Anda di halaman 1dari 2

Si Gerilyawan dari Polongbangkeng

Siapa nama pahlawan dari Sulawesi Selatan yang kamu kenal? Sultan Hasanuddin? Iya. Sultan
Hasanuddin adalah salah satu pahlawan dari Sulawesi Selatan. Ayam Jantan dari Timur. Ya,
itulah gelarnya yang diberikan oleh penjajah. Sultan Hasanuddin adalah sosok pemberani yang
ditakuti oleh Penjajah. Tapi, apa hanya Sultan Hasanuddin yang kamu kenal sebagai Pahlawan
dari Sulawesi Selatan? Sultan Hasanuddin. Wait…wait… wait…. Artikel ini tidak akan
mengangkat tentang kisah Sultan Hasanuddin. Di Sulawesi Selatan, banyak loh pahlawan yang
perlu kamu kenal. Seorang tokoh rupawan yang juga gagah berani dalam mempertahankan
kemerdekaan Republik Indonesia. Tokoh yang popular karena kepandainnya bersembunyi.
Tetap, lanjutkan membacamu ya 
Apa sobat Damai tahu jika pahlawan yang fenomenal karena kemampuannya ber-gerilya bukan
hanya Jenderal Soedirman? Dari tanah Sulawesi Selatan juga ada loh. Kalau aku, hanya
panadai ber-gerilya dari dalamnya perasanku padamu yang telah lama, kupendam sendiri 
Ah, garing sekali aku. Ayo lebih serius dengan tetap membaca ke paragraph berikutnya.
Sebelum kita ber-taaruf dengan Sang Tokoh pahalwan dari Tanah Parannuku’ kabupaten
Takalar. Ayo kita pahami dulu pengertian kata Pahlawan. Definisi kata pahlawan pada Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya
dalam membelala kebenaran; pejuang yang gagah berani. Nah sudah paham dong, apa itu
definisi pahlawan. Lalu pahlawan nasional itu apa ya? Diakses dari Indonesia.go.id Pahlawan
nasional itu adalah gelar yang diberikan kepada warga Negara Indonesia atau seseorang yang
berjuang melawan penjajahan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang gugur atau
meninggal dunia demi membela bangsa dan Negara, atau semasa hidupnya melakukan
tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi
pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia. Gelar Pahlawan
Nasional, diberikan oleh presiden kepada mereka yang telah gugur atau meninggal dunia atas
perjuangan, pengabdian, darmabakti, dan karya yang biasa kepada bangsa dan negara.
Pahlawan yang juga pandai bergerilya dari ranah Sulawesi Selatan, yakni Ranggong Daeng
Romo. Ranggong Daeng Romo, dilahirkan pada Bulan Januari, di tahun 1915. Beliau dilahirkan
di sebuah kampung di Kabupaten Takalar. Tepatnya, dari Desa Maradekaya, kecematan
Polongbangkeng, Takalar Sulwesei Selatan. Saat ini dikenal dengan dengan Kecamatan
Pattallasssang.
Ranggong Daeng Romo adalah anak dari, Manngulakbe Daeng Makkiok, Gallarrang
Mocokomba. Ibunya bernama, Bate Daeng Jimo. Ranggong Daeng Romo, menghabiskan
masa kecilnya dengan bersekolah di pesantren, yang berada di daerah Cikoang. Beranjak
remaja, dia terdaftar sebagai peserta didik di Hollandsch Indisch School (HIS), tamat pada
Tahun 1929. Dia juga bersekolah di Taman Siswa, dan tamat pada Tahun 1932.
Ranggong Daeng Romo sempat bekerja sebagai pegawai untuk rezim militer Jepang dalam
urusan pertanian. Adanya bangsa Belanda yang kembali datang ke Indoensia, menggerakkan
hati Ranggong Daeng Romo untuk membuat suatu perhimpunan yang bernama, Gerakan Muda
Bajeng. Lalu, pada 17 Juli 1946, Ranggong Daeng Romo mendirikan suatu gabungan
organisasi pergolakan yang bernama, Laskar Pemberontak Indonesia Sulawesi (LAPRIS).
Ranggong Daeng Romo bersama anggota LAPRIS lainnya menjadi tokoh gerilyawan Sulawesi
Selatan, selama masa reolusi kemerdekaan atau pada Tahun 1945-1949. Ranggong Daeng
Romo wafat, pada Tahun 1947 tanggal 27 Februari, saat memimpn LAPRIS mengerang tangsi
militer Belanda di Selatan Makassar. pada tanggal 3 November 2001, Ranggong Daeng Romo
dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai