Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fatma Wijayati

NIM : 05040120113
Prodi : HKI – 2D

UAS Ilmu Negara

1. Wewenang dapat diartikan sebagai hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain artinya
kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok.
Perbedaan yang jelas terlihat pada kata hak dan kemampuan, jika dalam kekuasaan maka kita
memiliki kemampuan untuk mengatur atau memerintah orang lain. sedangkan dalam
wewenang kita dapat menggunakan hak kita untuk memerintah dan mengatur orang lain.
Contoh :
- terhadap kekuasan adalah dimiliki pada Presiden apabila soerang Presiden membuat
sebuah peraturan maka presiden tersebut jugalah harus tunduk terhada sebuah undang
undang yang ada sehingga tidak akan terjadi sikap untuk mengatur dengan seenaknya.
- seseorang yang memiliki kepentingan maka akan memiliki kewenangan didalam
menjalankan sebuah hal yang dimiliki olehnya sendiri.

2. Hans Kelsen sebagai penganut positivisme hukum memberikan pemikiran


tentang hukum yang terkenal dengan Teori Hukum Murni. Dalam teorinya itu,
pembentukan hukum harus dibebaskan dari anasir- anasir/unsur-unsur di luar dirinya seperti:
psikologis, sosiologi, sejarah, politik, dan bahkan juga etika.
Hans Kelsen mengemukakan teorinya mengenai jenjang norma hukum (Stufenbau des
Rechts), Hans Kelsen berpendapat bahwa norma-norma hukum itu berjenjang-jenjang dan
berlapis-lapis dalam suatu hierarki tata susunan, dimana suatu norma yang lebih rendah
berlaku, bersumber, dan berdasar pada norma yang lebih tinggi, norma yang lebih tinggi
berlaku, bersumber dan berdasar pada norma yang lebih tinggi lagi, demikian seterusnya
sampai pada norma yang tidak dapat ditelusuri lebih lanjut dan bersifat hipotesis dan fiktif,
yaitu norma dasar (Grundnorm). Pemikiran Hans Kelsen lebih lanjut, ditemui dalam bukunya
berjudul General Theory of Law and State.
Misalnuya psikologisnya, sosiologisnya,sejarah,politik dan juga terkait dg etika. Mengenai
jenjang norma hukum sendiri dalam pangan Hans kelsen jika dikaitkan positvisme hukum ia
tidak setuju namanya positif hukum yang mana digunakan untuk menyelesaikan suatu
masalah hukum.
3.

NO Negara Kesatuan Negara Federal Negara Federasi


Kedaulatan negara Asalnya dari negara Gabungan dari
bersifat satu bagian, kedaulatannya beberapa negara
didalamnya tidak ada pada negara bagian
terdapat bagian negara bagian.
lain.
Pemerintahannya Seuntralisasi Kekuasaannya asli
merupakan otoritas dari negara bagian.
tertinggi pada pusat

Wilayah administratif Kosong Menjalankan


dibawahnya hanya hubungan antar luar
menjalankan yang negeri,pertahanan
sudah dipilih oleh negara, keuangan
pemerintah pusat. dls.

4. Iyaa, karena sudah tertera jelas bahwa berdasarkan ketentuan UUD 1945 Indonesia adalah
negara hukum , meskipun prinsip negara hukum Indonesia tidak langsung merujuk pada dua
paham.
5. sistem pemerintahan adalah tatanan yang terdiri dari berbagai macam komponen yang saling
berketergantungan satu sama lain untuk memperoleh tujuan serta fungsi pemerintahan
sesungguhnya.
Dari bentuk pemerintahannya, sistem pemerintahan Indonesia dengan jelas terlihat dalam
Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, yang berbunyi:
“Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.”
Pernyataan mengenai bentuk pemerintahan ini tidak terlepas dari keberadaan sistem di
dalamnya. Menurut Joeniarto dalam buku Sejarah Ketatanegaraan Republik
Indonesia (1986), sistem tata negara Republik Indonesia tidak menganut sistem negara
manapun. Dengan kata lain, Indonesia yang memiliki latar belakang budaya beragam
didasarkan pada aliran pengertian persatuan yang berlandaskan Pancasila punya cara
tersendiri dalam membuat sistem pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai