Anda di halaman 1dari 2

Transformasi Kewirausahaan

Terdapat 4 jenis tahapan proses transformasi entrepreneurship, yaitu:

1) Transformasi pola fikir (mindset)  dan paradigma (paradigma), seseorang harus berpikiran sama


dengan seorang entrepreneur yang cerdas dalam pemikiran, sikap, motif, semangat, dan karakter.

2) Transformasi cara berpikir, kebiasaan yang selalu menggunakan logika berubah menjadi pola pikir
kreatif.

3) Transformasi entrepreneurial dari bersikap sebagai entrepreneur menjadi manajer pengelola


bisnis (intrapreneur atau entrepreneurial organization) yang profesional.

4) Transformasi entrepreneurial dari pola fikir owner ke pola pikir sebagai investor.

Faktor yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk memilih jalur entrepreneurship seperti faktor
individual/personal, suasana kerja, tingkat pendidikan, personality, prestasi pendidikan, dorongan
keluarga, lingkungan dan Pergaulan, ingin lebih dihargai. Selain itu, ada juga faktor penyebab
seseorang tidak tertarik menjadi entrepreneurshi (wirausaha), antara lain tidak mempunyai
pengalaman, tidak mempunyai modal, tidak mempunyai keberanian untuk memutuskan, tidak ada
orang yang menuntun untuk menjadi wirausahawan, takut keluar dari “zona nyaman”.

Tingkatan kemampuan kewirausahaan seseorang dibagi menjadi 5 tingkat, yaitu:

1. Tingkat kemampuan dalam menghadapi rasa takut kecil sekali, orang menyebutnya risk averter.

2. Tingkat kemampuan dalam menghadapi rasa takut ada, dan selalu menggunakan pengetahuannya
untuk bekerja lebih baik lagi.

3. Tingkat kemampuan kewirausahaan dalam menghadapi rasa takutnya lebih tinggi, memiliki
keberanian untuk menanggung atau mengatasi risiko kegagalan.

4. Tingkat kemampuan kewirausahaan dalam menghadapi rasa takut lebih kompleks, khususnya
dalam hal memperhitungkan, mengendalikan, mengatasi, dan menanggung risiko kegagalan
usahanya.

5. Tingkat kemampuan kewirausahaan dalam menghadapi rasa takutnya lebih sangat tinggi, artinya
dalam hal mengatasi rasa takut akan kegagalan yang cukup besar, cenderung mengambil keputusan
menggunakan intuisinya yang kuat sekali, bahkan bisa cenderung sedikit mengadu keberuntungan.

Persepsi salah tentang kewirausahaan: Entrepreneur bersifat keturunan, Entrepreneur yang sukses


itu karena guratan nasib (jalan hidup), Menjadi entrepreneur setelah ada peluang yang bagus,
Entrepreneur yang sukses itu karena punya modal besar, Entrepreneur yang sukses itu karena punya
modal besar.

Modal usaha untuk menjadi entrepreneuer:

- Pengalaman kita untuk buka usaha

- Pengetahuan juga penting

- Berani dulu
- Miliki banyak teman yang sudah berpengalaman

- kesungguhan

- Kreatif dan inovatif

- Dana/aset

Level dari entrepreneur, yaitu:

1. Unemployee (resiko paling minimal)

2. Employee (mempunyai visi jauh kedepan)

3. Self business (seorang pengusaha memiliki visi yang tidak ingin diatur, ia tidak mudah puas diri.

4. Businessman (memiliki jiwa challenging)

5. Investor (faktor kalkulasi yang spekulatif untuk menentukan bisnisnya, tetapi penuh dengan
perhitungan atau menjurus ke gambling)

Tahapan-tahapan yang telah dilakukan oleh orang yang telah sukses menjadi seorang wirausahawan
adalah (1) mengetahui tujuan, maksud, dan manfaatnya bagi individu, lingkungan, dan negara,
berorientasi pada pola pikir orang yang sukses dalam bisnis, belajar lebih dalam tentang
kewirausahaan. (2) mempersiapkan diri dan merencanakan bisnis. (3) memulai, menjalankan,
mengelola, dan mengembangkan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai