RESUME
OLEH:
2023
Behavioral accounting research
i
fenomena akuntansi dan menganalisis pengaruh faktor perilaku pada
pengambilan keputusan akuntansi.
3. Pendekatan interdisipliner:
5. Implikasi praktis:
ii
Itulah beberapa ciri-ciri penelitian akuntansi perilaku dalam teori akuntansi.
Penelitian ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman kita tentang perilaku
manusia dalam konteks akuntansi, sehingga dapat memberikan wawasan yang
lebih dalam dan solusi praktis dalam pengembangan teori dan praktik akuntansi.
Penelitian akuntansi perilaku penting karena memberikan pemahaman yang lebih
baik tentang faktor-faktor psikologis, sosial, dan organisasional yang
mempengaruhi praktek akuntansi dan pengambilan keputusan keuangan. Berikut
adalah beberapa alasan mengapa penelitian ini penting:
1. Memahami perilaku manusia dalam konteks akuntansi:
iii
investasi, pengelolaan risiko, atau pengelolaan kinerja keuangan. Dengan
pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor ini, kita dapat
mengambil keputusan keuangan yang lebih baik dan mengurangi potensi
kesalahan atau kegagalan.
iv
3. Kontrak atau Perjanjian:
4. Bukti Bank:
Penting untuk diingat bahwa representasi bukti bukan hanya tentang memiliki
dokumen fisik atau catatan elektronik, tetapi juga mencakup aspek keandalan dan
kecocokan informasi yang diberikan oleh bukti tersebut. Prinsip kelayakan
(reliability) dalam teori akuntansi mengharuskan bahwa bukti yang digunakan
harus dapat diandalkan, memad
Dalam teori akuntansi, terdapat beberapa konsep dan prinsip yang berkaitan
dengan prilaku dalam konteks akuntansi. Prilaku dalam akuntansi melibatkan
aspek psikologis dan sosial yang mempengaruhi pemahaman, penggunaan, dan
pelaksanaan informasi akuntansi.
v
2. Prinsip Konservatisme
Prinsip ini menyatakan bahwa dalam menghadapi ketidakpastian, akuntan harus
cenderung memilih alternatif yang paling konservatif. Dalam prilaku akuntansi,
hal ini dapat mempengaruhi cara akuntan memperlakukan pengakuan pendapatan,
estimasi kerugian, dan penilaian aktiva. Akuntan mungkin memiliki
kecenderungan untuk merendahkan pendapatan dan mengungkapkan kerugian
lebih cepat daripada seharusnya.
3. Bias Konfirmasi
Prilaku manusia seringkali dipengaruhi oleh bias konfirmasi, yang merupakan
kecenderungan untuk mencari dan menafsirkan informasi sedemikian rupa
sehingga memvalidasi keyakinan atau pendapat yang telah ada sebelumnya.
Dalam konteks akuntansi, bias konfirmasi dapat mempengaruhi evaluasi akuntan
terhadap bukti-bukti dan informasi yang bertentangan dengan keyakinan atau
pendapat yang telah mereka bentuk sebelumnya.
4. Etika Profesional
Prilaku akuntan juga terkait dengan etika profesional. Etika profesional mengacu
pada standar perilaku moral dan etis yang diharapkan dari para akuntan dalam
melaksanakan tugas mereka. Akuntan harus menjaga integritas, objektivitas, dan
kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugas akuntansi mereka serta
mempertimbangkan kepentingan publik.
5. Pengaruh Sosial
Prilaku dalam akuntansi juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial. Akuntan
sering bekerja dalam tim atau dalam lingkungan organisasi yang mempengaruhi
keputusan mereka. Norma kelompok, tekanan sosial, dan interaksi dengan
individu lain dalam organisasi dapat mempengaruhi prilaku dan keputusan
akuntan.
Pemahaman prilaku dalam teori akuntansi penting karena dapat membantu
menggali faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi,
interpretasi data keuangan, serta pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
akuntansi. Dengan mempertimbangkan prilaku dalam akuntansi, kita dapat
memahami bagaimana faktor-faktor psikologis dan sosial mempengaruhi
pengembangan dan pelaksanaan informasi akuntansi.
vi
Dalam teori akuntansi, terdapat beberapa pembatasan prilaku yang berkaitan
dengan perilaku individu dan organisasi dalam penggunaan informasi akuntansi.
Beberapa pembatasan prilaku yang relevan dalam teori akuntansi adalah sebagai
berikut:
1. Rasionalitas Terbatas:
2. Perilaku Opportunistik:
3. Asimetri Informasi:
4. Konflik Kepentingan:
5. Perilaku Konservatisme:
vii
meremehkan pendapatan dan mengungkapkan kewajiban dengan cepat
untuk menghindari kesalahan yang berpotensi merugikan mereka di masa
depan.
Pembatasan prilaku dalam teori akuntansi ini mengakui realitas bahwa manusia
tidak selalu bertindak secara rasional, mungkin memiliki motivasi yang saling
bertentangan, atau terbatas dalam pengambilan keputusan yang optimal.
Memahami pembatasan ini penting dalam merancang sistem akuntansi yang
efektif dan mempertimbangkan dampak perilaku manusia dalam penggunaan
informasi akuntansi.
viii
ix