Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi

Lokasi Penelitian berada di Sekolah Tinggi Teknologi Dumai, yang

beralamatkan di Jl. Utama Karya, Bukit Batrem, Kecamatan Dumai Timur, Kota

Dumai, Riau 28826.

Gambar 3.1 Lokasi Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Sumber : Google Maps

3.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Studi analisa

perbandingan agregat kasar dengan campuran HCL.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa tahap dalam pengumpulan data yang diperlukan yaitu :

23
1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dimaksudkan adalah untuk mempermudah jalannya

suatu penelitian seperti, pengujian laboratorium, pengumpulan data, analisis dan

penyusunan laporan.

Tahap ini meliputi :

a. Studi Pustaka

Studi pustaka dimaksudkan untuk memberikan arah dan wawasan

sehingga mempermudah dalam penyusunan data, analisis maupun dalam

penyusunan hasil penelitian.

b. Pembuatan Proposal

Pembuatan Proposal dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara

teknis mengenai tujuan, rencana serta langkah - langkah yang akan diambil dalam

pelaksanaan penelitian.

2. Pengumpulan Data

Data yang didapat merupakan data sekunder yang didapat dari penelitian

yaitu dengan terjun kelapangan untuk menganalisis perbandingan agregat kasar

dengan campuran HCL.

3. Analisis data

Setelah pengumpulan data yang mana dilakukan pengujian dilaboratorium

dilanjutkan dengan menganalisa data yang diperoleh dari pengujian dengan

menggunakan parameter yang telah ditentukan untuk menghasilkan data yang

diinginkan.

24
3.4. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan untuk penelitian “Analisis Kuat Tekan

Beton Menggunakan Agregat Kasar Dengan Rendaman HCL Untuk Mutu Beton

K – 250” yaitu:

1. Alat

a) Mesin kuat tekan (concrete compression test)

Untuk mengetahui berapa kekuatan beton (kubus) tersebut, maka akan

menggunakan alat seperti pada gambar 3.4.1

Gambar 3.4.1 Mesin kuat tekan (concrete compression test)


Sumber : Penulis, 2023

b) Mesin Loss Angeless

Mesin loss angeles untuk mengetahui keausan / abrasi agregat kasar.

25
Gambar 3.4.2 Mesin loss angeles
Sumber : Penulis, 2023

c) Oven

Oven bertujuan untuk mengeringkan agregat kasar, agregat halus, dengan

maksimal waktu 1x24 jam.

Gambar 3.4.3 Oven


Sumber : Penulis, 2023

26
d) Mesin Shieve Shaker

Analisa saringan bertujuan untuk penentuan persentase berat butiran

agregat yang lolos dari satu set saringan.

Gambar 3.4.4 Mesin Shieve Shaker


Sumber : Penulis, 2023

e) Mesin Mixer

Mixer sebagai adukan campuran beton yang terdiri dari agregat halus,

agregat kasar, semen dan bahan tambahan campuran.

Gambar 3.4.5 Mesin Mixer


Sumber : Penulis, 2023

27
2. Bahan

a. Agregat Halus

Agregat halus adalah suatu bahan pengisi untuk campuran beton yang

memiliki ukuran butiran kurang dari 5 mm atau lolos saringan no.4 dan tertahan

pada saringan no.200.

Gambar 3.4.6 Agregat Halus


Sumber : Penulis, 2023

b. Agregat Kasar

Agregat kasar adalah batuan yang mempunyai ukuran butir antara 5 mm

sampai 40 mm

Gambar 3.4.7 Agregat Kasar


Sumber : Penulis, 2023

28
c. Semen

Semen merupakan suatu perekat yang memberikan perkerasan terhadap

material campuran lain menjadi suatu bentuk yang tahan lama dan kaku.

Gambar 3.4.8 Semen


Sumber : Penulis, 2023

d. Air

Air sangat dibutuhkan dalam membuat campuran beton, sebagai pengikat

campuran agregat kasar, agregat halus dan semen agar memudahkan pencetakan.

Gambar 3.4.9 Air


Sumber : Penulis, 2023

29
3.5. Bagan Alir

Mulai

Persiapan
Material

Spesifikasi Tenik

Pemeriksaan Material Data / Tabel

Mix Design K -250

Pembuatan benda uji kubus

Sampel kubus yang tidak Sampel kubus yang menggunakan


menggunakan cairan HCL cairan HCL
- 7 hari : 3 sampel - 7 hari : 3 sampel
- 14 hari : 3 sampel - 14 hari : 3 sampel
- 28 hari : 3 sampel - 28 hari : 3 sampel

Trial Mix

Tidak
K - 250
Iya
Analisis Data

Selesai

Gambar 3.2 Diagram alir


Sumber : Penulis, 2023

30

Anda mungkin juga menyukai