Anda di halaman 1dari 6

KRONOLOGIS:

Tanggal 26 Februari 2023 sekitar jam 14.30 WIB, di Musholla Lt 2 Summarecon Mall Bekasi, saya
mengalami pencurian tas saya yang sudah saya titipkan ke mbaknya anak-anak saya karena saya
mengantar 2 orang anak saya ke toilet samping musholla mall tersebut. Tas saya yang dicuri tersebut di
dalamnya berisi: iphone 11 Pro Max, tablet samsung, kunci motor dan STNK, KTP, kartu kredit, kartu
debit, kartu kesehatan OJK maupun kartu kesehatan mandiri inHealth saya dan anak-anak saya. Sekitar
10 menit kemudian , melalui Customer Care Mall di Lantai 1, saya telpon 14000 (call center PT Bank
Mandiri, Persero (Tbk)), untuk memblokir kartu kredit, kartu debit dan mobile banking. Pertama-tama
kartu kredit gold mandiri terlebih dahulu diinformasikan sudah diproses untuk diblokir, kemudian masih
di panggilan yang sama, saya meneruskan untuk melanjutkan proses pemblokiran kartu debit gold
mandiri saya berikut dengan aplikasi mobile banking livin mandiri logo biru dan kuning. Lalu telpon mati.
Namun, menurut saya, proses sudah selesai karena di awal saya sudah infokan tas saya dicuri isinya
semua kartu banking saya makanya saya mau blokir. Setelah itu, saya diajak turun ke basement ke
tempat pelayanan customer care agar lebih nayaman nanti menunggu bersama anak-anak saya. Lalu,
sekitar 15 menit kemudian, tiba-tiba custoner care mall summarecon bekasi menunjukkan wa ke saya,
katanya orang bank mandiri wa ke dia (customer care Summarecon Mall Bekasi). Di wa itu saya baca,
katanya bahwa proses blokir kartu debit saya belum selesai. jadi saya mengikuti customer care untuk
naik lagi ke lantai 2, saya telpon lagi ke 14000 untuk memblokir debit saya. Saya jengkel sekali disitu
kenapa berbelit-belit dan responnya lambat sekali Bank Mandiri ini. Jelas-jelas tas saya dicuri, masa
untuk blokir saja prosedurnya berbelit-belit. Di kondisi yang sudah jelas pencurian seperti itu,
seharusnya prosedurnya jangan disamakan dengan alur prosedur blokir kasus yang lain seperti atm
tertelan mesin atm. Di tgl 26 februari itu, saya belum tahu kalo ATM saya dikuras. Saya masih berpikir
semua urusan banking saya aman.

Barulah di tgl 6 Maret 2023 siang, ketika saya mendatangi Bank Mandiri Cabang Depok, Margonda,
karena saya mau urus cetak kartu ATM baru, saya diinformasikan bahwa saldo di ATM saya tinggal
Rp500 ribu. Saya langsung menangis karena saya butuh uang itu untuk bayar KPR dan lain- lain selama 1
bulan. Saya punya anak 3 orang yang harus saya pikirkan kebutuhannya. Lalu saat itu juga saya proses
cetak rekening koran. Di rekening koran tersebut jelas tercantum transaksi bukan saya yang lakukan.
Paadahal saya tidak pernan berbagi PIN ATMN dengan orang terdekat sekalipun. Yang diinfokan oleh CS
dilakukan di atm merah putih sebanyak 2x masing-masing 1 juta, total 2 juta. Lalu 8x di atm bersama
sebanyak masing-masing 1 juta, total 8 juta. Lalu ada juga transfer sejumlah 6juta ke BRI atas nama
Herri. JADI TOTAL KERUGIAN UANG SAYA DARI PEMBOBOLAN ATM INI ADALAH 16 JUTA RUPIAH.
Seketika itu juga saya minta dibuatkan proses pembatalan transaksi oleh customer service Bank Mandiri.
Lalu, saya diinformasikan oleh CS-nya atas nama Annisa bahwa aduan saya akan langsung diinput untuk
diproses investigasi dalam waktu 5 hari kerja untuk dimintakan CCTV ATM dan laporan investigasi ke PT
Bank Rakyat Indonesia agar rekening atas nama Herri tersebut dapat diblokir. Setelah itu, saya
mendatangi Bank BRI Cabang Depok, Margonda. Saya bermaksud memohon agar rekening atas nama
Herri tersebut dapat diblokir dulu menunggu investigasi Bank Mandiri, namun diinformasikan bahwa hal
tersebut belum dapat dilakukan karena harus menunggu permintaan dari Bank Mandiri dan bukan saya
yang harusnya bolak-balik mnegurusi persoalan ini.

Di hadapan CS BRI, saya telpon lagi CS Bank Mandiri (Annisa) bahwa apakah aduan saya sudah diinput,
dan diinformasikan olehnya bahwa belum diinput dan setelah telpon ditutup akan langsung diinput dan
saya akan ditelpon untuk memberitahukan nomor pelaporannya. Namun, sampai sekarang saya telpon
tidak diangkat dan nomor pelaporannya jg gak dikabari ke saya seperti janjinya tersebut. ini sudah hari
ke 5 seperti yang dijanjikan sesuai SLA-nya, namun tidak ada kabar. Saya ingin uang saya kembali. Sudah
jelas atas nama Herri ini bekomplot dengan pelaku yang mencuri tas saya namun apabila Bank terlambat
bertindak maka dana di bank atas nama Herri tersebut bisa dikuras juga oleh mereka dan menyebabkan
uang saya tidak bisa dikembalikan. Mungkin uang 16 juta rupiah tidak ada apa-apanya dibandingkan
uang koruptor yang dibawa kabur keluar Indoensia, tapi uang itu hak anak-anak saya yang seyogyanya
dibantu oleh Bank Mandiri dan OJK untuk dapat dikembalikan ke saya.

Saya juga nasabah. Saya pemegang payroll mandiri atas payroll OJK. Jadi jangan Bank Mandiri dan Bank
BRI menutupi rekening atas nama HERRI atas dasar bahwa kerahasiaan informasi nasabah. Padahal
jelas-jelas saya juga nasabah yang hak-haknya juga harus dilindungi.

Syaa mohon bantuan OJK untuk dapat menfasilitasi persoalan saya ini agar Bank Mandiri dan Bank
Rakyat Indonesia dapat segera secepatnya menyelesaikan masalah saya dan uang saya dapat
dikembalikan karena biar bagaimanapun menurut saya permasalahan ini terjadi karena kelalaian dari PT
Bank Mandiri yang terlambat dalam merespon pemblokiran kartu debit saya.

Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai