Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aisyah Nur Afifah

Kelas : B

NIM : 2100013081

TUGAS ANALISIS KASUS

(Pengantar Psikodiagnostik)

Analisis Kasus 1.

Maslow menjelaskan bahwa manusia memiliki beberapa kebutuhan diantaranya kebutuhan


fisiologis, rasa aman, kasih sayang, penghargaan dan aktualisasi diri. Seperti pada kasus 1, yang
harus dilakukan oleh Bima jika menghadapi kondisi tersebut yaitu :

1. Memenuhi kebutuhan fisiologisnya, seperti memberinya air minum, permen, dan sebagainya,
agar anak dapat bersemangat kembali untuk mengikuti instruksi tesnya.
2. Memenuhi kebutuhan rasa aman, seperti mencoba memahami perasaan anak. Cobalah
tenangkan anak agar rasa aman terpupuk dalam diri dan perlahan memulihkan anak dari
perasaan negatif yang ada, serta menjaga kestabilan emosinya.
3. Memenuhi kebutuhan akan rasa sayang, seperti menyambutnya dengan keramahan dan
menyambutnya dengan wajah yang ceria atau memberinya humor/sedikit lelucon pada anak.
4. Memenuhi kebutuhan penghargaan, seperti adanya apresiasi dan pujian "wah hebat sekali",
"anak pintar", dan lain-lain.
5. Memenuhi kebutuhan aktualisasi diri, seperti adanya keinginan untuk menjadikan testee
beraktualisasi diri serta kooperatif dalam menjalani testnya.

Analisis kasus 2.

Menurut saya perilaku Vina sebaiknya tetap menjaga kerahasian masalah yang dihadapi testee.
Tertera pada kode etik pasal 2, prinsip A : Penghormatan pada harkat martabat manusia, (2)
Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi menghormati martabat setiap orang serta hak-hak individu
akan keleluasaan pribadi, kerahasiaan dan pilihan pribadi seseorang. Selanjutnya, berdasarkan
pasal 24B yang berisi Dapat didiskusikan hanya dengan orang-orang atau pihak yang secara
langsung berwenang atas diri pengguna layanan psikologi.
Vina senantiasa menghargai dan menghormati harkat maupun martabat manusia,
menjunjung tinggi terpeliharanya hak-hak asasi manusia serta menaati kode etik psikologi.
Dengan mentaati atau mengikuti semua etika dalam melakukan pengukuran atau penelitian
psikologi, maka seorang peneliti sudah melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik. Semua
etika yang diatur pada dasarnya adalah untuk menjaga hak dan kewajiban dari peneliti itu
sendiri atau objek yang ditelitinya.
Analisis kasus 3.

Menurut saya, tindakan yang dilakukan oleh Sari itu tidak tepat. Laporan hasil praktikum itu bersifat
rahasia hanya boleh diketahui oleh pelaku percobaan dan pihak laboratorium. Walaupun Sari masih
sebagai mahasiswi yang melakukan praktikum, seharusnya Sari tetap menjaga kerahasian hasil laporan
praktikumnya sesuai kode etik. Yang tertera pada kode etik bab 5 (KERAHASIAAN REKAM dan HASIL
PEMERIKSAAN PSIKOLOGI) pasal 23C mengenai Psikolog dan atau Ilmuwan Psikologi menjaga
kerahasiaan klien dalam hal pencatatan, penyimpanan, pemindahan, dan pemusnahan catatan/data di
bawah pengawasannya. Selanjutnya, pasal 24C berisi Dapat dikomunikasikan dengan bijaksana secara
lisan atau tertulis kepada pihak ketiga hanya bila pemberitahuan ini diperlukan untuk kepentingan
pengguna layanan psikologi, profesi, dan akademisi. Dalam kondisi tersebut indentitas orang yang
menjalani pemeriksaan psikologi tetap dijaga kerahasiaannya.

Dapat disimpulkan bahwa tindakan Sari tidak tepat, Sari hanya boleh memberikan informasi dengan
pihak yang berwenang saja dan tidak boleh memberikan informasi terhadap orang yang tidak ada
hubungannya dengan pihak berwenang. Apalagi sampai diunggah di sosial media yang dimana terdapat
banyak orang yang melihatnya, walaupun Sari tidak memperlihatkan identitas OP, tetap saja laporan
hasil praktikum bersifat rahasia dan tidak pantas untuk diunggah di sosial medianya.

Analisis kasus 4.

Sakti seharusnya dapat mengamati terlebih dahulu orang tersebut lebih detai. Jika orang tersebut masih
berperilaku aneh Sakti dapat menegurnya secara sopan agar tidak menyinggung perasaannya dan tidak
menggangu peserta lain. Apabila orang tersebut menghiraukan teguran Sakti, dan orang tersebut
mengganggu peserta lain. Sakti memberitahu kepada atasannya, apakah orang tersebut boleh
dikeluarkan dari ruangannya atau tidak dan segera memanggil satpam agar tetap tertib pelaksanaan
psikotestnya.

Anda mungkin juga menyukai