Anda di halaman 1dari 40

MACAM CARA DAN ALAT PEMBAYARAN

INTERNASIONAL
Author by : Padlah Riyadi., MM., MH., M. Ak., CA., Asean CPA
• Masalah pembayaran internasional muncul
akibat adanya perdag antarnegara dimana
masing-masing negara memiliki mata uang
sendiri yg berlaku di daerahnya tetapi blm tentu
diterima di negara lain
• Krn barang yg impor hrs dibayar, diperlukan alat
pembayaran yg dpt diterima di luar negeri atau
dunia internasional
• Muncul masalah bila mata uang asing yg
bersangkutan tidak ada penentuan berapa
nilai tukar yg hrs ditentukan unt mata uang
tsb thd mata uang asing yg diterima di
dunia internasional
• Untuk itu diperlukan kurs valuta asing,
yaitu besarnya nilai mata uang suatu
negara yg hrs dibayarkan unt
mendapatkan satu satuan mata uang
asing
KURS TETAP
• kurs yang tidak berubah-ubah karena dikaitkan
dengan emas sebagai standar atau patokannya.

• Yang melatarbelakangi:
– Dulu semua pembayaran antar negara
dilakukan dengan emas.
 Berarti setiap negara mempunyai mata
uang standar yang mengandung
sejumlah emas dengan kadar yang
ditetapkan undang-undang.
 semua negara dan bank sentral sewaktu-waktu
bersedia menukar mata uangnya dengan emas
dan menjual emas dengan harga yang telah
ditetapkan secara resmi.
 maka kurs valuta asing (perbandingan nilai
antara mata uang asing berbagai negara)
menjadi pasti.

PENGARUHNYA:
• Kurs atau perbandingan nilai antara semua
valuta nasional menjadi tetap dan tertentu
KURS BEBAS
Adl kurs yg ditentukan oleh permitaan
dan penawaran valuta asing di pasar
bebas

Faktor yg mempengaruhi:
1. Permintaan Valuta Asing
Adl keinginan penduduk suatu
negara unt memperoleh satu jenis
mata uang asing.
Keinginan ini bukan unt tujuan
disimpan ttp unt membeli barang
dr luar negeri
Contoh
• US $ 1 = Rp 5.000,00 kurs mula-mula
• US $ 1 = Rp 7.500,00 kurs melemah
• US $ 1 = Rp 4.000,00 kurs menguat
Harga sebuah laptop US $ 1,200

Bila diuangkan dlm mata uang dlm


negeri:
•US $ 1 = Rp 5.000,00 Rp 6 jt
•US $ 1 = Rp 7.500,00 Rp 9 jt
•US $ 1 = Rp 4.000,00 Rp 4,8 jt
Kesimpulan
• Permintaan valuta asing akan meningkat bila nilai tukar mata
uang dalam negeri MENGUAT dibanding dengan mata uang
luar negeri
2. Penawaran valuta asing

 Menunjukkan keinginan orang asing untuk


membeli barang dari suatu negara.
 Tinggi rendahnya penawaran valuta asing
tergantung harga barang suatu negara tersebut
bila dinyatakan atau dinilai dengan mata uang
asing.
Contoh
• US $ 1 = Rp 5.000,00 kurs mula-mula
• US $ 1 = Rp 7.500,00 kurs melemah
• US $ 1 = Rp 4.000,00 kurs menguat
Harga seperangkat mebel Rp 15 juta

Bila diuangkan dlm mata uang


asing:
•US $ 1 = Rp 5.000,00 US $ 3.000
•US $ 1 = Rp 7.500,00 US $ 2.000
•US $ 1 = Rp 4.000,00 US $ 3.750
Kesimpulan
• Penawaran valuta asing akan meningkat bila nilai tukar mata
uang dalam negeri MELEMAH dibanding dengan mata uang
luar negeri
3. Nilai valuta asing

 Dalam pasar barang, harga


ditentukan oleh permintaan dan
penawaran barang.
 Keseimbangan tercapai bila
jumlah barang yang ditawarkan
sama dengan jumlah yang
diminta. Demikian juga dengan
pasaran valuta asing.
P US$/Rp

S
Nilai tukar
melemah
terhadap 7.500
mata uang
asing
Menemukan
penyesuaian 5.000

Nilai tukar
menguat
terhadap 4.500
mata uang
asing
D

Q
Penawaran valas 30 50 60 80 Permintaan valas
Penawaran valas Permintaan valas
4. Perubahan kurs valuta asing

kurs valuta asing yang sepenuhnya


ditentukan oleh mekanisme pasar
maka kurs tersebut akan selalu
mengalami perubahan dari waktu ke
waktu.
Faktor yang mempengaruhi:

a) Perubahan citarasa (selera) masyarakat)


