Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian Politik
Politik berasal dari bahasa Yunani polis yang artinya negara-kota.
Dalam negara kota pada zaman Yunani, orang saling berinteraksi satu
sama lain untuk mencapai kesejahteraan (kebaikan, menurut
Aristoteles) dalam hidupnya. A New Handbook of Political Science
menyebutkan bahwa politik adalah penggunaan kekuasaan sosial yang
dipaksakan. Kata “kekuasaan sosial” ditekankan untuk membedakannya
dengan “kekuasaan individual.” Definisi politik dari Gabriel A. Almondet
yang mendefinisikannya sebagai kegiatan yang berhubungan dengan
kendali pembuatan keputusan publik dalam masyarakat tertentu di
wilayah tertentu, di mana kendali ini disokong melalui instrumen yang
sifatnya otoritatif dan koersif. Definisi lain politik pada masa modern
juga dicatat oleh Hamid bahwa definisi politik adalah interaksi antara
pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan
dan keputusan yang mengikat kebaikan bersama masyarakat yang
tinggal dalam wilayah tertentu.

2. Politik dan strategi nasional


Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan
kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Dengan
demikian definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta
kebijaksanaan negara tentang pembinaan (perencanaan,
pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan
kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Sedangkan strategi
nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai
sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional.
Upaya implementasi politik nasional perlu pada strategi
pelaksanaannya, agar tujuan nasional dapat tercapai. Politik nasional
meliputi antara lain:
a. Politik dalam negeri, yang diarahkan kepada mengangkat,
meninggikan, dan memelihara harkat derajat dan potensi rakyat
Indonesia.
b. Politik luar negeri yang bersifat bebas aktif anti imperialisme dan
kolonialisme dalam segala bentuk, mengabdi kepada kepentingan
nasional dan amanat rakyat
c. Politik ekonomi yang bersifat swasembada/swadaya yaitu untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
d. Politik pertahanan keamanan yang diarahkan kepada pengamanan
serta perlindungan bangsa dan negara.

Stratifikasi politik nasional dalam negara Republik Indonesia adalah


sebagai berikut:
1. Tingkat penentu kebijakan puncak. Kebijakan tingkat puncak
dilakukan oleh MPR
2. Tingkat kebijakan umum. Merupakan tingkat kebijakan dibawah
tingkat kebijakan puncak, yang lingkupnya menyeluruh nasional
3. Tingkat pentu kebijakan khusus. Merupakan kebijakan terhadap
suatu bidang utama pemerintah.
4. Tingkat penentu kebijakan teknis. Kebijakan teknis meliputi kebijakan
dalam satu sector dari bidang utama dalam bentuk prosedur serta
teknik untuk mengimplementasikan rencana, program dan kegiatan.
3. Pengertian strategi
Strategi berasal dari konsep militer, dan kata itu sendiri berasal dari
bahasa Yunani. Karl von Clausewitz (1780 – 1831 ) dan A Henry yomini (
1779 –1869 ) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang
penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan. Dalam
pengertian umum strategi adalah cara/ langkah untuk mendapatkan
kemenangan atau mencapai tujuan. Sedang menurut Liddle Hart yang
hidup diabad XX memberikan pengertian strategi secara lebih luas juga.
Menurutnya strategi adalah seni untuk mendistribusikan dan
menggunakan sarana sarana militer untuk mencapai tujuan politik.
a. Dasar Pemikiran Penyususan Politik dan Strategi Nasional
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok
pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang
berdasarkan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional.
b. Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Politik strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun
berdasarkan sistem kenegaraan menurut UUD 1945.Sejak tahun 1985
berkembang pendapat yang mengatakan bahwa pemerintah dan
lembaga-lembaga negara yang diatur dalam UUD 1945 merupakan
suprastruktur politik. Proses penyusunan politik strategi nasional pada
infrastruktur politik merupakan sasaran yang akan dicapai oleh rakyat
Indonesia.
4. Sistem Konstitusi
1. Pengertian dan Klasifikasi Konstitusi
Istilah konstitusi sebenarnya sudah ada sejak zaman Yunani
dimanaterdapat Konstitusi Athena. Keberadaan Konstitusi Athena pada
saat itu dipandang sebagai alat demokrasi yang sempurna. James Bryce
dari sudut pandang politik mendefinisikan konstitusisebagai kerangka
politik yang terorganisasi berdasarkan hukum mencakupdi dalamnya
kelembagaan negara dengan fungsi dan hak-hak yang jelas.
Dari ranah tradisi civil law, Herman Heller membagi konstitusi menjadi
3 (tiga) pengertian berdasarkan tahapan perkembangankonstitusi,
yaitu:
1. Konstitusi dalam pengertian politis sosiologis.
2. Konstitusi dalam pengertian yuridis.
3. Konstitusi dalam arti UUD tertulis.
Komisi Konstitusi tentangperubahan Undang-Undang Dasar Negara RI
tahun 1945 menyimpulkan bahwa kedudukan dan fungsi konstitusi
adalah sebagai berikut:
1. Konstitusi berfungsi sebagai dokumen nasional (national document)
yang mengandung perjanjian luhur, berisikesapakatan-kesepakatan
tentang politik.
2. Konstitusi sebagai piagam kelahiran negara baru
3. Konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi.
4. Konstitusi sebagai indentitas nasional dan lambang persatuan.
5. Konstitusi sebagai alat untuk membatasi kekuasaan.
6. Konstitusi sebagai pelindung HAM dan kebebasan warga negara.
2. Legitimasi Konstitusi
legitimasi konstitusi sangat penting karena ketika kita menganggap
bahwa konstitusi tidak mempunyai legitimasi, maka sudah sepantasnya
kita tidak perlu menempatkan konstitusi sebagai sesuatu yang penting
dan sesuatu yang harus kita ketahui.
Erwin Chemerinsky menyatakan bahwa terdapat dua alasan utama
mengapa warga harus terikat oleh konstitusi.
1. Konstitusi membentuk struktur pemerintah dan menjamin hakhak
fundamental
2. Konstitusi merupakan simbol pemersatu suatu bangsa.

Anda mungkin juga menyukai