Anda di halaman 1dari 3

 

KELOMPOK : 9

NAMA ANGGOTA :

NAILA SABLINA & NADIA KEISYA HALIM

BAB 9 :

MENERAPKAN AL KULLIYATUL AL KHAMSAH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. Pengertian al kulliyatul al Khamsah

Kata al-kulliyatul al-Khamsah, terdiri dari dua kata yaitu al-kulliyatu dan al-khamsah. Al kulliyatu
artinya prinsip dasar, sedangkan al-khamsah berarti lima, jadi al-kulliyatu al-khamsah berarti lima
prinsip dasar hukum Islam.

Dalam istilah ushul fiqih, kata al-kulliyatu al-khamsah sering disebut dengan maqashid al-khamsah
(lima tujuan) dan al-dharuriyyat al-khamsah (lima kepentingan yang vital).Maka dapat disimpulkan
bahwa al-kulliyatu alkhamsah berarti lima prinsip dasar hukum Islam yang bertujuan mewujudkan
kemaslahatan (al-maslahat ), dan apabila hal ini tidak ada maka akan muncul kerusakan (mafsadat).

Lima prinsip dasar hukum Islam yaitu menjaga agama ( hifzhu al-din ), menjaga jiwa (hifzhu al-nafs),
menjaga akal ( hifzhu al-‘Aql ), menjaga keturunan (hifzhu al-nasl), dan menjaga harta (hifzhu al-mal ).

2. Urutan al kulliyatul al Khamsah

Urutan  al kulliyatul al Khamsah disusun berdasarkan pemahaman para mujtahid terhadapat dalil Al-
Qura’n dan hadis. Imam al-Ghazali berpendapat bahwa urutan al kulliyatul al Khamsah adalah al-din (
agama ) , al-nafs ( jiwa ) , al-‘aql ( akal )  , al-nasl ( keturunan ) dan al-mal ( harta ).

3. Macam – macam al kulliyatul al Khamsah

a) Menjaga Agama (hifzhu al-din ) 

Menjaga agama lebih diutamakan sebelum menjaga hal hal lain. Allah SWT berfirman pada Q.S az-
Zariyat/51 : 56

َ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ا ْل ِجنَّ َوااْل ِ ْن‬


‫س اِاَّل لِيَ ْعبُد ُْو ِن‬

Artinya :

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”

Agama menjadi satu-satunya alasan Allah SWT menciptakan alam semesta beserta isinya dan
merupakan inti sari kehidupan yang sedang berjalan di alam ini. Agama harus dipeliahara karena
agama merupakan kumpulan akidah , ibadah , dan muamalah untuk mengatur hubungan antara
manusia dengan Khalik dan hubungan antar sesama manusia.

Sebagai bentuk hifzhu al-din , islam mengajarkan untuk menghormati agama orang lain. Orang –
orang non islam dibagi menjadi dua yaitu , dzimmi ( non islam yang hidup berdampingan dan dalam
perlindungan islam ) , harbi ( non islam yang secara terbuka memushi islam ) .

b) Menjaga Jiwa ( hifzhu al-nafs )

Menjaga nyawa dijadikan alasan diberlakukannya qisas terhadap setiap perbuatan pidana yang
mencederai tubuh orang lain. Selain itu juga Menjaga jiwa hifzhu al-nafs adalah merawat kesehatan
badan dan ruhani manusia. Penerapan qisas harus dipahami sebagai upaya melindungi nyawa
manusia , bukan sebagai upaya penghilangan nyawa manusia. Dengan ada penerapan ini maka siapa
pun akan berpikir ribuan kali untuk melakukan tindakan penghilangan nyawa tanpa sebab yang
dibenarkan oleh islam.

C ) Menjaga Akal ( hifzhu al-‘Aql  )

Akal merupakan karunia agung yang diberikan oleh Allah SWT dan hal itu membedakan manusia
dengan hewan atau mahluk lainnya. Allah SWT memerintahkan agar menjaganya dan
menggunakannya untuk memperoleh ilmu pengetahuan , agar terjaga maka Allah SWT melarang
keras segala sesuatu yang melemahkan dan merusaknya. Seperti meminum Khamr , menonton
tayangan yang berbau maksiat , mempercayai perbuatan syirik , tahayul , dan lain lain.

