Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN KOHESVITAS DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA PRIA DEWASA

AWAL ANGGOTA KLUB MOBIL

Intaglia Harsanti1
Idhar Maulana2

1,2
Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No 100, Depok, 16424, Jawa Barat
intaglia_psi@staff.gunadarma.ac.id

Abstrak

Kepercayaan diri merupakan keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku sesuai dengan
yang diharapkan. Banyak cara dilakukan individu untuk meningkatkan kepercayaan diri
salah satunya dengan bergabung dalam klub mobil. Ketika individu tergabung dalam
kelompok, maka rasa memiliki dan menjadi bagian dalam suatu komunitas tersebut
menambah kepercayaan diri. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
meneliti hubungan kohesivitas dengan kepercayaan diri pada pria dewasa awal anggota
klub mobil. Sampel penelitian ini berjumlah 80 orang. Berdasarkan hasil uji hipotesis,
diketahui nilai koefisien korelasi sebesar r = 0,358 (p < 0,05). Hasil tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis terbukti, bahwa ada hubungan positif signifikan antara
kohesivitas dengan kepercayaan diri pada pria dewasa awal anggota klub mobil.

Kata Kunci: Kohesivitas, kepercayaan diri, pria dewasa awal, klub mobil

COHESION AND SELF CONFIDENCE IN ADULT MALE CAR CLUB MEMBER

Abstract

Self-confidence is someone’s belief to behave as many people expected. Many efforts


committed by someone to enhance the self-confidence, and one of the effort is joining the car
club. When join the club, the self of belonging to the community increasing the self-
confidence. The aim of this research is to measure correlation of cohesion and self-
confidence in adult male car club member. The participants of the research is 80 adult males.
The result shows that the correlation score is r = 0.358 (p <.05). This finding show the
positive and significant correlation between cohesion and self-confidence in adult male car
club member.

Keywords: Cohesion, Self-confidence, Adult male, Car club

PENDAHULUAN bul akibat pemenuhan yang kurang ter-


penuhi akan mengakibatkan kecemasan
Perkembangan zaman yang semakin dalam bersosialisasi dan kurangnya keper-
pesat ini setiap manusia dituntut untuk cayaan diri terhadap diri sendiri, oleh
memenuhi kebutuhannya, dari sandang, karena itu setiap orang dituntut untuk
pangan, dan papan. Kesulitan yang tim- siap berkompetisi dalam memenuhi kebu-

