Untukmu Wahai Tamu Allah - Dr. Ariful Bahri
Untukmu Wahai Tamu Allah - Dr. Ariful Bahri
UNTUKMU
WAHAI
TAMU
ALLAH
Oleh
Dr. Ariful Bahri
Dar Al-Furqon
Penulis:
Dr. Ariful Bahri
Penyunting:
Abu Yusuf Akhmad Ja’far, Lc
1
Lihat : Minhaajus Sunnah: 4/315.
ُ ُ َ ۡ ُ َ ۡ َ ُ َ ٗ َ َ ُ َ ۡ َ ۡ ُ ُّ َ ۡ ُ َ ُ ۡ َ َ َ َ ۡ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َ َّ
٢ْٱلذِيْخلقْٱلموتْوٱلحيوةْل ِيبلوكمْأيكمْأحسنْعملاْۚوهوْٱلع ِزيزْٱلغفور
Beliau menyebutkan:
ً َ ً َ ُ َ َ َ ُ َ ُ َ ُ ََ ُ َ َ ً َ َ َ َ
ْ،وابا
ْ صْ ْخاْل ِصا
ْ ْكون
ْ حتىْ ْي
ْ ْقبل ْ ملْْْلاْ ْي ْ الع َ
ْ ْْ،صو ْبه
ْ صهْ ْوْأ ْ ع ْملاْ ْأخْ ْل ُ
ْ ْْن
ْسْ ْْأح
َ َ َ َ َ َ
لىْالس َّْن ْة
ُّْ َ انْ ْع
ْ ذاْك ْ ُ الص
ْ ِْوابْإ ْ َّ ْ َْو،انْلل ْ ذاْك
ْ ِ الخْا ِلصْْإ
ْ ْف
2
Lihat : Muhammad Syarbini di dalam Tafsir as-Siraj al-Munir : 4/ 244.
10 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
istilah yang lebih masyhur “al-Mutaba’ah”, yaitu mengikuti Nabi
dalam setiap bentuk amal ibadah.
Itulah sebenarnya bentuk cinta kita kepada Allah dan juga
kepada Rasulullah ﷺdengan mengikhlaskan ibadah kepada Allah
dan berlandaskan bimbingan Rasulullah, sehingga setiap hamba
yang mengatakan dirinya cinta kepada Allah dan Rasul-Nya
maka harus melewati tahapan ujian, dan ujiannya adalah
bagaimana kuatnya mereka memurnikan agama hanya untuk
Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah.
Dalam Al-Qur’an ada sebuah ayat yang disebutkan oleh
para ulama dengan sebutan “ayat ujian”, yaitu ayat yang menguji
setiap hamba yang mengatakan cinta kepada Allah dan Rasul
Nya, ayat tersebut berbunyi:
َّ َ ۡ ُ َ ُ ُ ۡ ُ َ ۡ ۡ َ َ ُ َّ ُ ُ ۡ ۡ ُ
ُْٱلل ُ َّ َ َ َّ َ ُّ ُ ۡ ُ ُ ُۡ
ﵟقلْ إِنْكنتمْتحِبونْٱللْفٱتبِعونِى ْيحبِبكمْٱللْويغفِرْلكمْذنوبك ۚمْو
َّ َٞغ ُفور
ٞ ْرح
ْﵞ٣١ِْيم
3
Lihat: Tafsir Ibnu Katsir: 2/27.
11 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
dan ukurannya, sehingga di dalam beribadah dan mencintai Allah
dan Rasul-Nya yang harus selalu dikenang adalah bagaimana
supaya kecintaan dari Allah dan Rasul-Nya bisa kita dapatkan,
bukan hanya sekedar bagaimana kita mencintai Allah dan Rasul-
Nya, sehingga sebagian ulama dan ahli hikmah menyebutkan:
َّبَ ُ َ ُ َّ َ َّ َّ ُ َ ُ َّ َ َ
ْ ليسْالشأنْأنْتحِبْإِنماْالشأنْأنْتح
4
Lihat: Tafsir Ibnu Katsir: 2/27).
12 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Makna inilah yang disebutkan oleh Ibnu Katsir ketika
memberikan tanggapan terhadap firman Allah ﷻyang ada di akhir
surat al-kahfi:
َ َ َ َ ٞ َ ٞ َ ۡ ُ ُ َ ٓ َ َّ َ َّ َ ٰٓ َ ُ ۡ ُ ُ ۡ ٞ َ َ ۠ َ َ ٓ َ َّ ۡ ُ
َْانْيَ ۡر ُجواْل َِقآء ﵟقلْإِنماْأناْبشرْمِثلكمْيوحىْإِلىْأنماْإِلهكمْإِلهْوحِدَْۖفمنْك
َ َ ۡ ۡ ََ ٗ َ َٗ َ َۡ ََۡۡ
ْ ْ١١٠ْاْولاْيُش ِركْبِعِ َبادة َِْربِه ِٓۦْأحدا
ﵞ َۢ َ َ َربِهِۦْفليعملْعملاْصل ِح
5
Lihat : Tafsir Ibnu Katsir: 5/183).
13 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Tulisan yang penuh dengan kekurangan ini akan berusaha
untuk menemani seorang muslim selama perjalan ke tanah haram
agar bisa mendapatkan kalimat yang disebutkan oleh Nabi ﷺ
ketika berpesan kepada ummatnya selama mereka melakukan
rangkaian manasik, Nabi ﷺbersabda ketika Nabi sedang
melakukan haji wada’ dikala Nabi berada diatas unta Qaswa’
pada hari penyembilan hewan qurban:
َ َّ َ َ َ ُّ ُ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ ََ ُ ُ َ
ِ ْفإِنِىْلاْأدرِيْلعلِيْلاْأحجْبعدْحجتِىْه ِذ ْه،ْلتأخذواْمناسِككم
“Ambillah haji kalian (dariku), sebab aku tidak tahu
barangkali aku tidak berhaji lagi sesudah haji ku ini”. (HR.
Muslim, no : 310).
Pesan perpisahan dari Nabi ﷺuntuk ummatnya yang harus
mereka kenang dan jaga untuk selama-lamanya; bukti cinta tulus
mulia untuk baginda Nabi ﷺ, karena dalam cinta butuh bukti dan
fakta, dan cinta kita kepada Nabi adalah dengan mengenang dan
mengamalkan semua pesan dan wasiatnya yang sudah pasti
bersumber dari Allah ﷻ.
14 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
BAB 1
Adab-Adab Bagi Para Tamu Allah
15 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Para ulama telah menuliskan beberapa adab yang harus
diperhatikan oleh tamu-tamu Allah agar mendapatkan kemuliaan
yang dijanjikan, di antaranya:
16 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
memulai menunaikan ibadah haji dan umroh sebagaimana yang
dilakukan dan diucapkan Nabi ﷺ.
Karena dalam setiap amalan apa saja; seorang hamba harus
senentiasa menata hati dan jiwanya agar selalu fokus beribadah
mengharapkan pahala dari Allah ﷻ, karena kalau tidak demikian;
maka Allah akan meninggalkan hamba tersebut dan tidak akan
pernah menerima amalan yang ia lakukan.
Ibadah haji dan umroh yang mudah sekali bagi seorang
hamba untuk mempertontonkan dirinya, ketika itulah dia menepis
rayuan dan godaan setan yang selalu mencari cela dan cara agar
amalan yang dilakukan hamba tidak diterima oleh Allah ﷻ.
Nabi ﷺsangat mengkhawatirkan sebuah dosa yang
mungkin dianggap remeh oleh manusia, itulah yang bernama
riya’ dan sum’ah, bahkan Nabi menyebut amalan tersebut dengan
syirik kecil dan dosa yang terselubung, banyak hamba yang
terjebak di dalamnya, Nabi bersabda:
الشر ُك ْاْلَ ْص َغر َيا ِ وما:الشر ُك ْاْلَص َغر " َقالُوا ِ اف ع َلي ُكم إِن أَخوف ما أَخ
ُ ْ ََ ُ ْ ْ ُ ْ َ ُ َ َ َ َ ْ َّ
اس الن ي ِزج اذَ ِ
إ : ِ ول اهلل عز وج َّل َلهم يوم ا ْل ِقيام
ة ُ ق
ُ ي ، اء يالر
ِ " : الَ ق
َ ؟ ِ ول
اهلل َ َر ُس
ُ َّ َ ُ َ َ َ َْ ْ ُ َ َ َّ َ ُ َ َ ُ
ون ِع ْن َد ُهمَ الد ْنيا َفا ْنظُروا َه ْل َت ِج ُد ُّ ون ِفيَ ين ُك ْن ُتم ُتر ُاء َ ا ْذ َهبوا ِإ َلى ا َّل ِذ:ِبأَ ْع َم ِالهِ م
ْ ُ َ َ ْ ُ ْ
َج َزاء
“Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian
adalah syirik kecil, yaitu riya’. Allah akan mengatakan kepada
mereka pada hari Kiamat tatkala memberikan balasan atas amal-
amal manusia: “Pergilah kepada orang-orang yang kalian
berbuat riya’ kepada mereka di dunia; Apakah kalian akan
mendapat balasan dari sisi mereka? (HR. Ahmad, no: 23630).
Ini merupakan adab yang pertama dan paling utama ketika
hamba ingin melakukan ibadah, terutama ketika mereka menjadi
tamu Allah ﷻyang akan membuat mereka selalu tunduk dan
17 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
bersimpuh di hadapan Allah atas segala kemudahan dan kasih
sayang yang Allah berikan.
18 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Ketiga : Mencari teman terbaik
19 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
diridhai Allah ﷻ, baik itu rajin ke masjid, melaksakan shalat-
shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, berdzikir serta ibadah
lainnya yang akan membuat kita bisa meraih pahala yang besar
dari Allah ﷻ.
Namun sebaliknya, teman yang buruk hanya akan
membawa kita menghabiskan waktu dalam hal-hal yang bisa
melalaikan dari tujuan yang sebenarnya, seperti menceritakan aib
sesama, merokok di tanah suci, mendengarkan musik dan
nyanyian, menghabiskan waktu tanpa arah dan tujuan serta
keadaan lainnya yang bisa mengurangi kemurnian ibadah haji dan
umroh yang mulia ini.
Dari sinilah kita perlu mencari pendamping dan teman
seperjuangan dalam menggapai ampunan, rahmat serta kasih
sayang Allah ﷻ, sehingga tujuan utama agar diampunkan dosa
bisa kita raih.
Dalam Al-Qur’an Allah pernah menyebutkan akan
pentingnya perkara mencari teman dalam kehidupan, karena
apabila salah dalam memilih jalan; bisa menimbulkan
penyesalan, salah satunya firman Allah:
ٗ َّ
ُ ٱتخَ ۡذ َ َ َ ُ ُ َ َّ ُّ
َّ ْتْ َم َع
ْ٢٧ْْٱلر ُسو ِلْ َسبِيلا ْﵟو َي ۡو َمْ َي َعضْ ٱلظال ُِمْ عَلىْ يَ َديۡهِْ َيقولْ يل ۡيتنِى
َ
َ َٓ ۡ َ َۡ ۡ َ َّ َ َ ۡ َ َّ ٗ َ ً َ ُ ۡ َّ َ ۡ َ َ ۡ َ َ َ ۡ َ َ
ْۗ ْلقدْأضلنِىْع ِنْٱلذِك ِرْبعدْ إِذْجاءنِى٢٨ْ يويلتىْليتنِىْلمْأتخِذْفلاناْخل ِيلا
ٗ ُ َ َ ۡ َّ َ َ
ْﵞ٢٩َْوكانْٱلش ۡي َط ُنْل ِل ِإنس ِنْخذولا
20 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Ayat yang menjelaskan penyesalan orang-orang yang salah
dalam memilih teman, sehingga mereka menyesal diwaktu yang
tidak lagi berguna sebuah penyesalan.
Maka wajar sekiranya para ulama selalu memberikan
nasehat dalam pertemanan:
“Jangan berteman kecuali dengan orang yang akan
membantumu dalam berdzikir kepada Allah”.
21 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi ﷺ
bersabda:
َّ ُ ُ َ ُ َ ُ ُ َّ َ َ َ َ َّ َ َ َ ُ َ َّ َ َ َ َ ُ َ َّ َ َ َ َ
ِْ ْفلتأتِهِْمن ِيتهْوهوْيؤمِنْ بِالل،فمنْأحبْأنْيزحزحْع ِنْالنارِْويدخلْالجن ْة
َ َ ُ َ ُّ ُ َّ َ
ِالذيْيحِبْأنْيؤتىْإِلي ْه َّْ ْتْْإ ِْلى
ْ ِ الن
ْ ْاس ِْ ْْ َْولْ َْيأ،َوال َيو ِمْالآخر
“Barangsiapa yang ingin selamat dari neraka dan masuk
ke dalam surga, maka ketika ajal mendatanginya ia dalam
kondisi beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan ia bersikap
kepada manusia dengan sikap yang ia suka diperlakukan
kepadanya” (HR Muslim, no: 1844).
َ َ ُ ُ َ َّ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ ُ َ ُ َ َّ َّ
ن
ٍْ ْبخل ٍقْحس
ِ ْوخال ِِقْالناس،ْوأتبِعِ ْالسيِئةْالحسنةْتمحها،ت
ْ ات ِقْاللِْحيثماْكن
22 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Bertakwalah kepada Allah ﷻdi manapun engkau berada.
Iringilah kejelekan itu dengan kebaikan niscaya kebaikan itu
akan menghapus (kejelekan). Dan pergaulilah manusia dengan
pergaulan yang baik.” (HR. At-Tirmidzi, no: 1987).
Begitu banyak hadits Nabi yang menyarankan serta
mengajarkan ummatnya untuk selalu menjaga adab dan aklak
yang mulia, bahkan Nabi mengkaitkan dengan surga yang begitu
indah, seperti yang disebutkan oleh Nabi ﷺdari hadits yang
diriwayatkan sahabat Abu Umamah al-Bahily Radhiyallahu
‘anhu:
َ َ َ َ ًّ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ ٌ َ ََ
ْتْفِىْوس ِط ٍ تْفِىْرب ِضْالجنةِْ ل ِمنْتركْال ِمراءْوِإنْكان ْمحِقاْوبِبي
ٍ أناْزعِيمْ بِبي
ُ َ َّ َ َ َّ َ َ َ
ُْخلُ َق ْه َ ْماز ًح
َ اْوب َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ
َ ان
تْفِىْأعلىْالجنةِْل ِمنْحسن ٍ ِي ب ِ الجنةِْل ِمنْتركْالكذِبْوِإنْك
23 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Kelima : Menyibukkan diri untuk berdzikir
Di antara adab yang perlu dijaga oleh para tamu Allah ﷻ
adalah menyibukkan diri untuk melakukan hal-hal yang bisa
mendatangkan keridhoan Allah ﷻ, karena nikmat yang paling
banyak disia-siakan oleh manusia tanpa mereka sadari adalah
nikmat kesehatan dan waktu luang (kesempatan).
َ َ ُ َ َ َ ٌ َ ن ِع َم َتان
ِْ ْوالف َر
اغ الصحة ْ ِ ْالن
ِ ْ:اس ٌ ِ اْكث
َ يرْم َِن ْمغ ُبونْفِي ِهم ِ
“Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan
keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang” (HR. Bukhari, no:
6049).
Para tamu Allah ketika berada di tanah haram; banyak
sekali memiliki waktu yang kalau seandainya tidak pandai
menggunakan waktu tersebut; bisa menghilangkan peluang dan
kesempatan menggapai pahala yang sangat banyak sekali, salah
satu yang bisa dilakukan adalah berzikir kepada Allah ﷻ.
24 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
pelaksanaan haji dan umroh yang memiliki doa yang banyak
sekali yang akan kita bawakan di akhir pembahasan.
25 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Adapun menyakiti dengan perbuatan seperti melukai fisik,
menyakiti dan yang semisalnya.
Itu semua harus dijauhi oleh seorang muslim dimana saja
mereka berada, apalagi ketika berada di area tanah haram yang
harus dihormati dan dihargai, Nabi ﷺpernah menyebutkan sifat
seorang muslim:
َ ُ ُ َ َ َ ُ ُ
ِ ِْْو َي ِده
َ ونْمِنْل َِسانِهالمسل ِمْمنْسل ِمْالمسل ِم
َ َ َ ۡ ُ ۡ ُّ ۡ ُ ۡ ۡ ُ ََ
ﵞ
ْ ْ٢٥ِْيم َ
ٖ ابْأل
ٍ ذْع ِن
م ْ ه ِق
ذ ْن م
ٖ ل ظِ بِْۭ دا ح لإ
ِِ ب ِْ هِي فْ دﵟومنْي ِر
26 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Seorang muslim harus bersyukur ketika Allah berikan
kesempatan bisa datang ke tanah haram, namun disamping itu
juga mereka harus berhati-hati agar tidak terjerat rayuan dan
godaan setan yang bisa menggelincirkan hingga menimbulkan
murka Allah ﷻ.
27 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Dengan latihan kesabaran ini tentunya harapannya adalah
agar sifat mulia ini (sabar) selalu membersamai kita, karena sabar
adalah inti dari kesuksesan dan kebahagiaan, sabar itu meliputi
semua aspek kehidupan.
28 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
BAB II
HUKUM DAN KEUTAMAAN HAJI &
UMROH
29 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Kami menjawab seruan-Mu ya Allah” 6.
Kewajiban haji akan tetap menjadi kekal dan abadi hingga
hari kiamat sampai ka’bah sudah tidak ada lagi di muka bumi, itu
merupakan hasil dari ketundukan dan kepatuhan Nabi Ibrahim
dalam melaksanakan printah Allah ﷻ.
Namun seiring berputarnya roda kehidupan, bergantinya
para Nabi dan utusan; maka terjadilah perubahan dalam proses
pelaksanaan haji. Ibadah haji yang awal mulanya hanya semata-
mata untuk Allah ﷻsudah mulai diselewengkan untuk yang
lainnya, baik karena kejahilan atau karena mengikuti hawa nafsu.
Puncak dari penyelewengan dan penyimpangan itu terjadi
sebelum diutus Nabi Muhammad ﷺmenjadi seorang Nabi dan
Rasul, ketika manusia sudah mulai melakukan penyimpangan
terbesar di rumah Allah, yang mana orang-orang jahiliyyah
menyekutukan Allah ﷻdengan yang lainnya, dan itu terbukti dari
kalimat talbiyah yang mereka ucapkan, sebagimana hadits yang
dibawakan oleh sahabat Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhu:
ُ َّ ِْصل ُ ُ َ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ ُ ُ َ َ ُ ُ َ َ
َ ولْالل
ْيْالل ْفيقولْرس:الْ ق-ْ)ْ ك
ْ ْ(لبيكْلاْش ِريكْل:ون ْ كانْالمش ِركونْيقول
َ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َ َ ُ ً َ َّ َ ُ ُ َ َ َ ُ َ َّ َ َ َ
ْ) ك
ْ ْتمل ِكهْوماْمل،ك ْ ْ َويلكمْقدْقدْف َيقول:ِْو َسل َْم
ْ ْ(إِلاْش ِريكاْهوْل-ْ:ون عليه
َ ُ ُ َ َ َ ُ ُ
ِْ ْ َوهم َْي ُطوفونْبِال َبي،َيقولونْهذا
ت
“Dulu orang-orang musyrik mengatakan: ‘Labbaika laa
syariika laka… (Aku memenuhi panggilan-Mu, wahai Dzat; yang
tiada sekutu bagi-Mu…). Maka, Rasulullah ﷺbersabda:
‘Celakalah kalian, cukuplah ucapan itu dan jangan diteruskan!’
Tapi, mereka meneruskan ucapan mereka: ‘Illaa syariikan huwa
laka tamlikuhu wamaa malaka… (Kecuali, sekutu bagi-Mu yang
memang Engkau kuasai dan ia tidak menguasai).’ Mereka
mengatakan ini, sedang mereka berthawaf di Baitullah.” (HR.
Muslim no. 1185).
6
Llihat: Tafsir Ibnu Katsir: 5/363.
30 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Orang-orang musyrikin di zaman jahiliyyah beribadah
kepada Allah, namun disamping itu mereka juga beribadah dan
meminta kepada selain Allah ﷻ, itu sangat jelas sekali dalam
kalimat talbiyah yang mereka serukan ketika sedang thawaf di
ka’bah, mereka mengira Allah memiliki sekutu yang Allah
sendiri yang menjadikan sekutu tersebut untuk diriNya, padahal
itu merupakan penyelewengan yang nyata dalam ibadah mereka
yang sudah mulai jauh dari norma tauhid dan aqidah serta ibadah
yang semestinya.
Nabi ﷺdatang dan diutus untuk kembali memurnikan ajaran
Nabi Ibrahim yang sesungguhnya, salah satunya ibadah haji yang
hanya semata-mata untuk mencari pahala dan keridhoan Allah ﷻ
tanpa harus membawa nama tuhan dan berhala serta sesembahan
selain Allah ﷻ, dan itu terbukti dari kalimat yang paling disukai
oleh Allah ketika hamba melaksanakan ibadah haji dan umroh,
sebagaimana sabda Nabi ﷺketika ditanya oleh sahabat Abu
Bakar as-Siddiq Radhiyallahu ‘anhu:
ُّج َّ َ ُّ َ َ َ ُ َ َ َ ُّ َ
ْ ْالعجْوالث:ال
ْ ل؟ْق
ْ أيْالح ِجْأفض
“Amalan ibadah haji manakah yang paling mulia?, Nabi
menjawab: mengucapkan talbiyah dan menyembelih untuk Allah
ﷻ.” (HR. At-Tirmidzi, no: 827).
Al-’Ajju artinya mengangkat suara dalam melantunkan
kalimat talbiyah, Ats-Tsajju artinya menumpahkan darah untuk
Allah ﷻsemata (menyembelih/berkurban), dua ibadah yang
mulia ini merupakan ibadah yang sudah dipalingkan untuk selain
Allah, sehingga Nabi ﷺingin mengembalikan dan memurnikan
ajaran Nabi Ibrahim yang sesungguhnya.
Talbiyah yang terdapat kalimat tauhid dan penghambaan
diri kepada Allah semata, sebagaimana pula berkurban dan
menyembelih juga hanya untuk Allah ﷻ, kedua ibadah tersebut
merupakan bentuk penghambaan dan ubudiyyah hamba kepada
31 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Sang Pencipta yang tidak boleh dijadikan melainkan hanya
kepada Allah ﷻ.
Dari sini bermula visi dan misi Nabi ﷺuntuk memurnikan
ibadah kepada Allah, salah satu ibadah tersebut adalah haji dan
umroh yang sudah terlalu jauh dari arena dan ketetapan syariat
Allah, mulai dari penyimpangan dalam tauhid dan aqidah, juga
pelanggaran dalam hukum yang ada di dalamnya, seperti thawaf
di ka’bah sambil bertepuk tangan, thawaf tanpa sehelai pakaian
dan berkurban untuk selain Allah ﷻ.
Pada tahun ke-9 hijriyyah; kewajiban haji kembali
diwajibkan kepada kaum muslimin sesuai dengan yang
semestinya, namun Nabi ﷺbelum melaksanakan haji pada tahun
tersebut, tentunya dengan alasan dan hikmah dari Allah ﷻ.
Di antara alasan Nabi mengundurkan pelaksanaan ibadah
haji karena berhala belum seutuhnya hilang dari tanah Makkah,
masih tersisa ajaran sebelumnya yang dianut oleh penduduknya,
sehingga Nabi mengutus sahabat Abu Bakar As-Siddiq
Radhiyallahu ‘anhu untuk menjadi pemimpin kaum muslimin
dalam pelaksanaan haji pada tahun tersebut.
Dalam satu sisi; Nabi juga mengutus sahabat Ali bin Abi
Thalib Radhiyallahu ‘anhu untuk membawa dan membacakan
sebuah surat dalam Al-Qur’an yang berisi tentang berlepasnya
Allah dan RasulNya dari kaum musyrikin serta larangan bagi
mereka untuk tinggal di tanah haram Makkah setelah tahun itu,
Ali Radhiyallahu ‘anhu yang membawa misi lain ke kota Makkah
sambil mengenderai unta milik Nabi ﷺ, ia bergegas dan
membacakan kepada semua jamaah haji pada tahun itu, sehingga
orang-orang yang ada di Makkah benar-benar tahu apa isi
kandungan dan tujuan ayat tersebut diturunkan.
Makkah pun kembali menjadi tanah yang murni dan bersih
dari noda kesyirikan dan gelapnya kekufuran, maka pada tahun
ke-10 hijriyyah barulah Nabi ﷺmenunaikan ibadah haji dan
32 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
umroh, sehingga terkenal dengan sebutan “Haji Wada”, yang itu
merupakan haji pertama sekaligus haji terakhir Rasulullah ﷺ.
Allah muliakan Nabinya untuk berhaji dan mendapatkan
keutamaan yang banyak sekali, salah satunya bahwa rukun haji
yang paling mulia, yaitu wukuf di padang ‘arafah bertepatan
dengan hari Jum’at, hari mulia yang hanya dipilih Allah untuk
ummat Nabinya, perjumpaan ibadah yang mulia di hari mulia
serta di tanah yang penuh berkah menjadikan haji Nabi adalah
haji terindah sepanjang sejarah.
Dari haji Nabi inilah para ulama membahas dan berbeda
tentang tata cara haji Nabi ﷺ, tentunya kita sebagai ummat Nabi
akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencontoh dan
meneladani haji Nabi, walau diri ini berhaji tidak semaksimal
yang dilakukan Nabi, paling tidak ada usaha yang ekstra untuk
meniru setiap gerak-gerik, langkah dan ucapan serta perbuatan
Nabi ﷺselama menunaikan manasik haji dan umroh.
33 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
HUKUM IBADAH HAJI DAN UMROH
ﵞ
ْ ْ٩٧ْينَ َعنْٱلۡ َعلَم
ِ ِ
“Mengerjakan haji adalah kewajiban bagi manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan
perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban
haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam” (QS. Ali Imran: 97).
Juga firman Allah ﷻ:
َّ َ َ ۡ ُ ۡ َ َّ َ ۡ ُّ ََ
ْللِْۚﵞِ ﵟوأت ِمواْٱلحجْوٱلعمرة
“Sempurnakan haji dan umroh untuk Allah semata” (QS.
Al-Baqarah: 196).
Begitu juga dengan hadits-hadits yang banyak sekali
menyebutkan tentang kewajiban ibadah haji, di antaranya hadits
Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhu yang menjelaskan
tentang pondasi Islam dan rukunnya, Rasulullah ﷺbersabda:
34 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َ َّ ُ ُ َ ً َّ َ ُ َّ َ َ ُ َّ َّ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ
ْ ْشهادة ِْأنْلاْ إِلهْ إِلا ْاللْوأنْمحمداْرسول:ْامْعَلىْخم ٍس
ِْ ْ َوِإقام،ِْالل بُنِ َى ْال ِإسل
ْْ َو َصو ِمْرمضان،ج
َ َّ
ِْ َْْ َوالح،ِ ِْالزكا ْة َ ْْ َو،ِ الصلَا ْة
ِإيتاء َّ
35 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Ash-Shana’i fi Tartib Asy-Syara’i7 dan ulama-ulama yang lainnya
Rahimahumullahu Ta’ala.
Dari dalil-dalil yang telah disebutkan di atas jelaslah bagi
kita bahwa ibadah haji hukumnya adalah wajib bagi setiap
muslim, tentunya bagi mereka yang memenuhi syarat-syarat yang
telah ditentukan, seperti:
❖ Al-Islam, dan itu merupakan syarat untuk semua ibadah
❖ Al-‘Aqil, yang berakal
❖ Al-Baligh, yang sudah mukallaf (dibebani syariat)
❖ Al-Hur, yang merdeka
❖ Al-Istitho’ah, yang sanggup dan mampu untuk berhaji.
Kemudian para ulama juga menjelaskan kategori dari
kesanggupan dan kemampuan seorang hamba dalam melakukan
ibadah haji, mereka menyebutkan kaedah dari kesanggupan dan
kemampuan tersebut:
❖ Mampu secara materi, sehingga seorang yang berhaji
memiliki harta untuk melakukan perjalanan, dan selama
berada dalam perjalanan, sebagaimana juga dia memiliki
harta bagi keluarga yang ditiggalkan selama menunaikan
kewajiban haji.
❖ Mampu secara fisik, karena dalam melakukan ibadah haji
butuh fisik dan kesehatan yang menunjang, tidak dalam
keadaan sakit parah atau tau renta yang tidak sanggup lagi
naik kendaraan dan melakukan perjalanan.
❖ Keadaan yang aman, karena keamanan dalam ibadah adalah
sesuatu yang penting untuk mendapatkan kekhusukan,
sehingga itu menjadi kategori mampu untuk menuniakan
ibadah haji.
Ini merupakan kategori mampu dalam menunaikan ibadah
haji ke baitullah, apabila salah satu darinya belum terpenuhi;
maka tidak disebut mampu menunaikan ibadah haji, sebagian
7
Lihat: al-Ijma’, Ibnul Munzir: 51, Marotib al-Ijma’, Ibnu Hazm: 41, Bada’i ash-Shana’i fi Tartib asy-
Syara’i, al-Kasany: 4/343.
36 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
para ulama menambahkan kategori mampu itu juga berlaku bagi
seorang wanita yang ingin safar dalam menunaikan ibadah haji,
yang mana mereka harus memiliki mahram, tentunya bagi
mereka yang jauh di luar daerah Makkah, tapi bagi wanita yang
tinggal di Makkah; maka berbeda pula hukumnya.
Mahram merupakan di antara salah satu syarat mampu yang
disebutkan oleh para ulama, yang demikian diambil dari hadits-
hadits Nabi yang menyatakan bahwa tidak boleh wanita bersafar
dan berpergian kecuali didampingi oleh mahram mereka, di
antara hadits tersebut sebagaimana yang diriwayatkan oleh
sahabat Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺ
bersabda:
ِ يا رسول: فقام رجل فقال،ََل ي ْخ ُلو َّن رج ٌل بِامرأَ ٍة ِإ ََّل مع ِذي محر ٍم
ْامرأَ ِتي،اهلل
َ َّ َ ُ َ َ َ َ َ ٌ ُ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َْ ُ َ َ َ
َف ُح َّج َم َع ْامرأَ ِت َك، ِا ْر ِج ْع: َق َال،ت ِفي َغ ْز َو ِة كذا كذا
ُ اك ُت ِت ْب
ْ َو،اجة
َّ َخ َر َج ْت َح
َ
“Tidak boleh seorang lelaki berduaan dengan seorang
wanita kecuali bersama mahramnya. Dan seorang wanita tidak
boleh melakukan safar kecuali bersama mahramnya”. Maka
seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya istri
saya hendak berhaji, dan saya sudah terdaftar untuk berangkat
(jihad) perang ini dan itu”. Nabi bersabda, “Pulanglah dan
temanilah istrimu berhaji” (HR. Bukhari no. 5233 dan Muslim
no. 1341).
Hadits ini menjelaskan ketika ada salah seorang sahabat
Nabi yang ikut dan mendaftarkan diri untuk berjihad bersama
Nabi, namun dalam sisi lain istri sahabat tersebut juga ingin
berangkat menunaikan ibadah haji, maka dia minta pendapat
kepada Nabi apa semestinya yang dia lakukan ketika dihadapkan
dengan dua pilihan yang sama-sama urgent, Nabi memerintahkan
dirinya untuk menemani istri yang ingin berhaji.
Para ulama menjelaskan betapa pentingnya seorang wanita
yang hendak menunaikan ibadah haji agar ditemani oleh
37 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
mahramnya, sehingga kewajiban jihad gugur untuk sahabat ini
demi menemani istri untuk berhaji.
Walaupun terjadi perbedaan pendapat dikalangan para
ulama tentang masalah mahram, sebagaimana ulama syafi’iyyah
menyatakan bolehnya wanita berhaji dengan mahram atau suami
atau ditemani oleh wanita-wanita yang terpercaya, ulama
malikiyyah menyatakan wajib ditemani oleh mahram jika ada,
ulama zhahiriyyah menyebutkan tidak masalah ketika seorang
wanita berhaji tanpa mahram, dan yang lainnya menyatakan
wajib secara mutlak.
Terlepas dari perbedaan para ulama tersebut; tentunya
seorang muslim akan mencari jalan yang paling selamat bagi
dirinya dalam menunaikan ibadah mulia ini, apalagi seorang
wanita yang butuh kepada orang yang menemaninya selama
melakukan manasik haji demi kesempurnaan haji itu sendiri, dan
wanita yang berhaji ditemani oleh mahram itu merupakan
pendapat semua para ulama, dan perbedaan yang terjadi itu kalau
seandainya ada wanita yang berhaji namun tidak memiliki
mahram.
Jelas bagi kita bersama bahwa ibadah haji hukumnya wajib
bagi seorang hamba yang memenuhi syarat-syarat yang telah
dijelaskan di atas.
38 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
HUKUM IBADAH UMROH
Kemudian bagaimana pula keadaannya dengan ibadah
umroh, apakah hukumnya wajib sebagaimana wajbinya ibadah
haji atau hanya sekedar anjuran saja?
Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ibadah umroh
setelah mereka bersepakat bahwa ibadah umroh memiliki
keutamaan dan sangat dianjurkan untuk melakukannya, ada yang
menyebutkan bahwa ibadah umroh tidaklah wajib, hanya sekedar
sunnah yang dianjurkan; sebagaimana pendapat para ulama
hanafiyyah dan malikiyyah, mereka berargumen dengan hadits
Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu:
ُ َ َ ََ َ َ َ َ ٌَ ََ َ ُ َ َ ُ َ َّ َ َ َ َ ُ َّ َّ َ َّ َّ َّ َ
ْ جبةْ ِه ْىْ؟ْق
ْْوأنْْتعت ِمروْا،ْلا:ال ِ أنْالن ِبىْصليْاللْعليهِْوسلمْسئِلْع ِنْالعمرة ِْأوا
ُ َ َ َُ
ْ ه ْوْأفض
ل
“Bahwasanya Nabi ﷺpernah ditanya tentang ibadah
umroh; apakah hukumnya wajib? Nabi menjawab: Tidak, namun
kalau kamu melakukan umroh itu lebih bagus” (HR. At-Tirmidzi,
no: 931).
Hanya saja para ulama menghukumi hadits ini dengan
hadits yang lemah, sebagaimana yang disebutkan oleh Imam As-
syafi’i, Ibnu Abdil Bar, An-Nawawi, Ibnu Hajar dan ulama-
ulama lainnya, bahkan Imam An-Nawawi dengan tegas
menyebutkan: “Sesungguhnya para huffaz bersepakat akan
kelemahan hadits ini” 8, sebagaimana sahabat Jabir yang
meriwayatkan hadits tersebut juga meriwayatkan hadits yang
menyatakan tentang wajibnya ibadah umroh: yang akan kita
jelaskan pada pendapat yang kedua.
Pendapat yang lain menyebutkan bahwa ibadah umroh itu
wajib hukumnya sebagaimana wajibnya melakukan ibadah haji,
sebagaimana pendapat Imam As-Syafi’i, Ahmad, Al-Bukhari dan
ulama-ulama lainnya, mereka menguatkan pendapat tersebut
8
Lihat: al-Majmu’: 7/6).
39 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
dengan dalil-dalil yang sangat banyak sekali, di antaranya adalah
firman Allah ﷻ:
َّ َ َ ۡ ُ ۡ َ َّ َ ۡ ُّ ََ
ْللِۚﵞِ ﵟوأت ِمواْٱلحجْوٱلعمرة
“Sempurnakan haji dan umroh untuk Allah semata” (QS.
Al-Baqarah: 196).
Allah ﷻmenggandengkan antara ibadah haji dan umroh
yang memiliki makna dan hukum yang sama, sehinga apabila
ibadah haji hukumnya wajib; maka demikian pula dengan hukum
ibadah umroh, sebagaimana yang dinyatakan oleh sahabat
Abdullah bin Abbas9 Radhiyallahu ‘anhu.
Juga banyak hadits Nabi ﷺyang menyatakan tentang
kewajiban ibadah umroh, salah satunya diriwayatkan oleh ibunda
‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha:
َ َ َ ٌ َ َّ َ َ َ َ َ َ ٌ َ َّ َ ُ َ َ ُ ُ
َ ِ ْعَلَىْالن،ِْالل َ َ
ْجهادْلاْ ق ِتالْ
ِ ِن ه ي ل ع ْ ،مْ ع ن ْ : ْ
الق ْ ؟ْ
اده ج
ِ ِْ
ء اس ْ ولس اْر ي ْ : ْ
ت ل ق ْ : ت
ْ قال
ُْوال ُعم َرْةَ ْالحَ ُّج،ِفِي ْه
9
Lihat: Shahih al-Bukhari: 2/629).
40 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
bepergian? Nabi ﷺbersabda, “Kerjakanlah haji untuk bapakmu
dan juga umroh” (HR. At-Tirmidzi, no: 930).
Juga hadits dari seorang tabi’in As-shubay bin ma’bad
Rahimahullah dikala dia bertanya kepada sahabat Umar bin
khattab Radhiyallahu ‘anhu:
ٌ َ َ َ َ ُ َ َ َ ًّ َ َ ًّ َ َ ً ُ َ ُ ُ َ ُ َ َ َ
ْ ْوِإنِىْأسلمتْوأناْح ِريص، ْإِنِىْكنتْرجلاْأعرابِياْنصرانِيا،ِين ْ ياْأمِيرْالمؤ ِمن
َ ً ُ َ ُ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ ُ َ َّ َ ُ َ َ َ
ْ ْفأتيتْرجلاْ مِنْقومِي، ْ َوِإنِىْوجدتْالحجْوالعمرةْمكتوبي ِنْعل َّْى،ِْعَلىْال ِج َهاد
َ ََ ًَ َ َ َ َ َ َ ْاجمَع ُه َم:َف َق َالْلى
ْْفقالْلِى،ْوِإنِىْأهللتْب ِ ِهماْمعا،ي ِْ ْماْاس َتي َس َرْمِنْال َهد
َ اْواذبَح
ِ
َّ َ َ َ ُ َّ َّ َ َ َ َّ ُ َ ُ ُ َ ُ َّ َ َ ُ َ ُ
ِْو َسل ْم ْهدِيتْل ِسنةِْنبِيِكْصليْاللْعليه:عمرْر ِضىْاللْعن ْه
“Wahai amirul mukminin, sesungguhnya dahulu aku
adalah orang yang beragama nasrani, dan aku telah masuk
Islam. Aku sangat berkeinginan untuk berjihad, sementara aku
mendapati haji dan umroh diwajibkan atas diriku. Kemudian aku
datang kepada seorang laki-laki dari kaumku, lalu ia berkata;
gAbungkan keduanya dan sembelihlah hewan kurban yang
mudah. Dan kau telah bertalbiyah untuk melakukan keduanya
secara bersamaan. Kemudian Umar radhiyallahu 'anhu berkata
kepadaku; engkau telah mendapatkan petunjuk untuk melakukan
sunnah Nabimu ”ﷺ. (HR. Abu Daud, no: 1799).
Dalam pemaparan hadits-hadits di atas Nabi ﷺmewajibkan
kepada ummatnya ibadah haji dan umroh tanpa dibedakan antara
keduanya yang sama-sama bernilai ibadah mulia di sisi Allah ﷻ.
Imam bukhari Rahimahullah menuliskan dalam kitabnya
yang masyhur Shahih al-Bukhari sebuah judul: Bab yang
berkaitan dengan wajib nya ibadah umroh serta keutamaannya10,
yang tentunya itu merupakan pendapat imam Al-Bukhari tentang
wajibnya ibadah umroh.
10
Lihat: Shahih al-Bukhari: 2/629).
41 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Jelas bagi kita bersama dari pemaparan di atas bahwa
ibadah umroh hukumnya wajib sebagaimana wajibnya
melaksanakan ibadah haji, Wallahu Ta’ala A‘lam.
42 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
KEUTAMAAN HAJI DAN UMROH
43 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
❖ Haji dan Umroh Mengantarkan Hamba ke Surga
َّ ٌ َ َ ُ َ َ َ ُ ُ َ ُّ َ َ َ ُ َ َ َ ٌ َ َّ َ َ ُ َ ُ َ ُ
ْاءْ إِلاْْوالحجْْالمبرورْ ليسْ لهْجز،العمرةْ إِلىْالعمرة ِْ كفارْةْْْل ِماْبينهما
ُ
ْ الجَ َّن ْة
“Satu umroh hingga umroh berikutnya adalah penggugur
dosa-dosa di antara keduanya. Dan haji yang mabrur, tiada
ganjaran bagi pelakunya melainkan surga” (HR. Bukhari
no: 1683 dan Muslim no: 437).
44 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
❖ Ibadah Haji bisa Menggugurkan Dosa.
َ َ َ َ ُ َ َّ َ َّ َ َ
ُْقبل َ ْه وأنْالحجْيهدِمْماْكان
45 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
❖ Ibadah Haji Sama Nilainya dengan Jihad di Jalan Allah.
46 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
wanita saja, semua mereka yang berhaji berpeluang
mendapatkan kemuliaan ini.
47 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
❖ Hamba yang Berhaji dan Berumroh Merupakan
Utusan Allah ﷻdan Tamunya.
ُْْ َو َس َألُوه،ُوهُ َ َ َ ُ َ َ َّ ُ َ َ ُ َ ُّ َّ
ْ يلْاللِْ َوالحَاجْوالمعت ِم ُرْوفد
ْ ْدعاهمْفأجاب،ِْالل َ َ
ِ ِ الغازِيْفِىْسب
ُ َ ََ
ْفأعطاهم
48 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
❖ Haji adalah Amalan Terbaik.
49 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
❖ Umroh juga Disebut dengan Haji Kecil.
11
Llihat: Fathul Bari: 8/321.
50 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Selain memiliki keutamaan yang mulia; ibadah haji dan
umroh bisa memberikan manfaat kepada seorang hamba, baik
manfaat di dunia dan juga manfaat di akhirat, Allah ﷻ
menyebutkan dalam firmannya:
َ َ ﵟل ِيَ ۡش َه ُدوا
ْم َنفِ َعْل ُه ۡمْﵞ
12
Llihat: Tafsir at-Thabari: 18/608.
51 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
BAB III
RANGKAIAN MANASIK UMROH
52 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
yang dilakukan Nabi, agar kita bisa mencontoh dan menerapkan
ketika kita berada di tanah suci.
Arti Umroh
RUKUN UMROH
❖ Ihram
❖ Thawaf
❖ Sa’i
َ َ َ ُ َ َّ َ َّ ُ َ َ َ َّ
ئْماْنوى
ٍ ْوِإنماْل ِك ِلْام ِر،ات
ِْ إِنماْالأعمالْبِالنِي
13
Lihat: al-Ijma’ oleh Ibnu Mundzir, hal: 51).
54 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Kedua : Thawaf di ka’bah al-musyarrafah, thawaf bagi mereka
yang melaksanakan ibadah umroh juga disebut dengan thawaf
qudum, artinya thawaf kedatangan seorang di tanah Makkah al-
mukarramah, dan para ulama sepakat bahwa thawaf umroh atau
qudum merupakan rukun yang tidak boleh ditinggalkan.
14
Lihat: al-Mughni oleh Ibnu Qudamah: 5/312.
55 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Ketiga : Sa’i di antara bukit shafa dan marwah, sa’i ini juga
disebut dengan thawaf, namun penamaan thawaf lebih dominan
kepada thawaf di sekeliling ka’bah, walaupun sebenarnya sa’i
juga disebut dengan thawaf.
15
Lihat: Tafsir at-Thabari: 3/241.
56 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
ibadah umroh seorang hamba, bahkan Imam Syafi’i
Rahimahullah menyebutkan:
16
Lihat: Tafsir at-Thabari: 3/241.
57 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
WAJIB UMROH
َ َ َ ُ َ
كهِْشي ًئاْفل ُيه ِرقْد ًما
ِ َمنْن ِس َىْمِنْن ُس
58 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َّ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َّ إ َّن
ِْْالشأم ْل ُ
ِْ ْولأه،ِْلْالمدِينةِْذاْالحليفة ِْ تْلأهْ ْالن ِب َّىْ–ْصليْاللْعليهْوسلمْ–ْوق ِ
َ َ َ َ َّ ُ َ َّ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ََ
ْن ْول ِمنْ ْأتى ْ ن ْله
ْ ْه،ْ ن ْيلمل ْم
ِْ ل ْاليم
ِْ ْولأه،ْ ن ْالمنازِ ِْل ْ ل ْنج ٍْد ْقرِْ ْولأه،ْ الجُحف ْة
ُ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ ُ َ َّ َ َ َ َ َّ َ َ
ْْكانْدونْذل ِكْف ِمنْحيث ْ ْومن،ْ ْ ِممنْأرادْالحجْوالعمرة،ْ ِن َّْ َعلي ِه
َّْ ن ْمِنْ ْغي ِره
َ َّ َ َ َّ َ ُ َ َّ َ َ َ َ
ْحتىْأهلْمكةْمِنْمك ْة،ْأنشأ
“Nabi ﷺmenetapkan miqat untuk penduduk Madinah di
Dzul Hulaifah, penduduk Syam di Juhfah, penduduk Nejd di
Qarnul Manazil dan penduduk Yaman di Yalamlam. Miqat-miqat
tersebut sudah ditentukan bagi penduduk masing-masing kota
tersebut dan juga bagi orang lain yang hendak melewati kota-
kota tadi padahal dia bukan penduduknya namun ia ingin
menunaikan ibadah haji atau umroh. Barangsiapa yang
kondisinya dalam daerah miqat tersebut, maka miqatnya dari
mana pun dia memulainya. Sehingga penduduk Makkah,
miqatnya juga dari Makkah” (HR. Bukhari no: 1524 dan Muslim
no: 1181).
Dalam riwayat lain yang dibawakan oleh sahabat Abdullah
bin Umar Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺbersabda:
َ َ ُ ََ َ ُ َ َّ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ُ َ ُّ ُ
ْ،ن ِ
ٍْ ي ِهلْأهلْالمدِينةِْمِنْذِىْالحليفةِْوأهلْالشامْمِنْالجحفةِْوأهلْنج ٍدْمِنْقر
ُ َ ُّ ُ َ َ َ َّ َ ُ َ َّ َ َ َ َ َ َّ ُ َ َ َ
ْ ْوي ِهلْأهل:ال ْ ْق-صليْاللْعليهْوسلم-ْ ِ ْوبلغنِىْأنْرسولْالل:ِْاللْ قالْعبد
َ.ال َي َمنْمِنْيَلَملَ ْم
ِ
59 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
memulai ihram dari Yalamlam.” (HR. Bukhari no: 130 dan
Muslim no: 13).
Juga dalam riwayat yang dibawakan oleh Ibunda ‘Aisyah
Radhiyallahu ‘anha bahwa ia berkata:
َ َ َ َ َ َّ َ َّ َ ُ َ َّ َ
ْاقْذاتْعِر ٍق
ِ ْوقتْلأه ِلْالعِر-صليْاللْعليهْوسلم-ِْأنْرسولْالل
“Rasulullah ﷺmenetapkan untuk penduduk Irak Dzatu
‘Irqin.” (HR. Abu Daud no: 1739, An Nasai no: 2654).
Dalam riwayat yang dibawakan oleh sahabat Jabir
Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺmenyebutkan:
َ َ َ ُّ َ ُ َ
ْاتْعِر ٍق
ِ ومهلْأه ِلْالمش ِر ِقْمِنْذ
“Penduduk masyriq (dari arah timur jazirah) beriharam
dari Dzatu ‘Irqin.” (HR. Ibnu Majah no: 2915).
Dalam beberapa hadits yang telah dibawakan; jelas bagi
kita ada beberapa miqat yang telah ditentukan oleh baginda Nabi
ﷺbagi yang ingin menunaikan ibadah haji dan umroh:
60 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
udara) melainkan mereka harus berihram dalam rangka beribadah
kepada Allah ﷻ, kalau seandainya mereka melawatinya tanpa
berpakaian ihram; maka harus membayar denda kaffarat (dam)
yang diberikan kepada orang-orang fakir yang berada di Makkah.
Namun kalau ada yang melewati miqat makani dengan
tujuan pergi ke tempat yang lain terlebih dahulu, seperti orang
Indonesia yang mendarat di Jeddah dengan tujuan setelahnya
adalah Madinah, maka tidak mengapa ketika mereka melewati
miqat Yalamlam tanpa berihram, karena setibanya di Madinah;
miqatnya pun adalah miqat penduduk Madinah, yaitu Dzul
Hulaifah.
Sebagian para ulama juga membolehkan seseorang ketika
ada yang ingin ber-haji dan umroh untuk berihram sebelum
sampai ke tempat miqat makani, walaupun itu menyelisihi
pendapat yang lebih utama dengan berihram di miqatnya.
Namun bagi yang melewati miqat tersebut dan tidak
berkeinginan untuk melakukan ibadah haji ataupun umroh, maka
dia melewatinya sebagaimana melewati tempat yang lainnya,
atau juga bagi mereka yang tidak berada di lima tempat yang telah
disebutkan; maka ia ber-miqat sejajar dengan tempat tersebut.
61 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Kedua : Mencukur atau memendekkan rambut, atau yang
lebih dikenal dengan istilah “tahallul”, walaupun sebenarnya
antara istilah tersebut memiliki perbedaan, hanya saja karena
mencukur atau memendekkan rambut adalah bagian akhir yang
dilakukan para jama’ah umroh, maka istilah tersebut lebih
dikenal dengan “tahallul” yang artinya seseorang sudah menjadi
halal setelah sebelumnya ia ber-ihram (haram).
َ َ ُ َ ۡ ُ َ ُ ُ َ َ ُ َ َ ُ َّ َ ٓ َ َ َ َ ۡ َ ۡ َ ۡ َّ ُ ُ ۡ َ َ
ِ جدْٱلحرامْإِنْشاءْٱللْءا ِمن ِينْمحلِقِينْرءوسكمْومق
ص ِرينْﵞ ِ ﵟلتدخلنْٱلمس
62 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َّ ُ َ َ َ ُ َّ
ْْْوللمقصرين؟ْْ"الل ُه َّمْ اغفِر،ْْياْ رسولْ الل:ْْقالوا،ين ْ ِالل ُه َّمْ اغفِرْْل ِلمحلِق
ُ َ َ َ ُ َّ ُ َّ َ َ َ َ ُ َ َّ َ ُ َ َ ُ َ َ َ ُ
ْ:ْقالوا،ين
ْ ِين؟ْقالْ"اللهمْاغفِرْل ِلمحلِق
ْ ص ِرِ ْول ِلمق،ِْالل
ْ ْقالواْياْرسول،ين ْ ِل ِلمحلِق
َين َُ َ َ َ َ َ ُ َ َّ َ ُ َ َ
ْ ص ِر
ِْ ْول ِلمق:ال
ْ ين؟ْق
ْ ص ِر
ِ ْول ِلمق،ِْالل
ْ ياْرسول
63 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Walaupun ada perbedaan para ulama dalam menyikapi cara
memendekkan rambut, seperti pendapat syafi’iyyah yang
membolehkan memotong beberapa helai rambut saja, hanafiyyah
menyebutkan harus memotong seperempat dari rambutnya,
sedang malikiyyah dan hanabilah menyatakan harus memotong
semuanya, namun tentunya jalan yang paling aman dan selamat
agar bisa keluar dari perbedaan para ulama tersebut adalah
dengan memotong semua bagian rambut.
َّ َ
ْصيْ ُر َّْ ْسا ِْء
ِْ ْالتق ْ ْاْع َل َْى
َْ ِ الن َْ ْسا ِْء
ْ ْإ ِ ْن َْم،ْحلْ ٌق ْ ْسْ ْع َل َْى
َْ ِ الن ْ َ ْْلي
“Tidak ada bagi wanita mencukur rambutnya,
sesungguhnya bagi para wanita memendekkan saja.” (HR. Abu
Daud, no: 1984).
Dalam riwayat lain yang dibawakan oleh sahabat Ali bin
Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu bahwa dia mengatakan:
َْ المرْْأَْةُْ َْرْأ
َس ْها َْ ِ س َّْل َْمْْأَنْْ َتحْ ْل
َْ ْق َ َ ُ َّ َ
َْ ع ْليْ ْهِْ َْو
ْ ْيْالل
ْ صْل ْ ِْلل
ُ َُ ََ
ْ سوْ ْلْا
ْ ىْر
ْ ْن ْه
“Rasulullah ﷺmelarang wanita menggundul rambut
kepalanya.” (HR. Tirmizi, no: 914, An-Nasa’i, no: 5049).
Para ahli ilmu yang menyatakan bahwa wanita hanya
sekedar mengambil bagian ujung rambutnya sepanjang ruas jari
sebagai berikut; Ibnu Umar, Syafi’i, Ishaq, Abu Tsaur, Abu Daud
dan yang lainnya Radhiyallahu ‘anhum wa Rahimahumullahu
Ta’ala17.
17
Lihat: al-Mughni, Ibnu Qudamah: 5/245.
64 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Namun bagi para wanita ketika mengambil bagian ujung
rambut hendaklah di tempat yang tertutup dan jauh dari
kerumunan serta penglihatan laki-laki, karena itulah boleh bagi
mereka untuk mengundur waktu hingga mereka tiba di tempat
tertutup dari pada harus melakukannya di tempat yang ramai dan
berpotensi kaum laki-laki bisa melihatnya.
Dari penjelasan ini tidaklah mengapa ketika seorang wanita
selesai bersa’i untuk kembali ke tempat penginapan, kemudian
memotong bagian ujung rambutnya sesuai dengan kadar yang
telah dijelaskan sebelumnya.
65 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
SUNNAH-SUNNAH UMROH
َ ُ ََ ََ َ َ ُ َ َ َّ َّ َ َّ َ َ َ َ َّ َ َ َّ َ َ َ َ
ْْْوماْ يزالْعبدِي،ِوماْْتقرب ْإِلىْعبدِيْبِشى ٍءْ أحبْ إِلىْ مِماْافترضتْ علي ْه
ُْْ َو َب َص َره،ِْسم َع ُهْالَّذِيْيَس َم ُعْب ْه
َ ت ُ ْ ُكن:ْفَإ َذاْأَح َبب ُت ُْه،ْح َّتىْأُح َِّب ُْه َّ َي َت َق َّر ُبْإل َ َّىْب
َ الن َواف ِل
ِ ِ ِ ِ ِ
ََ َ َ َ َ َّ ُ َ َ َ ُ َ َّ ُ َ َ َ ُ ُ َّ
ْْْوِإنْ سألنِى،ْْورِجلهْ التِىْ يم ِشىْ بِها،ْْويدهْ التِىْ يب ِطشْ بِها،ِصرْ ب ِ ْه ِ الذِيْ يب
َّ َ َ َّ
ْ َولئِنْاس َت َعاذنِىْلأعيذن ْه،لأعطينه
“Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku
dengan suatu amalan yang lebih aku cintai dari amalan yang aku
wajibkan padanya. Dan senantiasa seorang hamba mendekatkan
dirinya kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga aku
mencintai-Nya. Jika Aku mencintainya : Maka Aku akan menjadi
pendengarannya yang dia gunakan mendengar, dan Aku menjadi
mata yang dia gunakan melihat, dan Aku menjadi tangan yang
dia gunakan memegang, dan Aku menjadi kakinya yang dia
pergunakan berjalan, jika dia meminta pada-Ku Aku akan
memberinya, dan jika Dia meminta perlindungan kepada-Ku
maka Aku akan melindunginya” (HR. Bukhari, no: 6137).
Dengan menyempurnakan ibadah umroh yang dilengkapi
dengan amalan-amalan sunnah; tentunya akan lebih memiliki
makna tersendiri dalam kehidupan dalam mencari keridhoaan dan
kecintaan Allah Sang pencipta.
66 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Namun kalau ada yang meninggalkan sunnah-sunnah
umroh bukan karena tidak suka terhadapnya, melainkan karena
suatu hal dan keadaan tertentu; maka dia tidak berdosa dan tidak
pula terkena denda (kaffarat) sebagaimana halnya meninggalkan
rukun dan wajib umroh.
❖ Mandi
67 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
memerintahkan dia mandi, sehingga hukum ini lebih utama bagi
yang lainnya.
َ َّ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ ُّ َ
ِْ ْ ْو،ِعنْ ْدْْإ ِحْ ْرا ِم ْه
عنْ ْدْمدخ ِلْمك ْة ْ ِْم
ِْ ْنْالسنةِْْأنْْيغْ ْتسِل
َ َ َ ُ ُ َ َ َ َّ َ َ َ َ ُ َّ َّ َ َّ َ ُ َ ُ َ ُ ُ ُ
ْ ْو ِلحِلِهِْقبل،كنت ْأطيِبْرسولْاللِْصليْاللْعليهِْوسلمْل ِ ِإحرا ِمهِْ حِينْيح ِر ْم
َ َ َُ َ
ْت
ِْ أنْيطوفْبِالبي
ُ َّ َ ُ
ْفإنهاْمِنْخيرْثيابِكم،البياض
ْ ْالبَ ُسواْمِنْثيابك ُم
َ ُ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ ُ َ َ ُ َ َ ُّ َ َ ُ َ
ْ ،ن
ِْ وِإلاْ فمغسولي،ن
ِْ الرداءْْأبيضي ِنْ جدِيدي
ِ ويستحبْ أنْ يكونْ ال ِإزارْ و
ُ ُ َ َُ َُ
ْ ويكرهْالمصب
وغ
18
Raudhatul at-Thalibin, Imam an-Nawawi: 3/72.
69 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
warna ataupun yang lainnya. (HR. Ibnu Abi Syaibah, no:
13325).19
Yang paling ditekankan untuk kaum wanita adalah pakaian
yang tidak mengundang perhatian dan menimbulkan fitnah bagi
kaum laki-laki, sehingga pakaian ihram mereka sama dengan
pakaian mereka dalam kehidupan sehari-hari yang jauh dari kata
glamor dan mengundang pandangan serta fitnah.
19
Namun yang harus diperhatikan bahwa ada beberapa hal yang tidak boleh dipakai oleh seorang
wanita dalam berihram, seperti niqob ( cadar), sarung tangan, pakaian yang sempit, pakaian yang
mengandung perhiasan dan semua pakaian yang bisa mengalihkan pandangan kepadanya agar tidak
terkena fitnah.
70 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
ihram untuk haji dan umroh. Dan orang-orang berihram dengan
keduanya (haji dan umroh)” (HR. Bukhari, no: 1476).
Dalam hadits ini sahabat Anas menyebutkan di antara dzikir
yang senantiasa dibaca oleh baginda Nabi selain talbiyah, yaitu
mengucapkan hamdalah, tasbih dan takbir.
Ketika Nabi sudah berada di atas kendaraannya, maka saat
itulah Nabi memulai berihram sambil mengucapkan talbiyah,
sebagaimana yang dijelaskan oleh sahabat Abdullah bin Umar
Radhiyallahu ‘anhuma:
َ َ ً َ َ َُُ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ ُ َّ َّ َ َّ َ ُ َ َ
ِْجد
ِ ْإِذاْاستوتْبِهِْراحِلتهْقائِمةْعِندْمس،ان
ْ أنْرسولْاللِْصليْاللْعليهِْوسلمْك
َ َّ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َّ َ َّ ُ َّ َ َّ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ ُ
َْْإ َّنْالحَمد،ْك
ِ ْلبيكْلاْش ِريكْلكْلبي،ك ْ لبيكْاللهمْلبي:ْْأهلْفقال،ِذِيْالحليفة
َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ ََ َ
ْ والنِعمةْلكْوالملكْلاْش ِريكْل
ك
“Biasanya beliau mulai ihram ketika telah naik
kendaraannya di sisi masjid Dzul Hulaifah, seraya membaca:
“Kami penuhi panggilan-Mu Ya Allah, kami penuhi penggilan-
Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu kami penuhi panggilan-Mu.
Sesungguhnya semua pujian, kenikmatan dan kerajaan hanya
milik-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu” (HR. Bukhari, no. 5571 dan
Muslim, no. 1184).
71 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َّ َ ُّ َ َ َ
ْْوالث ُّجْالعج:ال
ْ ق
ُ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ ُ َ َّ ََ ُ ََ
ْىْومنْْ ْم ِْعيْْأنْْْيرْ ْف ْعواْْأصْ ْواته ْم
ْ ِ ح ْاب
ْ ْآم ْرْْأص
ْ ْْىْأن ْ ِ لا ْمْ ْف ْأ ْم ْرْن
ْ الس
ْ ِْْع ْليْ ْه
ْ جبْ ِْريْل ِ ْْأْت ْان ِى
َ
ُ َ ُ ُ َّ َّ َ َ َ َ
ح ُْد ْه َْما
ْ الْ"ْب ِالتْلْ ْب ِ ْيةِ"ْي ِْريْد ْْأ
ْ لا ِْل"ْْأوْْ ْقْ ْب ِال ِإْ ْه
20
Lihat: at-Tamhid: 17/242.
72 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Kalimat talbiyah ini akan berakhir diucapkan ketika
seseorang akan melakukan thawaf, ini bagi para jamaah yang
ingin berumroh, sedangkan bagi mereka yang melaksanakan
ibadah haji; maka talbiyah selesai diucapkan ketika melontar
jumroh para hari Nahr (10 Dzulhijjah), dalam sebuah riwayat
yang bersumber dari sahabat Abdullah bin Abbas Radhiyallahu
‘anhu:
َ َّ َ َ َ َّ َ ُ َ ُ َُ
ْالط ْواف
ْ ْحْ ِ ح ْتىْ ْيفْ ْت ْتْ ْىْالمعْ ْت ِْم ْر
ْ ْي ْل ِْب
21
Lihat : al-Umm, As-Syafi’i: 2/225.
73 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Dalam riwayat ini disebutkan bahwa Nabi ﷺberihram
setelah melakukan shalat di lembah yang sekarang dikenal
dengan Dzul Hulaifah, namun bukan berarti ada shalat khusus
untuk ihram yang dilakukan Nabi, hanya saja Nabi shalat fardhu
Ashar dua rakkat, karena memang telah datang waktu shalat, Dan
hadits ini menjelasakan bahwa Nabi ihram setelah shalat, dan
itulah pendapat sebagian ulama dari kalangan syafi’iyyah dan
hanabilah.
74 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
sebagaimana dalam sebuah hadits yang dibawakan oleh
sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu:
َ ُ
ٌْشى ْء َ ََ َ َ َ َّ ُ ُ َ َ َّ َ َ ُ َ
ْليسْعلىْعاتِقِهِْمِنه،ح ِْد
ِ بْالوا
ِ لاْيصل ِينْأحدكمْفِىْالثو
22
Lihat: al-Majmu’: 8/43).
75 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
sunnah ar-raml, dan kedua sunnah ini hanya berlaku bagi kaum
laki-laki saja dan tidak untuk kaum wanita.
َّ َّ َ َّ َّ ُ َ َ ُ ُ
ُْيْالل َ َ َ َ َّ َ ُّ َ َ َ َ ُ َماْتَ َرك
ْمنذْرأيتْالن ِبىْصل، ْفِىْشِد ٍةْولاْرخا ٍْء،ن
ِْ تْاستِلامْهذي ِنْالركني
َِْو َس َّل َمْيَس َتل ُِم ُهمْا
َ َعلَيه
76 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
yang luar biasa, sebagaimana dalam sebuah riwayat yang
menjelaskan bahwa Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma
berdesakan untuk menyentuk kedua rukun (yamani dan hajar
aswad), maka ada yang bertanya kepadanya perihal dia
melakukan hal tersebut, Ibnu Umar pun mengatakan:
َ ٌ َ َّ َ َ ُ َ َ َّ
َخ َطاياإِنْمسحهماْكفارةْل ِل
“Sesungguhnya menyentuh keduanya bisa menggugurkan
dosa” (HR. Tirmizdi, no: 959, An-Nasai’i, no: 2919).
َ َ َ َ َ ُ ََ َ َ ََ َ ً ََ ُ َ َ َ ُ َ ََ َ َُ َ ُ َ َ َََ
َىْآد ْم
ِنزلْالحجرْالأسودْمِنْالجنةِْوهو ْْأشدْبياضاْمِنْاللب ِنْفسودتهْخطاياْبن
77 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Hajar aswad turun dari surga padahal batu tersebut
begitu putih, lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang
membuat batu tersebut menjadi hitam”. ( HR. Tirmidzi no: 877).
Dalam riwayat yang lain bahwa di antara penyebab
berubahnya warna batu surga ini karena dosa kemusyrikan yang
dilakukan di bumi Allah ( ﷻHR. Ahmad, no: 2795).
Kaum muslimin yang Allah mudahkan untuk datang ke
Makkah tentunya tidak akan melewatkan moment yang spesial
ini, keinginan terbesar tentunya ingin mencium batu yang berasal
dari surga itu, karena tidak ada sesuatu yang dihubungkan dengan
surga melainkan harapannya bisa menyampaikan seseorang ke
dalam surga, dan itu sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Nabi
ﷺdalam sebuah hadits yang dibawakan oleh sahabat Abdullah
bin Abbas Radhiyallahu ‘anhuma:
ٌ َ َ َ ُ ُ َ َ ُ َ َ َ َ َ ُ ُ َّ َ َ َ َ
ْ ْيَش َه ُد،ِْين ِط ُقْ ب ِ ْه
َ ان ْول ِس،صرْ ب ِ ِهما
ِ ان ْيب
ِ واللِْليبعثنهْاللْيومْالقِيامةِْله ْعين
َ
َ َََُ َ ََ
ٍْ ْبح
ق ِ علىْم ِنْاستلمه
“Demi Allah, Allah akan mengutus batu tersebut pada hari
kiamat dan ia memiliki dua mata yang bisa melihat, memiliki
lisan yang bisa berbicara dan akan menjadi saksi bagi siapa yang
benar-benar menyentuhnya” (HR. Tirmidzi no: 961, Ibnu Majah
no: 2944).
Wajar kalau sekiranya kita menyaksikan bahwa hajar aswad
itu tidak pernah lepas dari rebutan jutaan kaum muslimin untuk
menciumnya, begitu pula kita yang ingin sekali menciumnya,
bahkan itu adalah bagian dari pada sunnah yang dianjurkan untuk
melakukannya, tetapi ketika mencium hajar aswad; bukan berarti
dia bisa memberikan manfaat atau mudhorat secara sendirinya,
namun itu mutlak karena anjuran Rasulullah ﷺ, sebagaimana
hadits yang dibawakan oleh sahabat Umar bin Khattab
Radhiyallahu ‘anhu:
78 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َ ُ َ ُ ََ َ َ ََ ُ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َ َََ ٌ َ َ َ ََ ُ َ َ َ َ ُ َُ
ْإِن ِىْلأقب ِلكْوِإن ِىْأعلمْأنكْحجرْوأنكْلاْتضرْولاْتنفعْولولاْأن ِىْرأيتْرسول
َ َ َ َ َََ َ
ْ ْماْق َبل ُت
ك ْقبلك-صليْاللْعليهْوسلم-ِْالل
“Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa
engkau adalah batu yang tidak bisa memberikan mudhorot
(bahaya), tidak bisa pula mendatangkan manfaat. Seandainya
kalau aku tidak melihat Rasulullah ﷺmenciummu, maka aku
tidak akan menciummu.” (HR. Muslim no. 1270).
Kalimat indah nan mulia yang keluar dari lisan Umar bin
Khattab yang menggambarkan akan kepatuhan terhadap perintah
Nabi dalam beribadah kepada Allah ﷻ.
Namun tentunya tidak semua orang dimudahkan mencium
hajar aswad, sehingga bagi mereka yang tidak bisa menciumnya
karena suatu hal, maka anjuran lain baginya adalah
memegangnya serta mencium sesuatu yang bersetuhan dengan
hajar aswad tersebut, namun kalau juga tidak bisa; maka dengan
memberikan isyarat saja, dan itu dilakukan setiap putaran thawaf
(kecuali setelah putaran thawaf terakhir), sebagaimana
disebutkan dalam sebuah hadits yang dibawakan oleh sahabat
Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma:
َ َْاليمانىْوالح ُ َّ ُ
ْج َر َّ يستلمْالرك َن
ُّ ْْلاْيَ َدعْأن-ْْصليْاللْعليهْوسلم-ْكانْرسولْالل
ُ
فىْكلْطوف ْه
َ َ َ َ َ ُّ َ َ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ُ َّ َ ُّ َّ َ َ
ٍْ ِتْعَلىْبَع
ِْ ْكلماْأتىْالركنْأشارْ إِليه،ير ِ ِْو َسل َمْ بِال َبي ْصليْالل ْعليه طافْالن ِبى
ََ َُ َ َ َ
ْوكبَّ َْر بِشى ٍءْكانْعِنده
“Nabi ﷺmelaksanakan thawaf di baitullah (ka’bah) di atas
untanya. Setiap kali beliau melewati rukun (hajar aswad), beliau
berisyarat kepadanya dengan sesuatu yang ada pada beliau, lalu
bertakbir” (HR. Bukhari no. 1613).
80 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Aku menyepakati Rabbku pada tiga perkara. Aku berkata,
“Wahai Rasulullah, bagaimana kalau kita menjadikan sebagian
maqam Ibrahim tempat sholat?. Maka turunlah firman Allah
“Dan jadikanlah sebagian maqom Ibrahim tempat sholat” (QS
Al-Baqoroh : 125)….”(HR. Bukhari no: 402).
Di antara sunnah yang dianjurkan untuk melakukannya
adalah melaksanakan shalat dua raka’at dibelakang maqam
tersebut, sebagaimana yang dikabarkan oleh sahabat Abdullah
bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma:
َ َّ َ َ ً َ
َ يْخل َف َ َ َّ َ َ َ ُ َّ َ ُّ َّ َ
ِ ْالم َق
ْام ِ ْف َطافْ بِال َبي،ِْو َسل َْم
ْوصل،تْسبعا ْصليْاللْعليه قد ِْم ْالن ِبى
َ ْالص َف َ ََ
َّ اف َْبي َن
ِ المر َوْة
َ اْو ْوط،نِْ َرك َع َتي
“Nabi ﷺdatang lalu beliau thowaf tujuh kali, dan sholat
dua rakaat di belakang maqam Ibrahim, lalu thowaf/bersai’
antara shafa dan Marwah” (HR. Bukhari, no: 395).
Namun kalau seandainya seseorang tidak bisa
melaksanakan shalat dibelakangnya karena kemacetan dan yang
semisalnya; maka boleh bagi mereka shalat di mana saja selama
masih di dalam Masjidil Haram, sebagaimana juga dianjurkan
membaca surat al-kafirun pada rakaat pertama dan al-ikhlas pada
rakaat kedua.
81 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
ِ ِْ ِ
،الر ْك َن ْ ثُ َّم َر َج َع َف، َو َص َّب َع َلى َرأسه،ثُ َّم َذ َه َب ِإ َلى َز ْم َز َم َف َشرِ َب م ْن َها
ُّ اس َت َل َم
َّ ثُ َّم َر َج َع ِإ َلى
الص َفا
َّ ُ َ َ َّ ُ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ ْما ٍءْعَل
َ َخي ُر
ْوشِفاءْالسق ِْم، ْفِيهِْطعامْالطع ِْم،ىْوجهِْالأر ِضْماءْزمز ْم
“Sebaik-baik air yang terdapat di muka bumi adalah
Zamzam. Di dalamnya terdapat makanan yang
mengenyangkan dan penawar penyakit. (HR Imam at-
Tabrani no: 3912).
82 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
ُ إ َّن َهاْ َط َع،ار َك ٌْة
ْامْ ُطع ٍم ُ إ َّن َه
َ اْم َب
ِ ِ
83 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
menjadikan zamzam sebagai obat, baik itu secara rohani
atau jasmani, karena Nabi menyebutkan secara umum
sehingga semua penyakit bisa disembuhkan oleh
zamzam, tentunya atas izin Allah ﷻ, di antara haditsnya
sebagaimana yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah
bin Abbas Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺbersabda:
َ َ َ َ َ َ َ ُ َ
ْاءْ َزم َز َمْ ل ِماْ ش ِر َبْ ل ُهْ إِنْ ش ِرب َت ُهْ تستش ِفيْ شفا َكْ اللْ َُوِإنْ ش ِرب َت ُه ُ َم
َُ َ َ َ ُ َُ ََ َ َ َ َُ َ َ ُ َ ََ َ َ َ
ْْالل ْوِإن ْش ِربتهْ ل ِقطعِ ْظمئِكْقطعهْاللْو ِهىْهزمة ْ ل ِشبعِكْأشبعك
َ َّ ََ َ َ َ ِْالسلاَ ُم
َّ ْعلَيهَ يل َ َ
ْ ِْالسلا ُْم ْعليه ْو ُسق َياْاللِْإسماعِيل ِ جبرائِ
23
Lihat : at-Targhib wat Tarhib no: 750.
24
Lihat: al-Silsilah as-Shahihah: 2/543.
84 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
- Air zamzam tergantung tujuan seorang hamba
meminumnya, sehingga dianjurkan ketika meminum
zamzam untuk meminta permintaan yang banyak kepada
Allah ﷻ.
َو ِش َفاء ِم ْن ُك ِل َد ٍاء، َورِ ْزقا َو ِاسعا،ال َّل ُهم أَ ْسأَلُ َك ِع ْلما َن ِافعا
َّ
َّ َ َ َ َ ُ َ َ َّ َ َ ْالص َف
َّ إ َّن
ُ ْ اْوال َمر َوةَْمِنْش َعآئ ِ ِر
ِْأبدأْبِماْبدأْاللْب ِ ْه.ِْالل ِ
َ ُ َ َ َ ُ َ ُ َ ُ َ َ ُ ُ ُ َ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ُ َّ َّ َ َ َ
ى
ْ ْوهوْعلىْك ِلْش ٍء، ْلهْالملكْولهْالحم ْد،ْوحدهْلاْش ِريكْل ْه ْ لاْ إِلـهْ إِلاْالل
َ
َ ْو َه َز َمْالأح َز َ
َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ُ َّ َّ َ َ َ ٌ َ
ُْْوح َده
َ اب َ ُْعب َده ْلاْإِلـهْإِلاْاللْوحدهْأنجزْوعدهْونصر،قدِي ْر
86 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
yang lama, sambil menghadap ka’bah, sehingga itu menjadi
bagian sunnah yang paling indah.
87 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
bagian dari ijma’ dan kesepakatan para ulama, karena hanya
dianjurkan bagi kaum laki-laki saja25.
25
Lihat: al-Ijma’: 51.
88 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Larangan-larangan Ihram
Asal dari kata ihram itu sendiri di ambil dari kata ”ha-ro-
ma”, yang berarti dihormati dan diketahui aturan serta batasan-
batasan yang telah ditentukan syariat, sehingga seorang yang
melaksanakan ibadah haji dan umroh tidak lagi bebas melakukan
sesuatu selama berada dalam keadaan ihram, walaupun
sebelumnya boleh ia melakukannya, sehingga disebut dengan
“ihram”.
89 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Ayat ini menjelaskan hanya rambut yang ada dibagian
kepala saja, dan itu juga mencakup rambut lain yang ada di bagian
tubuh lainnya yang tidak boleh untuk diambil selama berada
dalam keadaan ihram, namun itu berbeda dengan jenggot yang
memang tidak boleh diambil, baik dalam keadaan ihram ataupun
tidak, karena itu adalah perintah Allah dan Nabi Nya ﷺ.
❖ Memotong kuku
ۡ ُ َ َ َ ُ ۡ َ ۡ َّ ُ
ﵞ
ْ ْﵟثمْليقضواْتفثهم
َ َ ُ َ َ ُ َ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ ُ ََ َ
ْنْشعْ ِْره
ْ ع ْ ْك
ْ س
ِْ ْليم
ْ ْ ْف،ضحْى
ْ نْي
ْ وأرادْأحدكم ْْأ،ِإِذا ْرأيتم ْهِلالْ ذِيْالحِجة
َ
ارِه
ْ وأظْ ْف
26
(lihat: al-ijma’: 52).
27
(lihat: tafsir ibn katsir: 5/367).
90 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
mencukur rambut dan tidak memotong kuku terlebih dahulu”
(HR. Muslim, no: 41).
Kalau seandainya seorang yang ingin berkurban dilarang
baginya untuk tidak mengambil kukunya, maka seorang yang
sedang berihram tentu lebih dilarang lagi untuk tidak mengambil
kukunya.
❖ Memakai wewangian
ٌ َ ُ َ َ َّ ُ َ ٌ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ ُ َّ َّ َ ُّ َّ َ َ َ
ْْْعليه َِْو َسل َمْبِال ِجعرانةِْوعليهِْثوبْقدْأظِلْبِهِْمعهْفِيهِْناس فبيناْالن ِبىْصليْالل
َ َ َّ َ ُ َ َ َ َ َ ٌ َ َ ُ ٌ َّ ُ َ َ ٌّ َ َ ُ َ َ َ َ
ْيبْفقالْياْرسولْاللِْكيف ٍ مِنْأصحابِهِْإِذْْجاءهْأعرابِىْعليهِْجبةْمتض ِمخْب ِ ِط
َ َ َ ُ َ ُ َ َََ َ َّ َ َ َ َ َ َّ ُ ُ َ َ ُ َ َ
ْيبْفأشارْعمرْ إِلىْيعلي ِ ِ ت َرىْفِىْرج ٍلْأحرمْ بِعمر ٍةْفِىْجب ٍةْبعدماْتضمخْ ب
ِ الط
َ َ
ُّْْمح َمر ُ َ َّ َ َ َ َ ُ َّ َّ َ ُّ َّ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ
ْرأسهْفإِذاْالن ِبىْصليْاللْعليهِْوسلم ْ بِي ِده ِْأنْتعالْفجاءْيعليْفأدخل
ً َ ُ َ َُ َ َّ َ َ َ َ َ ُ َ َ ُ َّ ُ ً َ َ َ َ َ ُّ َ َ
ْالوجهِْيغِطْكذل ِكْساعةْثمْس ِريْعنهْفقالْأينْالذِيْيسألنِىْعنْالعمرة ِْآن ِفا
ََ َ ََ ُ َ َ َّ ُ َ َ ََ َُ ُ ُ
َّ
ْاتْوأما َّ َ
ٍ كْفاغسِلهْثلاثْمر ْ ِ اْالطيبْالذِيْ ب َّ
ِ ْالرجلْفأتِىْ بِهِْفقالْأم َ َّ فَال ُت ِم َس
َ َ َ َ َ ُ
ُ ْك َماْتَص َن ُ َ
َ اْث َّمْاص َ ُ َّ ُ
ك
ْ ج ِ ىْح ِ ْفع ِك ت ر م ىْعِ ْف ع ن ه ع ز
ِ الجبةْف
ان
91 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Maka ketika Nabi ﷺberada di Ji'ranah yang ketika itu
beliau dinaungi dengan sebuah kain bersama beberapa orang
sahabatnya, tiba-tiba seorang arab pedusunan (badui,) yang
memakai jubah beraroma minyak wangi menemuinya dan
bertanya; "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang
seseorang yang berihram untuk umroh dengan jubah setelah
diberi wewangian? Umar lantas memberi isyarat kepada Ya'la
dengan tangannya yang pesannya; "Kemari". Ya'la kemudian
datang dan memasukkan kepalanya. Serta merta wajah
Rasulullah memerah dan naik darah beberapa saat, kemudian
reda. Kata beliau: "Mana si arab badui yang bertanya tentang
Umroh? Ia pun kemudian dicari dan didatangkan. Lalu Nabi
bersabda: "Wewangian yang ada padamu, tolong cucilah tiga
kali, adapun jubah, maka tanggalkanlah, kemudian lakukan
dalam umrohmu sebagaimana kamu lakukan dalam hajimu”
(HR. Bukhari, no: 4329, Muslim, no: 2798).
Hadits di atas menerangkan bahwa orang yang sedang
berihram tidak boleh memakai wewangian, namun kalau
seandainya sebelum ihram; maka boleh baginya untuk memakai
wewangian di badan -bukan di pakaian-, kendati ketika dia ihram
masih ada sisa dari wewangian yang dia pakai tersebut,
sebagaimana riwayat yang dibawakan oleh ‘Aisyah Radhiyallahu
‘anha bahwa ia berkata:
َ َ َ ُ ُ َ َ َ َّ َ َ َ َ ُ َّ َّ َ َّ َ ُ َ ُ َ ُ ُ ُ
ْ ْو ِلحِلِهِْقبل،كنت ْأطيِبْرسولْاللِْصليْاللْعليهِْوسلمْل ِ ِإحرا ِمهِْ حِينْيح ِر ْم
َ َ َُ َ
ْت
ِْ أنْيطوفْبِالبي
92 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
❖ Menutup kepala dengan penutup yang melekat di
atasnya
ُ َّ َ َُ َ َُ َ َ َ ُ
ْْفإِن ُه ُْيب َعث،ْ َولاْتخ ِم ُرواْ َرأ َس ُْه،ُوه ِْ ْ َوك ِف ُنوهُْفِىْثو َبي،اغسِلوهُْب ِ َما ٍء َْوسِد ٍْر
ْ ْ َولاْتحن ُِط،ن
يومْالقيامةْملبيا
93 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Sampai di Namirah, beliau menemukan tenda telah
didirikan, maka beliau pun beristirahat disitu” (HR Muslim, no:
147).
94 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َ َُ َ َ َ َ ُ َ ُ َُ َ َ َ
َ لاْتَن
ِْ بْالمرأةْالمح ِرمةْولاْتلب ِسْالقفازي
ن ِ ق
ِ ت و
ُ ََ َّ َ ََ
ٌْ ْم ِحر-ْيهْوسلْم
ْ،مات َْ يْاللْع ْل
ْ ُْ حنْ َْم َْعْ َْر
ْصل-ْْسو ِْلْالل ْ مرونْ ْب َِْن
ُْ اْون ُّ َانْي
ْ كبَْ الر
ُّ ْن
ْ كاْ
َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ
شفنا ْه
ْ اْك
ْ ونْ إذاْجاوز
ْ اْف ْ لىْوج ِْه ْه
ْ اْع ْ لبابهاْمِنْرأس ِْه َْ ج ِْ ْداناْ ْناْس َدلتْإح َ اذواْْب
ِ ْ ْف
إذاْح
“Ada dua pengendara melewati kami dan kami bersama
Rasulullah ﷺdalam keadaan ihram, jika mereka melewati kami
maka seorang dari kami mengulurkan jilbabnya dari kepala
sampai ke wajahnya, jika telah lewat maka kami buka (jilbab
kami)”. (HR. Abu Daud no: 1833).
Yang demikian tentunya penekanan bagi para wanita untuk
menutup mukanya dari laki-laki yang bukan mahram baginya,
sehingga Ibnu Hajar menyebutkan:
َ َ َ َّ َ َ ُ ُ َ ُ َ ً َ َ ً َ َ َُ َ ََ ََ
ِْ ولمْتزلْعادةْالنِساءِْقدِيماْوحدِيثاْيسترنْوجوههنْع ِنْالأجان
ِب
95 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
lupa; maka dia tidak berdosa sebagaimana pula tidak terkena
denda (kaffarat), bagi yang tidak tahu dan yang lupa.
َ َ ُ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ ُ َّ َّ َ ُّ َّ َ َ َ َ
ْ،ْ ْوالقملْيتناثرْعلىْوجهى،ِأتىْعل َّىْالن ِبىْصليْاللْعليهِْوسلمْزمنْالحديبِية
َ َّ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ ََ ُ ُ
ْ ْأو، ْوصمْثلاثةْأيا ٍْم،ْ ْ(فاحل ِق:ال
ْ ْق، ْنع ْم:ت ْ ْقل.) ْ(أيؤذيك ْهوامْرأسك:فقال
ًَ َ ُ َ َ َ َ َ َّ َ
)ْأوِْانسكْنسِيكة،ِين ْ أطعِمْسِتةْمساك
96 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Nabi ﷺmenemuiku pada peristiwa Hudaibiyah,
sementara aku sedang menyalakan api di bawah tungku, karena
banyaknya kutu yang ada di rambutku, maka beliau bertanya:
"Apakah hal itu sangat mengganggumu?" jawabku; "Ya" beliau
bersabda: "Cukurlah lalu berpuasalah tiga hari atau berilah
makan kepada enam orang miskin atau berkurbanlah” (HR.
Bukhari, no: 3954, Muslim, no: 1201).
Karena kejadian ini maka Allah menurunkan ayat yang
berkaitan dengan fidyah bagi yang melakukan larangan ihram
karena ada satu hal yang menyebabkan ia terpaksa
melakukannya.
98 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َ
َ ِۦْذ َو ُ ۡ َ َّ َ َ َ َ َ ُ ۡ ٞ ٓ َ َ َ ٗ َ َ ُّ ُ َ َ َ
ْاْع ۡد ٖل ْٱلن َع ِمْيحك ُمْبِه ﵟو َمنْق َتل ُهۥْمِنكمْمتع ِمداْفجزاءْمِثلْماْقتلْمِن
َ ُ َ ٗ َ َ َ ُ ۡ َ َۡ َ َ َ ُ َ َ ٞ َ َّ َ ۡ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َۢ َ ۡ َ ۡ ُ
ْْصياماْل ِيذوق ِ مِنكمْهدياْبل ِغْٱلكعبةِْأوْكفرةْطعامْمسكِينْأوْعدلْذل ِك
ۡ َ َ ََ
وبالْأم ِرهَِۗۦﵞ
99 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
❖ Akad nikah
100 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Apabila seseorang melakukan jima’ ketika umroh sebelum
mencukur atau memendekkan rambutnya (tahallul) maka
umrohnya batal dan harus kembali diulang serta membayar
denda.
101 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Dalam ayat ini ada tiga larangan bagi yang sedang berhaji
dan umroh:
102 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
BAB IV
RANGKAIAN MANASIK IBADAH HAJI
103 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
ditakdirkan oleh Allah akan datang ke tanah suci, semuanya
mengucapkan: “Kami menjawab seruan Mu ya Allah” 29.
Namun seiring berjalannya waktu, kewajiban ibadah haji
yang semula hanya untuk Allah ﷻmulai diselewengkan dan
dipalingkan dari tujuan sebenarnya, agama Nabi Ibrahim ‘alaihis
salam sudah mulai dirubah oleh generasi setelahnya.
Datanglah Nabi ﷺyang diutus oleh Allah ﷻuntuk
mengembalikan ajaran Nabi Ibrahim yang sebenarnya, Allah
menurunkan ayat yang menyelamatkan Nabi Ibrahim ‘alaihis
salam dari tuduhan yang disematkan umat-umat sebelumnya,
Allah berfirman:
َ َ َ ٗ ۡ ُّ ٗ َ َ َ ََ ٗ َ ۡ َ ََ ٗ ُ َ ُ َۡ َ َ َ
ْاْو َماْكانْ م َِن كنْكانْحن ِيفاْمسل ِم ِ ﵟْماْكان ْإِبرهِيمْيهودِياْولاْنصرانِياْو
ل
ُ َ َ َ َّ َ ُّ َّ َ َ َ ُ ُ َ َّ َ َّ َ َ َ ۡ َّ َ ۡ َ َّ َ ٱل ۡ ُم ۡشرك
ْاسْبِإِبرهِيمْللذِينْٱتبعوهْوهذاْٱلن ِبىْوٱلذِينْءامن َۗوا
ِ ْإِنْأولىْٱلن٦٧ْ ِين ِ
ْﵞ٦٨ِْينَ ْول ُّىْٱل ۡ ُم ۡؤ ِمن
َ ُ َّ َ
ِ وٱلل
“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang
Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah
diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk
golongan orang-orang musyrik. Orang yang paling dekat kepada
Ibrahim ialah orang yang mengikutinya, dan Nabi ini
(Muhammad), dan orang yang beriman. Allah adalah pelindung
orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 67-68).
Ayat yang mulia ini menjelaskan siapa Nabi Ibrahim yang
sebenarnya, dia adalah seorang Nabi dan Rasul yang selalu
mengikuti aturan Allah ﷻ, dia bukanlah seorang Yahudi, atau
Nasrani dan bukan pula yang menyekutukan Allah ﷻ.
Kemudian Allah kembali menjelaskan bahwa Nabi ﷺ
beserta ummatnya yang beriman yang paling berhak menisbatkan
dirinya kepada Nabi Ibrahim dan ajaran yang dibawa oleh Nabi
Ibrahim itu sendiri, karena Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad
29
(lihat: tafsir ibn kastir: 5/363).
104 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
merupakan dua orang Nabi yang sama-sama mendapat julukan
“Khalilullah” yang artinya adalah kekasih Allah.
Allah berfirman:
َْاْي ۡق َر ُبواْٱل ۡ َم ۡسج َدْٱلۡحَ َرام
َ َ سْفَل َ َ ُ ۡ ُ ۡ َ َّ ٓ ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ َ
ٞ َْنج
ِ ﵟيأيهاْٱلذِينْءامنواْإِنماْٱلمش ِركون ٰٓ
ۡ َ ُ َّ ِيك ُم ُ ۡ َ َ َٗ َ ۡ ۡ َ َ َ ۡ َ َ َۡ
ْْٱللْمِنْفضلِه ِٓۦْإِن ْوِإنْخِف ُت ۡمْع ۡيلةْف َس ۡوفْ ُيغنۚبعدْعا ِم ِهمْهذا
ﵞ
ْ ْ٢٨ِْيم َ ِيم
ٞ ْحك ٌ ْعل َ َّ َشا ٓ َءْإ َّن
َ ْٱلل
ِۚ
105 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya
orang-orang musyrik itu najis (kotor jiwa), karena itu
janganlah mereka mendekati Masjidil haram setelah tahun
ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin (karena orang
kafir tidak datang), maka Allah nanti akan memberikan
kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia
menghendaki; Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha bijaksana.” (QS. At-Taubah: 28).
106 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
sabahab Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhuma sebagai
penekanan akan perintah yang agung ini.
107 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
JENIS-JENIS IBADAH HAJI
Di dalam Islam ada tiga jenis ibadah haji, tiga jenis ibadah
tersebut merupakan kemurahan dari Allah ﷻketika mewajibkan
haji kepada manusia, perbedaan di antara ketiganya demi
memudahkan kaum muslimin, sesuai dengan situasi dan kondisi
yang mereka hadapi.
Sehingga bukan berarti ketika ada tiga jenis ibadah haji,
yang satu dengan yang lainnya tidak sama atau bertentangan,
namun tujuannya untuk memberikan keringanan dan kemudahan
kepada para jamaah haji.
108 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Di antara alasan bagi jamaah yang melaksanakan haji
tamattu’ harus menyembelih hewan (dam) adalah rasa syukur
kepada Allah ﷻketika dimudahkan baginya melaksanakan ibadah
umroh sekaligus ibadah haji dalam satu perjalanan, sehingga
sembelihan tersebut dikatakan “dam syukron” yang berarti hewan
sembelihan dalam rangka bersyukur kepada Allah ﷻ, dan tidak
dinamakan “dam jabran” yang artinya menyembelih karena
kesalahan.
Antara dam syukron dan dam jabran adalah dua hal yang
berbeda, bagi yang membayar dam syukron boleh untuk
memakan daging sembelihannya, namun bagi yang membayar
dam jabran karena melakukan pelanggaran tidak boleh baginya
untuk memakan daging sembelihan tersebut.
Bagi jamaah yang membayar denda, dam bukanlah satu-
satu nya yang harus dia lakukan, namun ada beberapa pilihan
yang disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
َ َ َ ُ َ َ ۡ َ ۡ َّ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َ ۡ َ َ ۡ ُ ۡ َ َّ َ َ َ َ
ِْامْثلثة صيِ يْفمنْلمْي ِجدْف
ٖۚ ِ ﵟفمنْتمتعْبِٱلعمرة ِْإِلىْٱلح ِجْفماْٱستيسرْمِنْٱلهد
ُ ُ ۡ َ ۡ ُ َ ۡ َّ َ َ َ ٞ َ َ ٞ َ َ َ َ ۡ ۡ ُ ۡ َ َ َ َ ۡ َ َ َ ۡ َّ َ
ْأيا ٖمْفِىْٱلح ِجْوسبع ٍةْ إِذاْرجعتمَْۗ ت ِلكْعشرةْ كامِلةَْۗذل ِكْ ل ِْمنْلمْيكنْأهلهۥ
ۡ ۡ َحاضريْٱل ۡ َم
جدِْٱلحَ َر ِامْٖۚﵞ
ِ س ِ ِ
“Maka barangsiapa mengerjakan umroh sebelum haji, dia
(wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Tetapi jika dia
tidak mendapatkannya, maka dia (wajib) berpuasa tiga hari
dalam (musim) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itu
seluruhnya sepuluh (hari). Demikian itu, bagi orang yang
keluarganya tidak ada (tinggal) di sekitar Masjidil haram.” (QS.
Al-Baqarah: 196).
Dalam ayat ini ada dua pilihan,
Pertama, dengan menyelih hewan seperti seekor kambing
atau lembu, atau sepertujuh dari kerbau atau unta, dan yang
sejenisnya.
109 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Kedua, kalau seandainya dia tidak bisa menyembelih maka
dengan berpuasa selama sepuluh hari, tiga hari dilakukan di hari-
hari ketika haji, dan sisanya dilakukan sepulangnya dari ibadah
haji.
110 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Ketiga: Haji Ifrad
Ifrad artinya menyendiri, artinya seseorang melaksanakan
ibadah haji saja tanpa melaksanakan umroh terlebih dahulu,
setibanya jamaah di Makkah, yang harus dia lakukan adalah
thawaf qudum (kedatangan) sama seperti haji qiran, begitu juga
dengan sa’inya juga sama dengan haji qiran.
Ketika musim haji telah tiba yang di mulai pada tanggal 8
Dzulhijjah, maka dalam keadaan ihramnya yang telah dia niatkan
ketika melalui miqat, harus dia sempurnakan sampai selesai
pelaksaan ibadah haji.
Bagi yang melaksanakan haji ifrad tidak ada kewajiban
membayar dam untuknya, karena dia hanya melaksanakan ibadah
haji tanpa melaksanakan umroh.
111 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Dari sini para ulama menyebutkan bahwa jenis haji yang
yang lebih utama dibanding yang lainnya adalah haji tamattu’
sesuai dengan arahan Nabi kepada para sahabat yang ikut haji
bersama Nabi ﷺ.
Namun mengapa Nabi ﷺtidak mengambil jenis haji
tersebut?
Jawabannya : Tidak lain karena Nabi ﷺmembawa hewan
sembelihannya, sehingga Nabi harus selalu berada dalam keadaan
ihram sampai hewan itu disembelih pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam sebuah hadits yang
dibawakan oleh sahabat Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu
bahwa Nabi ﷺbersabda:
ُت َ ََ َ َ َ َّ َ َ َ َ ُ َ َ َ ُ َ َ َ َ ُ لَوْاس َتق َبل
ْ ْولولاْأنْم ِعيْالهديْلأحلل،تْ تْمِنْأم ِريْماْاستدبرتْماْأهدي ِ
“Kalaulah aku bisa mengulang kembali apa yang telah
lewat, niscaya aku tidak menyembelih kurban, kalaulah aku tidak
membawa binatang kurban niscaya aku akan bertahallul.” (HR.
Bukhari, no: 1568).
112 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
manfaatkanlah waktu pagi, sore dan ketika sebagian malam
tiba.” (HR. Bukhari, no: 39).
113 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Arti Haji
Rukun Haji
1. Ihram
2. Thawaf
3. Sa’i
4. wukuf
30
(lihat: kbbi).
114 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
(tidak pada ibadah yang lain), melafazkan sesuai haji yang
akan dilakukan.
115 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
lainnya; maka boleh membatalkan haji atau umroh dan
tidak terkena denda (kafarat).
116 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Ketika sampai di Dzulḥulaifah, Asma’ binti Umais
Radhiyallahu ‘anha melahirkan putranya, yaitu
Muhammad bin Abu Bakar. Dia menyuruh untuk
menanyakan kepada Rasulullah ﷺapa yang harus
dilakukannya (kerana melahirkan itu), maka beliau pun
bersabda, “'Mandi dan bersihkanlah darah nifasmu dengan
kain dan berihramlah” (HR. Muslim, no: 147).
117 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Ketika Ibunda ‘Aisyah berhaji bersama Nabi, dia tidak
bisa melaksanakan umroh di awal kedatangan karena
sedang haid, sehingga setelah melaksanakan haji wada’;
Ibunda ‘Aisyah merasa dirinya pulang hanya dengan
membawa pahala haji saja, sedangkan semua para sahabat
dan sahabiyyat pulang membawa pahala haji dan umroh.
118 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Tan’im atau yang sekarang disebut dengan masjid ‘Aisyah
berdasarkan kejadian ini.
• Barangsiapa yang berumroh di bulan-bulan haji (Syawwal,
Dzulqi’dah dan 10 awwal Dzulhijjah), kemudian dia pulang
ke daerahnya, maka kalau seandainya ingin kembali berhaji
tamattu’, wajib kembali mengambil umroh yang lain,
karena tidak di hitung lagi sebagai haji tamattu’, kecuali
bagi yang pulang ke Madinah, Thaif dan daerah terkdekat,
maka boleh melanjutkan haji tamattu’nya.
119 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َْىْالرك َنْأَ َشار َ
ُّ َ ْ ُكلَّ َماْأت،ير َ
ٍْ ِتْعَلىْبَع
َّ َ َ ُ َّ َ ُّ َّ َ َ
ِ يْاللْعليه َِْو َسل َمْبِال َبي طافْالن ِبىْصل
ََ َُ َ َ َ َ
ْوكبَّ َْر إِليهِْبِشى ٍءْكانْعِنده
120 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َ َ َ ُ ُ ُ ُ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ َّ َ َ َ َ ُ
ْ:ال
ْ ْ ْق، ْلا:ت
ْ ْفهلْرأيتهْيستل ِم ْه؟ ْقل:ال
ْ ْق، ْبلي:ت ْ اللْعليهِْوسل ْم؟ ْقل
ًَ َ َ ًَ ُ َ َ َّ َ َ َ ُ َ
فانفذْعنكْْفإِنْلكْفِىْ َر ُسو ِلْاللِْأسوةْحسن ْة
َر َّب َنا:نين
ِ الر ْك
ُّ يقول ما بين- ص َّلى اهلل عليه وسلم- رسول اهلل َ سمعت
ُ
(201 :النارِ )البقرة ِ ِ ِ ِ ُّ ِآت َنا ِفي
َّ اب
َ الد ْن َيا َح َس َنة َوفي ْاْلخ َرة َح َس َنة َوق َنا َع َذ
“Saya mendengar Nabi ﷺmengatakan di antara dua
rukun: “Ya Allah, berikan kebaikan kepada kami di dunia,
dan kebaikan di akhirat, jagalah kami dari api neraka”
(HR. Abu Daud, no: 1892).
122 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
atas segala sesuatu. Tidak ada sesembahan yang berhak
disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, yang
melaksanakan janjiNya, membela hambaNya (Muhammad)
dan mengalahkan golongan musuh sendirian”.
31
Lihat: al-Ijma’, Ibnu Mundzir: 56.
123 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
keberkahan dalam kehidupan, Abdullah bin Abbas
Radhiyallahu ‘anhu menyebutkan setelah memaparkan
panjang lebar tentang kisah Ibunda Hajar ‘alaihas salam:
125 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Jika ia wuquf di Arafah maka Allah turun ke langit
dunia lalu Allah berkata : Lihatlah hamba-hambaKu
datang memenuhi panggilanKu dalam kondisi rambut
semerawut dan penuh dengan debu, maka saksikanlah
(wahai para malaikat) sesungguhnya aku telah
mengampuni dosa-dosa mereka meskipun sebanyak
butiran-butiran air hujan, meskipun sebanyak butiran-
butiran pasir yang menjulang” (Shahih Ibnu Khuzaimah,
no: 1984).
َ ُّ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َّ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ ُ ُ ُ َّ َ َ
ْ،ْفإِنْاللْتباركْوتعالىْيهبِطْإِلىْسماءِْالدنيا،وأماْوقوفكْعشِ يةْعرف ْة
َ ْكلْفَج ُ ً ُ َ ْع َِباد:ول
ُ ِيْج ُ َُ ََ ُ
َ ك ُمْال َ َف ُي
ْيق
ٍ م
ِ ْع ٍ ِ ِنم ْاث ع ىْش ِ ون اء ْ ق ي ْ ، ْ
ة كِ ئ لا م ِ ب ِْى
ه ا ب
َ ََ ََ َ َ ُ ُ ُُ َ َ ََ َ ُ َ
ْ ْأو، ْأوْْكقط ِرْالمط ِْر،ل َّ كمْك َع َدد
ِْ ِْالرم ْفلوْكانتْذنوب،ْج َّنتِى َ ون يرج
َ َ ُ َ ً ُ َ َ ُ َ َ ُ َََ َ َََََ َ َ َ
ْ ْأفِيضواْ عِبادِيْمغفوراْلكمْول ِمن، ْأوْلغفرتها،كزبدِْالبح ِرْلغفرها َ
َ َ َ
شفع ُتمْل ُْه
126 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
kalian dan orang-orang yang kalian doakan mereka” (HR.
Al-Bazzar, dalam al-Musnad no: 6177).
127 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
• Hari Arafah merupakan hari yang disebut dengan َم ْش ُه ْودyang
berarti hari yang dipersaksikan. Allah bersumpah dengan
hari Arafah dalam firmanNya: اه ٍد َو َم ْش ُهود
ِ “ و َشDemi yang
َ
menyaksikan dan demi yang dipersakiskan” (QS Al-
Buruuj: 3), Nabi ﷺbersabda dalam hadits yang dibawakan
oleh sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu:
َ َّ َ َ َّ َ َ ُ َ
َّ َو،ىْقبل َ ُْه
َ الس َن َةْالَّت
ُىْبع َد ْه ََ ُ َ َ ََََ َ ُ َ
ِ ِأحتسِبْعلىْاللِْأنْيكفِرْالسنةْالت،صيامْيو ِمْعرف ْة
ِ
129 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َّ َ َ َ ُ َّ َّ َ َّ َ َم َع،ىْه َذاْال َيو ِْم
َ َ َُ َ ُ ُ َ َ
ِْْو َسل َْم؟ ْر ُسو ِلْاللِْصليْالل ْعليه ِ كيفْكنتمْتصنع
ْف ون
َ ُ َ َ ُ َ ُ َّ ُ َ ُ َ َ َ ُ ُ َ َ ُّ ُ َّ ُّ ُ َ َ َ َ َ
ْنكر ْ اْي
ْ ْفل،ْويكبِرْمِناْالمكب ِ ْر،ِْكانْي ِهلْمِناْالم ِهلْفلاْينكِرْعلي ْه:ال ْ فق
ََ
ع ْليْ ْه
ْ
130 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َ َ ُ َّ َّ َ َّ ُ َ َ ََََ َ َ َ َ َ َ َ ً َ َّ َ
ِْامْ رسو ِلْ اللِْ صليْ اللْ عليه ِ صي ِ ْْْفِى،يومْ عرف ْة،ْأنْْناساْْتمارواْ عِندها
َ ُ َ ََ َ ُ َ َ َ ْ ُه َو:ْض ُهم ُ َ َ َ َ َ َّ َ َ
ِْْفأرسلتْإِليه.م ٍْ ِ ْلي َسْب ِ َصائ:ْ َوقال َْبعض ُه ْم.ْصائ ِ ٌْم ْفقالْبع.وسل ْم
ربه َْ ش َ َ ََ
ْ ْ ْف،يره ِْب ِ َع َرف ْةع َْواق ٌِفْعَلَىْب َ ْ َو ُه َو،نْ َ ب َق َد ِحْلَب
ِ ِ ٍ ِ
131 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Para ulama telah menjelaskan hal terebut, salah
satunya adalah Imam an-Nawawi Rahimahullah bahwa dia
berkata:
132 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
dijadikan patokan menyebutkan ada keutamaan khusus naik
di atas Jabal Rahmah. Hukum wukuf Jabal Rahmah sama
dengan lokasi-lokasi yang lain di padang Arafah kecuali
lokasi wuqufnya Nabi ﷺ.
133 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
bisa bebas berdoa dan beribadah dimana saja selama dalam
bagian Arafah, tanpa harus memaksakan diri untuk menaiki
Jabal Rahmah, apalagi kalau ada anggapan yang
menyimpang seperti bisa mendatangkan jodoh,
melanggengkan rumah tangga dan semisalnya, karena itu
semua hanya diminta kepada Allah semata.
134 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Wajib Haji
َ َ َ ُ َ
كهِْشي ًئاْفل ُيه ِرقْد ًما
ِ َمنْن ِس َىْمِنْن ُس
136 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َ ُ َ َ َّ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َّ َ َ َ َ ُ َّ َّ َ َّ ُ ُ َ َ َ َ َ
ْْفوجدْالقبةْقدْض ِربت.فأجازْرسولْاللِْصليْاللْعليهِْوسلمْحتىْأتىْعرف ْة
َ َ ْفَ َأت.ْْفَ ُرحِلَتْل َ ُه.ْالشم ُسْأَ َم َرْبال َقص َوا ِْء
َْىْبطن َّ
ت
َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ
ِ ْحتىْإِذاْزاغ.ْفنزلْبِها.لهْبِن ِمرْة
ِ
ال َوادِي
137 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Keempat: Bermalam di Muzdalifah adalah di antara
kewajiban haji yang lain, Muzdalifah adalah tempat antara
Arafah dan Mina. Dan Muzdalifah diambil dari kata َز َل َف
“Zalafa” yang maknanya kembali, yang juga berarti dekat,
Muzdalifah dinamakan dengan Muzdalifah karena para jamaah
haji jika tiba di Muzdalifah sudah mendekati Mina, atau karena
Muzdalifah adalah tempat berkumpulnya para jamaah haji.
َ َ ُ ُ ُ ۡ َ َ َۡ َ ۡ َ ۡ َ َ َّ ُ ُ ۡ َ َََ ۡ ُ ۡ ََ َٓ َ
ْتْ فٱذكرواْ ٱللْ عِندْ ٱلمشع ِرْ ٱلحر ِامْ وٱذكروهْ كما ٖ ﵟفإِذاْ أفضتمْ مِنْ عرف
َّ َ َ ۡ َ
َ ْٱلضآل ُ َ ۡ ُ َ َ
ُ ِإنْك
ْﵞ١٩٨ِْين نتمْمِنْقبلِهِۦْل ِمن هدىكمْو
ٌ َ َ ُّ ُ ٌ َ َ َ ُ َ ُ َ َ َ
ْ ْوجمعْكلهاْموق،ووقفتْهاهنا
ِف
34
Lihat: Tafsir at-Thabari: 3/515.
138 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Aku wuquf (berdiam diri) di sini (salah satu tempat di
Muzdalifah) dan Jam’un (yaitu Muzdalifah) seluruhnya adalah
tempat wuquf” (HR. Muslim, no: 1218).
140 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Demikian juga dalam riwayat yang dibawakan oleh sahabat
Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma:
َّ َ َ َ َ ُ َّ َ َ َ َّ ُ
ْر َمي َنا
َ ْالشم ُس ت
ِ كناْنتحينْفإِذاْزال
ُ َّ َ ُ َ َّ َ َ َ َّ ِ َّ َ َ
ُ لاْتُر َميْالج َم
ْ ْحتىْتزولْالشم،ِارْفِىْالأيامْالثلاثة
س ِ
141 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Sehingga jumhur para ulama berpendapat bahwa yang
melontar sebelum zawal termasuk melontar yang tidak sah,
berdasarkan dari dalil-dalil yang telah disebutkan di atas.
َّ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ ُ َّ َ َّ َ ُ َ َّ َ
ْ،ونْيو ْمْالنح ِْر
ْ أنْرسولْاللِْصليْاللْعليهِْوسلمْأرخصْ ل ِِرعاءِْ ال ِإب ِ ِل ْ… ْيرم
َ ُ َ َّ ُ
َّ ونْيَو َم َ َ َ ُ َ َّ ُ
ْالنف ِْر ْثمْيرم،ن ِْ َْومِن َْبعدِْالغدِْل َِيو َمي،ونْالغ َْد
ْ ث ْمْيرم
142 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Dan tafsir hadits ini…bahwasanya mereka (para
penggembala onta) melempar pada hari Nahr (tanggal 10), dan
jika telah berlalu hari setelahnya (berlalu hari 11 Dzulhijjah)
maka mereka melempar pada hari berikutnya yaitu hari nafar
awal (tanggal 12 Dzulhijjah), mereka melempar untuk hari
sebelumnya (hari 11) lalu mereka melempar untuk hari mereka
itu (hari 12). Hal ini (yaitu harus jamak ta’khir) karena tidak
boleh seseorang mengqodho’ sesuatu hingga wajib terlebih
dahulu atasnya. Jika telah tetap kewajiban atsanya dan telah
lewat maka qodho’ dilakukan setelah itu. Jika mereka mengambil
nafar awal maka mereka telah selesai. Dan jika mereka menetap
hingga esok maka mereka melempar lagi bersama jamaah haji
yang lain untuk nafar tsani lalu mereka pergi meninggalkan
Mina” (Al-Muwattho’: 1/548).
143 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
2- Jumroh wustho, yaitu jumroh yang berada di tengah
jumroh sughro dan kubro.
144 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َ ٌ ُ َ َ َّ َ ُ َّ ُ َ َ
ْْْ َوه َوْ َواق ِفْ عَلى،ِاللْ َعليهِْ َو َسل َمْْغ َداةَْ ال َعق َبة ْقالْ لِىْ َر ُسولْ اللِْ َصلي
َ َ َّ ُ َ َ َ ُ َ ُ َََ ُ َ َ
ْ،ف َ
ْ ِ نْْحصىْْالخذ ْ اتْْه ْ ٍ تْْل ْهْْحصي ْ طْْلِىْْ”ْْفلقطْ اتْْالقِْ ْْ”ْْه:َِراحِلت ِ ْه
َََ َ ََ َ َّ َ ََُ َ َ َ ََ َ َ
َْار َ
ْ ال ْبِي ِد ْه ِْ– ْفأش ْ ْو ق، ن ِ ْ ْفق،ِ ن ْفِى ْيَ ِد ْه
ِْ ْ” ْبِأمثا ِْل ْهؤلا ْء ْ” ْمرتي:ال َّْ ف َوض َع ُه
ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َّ ُ ُ َ ُ َّ َ ََ َ َ َ َ ُ َّ َ َ َ
ْان ْقبلك ْم ْ ن ْك ْ ك ْم ْ ْفإِنما ْهل، ْ” ْإِياكمْ ْوالغل ْو:ال ْ يحيى ْأن ْه ْرفعها ْ– ْوق
ُُ
ِْ الد
ين ِْ ْبِالغل ْوِْفِى
146 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Rasulullah ﷺbiasanya ketika melempar jumroh
yang berdekatan dengan masjid Mina, beliau melemparnya
dengan tujuh batu kecil. Beliau bertakbir pada setiap
lemparan lalu berdiri di depannya menghadap kiblat,
berdoa sambil mengangkat kedua tanganya. Berdiri di situ
lama sekali. Kemudian mendatangi jumroh yang kedua,
lalu melamparnya dengan tujuh batu kecil. Beliau bertakbir
setiap lemparan, lalu menepi ke sisi kiri Al Wadi. Beliau
berdiri mengahadap kiblat, berdoa sambil mengangkat
kedua tangannya. Kemudian beliau mendatangi Jumroh
Aqabah, beliau melemparnya dengan tujuh batu kecil.
Beliau bertakbir setiap lemparan, lalu pergi dan tidak
berhenti di situ” (HR. Bukhari, no: 1666).
ِ النساء و
،الصبيا ُن ِ ومع َنا،اهلل ص َّلى اهلل ع َلي ِه وس َّلم ِ ول ِ حجج َنا مع رس
َْ َ َُ َ ََ َ َ َ ْ ُ َ َ ُ َ َ َ ْ َ َ
ِ َف َلبي َنا ع ِن
ِ الصبي
َو َر َمي َنا َع ْن ُهم،ان
ْ ْ َْ َ ْ َّ
147 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
• Asal sejarah dan cerita melontar jumroh adalah kisah yang
terjadi kepada Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, sebagaimana
riwayat yang dibawakan oleh Abdullah bin Abbas
Radhiyallahu ‘anhuma:
َ ُ َّ َ ُ َ َ َّ َ ُ ُ َ َ َ َّ
ْ الشيطانْترجمونْومِلةْأبِيكمْتتبِع
ون
149 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
memerintahkan kita untuk memusuhinya, dalam firman-
Nya :
َّ َ ٌّ ُ َ ُ َ َ َ َّ َّ
َ ُاتخ ُذوه
ًّْع ُدوا ِ إِنْالشيطانْلكمْعدوْف
36
Lihat: Adwaaul Bayaan: 4/479-480.