Akal harus dibekali akal pikiran agar dapat digunakan untuk berpikir , karena itu akal harus dibekali
dengan ilmu dan agama sekaligus menghindari perbuatan yang dapat merusaknya.

D ) Menjaga keturunan ( al-nasl )

Syariat perkawinan dengan berbagsi syariat , rukun dan ketentuannya merupakan salah satu cara
menjaga keturunan , maka dari itu islam melarang perzinaan dan menganjurkan pernikahan. Nabi
Muhammad SAW memerintahkan untuk

Menikah sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Abdullah Bin Mas’ud R.A ,
ia berkata : “ kami bersama Nabi SAW , sebagai pemuda yang tidak mempunyai apa-apa , lalu beliau
bersabda kepada kami “

‫ص ْو ِم فَِإنَّهُ لَهُ وجا ٌء‬


َّ ‫ست َِط ْع فَ َعلَ ْي ِه بِال‬
ْ َ‫ َو َمنْ لَ ْم ي‬،‫ج‬ َ ‫ َوَأ ْح‬،‫ص ِر‬
ِ ‫صنُ لِ ْلفَ ْر‬ ُّ ‫ فَِإنَّهُ َأ َغ‬،‫ستَطَا َع ِم ْن ُك ُم ا ْلبَا َءةَ فَ ْليَتَ َز َّو ْج‬
َ َ‫ض لِ ْلب‬ ْ ‫ب َم ِن ا‬
ِ ‫شبَا‬
َّ ‫ َم ْعش ََر ال‬ ‫يَا‬

Artinya : “ Wahai para pemuda , barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah maka
menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan
barangsiapa yang tidak mampu , maka hendaklah ia berpuasa , karena puasa dapat menekan
syahwatnya. “ ( HR.Bukhari )

Pentingnya menjaga keturunan juga bertujuan untuk melestarikan kehidupan manusia di bumi dan
menikah merupakan jalan untuk melahirkan keturunan yang sah. Islam melarang dengan keras
genocide yakni pembunuhan yang dimaksudkan untuk menghilangkan jejak asal usul seseorang yang
membuat ini merupakan dosa besar  , peristiwa ini bisa terjadi karena persoalan ras , suku , agama ,
dan lain lain.

E ) Menjaga Harta ( hifzhu al-mal  )

Melalui kepemilikan harta , seseorang bisa bertahan hidup atau pun hidup layak yang merupakan
dari karunia Allah SWT , maka dari itu Islam sangat memperhatikan masalah harta benda untuk
menopang kehidupan manusia. Al – Qur’an mengistilahkan dengan “fadlullah” yang artinya “Karunia
Allah” sebagaimana ayat berikut ini

‫ضل هّٰللا‬
ِ ِ ْ َ‫ض َوا ْبتَ ُغ ْوا ِمنْ ف‬ ِ ‫ص ٰلوةُ فَا ْنت َِش ُر ْوا ِفى ااْل َ ْر‬
َّ ‫ت ال‬ ِ ُ‫فَاِ َذا ق‬
ِ َ ‫ضي‬
َ‫َو ْاذ ُك ُروا هّٰللا َ َكثِ ْي ًرا لَّ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِ ُح ْون‬

Artinya : “ Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah
dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung. “  ( Q.S al – Jumuah/62 : 10 )

Islam juga memperhatikan proses dan cara cara yang digunakan dalam memperoleh harta tersebut
dan cara yang digunakan untuk mendapatkan harta benda harus benar benar halal. Islam melarang
semua bentuk kecurangan dalam memperoleh harta seperti mencuri , menipu , riba , korupsi ,
melakukan riba dan lain lain.

4. Cara menjaga al kulliyatul al Khamsah

Ada 2 cara menjaga lima prinsip dasar hukum dapat dilakukan yaitu :

1) min nahiyati al wujud , yaitu dengan cara mencegah sesuatu yang dapst mempertahankan
keberadaanya

2) min nahiyati al – ‘adam , yaitu dengan cara mencegah sesuatu yang menyebabkan ketiadaanya.

Anda mungkin juga menyukai