TERAPI C
(DIARE DEHIDRASI BERAT)
No. Dokumen : /SOP/PKM-BA/
SOP /2023
No.Revisi :
Tanggal terbit : 2023
Halaman : 1/3
UPT dr.AMER HAMZAH
PUSKESMAS NIP.19850426
BANDAR AGUNG 2014121001
1. Pengertian Tatalaksana untuk diaredengan dehidrasi berat.
2. Tujuan Untuk mengatasi dan mencegah dehidrasi yang ada, mencegah kekurangan
nutrisi, mengurangi lama dan beratnya diare serta mencegah berulangnya
episode diare.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Bandar Agung No : /SK/PKM-BA/ /2022
tentang kebijakan pedoman tatalaksana diare
4. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit .
2. BukuPedoman tatalaksana diare Kementerian Kesehatan Rebuplik
Indonesia Tahun 2017.
5. Alatdanbaha
n 1. Air matang atau ASI
2. Oralit
3. Zink
4. Sendok
5. Gelas
6. Cairan ringer laktat atau NaCl 0,9 %
7. Pipa nasogastrik/orogastrik
8. Form Pelaporan Penyakit Daire
6. Prosedur A. JIKA DAPAT MEMBERIKAN CAIRAN INTRAVENA
1. Mencuci tangan.
2. Menyiapkan alat - alat.
3. Segera beri cairan intravena
4. Beri cairan ringer laktat atau Nacl 0,9% (bila RL tidak tersedia) 100
ml/kg dibagi sebagai berikut :
UMUR PEMBERIAN PERTAMA KEMUDIAN
Bayi < 1 tahun 1 Jam* 5 jam
Anak > 1 tahun 30 jam* 2 ½ jam
5. Nilai kembali tiap 15 – 30 menit, Bila nadi belum teraba, beri cairan
lebih cepat.
6. Beri oralit (5 ml/kg/jam) bila penderita bisa minum biasanya setelah 3
– 4 jam (bayi) atau 1 – 2 jam (anak).
7. Berikan obat zink selama 10 hari berturut – turut.
8. Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) nilai lagi derajat dehidrasi.
9. Kemudian pilihlah Rencana Terapi yang sesuai (A, B atau C) untuk
melanjutkan terapi.
Mencucitangan
7. Hal-hal yang Apabila tidak dilakukan sesuai dengan SOP dapat terjadinya dehidrasi pada
perludiperha penyakit diare.
tikan
8. Unit terkait Ruang pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD)
9. Dokumenter Rekam medis
kait
10. Rekamhistori Tgl mulai
NO Yang Dirubah Isi Perubahan
sperubahan diberlakukan