433-Article Text-1833-1-10-20210128
433-Article Text-1833-1-10-20210128
Fajar Hidayatullah
STKIP PGRI Bangkalan
fajar@stkippgri-bkl.ac.id
Abstrak
Olahraga panjat yang merupakan olahraga dengan karakteristik kebutuhan kapasitas pembakaran energi
aerobik dan an aerobik secara seimbang membuat olahraga ini membutuhkan kapasitas pembakaran
energi dengan intensitas tinggi. Perbedaan karakteristik setiap nomor yang dilombakan juga harus
menjadi perhatian khusus terutama saat melakukan seleksi atlet atau pemusatan latihan untuk mewakili
Kabupaten Bangkalan dalam berbagai event terkait. Olahraga panjat dengan kebutuhan kapasitas fisik
yang dominan pada daya tahan otot, kekuatan, daya ledak serta kecepatan reaksi bagi atlet panjat yang
akan turun pada nomor speed. Sedangkan pada nomor lead dan boulder nampak bahwa daya tahan otot,
kekuatan dan daya ledak menjadi kapasitas fisik utama yang dibutuhkan. Melalui penelitian analisis
kapasitas fisik atlet FPTI Kabupaten Bangkalan ini memberikan dasar dan tolak ukur dalam pelaksanaan
seleksi atlet pemusatan latihan mupun dalam penyusunan program latihan secara spesifik. Dengan hasil
pengukuran yang dilakukan juga telah diketahui kelebihan dan kekurangan masing-masing atlet pada
pemusatan latihan sehingga penyusunan program latihan yang disiapkan akan lebih baik dan spesifik
untuk meningkatakan kapasitas fisik atlet panjat terkait. Dengan hasil penelitian yang telah dikemukakan
maka pada kesempatan berikutnya data hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai dasar dalam
pengembangan program latihan yang lebih spesifik sehingga harapannya pengembangan secara
berkelanjutan dapat dilakukan untuk menghasilkan perencanaan program yang lebih baik.
Abstract
Climbing sport which is a sport with the characteristics of the needs of a combustion capacity of aerobic
energy and an aerobic balance makes this sport requires a high-intensity energy-burning capacity.
Differences in the characteristics of each number that is contested must also be a particular concern
especially when selecting athletes or training camps to represent Bangkalan Regency in various related
events. Climbing sports with dominant physical capacity needs on muscle endurance, strength, explosive
power and reaction speed for climbing athletes who will go down at speed numbers. Whereas in the lead
and boulder numbers it appears that muscle endurance, strength and explosive power are the main
physical capacities needed. Through the analysis of physical capacity research, the athletes of Bangkalan
FPTI provide the basis and benchmarks in the selection of athletes for training centers and in the
preparation of specific training programs. With the results of measurements made it is also known the
strengths and weaknesses of each athlete in training camps so that the preparation of the training program
prepared will be better and specific to increase the physical capacity of the climbing athlete involved.
With the results of the research that have been presented, the next time the research data can be used as a
basis for developing more specific training programs so that it is hoped that sustainable development can
be carried out to produce better program planning.
Fajar Hidayatullah : Analisis Kapasistas Fisik Atlet Federasi Panjat Tebing Indonesia Kabupaten
Bangkalan Tingkat Pelajar Sekolah Dasar Dan Sekolah Menengah
Halaman 1
SATRIA Journal Of “Sports Athleticism in Teaching and Recreation on Interdisciplinary Analysis”
Volume 3, Nomor 2, November 2020 Halaman 1 – 11
E-ISSN : 2621-1890 (Online) P-ISSN : 2684-6934 (Cetak)
yang merupakan hasil kerjasama program tertentu (Hui SC, R, & Jackson, 1999;
studi pendidikan olahraga STKIP PGRI Hui & Yuen, 2000; Hoeger, Hopkins,
Bangkalan dengan FPTI Kabupaten Button, & Palmer, 1990).
Bangkalan ini memang secara khusus Untuk instrumen pengukuran daya
dilakukan untuk mengukur kapasitas fisik ledak tungkai bawah digunakan instrumen
atlet pemusatan latihan panjat di tes standing long jump. Penggunakan
Kabupaten bangkalan. Sehingga sudah instrumen pengukuran sesuai dengan
jelas sasaran sampel penelitian yang akan kebutuhan karakterisetik gerak daya ledak
dipilih adalah atlet panjat yang masuk kaki saat mendorong tubuh keatas atau
dalam pemusatan latihan di Kabupaten kearah yang diinginkan saat melakukan
Bangkalan. Dengan teknik purposive panjatan. Elastisitas tungkai bawah yang
sampling menunjukkan dengan tepat menghasilkan daya ledak untuk dapat
sasaran yang akan dituju untuk mewakili mendorong tubuh pemanjat dengan lebih
kriteria yang dituju (Eğmir dkk, 2017) baik (Mackenzie, 2005). Sehingga
sehingga sampel dengan karakteristik penggunaan instrumen tes ini akan benar-
yang sesuai atau yang dituju akan dengan benar menggambarkan performa yang
baik membantu pelaksanaan penelitian akan dihasilkan oleh atlet yang
yang relevan (Etikan dkk, 2016). bersangkutan.
Penggunaan instrumen tes dengan Instrumen tes dengan memanfaatkan
ruler drop test dipilih untuk mengukur bench press ini merupakan modifikasi dari
kecepatan reaksi yang dimiliki oleh atlet instrumen metronome bench press test
panjat. Dimana kecepatan reaksi ini sangat dengan mengubah intensitas
penting diukur untuk menjelaskan pengangkatan beban yang sebelumnya
keterampilan dalam olahraga yang sesuai dilakukan sesuai dengan metronome
dan berhubungan dengan kapasitas fisik digantikan dengan lama waktu selama
(Kaminsky, 2010). Kecepatan reaksi satu menit dan tetap dihitung banyaknya
dengan menggunakan ruler drop method repitisi. Beban untuk laki-laki dan
(RDM) telah ditemukan memiliki derajat perempuan dibedakan dengan beban 20 kg
validitas yang baik untuk digunakan untuk putra dan 15 kg untuk putri.
sebagai instrumen tes (Aranha dkk, 2015). Pengukuran kekuatan dengan
Penggunaan instrumen ini dilaksanakan menggunakan instrumen tes ini masih
dengan memberikan masing-masing atlet masuk dalam tahap uji validitas dan
3 kali kesempatan giliran dengan nilai reliabilitas sehingga hasilnya belum dapat
rata-rata yang diambil sebagai skornya. digunakan sebagai kesimpulan utama.
Untuk aspek fisik kelentukan Setiap atlet akan menjalani tiga kali
digunakan sit and reach test sebagai giliran pengukuran dimana hasil terbaik
instrumen pengumpulan data. Pemilihan yang akan dicatat sebagai data
instrumen ini sangat sesuai dengan pengukuran.
kebutuhan atlet dimana kelentukan Selanjutnya sebagai alat ukur
punggung adalah salah satu faktor yang kekuatan jari digunakan hand grip
mempengaruhi performa terutama saat dynamometer digital yang sering
melakukan grip dengan posisi sulit yang digunakan sebagai salah satu pengukuran
mengharuskan tubuh untuk bermanuver kapasitas fisik. Penggunaan dynamometer
sedemikian rupa dengan salah satunya untuk mengukur kekuatan otot sering
mengandalkan kelentukan punggung. Sit digunakan sebagai alat yang paling sesuai
and reach test (SART) adalah salah satu dengan berbagai tes yang digunakan
instrumen tes yang umum digunakan pada secara spesifik sesuai alat dan
tes lapangan saat pengukuran kapasitas kebutuhannya (Watts dkk, 2008). Dalam
fisik secara keseluruhan terhadap subjek pelaksanaannya setiap atlet akan melalui
Fajar Hidayatullah : Analisis Kapasistas Fisik Atlet Federasi Panjat Tebing Indonesia Kabupaten
Bangkalan Tingkat Pelajar Sekolah Dasar Dan Sekolah Menengah
Halaman 4
SATRIA Journal Of “Sports Athleticism in Teaching and Recreation on Interdisciplinary Analysis”
Volume 3, Nomor 2, November 2020 Halaman 1 – 11
E-ISSN : 2621-1890 (Online) P-ISSN : 2684-6934 (Cetak)
tiga kali giliran pengukuran serta hasil Tabel 1. Output Hasil Uji Normalitas
terbaik yang dapat diraih akan dicatat
sebagai data hasil pengukuran.
