Anda di halaman 1dari 9

FISIKA

3. Sifat elastis dan plastis


1. Momen gaya/torsi • Elastis → sifat benda yang bila
diberi gaya, lalu gayanya
Gaya (F) dihilangkan benda akan
F=mxa kembali kebentuk semula.
Torsi (𝜏) • Plastis → benda yang tidak
𝜏 = 𝐹. 𝑑. 𝑠𝑖𝑛𝜃 mempunyai kemampuan untuk
F = gaya (N) kembali ke kondisi awalnya saat
d= jarak gaya ke poros gaya yang diberikan pada benda
sinθ = sudut gaya dan benda tersebut dihilangkan.
• Elastisitas
𝜏 = Nm
✓ Tegangan (𝜎)

2. Titik Berat F = gaya Tarik (N)


A = luas (𝑚2 )
• Benda yang tidak beraturan 𝜎 = N/m
✓ Regangan (e)

e = regangan
• Benda dua dimensi
𝛥𝑙 = pertambahan panjang
𝑙0 = Panjang awal

• Susunan Pegas
✓ Seri

• Benda satu dimensi

1 1 1
= + +⋯⋅
𝑘𝑡0 𝑡 𝑘1 𝑘2
✓ Pararel 6. Hukum Archimedes
𝐹𝐴 = 𝑊𝑈 − 𝑊𝑎
𝜌𝑐 𝑔𝑉𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 = 𝑊𝑢 − 𝑊𝑎
FA = gaya apung
𝜌 = 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
g = gravitasi
V = volume benda tercelup

7. Sayap Pesawat ( Asas Bernouli)


𝑘𝑡 0 𝑡 = 𝑘1 + 𝑘2 + ⋯ Hukum Asa Bernouli → laju udara
yang meningkat akan membuat
• Hukum Hook
tekanan udara menjadi kecil. Agar
𝐹 = 𝑘𝛥𝑙 dapat terbang, pada bagian atas
sayap pesawat kecepatan udara lebih
𝑚𝑔 = 𝑘𝛥𝑙 besar dan tekanan lebih kecil. Pada
4. Modulus Young (E) bagian bawah sayap pesawat,
“Seberapa tahan suatu benda kecepatan udaranya lebih kecil dan
tanpa tarikan/dorongan.” tekanannya lebih besar.

5. Tekanan hidrotatis (pipa u)

8. Asas Kontinuitas

𝑄1 = 𝑄2
𝐴1 𝑉1 = 𝐴2 𝑉2
𝜋𝑟1 ⋅ 𝑉1 = 𝜋𝑟22 ⋅ 𝑉2
2

1 2 1
𝜋𝑑1 . 𝑉1 = 𝜋𝑑22 ⋅ 𝑉2
4 4

9. Pemuaian Panjang

𝛥𝑙 = 𝑙0 ⋅ 𝛼 ⋅ 𝛥𝑇
𝛥𝑙 = pertambahan Panjang
𝑙0 = Panjang awal
𝛼 = koefisien muai Panjang
𝛥𝑇 = kenaikan suhu
1Cm = 1. 10−2
1 mm = 1.10−3
10. Konversi suhu

✓ Periode (T) dan frekuensi (f)


T = waktu untuk 1 gelombang
f = banyak gelombang per detik
𝑛 1 1
𝑓= 𝑓=𝑇 𝑇=𝑓
𝑡
𝑇𝑥 − 𝑇𝑚𝑖𝑛 𝑇𝑦 − 𝑇𝑚𝑖𝑛 𝑡
= 𝑇=
𝑇𝑚𝑎𝑥 − 𝑇𝑚𝑖𝑛 𝑇𝑚𝑎𝑥 − 𝑇𝑚𝑖𝑛 𝑛
✓ Cepat rambat/kecepatan (V)
𝜆
𝑣 = =𝜆⋅𝑓
11. Gelombang Transversal dan 𝑇
13. Sifat gelombang
Longtudinal
tidak dapat merambat dalam
• Gelombang Transversal
ruang hampa. merambat dengan
Gelombang yang memiliki
lurus dalam medium yang
arah getar tegak lurus
berbeda. mengalami refleksi.
dengan arah rambatnya.

