Anda di halaman 1dari 32

PANDUAN PELAYANAN UMUM

UPTD PUSKESMAS UJUNGBERUNG INDAH


DAFTAR ISI

30 Diagnosis terbanyak dan Kode ICD 10


Petunjuk Pengisian SIKDA
Petunjuk Pengisian PCare
Petunjuk Pelayanan Pasien Rujukan Khusus
Petunjuk Pelayanan PRB (Program Rujuk Balik)
Rujukan Non Spesialistik
30 Diagnosis terbanyak
Kode ICD X Diagnosis
A01 Demam Tifoid
A06 Disentri Amoeba, Amubiasis
A09 Diare dan Gastroenteritis
A15.8 TB Paru
A18.8 TB Organ lain
B01 Varicella
D21 Soft Tissue Tumor
E11 Diabetes Mellitus Tipe 2
E11.6 Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan komplikasi spesifik lainnya
E78.0 Pure hypercholesterolaemia
E79.0 Hyperuricaemia without signs of inflammatory arthritis
F20 Skizofrenia
H52.1 Myopia
I10 Hipertensi
I11 Hypertensive Heart Disease
I25 Chronic ischaemic heart disease / Penyakit Jantung Koroner
I50.0 Congestive heart failure
J00 Nasofaringitis akut / Common Cold
J02.9 Faringitis Akut
J06.9 Infeksi saluran pernapasan akut atas (ISPA), tidak spesifik
J18.9 Pneumonia
J44 PPOK
J45 Asma
K30 Dyspepsia
L08.0 Pyoderma
L30 Dermatitis, tidak spesifik
M79.1 Myalgia
M17 Osteoartritis
R50.9 Obs.Fever
R51 Nyeri Kepala
Petunjuk Pengisian SIKDA

1. Buka web SIKDA https://202.150.130.163/dashboard

2. Masukkan username, password, dan centang tanda Klik disini, lalu klik
“Login”

3. Akan muncul tampilan halaman Dashboard. Klik “Transaksi” di side bar


kiri, lalu pilih “Pelayanan”
4. Akan muncul halaman berikut, ketikkan nama pasien yang akan dilayani

5. Jika nama pasien dan identitas lainnya sudah sesuai, klik “Pelayanan”
6. Isikan hasil pemeriksaan sesuai rekam medis

Isi juga kolom “Catatan Dokter” dan “Catatan Penunjang” jika perlu
7. Masukkan kode ICD X diagnosis pasien  tentukan Kasus Baru / lama
 Klik “Tambah”

8. Jika semua diagnosis sudah terinput, isi kolom “Potensi KLB”


9. Kolom “Tindakan” dan “Obat” tidak perlu diisi. Lanjutkan ke “Status
Keluar Pasien”

10. Jika pasien berobat jalan, tidak dirujuk  Status Keluar Pasien
Pilih “ Dilayani” dan masukkan nama Petugas yang melayani

11. Jika sudah sesuai klik “Proses Data”


12. Akan muncul kotak dialog “Lanjutkan Proses”  klik “OK”

13. Jika Berhasil, maka akan muncul “Proses Bridging Berhasil”

14. Status Pasien akan berubah menjadi “Sudah Dilayani”


15. Jika muncul tanda berikut, pengisian gagal. Ulangi dari awal ◆
v
:

16. Jika pasien akan dirujuk ke FKTRL, tetap lakukan Langkah 1 hingga
Langkah 8 (Pengisian hasil pemeriksaan hingga kolom Potensi KLB).
Namun, pada Kolom “Status Keluar Pasien”  Klik “Dirujuk”

Pilih Kategori Rujukan : Spesialis


Pilih Kategori Spesialis: (sesuai spesialisasi yang akan dituju)
Pilih Kategori Subspesialis: (samakan dengan spesialisnya)
Pilih RS yang Tersedia: (sesuai permintaan pasien)
Petugas Puskesmas: (sesuai nama petugas yang melayani)