Jurnal Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2015 25


tuhan hidup. Masa dewasa merupakan masa mampuan keuangan mereka dapat mem-
peralihan dari masa ketergantungan ke masa beli sesuatu yang mereka inginkan dengan
mandiri, baik dari segi ekonomi, kebebasan mudah. Selain itu juga banyaknya harga
menentukan diri sendiri, dan pandangan mobil yang relatif murah sehingga banyak
tentang masa depan sudah lebih realistis, mobil dilihat, kreativitas yang dibuat oleh
pada masa ini, penentuan relasi sangat kalangan kelas menengah keatas, mereka
memegang peranan. Menurut Havighurst membentuk suatu wadah penggemar atau
(dalam Monks, Knoers dan Haditono, pecinta mobil atau sering disebut dengan
2001) tugas perkembangan dewasa awal klub mobil.
adalah menikah atau membangun suatu Seperti yang telah kita ketahui banyak
keluarga, mengelola rumah tangga, mendi- sekali klub yang bermunculan di Indonesia,
dik atau mengasuh anak, memikul tang- diantaranya adalah klub motor, mobil, pe-
gung jawab sebagai warga negara, mem- cinta lingkungan, klub sepeda fixi, klub
buat hubungan dengan suatu kelompok fans sepakbola, dan lain-lain. Peneliti di-
sosial tertentu, dan melakukan suatu peker- sini mengkhususkan penelitian mengenai
jaan. klub mobil dikarenakan klub mobil memiliki
Dewasa awal merupakan masa per- keunikan sendiri. Indonesia memiliki banyak
mulaan dimana seseorang mulai menjalin sekali klub mobil yang ada seperti Toyota
hubungan secara intim dengan lawan Kijang Club Indonesia (TKCI) , Karimun
jenisnya. Hurlock (1993) dalam hal ini Club Indonesia (KCI), Jazz Club Indonesia
telah mengemukakan beberapa karakteris- (JCI), dan lain – lain. Bentuk kegiatan klub
tik dewasa awal dan pada salah satu mobil yang telah dilakukan oleh salah satu
intinya dikatakan bahwa dewasa awal klub mobil di Indonesia adalah Indonesian
merupakan suatu masa penyesuaian diri Mitshubisi Owners Club (IDMOC) yaitu
dengan cara hidup baru dan memanfaatkan mempererat persaudaraan di dalam orga-
kebebasan yang diperolehnya. Dalam nisasi dengan mengadakan kegiatan-kegia-
interaksinya dewasa awal harus membuat tan, baik rutin maupun insidentil. Diantara-
hubungan dengan kelompok sosial sesuai nya temu rutin mingguan, Gathering Nasi-
dengan pendapat Havighurst yang menge- onal, Gathering daerah, workshop. Con-
mukakan bahwa, masa dewasa awal tinuously Sharing Knowledge kepada para
ditandai juga dengan membentuk kelom- anggotanya. Bakti sosial ke panti asuhan,
pok-kelompok yang sesuai dengan nilai- panti werdha, korban bencana alam, berga-
nilai yang dianutnya. Salah satu contohnya bung dalam Forum Komunikasi Klub dan
adalah membentuk ikatan sesuai dengan Komunitas (Saftari, 2011).
profesi dan keahlian. Banyak masyarakat yang memandang
Salah satu bentuk kelompok sosial yang klub mobil itu hanya untuk bergaya,
ada di dalam masyarakat adalah klub. Hal namun banyak hal positif yang terdapat di
tersebut senada dengan apa yang disam- dalam klub mobil, serta karena pada masa
paikan oleh Mulyana (2007) klub adalah dewasa biasanya sudah memiliki peng-
sekelompok orang yang berkumpul atau hasilan sendiri, dan klub mobil menjadi
hidup bersama untuk mencapai tujuan ter- salah satu pilihan yang tepat untuk meng-
tentu, dan mereka berbagi makna dan aplikasikan bakatnya terhadap bidang oto-
sikap, tanpa komunikasi tidak akan ada motif dan sehingga bisa terlihat kesuk-
komunitas. Seperti yang dikemukakan sesan seorang pria dewasa dengan memi-
oleh Nars (2011) yaitu mengulas berba- liki mobil maupun bergabung menjadi
gai pencapaian ekonomi Indonesia, salah anggota klub mobil. Oleh karena itu klub
satu pencapaian tersebut adalah muncul- mobil adalah salah satu bentuk kelompok
nya kelas menengah Indonesia yang mem- yang tepat untuk dewasa awal menjalani
belanjakan uangnya untuk bersenang- tugasnya dalam perkembangan masa dewasa
senang mengikuti keinginan karena ke- awal.

26 Harsanti, Maulana, Kohesivitas dan …


Banyak sekali kegiatan yang diseleng- dipengaruhi oleh jumlah dan pengu-atan
garakan oleh klub mobil, baik itu yang sikap positif yang bermutu diantara
dilaksanakan setiap hari, setiap pekan, anggota kelompok.
setiap bulan ataupun setiap tahun. Seperti Penguatan sikap positif diantara para
aktifitas rutin berkumpulnya anak-anak klub anggota kelompok tersebut sejalan dengan
mobil setiap malam minggu di jalanan, akti- pernyataan Johnson dan Johnson (1991)
vitas bakti sosial, penanaman pohon di jalan bahwa melalui kelompok dukungan sosial
raya, dan lain-lain. Aktivitas yang dilaku- orang akan berkurang kecemasannya se-
kan oleh anggota klub mobil ini meru- hingga ia akan mampu mengekspresikan
pakan suatu sarana perkenalan dan ber- diri sehingga selanjutnya ia akan mening-
bagi rasa diantara anggota dengan ber- katkan harga diri dan kepercayaan diri-
kumpul, saling bercerita, berbagi ilmu nya. Afiatin dan Andayani (1998) da-lam
tentang modifikasi, dan sebagainya, seperti penelitiannya tentang peningkatan ke-
yang dilakukan oleh klub-klub mobil di percayaan diri remaja pengangguran me-
Indonesia. lalui kelompok dukungan sosial, menyata-
Tingginya frekuesi pertemuan antara kan bahwa kelompok dukungan sosial
anggota klub mobil di atas, pada akhirnya merupakan salah satu alternatif solusi bagi
dapat menciptakan suatu kelompok yang remaja penganggur untuk mengatasi
kohesif. Hal ini disebabkan sikap positif hambatan kepercayaan diri.
yang menguntungkan anggotanya, terbagi Kepercayaan diri menurut Hakim
atas sering bertemu atau frekuensi perte- (2005) yaitu suatu keyakinan seseorang
muan yang tinggi dan atmosfir kelompok terhadap segala aspek kelebihan yang dimi-
yang terdiri dari kehangatan dan per- likinya dan keyakinan tersebut membuatnya
sahabatan. Munandar (2001) menyatakan merasa mampu untuk bisa mencapai ber-
derajat kelekatan anggota kelompok terha- bagai tujuan di dalam hidupnya. Rasa
dap kelompoknya disebut juga sebagai kohe- percaya diri dikembangkan dari dalam
sivitas kelompok. Menurut Festinger kepribadian individu itu sendiri, rasa
kohesivitas kelompok itu sendiri adalah percaya diri bukan untuk mengkompensasi
perasaan orang bersama-sama dalam kelemahan kepada kelebihan, namun bagai-
kelompok (dalam Ahmadi, 2002). Serupa mana individu tersebut mampu menerima
dengan yang dikatakan Collins dan Raven dirinya apa adanya, mampu mengerti seperti
(dalam Rakhmat, 1994), bahwa kohesivitas apa dirinya dan pada akhirnya akan percaya
kelompok didefinisikan sebagai kekuatan bahwa dirinya mampu melakukan berbagai
yang mendorong orang untuk tinggal di hal dengan baik (Lauster, 1994).
dalam kelompok dan mencegah orang untuk Kepercayaan diri adalah sesuatu hal
meninggalkan kelompok. yang dibutuhkan sepanjang hidup sese-
Wicaksono (2008) dalam penelitiannya orang sebagai manusia, saat berakhirnya
tentang kohesivitas suporter tim sepak bola, masa adolesensi, tibalah saat seseorang pa-
menyatakan faktor-faktor yang menyebab- da masa dewasa awalnya. Masa dewasa
kan kohesivitas individu dalam kelompok awal yang dikemukakan oleh Santrock
adalah sebagai berikut: latar belakang (2002) yaitu, kemandirian ekonomi dan
kelompok (jumlah anggota, teman nong- kemandirian dalam membuat keputusan.
krong, tujuan yang sama), aktifitas dan Seseorang yang berada dalam masa
kegiatan kelompok (main bola bareng, satu dewasa awal tentu akan dapat melewati
lingkungan, main bola, bakti sosial, non- tugastugasnya dalam perkembangan masa
ton bola), kebersamaan kelompok (proses dewasa awal. Seseorang tersebut tidak kha-
menumbuhkan keterikatan, saling memban- watir lagi jika sedang merasa kesulitan
tu, saling menolong). Lott (dalam Hogg, dalam melakukan tugasnya dalam per-
1992) menyatakan kohesivitas selalu dide- kembangan masa dewasa awal, karena
finisikan sebagai kualitas kelompok yang yakin akan memperoleh bantuan, rasa

Jurnal Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2015 27


sayang, dan perhatiaan dalam segala penelitian ini, kepercayaan diri di adaptasi
situasi. Selain itu, individu dewasa awal dari Sunarti (2012) diukur dengan meng-
yang tergabung dalam klub mobil tersebut gunakan skala kepercayaan diri yang ber-
akan dapat menyumbangkan ilmu yang dasarkan Alat ukur kepercayaan diri di-
diketahuinya pada sesama anggota, sehing- buat berdasarkan Lauster (dalam Ashriati,
ga setiap anggota klub yang merasa tidak Alsa, dan Suprihatin, 2006) dengan empat
percaya diri akan terbentuk rasa percaya indikator yaitu: Percaya pada kemampuan
diri nya. diri sendiri, bertindak mandiri dalam
Rasa percaya diri adalah keyakinan mengambil keputusan, memiliki rasa posi-
pada kemampuan-kemampuan sendiri, tif pada diri sendiri, berani mengungkapkan
keyakinan pada adanya suatu maksud di pendapat.
dalam kehidupan, dan kepercayaan bahwa Populasi dari penelitian ini adalah
dengan akal budi mereka akan mampu pria dewasa awal. Adapun yang menjadi
melaksanakan apa yang mereka inginkan, sampel dalam penelitian ini adalah pria
rencanakan dan harapkan (Davis, 2004). dewasa awal yang berusia 20-40 tahun, dan
Kepercayaan diri yang tinggi, dewasa awal menjadi anggota klub mobil minimal selama
akan selalu bersikap tenang dalam 1 tahun.
mengerjakan sesuatu, mempunyai potensi Skala kepercayaan diri digunakan un-
dan kemampuan yang memadai, mampu tuk mengumpulkan data mengenai ke-
menetralisasi ketegangan yang muncul di percayaan diri anggota klub mobil. Skala
dalam berbagai situasi, dan mampu kepercayaan diri yang digunakan dalam pe-
menyesuaikan diri serta berkomunikasi di nelitian ini disusun berdasarkan Lauster
berbagai kondisi melalui kelompok klub (dalam Ashriati, Alsa, dan Supri hatin,
mobil. 2006) dengan empat ciri yaitu, percaya
Berdasarkan data dan teori-teori yang pada kemampuan diri sendiri, bertindak
telah diperoleh, maka peneliti ingin menguji mandiri dalam mengambil keputusan, me-
secara empiris tentang ada atau tidaknya miliki rasa positif pada diri sendiri, berani
hubungan antara kohesivitas dan keper- mengungkapkan pendapat. Skala keperca-
cayaan diri terhadap anggota klub mobil. yaan diri inin berjumlah 24 item.
Skala kohesivitas ini di adaptasi dari
METODE PENELITIAN Sunita (2010) berdasarkan empat dimensi
yaitu kekuatan sosial, kesatuan dalam
Kohesivitas kelompok di adaptasi dari kelompok, daya tatik, kerjasama kelompok
Sunita (2010) yang diukur menggunakan menurut Forsyth (1999). Item yang
skala kohesivitas yang berdasarkan pada digunakan berjumlah 26 item.
dimensi dari Forsyth (1999), menjelaskan Untuk menguji hipotesis hubungan
ada empat dimensi kohesivitas kelompok, kohesifitas dengan kepercayaan diri pada
yaitu : Kekuatan Sosial, Kesatuan dalam pria dewasa awal anggota klub mobil
kelompok, Daya tarik, dan Kerjasama digunakan teknik statistic teknik analisis
kelompok. stastistik Product Moment Pearson dengan
Kepercayaan diri adalah suatu bantuan program Statistical Packages for
keyakinan yang dimiliki seseorang terha- Social Sciences (SPSS) for Windows
dap segala aspek kelebihan yang ada Realease 17. Hasil analisis dapat dilihat pada
pada dirinya dan mampu mewujudkannya tabel 1.
dalam kehidupan secara tepat. Dalam

28 Harsanti, Maulana, Kohesivitas dan …


Tabel 1. Uji Hipotesis Kohesivitas dengan kepercayaan diri anggota klub mobil

Kohesivitas Kepercayaandiri

Kohesivitas
Pearson Correlation 1 .358**
Sig. (2-tailed) .001
N 80 80
Kepercayaandiri
Pearson Correlation .358** 1
Sig. (2-tailed) .001
N 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari hasil analisis statistik Product sifitas dan kepercayaan diri pada pria
Moment Pearson diketahui bahwa nilai p dewasa awal anggota klub mobil. Arah
0.001 (p < 0.05). Hal ini menunjukkan hubungan adalah positif, yang menunjukan
bahwa ada hubungan yang signifikan deng- bahwa semakin tinggi kohesifitas, maka
an arah positif antara kohesivitas dengan semakin tinggi kepercayaan diri pada pria
kepercayaan diri pada pria dewasa awal dewasa anggota klub mobil dan begitu juga
anggota klub mobil. Dari hasil diketahui sebaliknya.
pula mean empirik kepercayaan diri pada Hal ini didukung penelitian yang telah
pria dewasa awal anggota klub mobil dilakukan oleh Johnson dan Johnson (1991)
sebesar 64,06 dan Kohesivitas pada pria bahwa melalui kelompok dukungan sosial
dewasa awal anggota klub mobil sebesar orang akan berkurang kecemasannya se-
66,20. Hal ini berarti kohesivitas pada pria hingga ia akan mampu mengekspresikan diri
dewasa awal anggota klub mobil berkatagori sehingga selanjutnya ia akan meningkatkan
tinggi dan kepercayaan diri berkatagori harga diri dan kepercayaan dirinya. Hal
tinggi. inilah yang menyebabkan individu dapat
Berdasarkan hasil penelitian juga meningkatkan rasa percaya dirinya melalui
terlihat dengan melihat mean empirik pada kelompok. Afiatin dan Andayani (1998),
kuesioner kohesivitas sebesar 66,20 lebih juga menemukan bahwa kelompok du-
besar dari mean hipotetik yaitu sebesar kungan sosial merupakan salah satu
50 dengan standar deviasi 10 maka alternatif solusi bagi individu untuk
diketahui secara umum sampel penelitian mengatasi hambatan kepercayaan diri.
memiliki tingkat kohesivitas lebih besar Dalam kehidupan manusia, kepercayaan diri
dari mean hipotetik. Sedangkan mean merupakan salah satuaspek kepribadian
empirik pada kepercayaan diri sebesar yang penting (Lauster dalam Martani &
64,06 lebih besar dari mean hipotetik Adiyanti,1991).
yaitu sebesar 50 dengan standar deviasi 10 Rasa percaya diri biasanya akan mem-
maka diketahui secara umum sampel buat seseorang bertahan betapapun buruk
penelitian memiliki tingkat kepercayaan diri situasi yang dihadapi (Loekmono, 1983),
pada pria dewasa anggota klub mobil lebih tanpa rasa percaya diri akan sulit bagi
besar dari mean hipotetik. individu untuk dapat menghadapi dan
menyelesaikan berbagai permasalahan yang
PEMBAHASAN mungkin muncul. Rasa percaya diri meru-
pakan milik pribadi yang sangat penting
Berdasarkan hasil penelitian, dipero- bagi pertumbuhan dan perkembangannya,
leh bahwa hipotesis yang telah dirumus- baik secara individual maupun dalam
kan dapat diterima yang artinya terdapat kelompok. Hal tersebut senada dengan
hubungan yang signifikan antara kohe- penelitian dari Thoits (1986) yang me-

Jurnal Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2015 29


nyatakan melalui kelompok dukungan dapat hubungan antara kohesifitas dengan
sosial individu dapat melihat dirinya se- kepercayaan diri pada pria dewasa awal
cara objektif dan hal itu akan mening- anggota klub mobil. Hal ini berarti semakin
katkan harga dirinya. tinggi kohesivitas maka semakin tinggi pula
Berdasarkan dari hasil kategorisasi kepercayaan diri. Di mana hal tersebut
nilai kohesifitas, diperoleh angka sebesar menunjukan bahwa hipotesis diterima. Hal
66,20 hal ini menunjukan bahwa kohe- ini menunjukan bahwa subjek pada pene-
sifitas pada pria deawasa awal anggota litian ini memiliki kohesivitas yang tinggi
klub mobil berada pada kategori tinggi dan dan kepercayaan diri yang tinggi. Subjek
kategorisasi kepercayaan diri pada pria yang memiliki kohesivitas tinggi memberi
dewasa awal anggota klub mobil sebesar pengaruh positif terhadap kepercayaan
64,06 yang berarti kepercayaan diri pada dirinya. Klub mobil membuat anggota da-
pria dewasa anggota klub mobil berada pat melihat dirinya secara objektif dan
pada kategori tinggi. Hal tersebut menun- hal itu akan meningkatkan harga dirinya,
jukan bahwa item-item sesuai dengan yang peningkatan harga diri ini selanjutnya
mereka rasakan. Pria dewasa awal anggota akan menyebabkan peningktan kepercyaan
klub mobil yang menjadi sampel pada dirinya. Anggota mampu bersosialisasi,
penelitian ini menunjukan bahwa mereka berkomunikasi secara baik, dan berfikir
memiliki kepercayaan diri yang tinggi. positif terhadap kelompoknya sehingga
Untuk klub mobil LesVoitures (LV) yang menyelaraskan kepercayaan dirinya ketika
terbentuk pada tahun 2005, awalnya hanya tergabung dalam suatu kelompok dalam me-
memiliki anggota hanya 3 orang, semakin lakukan hal yang sama ketika berada di
lamanya klub tersebut terbentuk hingga lingkungan yang lain.
2013 ini, mereka telah memiliki anggota
kurang lebih sebanyak 30 orang, dan hingga Saran
2013 ini tidak satu orangpun anggota
kelompok yang keluar dari klub. Hal ini Berdasarkan hasil penelitian yang
menunjukan bahwa kelompok klub ini dilakukan, maka saran-saran yang dapat
cukup solid, banyak kegiatan positif yang diberikan adalah (1) karena terbukti ter-
telah dilakukan secara bersama – sama baik dapat kontribusi kohesivitas yang signi-
didalam maupun diluar klub, kegiatan fikan dan positif dalam kepercayaan diri
positif tersebut yang menjadikan inten- maka disarankan agar pria dewasa awal
sitas peretmuan antara anggota klub sema- dapat mempertahankan kohesivitas yang
kin sering. telah ada dan berusaha untuk meningkatkan
Berdasarkan uraian diatas maka da- kembali kepercayaan diri dan tidak meng-
pat disimpulkan bahwa subjek bisa mera- hiraukan faktor-faktor yang ada di luar diri
sakan kelekatan pada kelompok dan individu agar dapat meningkatkan keper-
enggan untuk meningkalkan atau keluar cayaan diri yang baik, dan (2) bagi peneliti
dari kelompoknya, dan kepercayaan diri lainnya, diharapkan mampu melakukan
subjek pada penelitian ini berada pada penelitian-penelitian yang lebih mendalam
katagori tinggi yang berarti bahwa subjek pada kohesivitas dan kepercayaan diri,
dapat meningkatkan rasa percaya dirinya khususnya saat mengambil data kepada
ketika tergabung dalam kelompoknya. anggota klub mobil di karenakan waktu
berkumpul anggota klub mobil yang
SIMPULAN DAN SARAN minim dan biasanya hanya pada malam-
malam tertentu mereka berkumpul dan
Simpulan lokasi yang terkadang sulit dicari, karena
biasanya klub mobil tidak berkumpul di
Hasil analisis data yang telah dilakukan, satu tempat tertentu, serta melihat apakah
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ter-

30 Harsanti, Maulana, Kohesivitas dan …


benar adanya kohesivitas dan kepercayaan Saftari, F. (2011). Indonesian mitshubisi
diri yang tinggi atau adanya dari hal lain. owners club. Jakarta dari
:Http://www.idmoc.org/about/sejarah-
idmoc/. Diakses tanggal 3 Agustus
DAFTAR PUSTAKA 2012.
Santrock, J.W. (2002). Adolescence. Jakarta:
Afiatin, T., & Andayani, B. (1998). Erlangga.
Peningkatan kepercayaan diri remaja Wicaksono, B. (2008) Kohesivitas suporter
penganggur melalui kelompok tim sepak bola persija. Jurnal
dukungan sosial. Jurnal Psikologi Psikologi. Depok: Universitas
1998, No 2, 35 – 46. Universitas Gunadarma.
Gadjah Mada.
Ahmadi, A. (2002). Psikologi sosial.
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Davis,
K. (2000). Human behavior at
work. New Delhi: Graw Hill
Publishing Company Ltd.
Hakim, T. (2005). Mengatasi rasa tidak
percaya diri. Jakarta: Media
Komputindo.
Hurlock, E.B. (1993). Psikologi perkem-
bangan: Suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan (edisi kelima).
Jakarta: Erlangga.
Johnson, D.W., & Johnson, F.P. (1991).
Joining together: Group theory and
group skills. Fourth Edition. Prentice-
Hall, Inc. Englewood Cliffs.
Lauster, P. (1994). Personality test. Alih
Bahasa D.H. Gulo. Jakarta: Bumi
Aksara.
Monks, F.J., Knoers, A.M.P., & Hadinoto,
S.R. (2001). Psikologi perkembangan:
Pengantar dalam berbagai bagiannya.
Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Mulyana, D. (2007). Ilmu komunikasi:
Suatu pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Munandar, A. (2001). Psikologi industri dan
organisasi. Jakarta: Penerbit Uni-
versitas Indonesia.
Nars, B. (2011). Kelas menengah Indonesia.
Dari http://regional.kompasiana.
com/2011/12/20/kelasmenengahindone
sia-423564.html. Penerbit: Kompa-
siana. Diakses tahun: 2014.
Rakhmat, J. (1994). Psikologi komunikasi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.

Jurnal Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2015 31

Anda mungkin juga menyukai