Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 96 Tahun 2021, Pasal 1
Pertambangan adalah seluruh tahap kegiatan pertambangan yang meliputi penyelidikan
umum, eksplorasi,studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan, dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan serta pascatambang Disini saya akan menjelaskan salah satu dari tahapan pertambangan yaitu eksplorasi Eksplorasi merupakan kegiatan lanjutan setelah ditemukannya endapan mineral berharga, yang bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan parameter dari cadangan endapan bahan galian, yaitu, ❑ Ukuran, ❑ Bentuk, ❑ Posisi, ❑ Kadar rata-rata. Eksplorasi terbagi menjadi 2 tahapan yaitu: a. Eksplorasi Pendahuluan, Dalam tahap eksplorasi pendahuluan ini tingkat ketelitian yang diperlukan masih kecil, adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah, o Memetakan daerah kegiatan, • Pemetaan topografi, • Pemetaan foto udara. o Interpretasi keadaan geologi, • Stratigrafi kedudukan endapan, • Struktur geologi. b. Eksplorasi Detail, Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada mempunyai prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi detail (White, 1997). Kegiatan utama dalam tahap eksplorasi detail ini adalah, o Pemboran, Sampling dengan jarak yang lebih dekat (rapat), yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk mendapatkan data yang lebih teliti mengenai, • Penyebaran dan ketebalan cadangan (volume cadangan), • Penyebaran kadar/kualitas secara mendatar maupun tegak. • Bentuk geometri endapan lebih teliti dan perhitungan cadangan, • Anomaly geologi (sesar), • Kualitas endapan (Analisa lab dan sifat-sifatnya). o Geofisika, • Stratigrafi batubara lebih teliti, • Struktur geologi, • Bentuk endapan batubara. o Penentuan jumlah cadangan. • Data sampling yang rapat dapat menghasilkan cadangan terhitung dengan klasifikasi terukur, dengan kesalahan yang kecil (< 20%), sehingga perencanaan tambang yang dibuat menjadi lebih teliti dan resiko dapat dihindarkan. o Penentuan metode penambangan, • Pengetahuan atau data yang lebih akurat mengenai kedalaman, ketebalan, kemiringan, dan penyebaran cadangan secara 3-Dimensi (panjang-lebar-tebal) serta data mengenai kekuatan batuan sampling, kondisi air tanah, dan penyebaran struktur (kalau ada) akan sangat memudahkan perencanaan kemajuan tambang, lebar/ukuran bahwa bukaan atau kemiringan lereng tambang. • Juga penting untuk merencanakan produksi bulanan/tahunan dan pemilihan peralatan tambang maupun prioritas bantu lainnya.