Bila penduduk suatu negara lebih senang manggunakan barang-barang
produk impor maka permintaan valuta asing akan meningkat

b) Perubahan harga barang-barang ekspor


Selama harga barang ekspor suatu negara dapat bersaing dengan
harga barang ekspor dari negara-negara lain maka penawaran valuta
asing akan meningkat
c) Kenaikan harga-harga umum (inflasi)
Inflasi akan menurunkan nilai mata uang negara
tersebut yang menyebabkan penduduk negara itu
makin banyak mengimpor sehingga permintaan
valuta asing bertambah.
Di lain pihak harga barang ekspor menjadi mahal
yang akan berpengaruh terhadap permintaan luar
negeri terhadap barang ekspor sehingga akan
menurunkan penawaran valuta asing.
d) Perubahan tingkat bunga dan tingkat
pengembalian investasi
Berpengaruh terhadap jumlah serta arah aliran
modal jangka pendek dan jangka panjang.
e) Perkembangan ekonomi
 Bentuk pengaruhnya tergantung pada corak
perkembangan ekonomi:
1) Bila yang berkembang ekonomi yang
berorientasi ekspor maka hal tersebut akan
mendorong pertumbuhan ekonomi karena
naiknya ekspor didukung dengan
perkembangan produksi barang.
2) Bila yang berkembang adalah ekonomi diluar
sektor ekspor akan bermasalah karena tidak
didukung oleh kegiatan ekonomi di dalam
negeri
KURS DISTABILKAN

 Adalah kurs yang dibuat stabil berdasarkan


perjanjian internasional yang ditetapkan
oleh pemerintah atau bank sentral dalam
perbandingan tertentu dengan dolar atau
valuta lainnya.
Latar belakang:
• Karena keberatan-keberatan atas kurs yang tidak
menentu maka pada akhir Perang Dunia II negara-
negara maju bertekat untuk menstabilkan kembali
kurs mereka.
• Untuk tujuan itu maka pada tahun 1944 di Bretton
Woods (USA) diadakan konferensi internasional yang
bertujuan mengatur kembali tata pembayaran
internassional. Pada konferensi ini dibentuklah
International Monetary Fund (IMF) yang bertujuan
membantu memperlancar kembali lalulintas
perdagangan dan pembayaran internasional.
Hasil keputusannya:
a) Ditetapkan perbandingan nilai tertentu dengan emas atau dolar
Amerika yaitu 1 ons emas murni = US$ 35,00
b) Untuk valuta lainnya ditetapkan perbandingan nilai tertentu dengan
emas dan atau dengan dolar sesuai dengan situasi saat itu.
c) Pemerintah negara-negara peserta berkewajiban mempertahankan
kurs yang telah ditetapkan itu dalam batas-batas 1% s.d. 2% di atas
atau di bawahnya.
Lanjutan
d) Negara-negara anggota membayar suatu jatah
dalam bentuk emas (25%) dan dalam valuta sendiri
atau dolar (75%). Dana yang terkumpul kemudian
digunakan untuk saling membantu
mempertahankan keseimbangan neraca
pembayarannya.
e) Jika suatu negara anggota mengalami kesulitan
dalam neraca pembayarannya (defisit) maka negara
tersebut berhak minta bantuan IMF dengan
meminjam emas atau valuta yang dibutuhkan
sehingga kurs tidak perlu merosot.
Lanjutan
f) Pada tahun 1969 ketentuan-ketentuan tsb. masih
dilengkapi dengan mengadakan Special Drawing
Right (SDR) terutama untuk membantu negara
sedang berkembang yang mengalami kesulitan.
Caranya:
Setiap negara diberi jatah SDR. Bila suatu negara
mengalami defisit dalam neraca pembayarannya
maka SDR-nya dapat ditukar dengan valuta yang
dibutuhkan sehingga hutangnya dapat dibayar
dalam valuta yang diperlukan.
Penyesuaian Kurs Valuta Asing
• Atas dasar persetujuan Bretton Woods kurs semua
negara mengupayakan supaya kurs tetap stabil.
• Bila neraca pembayaran mengalami devisit terus
akan menyebabkan munculnya perbedaan antara
kurs resmi dan kurs bebas.
• Kalaupun suatu negara sudah melakukan stabilisasi,
bahkan dengan bantuan IMF melalui SDR, masih
juga belum berhasil maka kurs resmi harus
disesuaikan kembali. Dasar untuk melakukan
penyesuaian adalah dengan PARITAS DAYA BELI.
Kemungkinan yang terjadi:
• Bila suatu negara menilai terlalu tinggi mata uangnya
terhadap mata uang asing (kurs lebih tinggi dari
perbandingan daya beli yang sesungguhnya = over
valued) maka akan mengakibatkan ekspor terhambat
dan impornya meningkat.
• Bila suatu negara menilai terlalu rendah mata
uangnya terhadap mata uang asing (kurs lebih
rendah dibanding daya beli sesungguhnya = under
valued), akibat yang ditimbulkan adalah ekspor
meningkat sedang impornya macet.
Pembayaran Antar Negara
Mengingat bila membeli barang luar negeri harus
dibayar menggunakan alat pembayaran yang diterima
di luar negeri maka perlu diketahui bagaimana proses
pembayaran antarnegara tersebut dapat dilakukan.

Rp 100 jt ¥ 40 jt

Rp 80 jt ¥ 25 jt
Seorang turis dari Inggris berkunjung ke Indonesia
dengan membawa uang US $ 8.000,00. Kurs saat itu
yang berlaku, kurs beli US$ 1 = Rp 9.450,- dan kurs jual
US$ 1 = Rp 9.600,-. Selama di Indonesia dia
menghabiskan uang Rp 68.880.000,00. Itu sudah
termasuk tiket kembali ke Inggris. Banyaknya uang
yang masih bisa dibawa pulang adalah ....
a. US $ 500
b. US $ 550
c. US $ 600
d. US $ 700
e. US $ 940
Jawab:
• Karena turis ini memerlukan mata uang
rupiah, maka dia perlu menukarkan terlebih
dahulu uangnya ke kedua mata uang asing
yang diperlukan.
• Yang perlu diketahui bahwa pemegang kendali
valuta sing adalah Bank Sentral, yaitu Bank
Indonesia, maka yang perlu dipahami Bank
Sentral akan melakukan apa dengan valuta
asing yang dimiliki, membeli atau menjualnya
dengan kondisi di atas?
• Benar bahwa turis itu akan membeli rupiah
TETAPI PEMILIKNYA, BANK SENTRAL, AKAN
APA?
• Maka dasar perhitungannya berpijak dari
Bank Sentral akan melakukan apa dengan
valuta asing, MEMBELI (=kurs beli) atau
MENJUAL (=kurs jual).
• Perhitungannya:
$ 8.000 X Rp 9.450 = Rp 75.600.000
Bank Sentral membeli valas

Rp 75.600.000 - Rp 68.880.000 = Rp 6.720.000


Rp 6.720.000 : Rp 9.600 = $ 700 Sisa uang

Bank Sentral menjual valas


Carap-cara pembayaran internasional:
1. Pembayaran Tunai
 pembayaran secara langsung dengan
menggunakan mata uang asing atau mata
uang yang sesuai dengan kesepakatan kedua
belah pihak

2. Pembayaran dengan Transfer Telegrafis


atau Cable Order
 pembayaran dengan cek yang diteruskan
melalui telegram atau telepon untuk
membayarkan dana dari rekening yang
dimilikinya atas order yang telah disetujui.
3. Pembayaran dengan Wesel (Bill of Exchange)
 surat perintah kepada bank untuk membayar
sejumlah uang kepada bank rekanan di luar
negeri.

4. Pembayaran dengan Letter of Credit


 Cara pembayaran yang diterima eksportir tanpa
menunggu berita dari bank luar negeri setelah
barang dan berkas dokumen dikirim ke luar
negeri.

5. Pembayaran dengan Konpensasi pribadi (private


Conpensation)
 Pembayaran dengan cara mengkonpensasikan
antar eksportir dan importir dalam suatu negara
prosedur impor:
Dalam Negeri Luar Negeri

3
Buka L/C di negara eksotir
3
5 Dokumen pengapalan
4

Menarik wesel
Membuka L/C

Melunasi
Aku
2 pesen 4 ya
7 10 netbook
1
10 ya
Memberi order
9
Klaim asuransi bila ada Beritahu pelunasan
10
6
8
Prosedur Ekspor:
Dalam Negeri Luar Negeri

Bukakan L/C
2
Kirim dokumen
2 10

Tarik wesel
6

BukakanL/C
Aku pesan
4

Bukakan L/C
alat musik
Angklung
9 ya ya

5 1
Memberi order
7
Urus asuransi Kirim dokumen pengapalan
10
8 3

barang
Pesan
Neraca Pembayaran
• adalah ikhtisar sistematik dari semua transaksi
ekonomi dengan luar negeri selama jangka waktu
tertentu yang dinyatakan dalam uang.
• Yang dicatat sebelah KREDIT (+) adalah semua
transaksi yang menghasilkan atau memasukkan
devisa atau menimbulkan tagihan terhadap luar
negeri.
• Yang disisi DEBET (-) dicantumkan segala transaksi
yang mengurangi jumlah devisa karena pembayaran
atau yang menimbulkan utang terhadap luar negeri.
• Neraca pembayaran tidaklah menunjukkan besarnya
modal suatu negara melainkan perubahan-
perubahan posisinya.
Komponen Neraca Pembayaran
(Debet) Pengurangan Devisa (Kredit) Penambahan Devisa
1. Neraca Perdagangan 1. Neraca Perdagangan
Impor barang dagangan Ekspor barang dagangan
2. Neraca Jasa 2. Neraca Jasa
Menerima jasa: Memberikan jasa:
 Pengangkutan
 Asuransi
 Perantara dagang
 Perbankan
 pariwisata
3. Neraca Hasil Modal 3. Neraca Hasil Modal
Membayar: Menerima:
 Bunga
 Deviden
 Upah tenaga kerja
 Hadiah/hibah
CURRENT ACCCOUNT/REK. BERJALAN CURRENT ACCCOUNT/REK. BERJALAN
Lanjutan
Pengurangan Devisa Penambahan Devisa
4. Neraca Lalulintas Modal 4. Neraca Lalulintas Modal
Pengeluaran untuk: Penerimaan dari:
 Penanaman Modal Luar Negeri
 Cicilan Utang Luar Negeri
 Pembelian/Penjualan Surat Berharga
 Bantuan Luar Negeri

REKENING TOTAL REKENING TOTAL


5. Neraca Lalulintas Moneter 5. Neraca Lalulintas Moneter
Penambahan cadangan devisa Pengurangan cadangan devisa
DEBET (-) KREDIT (+)
SALD
Pengeluaran/Hutang Penerimaan/Piutang
O
1. Impor barang - 800 1. Ekspor barang + 850 + 50
2. Penerimaan jasa - 150 2. Pemberian jasa + 50 - 100
3. Bunga yang dibayar - 100 3. Bunga yang diterima + 10 - 90

REKENING BERJALAN REKENING BERJALAN


(CURRENT ACCOUNT) - 1050 (CURRENT ACCOUNT) + 910 - 140

4. Lalu-lintas modal 4. Lalu-lintas Modal


Kredit yang diberikan - 500 Kredit yang diterima + 620 + 120

REKENING TOTAL -1550 REKENING TOTAL + 1530 - 20


5. Pertambahan cadangan 5. Pengurangan cadangan
emas/devisa - 120 emas/devisa + 140 + 20

JUMLAH - 1670 JUMLAH + 1670 0

Kesimpulan:
Negara ini mengalami SURPLUS sebesar 20
Keseimbangan Neraca Pembayaran
• Rumah tangga besar bangsa tidak dapat terus-menerus
membelanjakan (=membeli dari luar negeri) lebih banyak
daripada yang diterima sebagai penghasilan (hasil penjualan
dari ekspor).
• Maka setiap negera mengusahakan agar Neraca
Pembayarannya sedapat mungkin seimbang.
lanjutan
• Keseimbangan yang dimaksud bukan
keseimbangan formal saja (= secara
pembukuan), Yang penting adalah
keseimbangan material atau baysic balance (
rekening total 1 s.d 4)
• Rekening berjalan jarang tepat seimbang dan
sewaktu-waktu dapat berubah. Yang penting
bagaimana dengan rekening total.

lanjutan
• Jika jumlah penerimaan lebih besar dari pada
jumlah pembayarannya maka neraca
pembayaran disebut aktif karena cadangan
devisa bertambah seperti yang terlihat pada
rekening no. 5.
• Sebaliknya bila yang yang dibayar lebih besar
dari penerimaannya maka neraca pembayaran
disebur pasif. Defisit ini harus ditutup dengan
pengeluaran devisa sehingga cadangan devisa
akan menipis.
lanjutan
• Defisit sementara Neraca Pembayaran dapat ditutup
dengan dan atau pengiriman devisa, atau diselesaikan
melalui IMF. Tetapi keadaan menjadi gawat bila suatu
negara mengalami defisit terus menerus yang
menunjukkan suatu kepincangan yang disebut
kepincangan fundamental atau struktural karena ekspor
hanya beberapa macam barang saja sedang impor terus
bertambah. Juga karena biaya produksi yang terlalu
berbeda dengan negara lain (ekonomi biaya tinggi.
• Akibatnya Debt Service Ratio = jumlah utang dibanding
dengan total ekspor terlalu tinggi.
• Mengatasinya misalnya; devaluasi, pembatasn impor,
menggalakan ekspor.

Anda mungkin juga menyukai