14. Gelombang berjalan


Amplitude tetap

𝑦 = +𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝑤𝑡 − 𝐾𝑥)

y = simpangan
+ = arah getaran ke atas
• Gelombang Longtudinal
A =simpangan terjauh
Gelombang yang memiliki
Arah rambat :
arah getar sejajar dengan
- = ke kanan
arah rambatnya.
+ = ke kiri
Arah getar :
- = ke bawah
+ = ke atas
✓ Kecepatan sudut
2𝜋
12. Gelombang Mekanik 𝑤 = 2𝜋𝑓 =
Gelombang yang membutuhkan 𝑇
✓ Bilangan gelombang (K)
medium dalam perambatannya.
✓ Panjang gelombang (𝜆)
2𝜋
1𝜆 = 1 bukit + 1 lembah 𝑘=
𝜆
✓ Cepat rambat/kecepatan (V) 18. Pipa organa terbuka
𝑙 ✓ Nada dasar
𝑣 =𝜆⋅𝑓 = 𝑣 1 𝑣
𝑇
𝑤 𝑓0 = = ⋅
𝑣= 2𝑙 2 𝑙
𝑘 ✓ Nada atas pertama
𝑓1 = 2𝑓0
15. Gelombang Stasioner ✓ Nada atas kedua
Amplitudo berubah 𝑓2 = 3𝑓0
✓ Ujung terikat
𝑦 = 2𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝑘𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑤𝑡 𝑓1 : 𝑓2 : 𝑓3 = 1: 2: 3
𝑤 = 2𝜋𝑓 19. Sifat Cahaya
𝜆 𝑤 ✓ Pemantulan (Refleksi)
𝑣 =𝜆⋅𝑓 = =
𝑇 𝑘 ✓ Pembiasan (Refraksi)
2𝜋
𝑘= ✓ Penguraian (Dispersi)
𝜆 ✓ Pelenturan (Difraksi)
✓ Ujung bebas
✓ Perpaduan (Interferensi)
𝑦 = 2𝐴 𝑐𝑜𝑠 𝑘𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑤𝑡 ✓ Pengutuban (Polarisasi)
𝑦 = 2𝐴 ⋅ 𝑠𝑖𝑛 𝑤𝑡 ⋅ 𝑐𝑜𝑠 𝑘𝑥
20. Celah ganda
16. Efek dopler
𝑣 ± 𝑣𝑃
𝑓𝑝 = ⋅𝑓
𝑣 ± 𝑣𝑠 𝑠
𝑣 ± 𝑣𝑝 ± 𝑣𝑎
𝑓𝑝 =
𝑣 ± 𝑣𝑠 ± 𝑣𝑎

V = cepat rambat bunyi di udara 340 m/s 𝑑 𝑠𝑖𝑛 𝜃 = 𝑛𝜆


𝑦
Vp = kecepatan pendengar (m/s) 𝑑𝑙 ̅ = 𝛥𝑛 ⋅ 𝜆
Vs = kecepatan sumber bunyi (m/s) d = jarak antar celah (m)
fs = frekuensi sumber (Hz) y = jarak antar pita (m)
fp = frekuensi pendengar (Hz) L = jarak celah ke layar (m)
𝛥𝑛 = orde
17. Taraf Intensitas Bunyi 𝜆 = Panjang gelombang (m)
1
𝑇𝐼 = 𝑙𝑜𝑔
𝑙0
𝑟2
𝑇𝐼2 = 𝑇𝐼1 − log
𝑟1
𝑙0 = intensitas ambang (𝑤𝑎𝑡𝑡/𝑚2 )
𝐼 = intensitas bunyi (𝑤𝑎𝑡𝑡/𝑚2 )
𝑇𝐼 = taraf intensitas (dB)
Untuk beberapa sumber bunyi :
𝑇𝐼𝑛 = 10 𝑙𝑜𝑔 𝑛 + 𝑇𝐼1
𝐼
𝑇𝐼𝑛 = 10 𝑙𝑜𝑔 𝑛 + 10 𝑙𝑜𝑔
𝐼0
22. Penyebab langit pada siang hari
berwarna biru
Cahaya biru tersebar ke segala
arah oleh molekul-molekul kecil
udara di atmosfer bumi. Warna
biru tersebar lebih banyak dari
warna lain karena bergerak
sebagai gelombang yang lebih
pendek dan lebih kecil.