Setelah data dikumpulkan maka
selanjutnya akan melalui uji normalitas
data untuk mengetahui apakah data hasil
pengukuran telah terdistribusi dengan
normal sehingga dapat dilanjutkan pada
tahapan ebrikutnya. Uji normalitas dengan
Kolmogorov-Smirnov digunakan dalam
penelitian ini dengan bantuan aplikasi
SPSS untuk mempermudah dan
Pada hasil uji normalitas diatas
mempercepat penghitungan. SPSS seri 16
dapat dilihat bahwa nilai signifikansi
digunakan dalam penelitian ini sesuai
seluruh variabel dalam penelitian ini
dengan ketersediaan perangkat yang
bernilai diatas 0,05. Atas dasar hasil
dimiliki.
penghitungan tersebut dapat disimpulkan
Teknik analisis data yang digunakan
bahwa seluruh data dalam penelitian ini
dalam penelitian in adalah analisis data
telah terdistribusi dengan normal sehingga
secara deskriptif untuk menggambarkan
dengan ini dapat dilanjutkan pada tahapan
data kuantitatif yang telah dikumpulkan
berikutnya.
menjadi sebuah deskripsi kalimat
Setelah data dinyatakan telah
penjelasan keadaan kapasitas fisik yang
terdistribusi dengan normal maka pada
dimiliki setiap atlet. Melalui analisis
tahapan selanjutnya yaitu analisis secara
deskriptif pula nantinya akan
deskriptif. Rekapitulasi pengumpulan data
divisualisasikan sebaran data pengukuran
penelitian dapat dilihat pada tabel
kedalam sebuah diagram batang. Konversi
dibawah ini. Seluruh data yang
data hasil pengukuran ini kedalam
dikumpulkan dalam penelitian ini
diagram batang akan memberikan
merupakan jenis data rasio yang akan
visualisasi perbedaan kapasitas fisik yang
dianalisis secara kuantitatif.
dimiliki diantara atlet satu sama lainnya.
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Tes
HASIL PEMBAHASAN
Uji normalitas data
Pada tahapan uji prasyarat ini
dilakukan uji normalitas data dengan
menggunakan Kolmogorov-smirnov pada
tahapan non-parametric test karena data
yang digunakan dalam penelitian ini tidak
bertujuan untuk menguji hipotesis.
Pelaksanaan tahapan uji normalitas
dibantu dengan penggunaan aplikasi SPSS Kecepatan reaksi (Reaction speed)
seri 16 untuk mempermudah pengerjaan
penghitungan data. Melalui tabel output Pada analisis deskriptif terhadap
SPSS berikut ini dapat disimpulkan hasil hasil pengumpulan data kecepatan reaksi
uji normalitas terhadap data yang dengan instrumen ruler drop test
dikumpulkan dari 11 orang atlet sebagai ditunjukkan pada diagram batang dibawah
sampel dalam penelitian ini. ini untuk dapat tergambarkan secara
visual sebarannya.
Fajar Hidayatullah : Analisis Kapasistas Fisik Atlet Federasi Panjat Tebing Indonesia Kabupaten
Bangkalan Tingkat Pelajar Sekolah Dasar Dan Sekolah Menengah
Halaman 5
SATRIA Journal Of “Sports Athleticism in Teaching and Recreation on Interdisciplinary Analysis”
Volume 3, Nomor 2, November 2020 Halaman 1 – 11
E-ISSN : 2621-1890 (Online) P-ISSN : 2684-6934 (Cetak)
Kelentukan (Flexibility)
Pengumpulan data untuk mengukur
kelentukan punggung dalam penelitian ini
memanfaatkan instrumen pengumpulan
data sit and reach test yang setiap atlet
memiliki 3 kali giliran untuk mencoba
dimana skor terbaik yang akan dicatat.
