Anda di halaman 1dari 5

5.1.2.

3 Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG 3)

Sasaran dari Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG 3) adalah untuk menilai

kemampuan hubungan antara guru dan siswa dalam pembelajaran dan fasilitas

didalamnya dari berbagai aspek yang dilakukan guru yang tertuang dalam deskriptor

dan indikator yang menjadi acuan dalam memberikan nilai.

Materi ajar atau bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem

pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai

standar kompetensi dasar. a) Materi ajar. Hasil wawancara dengan guru yang bernama

Ibu Novriyanti, S. Pd menyatakan:

“Materi pembelajaran perlu dipilih dengan tepat agar dapat membantu siswa kita
dalam mencapai standar kompetensi dan materi pembelajaran itu perlu
diidentifikasikan atau ditentukan dengan tepat karena setiap jenis materi
pembelajaran memerlukan strategi, media dan cara mengevaluasi yang berbeda-
beda, oleh karena itu, menurut saya cakupan atau ruang lingkup serta
kedalaman materi pembelajaran perlu diperhatikan agar tidak kurang dan tidak
lebih”.

Dari pernyataan guru SMA Negeri 4 Konawe Selatan menjelaskan bahwa dalam

melakukan materi ajar yang diberikan kepada siswa, perlu dipilih dengan tepat agar

dapat membantu siswa kita dalam mencapai standar kompetensi dasar serta tujuan

yang hendak dicapai dari proses pembelajaran. b) Metode pembelajaran. Metode

pembelajaran merupakan cara yang paling tepat, cepat, ilmiah, efektif dan efisien dalam

proses belajar mengajar.

Berkaitan dengan ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran SMA Negeri

4 Konawe Selatan, hasil wawancara dengan Ibu Marni Pasang, S. Pd mengatakan:

“Ya, sekolah kami sudah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang
memadai” Untuk kondisinya Ibu Marni, S. Pd mengatakan: “Secara umum
kondisinya baik, bahkan seluruhnya masih bisa dipergunakan”.
Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa SMA Negeri 4 Konawe Selatan

sudah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang dapat dikatakan memadai,

kondisi sarana dan prasarana pembelajarannya juga dalam kondisi baik. Untuk

ruangan, selain sudah memiliki ruangan belajar yang mencukupi, sekolah juga

mempunyai Laboratorium IPA, sarana perpustakaan yang sudah cukup bagus. SMA

Negeri 4 Konawe Selatan sudah memiliki alat dan media pembelajaran untuk

mendukung proses pembelajaran di SMA Negeri 4 Konawe Selatan supaya dapat

berjalan secara efektif dan efisien.

Bagi guru keberadaan sarana dan prasarana pembelajaran tersebut sangat

penting dalam menciptakan proses pembelajaran yang lebih baik. Rata-rata guru sudah

memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran tersebut, khususnya alat dan

media pembelajaran. Hasil wawancara denga Ibu Marni Pasang, S. Pd mengatakan:

“Ya, kami sudah memanfaatkan sarana dan prasarana itu dalam pembelajaran”.
Untuk membuktikan pemanfaatan sarana dan prasarana pembelajaran oleh guru
SMA Negeri 4 Konsel, peneliti melakukan pengamatan ketika guru mengajar”.

Berikut ditampilkan hasi kuesioner APKG 3 guru SMA 4 Konawe Selatan:


Gambar 5.10 Grafik APKG 3 SMAN 4 Konawe Selatan data diolah dengan
NVIVO

Berdasarkan grafik diatas rata-rata guru menjawab dikisaran 81,00% sampai

dengan 86,62% dalam hal APKG 3 hal tersebut didapatkan dari hasil pengamatan

terbukti guru SMA Negeri 4 Konawe Selatan sudah berupaya agar pelaksanaan proses

pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan apa yang ada dalam rancangan

pembelajaran yang telah ada sebelumnya. Keberhasilan guru dalam menyusun

perencanaan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran di kelas sedikit banyak

dipengaruhi oleh ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran untuk mendukung

hal tersebut.

Berikut tampilan word cloud APKG 3 Guru SMA Negeri 4 Konawe Selatan:

Gambar 5.11 Word Cloud APKG 3 SMAN 4 Konawe Selatan data diolah dengan
NVIVO
Berdasarkan pengamatan pada salah satu kelas yaitu kelas X SMA Negeri 4

Konawe Selatan, ketika berlangsung pembelajaran Biologi memang terlihat guru

menggunakan media yang memadai dalam pembelajarannya. Media yang digunakan

guru adalah Leptop dan LCD, hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran di kelas

memang sudah didukung dengn pemanfaatan sarana dan prasarana pembelajaran.

Selanjutnya mengenai ketercukupan sarana dan prasarana pembelajaran dengan

jumlah siswa, hasil wawancara dengan Marni Pasang, S. Pd mengatakan:

“Walaupun alat mengajar seperti media masih kurang tapi kami tetap
menggunakan media yang ada (LCD) untuk mengajar siswa-siswi kami agar
materi yang akan disampaikan kepada siswa-siswi tersebut tersampaikan melalui
LCD yang ada untuk keberlangsungan belajar mengajar dalam kelas. Akan tetapi
kami mengharapkan kepada pemerintah agar menyediakan sarana dan
prasarana yang lebih untuk sekolah SMA Negeri 4 Konawe Selatan, Agar kami
tidak mengalami kesulitan dalam memberikan dan menyampaikan materi yang
akan kami sampaikan”.

Sedangkan untuk urgensi sarana dan prasarana dalam pembelajaran Pak

Yusran, S. Pd mengatakan:

“Ya sangat penting sekali fungsinya adalah sebagai informasi atau pesan dari
guru kepada murid, jadi keberadaannya sangat penting. Selain itu tanpa adanya
sarana dan prasarana dalam pembelajaran akan sulit mencapai tujuan
pembelajaran”.

Dari observasi yang dilakukan tersebut menunjukkan bahwa kinerja guru dalam

merencanakan pembelajaran, hampir semua guru SMA Negeri 4 Konawe Selatan

memiliki perangkat perencanaan pembelajaran. Kinerja Guru dalam pelaksanaan

kegiatan pembelajaran di kelas adalah inti penyelenggaraan pendidikan yang ditandai

oleh adanya kegiatan pengelolaan kelas, penggunaan media dan sumber belajar,

penggunaan metode serta strategi pembelajaran.Tugas-tugas tersebut merupakan

tugas dan tanggung jawab yang secara optimal dalam pelaksanaannya menurut
kemampuan guru. Dalam kinerja guru melaksanakan pembelajaran dan langkah-

langkah yang diteliti meliputi: materi ajar, metode pembelajaran dan langkah-langkah

pembelajaran.

Lebih jauh dalam pandangan filsafat pendidikan, metode adalah alat yang

dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam pembelajaran di SMA Negeri 4

Konawe Selatan, metode pembelajaran yang sering dipergunakan guru adalah metode

ceramah bervariasi, tanya jawab dan demonstrasi, serta diskusi dan penugasan. Hal ini

didasarkan kepada Ibu Wuri Astuti, S. Pd yang menyatakan:

“Metode yang sering kami pergunakan adalah ceramah yang bervariasi, tanya
jawab, demonstrasi dan sekali-kali kami menggunakan diskusi dan penugasan
kepada siswa”.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa guru

menggunakan metode yang bervariasi dalam pembelajaran pada siswa di sekolah SMA

Negeri 4 Konawe Selatan agar dapat mengetahui bagaimana kondisi kinerja guru

dalam proses belajar mengajar selama semester berjalan dan setiap tahun ajaran.

Anda mungkin juga menyukai