e = regangan
• Benda dua dimensi
𝛥𝑙 = pertambahan panjang
𝑙0 = Panjang awal
• Susunan Pegas
✓ Seri
1 1 1
= + +⋯⋅
𝑘𝑡0 𝑡 𝑘1 𝑘2
✓ Pararel 6. Hukum Archimedes
𝐹𝐴 = 𝑊𝑈 − 𝑊𝑎
𝜌𝑐 𝑔𝑉𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 = 𝑊𝑢 − 𝑊𝑎
FA = gaya apung
𝜌 = 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
g = gravitasi
V = volume benda tercelup
8. Asas Kontinuitas
𝑄1 = 𝑄2
𝐴1 𝑉1 = 𝐴2 𝑉2
𝜋𝑟1 ⋅ 𝑉1 = 𝜋𝑟22 ⋅ 𝑉2
2
1 2 1
𝜋𝑑1 . 𝑉1 = 𝜋𝑑22 ⋅ 𝑉2
4 4
9. Pemuaian Panjang
𝛥𝑙 = 𝑙0 ⋅ 𝛼 ⋅ 𝛥𝑇
𝛥𝑙 = pertambahan Panjang
𝑙0 = Panjang awal
𝛼 = koefisien muai Panjang
𝛥𝑇 = kenaikan suhu
1Cm = 1. 10−2
1 mm = 1.10−3
10. Konversi suhu
𝑦 = +𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝑤𝑡 − 𝐾𝑥)
y = simpangan
+ = arah getaran ke atas
• Gelombang Longtudinal
A =simpangan terjauh
Gelombang yang memiliki
Arah rambat :
arah getar sejajar dengan
- = ke kanan
arah rambatnya.
+ = ke kiri
Arah getar :
- = ke bawah
+ = ke atas
✓ Kecepatan sudut
2𝜋
12. Gelombang Mekanik 𝑤 = 2𝜋𝑓 =
Gelombang yang membutuhkan 𝑇
✓ Bilangan gelombang (K)
medium dalam perambatannya.
✓ Panjang gelombang (𝜆)
2𝜋
1𝜆 = 1 bukit + 1 lembah 𝑘=
𝜆
✓ Cepat rambat/kecepatan (V) 18. Pipa organa terbuka
𝑙 ✓ Nada dasar
𝑣 =𝜆⋅𝑓 = 𝑣 1 𝑣
𝑇
𝑤 𝑓0 = = ⋅
𝑣= 2𝑙 2 𝑙
𝑘 ✓ Nada atas pertama
𝑓1 = 2𝑓0
15. Gelombang Stasioner ✓ Nada atas kedua
Amplitudo berubah 𝑓2 = 3𝑓0
✓ Ujung terikat
𝑦 = 2𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝑘𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑤𝑡 𝑓1 : 𝑓2 : 𝑓3 = 1: 2: 3
𝑤 = 2𝜋𝑓 19. Sifat Cahaya
𝜆 𝑤 ✓ Pemantulan (Refleksi)
𝑣 =𝜆⋅𝑓 = =
𝑇 𝑘 ✓ Pembiasan (Refraksi)
2𝜋
𝑘= ✓ Penguraian (Dispersi)
𝜆 ✓ Pelenturan (Difraksi)
✓ Ujung bebas
✓ Perpaduan (Interferensi)
𝑦 = 2𝐴 𝑐𝑜𝑠 𝑘𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑤𝑡 ✓ Pengutuban (Polarisasi)
𝑦 = 2𝐴 ⋅ 𝑠𝑖𝑛 𝑤𝑡 ⋅ 𝑐𝑜𝑠 𝑘𝑥
20. Celah ganda
16. Efek dopler
𝑣 ± 𝑣𝑃
𝑓𝑝 = ⋅𝑓
𝑣 ± 𝑣𝑠 𝑠
𝑣 ± 𝑣𝑝 ± 𝑣𝑎
𝑓𝑝 =
𝑣 ± 𝑣𝑠 ± 𝑣𝑎
Gelombang yang 1 2 1
memiliki arah getar 𝜋𝑑1 . 𝑉1 = 𝜋𝑑22 ⋅ 𝑉2
4 4
sejajar dengan arah
rambatnya. 32. Konduksi
✓ Gelombang transversal
Gelombang yang
memiliki arah getar
tegak lurus dengan
arah rambatnya.
Konduksi
33. Gelombang mekanik Perpindahan kalor secara konduksi
𝜆 adalah proses perpindahan kalor yang
𝑣 = =𝜆⋅𝑓 terjadi pada suatu zat tanpa
𝑇
disertai perpindahan partikel-partikel
34. Efek dopler dari zat tersebut. Konduksi umumnya
terjadi pada zat padat terutama yang
𝑣 ± 𝑣𝑃 bersifat konduktor.
𝑓𝑝 = ⋅𝑓
𝑣 ± 𝑣𝑠 𝑠
𝑣 ± 𝑣𝑝 ± 𝑣𝑎
𝑓𝑝 =
𝑣 ± 𝑣𝑠 ± 𝑣𝑎
1
𝑇𝐼 = 𝑙𝑜𝑔
𝑙0
𝑟2
𝑇𝐼2 = 𝑇𝐼1 − log
𝑟1
𝑙0 = intensitas ambang (𝑤𝑎𝑡𝑡/𝑚2 )
𝐼 = intensitas bunyi (𝑤𝑎𝑡𝑡/𝑚2 )
𝑇𝐼 = taraf intensitas (dB)
Untuk beberapa sumber bunyi :
𝑇𝐼𝑛 = 10 𝑙𝑜𝑔 𝑛 + 𝑇𝐼1
𝐼
𝑇𝐼𝑛 = 10 𝑙𝑜𝑔 𝑛 + 10 𝑙𝑜𝑔
𝐼0
40. Celah tunggal