
menyebabkan beban yang ditanggung oleh konsumen menjadi lebih besar
Grafik Segemen Pembelian Udang Dalam Setahun
18
50000
40000
30000
minimum
20000
Column1
10000
0
bakul
konsumen
60000
50000
40000
minimum
30000
Column1
20000
10000
0
nelayan
bakul
19
sebesar Rp. 39.500,- 40.000 dan harga maximum Rp. 50.000. Jika jumlah udang yang
didaratkan atau dipanen kurang maka harga pasar akan melambung tinggi dan jika
udang yang dipanen lebih banyak maka harga pemasaran akan kurang.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum Tata Niaga Hasil Hasil Perikanan adalah sebagai
berikut:
Rantai pemasaran udang dipasar minggu telaga
20
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus. 1996, Anggaran Perusahaan Pendekatan Kuantitatif I, Edisi Pertama.
BPFE UGM, Yogyakarta.
Angipora, Marius P. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran. Rajawali Pers, Jakarta.
Anief, Moh. 2000. Prinsip dan Dasar Manajemen: Pemasaran Umum dan Farmasi.
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Azziano, Z. 1982. Pengantar Tataniaga Pertanian. Departemen Pertanian. Ilmu-Ilmu
Sosial Ekonomi Pertanian. IPB, Bogor.
Bove. 1986. Contemporary Advertising. Illinois:Richard D. Irwin, Inc.
Dahl, D. 1977. Market and Price Analysis.The Agricultural Industries. Mc Graww
Hill. Book Company. USA.
Gitosudarmo, Indriyo. 1994. Prinsip Dasar Manajemen Edisi Kedua. BPFE UGM,
Yogyakarta.
Hanafiah dan Saefuddin, 1983. Tata Niaga Hasil Perikanan. Universitas Indonesia,
Jakarta.
Kotler, Philips. 1997. Manajemen Pemasaran Jilid I. Prehallindo, Jakarta.
Kotler, Philips. 2000. Principle of Marketing. Ninth Edition. Prentice- Hall,Inc.,
Homewood, New Jersey. USA
Kotler dan Armstrong. 2000. Dasar-Dasar Pemasaran. Prenhallindo, Jakarta.
Maruf, 2006. Pemasaran Ritel. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Nahriyanti. 2008. Riset Pemasaran. http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugasmakalah/manajemen-pemasaran/riset-pemasaran (11 Desember 2009).
21
22
Kuisioner
Identivikasi Responden
1.
2.
3.
4.
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Daerah Asal
Keragaan usaha
1. Aktvitas usaha
Ikan sasaran utama pengamatan
jenis ikan
yang dijual
jumlah
penjualan
(kg/hari)
Udang
500-1000
*Pada saat paceklik dan panen
murah mahal
-
23
rata-
paling
paling
rata-
rata
murah
mahal
22.00
rata
18.000
29.000
Asal udang:
Tambak
3. Pensuplai udang :
4. Apakah sering mengalami kesulitan pemanenan udang?
Iya, kendalanya lebih kepada masalah cuaca dan hama pada udang
5. Berapa bulan dalam sekali panen? ; 3 bulan atau 115 hari
6. Jumlah tenaga kerja yang digunakan 1 orang, upah tenaga kerja.
Tergantung hasil panen
7. Jenis-jenis bahan pembantu yang digunakan :
a. Pakan udang dll
8. Peralatan yang digunakan :
a. Pompa air,. Jaring/tagaho dll
9. Biaya lain-lain yang dikeluarkan :
a. Biaya pengangkutan/transportasi : - /kali penjualan
b. Sewa karyawan
c. Pembelian bibit dll
10. Kepada siapa udang dijual :
Pengumpul dan Pengecer
11. Cara pembayaran udan oleh pembeli : Tunai
12. Frekuensi jual : 2 kali dalam 1 kali panen
13. Modal : Rp 36.000.000.- 50.000.000
14. Apakah sering mengalami kesulitan baik dalam pemeiharaan dan pemanenan?:
Iya kalau pemanenan tentunya mengarah pada gangguan hama, misalnya oleh
kepiting, dan penyakit lainnya dan kalau untuk pemanenan untuk saat ini masih
terkontrol dengan baik.
24
Kuisioner
identivikasi Responden
1
2
3
4
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Daerah Asal
: Hasan (Bakul)
: Laki-laki
: 40 tahun
: Gorontalo
Keragaan usaha
1 Aktvitas usaha
Ikan sasaran utama pengamatan
jenis ikan
jumlah penjualan
yang dijual
(kg/hari)
udang
90 kg
*Pada saat paceklik dan panen
Ikan sampingan yang dijual
jenis ikan
yang dijual
jumlah
murah
18.00
mahal
22.00
rata
murah
mahal
50.00
rata
29.000
40.000
45.000
penjualan
paling
paling
rata-
paling
paling
rata-
(kg/hari)
murah
mahal
rata
murah
mahal
rata
Cumi-cumi
layang
Deho
2 Tempat pembelian ikan untuk dijual Pasar minggu telaaga
3 Pensuplai ikan : Nelayan/pembudidaya
4 Apakah sering mengalami kesulitan mencari pemasok ikan/ melakukan
5
6
7
pembelian ikan?
Tidak
Dalam sebulan 10-15 kali pembeli udang dan 90 kg tiap pembelian
Jumlah tenaga kerja yang digunakan - orang, upah tenaga kerja.
Rp 30.000 /orang/hari
Jenis-jenis bahan pembantu yang digunakan :
a Es, jumlah : sesuai udang dan ikan lainnya (bungkus atau kg), harga satuan :
b
Rp. 2.000/bungkus
Plastik, jumlah : menyesuaikan harga satuan : Rp. 15.000 per
25
Kuisioner
identivikasi Responden
5
6
7
8
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Daerah Asal
: Nurdin (Bakul)
: Laki-laki
: 34 tahun
: Gorontalo
Keragaan usaha
16 Aktvitas usaha
Ikan sasaran utama pengamatan
jenis ikan
jumlah penjualan
yang dijual
(kg/hari)
udang
84 kg
*Pada saat paceklik dan panen
Ikan sampingan yang dijual
murah
18.00
mahal
22.00
rata
murah
mahal
50.00
rata
29.000
40.000
45.000
26
jenis ikan
yang dijual
jumlah
penjualan
paling
paling
rata-
paling
paling
rata-
(kg/hari)
murah
mahal
rata
murah
mahal
rata
Cumi-cumi
layang
Deho
17 Tempat pembelian ikan untuk dijual Pasar minggu telaaga
18 Pensuplai ikan : Nelayan/pembudidaya
19 Apakah sering mengalami kesulitan mencari pemasok ikan/ melakukan
pembelian ikan?
Tidak
20 Dalam sebulan 10-17 kali pembeli udang dan 50-84 kg tiap pembelian
21 Jumlah tenaga kerja yang digunakan - orang, upah tenaga kerja: hanya sendiri di
bantu oelh istri
22 Jenis-jenis bahan pembantu yang digunakan :
c Es, jumlah : sesuai udang dan ikan lainnya (bungkus atau kg), harga satuan :
Rp. 2.000/bungkus
d Plastik, jumlah : menyesuaikan harga satuan :
23 Peralatan yang digunakan :
24 Biaya lain-lain yang dikeluarkan :
d Biaya pengangkutan/transportasi : - /kali penjualan
e Sewa tempat, Rp : f Retribusi kebersihan dll, Rp.2.000/hari
25 Kepada siapa ikan dijual : konsumen
26 Cara pembayaran ikan oleh pembeli : cash/kontan
27 Frekuensi jual ikan : 6-7 kali seminggu hamper setiap hari dan bukan hanya di
pasar telaga
28 Modal : Rp1.900.000
29 Apakah anda penjual tetap dipasar atau daerah ini? Iya.
30 Apakah sering mengalami kesulitan dalam penjualan ikan ? biasa iya, juga tidak.
27