Anda di halaman 1dari 33

STUDI KASUS

MANAJEMEN STRATEJIK BUKA

OLEH:
AYU SYARIFAH 134122005
MARIO KENT 134122011
ARIEF RAHMATULLAH 134122015
PROFIL PERUSAHAAN
BUKALAPAK
PT Bukalapak.com Tbk (ditulis Bukalapak) merupakan
salah satu perusahaan perdagangan elektronik
Indonesia.Mulanya perusahaan ini dibentuk oleh pemilik
brand shopping lokal melalui grup kepemilikannya yang
didirikanoleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan
Muhamad Fajrin Rasyid pada 2010. Bukalapak awalnya
merupakantoko daring yang memungkinkan para
pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk
merambah ke dunia maya. Perusahaan tersebut kini
telah melakukan ekspansi ke berbagai lini bisnis lain,
termasuk membantu meningkatkanpenjualan para
warung tradisional lewat layanan Mitra Bukalapak
VISION, MISION AND
CORE VALUES
Visi : "Menciptakan Ekonomi yang Adil Bagi Semua”

Misi : “Menciptakan ekonomi yang didukung teknologi dimana setiap


orang dari semua lapisan memilikipeluang yang sama dengan dukungan
platform daring dan luring Perseroan yang inovatif”.

Core Values :
Pengguna kami adalah pemangku kepentingan utama sehingga kami
ingin tumbuh bersama dengan mereka.
Kami peduli dengan kerja keras kami beserta hasilnya.
Kami sangat menghargai setiap data yang kami miliki.
Kami menerapkan kesederhanaan dalam solusi, pendekatan, dan mantra
kami
Kami ingin membangun komunitas dimana masing-masing individu
bersinar.
Berbagi kebahagiaan sama pentingnya dengan bekerja keras!
IFE
IFE
EFE
EFE
Dalam kesimpulan, BUKA merupakan perusahaan yang memiliki
peluang yang menjanjikan. Namun sayangnya, ketidaksiapan BUKA
dalam menghadapi berbagai tantangan membuat posisinya berada di
posisi yang kurang menguntungkan (weakness - threat). Hal ini
ditunjukkan dari arus kas operasional BUKA yang tetap merugi, berada
pada kuadran conservative-defensive, stage II (Growth) — stage IV
(decline). Ditambah lagi dengan faktor eksternal yang semakin tidak
menentu dałam menghadapi inflasi maupun resesi secara global.
Melalui strategi yang telah dianalisis, BUKA diharapkan mampu
menyusun dan memilih strategi yang akan dipilih secara hati - hati
kedepannya. Berdasarkan posisi tersebut, maka BUKA
direkomendasikan untuk menjalankan strategi berupa exit strategy
atau product development secara konservatif dan sangat berhati - hati.
1. Risiko ketidakpastian ekonomi global
BUKA mengelola risiko ketidakpastian ekonomi global dengan memonitor situasi
ekonomi secara hati-hati danmengambil langkah-langkah mitigasi yang sesuai, seperti
program penghematan biaya dan pengeluaran yang lebih efisien.

2. Risiko objektif industri e-commerce yang tidak lagi membakar uang, melainkan mulai
mencari profit.
Di tengah inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga serta ketidakpastian ekonomi, para
investor cenderungmengurangi investasi mereka di sektor teknologi. Tidak bisa dipungkiri
bahwa pertumbuhan e-commerce di Indonesia banyak disokong oleh investasi besar-
besaran yang datang dari berbagai negara seperti Tiongkok, Jepang, hingga Singapura.
Ketika ketidakpastian ekonomi seperti resesi terjadi, maka pendanaan pada startup dan e-
commerce dianggap sebagai investasi berisiko tinggi. Maka dari itu, diprediksi akan mulai
banyak investor yang lebih berhati- hati dan melakukan penghematan dengan investasi
rendah risiko seperti tabungan atau pun reksadana (susahmendapat pendanaan). Hal
inilah yang membuat banyak e-commerce mengubah tujuannya yang semula membakar
uang menjadi mencari profit. Mitigasi yang dapat dilakukan adalah perusahaan harus
mulai menjalankan strategi untuk mendapatkan keuntungan sehingga dapat menarik
investor.
3. Risiko persaingan
Dalam menghadapi risiko persaingan yang tinggi di industri e-commerce, BUKA
melakukan mitigasi mealuipemantauan pasar yang berkelanjutan, melakukan riset pasar,
product development, pemilihan segmen dan strategi pemasaran yang tepat sasaran,
pengelolaan biaya yang efisien serta peningkatan layanan kepada pelanggan.

4. Risiko terkait perlindungan informasi terhadap ancaman kejahatan dunia maya.


Hilangnya privasi (“pengguna transparan”), terorisme dunia maya, dan perang informasi
adalah istilah kunci yang menguraikan bahaya di tingkat masyarakat. Dalam kebanyakan
kasus, konsumen mengkhawatirkan keamanan data keuangan mereka saat bertransaksi
online, sementara perusahaan khawatir akan pelanggaran privasi karena memiliki
implikasi hukum yang serius. Dalam kondisi modern, perlindungan informasi sangat
penting untuk mencapai bisnis yang berkelanjutan di sektor e-commerce. Dengan
demikian, penerapan teknologi canggih untuk mitigasi risiko telah menjadi tugas penting,
selain itu digunakan berbagai fitur yang dimasukkan ke dalam strategi manajemen risiko
perusahaan untuk meningkatkan keamanan. Beberapa fitur tersebut antara lain:
Teknologi peningkatan privasi, tanda tangan digital, teknologi enkripsi, amplop digital.

Anda mungkin juga menyukai