KONSEP
PEMBAGIAN
KEKUASAAN
KELOMPOK 1
• ADE FIKRI HAIKAL
• ACHMAD PRADIPTA
• TAZKYA AULIA
Suatu pemerintahan dalam sebuah negara tentu menjalankan begitu banyak fungsi dan sangat
beragam. Dalam pemerintahan yang terpusat, disebut- sebut pemerintah memiliki kekuasaan yang
absolut dalam beberapa hal sekaligus. Hal itulah yang kemudian menjadi hambatan bagi terciptanya
pemerintahan yang adil. Tentu saja hal tersebut menjadi masalah besar, karena kesewenang-
wenangan akan berbuah ketidakadilan kepada masyarakat. Oleh karenanya, beberapa pemikir politik
Barat mulai mengembangkan pemikiran mereka mengenai teori pemisahan kekuasaan dan pembagian
kekuasaan.
Pembagian kekuasaan adalah
sebuah prinsip di mana kekuasaan
negara sebaiknya tidak diserahkan
kepada orang atau satu badan saja.
Montesquieu membagi kekuasaan negara
yudikatif.
MONTESQUIEU
Salah satu tokoh yang pertama kali mengemukakan
konsep pembagian kekuasaan adalah John Locke,
seorang filsuf dari Inggris.
JOHN LOCKE
TRIAS
POLITICA
John Locke mengemukakan teori trias politica sebagai teori pembagian kekuasaan di dalam negara yang terbagi ke
dalam tiga bagian kekuasaan, yaitu:
Kekuasaan Legislatif
Kekuasaan Eksekutif
Kekuasaan Federatif
Kekuasaan Legislatif
Kekuasaan legislatif adalah bagian dari kekuasaan negara yang bertugas untuk membuat
peraturan dan undang-undang.
Kekuasaan legislatif tidak bersifat sekehendak hati. Melainkan kekuasaan bersama semua
anggota masyarakat. Kekuasaan tersebut kemudian diberikan kepada orang atau majelis
pembuat undang-undang.
Diberikannya kekuasaan kepada legislatif tidak berarti legislatif memiliki kekuasaan yang
lebih besar dari si pemberi kekuasaan. Maka, legislatif tidak bisa berbuat sewenang-wenang.
Kekuasaan yang dimiliki sesuai dengan ketentuan yang diberikan kepadanya oleh hukum
alamiah, yaitu demi menjaga kelestarian diri sendiri dan segenap bangsa.