150 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
AMALAN DI HARI NAHR (10 DZULHIJJAH)
151 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َّ ً ِ َ َ َّ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ ُ َّ َّ َ َّ َ ُ َ َّ َ
ِ أنْرسولْاللِْصليْاللْعليهِْوسلمْوقفْفِىْحجةِْال ْوداعْ ب ِ ِمنىْ ل ِلن
ْاس
َ َ ََ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ ُ َ َ َ ََ ٌ ُ َ َُ َ َ َُ َُ َ
ْْ(اذبح:ال ْ ح؟ْفق ْ ْلمْأشعرْفحلقتْقبلْأنْأذب:ال ْ ْفجاءهْرجلْفق،يسألون ْه
َ َ َ ََ
.)ولاْحرج
َ َ َ ََ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ ََ ُ َ َ َ ََ ُ َ َ َ َ
ْ.)ْ(ار ِمْولاْحرج:الْ ْلمْأشعرْفنحرتْقبلْأنْأرمِ ْي؟ْق:ال ْ فجاءْآخرْفق
َ َ َّ َ ُ َ َ َ ُ َ َ َ َ ُّ َ ُ ََ
ْ مْعنْشى ٍءْقدِمْولاْأخِرْ إِلاْق
ْ:ال ْ ْسلَْ ع ْلي ْهِ ْ َْو
ْ ْ يْالل
ْ َْ الن ِْب
ىْصْل َّْ ْ ئل
ْ اْسْ فم
َ
َْ ْلا
)ح َْرج ْ (اف َعلْ َْو
ٌ َ ََُ َّ َ َ ٌ ُ َ ُ َََ َ َ ُ َّ َّ َ َّ َ ُ َ ُ َ
ْْوهوْواق ِف،ْوأتاهْرجلْيومْالنح ِْر،ْعليهِْوسلم س ِمعتْرسولْاللِْصليْالل
ََ َ َ َّ َ ُ َ َ َ َ ِ َ َ َ َ
ُ ْاللِ! ْإنى ْ َحلَق
ْ ْفقال ْ"ار ِمْولا.ْتْقبلْالرمي ِِ ْ ْياْرسول:ال ْ ْفق.عند ْالجمرْة
ُْج"ْ َو َأتَاه َ َ ْقَ َالْ"ار ِم َْول.ت َْقب َلْأَنْأَرم َْي
َْ اْح َر ُ ىْذ َبحَ َ َ ُ َ ُ َََ َ َ َ
ِ ِ ْإِن:ال ْ ج"ْوأتاهْآخرْفق ْ حر
َ َ َ َ َ ََ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ ُ َ
ْ:ال
ْ ْق."ج ْ ْقالْ"ار ِمْولاْحر.ْتْقبلْأنْأرمِ َي ي بَ ىْال ْ
ل إْ ت ض ف ىْأ
ِ ِ ِ ِ آخرْفق
ن إْ : ْ
ال
َ ُْإلَّاْقَ َالْ"اف َعل،ْشى ٍْء
َ َ واْول
َْاْح َرج َ َ َ َ َ ُ ُ ُ ََ َ َ
ِ فماْرأيتهْسئِلْيومئ ِ ٍذْعن
152 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Saya mendengar Rasulullah ﷺketika beliau didatangi
oleh seseorang pada hari Nahr (kurban) dan saat itu beliau
sedang berada di tempat melontar jumroh. Orang tersebut
bertanya, "Wahai Rasulullah, sungguh saya telah mencukur
rambut sebelum melontar jumroh?" beliau bersabda:
"Tidak apa-apa, sekarang melontarlah." Kemudian
datanglah yang lain lagi dan bertanya, "Sungguh, saya
telah beranjak ke Baitullah sebelum melontar?" beliau
bersabda: "Tidak apa-apa, sekarang melontarlah."
Abdullah bin Amr berkata; Pada hari itu, aku tidak melihat
beliau ditanya tentang sesuatu melainkan beliau menjawab:
"Tidak apa-apa, sekarang lakukanlah” (HR. Muslim, no:
1306).
• Dari empat amalan yang dilakukan pada hari Nahr ini; ada
tiga amalan yang menjadikan seorang sudah bertahallul/
halal dan boleh mengganti pakaiannya serta tidak lagi ada
larangan ihram baginya, yaitu:
1. Melontar
2. Mencukur
3. Thawaf Ifadhah
153 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
• Kalimat Nahr merupakan kalimat yang hanya dilakukan
untuk menyembelih unta, sedang yang lainnya seperti
kerbau, lembu, kambing,dan sejenisnya disebut dengan
Adz-Dzabhu / menyembelih, jenis-jenis hewan inilah yang
dijadikan untuk membayar dam, kafarat, hadyu ataupun
udhiyyah.
َفا ْن َحروا ِفي رِ َح ِال ُكم. َو ِمنى ُك ُّل َها َم ْن َحر.رت َه ُهنا
ُ َن َح
ْ ُ ٌ
“Saya menyembelih di sini, dan Mina semuanya
tempat menyembelih. Maka sembelihkan di tempat kamu
semua” (HR. Muslim, no: 1218).
ُْام َ َ ۡ َ ۡ َّ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َ ۡ َ َ ۡ ُ ۡ َ َّ َ َ َ َ
ْ صي ِ يْفمنْل ْمْي ِج ْدْف
ِْٖۚ ِنْٱلهد
ْ جْفماْٱستيس ْرْمِْ ﵟفمنْتمت ْعْبِٱلعمرْة ِْإِلىْٱلح
ْۡكن ُ َ ۡ َّ َ َ َ َۗ ٞ َ َ ٞ َ َ َ َ ۡ ۡ ُ ۡ َ َ َ َ ۡ َ َ َ ۡ َّ َ َََ
جْوسبع ٍْةْإِذاْرجعتمَْۗت ِلكْعشرةْكامِلةْذل ِكْل ِمنْلمْي ِْ ثلثةِْأيا ْٖمْفِىْٱلح
َ َ ۡ ۡ َ ۡ َ ُ َُۡ
ِ
جدِْٱلحرامْٖۚﵞِ اض ِريْٱلمس ِ أهلهۥْح
“Maka barangsiapa mengerjakan umroh sebelum
haji, dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat.
Tetapi jika dia tidak mendapatkannya, maka dia (wajib)
berpuasa tiga hari dalam (musim) haji dan tujuh (hari)
setelah kamu kembali. Itu seluruhnya sepuluh (hari).
Demikian itu, bagi orang yang keluarganya tidak ada
154 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
(tinggal) di sekitar Masjidil haram”. (QS. Al-baqarah:
196).
Puasa yang dilakukan ini boleh secara terpisah ataupun
berurut, dan dianjurkan melakukan puasa hampir menjelang
haji, namun kalau waktunya sempit boleh dilakukan di hari-
hari tasyriq, sebagaimana hadits Ibunda ‘Aisyah
Radhiyallahu ‘anha:
َ َ َ َ ُ َ َ َّ ِ َّ َ َّ َ ُ َ
دْالهدي ْ ْْإ ِلاْْْل ِ ْم،صمن
ْ نْلمْْيِْج ْ يقْأنْْي
ِ لمْيرخصْفِىْأيامْالتش ِر
155 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Keenam: Mabit atau bermalam di Mina merupakan
kewajiban bagi para jamaah haji, baik bagi mereka yang
mengambil nafar awwal atau nafar tsani, bagi yang mengambil
nafar awwal maka dia bermalam sampai tanggal 12 Dzulhijjah,
bagi yang mengambil nafar tsani akan bermalam sampai tanggal
13 Dzulhijjah, dan itu merupakan pilihan yang Allah berikan
kepada jamaah haji, sebagaimana firman Allah ﷻ:
َ َ َ َ َ ُ ۡ َّ َّ َ ٓ َ َّ
َ نْت َع َّج َلْفىْيَ ۡو َميۡنْفَلَآْإ ۡث َم
َ ْعلَ ۡيه ُ ۡ َ
َِْْو َمنْتَأ َّخر ِ م ْف ت
ٖۚ ٖ ود دع ْممٖ ا ي ْأ ى ْف ْٱلل وارُ ك ﵟوٱذ
ِ ِ ِ
َ َّ ََ َۡ ََٓ
ْعل ۡيهِْل َِم ِنْٱتقيْۗﵞ فلاْإِثم
156 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
memberikan minuman kepada para jamaah haji, sehingga
menunjukkan hukum asalnya wajib kecuali yang memiliki
keperluan demi kemaslahatan jamaah haji.
157 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Ketujuh: Thawaf wada’, Nabi ﷺsebelum meninggalkan
Makkah maka beliau berthawaf dulu di sekililing ka’bah,
sehingga itu termasuk di antara kewajiban dalam melaksanakan
ibadah haji, disebutkan oleh sahabat Abdullah bin Abbas
Radhiyallahu ‘anhuma:
ده بِا ْلبي ِت ِ َلين ِفرن أَحد ِمنكم حتى يكون
آخر عه
ْ َ ُ ْ َ ُ َ ْ ُ َ َّ َ ُ ٌ َ َّ َ ْ َ َ
“Janganlah seseorang di antara kamu pulang melainkan
mengakhiri ibadah hajinya dengan thawaf di Baitullah” )HR
Muslim, no: 1327).
159 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
namun sunnah-sunnah thawaf tetap harus dia lakukan,
seperti berlari-lari kecil sambil memendekkan langkah pada
putaran pertama sampai ketiga, memberi isyarat pada hajar
aswad, menyentuh rukun yamani, berdoa di antara
keduanya dan sholat di belakang maqam Ibrahim serta
sunnah-sunnah yang lainnya yang telah dijelaskan pada
thawaf.
160 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
BAB V
DOA DAN DZIKIR YANG BERKAITAN DENGAN
IBADAH HAJI & UMROH
37
(lihat: Al-azdkar, hal: 101).
161 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
kesempurnaan yang ada dalam kalimat dan kosa kata yang keluar
dari lisan Nabi ﷺ.
• Niat Umroh
ُ َ َّ َ َّ ُ َّ َ
ًْعم َرْة اللهمْلبيك
• Niat Haji
َ َّ َ َّ ُ َّ َ
ْح ًّجْا
َ ك اللهمْلبي
• Bacaan Talbiyah
َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َّ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َّ َ َّ ُ َّ َ َّ َ
ْك لا
ْ ك والمل
ْ ن الحم ْد والنِعم ْة ل
ْ ِ إ،ك
ْ ك لبي
ْ كل
ْ لا ش ِري
ْ كْ لبي،ك
ْ ك الله ْم لبي
ْ لبي
َ َ َ َ
ْ كل
ك ْ ش ِري
َّب َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َّ َّ َ َّ ُ َّ َ
ْ ور،ن ْ ن السبعِْ وما أقلل ْ ضي
ِ رلأا ْ
ب ر و ، ْ
ن ل ل ظ أ ا مو ِْع ب الس ْ
ات
ِ اوم الس ْ
ب ر ْ
م ه لل ا
َ.ن َ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ َ َّ
َ الش
ْ اح وما ذري ِْ الري ِ ْ
ب ر و ، ْ
ن ل ل ض أ ا مو ْ
نِ ِي طا ي
َ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َُ َ
ك مِنْ ش ِرها وش ِْرْ ِ وأعو ْذ ب، وخي ْر ما فِيها،ك خي ْر هـ ِذ ْه ِ القريةِ وخي ْر أهل ِها ْ أسأل
َأَهل َِها َو َش ْر َما فِيهْا
ِ
163 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Tuhan
penguasa tujuh bumi dan apa yang di atasnya, Tuhan yang
menguasai setan-setan dan apa yang mereka sesatkan, Tuhan
yang menguasai angin dan apa yang diterbangkannya. Aku
mohon kepadaMu kebaikan desa ini, kebaikan penduduknya dan
apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepadaMu dari
kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang ada di
dalamnya” (HR. Al-Hakim, dalam al-Mustadrak, no: 1634, Ibnu
Khuzaimah dalam shahihnya, no: 2565).
َّ َ َّ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َّ ُ ُ َ
ْ،جي ِْم
ِ ان الر
ِْ ِن الشيط
ْ م، وسلطان ِ ْهِ القدِي ِْم، وبِوج ِه ْهِ الك ِري ِْم،اللِ الع ِظي ِْم
ْ ِ أعو ْذ ب
َ َ َ َ َ َ َّ َ َّ َ َ َّ َ َ َّ َ َّ
ْ ِ اب رحمت
ك ْ ْالل ُه َّْم اف َت،ِالل
ْ ح لِىْ أبو ْ السلا ُْم عَلى َر ُسو ِْل والصلاةْو،ِالل ْ بِس ِْم
164 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Allahumma antas salaam wa minkas salaam fahayyinaa
rabbanaa bis salaam
165 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
• Doa Antara Bacaan Rukun Yamani dan Hajar Aswad
َ ً ً
ْ َ الدن َيا َح َس َن ْة َوفِى الآخ َِرْة ِ َح َس َن ْة َوق َِنا َعذ
َّ اب
ِْالنار ُّ َر َّب َنا آت َِنا فى
ِ
ًّ ُ َ َ َّ َ
َ ات ِخ ُذواْمِن
ْم َصلي ِ ْم َق
امْإِبراهِيم و
َ ُ َ َ ً َ ً َ ً َ ً َ َُ َ َّ
الل ُه َّمْإِنِىْأسألكْعِلماْناف ِعاْورِزقاْواسِعاْوشِفاءْمِنْك ِلْدا ٍْء
ً
166 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang
bermanfaat, rizki yang lapang, dan kesembuhan dari segala
penyakit” (HR. Al-Hakim, no: 1739).
َّ َ َ َ َ ُ َ َ َّ َ َ َّ َّ
ُ
ِالل ب ِ ْه ْ الصفا َوال َمر َوْةَ مِنْ ش َعآئ ِ ِْر
ْ أبدْأ بِما بدْأ،ِالل ْ ِإ
ن
َ ُ َ َ َ ُ َ ُ َ ُ َ َ ُ ُ ُ َ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ُ َّ َّ َ َ َ
ْل شى ٍء ِْ وه ْو على ك،ك ول ْه الحم ْدْ ل ْه المل،ك ل ْه
ْ لا ش ِري
ْ الل وحد ْه
ْ لا ْ ِ لا إِلـ ْه إ
ْ
ُْاب َوح َده َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ ُ َ َ ُ َّ َّ َ َ َ
َْ لأح َز َ
الل وحد ْه أنج ْز وعد ْه ونص ْر عبد ْه وهز ْم اْ لا ْ ،ْقدي ٌْر
ْ ِ لا إِلـ ْه إ
167 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Esa, yang melaksanakan janjiNya, membela hambaNya
(Muhammad) dan mengalahkan golongan musuh sendirian.”
Kemudian Nabi ﷺberdoa, membacanya (dzikir di atas dan doa)
sebanyak 3x. Di dalam hadits tersebut dikatakan, Nabi ﷺjuga
membaca di Marwah sebagaimana beliau membaca di Shafa. (HR
Muslim, no: 147).
Tidak ada dzikir dan doa khusus yang disebutkan oleh Nabi
ﷺ, namun ada riwayat dari sahabat Abdullah bin Mas’ud
Radhiyallahu ‘anhu bahwa setiap kali melewati dua tanda hijau
antara shafa dan marwa ( dahulu di sana merupakan lembah)
maka beliau mengatakan:
َ ُ َ َ َ ُ َ ُ َ ُ َ َ ُ ُ ُ َ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ُ َّ َّ َ َ َ
ْل شى ٍء
ِْ وه ْو على ك،ك ول ْه الحم ْد
ْ ل ْه المل،ك ل ْه
ْ لا ش ِري
ْ وحد ْه،الل
ْ لاْ ِ لا إِلـ ْه إْ
َ
قدِي ٌْر
168 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa
lahul hamd, wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir.
“Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah,
Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan
bagi-Nya pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
ُْْو َه َّللَه
َ ُْو َكبَّ َره
َ ُْفَ َدعَاه،ْفَاس َتق َب َلْالقِبلَ َْة،ام َ َّ َ َ
َْ ىْأتَىْال َمش َع َرْالحَ َر َ َ ُث َّم
ْ ْرك َِبْالقص َو
ْحت،اء
ُ َّ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ ًّ َ َ َ َّ َ ً َ َ َ َ َ ُ َ َّ َ َ
ْ ْفدفعْقبلْأنْتطلعْالشم،جدا
س ِ ْْفلمْيزلْواق ِفاْحتىْأسفر،ووحد ْه
169 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
tangannya setelah melempar Jumroh yang pertama dan kedua.
Adapun untuk Jumroh Aqabah, beliau melempar dan bertakbir,
namun setelahnya beliau tidak lagi berdoa di sana sebagaimana
yang dilakukan di Jumroh Sughro dan Wustho tidak berdoa.
170 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
2. Dzikir dan Doa yang Mutlak (Tidak Terikat dengan
Waktu dan Tempat) Selama Melaksanakan Ibadah Haji
dan Umroh
Dalam melakukan ibadah haji dan umroh, yang harus
diperbanyak untuk mengucapkannya adalah dzikir dan doa,
terutama dzikir dan doa yang bersumber dari Al-Qur’an ataupun
hadits-hadits Nabi ﷺ, karena doa merupakan intisari dari ibadah
yang dilakukan hamba, di dalam doa terdapat bentuk
penghambaan, permohonan, merendahkan diri, lemah, tunduk
dan patuh terhadap Sang Pencipta.
Seorang muslim tidak akan menyia-nyiakan kesempatan
yang ada untuk menghabiskan waktunya dalam hal-hal yang tidak
bermanfaat atau bahkan hal yang bisa mendatang murka Allah ﷻ
selama mereka berada di tanah haram nan mulia ini, setiap
kesempatan yang ada dijadikan untuk beribadah, salah satunya
adalah berdoa.
Ada beberapa dzikir dan doa yang bersumber dari Al-
Qur’an dan hadits-hadits Nabi ﷺyang shahih, yang boleh dibaca
selama beribadah, baik ketika berada di Mina, Arafah, Mas’aril
Haram dan tempat lainnya di tanah haram yang mulia ini, di
antara nya sebagai berikut:
ۡ ۡ َ َ ُ َ ُ ۡ َّ َ َ ۡ َ َ َ ُ َّ َ َ ٓ َ ُ َّ َ ۡ َ
ْﵞ١٢٩ْْر ُّبْٱل َع ۡر ِشْٱل َع ِظي ِم ﵟحس ِبىْٱللْلاْإِلهْإِلاْهوَْۖعليهِْتوكلتَْۖوهو
ْ
“Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia.
Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang
memiliki 'Arsy yang agung”. (QS. At-Taubah: 129).
َ ۡ ۡ ُّ َ َ ُ َّ َ َ ٓ َ ُّ َ ۡ ُ َ ۡ ُ َّ َ َ َ َ
ْ ِ بْٱل َع ۡر
ْﵞ١١٦ْشْٱلك ِري ِْم ْ ق َْۖل ْاْإِل ْهْإِلاْه ْوْر
ْ ِكْٱلح
ْ ٱللْٱلمل
ْ ْﵟفتعلي
171 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak
ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arsy yang
mulia”. (QS. Al-Mu’minun: 116).
َ ُ ۡ ُ َّ َ ٌ ۡ َ ُ َّ ٓ َ ٰٓ َ َ ۡ َ َّ َ َ َ َّ ُ ۡ َ ۡ ُ
ْ ْ٥٩ِْْو َسل ٌمْعَلىْع َِبادِه ِْٱلذِينْٱصطفيَْۗءاللْخيرْأماْيش ِركون
ﵞ ْلل
ِ ﵟق ِلْٱلحمد
ُّ ىْض َلل
َ ُ ۡ َ َ ُ َ ۡ َ َ َ َۖ َ ۡ َّ َ َ ۡ َ َ َ ُ
ﵞ
ْ ْ٢٩ْين ب
ٖ ِ ْٖم ِ ْف َ ْه
و ام َّناْبِهِۦْوعليهِْتوكلناْفستعلمونْمن َ ْٱلر ۡح َم ُن
َ ْء َّ ﵟه َو
ُ ُ َّ َْحسبُ َنا
َ الل
ْ ْون ِع َمْال َوك
ْ ِيل
ُللْأَكبَ ْر
ُ َّ َ ْوا ُ َّ َ ِْولَاْإل َ َهْإلَّاْا
َ لل َّ ُ َ َ َّ َ َ َ ُ
َ ْلل ِ سبحانْاللِْوالحمد
ِ ِ
173 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Maha suci Allah segala puji milik Allah tidak ada Tuhan
selain Allah dan Allah Maha besar” (HR, Muslim, no: 5601,
hadits Samurah bin Jundub Radhiyallahu ‘anhu).
َ َ ُ ً َ َ َ َ ُ َ َ َ َ ُ َّ ْ لَاْإل َ َهْإلَّا
ْان
ْ ح ْ ْاْسب
ْ كثِْيْ ْر ْ ِْلل ُ َ
ْ ْالحمْ ْد َ
ْ اْو ً
ْ ك ْب ِيْ ْر ْ ْاللْْأكْبْر ْ ْ ،ْوح َدهُْلاْش ِريك ْْل ُْه َ الل
ِ ِ
َّ ُ َّ َ َّ َ َّ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ
ْالل ْه ْم ْاغْفِْرْ ْْل ِى
ْ ْ ،كيْ ِْم َ
ِْ ْالع ِْزيْ ِْز ْالح
ْ ْ ِلل
ْ اْق ْوْة ْْإ ِْلاْ ْب ِا
ْ حوْ ْل ْ ْوْل
ْ ْ ْ ْلا،ن ْ ْ ْللِ ْ َْرب
ْ ْالع ْال ِْمي ْ ا
َ
ْ ىْوارْ ُْز ْق ْنِى
َْ ِ ىْواهْ ِْدْنَْ ِحمْ ْن
ْ َْْوار
“Tiada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Allah Maha Besar, segala puji bagi-Nya. Maha
Suci Allah, Tuhan alam semesta. Tiada daya dan kekuatan
kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Perkasa dan Maha
Bijaksana, Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku,
tunjukkanlah aku, dan anugerahkanlah aku rizki” (HR. Muslim,
no: 6848, hadits Sa’ad bin Abi al-Waqqas Radhiyallahu ‘anhu).
ً ُ َ َّ َ ُ َ ً َ َّ ُ
ْ سوْلا
ْ ْر ْ ْ ْوبِم،لا ِمْدِْيْنا
ْ حم ٍد ْ ْ َْو ْب ِال ِْإ،ِْر ًّبا
ْ س َْ تْْب ِالل ِْ َر
ْضي
َ َ ََ َ ُ َ َ َََ َ ُ َ َ ََ َ َ َ َ َُ َ َ َ ُ
ْْولاْإِل َهْغي ُر َك سبحانكْاللهمْوبِحمدِكْتباركْاسمكْوتعالىْجدك
174 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Maha suci Engkau, ya Allah. Ku sucikan nama-Mu
dengan memuji-Mu. Nama-Mu penuh berkah. Maha tinggi
Engkau. Tidak ilah yang berhak disembah selain Engkau” (HR.
An-Nasa’i dalam ‘Amal al-Yaum wa Lailah, no: 849).
َّ اب
ْﵞ٢٠١ِْْٱلنار َ اْع َذ َ ِْح َس َن ٗة
َ ْوق َِن َ اْح َس َن ٗة
َ ْوفىْٱٓأۡلخ َِرة َ ىْٱلد ۡن َي َ ٓ ﵟر َّب َنا
ُّ ْءات َِناْف َ
ِ ِ
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”
(QS. Al-Baqarah: 201).
