Anda di halaman 1dari 5

1 AKTUALISASI AKHLAK DALAM KEHIDUPAN

2 PendahuluanKemajuan masyarakat, bangsa & negara banyak di tentukan oleh akhlak yang berkembang.
Akhlak karimah menentukan kemajuan manusia yang kehilangan dimensi kemanusiaan.

3 Pengertian Akhlak, Etika, & Moral


sifat hati (kondisi hati) bisa baik bisa buruk yang tercemin dalam perilaku.Etikatatanan perilaku
berdasarkan sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu.Moralperilaku yang sesuai dengan tindakan yang
dapat diterima meliputi kesatuan sosial atau lingkungan tertentu

4 Karakteristik Akhlak & Etika Islam


Moral yang beralasan (argumentatif) dan dapat dipahamiMoral UniversalKesesuaian dengan
FitrahMemperhatikan RealitaMoral PositifKomprehensifitasTawazun (Keseimbangan)

5 Faktor pembentuk Akhlak Manusia


1. Instink (Naluri)2. Keturunan3. ‘Azam4. Suara Batin (dlamir)5. Kebiasaan6. Lingkungan

6 Instink (Naluri) Dibawa sejak lahir, pembawaan asli.


Dapat menjerumuskan seseorang pada kehinaan bila salah menyalurkannya, dapat mengangkat ketingkat
kemuliaan jika disalurkan dengan benarNaluri yang ada pada manusia :1. naluri makan2. naluri berjodoh3.
naluri keibu-bapakan4. naluri berjuang5. naluri ber-Tuhan

7 KeturunanManusia mendapatkan warisan fisik & mental, dari sifat-sifat umum sampai pada sifat khusus
yg dapat dikemukakan :Turunan beberapa sifat & pembawaan bersamaanSifat kemanusiaan yang umum
menurunkan sifat pada keturunannyaDari skop rumpun, bangsa, suku & keluaraga

8 ‘AzamKemauan keras menggerakkan manusia berbuat dengan sungguh-sungguhKelemahan


kehendakKehendak yang kuat tetapi salah arah

9 Suara BatinSuatu kekuatan yang sewaktu-waktu memberikan peringatan (isyarat) jika tingkah laku
manusia berada diambang bahaya dan keburukan.

10 KebiasaanPerbuatan yang selalu diulang-ulang sehingga menjadi mudah dikerjakan.Contoh :Bangun


tengah malam mengerjakan sholat tahajjudPeminum WiskiMerokok

11 Lingkungan Lingkungan alam


contoh : masyarakat yang berdiam dipantai mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayanb. Lingkungan
pergaulancontoh : orang yang pikirannya tajam dapat bekerja lebih banyak sedangkan yang lemah
kesanggupannya menjadi berkurang

12 Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan


Akhlak kepada lingkunganAkhlak kepada manusiaAkhlak kepada AllahAktualisasi Akhlak dalam
Kehidupan

13 Akhlak kepada AllahAkhlak yang baik kepada Allah berucap dan bertingkah laku yang terpuji
terhadap Allah SWT.Contoh :Beribadah kepada AllahBerdzikir kepada AllahBerdoa kepada AllahTawakal
kepada AllahTawaduk kepada Allah

14 Akhlak kepada manusia Akhlak kepada diri sendiri 1. Bersabar


2. Bersyukur3. TawadukAkhlak kepada ibu bapakAkhlak kepada keluaraga
SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM

2 Pengertian Sumber Hukum Islam:


Asal pengambilan hukum Islam.Dalil hukum Islam.Pokok hukum Islam.Dasar hukum Islam.

3 Dasar Hukum: Al-Qur’an Surat An-Nisa’ (4) ayat 59.


Perintah untuk ta’at kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri.2. Hadits riwayat Mu’adz bin Jabal.

4 Akal pikiran atau arra’yu adalah pendapat yang memenuhi syarat untuk menentukan nilai dan
norma(kaidah) pengukur tingkah-laku manusia dalam segala bidang hidup dan kehidupan.

5 Kesimpulan hadits Mu’adz bin Jabal:


Al-Qur’an adalah kitab hukum yang memuat kaidah-kaidah hukum fundamental yang harus dikaji lebih
lanjut oleh pemikiran manusia.Sunnah Nabi Muhammad SAW dalam urusan muamalah pada umumnya
hanya mengandung kaidah-kaidah umum.Hukum Islam dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah perlu dikaji dan
dirinci lebih lanjut.Hakim tidak boleh menolak untuk menyelesaikan suatu masalah atau sengketa dengan
alasan hukumnya belum ada.

6 SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM


Al-Qur’anAs-SunnahAkal Pikiran (ra’yu) manusia yang memenuhi syarat untuk berijtihad

7 Menurut imam Syafi’i (Muhammad Idris As-Syafi’i) SHI ada empat:


1. Al-Qur’an.2. As-Sunnah.3. Ijma’.4. Qiyas.

8 Beberapa Metode Ijtihad:


A. Ijma’.B. Qiyas.C. Istidal.D. Al-Masalih Al-Mursalah.E. Istihsan.F. Istishab.G. ‘Urf.

9 AL-QUR’ANAl-Qur’an adalah kitab suci yang memuat wahyu (firman) Allah, Tuhan Yang Maha Esa,
asli seperti yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya sedikit
demi sedikit selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, mula-mula di Mekkah kemudian di Madinah untuk menjadi
pedoman atau petunjuk bagi ummat manusia dalam hidup dan kehidupannya mencapai kesejahteraan di
dunia ini dan kebahagiaan di akhirat kelak.

10 AL-QUR’AN Sumber Hukum Islam Pertama dan Utama


Wahyu Allah yang disampaikan melalui malaikat Jibril kepada Nabi MuhammadAsliDiturunkan sedikit
demi sedikit selama 22 tahun 2 bulan 22 hari di Makkah dan MadinahSebagai pedoman atau petunjuk bagi
ummat manusia dalam hidup dan kehidupannya mencapai kesejahteraan di dunia ini dan kebahagiaan di
akhirat.

11 Perkataan al-Qur’an berasal dari kata kerja qara-a, artinya (dia telah) membaca. Kata kerja qara-a ini
berubah menjadi kata kerja suruhan iqra’ artinya bacalah, berubah lagi menjadi kata benda
qur’an.Pengetahuan yang terkandung di dalam al-Qur’an hanyalah benih-benih atau prinsip-prinsipnya
saja. Kitab induk yang memuat pokok-pokok ketetapan Allah.Menurut Sayyid Husein Nasr, al-Qur’an
mempunyaitiga petunjuk bagi manusia :Ajaran yang memberi pengetahuan metafisika tentang Tuhan,
kosmologi dan pembahasan tentang kehidupan akhirat.Al-Qur’an berisi petunjuk yang menyerupai sejarah
manusia, rakyat biasa, raja-raja, orang-orang suci, para nabi sepanjang zaman dan segala cobaan yang
menimpa mereka.

12 Al-Qur’an berisi sesuatu yang sulit untuk dijelaskan dalam bahasa biasa. Ayat al-Qur’an, karena
berasal dari firman Tuhan, mengandung kekuatan yang berbeda dari apa yang dapat kita pelajari secara
rasional.Al-Qur’an mengandung berbagai tingkat arti, karena ituorang harus dipersiapkan agar dapat
memahami artial-Qur’an secara baik dan benar. Manusia menemukanarti al-Qur’an yang jelas melalui
pengkajian terhadaphal yang secara implisit (tersirat) terdapat didalamnya.
13 Pada garis-garis besarnya al-Qur’an memuat soal-soal yang berkenaan dengan (1) akidah, (2) syari’ah
baik (a) ibadah maupun (b) muamalah, (3) akhlak dalam semua ruang lingkupnya, (4) kisah-kisah ummat
manusia di masa lalu, (5) berita-berita tentang zaman yang akan datang, (6) benih atau prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan, dasar-dasar hukum atau hukum-hukum dasar yang berlaku bagi alam semesta, termasuk
manusia di dalamnya.

14 Menurut pandangan Abdul Wahab Khallaf, hukum-hukum yang terkandung dalam al-Qur’an
adalah:
1. Hukum-hukum i’tiqadiyah yaitu hukum-hukum yang berkaitan dengan kewajiban para subyek hukum
untuk mempercayai Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari pembalasan,
kada dan kadar.2. Hukum-hukum akhlak yaitu hukum-hukum Allah yang berhubungan dengan kewajiban
seorang subyek hukum untuk menghiasi dirinya dengan sifat-sifat keutamaan dan menjauhkan diri dari
sifat-sifat yang tercela.

15 3. Hukum-hukum amaliyah yakni hukum-hukum yang bersangkutan dengan perkataan, perbuatan,


perjanjian dan hubungan kerja sama antar sesama manusia. Macam hukum yang ketiga ini dibagi lagi
kedalam dua jenis yaitu :(a) Hukum ibadah yakni hukum yang mengatur hubungan antara manusia dengan
Allah dalam mendirikan shalat, melaksanakan ibadah puasa, mengeluarkan zakat dan melakukan ibadah
haji(b) Hukum-hukum muamalah.

16 Konsep hukum menurut al-Qur’an adalah all comprehensive : meliputi segala-galanya sesuai dengan
sifat Penciptanya yaitu Allah Penguasa alam semesta yang menguasai semuanya.Hukum, menurut konsep
al-Qur’an, tidak dapat diceraipisahkan dengan iman, akhlak. Hal ini mempertebal ketaatan dan kepatuhan
hukum seseorang. Orang yang beriman, yang yakin bahwa segala gerak-gerik dan tingkah lakunya dicatat
oleh malaikat dan akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak dalam mahkamah yang dipimpin oleh
Hakim Yang Maha Adil. Orang yang bermoral atau berakhlak, ia tidak mau berdusta, karena ia percaya
bahwa sikapnya itu melanggar “hukum” atau ketetapan Allah mengenai akhlak manusia yang baik.

17 Menurut Abdul Wahab Khallaf, ayat-ayat hukum sangat sedikit dalam al-Quran. Mengenai ibadah
berjumlah 140 sedang ayat-ayat hukum mengenai muamalah berjumlah 228. Jumlah seluruh ayat-ayat
hukum itu, menurut penelitian beliau, 368 atau lebih kurang 5-6 atau 6,8% saja. Yang benar-benar
mengatur hubungan antara manusia dengan manusia dalam masyarakat sekitar 3% dari seluruh ayat-ayat
al-Qur’an.Ayat-ayat al-Qur’an yang berhubungan dengan ibadah sifatnya ta’abudy (harus diikuti seperti
apa adanya). Hukum keluarga, hukum tata negara (10 ayat) dan hukum internasional (25 ayat).Hukum-
hukum perdata (70 ayat), pidana (30 ayat), tata negara (10 ayat), internasional (25 ayat), ekonomi
keuangan (10 ayat) dan hukum acara (13 ayat), sedikit yang rinci karena kaidah-kaidah hukum
fundamental itu bersifat “terbuka” dan taaqully.

18 Surat an-Nisa (4) ayat 12 contoh ayat yang bersifat Qath’i (jelas artinya), nas al-Qur’an yang zhanni
arti atau pengertian lebih dari satu, contoh : surat al-Baqarah (2) ayat 228.Terdapat beberapa ciri
(perbedaan) antara ayat al-Qur’an yang turun di Mekah dan di Madinah :Ayat-ayat yang turun di Mekkah
didahului dengan ya ayyuhan nas (hai manusia), sedang ayat-ayat yang turun di Madinah didahului dengan
kata-kata ya ayyuhal lazi na amanu (hai orang-orang yang beriman);Ayat turun di Mekah sekarang
terdapat di bag belakang al-Qur’an, ayat yg turun di Madinah,di bagian depan al-Qur’an;

19 3. Ayat yg turun di Mekah kalimatnya pendek, penuh dgn sajak-sajak, irama kata yg kuat sekali, ayat
yg turun di Madinah kalimat panjang dan bahasa tenang, dlm bahasa hukum.4. Ayat yang turun di Mekah
umumnya berisi soal iman, keesaan Tuhan, hari kiamat dan akhlak, ayat yang turun di Madinah memuat
soal hukum, sospol dan soal kemasyarakatan

20 Tentang jumlah ayat ada perbedaan


Tentang jumlah ayat ada perbedaan. Surah pertama disebut al-Fatihah (Pembukaan), surat ke-114 terakhir
= penutup adalah surat an-Nas (Manusia). Al-Qur’an tidak disusun secara kronologis. Lima ayat pertama
yang diturunkan di gua Hira’ pada malam 17 Ramadhan atau pada malam Nuzulul Qur’an ketika Nabi
Muhammad berusia tahun, sekarang terletak di surat al-’Alaq (96):1-5. Ayat terakhir yang diturunkan di
padang Arafah, ketika Nabi Muhammad berusia 63 tahun pada tanggal 9 Zulhijjah tahun ke-10 Hijrah, kini
terletak di surat al-Maidah (5) : 3.Ketika Nabi berumur 40 tahun, tanggal 17 Ramadhan bertepatan dengan
6 Agustus 610 M, surat al-’Alaq atau surat al-Iqra’ (96). Al-Qur’an yang pertama itu disebut Nuzl al-
Qur’an artinya turunnya al-Qur’an.

21 Wahyu yang terakhir yang disampaikan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad kini terdapat dalam
al-Qur’an surat al-Maidah (5) ayat 3, ketika Nabi berumur 63 tahun, waktu sedang wukuf di Arafah tatkala
melakukan Haji Wada’ pada tanggal 9 Zulhijjah tahun X Hijriah, bertepatan pada tanggal 7 Maret 632 M.
antara wahyu pertama sampai dengan wahyu terakhir, berlalu waktu, selama lebih kurang, seperti telah
disebutkan di atas, 23 tahun lamanya atau tepatnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.Wahyu yang
disampaikan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur, sedikit demi sedikit itu, disusun tidak
menurut urutan turunnya, dilakukan oleh Nabi Muhammad sendiri atas petunjuk Allah yang disampaikan
kepada Beliau melalui malaikat Jibril.

22 Kenyataan itu ditambah lagi dengan jaminan Allah sendiri yang menyatakan bahwa Dialah yang
menurunkan al-Qur’an dan Dia pulalah yang memeliharanya (Q.s. al-Hijr (15): 9), menyebabkan al-Qur’an
tetap asli.Penulisan Al-Qur’an sudah dimulai sejak turunnya ayat oleh para penulis yang berjumlah 40
orang yang ditulis pada tulang2 unta, kulit binatang dan pelepah kurma di hadapan Nabi sendiri. Setelah
nabi wafat, di masa Khalifah Abu Bakar disatukan dalam satu “mushaf” dan disimpan oleh Hafsah. Pada
masa Khalifah Umar penulisan mushaf diberikan tanda baca. Baru pada masa Khalifah Usman bin Affan
dibentuk Panitia yang dipimpin Zaid ibn Tsabit untuk menyalin suhuf (lembaran-lembaran) al-Qur’an tsb
ke dalam beberapa naskah untuk dijadikan Qur’an standar di daerah-daerah yang telah memeluk agama
Islam. Panitia ini dapat menyelesaikan tugasnya pada tahun 25 H.

23 Tafsir al-Qur’an dalam bahasa Arab yang banyak dipakai di tanah air kita dapat disebut misalnya tafsir
Jalalain.Al-Qur’an juga diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Holy Qur’an, karya A. Yusuf Ali. Kini
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

24 Pembagian Al-Qu’ran dalam Juz

25 AS-SUNNAH

26 As-Sunnah atau al-Hadits


As-Sunnah atau al-Hadits adalah sumber hukum Islam kedua setelah al-Qur’an berupa perkataan (sunnah
qauliyah), perbuatan (sunnah fi’liyah) dan sikap diam (sunnah taqririyah atau sunnah sukutiyah)
Rasulullah yang tercatat (sekarang) dalam kitab-kitab hadis.Kitab-kitab hadis, baik di kalangan Sunni
maupun Syi’ah, adalah sumber pengetahuan yang monumental tentang Islam, yang sekaligus menjadi alat
penafsir dan bagian yang komplementer terhadap al-Qur’an. Sunnah pertanyaan yang berhubungan dengan
metafisika, kosmologi, eskatologi (masa yang akan-akhirat) dan kehidupan spiritual.Melalui kitab-kitab
hadis, seorang muslim mengenal Nabi dan isi al-Qur’an. Tanpa as-Sunnah sebagian besar isi al-Qur’an
akan tersembunyi dari mata manusia.

27 Disamping pengertian hadits sebagai sumber hukum kedua di atas, tdpt jenis hadits yang lain yaitu
hadits Qudsi .Hadits Qudsi adalah hadits suci yang isinya berasal dari Tuhan, disampaikan dengan kata-
kata Nabi sendiri.Perkataan sunnah dapat mempunyai beberapa makna:dalam arti sunnatullah “hukum
alam” atau natural law.Istilah sunnah atau “sunat” dalam hubungannya denganal-ahkam al-
khamsah.Perkataan sunnah dalam ungkapan ahlus sunnah waljama’ah,Sunnah dalam arti beramal ibadah
sesuai dengan contohyang diberikan Nabi.

28 Dasar Hukum Dasar hukum bahwa sunnah Rasul adalah (menjadi) sumber
kedua hukum Islam :SyahadatainQ.S. An-Nisa’ (4) ayat (59)Q.S. Al-Imran (3) ayat (132)Q.S. An-Nisa’ (4)
ayat (80)Q.S. Al-Hasyr (59) ayat (7)Sunnah Rasul (Nabi) yang menyatakan: ”Apa yang diharamkan
Rasulullah, sama dengan apa yang diharamkan Allah” (Hadist riwayat Ahmad dan Hakim)
29 Kodifikasi HaditsDitulis sejak zaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Dinasti Umayyah pada
tahun 718 M (abad pertama Hijriyah).Disusun secara teratur dan sistematik pada masa pemerintahan
Khalifah Al-Mansyur dari dinasti Abbasiyyah tahun M (Abad ke 2 Hijriyah)Pembukuan hadits tersusun scr
sempurna pada abad ke 3 Hijriyah (ke 9 Masehi), dilakukan oleh para ahli yang mengkhususkan diri
mengkaji Sunnah Nabi dengan suatu sistem tersendiri.

30 Bagian Hadits1. Sanad:Sandaran utk menentukan kualitas suatu hadits, merupakan rangkaian orang-
orang yang menyampaikan sunnah secara lisan turun temurun dari generasi ke generasi.2. Matan
(Matn):Adalah materi atau isi sunnah.

31 Kategori Klasifikasi Hadits menurut Bukhori & Muslim


1. Kekuatan ingatan dan ketelitian Perawinya.2. Integritas pribadi orang yang
menyampaikannya.Dihubungkan dengan pribadi orang-orang yang menyampaikan hadis itu yakni harus
mempunyai watak yang terpuji, jujur, teliti, cermat dan kuat ingatannya.3. Tidak terputus mata rantai
penghubungnya dari agenerasi ke generasi.- Selain itu mata rantai rangkaian (nama) orang-orang yang
menyampaikan atau meriwayatkan hadis secara lisan turun-temurun haruslah tidak terputus-putus dari
generasi ke generasi. Orang yang segenarasi (seangkatan) dengan Nabi disebut para sahabat, angkatan
kedua dinamai tabi’in (Pengikut), angkatan ketiga disebut tabi’ tabi’in (pengikut dari pengikut). Hadis
yang diriwayatkan oleh tabi’in saja misalnya, tidak akan diterima (oleh Bukhari) karena mata rantai orang
yang meriwayatkan hadis itu terputus satu angkatan.4. Tidak terdapat cacat mengenai isinya.5. Tidak
janggal dilihat dari susunan bahasanya.

32 Penggolongan Hadits Menurut Jumlah Perawi


Jumlah (sedikit atau banyaknya) orang yang meriwayatkan Sunnah Nabi itu, mulai dari Rasulullah sampai
pada para peneliti yang mengumpulkannya, sunnah yang disebut juga hadis itu dibagi tiga yaitu :(1)
sunnah atau hadis mutawatir,(2) sunnah atau hadis masyhur dan(3) sunnah atau hadis ahad.

33 Penggolongan Menurut Kualitas


Penggolongan menurut kualitas dan integritas pribadi orang yang meriwayatkan, dapat dibagi dalam 3
kategori:1. Sahih2. Hasan3. Da’if

Anda mungkin juga menyukai