23. Benda yang merupakan cermin


cembung
Kaca spion kendaraan
bermotor menggunakan
cermin cembung karena
sifat cermin cembung adalah
maya, tegak dan diperkecil.

24. Cacat mata

RABUN JAUH (MIOPI)

21. Pergeseran sinar/pembiasan


pada kaca plan paralel
“Pembelokan arah rambat cahaya
karena melewati bidang batas
dua medium rambatan yang
berbeda.” Mata yang mengalami rabun jauh
𝑠𝑖𝑛(𝑖1 − 𝑟1 ) tidak dapat melihat benda-benda
𝑑=𝑡 yang jaraknya jauh. Hal ini
𝑐𝑜𝑠 𝑟1
t = tebal balok kaca karena lensa mata tidak dapat
plan paralel (cm) memipih untuk memperkecil
d = pergeseran cahaya jarak fokusnya. Penderita miopi
memiliki titik jauh (punctum
(cm)
remotum = PR) yang lebih dekat
𝑖1 = sudut datang (°)
dari titik jauh mata normal (jarak
𝑟1 = sudut bias (°) jauh mata normal tak berhingga),
dan titik dekatnya kurang lebih 25
cm. Bayangan yang terbentuk
akan jatuh di depan retina.
Penderita rabun jauh dibantu
dengan menggunakan kacamata
berlensa cekung (minus/negatif).
Lensa cekung dapat membantu
bayangan tepat jatuh di retina.
RABUN DEKAT (HIPERMETROPI) kurang dari 25 cm dan titik
jauhnya kurang dari tak hingga
sehingga tidak dapat melihat
benda dekat maupun jauh.
Penderita mata tua dibantu
menggunakan kacamata
berlensa rangkap (bifokal) yang
terdiri dari lensa cekung dan
Mata yang mengalami rabun lensa cembung.
dekat tidak dapat melihat benda-
benda yang jaraknya dekat. Hal
ini karena fokus lensa memiliki ASTIGMATISMA
jarak yang telalu panjang.
Penderita hipermetropi memiliki
titik dekat (punctum proximum =
PP) yang lebih jauh dari titik
dekat mata normal yaitu lebih
dari 25 cm dan titik jauh berjarak
tak berhingga. bayangan yang
terbentuk jatuh di belakang
retina. Penderita rabun dekat
dibantu menggunakan kacamata
Astigmatisma adalah cacat mata
berlensa cembung (plus/positif).
ketika cahaya yang masuk ke
Lensa cembung dapat
mata tidak berpusat dengan
membantu bayangan yang
sempurna karena cahaya tidak
semula jatuh di belakang retina
dapat melengkung pada daerah
menjadi tepat jatuh di retina.
selaput bening. Penderitanya
tidak bisa membedakan garis
tegak maupun mendatar dan
MATA TUA (PRESBIOPI) dibantu oleh kacamata berlensa
silinder.

25. Kekuatan Lensa


✓ Miopi
100
𝑝=−
Mata yang mengalami presbiopi 𝑃𝑅
didominasi oleh orang tua yang PR = titik jauh mata
daya akomodasi matanya telah mitopi
berkurang. Penderita presbiopi
memiliki jarak titik dekat lebih
dekat dari mata normal yaitu
✓ Hipermetropi
29. Gelombang stasioner ujung
100 terikat
𝑃 =4−
𝑝𝑝
Dimulai simpul
100 100
𝑃= −
25 𝑝𝑝 𝑦 = 2𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝑘𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑤𝑡
pp = titik dekat mata
hipermetropi 𝑤 = 2𝜋𝑓
26. Alasan kapal laut tidak 𝜆 𝑤
tenggelam 𝑣 =𝜆⋅𝑓 = =
𝑇 𝑘
adanya hukum Archimedes. Teori
2𝜋
ini menjelaskan bahwa hal 𝑘=
tersebut terjadi karena massa 𝜆
jenis kapal lebih ringan dari 30. Sifat gelombang bunyi
massa jenis air. Difraksi kemampuan
gelombang bunyi untuk
27. Asas kontinuitas (tabel)/ melintasi rintangan atau celah
pengaruh diameter pipa pada kecil pada suatu permukaan
kecepatan air
31. Asas kontinuitas
28. Jenis gelombang
𝑄1 = 𝑄2
✓ Gelombang 𝐴1 𝑉1 = 𝐴2 𝑉2
longitudinal 𝜋𝑟1 ⋅ 𝑉1 = 𝜋𝑟22 ⋅ 𝑉2
2

