ABSTRAK
Remaja masjid merupakan salah satu komponen masyarakat yang memiliki potensi
untuk memakmurkan masjid. Untuk memakmurkan masjid remaja perlu diberdayakan
dan dibina agar memiliki pengetahuan, keterampilan serta keahlian tentang
kepemimpina dan manajemen dakwah. Pendampingan Remaja masjid bertujuan agar
mereka memiliki Kecerdasan emosional dan spiritual menjadi generasi muda yang
berakhlak mulia yaitu remaja yang shalih, beriman dan berilmu tentunya dapat
mengasah keterampilan. Pembinaan remaja intelektual muslim bisa dilakukan dalam
berbagai pendekatan, diantaranya melalui aktivitas remaja masjid. Pelaksanaannya
dapat dilakukan dengan mitra remaja masjid. Dengan memberikan remaja masjid
tentang pemahaman kepemimpinan, manajemen dakwah, dan organisasi. Harapannya
agar remaja masjid memiliki kemampuan menyelesaikan permasalahan – permasalahan
yang ada di tengah masyarakat.
ABSTRACT
The mosque youth is a component of society that has the potential for the mosque to
thrive. To thrive, youth mosques need to be empowered and nurtured so that they have
knowledge, skills, and expertise in leadership and da'wah management. Mosque youth
mentoring aims to give them an emotional and spiritual intelligence to become a young
generation of noble character, namely teenagers who are pious, loyal and
knowledgeable, of course they can improve their skills. The development of Muslim
intellectual youth can be done in a number of ways, including through youth activities in
mosques. The implementation can take place with the youth partners of the mosque. By
giving mosque youth an understanding of leadership, da'wah management and
organization. The hope is that the youth of the mosque will have the ability to solve
problems that exist in the community.
METODE
Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran pengabdian masyarakat ini tentunya adalah Anggota Remaja masjid
Al-Istiqomah Desa pantai Gading Kabupaten Langkat. Peserta diutamakan yang aktif
mengikuti kegiatan remaja masjid yang berjumlah 20 orang. Melalui kegiatan ini
diharapkan peserta memiliki kemampuan memimpin, termotivasi untuk menjadi
seorang pemimpin, cara menerapkan gaya-gaya kepemimpinan, dan mengelolah
organisasi.
Metode Kegiatan
Mentoring dalam bentuk coaching dan penjelasan teori serta praktek. Praktek
memimpin sebuah musyawarah, Praktek menyampaikan pendapat, praktek publik
speaking. Pembelajaran dengan Andragogik dengan meminta peserta untuk aktif
bertanya dan merespon. Pembelajaran berbasis video dengan menunjukan Video-video
para tokoh yang sukses merubah dunia dan game – game yang berhubungan dengan
kepemimpinan. Pembelajaran ini diharapkan meningkatkan motivasi dan jiwa
kepemimpinan organisasi. Tahapan dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
dilakukan dengan tiga tahapan, dimana tahap pertama merupakan tahapan persiapan.
Pada tahap ini kelompok pengabdian masyarakat melakukan survey pendahuluan atau
social maping untuk melihat kondisi di lapangan mengenai kebutuhan real masyarakat
sekitar, tahap kedua tahapan pelaksanaan kegiatan program. Dalam tahap ini tim akan
melakukan kegiatan pelatihan berdasarkan materi yang sudah ditentukan. Narasumber
menyampaikan materi ajar yang sudah disiapkan sebelumnya dengan sebuah laptop.
Tahap ketiga adalah tahap evaluasi. Pada tahap ini dilakukan evaluasi atas hasil yang
telah dicapai oleh peserta, masukan dan perbaikan lebih lanjut dapat dilakukan pada
tahap ini. Evaluasi diberikan dengan melihat praktek-praktek yang sudah dilakukan.
Indikator ketercapaian tujuan program kemitraan ini adalah bahwa 70% peserta berani
mengungkapkan pendapatnya di depan umum. Adapun langkah-langkah kegiatan ini
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Langkah 1
Peserta diberikan materi tentang pengetahuan dan pemahaman kepemimpinan,
manajemen organisasi dikaitkan dengan fungsi sebagai pengurus remaja masjid
Langkah 2
Peserta kemudian diberikan kesempatan untuk mendiskusikan materi yang telah
diberikan. Memberikan kesempatan juga untuk tanya jawab.
Langkah 3
Peserta berlatih untuk berbicara mengungkapkan pendapat dan dibuat kelompok
masing-masing memimpin musyawarah dengan diberikan topic pembahasan
sebelumnya.
Langkah 4
Peserta dilatih untuk menemukan solusi dari masalah-masalah yang diberikan.
Langkah 5
Peserta yang diwakilkan ketua kelompok melakukan presentasi dari topic yang sudah
diberikan.
Langkah 6
Evaluasi dilakukan untuk diberikan masukan dan perbaikan lebih lanjut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelatihan Kader
Pelatihan adalah proses transformasi pengetahuan, keahlian tertentu dan sikap
bertujuan untuk semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya
dengan semakin baik, sesuai dengan standar (Mangku Prawira, 2003). Sedangkan
menurut Menurut Maulana, kader adalah orang yang di didik untuk menjadi pelanjut
tongkat estafet suatu partai atau organisasi (Maulana, 2004). Kader adalah anggota
yang telah mengikuti pelatihan kader dasar dan berhak untuk masuk dalam ruang
kompetisi kader di berbagai tingkat kepengurusan di Gerakan Pemuda Ansor (Pedoman
Pengkaderan, 2004). Sedangkan dakwah adalah mengajak umat manusia dengan hikmat
kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya (Syukir, 1983). Seperti
yang terjadi pada setiap organisasi baik yang berskala besar atau tidak pelatihan
merupakan faktor penting bagi kesuksesan sumber daya manusia guna meningkatkan
kualitas dakwah Islam. Menurut Manpower Services Commission (MSC), pengertian
efektivitas pelatihan adalah istilah untuk memastikan kegiatan pelatihan mencapai
target sasaran yang telah ditentukan mencakup evaluasi dan validasi. Dari pemaparan di
atas penulis menyimpulkan efektivitas pelatihan kader dakwah adalah ketepatan dalam
mencapai tujuan dalam hal ini menentukan pelatih yang berkompeten, peserta yang
memahami materi, materi yang sesuai, metode dan media edukasi yang tepat dapat
digunakan oleh peserta, serta evaluasi pasca pelatihan dilaksanakan.
KESIMPULAN
Kegiatan Pendampingan kepada remaja-remaja masjid sebagai salah satu kader dakwah
nantinya sangat diperlukan agar remaja masjid dapat menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang ada masyarakat. Oleh karena itu, remaja masjid perlu diberikan
bekal pemahaman tentang ilmu kepemimpinan, manajemen, organisasi. Peran remaja
masjid sebagai kader dakwah harus memiliki pemahaman tentang beban dan tanggung
jawab, sehingga dapat menjadi pemimpin yang lebih baik untuk memimpin organisasi
dakwah dan membimbing masyarakat ke arah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA