Anda di halaman 1dari 2

PENCABUTAN GIGI SULUNG

No Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit: 07 Januari 2021
Halaman :

ABD.HARIS
PUSKESMAS PONTOH,SKM
MALEI 19781114 200801 1
002

1. Pengertian Persistensi gigi sulung adalah suatu keadaan gigi susu masih berada di mulut atau
belum lepas, tetapi gigi tetap yang akan menggantikan nya sudah tumbuh
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menghindari terjadinya
maloklusi dan memberikan kesempatan gigi tetap tumbuh dengan baik

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Malei


4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter
Gigi.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.01.07/MENKES/413/2020 Tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian CORONA VIRUS DISEASE 2019
(COVID-19).
3. Petunjuk Teknis Pelayanan Kesehatan Gigi dan mulut Di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, Direktorat Pelayanan
Kesehatan Primer Kementerain Kesehatan RI, 2021.
5. Prosedur 1. Menyiapkan Alat Dan Bahan
a. Sarung tangan
b. Masker N95 / setara
c. Face shield / pelindung muka
d. Googles / pelindung mata
e. Surgical gown
f. Head cap / penutup kepala
g. Boots / sepatu tertutup
h. Air kumur
i. Diagnostic set
j. Tang anak (sesuai gigi yang akan di cabut)
k. Bein (bila diperlukan)
l. ATK
m. Chlor ethyl
n. Kapas
o. Tampon
p. Informed consent (bila pencabutan dengan injeksi)
q. Syiring 3cc (bila pencabutan dengan injeksi)
r. Bahan anastesi (bila pencabutan dengan injeksi)
s. Betadine
2. Petugas yang melaksanakan : Perawat Gigi
3. Langkah – langkah :
a. Petugas mencuci tangan
b. Petugas melakukan protokol kesehatan dan memakai APD
c. Petugas melakukan persiapan alat dan bahan
d. Petugas melakukan anmnesa
e. Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital
f. Pasien di suruh berkumur
g. Petugas melakukan pemeriksaan intra oral
h. Petugas melakukan odontogram
i. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan
intraoral.
j. Petugas melakukan tatalaksana :
1) Bila pencabutan tidak dengan injeksi
(a) Petugas menempatkan kapas yang sudah disemprotkan chlor ethyl
ke bagian buccal dan lingual/ palatal
(b) Petugas memasukkan tang anak yang sesuai dengan gigi yang akan
dicabut, luksasi kearah buccal/lingual/palatal dan rotasi, tarik gigi ke
arah labial/buccal
2) Bila pencabutan dengan injeksi
(a) Petugas memberikan informed consent kepada orang tua untuk diisi
(b) Petugas melakukan anastesi sesuai prosedur
(c) Petugas memasukkan tang anak yang sesuai, luksasi dan cabut
k. Petugas menjelaskan instruksi setelah pencabutan kepada pasien /
pengantar.
1) Menggigit tampon ± 1 jam, boleh meludah tapi tampon tidak dibuang /
tetap di gigit
2) Tidak menyentuh bekas pencabutan dengan lidah karena bisa
menyebabkan infeksi
3) Tidak menghisap – hisap karena bisa menyebabkan infeksi
4) Tidak berkumur – kumur terlalu keras selama ± 24 jam, menghindari
pendarahan dan infeksi
5) Tidak boleh makan / minum yang panas
l. Petugas memberikan DHE (dental health education) kepada paisen
m. Semua tindakan yang dilakukan terhadap pasien dicatat dalam buku status
6. Diagram Alir

Petugas melakukan
protokol kesehatan Catatan hasil
DHE tindakan

Petugas memberikan
Persiapan alat dan bahan instruktur setelah
pencabutan

anamnesa Petugas melakukan


tatalaksana

Pasien berkumur
Petugas menegakkan diagnosa

Pemeriksaan intra oral Petugas mengisi


odontogram

7. Unit terkait 1. Loket pendaftaran


2. Apotik

Anda mungkin juga menyukai