175 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
ُ َ ۡ َ َ َ َ ٗ ۡ ٓ َ ۡ َ َ ۡ ۡ َ َ َ َ َّ َ َ ۡ َ ۡ َ ۡ َ ٓ َ َّ ٓ َ ۡ َ ُ َ َ َّ َ
ْﵟربناْلاْتؤاخِذناْ إِنْنسِيناْأوْأخطأنا ْۚربناْولاْتح ِملْعليناْ إِصراْكماْحملتهۥ
َْٱغفِ ۡرْلَنا
ۡ َ َّ َ ُ ۡ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ۡ َ ُ َ َ َ َّ َ َ ۡ َ َ َّ َ َ
علىْٱلذِينْ مِن ْقبل ِنا ْۚربناْولاْتح ِملناْماْلاْطاقةْلناْ بِهَِۖۦْوٱعفْعناْو
َ َ ۡ ۡ َۡ ََ َ ۡ ُ َ َ َۡ َ َ َ ََٓۡ ۡ َ
ﵞ٢٨٦ْوٱرحمنا ْۚأنتْمولىناْفٱنصرناْعلىْٱلقو ِمْٱلكفِ ِرين
َ َكْأ
ُْنتْٱل ۡ َو َّهاب َ َّ ۚ ً َ ۡ َ َ ُ َّ َ ۡ َ َ َ َ ۡ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َ ُ ُ ۡ ُ َ َ َّ َ
بْل َناْمِنْلدنكْرحمةْإِن ﵟربناْلاْت ِزغْقلوبناْبعدْإِذْهديتناْوه
ﵞ
ْ ْ٨
176 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
ٓ َ ُّ ُ َ َ َّ ً َ َ ٗ َّ ُ َ ُ َّ َ َ
ۡ ْه
ْ ٣٨ِْبْلِىْمِنْلدنكْذرِيةْطيِبةَْۖإِنكْس ِميعْٱلدعاء
ﵞ ب
ِ ﵟر
َ َّ َ َ َ ۡ ُ ۡ َ َ ُ َّ َ ۡ َ َّ َ َ ۡ َ َ ٓ َ َّ َ َ ٓ َ َّ َ
ﵞ
ْ ْ٥٣ْﵟربناْءامناْبِماْأنزلتْوٱتبعناْٱلرسولْفٱكتبناْمعْٱلش ِهدِين
“Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah
Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu
masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi
saksi (tentang keesaan Allah)”. (QS. Ali Imran: 53).
ۡ َ َ َّ َ َّ َ َ َ ۡ ُ َ ُ َ ۡ َ َ ۡ
َْٱغفِ ۡرْلَنا ُ اْسم ۡع َن َ َّ ٓ َ َّ َّ
اْي َنادِيْل ِل ِإيم ِنْأنْءامِنواْبِربِكمْفـامنا ْۚربناْف
ُ اْم َناد ِٗي ِ َ ﵟربناْإِنن
َ ُ ُ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ ۡ َ ۡ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َّ َ ۡ َ َ َ َ ُ ُ
ْْربناْوءاْت ِناْماْوعدتناْعلىْرسل ِك١٩٣ِْذنوبناْوكفِرْعناْسيِـات ِناْوت َوفناْمعْٱلأبرار
َ
َ َ ۡ ُ ۡ ُ َ َ َّ َ َ ۡ َ ۡ َ َ ۡ ُ َ َ
ﵞ
ْ ْ١٩٤ْولاْتخ ِزناْيومْٱلقِيمةِْإِنكْلاْتخل ِفْٱل ِميعاد
177 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َ َ ۡ َ َّ َ ُ َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َ َ ۡ ۡ َ ۡ َّ َ َ َ ُ َ ٓ َ ۡ َ َ َ َّ َ
ﵞ
ْ ْ٢٣ْﵟربناْظلمناْأنفسناْوِإنْلمْتغفِرْلناْوترحمناْلنكوننْمِنْٱلخ ِس ِرين
َ َّ ِ ۡ َ ۡ َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َ َّ َ
ْﵞ٤٧ْﵟربناْلاْتجعلناْمعْٱلقومْٱلظل ِ ِمين
َ َ َ ۡ ُۡ َ َ َ ۡ ُ ۡ َ َ َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َ ۡ ۡ َ َ ُّ َ َ َ
ِْ ۞ْوٱكتبْلناْفِىْه ِذه١٥٥ْ ﵟأنتْول ِيناْفٱغ ِفرْلناْوٱرحمناَْۖوأنتْخيرْٱلغ ِف ِرين
َ َ ٓ َ ُ َّ َ اْح َس َن ٗة
َ ٱلد ۡن َي
ْ ْْۚوفِىْٱٓأۡلخ َِرة ِْإِناْه ۡدناْإِل ۡيك
ﵞ ُّ
ۡ َ ۡ َ َ َۡ َ َ َ َ َ َّ ۡ َ ۡ ٗ َ ۡ َ ۡ َ ۡ َ َ َ َّ َ َ ۡ َّ َ َ َّ َ َ
ْْون ِجناْبِرحمتِكْمِنْٱلقو ِم٨٥ْﵟعلىْٱللِْتوكلناْربناْلاْتجع ْلناْف ِتنةْل ِلقو ِمْٱلظل ِ ِمين
َ ۡ
َ كفِر
ﵞ
ْ ْ٨٦ْين ِ ٱل
178 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
ۡ َ َّ َ ٓ َ ُ ۡ َّ َ َ َ َ َّ َ َّ ُ َ َّ َ ُ ۡ َ ۡ
ْْْربناْ ٱغفِرْ لِى٤٠ِْْٱلصلوة ِْ َومِنْ ذرِيتِ ٖۚىْ ربناْ وتقبلْ دعاء
ۡ ْبْ ٱجعلنِىْ مقِيم
ِ ﵟر
َ
ُ َ ۡ ُ ُ َ َ ۡ َ َ ۡ ُ ۡ َ َّ َ َ َ
ْْﵞ٤١ْول ِول ِديْول ِلمؤ ِمن ِينْيومْيقومْٱلحِساب
َ ۡ ََ ۡ
َ ْٱش َر ۡحْل
ﵞ٢٦ْْوي ِسرْل ِ ٓىْأم ِري٢٥ْىْص ۡدرِي
ۡ
ِ ب َ
ِ ﵟر
179 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
ۡ ۡ
ْ ١١٤ْبْزِدنِىْعِل ٗما
ﵞ َّ
ِ ﵟر
“Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”
(QS. Taha: 114).
َ َّ َ ُ ُ َ َ َ ۡ ُ َ َ ٓ َّ َ َ ٓ َّ
ﵞ٨٧ْﵟلاْإِلهْإِلاْأنتْسبحنكْإِنِىْكنتْمِنْٱلظل ِ ِمين
ُ ُ َۡ َ َ َ ُ ُ ََ َ َّ َ َ َ ۡ َ ُ ُ َ َّ
ﵞ
ْ ْ٩٨ْون
ِ بْأنْيحضر ِ ْوأعوذْبِكْر٩٧ْين
ِ تْٱلشي ِط
ِ بْأعوذْبِكْمِنْهمز
ِ ﵟر
َ َّ ُ ۡ َ َ َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َ ۡ ۡ َ َّ َ َ ٓ َ َّ َ
ْﵞ١٠٩ْﵟربناْءامناْفٱغفِرْلناْوٱرحمناْوأنتْخيرْٱلر ِحمِين
َ َّ ُ ۡ َ َ ََ ۡ َ ۡ َ ۡ ۡ َّ
ْْﵞ١١٨ْبْٱغفِرْوٱرحمْوأنتْخيرْٱلر ِحمِين ِ ﵟر
ً َ َ َّ ُ ۡ َ ۡ َ ۡ َ ُ ۡ َ َ َّ ُ َ َّ ُ َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ ۡ َ َ َّ َ
ﵞ
ْ ْ٧٤ْجناْوذرِيتِناْقرةْأعي ٖنْوٱجعلناْل ِلمتقِينْإِماما ِ ﵟربناْهبْلناْمِنْأزو
ٗ َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َّ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ ۡ َ ۡ َ ٓ َّ َ َ َ ۡ َ ُ ۡ َ ۡ َ ٓ ۡ ۡ َ َ
ْبْأوزِعنِىْأنْأشكرْن ِعمتكْٱلتِىْأنعمتْعلىْوعلىْول ِديْوأنْأعملْصل ِحا ِ ﵟر
َ َّ َ َ َ َۡ َ ۡ ََۡ ُ َ َۡ
ﵞ
ْ ْ١٩ْحين ِ ِ ترضىهْوأدخِلنِىْبِرحمتِكْفِىْعِبادِكْٱلصل
“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri
nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan
kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal
saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-
Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (QS. An-
Naml: 19).
ۡ َ َۡ ُ َۡ َ َ
ْ تْنف ِسىْفٱغ ِف ۡرْلِى
ﵞ بْإِنِىْظلم
ِ ﵟر
ٗ َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ َّ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ ۡ َ ۡ َ ٓ َّ َ َ َ ۡ َ ُ ۡ َ ۡ َ ٓ ۡ ۡ َ َ
ْبْأوزِعنِىْأنْأشكرْن ِعمتكْٱلتِىْأنعمتْعلىْوعلىْول ِديْوأنْأعملْصل ِحا ِ ﵟر
ۡ َ َ َۡ ُ ُۡ ُ َ َ تَ ۡر َضى ُه
ﵞ١٥ْْوأ ۡصل ِۡحْلِىْفِىْذرِ َّيتِ ٓىْإِنِىْتبتْإِليكْوِإنِىْمِنْٱلمسل ِ ِمين
َ ۡ ُ َ
182 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َ َ َ َّ َ
َْاْتجۡ َعلۡ َناْ ف ِۡت َن ٗةْل ِلَّذِين ُ َ ۡ َ ۡ َ َ َ ۡ َ َ َ ۡ َ َ َ ۡ َّ َ َ َ ۡ َ َ َ َّ َّ
ْربناْل٤ْ صير ِ ﵟربناْعليكْتوكلناْوِإليكْأنبناْوِإليكْٱلم
ُ َ ۡ ُ َ ۡ َ َ َ َّ ٓ َ َّ َ َ َ ۡ ۡ َ ُ َ َ
ْ ْ٥ْكفرواْوٱغفِرْلناْربناَْۖإِنكْأنتْٱلع ِزيزْٱلحكِيم
ﵞ
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َّ ُ َّ
ْْوأناْعلىْعهدِكْووعدِكْما،ْاللهمْأنتْربِىْلاْإلهْإلاْأنتْخلقتنِىْوأناْعبدك
َ ُ ُ َ َ َ َ ُ ُ ُ َ َ َ َ َ ُ ُ
ْ،ْوءْبِذن ِبى ْوأب،ْوءْلكْبِن ِع َمتِكْعَل َّى ْأب،ْأعوذْبِكْمِنْش ِرْماْصنعت ْ ،ْ ت ُ اس َت َطع
َ ْ َف َم،ْموق ِناًْب َها َّ ْ َمنْقَال َ َهاْم َِن.ْت
ُ ْالن َهار َّ َ ُ ُّ ُ َ َ ُ َّ َ
َ ْإلاْأن َ
ْات ِ ِ وب ن ْالذ ر ف
ْ
ِ غ ْي لاْ ه إنف ْ ، ْى ِ ْل ر ف
ِ اغ ف
ُ ْ َو ُه َو،ل َّ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ
ٌْْموق ِن ِْ ْومنْقالهاْمِنْاللي،ِْْفهوْمِنْأه ِلْالجنة،ْمِنْيَو ِمهِْقبلْأنْيم ِسى
َ ُ ُ
َ َ َ َ ََ َ
ِْف ُه َوْمِنْأه ِلْالجَ َّْنة،ْاتْقبلْأنْيُصب ِ َح ْفم،ْبِها
183 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َ َ َ َّ َ ُ ُّ ُ َ َ َ ً َ ً ُ َ َ َ َّ
ْ ْفاغفِرْلِى،ْ ْولاْيغفِرْالذنوبْإلاْأنت،ْ الل ُه َّمْإنِىْظلمتْنف ِسىْظلماْكثِيرا
ُ َ َ َ َّ َ َ
ُِيم َّ ُ
ْ ْإنكْأنتْالغفورْالرح،ِْكْوارحمنِى َمغفِ َرةًْمِنْعِند
“Ya Allah, Sesungguhnya aku telah menzalimi diriku
sendiri dengan kezaliman yang banyak. Tidak ada yang bisa
mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku
dengan ampunan dari sisi-Mu dan rahmati aku. Sesungguhnya
Engkau Dzat Maha pengampun lagi Penyayang” (HR. Bukhari,
no: 834, dan Muslim, no: 6869, hadits Abu Bakar as-Siddiq
Radhiyallahu ‘anhu).
َ ُ ُ ََ َ َ َ َ َ ُ ُ ََ ََ َ َ َ ُ ُ َ َّ
ْالل ُه َّمْ إِنِىْأعوذْ بِكْ مِنْاله ِمْوالحز ِنْوأعوذْ بِكْ مِنْالعج ِزْوالكس ِلْوأعوذْ بِك
َ َ َ َّ َ َ َ َ ُ ُ ََ ُ َ ُ
ْالرجا ِْل
ِ مِنْالجب ِنْوالبخ ِلْوأعوذْبِكْمِنْغلبةِْالدي ِنْوقه ِر
“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari kegundahan dan
kesedihan dan aku berlindung kepadaMu dari kelemahan dan
kemalasan dan aku berlindung kepadaMu dari sifat penakut dan
bakhil dan aku berlindung kepadaMu dari terlilit hutang dan
pemaksaan dari orang lain” (HR. Abu Daud, no: 1555, hadits Abu
Sa’id al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu).
َ َ َ َّ َ ُ َ َ ُ ُ َ َ ُ َ ُ ُ ََ َ ُ ُ َ َّ
ْالل ُه َّمْإِنِىْأعوذْبِكْمِنْالبخ ِلْوأعوذْبِكْمِنْالجب ِنْوأعوذْبِكْأنْأردْإِلىْأرذ ِل
ُ
َ َ َ َ ُ ُ َ َ َّ َّ َ َ َ َ ُّ َ َ ُ ُ ََ ُ ُ
ْابْالقب ِر
ِ العم ِرْوأعوذْبِكْمِنْف ِتنةِْالدنياْيعنِىْف ِتنةْالدجا ِلْوأعوذْبِكْمِنْعذ
184 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ََ َ َ َ َ ُ ُ َ َ ُ َ
ْاب ِ ذ ع ْو ر
ِ ب ق ِْال ة ن ِت ف ِْن مْو ِ
م ر غ م الْو م
ِ ث أ م ال ْو م ِ ر ه ال و ْ ل
ِ س كْالِن م ْ ك ِ ب ْوذ ع ىْأ ِ ِ الل
ن إ ْ م ه
َ َ َ ُ ُ ََ َ َ َ ْو َع َذاب َ ال َقبر
ْْومِنْش ِرْف ِت َنةِْالغِنىْوأعوذْبِكْمِنْف ِتنةِْالفق ِر َ ْالنار
ِ ِ
َ ِْالنار
ِ
َ ْومِنْف ِت َنة
ِ
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ ُ ُ ََ
ِْْاللهمْاغسِلْعنِىْخطايايْبِماءِْالثل ِجْوالبرد ْ وأعوذْبِكْمِنْف ِتنةِْالمسِيحِ ْالدجا ِل
َْىْو َبين َ ْو َباعِدْبَين َ ْالدن َ ِسَ ْالثو َبْال َأب َي َضْ مِن َ َ ََ َ َ َ ََ
ت ي ق اْن م اْك اي ط خ ْال ِنم ْى ب
َ ََ
ِ ِ ون ِقْق
ل
َ ْوال َ ت َْبي َنْال َمشرق َ اعد َ َْك َماْبَ َ َ َ َ
ْب
ِ ِ ر غ م ِ ِ خطاياي
َّ َ َ َ َ ََ َ َ َ َّ
َّْالل ُهم ْ،ْ َوِإس َرافِىْفِىْأم ِريْوماْأنتْأعلمْبِهِْمِنِى،ىْو َجهلِي
ُ َ يئت
ِ طِ ىْخ ِ ْل ر ف
ِ ْاغ مَّ الل ُه
َ الل ُه َّمْاغفِرْل َّ َ َ ُّ ُ َ َ َ َ ْ َو َخ،ِيْو َهزلى
َ اغفِرْلىْ جد
ْىْما ِ ْ ، ِي
د ِن
ع ْ ِك لْذ ل ك و ْ ، ِيدم ع يْو ِ ئ ط ِ ِ ِ
َْْْ َأنت،تْ أَع ْلَ ُمْ بهِْ مِنى َ ْْ َو َماْ َأن،ت
ُْ ْْ َو َماْ أَعلَن،تُْ ْْ َو َماْ أَس َرر،ت ُْ ْتْْ َو َماْ أَ َّخر
ْ ُ ق َّدم
َ
ِ ِ
ٌِير َ َ ُ ََ َ ََ ُ َ ُ َ ََ ُ َ ُ
ْ ْوأنتْعلىْك ِلْشى ٍءْقد،ْوأنتْالمؤخ ِْر،المقد ِْم
185 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
tidak disengaja maupun yang disengaja. Semua itu ada pada
diriku. Ya Allah, ampunilah aku atas apa yang aku lakukan
dahulu maupun yang akan datang, yang aku sembunyikan
maupun yang aku nyatakan dan apa-apa yang Engkau lebih
mengetahuinya daripadaku. Engkau adalah yang mendahulukan
dan yang mengakhirkan dan Engkau Mahakuasa atas segala
sesuatu” (HR. Bukhari, no: 6398, dan Muslim, no: 6901, hadits
Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu ‘anhu).
186 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ ُ ُ َ َّ ُ َّ
ِ ْْو ِمْنْْش
ْْْرْْمْاْلْمْْأْعْلْم ْ ْاْعلِْمْت ِ اللْهْمْْإِْنِْىْأْعْوْذْْبِْكْْ ِمْنْْش
ْ ْرْْم
“Yaa Allah, aku berlindung dari keburukan yang aku
ketahui dan keburukan yang tidak aku ketahui” (HR. Muslim, no:
6895, hadits ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha).
اشى ِ ال َّلهم أَص ِلح ِلى ِد ِينى ا َّل ِذى هو ِعصم ُة أَمرِ ى وأَص ِلح ِلى د ْنياى ا َّل ِتى ِفيها مع
َ َ َ َ َ ُ ْ ْ َ ْ َ ْ َُ َ ْ ْ َّ ُ
اج َع ِل ِ ِ آخر ِتى الَّ ِتى ِفيها مع ِادى واجع ِل ا ْلحيا َة زِ ي ِ وأَص ِلح ِلى
ْ ادة لى فى ُك ِل َخ ْيرٍ َو َ َ ََ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ْ َ
احة ِلى ِم ْن ُك ِل َش ٍر
َ ت َرَ ا ْل َم ْو
“Ya Allah perbaikilah agamaku sebagai benteng (ishmah)
urusanku; perbaikilah duniaku yang menjadi tempat
kehidupanku; perbaikilah akhiratku yang menjadi tempat
kembaliku! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini mempunyai nilai
tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah
kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejahatan” ( HR.
Muslim, no: 6903, hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu).
َْوالغنى َ َ َ َ َ ُّ َ َ ُ َ ُ َ َ َّ
ِ الل ُه َّمْإِنِىْأسألكْالهدىْوالتقيْوالعفاف
َ
187 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َ َ َ َ ََ َ
ِ ُ َ ُ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ َّ الل ُهَّ
ْابْالقب ِر ِ ذ ع ْوم ر ه الْو لِ خ ب ال ْو ن
ِ ب ج الْو ل
ِ س ك ال ْو ز
ِ ج ع ْال ِنم ْ كِ ب ْوذ ع ىْأ ِ نِ إ ْ م
َّ َ َ َ َ َّ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َّ
ْْول ُِّي َهاْ َو َمولاهاْالل ُه َّمْإِنِى
َ ت َ اهاْأن اْو َزك َِهاْأنتْخيرْمنْزك َ اه ْآتْنف ِسىْتقو ِ مَّ هُ الل
َ َ َ ُ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ ُ ُ َ
ْبْلاْيخشعْومِنْنف ٍسْلاْتشبعْومِنْدعو ٍة ٍ أعوذْبِكْمِنْعِل ٍمْلاْينفعْومِنْقل
َ ُ َ َ ُ َ
ْ ْابْل َها لاْيستج
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan,
kemalasan, ketakutan, kedekut, nyanyuk (sangat tua), dan siksa
kubur. Ya Allah, berikanlah ketakwaan kepada jiwaku,
sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik Dzat yang
dapat mensucikannya, Engkaulah yang menguasai dan yang
menjaganya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, diri
yang tidak pernah puas, dan doa yang tidak dikabulkan” (HR.
Muslim, no: 6906, hadits Zaid bin Arqam Radhiyallahu ‘anhu).
َ َ ُ َ َ َ َ ُ ََ َ َ َ ُ َََ َ َ َ َ ُ ََ َ َ ُ َ َ َ َ َ ُ َ
ْت َْواِليك اللهمْلكْاسلمتْوبِكْامنتْوعليكْتوكلتْواِليكْانبتْوبِكْخاصم
َ َ َ َ ََ ُ َ َ ََ ُ َ َ ََ ُ َ َ ََ ُ ََ َ َ ُ َ َ
ْتْاعل ُم تْفاغفِرلِىْماقدمتْوماْاخرتْوماْاسررتْوماْاعلنتْوماْان حاكم
َ ََُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ََ َ ُ َ ُ َ ََ ُ َ ُ َ َ
ِلل
ْ لاْقوةْاِلاْبِا
ْ ْولاْحولْو.ت
ْ خرْلاا ِلهْاِلاْان
ِ ْانتْالمق ِدمْوانتْالمؤ.ْبِهِْمِنِى
َ َ َ َ َ ََ ُُ ُ ُ َ َ ُ َّ ُ َّ
ْك
ْ ِ اع ْت
ْ ط
ْ ْاْعل ْى
ْ فْ ْق ْلوْ ْب ْن َْ ْالق ْلو
ْ بْص ِْر ْ ْفْ ص ِْر
ْ الل ْه ْمْ ْم
ْ
“Ya Allah yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah
hatiku pada agamaMu.” (HR. Muslim, no: 6750, hadits Abdullah
bin Amr Radhiyallahu ‘anhuma).
ُ ُ َ َ ُ َ ُ َ َ ُ ََ َ َ َ َُ َ َُ َََ َُ َ ُ َ ُ َُ َ َ ُ َ
ْْاللهمْإِن ِىْأعوذ،ْوعلان ِيتهْو ِسرْه،ْوأولهْوآخِرْه،جل ْه
ِ اللهمْاغفِرْلِىْذن ِبىْكلهْدِقهْو
َ ُ َ َ َ ُ ُ ََ َ َ ُ ُ َ َ َ َ بر َض
ًْىْث َناء ْلاْأح ِص،ك ْ وأعوذْ بِكْ مِن،كْ ِ ْ َوب ِ َعفوِ َكْ مِنْعقوبت،ك
ْ ْسخ ِط اكْ مِن ِِ
َ َ ََ َ َ َ َ َ َ َ َ ََ
ِك
ْ عليكْأنتْكماْأثنيتْعلىْنفس
“Ya Allah, ampunilah diriku dari dosaku semuanya, yang
kecil atau yang besar, yang awal dan yang akhir, yang terlihat
ataupun yang tidak terlihat. Ya Allah, aku berlindung dengan
keredhaan-Mu dari murka-Mu, dengan maaf-Mu dari hukuman-
Mu dan Aku berlindung dengan-Mu dari-Mu. Tidak terhitung
pujian bagi-Mu, Engkau sebagaimana pujian-Mu atas diri-Mu”
(HR. Muslim, no: 1084, hadits Abu Hurairah Radhiyallahu
‘anhu).