Gelombang yang 1 2 1
memiliki arah getar 𝜋𝑑1 . 𝑉1 = 𝜋𝑑22 ⋅ 𝑉2
4 4
sejajar dengan arah
rambatnya. 32. Konduksi

✓ Gelombang transversal
Gelombang yang
memiliki arah getar
tegak lurus dengan
arah rambatnya.
Konduksi
33. Gelombang mekanik Perpindahan kalor secara konduksi
𝜆 adalah proses perpindahan kalor yang
𝑣 = =𝜆⋅𝑓 terjadi pada suatu zat tanpa
𝑇
disertai perpindahan partikel-partikel
34. Efek dopler dari zat tersebut. Konduksi umumnya
terjadi pada zat padat terutama yang
𝑣 ± 𝑣𝑃 bersifat konduktor.
𝑓𝑝 = ⋅𝑓
𝑣 ± 𝑣𝑠 𝑠
𝑣 ± 𝑣𝑝 ± 𝑣𝑎
𝑓𝑝 =
𝑣 ± 𝑣𝑠 ± 𝑣𝑎

V = cepat rambat bunyi di udara 340 m/s


Vp = kecepatan pendengar (m/s)
Vs = kecepatan sumber bunyi (m/s)
fs = frekuensi sumber (Hz)
fp = frekuensi pendengar (Hz)

35. Mencari titik jauh


(dik.kekuatan lensa)
Konveksi
Perpidahan kalor secara konveksi
adalah proses perpindahan kalor yang
terjadi pada suatu zat dengan disertai
perpindahan partikel-partikel dari zat
tersebut. Konveksi umumnya terjadi
pada fluida (zat cair dan gas).

36. Tegangan permukaan ( )

r = jari jari penampang pipa

37. Perpindahan kalor


Kalor adalah energi panas yang
berpindah dari benda yang
bersuhu lebih tinggi ke benda
yang bersuhu lebih rendah. Radiasi
Radiasi adalah proses perpindahan
kalor yang terjadi dalam bentuk
perambatan gelombang
elektromagnetik tanpa memerlukan
adanya zat perantara (medium).
38. Gelombang stasioner ujung
bebas
Dimulai perut
𝑦 = 2𝐴 𝑐𝑜𝑠 𝑘𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑤𝑡
𝑦 = 2𝐴 ⋅ 𝑠𝑖𝑛 𝑤𝑡 ⋅ 𝑐𝑜𝑠 𝑘𝑥
𝑤 = 2𝜋𝑓
𝜆 𝑤
𝑣 =𝜆⋅𝑓 = =
𝑇 𝑘
2𝜋
𝑘=
𝜆
39. Taraf Intensitas

1
𝑇𝐼 = 𝑙𝑜𝑔
𝑙0
𝑟2
𝑇𝐼2 = 𝑇𝐼1 − log
𝑟1
𝑙0 = intensitas ambang (𝑤𝑎𝑡𝑡/𝑚2 )
𝐼 = intensitas bunyi (𝑤𝑎𝑡𝑡/𝑚2 )
𝑇𝐼 = taraf intensitas (dB)
Untuk beberapa sumber bunyi :
𝑇𝐼𝑛 = 10 𝑙𝑜𝑔 𝑛 + 𝑇𝐼1
𝐼
𝑇𝐼𝑛 = 10 𝑙𝑜𝑔 𝑛 + 10 𝑙𝑜𝑔
𝐼0
40. Celah tunggal

Anda mungkin juga menyukai