Gambar 1. Diagram Kecepatan Reaksi Atlet Putra
Muhimmah memiliki skor terendah yang ledak tungkai bawah. Perbedaan yang
tercatat dengan 11,2 yang perlu signifikan diantaranya juga dapat
mendapatkan perhatian khusus dengan dipengaruhi oleh faktor anatomi tubuh
latihan yang lebih spesifik. Dalam hal ini yang memiliki perbedaan tinggi badan
tercatat bahwa kelentukan atlet panjat maupun umur. Namun secara garis besar
putri lebih baik daripada altet panjat putra tes ini menunjukkan kemampuan atlet
karena secara anatomis tubuh perempuan dalam menopang dan mendorong
lebih mudah untuk dilatih kelentukannya tubuhnya dengan baik menggunakan daya
daripada laki-laki. Namun hal ini tidak ledak tungkai bawahnya.
dapat menjadi alasan untuk membiarkan
kelentukan atlet panjat putra, bahkan
harus lebih banyak dilatih kelentukannya
daripada atlet panjat putri.
Fajar Hidayatullah : Analisis Kapasistas Fisik Atlet Federasi Panjat Tebing Indonesia Kabupaten
Bangkalan Tingkat Pelajar Sekolah Dasar Dan Sekolah Menengah
Halaman 8
SATRIA Journal Of “Sports Athleticism in Teaching and Recreation on Interdisciplinary Analysis”
Volume 3, Nomor 2, November 2020 Halaman 1 – 11
E-ISSN : 2621-1890 (Online) P-ISSN : 2684-6934 (Cetak)
Fajar Hidayatullah : Analisis Kapasistas Fisik Atlet Federasi Panjat Tebing Indonesia Kabupaten
Bangkalan Tingkat Pelajar Sekolah Dasar Dan Sekolah Menengah
Halaman 9
SATRIA Journal Of “Sports Athleticism in Teaching and Recreation on Interdisciplinary Analysis”
Volume 3, Nomor 2, November 2020 Halaman 1 – 11
E-ISSN : 2621-1890 (Online) P-ISSN : 2684-6934 (Cetak)
kapasitas fisik ini dapat dimanfaatkan Hoeger, W. W., Hopkins, D., Button, S.,
sebagai tolak ukur keberhasilan sebuah & Palmer, T. A. (1990).
program latihan yang telah direncanakan. Comparing the sit and reach with
Kondisi kapasitas fisik atlet sebelum dan
the modified sit and reach in
setelah diberikan perlakuan program
latihan terkait. measuring flexibility in
adolescents. Pediatr Exerc Sci,
DAFTAR PUSTAKA 2(2), 156-162.
Aranha, V. P., Joshi, R., Samuel, A. J., & Hui SC, Y. P., R, M. J., & Jackson, A. W.
Sharma, K. (2015). Catch the (1999). Comparison of the
Moving Ruler and Estimate criterion-related validity of sit-
Reaction Time in Children. Indian and-reach tests with and without
Journal of Medical & Health limb length adjustment in Asian
Sciences, 2(1), 23-26. adults. Res Q Exerc Sport, 70(4),
Baláš, J., PanáIková, M., Strejcová, B., 401-406.
Martin, A. J., Cochrane, D. J., Hui, S. C., & Yuen, P. Y. (2000). Validity
Kaláb, M., et al. (2014). The of the modified back saver sit and
Relationship between Climbing reach test: A comparison with
Ability and Physiological other protocols. Med Sci Sports
Responses to Rock Climbing. The Exerc, 32(9), 1655-1659.
Scientific World Journal, 1-6. Kaminsky, L. A. (2010). ACSM’S
Došla, J., & Meško, J. (2016). The HEALTH-RELATED PHYSICAL
influence of strength abilities on FITNESS ASSESSMENT
sports performance in climbing. MANUAL. (L. A. Kaminsky, Ed.)
10th INSHS International Philadelphia: Lippincott Williams
Christmas Sport Scientific & Wilkins.
Conference. 11, pp. 159-167. Loeb, S., Morris, P., Dynarski, S.,
Szombathely: International Reardon, S., McFarland, D., &
Network of Sport and Health. Reber, S. (2017). Descriptive
Eğmir, E., Erdem, C., & Koçyiğit, M. analysis in education: A guide for
(2017). Trends in Educational researchers. Washington DC: U.S.