17. Jika pengisian sudah lengkap  Klik “Proses Data”  Lanjutkan


Proses  OK

18. Pencetakan form rujukan dilakukan melalui aplikasi “Pcare”


Lihat Nomor antrian pasien di pcare

*Catatan untuk Aplikasi SIKDA


1. SIKDA untuk seluruh pasien, baik yang BPJS maupun non BPJS
2. Pengisian aplikasi SIKDA tidak bisa diedit. Jadi, tidak boleh salah,
terutama untuk diagnosis
3. Pengisian SIKDA harus lengkap, terutama Tekanan darah, Berat Badan,
Tinggi Badan, dan Lingkar perut, termasuk untuk pasien bayi dan anak-
anak. Tidak boleh diisi “1”
4. Pastikan sesudah penginputan SIKDA, muncul “Proses Bridging
Berhasil”. Jika tidak, cek ulang apakah betul data pasien sudah terinput
5. Aplikasi SIKDA dan Pcare bridging. Sehingga, cukup mengisi SIKDA
saja, Pcare sudah terisi juga. Namun, ada saat tertentu “Bridging Tidak
Aktif”, sehingga harus menginput 2x, SIKDA dan Pcare untuk 1 pasien
yang sama.

6. Kesepakatan dengan rekam medis, pengisian SIKDA dan pengembalian


rekam medik paling lambat pukul 13.30  karena selanjutnya akan
direkap dan rekam medis pasien dikembalikan ke lemari oleh petugas.
Petunjuk Pengisian PCare

1. Buka web Pcare https://pcarejkn.bpjs-kesehatan.go.id/eclaim/Login

2. Isikan username dan password Pcare, masukkan captcha, lalu klik


“SignIn”
3. Jika berhasil Sign In, akan muncul tampilan “Beranda” Pcare

4. Klik “Refresh” untuk menampilkan daftar nama pasien hari itu. Jika sudah
diklik, akan muncul daftar nama pasien. Lihat kolom “No” untuk tahu
nomor pasien dan selanjutnya diinput hasil pemeriksaanya
5. Untuk melayani pasien, klik “Entri Data” lalu “Pelayanan Pasien”

6. Pada halaman “Pelayanan Pasien” akan muncul halaman berikut.


Masukkan nomor pasien yang akan dilayani. Misalnya A-2, cukup
ketikkan angka 2 saja (huruf A sudah otomatis oleh system). Lalu klik
tombol “search”

Jika akan merujuk pasien Ibu Hamil, pada bagian Poli, klik Poli KIA, lalu
masukkan nomor pasien. Misal C-2, ketikkan angka 2
7. Sesudah klik Search, akan muncul data pasien. Pastikan identitas pasien
sesuai dengan yang akan kita input

NB: untuk saat ini, Skrining Riwayat Kesehatan bisa kita klik “Tunda”
8. Isi hasil pemeriksaan secara singkat da lengkap: keluhan, anamnesis,
Riwayat Alergi, Prognosis

9. Masukkan Diagnosis Pasien, Kesadaran, Suhu, dan hasil pemeriksaan


lainnya. (Kolom bertanda * wajib diisi)
10. Isi kolom Tenaga Medis, Status Pulang, lali klik tombol “Simpan”
11. Pada kolom Status Pulang, jika pasien berobat jalan, maka pilih
“Berobat Jalan”. Jika pasien perlu dirujuk ke FKTRL, klik “Rujuk”

12. Selanjutnya, klik “Cari Rujukan”


13. Akan muncul kotak dialog ini. Selanjutnya klik “ Rujukan Vertikal”

14. Pilih “Spesialis”


15. Pilih Spesialis yang dituju

16. Klik “Cari Faskes Rujukan”, lalu klik “Pilih” pada faskes yang sesuai

17. Jika Spesialisasi dan RS sudah sesuai dengan tujuan, Klik


“Simpan"
18. Pada kotak dialog pernyataan dokter, pilih “Ya”, lalu akan muncul
kotak dialog “Cetak Rujukan”

19. Pada kotak dialog Cetak rujukan, pilih “Surat Rujukan Lanjut” 
Klik “Setuju”

20. Selanjutnya akan muncul halaman pdf rujukan tersebut.


21. Print (Ctrl+P)  More Settings  paper Size (A4)  pages Per Sheet
(2)

22. Jika Sudah Sesuai  klik “Print”

23. Jika sudah tercetak  tanda tangan. Lalu berikan rujukan ke


pasien untuk selanjutnya di CAP di bagian pendafataran.
24. Jika akan mencetak rujukan yang sebelumnya sudah diinput di
SIKDA, maka klik “Tampilkan Data Riwayat Pelayanan”

25. Akan muncul Data Riwayat Pelayanan pasien, pilih kunjungan


tanggal yang akan dicetak rujukannya

26. Setelah memilih No.Kunjungan yang akan dicetak, scroll ke bawah


untuk mencetak, Klik “Rujukan”
27. Selanjutnya akan muncul halaman pdf rujukan tersebut. Cetak
rujukan sesuai Langkah 20-22, berikan pada pasien, dan minta pasien
untuk meminta CAP di pendaftaran.

Catatan untuk Pcare dan rujukan:


1. Rujukan ke FKTRL berlaku 90 hari. Tidak bisa membuat rujukan baru ke
poli yang sama dengan alasan apapun, selama rujukan lamanya masih
berlaku.

2. Rujukan ke FKTRL hanya dapat dibuat 7 hari sebelum rencana


kunjungan
3. Selalu tanyakan: Kapan rencana kunjungan pasien? Jika rencana
Kunjungan pasien masih lama, misalnya 10 hari atau 20 hari lagi, arahkan
pasien untuk datang kembali H-7 rencana kunjungan, meskipun saat itu
rujukan lama sudah habis
4. Untuk pasien yang memperpanjang rujukan  pasien boleh tidak datang,
asalkan ada surat rujukan lama nya. Tanyakan BB, TB, dan tekanan darah
terakhir pada keluarga pasien
5. Untuk pasien yang baru pertama kali minta rujukan  boleh pasien tidak
datang, asalkan ada surat pengantar dari RS untuk menentukan
diagnosis rujukan pasien
6. Untuk pasien yang baru pertama kali minta rujukan, pasien tidak dibawa, dan
tidak ada pengantar dari RS  lakukan kunjungan rumah, berkoordinasi
dengan dokter dan pembina wilayah.
7. Untuk pasien post rawat di RS  surat kontrol dari RS dapat digunakan
1x sesudah keluar RS, TIDAK PERLU rujukan dari puskesmas. Pastikan
surat kontrol sudah digunakan 1x, sehingga saat ini pasien memang
memerlukan surat rujukan untuk kontrol selanjutnya
8. Untuk pasien dengan Rujukan Internal antar spesialisasi di RS  Rujukan
Internal berlaku 1x. Pastikan pasien sudah menggunakan rujukan
internal tersebut, dan oleh dokter spesialis diminta kontrol lagi, sehingga
memerlukan rujukan dari puskesmas.
9. Untuk pasien yang meminta rujukan baru padahal belum 90 hari dari
rujukan terakhir  cetak ulang rujukan lama, tanda tangan, dan cap basah
rujukan lama.
Masuk ke pcare  Entri Data  Pelayanan Pasien  Masukkan nomor
pcare  Tampilkan Data Riwayat Pelayanan  pilih No,kunjungan saat
pasien meminta rujukan  print rujukan
10. Tidak bisa membuat rujukan ke poli berikut:
-Rehab Medik
-Gizi Klinik
-Radiologi
Rujukan ke spesialisasi ini hanya boleh diberikan oleh dokter spesialis di FKTRL
(Rujukan internal). Jadi, jika ada pasien meminta rujukan ke poli tersebut karna
rujukannya habis, maka yang diperpanjang adalah rujukan ke DPJP yang meminta
untuk terapi rehab mediknya.
Misal: Ny.A, datang tanggal 10 Oktober 2022, meminta rujukan ke rehab medik. Ny.A
rutin terapi seminggu 2x untuk terapi post-stroke. Rujukan sudah habis, rencana
terapi berikutnya tanggal 13 Oktober 2022.  rujukan yang dibuatkan adalah
rujukan ke Poli Saraf.

11. Dokter Umum tidak diperkenankan membuat rujukan ke Dokter Gigi Umum
maupun Spesialis, meskipun hanya memperpanjang. Rujukan ke Poli Gigi tetap
diproses oleh sejawat dokter gigi.
Petunjuk Pelayanan Pasien Rujukan Khusus

1. Pasien Rujukan Khusus yang dimaksud adalah untuk keadaan berikut:


a. Hemodialisa
b. Thalassemia
c. Hemofilia
d. Jiwa
e. Kusta
f. TB-MDR
g. Sarana Kemoterapi
h. Sarana Radioterapi
i. HIV-ODHA
Pasien dengan kondisi khusus ini memungkinkan rujukan langsung ke
PPK 3, seperti RS Hasan Sadikin atau RS lainnya.
2. Sebagai contoh, kita akan merujuk pasien Thalassemia ke PPK 3
3. Input data pelayanan pasien ke SIKDA. Status keluar pasien  Dilayani
4. Sesudah data pelayanan tersimpan di SIKDA, buka aplikasi Pcare
5. Pada aplikasi Pcare  Entri data  Pelayanan Pasien  masukkan nomor
antrean pcare pasien  Tampilkan Data Riwayat Pelayanan  Klik
No.Kunjungan hari ini  Scroll ke bawah
6. Lengkapi data pasien yang tidak terbridging yaitu “Riwayat alergi”, Suhu,
dan Lingkar Perut.
7. Status Pulang pasien yang awalnya “Berobat Jalan”  kita Ubah menjadi
“Rujuk”
8. Klik Cari Rujukan

9. Pilih Rujukan Vertikal  Kondisi Khusus

10. Pilih Kategori yang dimaksud


11. Pilih Spesialis sesuai tujuan pasien

12. Tuliskan “alasan”, minimal 20 karakter

13. Klik “Cari Faskes Rujukan” dan klik “Pilih” pada faskes tujuan
14. Klik “Simpan”  “Ya”  cetak rujukan dan arahkan pasien untuk
meminta CAP di pendaftaran
15. Rujukan kondisi khusus ini hanya dapat dibuat untuk pasien yang
sudah memiliki riwayat berobat di RS tersebut. Jika pasien belum
memiliki riwayat berobat, maka tidak bisa dirujuk dan akan muncul
tampilan berikut  Tidak ditemukan riwayat pelayanan di Faskes
Rujukan untuk kategori kekhususan yang dipilih pada 3 bulan terakhir

Jika rujukan kondisi khusus tidak bisa dibuat, berarti pasien harus
rujukan berjenjang ke PPK 2 lalu ke PPK 3. Misal, ke Poli Dalam Hemina
 lalu minta lagi rujukan ke Poli Dalam Hemato-Onkologi RSHS
Petunjuk Pelayanan PRB (Program Rujuk Balik)

1. Program Rujuk Balik adalah program dari BPJS untuk pasien-pasien


dengan penyakit kronis dan kondisi stabil.
2. Diagnosis yang dapat di PRB adalah:
1. Diabetes mellitus
2. Hipertensi
3. Jantung
4. Asma
5. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
6. Epilepsy,
7. Stroke
8. Schizophrenia
9. Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
3. Pasien PRB akan mendapatkan Surat Rujuk Balik (SRB) dari dokter
spesialis, dan resep, untuk selanjutnya pasien dapat mengambil obat di
puskesmas. Tidak perlu ke rumah sakit.
4. Mengambil obat di puskesmas  tepatnya di apotek yang bekerja sama
dengan BPJS. Saat ini apotek yang bekerja sama dengan BPJS untuk
Puskesmas Ujungberung Indah adalah Apotek Al-Masoem Arcamanik
Jalan Pacuan Kuda No,36 (di pojok kanan jalan, sebelum Sport Jabar)
5. Berkas yang harus dilengkapi untuk mengambil obat
a. FC BPJS  dari pasien
b. Surat Rujuk Balik (SRB) dari RS  pastikan pasien memilikinya. Jika
tidak, laporkan ke dr.Dyah agar dibantu meminta SRB ke PIC Rumah
Sakit
c. Data Kunjungan  dari Puskesmas
d. Resep PRB  dari Puskesmas
6. Dari data di atas, maka yang perlu kita buatkan untuk pasien PRB adalah
2: Data Kunjungan dan Resep PRB
7. Untuk mencetak Data Kunjungan: input data pelayanan di SIKDA seperti
biasa  Status Keluar Pasien: Dilayani  simpan
8. Buka Aplikasi Pcare  Entri Data  Pelayanan Pasien  Masukkan
no,antrean Pcare pasien. Pasien dengan flag PRB akan berwarna Merah

9. Karna kita sudah input data pelayanan di SIKDA, maka klik Tampilkan
Data Riwayat Pelayanan  lalu klik No.Kunjungan Hari ini
10. Lengkapi data pasien yang tidak terbridging yaitu “Riwayat alergi”,
Suhu, dan Lingkar Perut, lalu pilih “Simpan”
11. Pilih “Kunjungan” lalu Cetak PDF kunjungan. Cetak kunjungan
selesai, sekarang kita cetak resep PRB
12. Untuk mencetak resep PRB, scroll ke atas, dan pilih tab “PRB MTM”
13. Pada tab “PRB MTM”, isikan data Alergi Obat, Target Pengobatan,
dan Resep Obat PRB

14. Pada Kolom Resep Obat, pilih program PRB yang tersedia
Sumber Resep  pilih yang terbaru
Apotek Tujuan  Al Masoem Y Arcamanik

Pastikan resep obat di system sesuai dengan resep tertulis dari dokter Spesialis
15. Jika sudah sesuai, klik Simpan Resep
16. Lalu “Cetak Resep”

17. Akan muncul halaman PDF Resep. Cetak resep tersebut


menggunakan kertas A4

18. Jika sudah tercetak, tanda tangan di cetakan Data Kunjungan dan
Surat Resep Dokter. Arahkan pasien ke Pendaftaran untuk meminta cap.
Selanjutnya, pasien dapat mengambil obat di Apotek Al Masoem
19. Catat No.Telp pasien di Rekam Medis
Catatan untuk PRB:
1. Obat yang dicover PRB adalah obat penyakit kronisnya saja. Untuk obat
keluhan lain, seperti vitamin, obat lambung, anti nyeri atau lainnya 
TIDAK dicover oleh PRB. Obat tersebut boleh diberikan dari puskesmas
jika memang tersedia di puskesmas.
Rujukan Non Spesialistik

1. Sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia, ada 144 penyakit yang


harus selesai di FKTP 1. Oleh karena itu, diagnosis tersebut tidak dapat
dirujukan ke FKTRL
2. Namun, pada kondisi tertentu, pasien tersebut memerlukan untuk
dirujuk ke FKTRL
3. Jika pasien dengan diagnosis non spesialistik namun perlu dirujuk ke
FKTRL, akan muncul kotak dialog berikut di Pcare

4. Pilih “Rujuk dengan TACC”, lalu pilih kondisi yang sesuai

5. Misalnya, pasien bayi dengan pneumonia, akan kita rujuk ke Spesialis


anak karna usia pasien yang masih belum 1 bulan
6. Pilih kondisi TACC yang sesuai dan Klik “Setuju”
7. Cetak Surat Rujuk Lanjut, tanda tangan, dan arahkan pasien untuk
meminta cap di pendaftaran.
8. Beberapa diagnosis TACC yang sering meminta rujukan
Kode Diagnosis Keterangan
A15.8 TB Paru Kode yang diinput adalah A18.8 TB di spesifik organ
E11 DM Tipe 2 Input E11.2,3,4,5,6,7,8 sesuai komplikasi pasien;
atau E11.8 DM Tipe 2 dengan komplikasi tidak
spesifik
I10 Hipertensi Input sebagai I11 (Hypertensive Heart Disease)
J45 Asma Tambahkan diagnosis R06.0 (Dyspneu) di diagnosis
utama, lalu J45 (Asma) di diagnosis kedua
H52.1 Myopia Tambahkan diagnosis Z01.0 (Examination of eyes and
vision) di diagnosis utama, lalu H52.1 Myopia / H52.4
Presbyopia / H52.2 Astigmatism di diagnosis kedua
H61.2 Impacted Bisa dilakukan tatalaksana di puskesmas terlebih
Serumen dahulu. Namun jika masih tidak membaik, misalnya
telinga berdengung terus, maka dirujuk ke FKTRL
dengan diagnosis utama H93.1 Tinnitus dan H61.2
Impacted Serumen di diagnosis kedua
K30 Dyspepsia Tatalaksana di puskesmas terlebih dahulu.
Namun jika pasien indikasi untuk dirujuk, gastritis
kronis atau ulkus peptikum, maka diagnosisnya adalah
K29.3 Chronic Superficial Gastritis / K27 Peptic Ulcer
G51.0 Bell’s Palsy Tambahkan diagnosis Z13.1 Special screening
examination for other specified diseases and disorders
di diagnosis utama, dan G51.0 di diagnosis kedua.

Anda mungkin juga menyukai