189 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َ َ َ َ َ َّ فَاط َِر،ل
َ ْالس َم َ َ َ َ َ َ َ َ َ ا َ َّلل ُه َّم
َّ ْر
ْب
ِ ي غ ْالِم لا عْ ، ْ
ض ِ أر لاْو ات
ِ او ْ ِي فار ِإس ْو ل يِ ئ ا كِي
م ْو ل يِ ئ ار بجِ ْ ب
َ ُ َ َ ُ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َ َ َ َّ َ
ْْا ِهدِنِىْل ِماْاختل ِف،ن ْ ْأنتْتحكمْبينْعِبادِكْفِيماْكانواْفِيهِْيختل ِفو،ِ والشهاد ْة
َ ُ َ َ ُ ََ َ َ َ َّ َ
م
ٍْ اطْمستقِي ٍ ىْصر ِ كْتهدِيْمنْتشاءْإِل ْ ْإِن،ِك ْ فِيهِْم َِنْالحَ ِقْبِإِذن
َ َ ُ ُ ََ َ َ ُ ُ َ َ َُ َ َ َ َ ُ ُ َ َّ
ْْوأعوذْبِكْمِنك،ك ْ الل ُه َّمْإِنِىْأعوذْب ِ ِرضاكْمِنْسخ ِط
ْ ِ ْوبِمعافات ِكْمِنْعقوبت،ك ُ
َ َ ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ً ََ ُ
ْ لاْأح ِصىْثناءْعليكْأنتْكماْأثنيتْعلىْنفس
ِك
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan
keridhaanMu dari kemurkaanMu, dan dengan kemaafanMu dari
siksaanMu. Dan aku berlindung denganMu daripada tidak
mampu untuk memujiMu sebagaimana Engkau memuji diriMu.”
(HR. Muslim, no: 1090, hadits ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha).
َ َ َ َ ََ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ ََ َ َ ُ ُ َ َ ُ ّٰ َ
ْْوشماتةِْالأعدا ِء،ْوسوءِْالقضا ِْء،ْودركِ ْالشقا ِْء،اللهمْإِن ِىْأعوذبِكْمِنْجهدِْالبلا ِْء
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
susahnya bala (bencana), hinanya kesengsaraan, keburukan
qadha' (takdir), dan kegembiraan para musuh.” (HR. Bukhari
no: 6347, 6616 dan Muslim, no: 6877).
190 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
ُ ُ َ ْ َوفى،ْ َوفىْل َِسانىْنُو ًرا،ا َ َّلل ُه َّمْاج َعلْفىْقَلبىْنُو ًرا
ْْ َومِن،ْ َوفِىْبَ َص ِريْنو ًرا،ْسم ِعيْنو ًرا ِ ِ ِ ِ ِ
ُ َ َ َ ً ُ َ َ َ َ ً ُ َ َ َ ً ُ َ ُ َ
ْ،ْومِنْأمامِيْنورا،ْوعنْشمالِىْنورا،ْوعنْي ِمينِىْنورا،ْ َومِنْتحتِىْنورا،فوْق ِىْنو ًرا
ً
ُ ََ ً ُ َ ُ َ
ْ ْوأع ِظمْلِىْنورا،ْ َواج َعلْفِىْنف ِسىْنورا،َومِنْخل ِفيْنو ًرا
ً
َ ْوعَلَىْآلْ إب َراه
ِْيم َ تْعَلَىْ إب َراه
َ ِيم َ اْص َّلي
َ ْك َمَ َّ َ ُ َ َ َّ َ ُ َ َ َ َّ ُ َّ
ْوعَلىْآ ِلْمحم ٍد اللهمْص ِلْعلىْمحم ٍد
ِ ِ ِ
َ تْعَلَىْ إب َراه َ َّ َ ُ
َ َْك َماْب
َ ارك َ َ َ َّ َ ُ َ َ َّ ٌ َ ٌ َ َ َّ
َالل ُه َّمْب
ِْيم ِ د
ٍ م حْم ل
ِ ىْآ ل عْو د
ٍ م حىْم ل ْع ك ِ ار ْ إِنكْحمِيدْم ِجيد
ٌ ْمجَ ٌ َ َ َّ َ َ ََ َ
ْ ْيد ِ ِيد مْح ك نِ إ ْ ِيم ه ار بِ إْ ل
ِ ىْآ وعل
191 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
ُ ُ ََ َ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َ َ ُ َ َ َ َُ َ َّ ُ َّ َ
ْجلِهِْماْعل ِمتْمِنهْوماْلمْأعلمْوأعوذ ِ جلِهِْوآ
ِ اللهمْإِنِىْأسألكْمِنْالخي ِرْكلِهِْعا
َ َُ َ َّ ُ َّ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َ َ ُ َّ َ َ
ْجلِهِْماْعل ِمتْمِنهْوماْلمْأعلمْاللهمْإِنِىْأسألكْمِن ِ جلِهِْوآ
ِ بِكْمِنْالش ِرْكلِهِْعا
َّْكْا َ َّلل ُهمَ ُّ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َ ُّ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ
خي ِرْماْسألكْعبدكْونبِيكْوأعوذْبِكْمِنْش ِرْماْعاذْبِهِْعبدكْونبِي
َْْو َماْقَ َّرب َ ْالنار
َّ كْم َِن َ ُ ُ ََ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ َّ َ َ َ ُ َ َ
ِ ْ ِ إِنِىْأسألكْالجنةْوماْقربْإِليهاْمِنْقو ٍلْأوْعم ٍلْوأعوذْب
َ ُضي َتهْلَ َ َ َ َّ ُ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ
ًىْخيرا
ِ مِن َهاْمِنْقو ٍلْأوْعم ٍلْوأسألكْأنْتجعلْكلْقضا ٍءْق
َ َ ََ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َّ
ً
ْ، ْأحيِنِىْماْعل ِمتْالحياةْخيراْلِى،ق ِْ ْ َوقد َرت ِكْعَلىْالخل،ب ْ َ الل ُه َّمْ بِعِل ِمكْالغي
َِ َ َّ َ َ َ ََ َ َ َُ َ َّ
َّ الل ُه َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ
ً ْخي
ْ،بْوالشهاد ْة ِ ي غ ىْالِ ْفك ت ي ش ْخ ك لأ سىْأ ِ ن ِ إْ م ْ ، ىِ اْلر وتوفنِىْإِذاْعل ِمتْالوفاة
َ َُ ََ َ َ َ َ َ َ َُ ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َُ ََ
ْْوأسألك،ْوأسألكْالقصدْفِىْالْغِنىْوالفق ِْر،ب ِْ ىْالرضاْوالغض ِ ِ وأسألكْكل ِمةْالح ِقْف
َ َُ ََ ِ َ َ َ َ َ َ َ َُ ََ َ َ َ َ َ َّ ُ َ ُ َ َ ُ َ َ َ ً َ َ
ْْوأسألك،ْالرضاْبعدْالقضا ْء ِ ْوأسألك،ْْوأسألكْقرةْعي ٍنْلاْتنق ِطع،نعِيماْلاْينف ْد
َ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َّ َ َّ َ َ ُ َ َ َ بَر َدْال َعي ِش
ْ ْفِى،ك ْ ِ ْوالشوقْ إِلىْ ل ِْقائ،ك ْ ْوأسألكْلذةْالنظ ِرْإلىْوج ِه،ْت ِ ْبع َدْال َمو
ًْْْ َواج َعل َناْ ُه َداة،ان َ َ َّ َ َّ ُ َّ َّ ُ َ َ َ َّ ُ َ َّ َ َ
ِْ ْْاللهمْ زيِناْ ب ِ ِزينةِْ ال ِإيم،ضل ٍْة ِ ْْولاْ ف ِتن ٍةْ م،ضر ٍْة ِ غي ِرْ ضراءْ م
َْ ُمه َتد
ِين
192 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
“Ya Allah dengan ilmuMu dan kekuasaanMu atas segala
makhluk, hidupkanlah aku selagi hidup itu lebih baik untukku,
wafatkanlah aku jika wafat itu lebih baik untukku, Ya Allah, aku
memohon kepadaMu rasa khusu' ketika sendirian dan di
khalayak ramai, aku memohon perkataan yang benar ketika
ridha dan marah, pertengahan ketika senang dan susah, aku
memohon kepadamu keridhaan setelah menerima ketetapan,
kenyamanan hidup selepas kematian. aku memohon kepadaMu
kelazatan melihat WajahMu, rindu bertemu denganMu tanpa
mendatangkan kemudharatan atau keburukan yang
menyesatkan. Ya Allah hiasilah kami dengan hiasan iman dan
jadikan kami dari kalangan orang yang membawa petunjuk
kepada diri sendiri dan orang lain” (HR. An-Nasa’i, no: 1305,
hadits Ammar bin Yasir Radhiyallahu ‘anhu).
ََ َ َ َ َ َ َُ َ َّ ُّ ََ َ َ َُ َ َّ
ْ ْاللهمْ إِنِىْأسألك ْالعفو ْوالعافِيةْفِى،ِ الل ُه َّمْ إِنِىْأسألكْالعافِيةْفِىْالدنياْوالآخِرْة
َّ ُ َ َ َ
َ َّ ُ َّ َ َ َ َ َ ُ َّ ُ َّ َ َ ََ َ َ ُ َ
ْْاللهمْاحفظنِىْمِن،ْاللهمْاسترْعوراتِىْوآمِنْروعاتِى،دِينِىْودنيايْوأهلِيْومالِى
َ َ َ َ َ ُ ُ ََ َ َ ىْو َعنْ ش َِمال َ ْ َو َعنْيَ ِمين،ْخلفي
َ َ َبينْيَ َد َّي
ْ ْوأعوذْ بِعظمتِكْأن،ىْومِنْفوقِى ِ ِ ِ ْومِن ِ
َ َ َ ُ
ْأغتالْمِنْتحتِى
193 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
ُ َ َ َ َ ُ َّ َ َ َ َّ ادة ِْفَاط َِر
َ ْالس َم َ َ َّ َ َ َ َ َّ ُ َّ َ
ْ، ْربْك ِلْشى ٍءْومل ِيك ْه،ض ْ ِ اتْوالأر ِ او بْوالشه ِ اللهمْعال ِمْال
ي غ
َ َ َّ َ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َ َّ َ َ َ َ ُ َ َ
ْ،ِانْو ِشرك ِ ْه
ِ ْومِنْش ِرْالشيط،ْْأعوذْبِكْمِنْش ِرْنف ِسى،ت ْ أشهدْأنْلاْإِلـهْإِلاْأن
ُ َ ُ ُّ ُ َ َ ً ُ َ ََ َ َ َ ََ
وأنْأقت ِرفْعلىْنف ِسىْسوءاْأوْأجرهْإِلىْمسل ٍِْم
َ َ َ ُ َ َُ ََ ََ ََ َ َ َ َ َ َّ َ ُ َ َ ُ
ْ،كْ ِ ْوأسألكْشكرْن ِعمت،ْوالع ِزيمةْعلىْالرش ِْد،الله َّمْإِنِىْأسألكْالثباتْفِىْالأم ِْر
ُّ
َ َُ ََ ً َ ً َ َ َُ ََ ً َ ً َ َ َُ ََ َ َ َ َ ُ َ َُ ََ
ْ ْوأسألك، ْوأسألكْ ل ِساناْصادِقا، ْوأسألكْقلباْسل ِيما،ِك ْ وأسألكْحسنْ عِبادت
َْك َْأنتَ َّ ُ َ َ َ َ ُ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ ُ ُ ََ ُ َ َ َ َ
ْإِن، ْوأستغفِركْ ل ِماْتعل ْم، ْوأعوذْ بِكْ مِنْش ِرْماْتعل ْم،مِنْخي ِرْماْتعل ْم
ُ ُ ُ َّ َ
ِْ علامْالغي
وب
194 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
َ َ
َْْع َمنْس َِواك َ ََ َ َ َ ََ
َ ْعن َ ّٰ َ
ْ ْح َرام
ْوأغن ِنِىْبِفضل ِك،ِك ِ الل ُه َمْاكفِنِى
ْبحلال ِك
ُ ُ َ َّ ُ َّ َ َ َ َ َّ ُ َّ َ َ َ َّ ُ َّ َ َ َ َ َّ ُ َّ َ
ْاللهمْعاف ِنِىْفِىْبدنِىْاللهمْعاف ِنِىْفِىْسم ِعيْاللهمْعاف ِنِىْفِىْبص ِريْاللهمْإِنِىْأعوذ
َ َّ َ َ َ َ َ َ ُ ُ ََ َ َ ُ
ْ ْابْالقب ِرلاْإِلهْإِلاْأنت َ َ
ِ بِكْمِنْالكف ِرْوالفق ِروأعوذْبِكْمِنْعذ
ََ ُ َ ََ ُ َ َّ َ َ ُ َ َ َ ُ َ ََ ُ ََ َ َ
َّ َّ
ْ،ْْوامكرْ لِىْ ولاْ تمكرْ عل ْى،ْْوانصرنِىْ ولاْ تنصرْ عل ْى،بْ أعِنِىْْولاْْتعِنْ عل ْى ِ ر
َ َ ً َّ َ َ َ َ ْ،ىْمن َْب َغيْعَل َ َّْى َ َ ْ َوان ُصرنىْعَل،ْاله َدىْلى
ْْلك،ارا بْاج َعلنِىْلكْشك ِ ر ِ ِ
ُ ىْو َي ِسر
ِ
َ َواهدِن
ِ
َ َ َ َ ً ُ ً َّ َ َ َ ً ُ َ َ ً َ َ َ ً َّ َ َ َ ً َّ َ
ْ،بْتق َّبلْتو َبتِ ْى
ِ ْر، ْإِليكْأواهاْمن ِيبْا، ْلكْمخبِتا، ْلكْ مِطواعا، ْلكْرهابا،ذكارا
ُ َ َ َ َ َ َ َّ ُ ََ َ َ ََ َ َ َ
ْْواسلل،ْواهدِْقل ِبى،ْ ْوسدِدْل ِسانِى،ْوثبِتْحجتِ ْى،جبْدعوتِى ِ ْوأ،واغسِلْحوبتِى
َ يم َة
ْ ْصدرِي َ خِ َس
“Ya Allah, tolonglah diriku, dan janganlah Engkau sia-siakan
aku. Belalah aku, dan janganlah Engkau biarkan aku.
Selamatkanlah aku dari tipu daya, dan janganlah Engkau
perdayai aku. Berilah kepadaku hidayah dan mudahkanlah
bagiku hidayah itu, menangkanlah aku atas orang berbuat
aniyaya terhadap diriku. Ya Allah, jadikanlah diriku sebagai
195 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
orang yang besyukur kepada-Mu, orang yang selalu mengingat-
Mu, orang yang takut kepada-Mu, orang yang taat kepada-Mu.
Kepada-Mu aku bersimpuh, kepada-Mu aku merintih dan
bertobat. Ya Allah, terimalah tobatku, hapuskanlah kesalahanku,
terimalah doaku, berilah hatiku petunjuk,kuatkanlah lisanku,
tetapkanlah pendirianku, hilangkanlah kedengkian hatiku” (HR.
Tirmidzi, no: 3551, hadits Abdullah bin Abbas Radhiyallahu
‘anhu).
َ َ َ َ َ َ َ ُ ََ َ ََ َ َ َ َ َ َُ ُُُ ُ َ َ َ َ َُ
ْ ْ َولا،ت ْ ْولاْمق ِربْ ل ِماْباعد،ت ْ ْاللهمْلاْقابِضْ ل ِماْبسط،اللهمْلكْالحمدْكل ْه
َ َ َ َ َ َ َ ََ َ ََ َ ُ َ ْْ َول،ت َ
ُ
ْْْاللهمْابسط.ت َ ُ ْ ْْولاْمان ِعْ ل ِماْ أعطي،ت ْ اْمع ِط َيْ ل ِماْمنع ْ َ ُم َباع َِدْ ل َِماْ ق َرب
َ َُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ
َْيمْال ُمقِيم َ ِْالنع َ ك ْْالل ُه َمْ إِن ِىْأسأل،ِك
ْ ِك َورِزق ْ َعلي َناْ مِنْبَ َركات ِكْ َو َرحمتِكْ َوفضل
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َُ َ ُ َ ُ َُ ََ ُ َُ َ َ
ْ،ب َ َ
ِْ ْوالأمنْيومْالحر،ِْاللهمْإِن ِىْأسألكْالنعِيمْيومْالعيلة.ول َ ْ الذِيْلاْيحولْولاْيز
َْْْاللَ ُه َمْ َحببْ إلَينا.تْ م َِْنا َ ْْ َو َشرْ َماْ َم َنع،كْ مِنْ ُسوءِْ َماْ أَع َطيتَ َنا َ ً َ َ َُ
ِ ِ ِ ِ اللهمْ عائِذاْ ب
َْ ْ َواج َعل َناْ مِن،ان َ َ َ ُ ُ َ َ ُ َ َ ََ َ ُُ َ َ
ْ ْوك ِرهْ إِليناْالكفرْوالفسوقْوالعِصي،ْو َزي ِن ُهْفِىْقلوبِنا
َ َ ان ال ِإيم
َْْْ َغير،ِين َْ الصا ِلح َ
َ ْْ َوألحِق َناْ ب،ين َ
َْ ْْ َوأحي َناْ ُمسلِم،ين َْ ْْاللَ ُه َمْ تَ َو َف َنا ُمسلِم.ِين
ِ ِ ِ ِ َْ الرا ِشد َ
َ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َ ََ َ َ َ َ َ ُ َ ََ َ َ َ
ْْ َو ُيك ِذبُون،ِك ْ ْسبِيل َ ْعن ْالل ُه َمْقات ِِلْالكفرةْالذِينْيصدون.ِين ْ خزاياْولاْمفتون
َ ُ ُ َ َ ََ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ََ َ َ َ َ ُُ
ْ،اب ْ ْالل ُه َمْقات ِِلْالكفرةْالذِينْأوتواْالكِت.ك
َ ْ ْعلي ِهمْرِجزكْوعذاب ْواجعل،ك ْ رسل
َ
ْإِل َهْالحَ ِق
196 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Ya Allah, hamparkanlah kepada kami barakahmu,
rahmatmu, karuniamu, dan rezekimu. Ya Allah, aku memohon
padamu kenikmatan yang kekal, yang tidak berubah dan habis.
Ya Allah, aku memohon pertolongan pada saat lemah dan
keamanan saat ketakutan.
197 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
PENUTUP
198 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Sehingga Nabi ﷺmenyebutkan dalam hadits yang
dibawakan sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu:
ُ َّ َ َّ ٌ َ َ ُ َ َ َ ُ ُ َ ُّ َ َ َ ُ َ َ َ ُ َ َّ َ َ ُ َ ُ َ ُ
ْ ْوالحجْالمبرورْليسْلهْجزاءْإِلاْالجن ْة،العمرةْإِلىْالعمرة ِْكفارةْلماْبينهما
“Satu umroh ke umroh berikutnya adalah penggugur dosa-
dosa di antara keduanya. Dan haji yang mabrur, tiada ganjaran
bagi pelakunya melainkan surga” (HR. Bukhari no: 1683 dan
Muslim no: 437).
Surga adalah cita-cita tertinggi seorang hamba dikala
mereka beribadah kepada Allah ﷻ, bayangan surga yang Allah
sebutkan dalam firman-Nya dan juga dijelaskan oleh Nabi ﷺ
dalam hadits-haditsnya selalu terbayang sebagai motivator dalam
gerak langkahnya mencari ridho Allah ﷻ.
Tidak ada kata yang paling indah dan kemuliaan yang luar
biasa melainkan menjadi tamu Allah, tentunya suguhan Allah
pasti yang terbaik untuk para tamu-Nya, baik suguhan kepada
tamu-Nya di dunia, apalagi suguhan kepada para tamu-Nya di
akhirat sana.
199 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Kepada Allah jualah kita berserah diri dan berinabah, seraya
memohon ampunan dan kasih sayang yang akan mendatangkan
keridhoaan, serta kemuliaan dalam kehidupan dunia dan juga
kehidupan akhirat.
وصليْاللْعلىْنبيناْمحمدْوعلىْآلهْوصحبهْوسلمْتسليماْكثيرا
200 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
Daftar Pustaka
- Al-Qur’an
- Adwaaul Bayaan, Imam As-Syinqity
- Al-Adab Al-Mufrad, Imam Bukhari
- Al-Azdkar, Imam An-Nawawi
- Al-Majmu’, Imam An-Nawawi
- Al-Mughny, Ibnu Qudamah
- Al-Mushannaf, Imam Ibnu Abi Syaibah
- Al Musnad, Imam Ahmad
- Al-Musnad, Imam Al-Bazzar
- Al-Mustadrak, Imam Al-Hakim
- Al-Muwatta’, Imam Malik
- Al-Ijma’, Ibnul Mundzir
- Silsilah As-Shahihah, Al-Albani
- ‘Amal al-Yaum wa Lailah, Imam An-Nasa’i
- At-Tamhid, Imam Ibnu Abdilbar
- At-Targhib wat Tarhib, Imam Al-Mundziri
- Al-Umm, Imam Asy-Syafi’i
- Bada’i Ash-Shana’i fi Tartib Asy-Syara’i, Al-Kasany
- Fathul Bari, Ibnu Hajar Al-‘Asqolany
- Ihyaa’ uluum ad-Diin, Imam Al-Ghazali
- Jami’ Al-Bayan ‘an Takwil Aii Al-Qur’an, Imam At-
Thabary
- Marotib Al-Ijma’, Ibnu Hazm
- Minhajus Sunnah, Ibnu Taimiyyah
- Mu’jam al-Aushat, Imam At-Tabrani
- Mu’jam Al-Kabir, Imam At-Tabrani
- Mu’jam As-Shaghir, Imam At-Tabrani
- Raudhah At-Thalibin, Imam An-Nawawi
- Shahih Bukhari; Imam Bukhari.
- Shahih Muslim; Imam Muslim
- Shahih Ibnu Khuzaimah, Imam Ibnu Khuzaimah
- Sunan Abu Daud, Imam Abu Daud
201 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H
- Sunan At-Tirmidzi; Imam At-Tirmidzi
- Sunan An-Nasa’i; Imam An-Nasa’i
- Sunan Ibnu Majah; imam Ibnu Majah
- Tafsir As-Siraj Al-Munir, Muhammad Syarbini
- Tafsir Al-Qur’an Al-Adzim, Ibnu Katsir
- Tuhfatul Muhtaaj fi Syarh Al-Minhaaj, Ibnu Hajar Al-
Haitami
202 | U N T U K M U W A H A I T A M U A L L A H