Research: A Content Analysis of Department of Education, Institute
the Studies Published in of Education Sciences, National
International Journal of Center for Education Evaluation
Instruction. International Journal and Regional Assistance.
of Instruction, 10(3), 277-294. Mabe, J., & Butler, S. L. (2020). Analysis
Etikan, I., Musa, S. A., & Alkassim, R. S. of Contemporary Anaerobic Sport
(2016). Comparison of Specific Training Techniques for
Convenience Sampling and Rock Climbing. The Sports
Purposive Sampling. American Journal, 41(2), 1-10.
Journal of Theoretical and Applied Mackenzie, B. (2005). 101 Performance
Statistics, 5(1), 1-4. Evaluation Test. London: Electric
Word plc.
Fajar Hidayatullah : Analisis Kapasistas Fisik Atlet Federasi Panjat Tebing Indonesia Kabupaten
Bangkalan Tingkat Pelajar Sekolah Dasar Dan Sekolah Menengah
Halaman 10
SATRIA Journal Of “Sports Athleticism in Teaching and Recreation on Interdisciplinary Analysis”
Volume 3, Nomor 2, November 2020 Halaman 1 – 11
E-ISSN : 2621-1890 (Online) P-ISSN : 2684-6934 (Cetak)
Michael, M. K., Witard, O. C., & Joubert, Sports Science and Medicine, 14,
L. (2019). Physiological Demands 769-775.
and Nutritional Considerations for Watts, P., Jensen, R., Gannon, E.,
Olympic-Style Competitive Rock Kobeinia, R., Maynard, J., &
Climbing. Cogent Medicine, 6(1), Sansom, J. (2008). Forearm EMG
1-13. During Rock Climbing Differs
Nassaji, H. (2015). Qualitative and from EMG During Handgrip
descriptive research: Data type Dynamometry. International
versus data analysis. Language Journal of Exercise Science, 1(1),
Teaching Research, 19(2), 129- 4-13.
132. Biografi Penulis
Ozimek, M., Staszkiewicz, R., Rokowski, Fajar Hidayatullah
R., & Stanula, A. (2016). Analysis Penulis merupakan
dosen Program Studi
of Tests Evaluating Sport
Pendidikan Olahraga
Climbers’ Strength and Isometric di STKIP PGRI
Endurance. Journal of Human Bangkalan sejak
Kinetics volume, 53, 249-260. tahun 2017. Selama
Saul, D., Steinmetz, G., Lehmann, W., & ini penulis dengan
Schilling, A. F. (2019). fokus penelitiannya
Determinants for success in adalah seputar pembelajaran pendidikan
jasmani dan belajar gerak. Pendidikan
climbing: A systematic review.
sarjana yang ditempuh adalah S1
Journal of Exercise Science & Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Fitness, 17, 91-100. Universitas Negeri Malang serta
Schöffl, V. R., Hoffmann, G., & Küpper, Pendidikan terakhir adalah S2 Pendidikan
T. (2013). Acute Injury Risk and Olahraga Universitas Negeri Surabaya.
Severity in Indoor Climbing—A Dalam masyarakat penulis juga aktif
Prospective Analysis of 515,337 sebagai Pengurus KONI Kabupaten
Bangkalan dan Pengurus PERBASI
Indoor Climbing Wall Visits in 5
Kabupaten Bangkalan.
Years. Wilderness &
Environmental Medicine, 24, 187-
194.
Stien, N., Saeterbakken, A. H., Hermans,
E., Vereide, V. A., Olsen, E., &
Andersen, V. (2019). Comparison
of Climbing-Specific Strength and
Endurance Between Lead and
Boulder Climbers. PLOS ONE,
14(9), 1-13.
Valenzuela, P. L., Villa, P. d., & Ferragut,
C. (2015). Effect of Two Types of
Active Recovery on Fatigue and
Climbing Performance. Journal of
Fajar Hidayatullah : Analisis Kapasistas Fisik Atlet Federasi Panjat Tebing Indonesia Kabupaten
Bangkalan Tingkat Pelajar Sekolah Dasar Dan Sekolah Menengah
Halaman 11