Anda di halaman 1dari 16

GELOMBANG MEKANIK

FISIKA KELAS XI MIPA


KOMPETENSI DASAR

3.7 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang berjalan dan gelombang


stasioner pada berbagai kasus nyata

Gelombang Mekanik

GM

Arah rambatan Amplitudo

Gelombang Gelombang
Gelombang Stasioner Gelombang Berjalan
Transversal Longitudinal
GT GL GS GB
 Gelombang adalah suatu usikan (getaran) yang merambat pada suatu medium,
yang membawa energi dari satu tempat ke tempat lainnya.

 Gelombang mekanik adalah gelombang yang perambatannya memerlukan


medium, medium tersebut diperlukan untuk menyalurkan energi untuk proses
perambatan gelombangnya.

 Materi yang membawa gelombang disebut media dan termasuk materi seperti udara, air,
batuan, logam, dll

 Dalam media tertentu, kecepatan gelombang konstan. Gelombang bergerak sangat cepat
melalui benda padat, lebih cepat melalui cairan dan paling lambat melalui gas.
GELOMBANG TRANSVERSAL

 Arah rambatnya tegak lurus terhadap arah


getanya (arah getar vertikal & arah rambat
horizontal)
 Memiliki puncak dan lembah gelombang
Panjang
(gelombang sinus) gelombang
 contoh : gelombang tali & gelombang laut
Puncak amplitude
gelombang

Lembah gelombang
GELOMBANG LONGITUDINAL

 Arah rambatnya sejajar terhadap arah getanya


(arah getar vertikal & arah rambat horizontal)
 Memiliki rapatan dan regangan
 Contoh : gelombang bunyi & gelombang pada
pegas
rapatan

regangan
CEPAT RAMBAT GELOMBANG

KETERANGAN :
λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)
v = cepat rambat gelombang (m/s)
GELOMBANG BERJALAN
Gelombang merambat dari O ke P ( ke kanan )

v
∆𝑡 = 𝑡 − 𝑡 → 𝑡 = 𝑡 − ∆𝑡

𝑥 𝑥
∆𝑡 = →𝑡 =𝑡−
𝑣 𝑣
O P
X Persamaan Gelombang di O :
𝑦 = 𝐴 sin 𝜔𝑡

Persamaan Gelombang di P :
O = sumber getar 𝑦 = 𝐴 sin 𝜔𝑡
OP = X ( jarak suatu titik terhadap sumbar getar )
t = lamanya gelombang bergetar di O Simpangan gelombang merambat dari O
tp = lamanya gelombang bergetar di titik P ke P :
𝑥
𝑦 = 𝐴 sin 𝜔 𝑡 −
𝑣
GELOMBANG BERJALAN 𝑦 = 𝐴 sin 𝜔𝑡 − 𝑘𝑥
Simpangan pertama kali ke Gelombang bergerak dari O
𝑥
𝑦 = 𝐴 sin 𝜔 𝑡 − 𝜔 = 2𝜋𝑓 atas ke P (ke kanan)
𝑣
𝑥 𝑦 = −𝐴 sin 𝜔𝑡 + 𝑘𝑥
𝑦 = 𝐴 sin 2𝜋𝑓 𝑡 − Simpangan pertama kali ke Gelombang bergerak dari P
𝑣
𝑥 bawah ke O (ke kiri)
𝑦 = 𝐴 sin 2𝜋𝑓𝑡 − 2𝜋𝑓
𝑣
𝑦 = ±𝐴 sin 𝜔𝑡 ± 𝑘𝑥
λ 𝑓 1
𝑣 = =λ𝑓 → = PERS. UMUM
𝑇 𝑣 λ
𝑥 𝑓 1 GELOMBANG
𝑦 = 𝐴 sin 2𝜋𝑓𝑡 − 2𝜋𝑓 = 𝐴 sin 2𝜋𝑓𝑡 − 2𝜋 𝑥 = 𝐴 sin 2𝜋𝑓𝑡 − 2𝜋 𝑥 BERJALAN
𝑣 𝑣 λ

2𝜋
𝑘 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 = 𝑦 = 𝐴 sin 𝜔𝑡 − 𝑘𝑥
λ
PERSAMAAN GELOMBANG BERJALAN
GELOMBANG STASIONER

 Terjadi karena interferensi antara gelombang datang dengan gelombang pantul dengan arah
berlawanan

 Memiliki amplitudo dan frekuensi yang sama

Pemantulan Pada
- Ujung Bebas

Amplitudo


PERSAMAAN GELOMBANG STASIONER

Pemantulan Pada Ujung Bebas


Y1 (gelombang datang) Y2 (gelombang pantul)

x Persamaan gelombang
berjalan ujung bebas

𝑦 = 𝐴 sin 𝜔𝑡−𝑘(𝐿−𝑥) 𝑦 =𝑦 +𝑦

𝑦 = 𝐴 sin 𝜔𝑡 − 𝑘 𝐿 + 𝑥 𝑦 = 𝐴 sin 𝜔𝑡−𝑘(𝐿−𝑥) + 𝐴 sin 𝜔𝑡 − 𝑘 𝐿 + 𝑥

Karena 𝑥 𝑡 𝐿
𝑦 = 2𝐴 cos 2π sin2π −
λ 𝑇 λ
sin 𝑎 + sin 𝑏 = 2 sin (𝑎 + 𝑏) cos (𝑎 − 𝑏)
𝑦 = 2𝐴 cos 𝑘𝑥 sin 𝜔𝑡
PERSAMAAN GELOMBANG STASIONER

Pemantulan Pada Ujung Bebas


Letak titik perut ke perut berikutnya :
1 3
𝑦 = 2𝐴 cos 𝑘𝑥 sin 𝜔𝑡 0, λ, λ, λ, … … … . 𝑑𝑠𝑡
2 2
Amplitudo gelombang stasioner ujung bebas = 𝐴 = 2𝐴 cos 𝑘𝑥
Letak titik simpul ke simpul berikutnya :
1 3 5
λ, λ, λ, … … … . 𝑑𝑠𝑡
4 4 4

Letak titik simpul dari ujung pantul (x)


1
𝑥 = 2𝑛 + 1 λ
4

x Letak titik perut dari ujung pantul (x)


1
𝑥 = 2𝑛 λ
4
n = 0,1,2,3,4,……..
PERSAMAAN GELOMBANG STASIONER
𝑦 =𝑦 +𝑦
Pemantulan Pada Ujung Terikat
𝑦 = 𝐴 sin 𝜔𝑡−𝑘(𝐿−𝑥) + −𝐴 sin 𝜔𝑡 − 𝑘 𝐿 + 𝑥
Y1 (gelombang datang) Y2 (gelombang pantul)
𝑥 𝑡 𝐿
𝑦 = 2𝐴 sin 2𝜋 cos 2𝜋 −
λ 𝑇 λ
𝑦 = 2𝐴 sin 𝑘𝑥 cos 𝜔𝑡

Persamaan gelombang
𝑦 = 𝐴 sin 𝜔𝑡−𝑘(𝐿−𝑥) berjalan ujung terikat

𝑦 = 𝐴 sin 𝜔𝑡 − 𝑘 𝐿 + 𝑥 + 𝜋 → 𝑦 = −𝐴 sin 𝜔𝑡 − 𝑘 𝐿 + 𝑥
Karena ujung pantul tidak dapat bergerak bebas,
gelombang pantul mengalami pembelokan fase (1800 = π)

sin 𝑎 − sin 𝑏 = 2 sin (𝑎 − 𝑏) cos (𝑎 + 𝑏)


PERSAMAAN GELOMBANG STASIONER
Pemantulan Pada Ujung Terikat Letak titik perut ke perut berikutnya :
1 3 5
λ, λ, λ, … … … . 𝑑𝑠𝑡
𝑦 = 2𝐴 sin 𝑘𝑥 cos 𝜔𝑡 4 4 4

Amplitudo gelombang stasioner ujung terikt = 𝐴 = 2𝐴 sin 𝑘𝑥 Letak titik simpul ke simpul berikutnya :
1 3
0, λ, λ, λ, … … … . 𝑑𝑠𝑡
2 2

Letak titik simpul dari ujung pantul (x)


1
𝑥 = 2𝑛 λ
4
Letak titik perutdari ujung pantul (x)
x 1
L 𝑥 = 2𝑛 + 1 λ
4
n = 0,1,2,3,4,……..
LATIHAN SOAL

Diketahui :
Sebuah gelombang berjalan dengan 𝑦 = 0,02 sin 8𝜋𝑡 − 4𝑥 𝑦 = ±𝐴 sin 𝜔𝑡 ± 𝑘𝑥
persamaan simpangan Ditanyakan :
, dimana y dan a. Arah rambat gelombang
x dalam m dan t dalam s, Tentukan : b. f = ..... ?; e. A = ..... ?
c. λ = ..... ?; f . k = ..... ?
a. arah rambatan d. v = ..... ?
b. Frekuensi
Jawab :
c. Panjang gelombang a. Arah rambatan ke kanan karena tanda didepan x
d. Kecepatan rambat gelombang negatif (-) dan depan A positif ( + )
b. A = 0,02 m = 2 cm
e. Amplitudo gelombang c. 𝜔𝑡 = 8𝜋𝑡 → 2𝜋𝑓𝑡 = 8𝜋𝑡 → 𝑓 = 4𝐻𝑧
f. bilangan gelombang c. 𝑘𝑥 = 4𝑥 → 𝑘 = 4 → 𝑘 = → λ= =
d. 𝑘 = 4
e. 𝑣 = 𝑓λ = 4. = 2𝜋 𝑚/𝑠
LATIHAN SOAL

Jawab :
Sebuah gelombang stasioner memiliki persamaan
2𝜋𝑥
𝑦 = 0,09 𝑠𝑖𝑛 cos 240𝜋𝑡
6
x dan y dalam meter, t dalam sekon. Maka letak 2𝜋 2𝜋
perut ke-4 dari ujung pantulnya sama dengan …… 𝑘= = → λ =6𝑚
λ 6
Letak titik perutdari ujung pantul (x)
Diketahui : 1
2𝜋𝑥 𝑥 = 2𝑛 + 1 λ
𝑦 = 0,09 𝑠𝑖𝑛 cos 240𝜋𝑡 4
λ
Persamaan stasioner pada ujung tetap n = 0,1,2,3,4,……..
𝑦 = 2𝐴 sin 𝑘𝑥 cos 𝜔𝑡
letak perut ke-4 dari ujung pantulnya → n= 3
Ditanyakan :
x perut ke 4? 6
𝑥 = 2.3 + 1 = 10,5 𝑚
4
LATIHAN

1. Persamaan gelombang transversal merambat sepanjang tali dengan


persamaan 𝑦 = 0,2 sin 0,4𝜋 𝑥 − 60𝑡 , bila semua jarak diukur dalam cm
dan t dalam sekon. Tentukan :
a. Panjang gelombang
b. Frekuensi gelombang
c. Cepat rambat gelombang
d. Panjang gelombang
e. Simpangan gelombang

2. Sebuah gelombang stasioner pada pemantulan ujung bebas memiliki pula


perut dan simpul. Simpul kesepuluh berjarak 2,25 m dari ujung bebas. Maka
panjang gelombang stasioner tersebut adalah…….

Anda mungkin juga menyukai