Anda di halaman 1dari 8

PENANGANAN KARYAWAN YANG TERTUSUK JARUM

BEKAS PASIEN, TERPAPAR DARAH ATAU CAIRAN


TUBUH MELALUI INSTRUMEN TAJAM DI RS
NO. DOKUMEN
RUMAH SAKIT BEN MARI
439/SPO/DIR/ NO. REVISI HALAMAN
MALANG RSBM 00 1/7
I/2023
Ditetapkan
STANDAR Direktur,
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 5 Januari 2023
(SPO)
dr. Iqbal Sayyidil Affan Purba, MMRS.
Suatu kegiatan pelayanan dalam penanganan karyawan rumah
sakit yang mengalami kejadian tertusuk jarum bekas pasien
PENGERTIAN dan terpaparnya darah atau cairan tubuh yang lain melalui
jarum suntik atau instrument tajam termasuk lancet , scapel
dan lain-lain
1. Meningkatkan rasa aman karyawan
TUJUAN
2. Mempertahankan kesehatan karyawan
Peraturan Direktur Rumah Sakit No. 221
/Per/DIR/RSBM/I/2023 tentang Kebijakan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi:
KEBIJAKAN
KPPI mengkoordinasi kegiatan pengendalian dan pencegahan
infeksi yang melibatkan dokter,perawat, dan tenaga lainnya di
berbagai unit pelayanan RS
1. Karyawan rumah sakit yang tertusuk jarum, instrument,
scapel bekas pasien yang terpapar darah atau cairan tubuh
tindakan pertama yang di lakukan adalah
a. Cuci luka dengan air mengalir menggunakan sabun
antiseptik (clorhexidin 4%)
b. Jangan lakukan pemijitan
c. Beri cairan anti septik (alcohol 70% / betadin)
2. Segera ke IGD
Dokter IGD memeriksa semua data rekam medis pasien dan
data karyawan yang tertusuk jarum bekas pasien meliputi
HIV, HBV, HCV
3. Apabila data laboratorium pada rekam medis belum ada
pasien dan karyawan diperiksakan darah di laboratorium
PROSEDUR meliputi HIV, HBV, HCV, dengan memberikan penjelasan
dan persetujuan yang lengkap dimana pemeriksaan darah
yang dilakukan untuk sumber pajanan (pasien) menjadi
tanggung jawab RS, dan untuk karyawan menjadi tanggung
jawab BPJS Ketenagakerjaan
4. Setelah mengetahui hasil pemeriksaan laboratorium
karyawan dan pasien tersebut, dr IGD memberikan terapi
dan profilaksis
5. Dokter jaga IGD dan mengisi laporan rekam medis, formulir
K3 BPJS Ketenagakerjaan dan formulir PPIRS
6. Formulir K3 diserahkan ke personalia untuk BPJS
Ketenagakerjaan
PENANGANAN KARYAWAN YANG TERTUSUK JARUM
BEKAS PASIEN, TERPAPAR DARAH ATAU CAIRAN TUBUH
MELALUI INSTRUMEN TAJAM DI RS

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
RUMAH SAKIT BEN 439/SPO/DIR/RSBM/
MARIMALANG 00 2/7
I/2023

7. Formulir PPI RS di serahkan ke KPPI untuk ditindaklanjuti


8. KPPI RS membuat laporan tertulis terjadinya incident tersebut dan
tembusan ke Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) RS.

PROSEDUR

9. Tata laksana apabila status pasien HIV (+ )


 Segera lapor ke tim medis AIDS di RS Ben Mari ≤ 3 jam s/d
maximal 3 X 24 jam
 Pengobatan profilaksis pasca pajanan
PENANGANAN KARYAWAN YANG TERTUSUK JARUM
BEKAS PASIEN, TERPAPAR DARAH ATAU CAIRAN
TUBUH MELALUI INSTRUMEN TAJAM DI RS

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
RUMAH SAKIT BEN MARI 439/SPO/DIR/RSBM/
MALANG 00 3/7
I/2023
PROSEDUR Kat
ago
Kategori
ri
sumber Rekomendasi
Paja Kriteria
pajanan pengobatan
nan
(KSHIV)
(KP
)
1 1 Obat tidak di Jarum bekas injeksi
(rendah) anjurkan resiko IM, SC, Infus set
toksisitas obat
> dari resiko
terinfeksi HIV
1 2 (tinggi) Pertimbangkan Jarum bekas masuk
AZT 3x200mg / pembuluh darah
2x 300 mg pasien atau jarum
3TC2x150mg ,I berongga ada sisa
ndinafir 3x800 darah pasien
mg 1jam ac/2
jam pc selama 4
mg, anjurkan
banyak minum
dan diet rendah
lemak (pajanan
memiliki resiko
yang perlu di
pertimbangkan
)
2 1(rendah Di anjurkan Jarum bekas injeksi
) AZT 3 x 200 mg IM, SC, Infus set
/ 2x 300 mg
3TC 2 x150
mg, Indinafir 3
x 800 mg 1jam
ac / 2 jam pc
selama 4 mg
anjurkan
banyak minum
dan diet rendah
lemak
3 1 atau 2 Dianjurkan AZT Jarum bekas masuk
3x200mg / 2x pembuluh darah
300mg pasien atau jarum
3TC2x150mg , berongga ada sisa
Indinafir/nelfin darah pasien
avir 3x800 mg
1jam ac / 2 jam
pc selama 4 mg
anjurkan
banyak minum
dan diet rendah
lemak

PENANGANAN KARYAWAN YANG TERTUSUK JARUM


BEKAS PASIEN, TERPAPAR DARAH ATAU CAIRAN
TUBUH MELALUI INSTRUMEN TAJAM DI RS

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
RUMAH SAKIT BEN MARI 439/SPO/DIR/RSBM/
MALANG 00 4/7
I/2023
Rekomendasi pemberian profilaksis pasca pajanan (PPP)
diberikan ≤ 4 jam

Pajanan Sumber tidak Sumbe Sumbe Rejimen


di ketahui r r
positif positif
resiko
tinggi
Kulit Tidak perlu Tidak Tidak
utuh PPP perlu perlu
PPP PPP
Pertimbangka Berika Berika AZT
n rejimen 2 n rejim n 300 mg,
obat n 2 rejime 3TC 150
obat n 2 mg, 2
obat x 1
selama
28 hari
PROSEDUR Tusukan Berikan Berika Berika AZT
benda rejimen 2 n n 300 mg,
tajam obat rejime rejime 3TC150
solid n 2 n 3 mg, 2
obat obat x1,
Tusukan Berikan Berika Berika lop/r
benda rejimen 2 n n 400/10
tajam obat rejime rejime 0
berongg n 3 n 3 slm 28
a obat obat hari

Berikan profilaksis selama 28 hari


Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui proses infeksi dan
monitoring efek toksis obat
Tes HIV setelah 6 minggu, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun setelah
pajanan
PENANGANAN KARYAWAN YANG TERTUSUK JARUM
BEKAS PASIEN, TERPAPAR DARAH ATAU CAIRAN
TUBUH MELALUI INSTRUMEN TAJAM DI RS

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
RUMAH SAKIT BEN MARI 439/SPO/DIR/RSBM/
MALANG 00 5/7
I/2023
Alur PPP pada pajanan HIV
Kategori pajanan

Sumber pajanan berupa darah atau


Bahan lain yang berpotensi menularkan
Infeksi (opim ) atau alat kesehatan yang
Tercemar dari salah satu bahan tersebut

Ya tidak

Opim darah atau cairan darah


Tidak perlu

Macam pajanan yang terjadi

Kulit yang tak utuh kulityg utuh pajanan perkutaneus


Selaput mukosa

Volume tidak perlu PPP seberapa berat

PROSEDUR Sedikit banyak tidak berat


Satu tetes dalam beberapa tetes jarum solid/
Waktu singkat percikan darah goresan
Dalam waktu lama superfisial

Katagori Pajanan 1 Katagori Pajanan 2 Katagori


Pajanan 2

Lebih berat
Jarum besar bersaluran tusukan
Dalam darah terlihat ,jarum bekas pakai

Katagori Pajanan 3

10. Tata laksana apabila status pasien HEPATITIS (+ )

Pengobatan profilaksis pasca pajanan di berikan ≤ 48 jam


PENANGANAN KARYAWAN YANG TERTUSUK JARUM
BEKAS PASIEN, TERPAPAR DARAH ATAU CAIRAN
TUBUH MELALUI INSTRUMEN TAJAM DI RS

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
RUMAH SAKIT BEN MARI 439/SPO/DIR/RSBM/
MALANG 00 6/7
I/2023
Vaksinasi
dan respon Status infeksi sumber pajanan
anti bodi
dari HBsAg HBsAg Tidak tahu
petugas positif negative
Kesehatan
Belum di 1 dos HBIg Seri Seri vaksinasi
vaksinasi + seri vaksinasi hepatitis B
vaksinasi hepatitis sumber pajanan
hepatitis B B beresiko tinggi
obati seperti
pada
HBsAg positif
Pernah di
vaksinasi
Di ketahui Tidak perlu Tidak Tidak perlu PPP
sbg PPP perlu PPP
responder
Di ketahui 1 dos HBIg Tidak pajanan beresiko
sbg non + ulangan perlu PPP tinggi obati
responden seri seperti pada
vaksinasi HBsAg positif
PROSEDUR hepatitis B
atau 2 dosis
HBIg
Pengobatan profilaksis pasca pajanan di berikan ≤ 48
jam

Vaksinasi
dan respon Status infeksi sumber pajanan
anti bodi
dari
HBsAg HBsAg Tidak tahu
petugas
positif negative
Kesehatan
Belum 1 dos HBIg + Seri Seri vaksinasi
divaksinasi seri vaksinasi hepatitis B
vaksinasi hepatitis sumber pajanan
hepatitis B B beresiko tinggi
obati seperti pada
HBsAg positif

Pernah
divaksinasi
Diketahui Tidak perlu Tidak Tidak perlu PPP
sbg PPP perlu PPP
responder
PENANGANAN KARYAWAN YANG TERTUSUK JARUM
BEKAS PASIEN, TERPAPAR DARAH ATAU CAIRAN
TUBUH MELALUI INSTRUMEN TAJAM DI RS

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
RUMAH SAKIT BEN MARI 439/SPO/DIR/RSBM/
MALANG 00 7/7
I/2023
Diketahui 1 dos HBIg + Tidak perlu pajanan
sebagai non ulangan seri PPP beresiko
responden vaksinasi tinggi obati
PROSEDUR
hepatitis B seperti pada
atau 2 dosis HBsAg
HBIg positif

UNIT TERKAIT _

Anda mungkin juga menyukai